MODUL PELATIHAN
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
JENJANG SMA/SMK
Terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan
Pengembangan Soal USBN
Kelompok Kompetensi J
PROFEISIONAL:
REVITALISASI PPKn DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA
PEDAGOGIK :
INOVASI PEMBELAJARAN PPKN DAN PUBLIKASI KTI
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Penulis:
1. Dr. H. Mukiyat, M.Pd. (PPPPTK PKn dan IPS) 2. Dr. H. Suwarno, M.H., (PPPPTK PKn dan IPS)
3. Drs. H. M. Ilzam Marzuk, M.A.Educ. (PPPPTK PKn dan IPS) 4. Diana Wulandari, S.Pd. (PPPPTK PKn dan IPS)
5. Dr. Nur Wahyu Rochmadi, M.Si. (Universitas Negeri Malang) 6. Dr. Didik Sukriono, S.H., M.Hum. (Universitas Negeri Malang)
Penelaah
1. Drs. Setyo Harsono ( SMAN 2 Pati )
2. H. Sugito, S.Pd., M.Si. ( SMAN 1 Subah, Kab. Batang )
Editor:
Dr. H. Suwarno, M.H. (PPPPTK PKn dan IPS)
Copy Right 2017.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.
Dilarang mengkopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersil tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
i
KATA SAMBUTAN
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.
Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap muka dengan daring).
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.
ii
Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.
iii
KATA PENGANTAR
Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam meningkatkan
kompetensi guru secara berkelanjutan, diawali dengan pelaksanaan Uji
Kompetensi Guru dan ditindaklanjuti dengan Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan. Untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar
kegiatan tersebut, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (PPPPTK PKn dan IPS), telah mengembangkan
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk jenjang SMA
yang meliputi Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi dan jenjang
SMA/SMK yang meliputi PPKn dan Sejarah serta Bahasa Madura SD
yang terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan merujuk pada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru serta Permendikbud
No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.
Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun
menjadi
sepuluh
kelompok
kompetensi.
Setiap
modul
meliputi
pengembangan materi kompetensi pedagogik dan profesional. Subtansi
modul ini diharapkan dapat memberikan referensi, motivasi, dan inspirasi
bagi peserta dalam mengeksplorasi dan mendalami kompetensi
pedagogik dan profesional guru.
Kami berharap modul yang disusun ini dapat menjadi bahan rujukan
utama dalam pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan. Untuk pengayaan materi, peserta diklat disarankan untuk
menggunakan referensi lain yang relevan. Kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam
penyusunan modul ini.
Batu, April 2017
Kepala,
Drs. M. Muhadjir, M.A.
iv
DAFTAR ISI
Kata Sambutan ... Kata Pengantar ... Daftar Isi ... Daftar Gambar ... Pendahuluan ... Kegiatan Pembelajaran 1 ... A. Tujuan Pembelajaran ... B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan/Kasus/Tugas ... F. Rangkuman ... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... Kegiatan Pembelajaran 2 ...A. Tujuan Pembelajaran ... B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan/Kasus/Tugas ... F. Rangkuman ... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... Kegiatan Pembelajaran 3 ...
A. Tujuan Pembelajaran ... B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan/Kasus/Tugas ... F. Rangkuman ... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ...
i iii iv viii 1 18 18 18 18 21 21 23 24 25 25 25 26 30 31 32 33 35 35 35 35 40 40 42 43
v
Kegiatan Pembelajaran 4 ... A. Tujuan Pembelajaran ... B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan/Kasus/Tugas ... F. Rangkuman ... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... Kegiatan Pembelajaran 5 ...
A. Tujuan Pembelajaran ... B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan/Kasus/Tugas ... F. Rangkuman ... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... Kegiatan Pembelajaran 6 ...
A. Tujuan Pembelajaran ... B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan/Kasus/Tugas ... F. Rangkuman ... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... Kegiatan Pembelajaran 7 ...
A. Tujuan Pembelajaran ... B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan/Kasus/Tugas ... F. Rangkuman ... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ...
44 44 44 44 48 49 50 51 52 52 52 52 59 59 61 62 63 63 63 63 70 71 72 73 74 74 74 74 77 78 79 80
vi
Kegiatan Pembelajaran 8 ... A. Tujuan Pembelajaran ... B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan/Kasus/Tugas ... F. Rangkuman ... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... Kegiatan Pembelajaran 9 ...
A. Tujuan Pembelajaran ... B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan/Kasus/Tugas ... F. Rangkuman ... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... Kegiatan Pembelajaran 10 ...
A. Tujuan Pembelajaran ... B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan/Kasus/Tugas ... F. Rangkuman ... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... Kegiatan Pembelajaran 11...
A. Tujuan Pembelajaran ... B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan/Kasus/Tugas ... F. Rangkuman ... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ...
81 81 81 82 86 87 88 89 90 90 90 90 95 96 98 99 100 100 100 100 112 113 114 114 115 115 115 115 128 129 129 129
vii
Kegiatan Pembelajaran 12 ... A. Tujuan Pembelajaran ... B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan/Kasus/Tugas ... F. Rangkuman ... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ...
Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas ... Evaluasi ... Penutup ... Daftar Pustaka ... Glosarium ... 130 130 130 130 135 135 136 137 138 144 151 152 157
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kasus Peradilan M. Nazaruddin ... Gambar 2. Grand Designe Pendidikan Karakter Bangsa ... Gambar 3. Integrasi Pendidikan Karakter Bangsa ...
60 140 140
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian secara berkelanjutan agar dapat melaksanakan tugas profesionalnya.Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya.
Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai salah satu strategi pembinaan guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga kependidikan mampu secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan PKB akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.
Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan PKB baik secara mandiri maupun kelompok. Khusus untuk PKB dalam bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Penyelenggaraan diklat PKB dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK atau penyedia layanan diklat lainnya. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat. Modul merupakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
Modul diklat Pengembangan Keprofesional Berkelanjutan (PKB) ini sudah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karekter (PPK) dan pengembangan soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) bagi guru dan tenaga kependidikan merupakan acuan bagi penyelenggara pendidikan dan pelatihan dalam
2 mengembangkan modul pelatihan yang diperlukan guru dalam melaksanakan kegiatan PKB.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen untuk mewujudkan profesi guru yang bermartabat dan menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif pada tahun 2025, yang mana fokus program dan kegiatan pembangunan bidang pendidikan diarahkan untuk pengembangan profesionalisme guru dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu upaya pemerintah melalui program peningkatan kompetensi merupakan usaha untuk mewujudkan guru professional yang senantiasa belajar untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan kompetensi dirinya, sehingga dapat menjadi contoh panutan peserta didik.
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sebagai salah satu strategi pembinaan guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga kependidikan agar mampu secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan PKB akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan pedagogik dan profesional yang dipersyaratkan. Guru dan tenaga kependidikan melaksanakan program PKB baik secara mandiri maupun kelompok. Penyelenggaraan kegiatan PKB dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Dalam hal ini dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK.
Untuk mendukung pelaksanaan tersebut diperlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta. Modul merupakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Modul ini merupakan salah satu bahan referensi bagi pelaksanaan kegiatan PKB. Penyusunan modul ini telah melalui beberapa proses dan mekanisme yaitu tahap: persiapan, penyusunan, pemantapan (sanctioning), dan pencetakan. Modul ini disusun untuk memberikan gambarandan pembelajaran mengenai materi-materi yang relevan, serta disesuaikan dengan standar isi kurikulum.
3 Sejalan dengan program PKB, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga melaksanakan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Gerakan PPK adalah gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (esteteik), oleh pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan public dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Implementasi PPK tersebut dapat berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat (keluarga dan komunitas). Dalam rangka mendukung kebijakan gerakan PPK, modul ini mengintegrasikan lima nilai utama PPK yaitu religious, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas. Kelima nilai utama tersebut terintegrasi pada kegiatan-kegiatan pembelajaran yang ada pada modul. Setelah mempelajari modul ini, selain guru dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional, guru juga diharapkan mampu mengimplementasikan PPK khususnya PPK berbasis kelas.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan modul ini secara umum adalah memberikan pemahaman dan sebagai salah satu referensi bagi peserta diklat, sehingga kompetensi ranah profesional dan pedagogik tercapai dengan mengintegrasikan nilai-nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter. Kompetensi inti dalam ranah profesional yang hendak dicapai dalam pembelajaran pada modul ini mencakup:
1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/SMK.
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/SMK.
3. Mengembangkan materi pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/SMK secara kreatif.
Sedangkan kompetensi inti dalam ranah pedagogik yang hendak dicapai dalam pembelajaran pada modul ini mencakup:
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual.
4 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang
diampu.
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 8. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
C. Peta Kompetensi
No Mata Diklat Indikator Pencapaian
Kompetensi Materi 1. Revitalisasi dan Pengembangan Nilai-nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman
1. Menjabarkan arti revitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman.
2. Menganalisis cara-cara merevitalisasi dan
mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman. 3. Menganalisi
kendala-kendala merevitalisasi pengembangan
implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan.
4. Menganalisi cara mengatasi kendala pengembangan
implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan.
1. Arti revitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan
perkembangan zaman. 2. Cara-cara
merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman. 3. Kendala-kendala merevitalisasi pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan.
4. Cara mengatasi kendala
pengembangan
implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan. 2. Revitalisasi Nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1. Merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945
1. Revitalisasi dan pengembangan nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
5 No Mata Diklat Indikator Pencapaian
Kompetensi Materi
Tahun 1945 selaras dengan dinamika global dunia.
2. Menganalisis cara-cara merevitalisasi dan
mengembangkan nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 selaras dengan dinamika global dunia.
3. Menganalisis kendala-kendala pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 ditengah kehidupan global dunia.
4. Menganalisis cara mengatasi kendala pengembangan
implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 ditengah kehidupan global dunia. tahun 1945 selaras dengan dinamika global dunia. 2. Cara-cara merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 selaras dengan dinamika global dunia. 3. Kendala-kendala pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 ditengah kehidupan global dunia. 4. Cara mengatasi kendala pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 ditengah kehidupan global dunia. 3. Membangun Karakter Bangsa dalam Konteks NKRI 1. Menjelaskan pengertian pendidikan karakter bangsa.
2. Menjelaskan latar belakang pendidikan karakter bangsa. 3. Menjelaskan tujuan pendidikan karakter bangsa. 4. Menganalisis implementasi pendidikan karakter bangsa. 5. Membangun integrasi pendidikan karakter bangsa
1. Pengertian pendidikan karakter bangsa. 2. Latar belakang pendidikan karakter bangsa. 3. Tujuan pendidikan karakter bangsa. 4. Implementasi pendidikan karakter bangsa. 5. Integrasi pendidikan karakter bangsa ke mata pelajaran PPKn.
6 No Mata Diklat Indikator Pencapaian
Kompetensi Materi ke mata pelajaran PPKn. 4. Desain Good Governance dalam Penyelenggaraan Negara di Indonesia
1. Menjelaskan desain good governance dalam
penyelenggaraan negara di Indonesia
2. Menjelaskan desain good governance melalui pembangunan institusi/lembaga 3. Menjelaskan pengembangan lembaga good governance. 1. Desain good governance dalam penyelenggaraan negara di Indonesia 2. Desain good governance melalui pembangunan institusi/lembaga 3. Pengembangan lembaga good governance. 5. Inovasi Penanganan Korupsi di Indonesia 1. Mampu menganalisis permasalahan penanganan korupsi di Indonesia. 2. Mampu menganalisispenyebab munculnya korupsi di Indonesia. 3. Mampu menganalisis dampak korupsi di Indonesia. 4. Mampu menganalisisundang-undangtentang korupsi di Indonesia.
5. Mampu merancang upaya penanggulangan korupsi di Indonesia. 1. Permasalahan penanganan korupsi di Indonesia. 2. Penyebab munculnya korupsi di Indonesia. 3. Dampak korupsi di Indonesia. 4. Undang-undang tentang korupsi di Indonesia. 5. Upaya penanggulangan korupsi di Indonesia. 6. Revitalisasi Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan Republik Indonesia Melalui Pendidikan Bela Negara 1. Membangun kesadaran warga negara untuk bela negara.
2. Membangun kesediaan warga negara untuk melakukan bela negara. 3. Membangun kesadaran
berbangsa dan bernegara Kesatuan Republik
Indonesia melalui
Pendidikan Bela Negara.
1. Kesadaran warga negara untuk bela negara. 2. Kesediaan warga negara untuk melakukan bela negara. 3. Kesadaran berbangsa dan bernegara Kesatuan Republik Indonesia melalui Pendidikan Bela Negara. 7. Strategi Pencegahan dan Penanggulangan Permasalahan HAM di Indonesia melalui Pendidikan Membangun strategi pencegahan dan penanggulangan permasalahan HAM di Indonesia melalui pendidikan HAM
Strategi pencegahan dan penanggulangan
permasalahan HAM di Indonesia melalui pendidikan HAM.
7 No Mata Diklat Indikator Pencapaian
Kompetensi Materi
HAM
8. Desain Sistem Politik Demokrasi dan Budaya Politik Partisipan
1. Menjelaskan pengertian desain sistem politik demokrasi dan budaya politik partisipan.
2. Menjelaskan bentuk-bentuk budaya politik partisipan. 3. Menganalisis budaya politik
yang bertentangan dengan semangat politik bangsa. 4. Menganalisis contoh
budaya politik partisipan dalam hidup
bermasyarakat, berbanga, dan bernegara.
5. Menganalisis contoh
perilaku yang berperan aktif dalam politik yang
berkembang di masyarakat. 6. Menyususn kembali sistem
politik demokrasi dan budaya politik partisipan dalam membangun karakter politik yang demokratis.
1. Pengertian desain sistem politik
demokrasi dan budaya politik partisipan. 2. Bentuk-bentuk budaya
politik partisipan. 3. Budaya politik yang
bertentangan dengan semangat politik bangsa.
4. Contoh budaya politik partisipan dalam hidup bermasyarakat,
berbanga, dan bernegara.
5. Contoh perilakuyang berperan aktif dalam politik yang
berkembang di masyarakat. 6. Sistem politik
demokrasi dan budaya politik partisipan dalam membangun karakter politik yang demokratis
9. StrategiNKRI 1 dalam Hubungan Internasional
Membangun strategi NKRI dalam Hubungan Internasional
StrategiNKRI dalam Hubungan Internasional
10. Inovasi Model Pembelajaran PPKn SMA/SMK
1. Mendalami tentang model PBL, PJBL dan DL dalam pembelajaran PPKn yang inovatif.
2. Menyusun model PBL (Problem Based Learning) dalam pembelajaran PPKn yang inovatif.
3. Menyusun Model PJBL (Project Based Learning) dalam pembelajaran PPKn yang inovatif.
4. Menyusun dan model DL (Discovery Learning) dalam pembelajaran PPKn yang inovatif. 1. Model PBL, PJBL dan DL dalam pembelajaran PPKn yang inovatif. 2. Model PBL (Problem Based Learning) dalam pembelajaran PPKn yang inovatif.
3. Model PJBL (Project Based Learning) dalam pembelajaran PPKn yang inovatif. 4. Model DL (Discovery Learning) dalam pembelajaran PPKn yang inovatif.
8 No Mata Diklat Indikator Pencapaian
Kompetensi Materi 11. Penggunaan Aplikasi Moodle dalam Pembelajaran PPKn SMA/SMK
Menggunakan aplikasi moodle dalam pembelajaran PPKn SMA/SMK Penggunaan aplikasi moodle dalam pembelajaran PPKn SMA/SMK 12. Publikasi KTI Pembelajaran PPKn 1. Menguraikan langkah-langkah Publikasi KTI Pembelajaran PPKn 2. Menyusun tahapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn SMA/SMK dengan salah satu contoh topik/materi.
1. Langkah-langkah Publikasi KTI
Pembelajaran PPKn 2. Tahapan Publikasi KTI
Pembelajaran PPKn
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan dalam modul ini mencakup:
1. Revitalisasi dan pengembangan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman.
2. Revitalisasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Membangun karakter bangsa dalam konteks NKRI.
4. Desain good governance dalam penyelenggaraan negara di Indonesia. 5. Inovasi penanganan korupsi di Indonesia.
6. Revitalisasi kesadaran berbangsa dan bernegara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui pendidikan bela negara.
7. Strategi pencegahan dan penanggulangan permasalahan HAM di Indonesia melalui pendidikan HAM.
8. Desain sistem politik demokrasi dan budaya politik partisipan. 9. Strategi NKRI dalam Hubungan Internasional.
10.
Inovasi
model pembelajaran PPKn SMA/SMK.11. Penggunaan aplikasi moodle dalam pembelajaran PPKn SMA/SMK. 12. Publikasi KTI Pembelajaran PPKn SMA/SMK.
9
E. Saran Cara Penggunaan Modul
Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur model pembelajaran secara umum dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka
E. 1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh
Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis dilingkungan Ditjen GTK maupun lembaga diklat lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu waktu yang dipandu oleh fasilitator.
Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini.
10 Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan sebagai berikut,
a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari :
latar belakang yang memuat gambaran materi
tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
langkah-langkah penggunaan modul b. Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi profesional dan pedagogik fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupunberkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.
11 c. Melakukan aktivitas pembelajaran
Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan menggunakan diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan kasus.
Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana menerapkan pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi. Pada aktivitas pembelajaranmateri ini juga peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.
d. Presentasi dan Konfirmasi
Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama. Pada bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran
e. Refleksi
Pada bagian ini peserta dan penyaji mereview atau melakukan refleksi materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran, kemudian didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir..
E. 2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In
Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning 2 (In-2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar pada alur berikut ini.
12 Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In
Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari :
latar belakang yang memuat gambaran materi
tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
langkah-langkah penggunaan modul b. In Service Learning 1 (IN-1)
Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi J fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari
13 materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupunberkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.
Melakukan aktivitas pembelajaran
Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berfikir reflektif,diskusi,brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada IN 1.
Pada aktivitas pembelajaranmateri ini peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job learning.
c. On the Job Learning (ON)
Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi G guru sebagai pesertaakan mempelajari materi yang telah diuraikan pada in service learning 1 (IN 1). Guru sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjaka tugas-tugas yang ditagihkan kepada peserta.
Melakukan aktivitas pembelajaran.
Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada IN1 dan sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan/metode praktik, eksperimen,sosialisasi, implementasi,peer discussionyang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja melalui tagihan berupa Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON.
Pada aktivitas pembelajaranmateri pada ON, peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data
14 denganmelakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job learning.
d. In Service Learning 2 (IN-2)
Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. pada bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran.
e. Refleksi
Pada bagian ini peserta dan penyaji mereview atau melakukan refleksi materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran, kemudian didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.
E. 3. Lembar Kerja
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan kelompok komptensi Gini terdiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari.
Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul J PPKn SMA/SMK
No Kode LK Nama LK Keterangan
1 LK.1.1. Revitalisasi dan Pengembangan PPK dalam nilai-nilai Pancasila
TM, IN1
2 LK.1.2. Penyusunan Soal USBN TM, ON
3 LK 2.1. Permasalahanrevitalisasi
Nilai-NilaiPembukaan Dan UUD Negara RI Tahun 1945 melalui PPK
TM, On
4 LK 2.2. Penyusunan Soal USBN TM, In1
5 LK 3.1. Menyusun RPP diintegrasikan dengan nilai-nilai karakter utama PPK
TM, On
6 Lk.3.2. Penyusunan Soal USBN TM, In1
7 LK 4.1. Analisa kasus tentang rendahnya pelayanan publik
TM
8 LK 4.2. Penyusunan Soal USBN. TM, On
9 LK 5.1. Analisa kasus peradilan M.Nazaruddin dikaitkan nilai karakter utama PPK
15
10 LK 5.2. Penyusunan Soal USBN TM, In1
11 LK 6.1. Menulis artikel populer tentang bela negara diintegrasikan dengan nilai karakter utama PPK
TM,
12 Lk 6.2 Penyusunan Soal USBN TM, On
13 LK.7.1 Menulis artikel populer tentang permasalahan HAM di Indonesia
TM
14 LK 7.2 Penyusunan Soal USBN TM, In1
15 LK 8.1. Analisa kasus money politic TM, In1
16 LK 8.2. Penyusunan Soal USBN TM, On
17 LK 9.1. Memaparkan strategi Indonesia dalam hubungan dengan Jepang, Malaysia, Singapura, Australia, AS, dan RRC
TM, In1
18 LK 9.2. Penyusunan Soal USBN TM, On
19 LK 10.1 Menyusun salah satu model pembelajaran PBL atau PJBL atau DL untuk Kompetensi Dasar SMA/SMK
TM, On
20 LK 11.1. Melakukan project mempergunakan aplikasi moodle
TM, On
21 Lk 12.1. Menyusun KTI berdasarkan materi
diintegrasikan dengan nilai karakter utama PPK
TM, On
TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh IN1 : Digunakan pada In service learning 1 ON : Digunakan pada on the job learning
E.4. Kisi-Kisi Ujian Sekolah Berstandar Nasional PPKn SMA/SMK
Pada beberapa kegiatan pembelajaran kelompok kompetensi profesional terdapat tugas untuk membuat soal USBN dengan kisi-kisi sebagaimana tercantum dalam tabel 3 untuk kurikulum KTSP 2006 dan tabel 4 untuk kurikulum 2013.
Tabel 3: Kisi-kisi Soal USBN Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
SMA/SMK dengan Kurikulum 2006 tahun pelajaran 2016/2017
LEVEL KOGNITIF LINGKUP MATERI SISTEM KETATANEGARAAN DEMOKRASI DAN KEBEBASAN PERS DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN HAM Pengetahuan dan Pemahaman Siswa dapat memahami dan menguasai : Siswa dapat memahami dan menguasai : Siswa dapat memahami dan menguasai : Siswa dapat memahami dan menguasai :
16 LEVEL KOGNITIF LINGKUP MATERI SISTEM KETATANEGARAAN DEMOKRASI DAN KEBEBASAN PERS DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN HAM Mengidentifik asi Menunjukkan Menjelaskan Mendeskripsik an Faktor pembentuk Bangsa Indonesia Masyarakat Madani Sistem Peerintahan Komponen-komponen politik Bentuk negara Bentuk pemerintahan Pelaksanaaa n Demokrasi di Indonesia Pemerintahan yang terbuka kebebasan Pers Pancasila sebagai ideologi terbuka Pancasila sebagai sumber nilai Pelaksanaan UUD NRI Tahun 1945 sebagai kaidah yang fundamental Penghormata n dan penegakan HAM Perwakilan diplomatik kewarganegar aan Organisasi Internasional Perjanjian Internasional Aplikasi Memberi contoh Menentukan Menerapkan Menginterpret asi Mengurutkan Siswa dapat menganalisis : Faktor pembentuk Bangsa Indonesia Masyarakat Madani Sistem Pemerintahan Komponen-komponen politik Bentuk negara Bentuk pemerintahan Siswa dapat menganalisis: Pelaksanaaa n Demokrasi di Indonesia Pemerintahan yang terbuka kebebasan Pers Siswa dapat menganalisis: Pancasila sebagai ideologi terbuka Pancasila sebagai sumber nilai Pelaksanaan UUD NRI Tahun 1945 sebagai kaidah yang fundamental Siswa dapat menganalisis : Penghormata n dan penegakan HAM Perwakilan diplomatiK kewarganegar aan Organisasi Internasional Perjanjian Internasional Penalaran Menganalisis Mengevaluasi Mengaitkan Menyimpulka n Siswa dapat menggunakan nalar dalam mengkaji : Faktor pembentuk Bangsa Indonesia Masyarakat Madani Sistem Pemerintahan Komponen-komponen politik Bentuk negara Bentuk pemerintahan Siswa dapat menggunakan nalar dalam mengkaji : Pelaksanaaa n Demokrasi di Indonesia Pemerintahan yang terbuka kebebasan Pers Siswa dapat menggunakan nalar dalam mengkaji : Pancasila sebagai ideologi terbuka Pancasila sebagai sumber nilai Pelaksanaan UUD NRI Tahun 1945 sebagai kaidah yang fundamental Siswa dapat menggunakan nalar dalam mengkaji : Penghormata n dan penegakan HAM Perwakilan diplomatiK kewarganegar aan Organisasi Internasional Perjanjian Internasional
17
Tabel 4: Kisi-kisi Soal USBN Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
SMA/SMK dengan Kurikulum 2013 tahun pelajaran 2016/2017
LEVEL KOGNITIF LINGKUP MATERI IDEOLOGI DAN KONSTITUSI HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN HAM PERSATUAN DAN KESATUAN PENYELENGGARAAN NEGARA DAN PEMERINTAHAN Pengetahuan dan Pemahaman Mengidentifika si Menunjukkan Menjelaskan Mendeskripsik an Siswa dapat memahami dan menguasai : Nilai-nilai dan moral dalam konstitusi Nilai-nilai (ideal, praksis, instrumental) dalam Pancasila Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 Sistem Hukum dan Peradilan nasional Siswa dapat memahami dan menguasai : Pengakuan, penghormat an dan Penegakan HAM Peran Indonesia dalam organisasi Internasional Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara. Siswa dapat memahami dan menguasai : Demokrasi dalam kerangka NKRI Kedudukan Bhinneka Tunggal Ika untuk memperkokoh NKRI Kesadaran berbangsa dan bernegara Siswa dapat memahami dan menguasai : Penyelenggara an pemerintahan pusat dan daerah Dinamika pengelolaan kekuasaan negara Sistem Ketatanegaraa n Aplikasi Memberi contoh Menentukan Menerapkan Menginterpreta si Mengurutkan Siswa dapat menganalisis : Nilai-nilai dan moral dalam konstitusi Nilai-nilai (ideal, praksis, instrumental) dalam Pancasila Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 Sistem Hukum dan Peradilan nasional Siswa dapat menganalisis : Pengakuan, penghormatan dan Penegakan HAM Peran Indonesia dalam organisasi Internasional Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara. Siswa dapat menganalisis : Memperkokoh persatuan dan kesatuan Kedudukan Bhinneka Tunggal Ika untuk memperkokoh NKRI Kesadaran berbangsa dan bernegara Siswa dapat menganalisis : Penyelenggara an pemerintahan pusat dan daerah Dinamika pengelolaan kekuasaan negara Sistem Ketatanegaraa n Penalaran Menganalisis Mengevaluasi Mengaitkan Menyimpulkan Siswa dapat menggunakan nalar dalam mengkaji : Nilai-nilai dan moral dalam konstitusi Nilai-nilai (ideal, praksis, instrumental) dalam Pancasila Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 Sistem Hukum dan Peradilan nasional. Siswa dapat menggunakan nalar dalam mengkaji : Pengakuan, Penghormatan dan Penegakan HAM Peran Indonesia dalam organisasi Internasional Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara. Siswa dapat menggunakan nalar dalam mengkaji : Memperkokoh persatuan dan kesatuan Kedudukan Bhinneka Tunggal Ika untuk memperkokoh NKRI Kesadaran berbangsa dan bernegara. Siswa dapat memahami dan menguasai : Penyelenggara an pemerintahan pusat dan daerah Dinamika pengelolaan kekuasaan negara Sistem Ketatanegaraa n
18
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN NILAI-NILAI
PANCASILA SESUAI DENGANPERKEMBANGAN ZAMAN
Disusun oleh Dr. Mukiyat, M.Pd.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 1 (satu) ini, saudara dapat: 1. Menjabarkan arti revitalisasi dan mengembangkan PPK dalam nilai-nilai
Pancasila sesuai dengan perkembangan zamandengan benar.
2. Menganalisis cara-cara merevitalisasi dan mengembangkan PPK dalam nilai-nilai Pancasila dengan benar.
3. Menganalisis kendala-kendala merevitalisasi pengembangan implementasi PPK dalam nilai-nilai Pancasiladengan benar.
4. Menganalisis cara mengatasi kendala pengembangan implementasi PPKdalamnilai-nilai Pancasila dengan benar.
B. Indikator Kompetensi
1. Menjabarkan arti revitalisasi dan mengembangkan PPK dalam nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman.
2. Menganalisis cara-caramerevitalisasi dan mengembangkan PPK dalam nilai-nilai Pancasila
3. Menganalisis kendala-kendala merevitalisasi pengembangan implementasi PPK dalam nilai-nilai Pancasila
4. Menganalisis cara mengatasi kendala pengembangan implementasi PPK dalam nilai-nilai Pancasila.
C. Uraian Materi
1. Arti Revitalisasi dan Mengembangkan PPK dalam Nilai-nilai Pancasila sesuai dengan Perkembangan Zaman
Revitalisasi dalam kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti proses, cara, proses menghidupkan atau menggiatkan kembali. Revitalisasi dapat diartikan mengembalikan makna/arti nilai Pancasila seperti
19 semula(yang sebenarnya), dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman (Mukiyat, 2009).
Sebagian orang memaknai nilai-nilai Pancasila berbeda-beda, ada yang membenarkan sikap dan perilakunya sesuai dengan Pancasila, pada hal salah, ada yang ragu-ragu, ada yang secara obyektif dapat memaknai arti Pancasila sesuai dengan arti yang sebenarnya.Dengan demikian perlu adanya revitalisasi PPK dalam nilai Pancasila supaya tidak terjadi secara subjektifitas demi kepentingannya, golongan, atau partai politiknya. Oleh karena itu hadirnya PPK merupakan suatu hal yang urgen dalam rangka menghidupkan, menumbuhkembangkan, serta mereaktualisasikan nilai-nilai Pancasila secara nyata dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Cara-cara Merevitalisasi dan Mengembangkan PPK dalam Nilai-nilai Pancasila sesuai dengan Perkembangan Zaman
Cara merevitalisasi dan mengembangkan PPK dalam nilai–nilai Pancasila supaya dapat dimaknai secara objektif seperti dulu. Oleh karena itusikap dan perilaku yangkebenarannya selain diacu dengan nilai-nilai Pancasila juga diacu oleh nilai-nilai karakter, antara lain :
a. Nilai agama.
b. Hukum atau peraturan yang berlaku. c. Adat istiadat.
d. Norma, moral, dan etika yang berlaku di masyarakat. e. Sosio budaya bangsa Indonesia.
Disamping nilai-nilai karakter tersebut di atas yang sangat penting dan segera dilakukan untuk merevitalisasi dan menumbuhkembangkan nilai-nilai Pancasila agar mampu menjawab dinamika global perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Khususnya dibidang informasi jaringan internet yang begitu besar dampaknya terhadap prilaku seseorang yaitu lunturnyakarakter (budi pekerti), rasa persatuan dan kesatuan, keadilan, tanggungjawab, cinta tanah air lambat laun semakin pudar dalam menjaga dan mengawal NKRI. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut melalui Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang didalamnya terdapat lima nilai
20 utama karakter yaitu : religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas yang menjadi ruh PPK harus segera diintegrasikan dalam pembelajaran dengan tujuan agar peserta didik kedepan mampu mengimplementasikan, menumbuhkembngkan nilai-nilai Pancasila secara nyata dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.
3. Kendala-kendala Merevitalisasi Pengembangan Implementasi PPK dalam Nilai-nilai Pancasila
Pada zaman modern ini banyak sekali kendala untuk merevitalisasi pengembanangan nilai-nilai Pancasila terutama yang terkait dengan lima nilai utama PPK terutama yang terkait dengan nilai keadilan merupakan hal yang mahal saat ini. Adapunyang menjadi kendala implementasi nilainilai karakter tersebut adalah sebagai berikut:
a. Penemuan ilmu dan teknologi modern yang berdampak pada sikap dan perilaku yang modern (globalisasi).
b. Demokrasi terlalu bebas berpendapat, politik uang masih ada dalam pemilu, kurupsi, KKN, belum dapat diberantas sampai tuntas, perpolitikan masih mementingkan dirinya dan partai politiknya, bukan kepentingan bangsa dan negara (nasional interest).
c. Model dan gaya hidup seperti: orang laki-laki memakai anting-anting, model potongan rambut, perkawinan sesama jenis, model ini sesuai dengan nilai Pancasila atau tidak dan bagaimana sikap nilai-nilai terhadap fenomena model hidup modern tersebut.
d. Sebagian sikap dan perilaku penganut yang menentang nilai-nilai Pancasila, termasuk teroris, ISIS dan lainnya.
e. Pengaruh paham luar seperti sistem kapitalis, feodalis dan sosialiskomunis yang berkembang pada zaman modern.
f. Sikap dan perilaku bangsa Indonesia sendiri yang menurun dalam mengimplementasikan nilai-nilai, norma dan moral Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
21 4. Cara Mengatasi Kendala Revitalisasi Pengembangan Implementasi PPK
Dalam Nilai-nilai Pancasila
Mengatasinya dengan dua cara yaitu: penyelesaian jangka panjang dan jangka pendek.
Jangka panjang (preventif dan represif).
a. Melalui pendidikan dan penyuluhan, terutama sasarannya anak remaja. b. Melakukan PPK dan pengamalan Pancasila kepada di semua lapisan
masyarakat seperti P4 dulu, hanya dikemas lebih modern dan sederhana.
c. Mengadakan PPK dengan tujuan revolusi mental bangsa Indonesia yang sudah diambang kebobrokan moral.
d. Merubah dan menyusun peraturan perundangan yang berhubungan dengan merevitalisasi nilai-nilai Pancasila.
Jangka pendek:
a. Melakukan tindakan yang tegasbagi siapa saja yang melakukan perbuatan melanggar nilai-nilai Pancasila.
b. Menyiarkan, mempublikasikan perbuatan tersebut melalui media elektronik dan cetak biar diketahui oleh masyarakat dan tidak mengulang lagi perbuatannya.
c. Memberi sanksi, hukuman yang adil sesuai dengan hukum dan undang-undang yang berlaku.
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Bacalah dengan cermat dan fahami modul di atas!
2. Setelah itu diskusikan dengan kelompok Anda (membentuk kelompok)! 3. Presentasikan hasil diskusi tersebut dan kelompok lain menanggapinya! 4. Simpulkan isi dan makna PPK dalam modul tersebut dengan kelompok
Anda!
E. Latihan/Kasus/Tugas
22 Setelah membaca modul di atas, tugas anda adalah menjawab pertanyaan di bawah ini:
1. Jabarkan apa yang dimaksud dengan merevitalisasi dan mengembangkan PPK dalam nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman! 2. Sebutkan dan uraikan cara-cara merevitalisasi dan mengembangkan PPK
dalam nilai-nilai. Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman!
3. Analisis dan sebutkan kendala-kendala merevitalisasi pengembangan implementasi PPK dalam nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan!
4. Analisis cara mengatasi kendala pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan!
AKTIVITAS PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
LK. Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas Petunjuk Pengerjaan:
1. Cermatilah kisi-kisi untuk penyusunan soal USBN yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang terdapat dalam tabel 3 dan tabel 4!
2. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format berikut. (sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah Saudara). 3. Buatlah soal UN/USBN pada lingkup materi yang dipelajari pada modul ini
berdasarkan kisi-kisi yang telah Anda kembangkan! 4. Buatlah soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs! 5. Buatlah soal pilihan ganda (PG) sebanyak 3 soal! 6. Buatlah soal uraian (Essay) sebanyak 3 soal!
KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenjang Pendidikan : SMA/SMK
Mata Pelajaran : Pendidikan Pacasila dan Kewarganegaraan
Kurikulum :
No. Kompetensi Dasar
Bahan Kelas/
Semester Materi Indikator Soal Bentuk Soal
1 PG dan Essay Level
23 Pengetahuan dan Pemahaman
2 PG dan Essay Level
Aplikasi
3 PG dan Essay Level
Penalaran
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Atas/ Sekolah Menengah Kejuruan Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas :
Kompetensi :
Level :
Materi :
Bentuk Soal :
BAGIAN SOAL DISINI KunciJawaban:
F. Rangkuman Materi.
Merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman.
Cara merevitalisasi dan mengembangkan nilai–nilai Pancasila supaya dapat dimaknaisecara objektifyangkebenarannya selain diacu dengan nilai-nilai Pancasila, juga dengan:
1. Nilai agama.
2. Hukum atau undang-undang yang berlaku. 3. Adat istiadat.
4. Norma, moral, dan etika yang berlaku di masyarakat. 5. Sosio budaya bangsa Indonesia.
Kendala-kendala merevitalisasi pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan antara lain:
a) Penemuan ilmu dan teknologi modern yang berdampak pada sikap dan perilaku yang modern juga.
b) Model dan gaya hidup seperti: orang laki-laki memakai anting-anting, model potongan rambut, perkawinan sesama jenis.
24 c) Sebagian sikap dan perilaku yang menentang nilai-nilai Pancasila, termasuk
teroris, ISIS dan lainnya.
d) Pengaruh paham luar seperti sistem kapitalis, feodalis dan sosialiskomunisyang berkembang pada zaman modern ini.
e) Sikap dan perilaku bangsa Indonesia sendiri yang menurun dalam mengimplementasikan nilai-nilai, norma dan moral Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Menganalisi cara mengatasi kendala revitalisasi pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan melalui penyelesaian jangka panjang dan jangka singkat.
Penyelesaian Jangka Panjang:
a) Melalui pendidikan dan penyuluhan, terutama sasarannya anak remaja. b) Melakukan pendikan dan pengamalan Pancasila kepada semua lapisan
masyarakat seperti P4 dulu, hanya dikemas lebih modern dan sederhana. c) Mengadakan revolusi mental bangsa Indonesia yang sudah diambang
kebobrokan moral.
d) Merubah dan menyusun peraturan perundanganyang berhubungan dengan revitalisasi nilai-nilai Pancasila.
PenyelesaianJangka Pendek:
a) Melakukan tindakan yang tegasbagi siapa saja yang melakukan perbuatan melanggar nilai-nilai Pancasila.
b) Menyiarkan, mempublikasikan perbuatan tersebut melalui media elektronik dan cetak biar diketahui oleh masyarakan dan tidak mengulang lagi perbuatannya.
c) Memberi sanksi, hukuman yang adil sesuai dengan hukum dan undang-undang yang berlaku.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah anda mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut, susunlah program rencana tindak lanjut mengenai revitalisasi nilia-nilai Pancasila yang didalamnya terintegrasi nilai utama PPK apa segera diwujudkan di instansi/sekolah Bapak/Ibu!
25
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN NILAI-NILAI
PEMBUKAAN DAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945SELARAS
DENGAN DINAMIKA GLOBAL DUNIA
Disusun oleh Dr. H. Suwarno, M.H.A. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 2 ini saudara dapat: menentukan kreteria ketuntasan minimal kompetensi dasar dan mementukan indikataor keberhasilan pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam modul tentang Kesatuan Republik Indonesia Indonesi tahun 1945 selaras dengan dinamika global dunia
,
diharapkan saudara dapat :1. Merevitalisasi dan mengembangkan lima nilai utama karakter dalam nilai-nilai Pembukaan dan UUD NRI Tahun 1945 selaras dengan dinamika global dunia dengan baik.
2. Menganalisis cara-cara merevitalisasi dan mengembangkan lima nilai utama karakter dalam nilai-nilai Pembukaan dan UUD NRI Tahun 1945dengan baik.
3. Menganalisis kendala-kendala pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan UUD NRI Tahun 1945ditengah kehidupan global dunia dengan baik.
4. Menganalisi cara mengatasi kendala pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan UUD RI 1945dengan solutif.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. merevitalisasi dan mengembangkan lima nilai utama karakter dalam nilai-nilai Pembukaan dan UUD NRI Tahun 194selaras dengan dinamika global dunia.
2. menganalisis cara-cara merevitalisasi dan mengembangkan lima nilai utama karakter dalam nilai-nilai Pembukaan dan UUD NRI Tahun 1945selaras dengan dinamika global dunia.
26 3. menganalisis kendala-kendala pengembangan implementasi nilai-nilai
Pembukaan dan UUD NRI Tahun 1945ditengah kehidupan global dunia. 4. menganalisis cara mengatasi kendala pengembangan implementasi
nilai-nilai Pembukaan dan UUD NRI Tahun 1945ditengah kehidupan global dunia.
C. Uraian Materi
1. Revitalisasi dan Pengembanganlima nilai karakter utama dalam Nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 selaras dengan Dinamika Global Dunia
Revitalisasi dalam kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti proses, cara, proses menghidupkan atau menggiatkan kembali.Merevitalisasi nilai-nilai pembukaan dan UUD NRI Tahun 1945berarti dapat diartikan sebagai usaha mengembalikan nilai pembukaan dan UUD NRI Tahun 1945 kepada subjeknya yaitu sebagai pedoman bagi para penyelenggara pemerintahan.
Pada sisi yang lain revitalisasi juga merupakan bentuk penyadaran bagi masyarakat bahwa kita hidup di Indonesia yang sangat beraneka ragam dalam berbagai hal tidak hanya agama, bahasa maupun budaya. Hal ini menjadi penting mengingat Pancasila sebagai ideologi bangsa, telah mulai dilupakan oleh masyarakat.
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945dengan nilai-nilai luhurnya menjadi suatu kesatuan integral-integratif dengan Pancasila sebagai dasar negara. Jika itu diletakkan kembali, maka kita akan menemukan landasan berpijak yang sama, menyelamatkan persatuan dan kesatuan nasional, untuk mengatasi hal ini diperlukan PPK yang didalam terdapat lima nilai karakter utamayang harus di integrasikan pada semua matapelajaran disemua jenjang pendidikan, khusunya PPKn. Revitalisasi Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa Pancasila harus diletakkan utuh dengan pembukaan, dieksplorasikan dimensi-dimensi yang melekat padanya, yaitu :
a. Realitasnya: dalam arti bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dikonkretisasikan sebagai kondisi cerminan kondisi objektif yang
27 tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, suatu rangkaian nilai-nilai yang bersifat sein im sollen dan sollen im sein.
b. Idealitasnya: dalam arti bahwa idealisme yang terkandung di dalamnya bukanlah sekedar utopi tanpa makna, melainkan diobjektivasikan sebagai “kata kerja” untuk membangkitkan gairah dan optimisme para warga masyarakat guna melihat hari depan secara prospektif, menuju hari esok lebih baik.
c. Fleksibilitasnya: dalam arti bahwa Pancasila bukanlah barang jadi yang sudah selesai dan mandeg dalam kebekuan dogmatis dan normatif, melainkan terbuka bagi tafsir-tafsir baru untuk memenuhi kebutuhan zaman yang berkembang. Dengan demikian tanpa kehilangan nilai hakikinya, Pancasila menjadi tetap aktual, relevan serta fungsional sebagai tiang-tiang penyangga bagi kehidupan bangsa dan negara dengan jiwa dan semangat “Bhinneka Tunggal Ika”. Revitalisasi juga dimaksudkan untuk menjaga integritas nasional dan menguatkan kemampuan bangsa dalam menjawab tantangan globalisasi.
Disamping hal tersebut di atas untuk menjaga integritas nasional dan keutuhan NKRI, juga diperlukan PPK dengan tujuan untuk menguatkan karakter bangsa yang memiliki kemampuan dan ketahan nasional yang tangguh dan unggul dalam rangka menjawab tangtang dinamika global dunia saat ini.
2. Cara-cara Merevitalisasi dan Mengembangkan Lima Nilai utama karakter Dalam Nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 Selaras dengan Dinamika Global Dunia
Upaya yang dapat dilakukan untuk merevitalisasi pembukaan dan UUD NRI Tahun 1945yang didalamnya terdapat ideologiPancasila yaitu dengan:
a. Reaktualisasi lima nilai utama karakter dalam nilai Pancasila pada perseorangan dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara:
28
Mempraktikkan pancasila dalam keseharian, dipahami dan diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari.
Membiasakan perilaku yang mencerminkan sikap integritas, kesetiaan dan kejujuran yang sangat penting dalam suatu bangsa yang beradap, adil dan makmur.
Mencintai tanah air Indonesia membangun rasa nasionalisme.
Mengakrabi budaya bangsa Indonesia dengan ikut terlibat dalam kesenian, mendalami adat atau bahasa.
Mengkritik tajam budaya yang tidak sesuai dengan zaman.
Memberikan wawasan kebangsaan untuk sesama, sehingga kita mampu memberikan kontribusi yang terbaik bagi masyarakat.
Menghormati dan menghargai perbedaan.
b. Dalam dunia pendidikan secara umum. Pendidikan Pancasila hendaknya dilakukan secara terus menerus sebagai upaya proses internalisasi dan pembudayaan nilai–nilai Pancasila. Hal yang lebih penting dari proses penanaman nilai-nilai Pancasila adalah keteladanan kalangan pendidikan dan lingkungan peserta didik, dari aparat pemerintah hingga para pemimpin masyarakat dengan cara-cara pembelajaran yang menempatkan peserta didik bukan sebagai target pembelajaran yang pasif; melainkan sebagai mitra dan subjek pembelajaran yang aktif, kolaboratif dan dinamis.
c. Pembinaan akhlak dan perilaku masyarakat dengan mengurangi konflik dalam masyarakat melalui perubahan sikap, perilaku dan akhlak masyarakat dari perilaku negatif menjadi perilaku positif. d. Kembali ke jatidiri bangsa, dengan berpegang pada nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan dan perwakilan serta keadilan sosial.
e. Peningkatan perhatian masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila melalui serangkaian upaya dan kegiatan sebagai berikut:
Mengunggah dan mensosialisasikan secara terus menerus eksistensi dan keberadaan ideologi Pancasila sebagai pemersatu untuk membangkitkan kembali rasa nasionalisme.
Meningkatkan filter/saringan masyarakat terhadap eksistensi ideologi kapitalis , liberalis dan sosialis komunis serta
29 ideologilain yang mencoba untuk memecah belah Indonesia disemua aspek kehidupan bangsa baik dalam bidang politik, ekonomi dan sosial budaya.
Meningkatkan intensitas pemberian materi pelajaran pendidikan PPKn seperti pendidikan moral pancasila pada tataran teori maupun praktek kepada para siswa/mahasiswa pada semua jenjang pendidikan.
f. Penataan kelembagaan formal terstruktur sebagai pengawas dan pengembangan nilai-nilai Pancasila secara formal.
g. Pemberdayaan fungsi Pancasila dalam proses legislasi instrumen hukum.
3. Kendala-kendala Pengembangan Implementasi Nilai-nilai Pembukaan dan UUD RI 1945ditengah Kehidupan Global Dunia
Beberapa hal yang menjadi kendala pengembangan implementasi nilai-nilai pembukaan dan undang-undang Dasar 1945, munculnya karakter yang tidak terpuji,diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Sikap acuh terhadap sesame.
b. Mendahulukan kepentingan kelompok. c. Kesetiaan yang membabi buta.
d. Anarkisme.
e. Himpitan Ekonomi. f. Kurangnya toleransi. g. Dan lain-lain.
4. Cara Mengatasi Kendala Pengembangan Implementasi Nilai-nilai Pembukaan dan UUD NRI Tahun 1945ditengah Kehidupan Global Dunia
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala dalam pengembangan implementasi nilai-nilai karakter yang terpuji pada pembukaan dan UUD RI 1945, yakni:
a. Sikap saling menghargai. b. Menghormati perbedaan. c. Saling menghormati.
30 d. Tolong menolong.
e. Bersatu menjaga keamanan negara. f. Mendahulukan kepentingan bersama.
g. Melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya. h. Cinta tanah air.
i. Dan lain-lain
D. Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran ini akan menggunakan model pembelajaran discovery learning yang didalamnya menitik beratkan PPK. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Stimulation (memberi stimulus). Pada kegiatan ini fasilitator/mentor memberikan stimulan, dapat berupa bacaan, atau gambar, atau situasi, sesuai dengan materi pembelajaran/topik/tema yang akan dibahas harus terintegrasi lima nilai karakter utama PPK.
2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah). Dari tahapan tersebut, peserta didorong untuk menemukan permasalahan apa saja yang dihadapi melalui kegiatan menanya, mencari informasi, dan merumuskan masalah.
3. Data Collecting (mengumpulkan data). Pada tahapan ini peserta diberikan pengalaman mencari dan mengumpulkan data/informasi yang dapat digunakan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi. Kegiatan ini juga akan melatih ketelitian, akurasi, dan kejujuran, serta membiasakan peserta untuk mencari atau merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah, jika satu alternatif mengalami kegagalan.
4. Data Processing (mengolah data). Kegiatan mengolah data akan melatih peserta untuk mencoba dan mengeksplorasi kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk diaplikasikan pada kehidupan nyata, sehingga kegiatan ini juga akan melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif.
5. Verification (memferifikasi). Tahapan ini mengarahkan peserta untuk mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data, melalui berbagai kegiatan, antara lain bertanya kepada teman, berdiskkusi, atau
31 mencari sumber yang relevan baik dari buku atau media, serta mengasosiasikannya sehingga menjadi suatu kesimpulan.
6. Generalization (menyimpulkan). Pada kegiatan ini peserta digiring untuk menggeneralisasikan hasil simpulannya pada suatu kejadian atau permasalahan yang serupa.
E. Latihan/Kasus/Tugas
Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan revitalisasi nilai-nilai pada Pembukaan dan UUD NRI Tahun 1945 dan bagaimana cara merevitalisasi nilai-nilai Pembukaan dan UUD NRI Tahun 1945melalui PPK !
AKTIVITAS PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
LK. Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas Petunjuk Pengerjaan:
1. Cermatilah kisi-kisi untuk penyusunan soal USBN yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang terdapat dalam tabel 3 dan tabel 4!
2. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format berikut. (sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah Saudara).
3. Buatlah soal UN/USBN pada lingkup materi yang dipelajari pada modul ini berdasarkan kisi-kisi yang telah Anda kembangkan!
4. Buatlah soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs! 5. Buatlah soal pilihan ganda (PG) sebanyak 3 soal! 6. Buatlah soal uraian (Essay) sebanyak 3 soal!
KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenjang Pendidikan : SMA/SMK
Mata Pelajaran : Pendidikan Pacasila dan Kewarganegaraan
Kurikulum :
LK. 2.1
32 No. Kompetensi
Dasar
Bahan Kelas/
Semester Materi Indikator Soal Bentuk Soal 1
PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 PG dan Essay Level
Aplikasi
3 PG dan Essay Level
Penalaran
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Atas/ Sekolah Menengah Kejuruan Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas :
Kompetensi :
Level :
Materi :
Bentuk Soal :
BAGIAN SOAL DISINI
Kunci Jawaban:
F. Rangkuman
Merevitalisasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 berarti dapat diartikan sebagai usaha mengembalikan nilai Pembukaan dan Undang Undang Dasar Negara kepada subjeknya yaitu sebagai pedoman bagi para penyelenggara pemerintahan. Pada sisi yang lain revitalisasi juga merupakan bentuk penyadaran bagi masyarakat bahwa kita hidup di Indonesia yang sangat beraneka ragam dalam berbagai hal tidak hanya agama, bahasa maupun budaya. Hal ini menjadi penting mengingat Pancasila sebagai ideologi bangsa, telah mulai dilupakan oleh masyarakat.
Cara-cara yang dapat ditempuh untuk merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pembukaan dan UUD 1945 adalah sebagai berikut:
33 1. Reaktualisasi pada perseorangan dapat dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Dalam dunia pendidikan secara umum. 3. Pembinaan akhlak dan perilaku masyarakat. 4. Kembali ke jati diri bangsa.
5. Peningkatan perhatian masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila. 6. Penataan kelembagaan formal terstruktur sebagai pengawas.
7. Pemberdayaan fungsi Pancasila dalam proses legislasi instrumen hukum. Beberapa hal yang menjadi kendala pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar 1945 diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Sikap acuh terhadap sesama.
b. Mendahulukan kepentingan kelompok. c. Kesetiaan yang membabi buta.
d. Anarkisme. e. Himpitan PPKn. f. Kurangnya toleransi. g. Dan lain-lain.
Cara mengatasi kendala implementasi nilai Pembukaan dan UUD 1945 adalah dengan menerapkan beberapa hal dibawah ini:
a. Sikap saling menghargai. b. Menghormati perbedaan. c. Saling menghormati. d. Tolong menolong.
e. Bersatu menjaga keamanan Negara. f. Mendahulukan kepentingan bersama.
g. Melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya. h. Cinta tanah air.
i. Dan lain-lain
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini :