• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Jantung Dan Peredaran Darah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Jantung Dan Peredaran Darah"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Jantung

Jantung dan danperedaran darahperedaran darah merupakan salah  merupakan salah satu sistem pengangkutan yang terpentingsatu sistem pengangkutan yang terpenting di dalam tubuh. Jantung merupakan sebuah pompa yang mendorong darah ke seluruh di dalam tubuh. Jantung merupakan sebuah pompa yang mendorong darah ke seluruh tubuh melalui jaringan

tubuh melalui jaringan pembuluhpembuluh –– pembuluh darah. pembuluh darah.

Pada waktu darah beredar ke seluruh tubuh, darah melakukan beberapa pekerjaan Pada waktu darah beredar ke seluruh tubuh, darah melakukan beberapa pekerjaan penting. Selain membawa oksigen yang memberi hidup hampir seluruh sel tubuh. Darah penting. Selain membawa oksigen yang memberi hidup hampir seluruh sel tubuh. Darah juga mengangkut sisa metabolisme yang dihasilkan oleh

juga mengangkut sisa metabolisme yang dihasilkan oleh kegiatan tubuh. Zatkegiatan tubuh. Zat –– zat makanan zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan sel

yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan sel –– sel tubuh juga diangkut dalam sel tubuh juga diangkut dalam aliran darah. Bahan

aliran darah. Bahan ––  bahan penting lainnya yang terdapat dalam darah adalah zat kimia  bahan penting lainnya yang terdapat dalam darah adalah zat kimia yang disebut hormon dan antibodi.

yang disebut hormon dan antibodi. HormonHormon  mempengaruhi berbagai bagian tubuh,  mempengaruhi berbagai bagian tubuh, sedangkan

sedangkananti bodianti bodi merupakan zat kimia yang memerangi penyakit. merupakan zat kimia yang memerangi penyakit.

Dalam tubuh orang dewasa, seluruh sistem peredaran darah mengandung lima sampai Dalam tubuh orang dewasa, seluruh sistem peredaran darah mengandung lima sampai enam liter darah, yang merupakan kurang lebih seperdua belas berat tubuh. Darah enam liter darah, yang merupakan kurang lebih seperdua belas berat tubuh. Darah beredar melalui suatu jaringan pembuluh

beredar melalui suatu jaringan pembuluh ––  pembuluh darah yang sangat luas. Beberapa  pembuluh darah yang sangat luas. Beberapa diantara pembuluh

diantara pembuluh –– pembuluh tersebut sangat halus sehingga apabila seluruh pembuluh pembuluh tersebut sangat halus sehingga apabila seluruh pembuluh dalam sistem darah tersebut diukur dari ujung ke ujung, panjangnya dapat mencapai lebih dalam sistem darah tersebut diukur dari ujung ke ujung, panjangnya dapat mencapai lebih dari 160.000

dari 160.000 kilometekilometer.r.

Darah diedarkan ke seluruh tubuh oleh Darah diedarkan ke seluruh tubuh oleh pemompaan jantung. Tiap organ pemompaan jantung. Tiap organ memiliki aliran darah sendiri

memiliki aliran darah sendiri –  –  sendiri, sendiri, yang terdiri dari pembuluh nadi yang terdiri dari pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena). (arteri) dan pembuluh balik (vena). Arteri berfungsi untuk mengalirkan Arteri berfungsi untuk mengalirkan darah dari jantung, sedangkan vena darah dari jantung, sedangkan vena berfungsi untuk mengangkut darah berfungsi untuk mengangkut darah kembali ke jantung.

(2)

A.

A. SISTEM PENGANGKUT DALAM TUBUHSISTEM PENGANGKUT DALAM TUBUH

Tubuh terbentuk dari berjuta

Tubuh terbentuk dari berjuta –– juta sel  juta sel hidup. Masinghidup. Masing –– masing sel  masing sel memerlukamemerlukan oksigen dann oksigen dan makanan agar tetap hidup. Darahlah yang menyediakan oksigen dan makanan bagi sel makanan agar tetap hidup. Darahlah yang menyediakan oksigen dan makanan bagi sel tubuh. Ini berarti bahwa darah harus diedarkan ke setiap organ tubuh sehingga setiap sel tubuh. Ini berarti bahwa darah harus diedarkan ke setiap organ tubuh sehingga setiap sel dapat memperoleh oksigen dan zat

dapat memperoleh oksigen dan zat –– zat makanan yang diperlukannya. zat makanan yang diperlukannya. Jaringan pembuluh darah yang

Jaringan pembuluh darah yang bercabangbercabang –– cabang sangat kecil mengangkut darah ke otak, cabang sangat kecil mengangkut darah ke otak, kulit, otot dan setiap bagian tubuh kita. Pembuluh

kulit, otot dan setiap bagian tubuh kita. Pembuluh ––  pembuluh yang disebut  pembuluh yang disebut kapilerkapiler  ini  ini tidak terdapat dalam bagian

tidak terdapat dalam bagian –– bagian tubuh yang tidak hidup, misalnya kuku dan  bagian tubuh yang tidak hidup, misalnya kuku dan rambut.rambut. Darah dialirkan ke kapiler oleh pembuluh

Darah dialirkan ke kapiler oleh pembuluh ––  pembuluh yang jauh lebih besar yang disebut  pembuluh yang jauh lebih besar yang disebut arteri (pembuluh nadi), dan kemudian dialirkan ke dalam pembuluh

arteri (pembuluh nadi), dan kemudian dialirkan ke dalam pembuluh ––  pembuluh besar  pembuluh besar lainnya yang disebut vena (pembuluh balik). Jantunglah yang memompa darah keseluruh lainnya yang disebut vena (pembuluh balik). Jantunglah yang memompa darah keseluruh sistem peredaran darah. Darah tidak pernah berhenti mengalir ke luar tubuh, kecuali bila sistem peredaran darah. Darah tidak pernah berhenti mengalir ke luar tubuh, kecuali bila terluka.

terluka.

Sistem peredaran darah terdiri dari dua bagian. Pertama

Sistem peredaran darah terdiri dari dua bagian. Pertama ––  tama darah dipompa dari  tama darah dipompa dari jantung ke seluruh tubuh, dan kembali ke jantung. Pada tahap ini, oksigen di dalam darah jantung ke seluruh tubuh, dan kembali ke jantung. Pada tahap ini, oksigen di dalam darah sudah terpakai, dan sisa metabolisme berupa karbondioksida (CO

sudah terpakai, dan sisa metabolisme berupa karbondioksida (CO22) telah masuk kedalam) telah masuk kedalam

aliran darah. Tetapi setelah kembali ke jantung, darah tidak langsung dipompa kembali aliran darah. Tetapi setelah kembali ke jantung, darah tidak langsung dipompa kembali keseluruh tubuh melainkan ke paru

keseluruh tubuh melainkan ke paru ––  paru terlebih dahulu. Di dalam paru  paru terlebih dahulu. Di dalam paru ––  paru darah  paru darah mendapat oksigen baru. Dan CO

mendapat oksigen baru. Dan CO22 dibuang. dibuang.

Darah beredar ke seluruh Darah beredar ke seluruh tubuh melalui dua jalur. tubuh melalui dua jalur. Darah melewati paru Darah melewati paru  –  –  paru dan kembali ke paru dan kembali ke jantung. Dari jantung jantung. Dari jantung darah dipompa ke darah dipompa ke seluruh tubuh sebelum seluruh tubuh sebelum kembali ke jantung dan kembali ke jantung dan memulai perjalanannya memulai perjalanannya lagi.

(3)

B. SUSUNAN JANTUNG

Jantung yang hampir seluruhnya terbentuk dari otot merupakan organ yang besar dan ulet. Kira – kira sebesar kepalan tangan. Organ ini terletak pada garis tengah tubuh. Kira – kira di tenga- tengah dada. Tepat di bawah tulang dada. Letaknya miring, sehingga ujung bawahnya menunjuk ke kiri.

Pada dasarnya jantung merupakan sebuah pompa. Jantung yang baik dapat bekerja selama enam puluh sampai seratus tahun atau bahkan lebih. Organ ini terdiri dari empat ruangan yang berbeda. Pompa yang terdiri dari empat ruangan ini seluruhnya terbungkus oleh lapisan pelindung yang disebut perikardum. Lapisan ini mengandung cairan pelumas.

Keempat ruangan jantung tersebut terdiri dari dua ruangan atas dan dua ruangan bawah. Ruangan atas berdinding tipis. Keduanya menerima darah yang kembali ke jantung dari pembuluh – pembuluh balik besar tubuh. Ruangan ini disebut atrium kiri (serambi kiri) dan atrium kanan (serambi kanan).

Ruangan bawah jantung disebut ventrikel  (bilik) kanan dan kiri. Ruangan ini jauh lebih besar dan lebih kuat daripada serambi. Bilik kanan memompa darah ke paru –  paru dan bilik kiri memompa darah ke bagian – bagian tubuh lainnya.

Sisi kiri dan sisi kanan jantung dibatasi oleh dinding yang ulet yang disebut septum

(sekat). Dinding yang tebal ini menjadi pemisah antara darah yang harus dipompa ke paru –  paru dan darah yang akan mengalir ke bagian –  bagian tubuh lainnya. Agar darah tetap mengalir ke arah yang seharusnya, pada jantung terdapat serangkaian katup. Katup yang terbentuk seperti kulit ini akan membuka bila mendapat tekanan darah dan kemudian menutup lagi untuk mencegah darah tersebut mengalir kembali.

(4)

C. CARA JANTUNG MEMOMPA DARAH

Menjaga agar darah “segar” atau darah yang mengandung oksigen tidak bercampur dengan darah “kotor” atau darah yang tidak mengandung oksigen lagi adalah penting.

Darah yang kembali ke jantung setelah beredar ke seluruh tubuh mengandung banyak CO2

dan sedikit oksigen. Darah ini pertama – tama masuk ke serambi kanan, pada bagian atas jantung. Serambi tersebut kemudian berkontraksi perlahan untuk mendorong darah ke bilik kanan yang terletak tepat di bawah melalui katup satu arah.

Bilik kanan berkontraksi dengan kuat untuk memompa darah ke dalam paru – paru nelalui arteri. Di dalam paru –  paru, darah mendapat oksigen kembali, sedangkan CO2  dibuang.

Dari paru –  paru, darah yang mengandung oksigen ini kembali ke serambi kiri, dan selanjutnya dipompa ke bilik kiri melalui katup yang lain. Bilik kiri merupakan bagian dari mekanisme pompa jantung yang paling kuat. Bila berkontraksi, bilik ini memompa darah ke seluruh tubuh.

Ringkasnya, darah beredar dari jantung ke paru –  paru dan kembali ke jantung. Dari jantung darah kemudian beredar ke seluruh tubuh dan kembali lagi kejantung.

Jantung dilengkapi dengan serangkaian katup satu arah untuk menjaga agar darah tetap mengalir ke arah yang benar. Katup ini berupa empang, terbentuk dari bahan yang elastis dan ulet. Katup membuka jika didorong oleh aliran darah.

Katup semilunaris mencegah darah dari aorta dan arteri pulmonaris mengalir kembali ke dalam jantung.

Katup mitral atau bikuspidalis membuka untuk memungkinkan darah meninggalkan serambi kiri dan masuk ke dalam bilik.

Katup trikuspidalis membuka untuk memungkinkan darah meninggalkan serambi kanan dan masuk ke dalam bilik.

(5)

Kadang – kadang bayi dilahirkan dengan lubang kecil pada septum atau sekat jantungnya, yang meisahkan sisi kanan dan sisi kiri jantung. Akibatnya darah yang mengandung oksigen bercampur dengan darah yang sudah tidak mengandung oksigen lagi.

D. PENGATURAN DENYUT JANTUNG

Jantung terbentuk dari sejenis otot khusus yang disebut otot kardia  atau otot jantung. Seperti otot –  otot yang lain. Otot jantung terdiri dari benang –  benang atau serabut – serabut otot yang dapat berkontraksi untuk menghasilkan gerakan. Namun, berbeda dengan otot biasa, serabut otot jantung bercabang – cabang dan berhubungan satu dengan yang lain dalam suatu jaringan yang rapat.

Ini berarti bahwa bila satu serabut otot dalam jantung berkontraksi maka perubahan – perubahan kimiawi di dalamnya dapat menyebar ke seluruh jaringan yang bercabang – cabang tersebut. Akibatnya, seluruh serabut yang saling berhubungan tersebut berkontraksi hampir secara bersamaan. Karena ruangan jantung berongga, maka kontraksi ini menyebabkan darah di dalamnya dipompa ke dalam arteri yang berhubungan.

Jantung berdenyut atau berkontraksi secara teratur, dan harus terus berdenyut agar darah tetap mengalir. Pada jantung terdapat beberapa tipe kontrol yang menjaga agar jantung terus berdenyut secara teratur.

Jantung mempunyai pengatur rangsangan sendiri yang berupa sekelompok sel pada dinding serambi kanan. Sekelompok kecil sel ini menghasilkan rangsangan –  rangsangan saraf

(6)

secara teratur yang memerintahkan otot jantung untuk berkontraksi. Kontraksi dimulai dari serambi yang segera diikuti oleh kontraksi bilik. Isyarat pengaturan waktu dihasilkan di dalam jantung dan terus bekerja bahkan setelah operasi pencangkokan jantung sekalipun. Perubahan –  perubahan elektris yang dihasilkan dapat direkam, diikuti dan dipelajari dengan menggunakan alat yang kemudian menghasilkan grafik yang disebut

elektrodiogram.

Sistem saraf dapat mempercepat atau memperlambat kecepatan denyut jantung, misalnya bila kita sedang gembira atau tidur. Namun, ada mekanisme lain yang mengukur banyknya oksigen dan CO2. Mekanisme ini mengatur kecepatan denyut jantung agar banyaknya kedua

gas tersebut di dalam darah seimbang.

E. NADI

Setiap bilik kiri yang sangat kuat itu berkontraksi, darah dipompa ke dalam arteri. Darah yang keluar dari bilik kiri memiliki tekanan tertentu, sehingga setiap pemompaan akan menyebabkan dinding arteri yang fleksibel agak menggembung. Darah ini kemudian menyusup melewati kapiler –  kapiler sempit sebelum mencapai vena. Hal ini membantu memperhalus gerakan pemompaan sehingga darah akan mengalir dengan tenang.

Menggembungnya arteri pada setiap kali denyutan jantung disebut nadi. Dengan menempatkan ujung jari – jari tangan pada bagian – bagian dimana arteri terletak tepat di bawah kulit, terutama pada sisi leher, bagian dalam pergelangan tangan, dan bagian belakang lutut, kita dapat merasakan nadi. Nadi ini sesuai dengan kontraksi bilik. Nadi yang serupa dapat kita rasakan pada bagian tengah dada, tetapi nadi ini disebabkan oleh gerakan otot jantung.

Pada waktu berolahraga, otot memerlukan lebih banyak oksigen. Jantung berdenyut lebih cepat agar darah beredar keseluruh tubuh dengan cepat. Untuk memberikan oksigen yang diperlukan otot

Pada waktu bersantai, tubuh hanya memerlukan sedikit oksigen. Jantung cukup memompa secara perlahan untuk

mengedarkan darah ke seluruh tubuh

(7)

Dokter menempatkan stetoskop di dekat jantung untuk mendengarkan bunyi jantung. Bunyi ini disebabkan oleh membuka dan menutupnya katup – katup jantung, dan juga oleh darah yang mengalir. Biasanya jantung berbunyi seperti “dig dug, dig dug”. Jika terdapat kesalahan pada jantung, atau jika katup –  katupnya tidak bekerja dengan baik, dokter kerapkali dapat mengetahuinya dengan mendengarkan perubahan bunyi jantung.

F. ARTERI

Arteri atau pembuluh nadi adalah pembuluh darah berbentuk seperti tabung yang mengalirkan darah dari jantung. Sebagian besar darah dipompakan ke dalamaorta (batang nadi). Aorta merupakan pembuluh terbesar di dalam tubuh, bergaris tengah kurang lebih dua setengah sentimeter. Pembuluh yang terletak di dekat tulang belakang dan mengarah ke bawah ini bercabang –  cabang untuk mengedarkan darah ke seluruh organ tubuh. Cabang –  cabang ini bercabang lagi menjadi pembuluh –  pembuluh yang jauh lebih halus yang disebut arteriol.

Sejumlah besar darah dipompakan kedalam arteri dengan tekanan tinggi, bergerak dengan kecepatan 38 sentimeter per detik di sepanjang aorta. Arteri memerlukan dinding yang kuat untuk menahan tekanan ini. Karenanya, arteri memiliki lapisan otot yang tebal. Arteri –  arteri yang lebih besar menggembung setiap kali jantung berdenyut, sehingga aliran darah menjadi lebih halus. Pembuluh ini kemudian mengerut untuk kembali kebentuk semula.

Dinding –  dinding arteriol lebih berotot dan mempunyai fungsi yang berbeda. Arteriol mengatur banyaknya darah yang mencapai berbagai organ tubuh, sesuai dengan jumlah yang dibutuhkannya. Selain itu arteriol juga dapat mengurangi tekanan darah, karena jika tidak dikurangi, tekanan darah dapat merusakkan organ – organ tubuh yang halus.

Arteri atau pembuluh nadi sedikit menggembung setiap kali jantung berdenyut. Dan ini dengan mudah dapat kita rasakan pada pergelangan tangan sebagai denyut nadi. Dokter atau perawat seringkali mengukur denyut nadi orang sakit. Denyut nadi ini dapat membantu mereka dalam menentukan diagnosa dan pengobatan suatu penyakit.

(8)

Arteri, arteriol dan vena dilapisi dengan suatu lapisan yang licin dan kedap air untuk mencegah agar darah tidak dapat menembus dinding pembuluh –  pembuluh darah tersebut.

Pada waktu bilik kiri berkontraksi darah didorong ke dalam aorta yang merupakan pembuluh terbesar di dalam tubuh, melalui katup satu arah, pancaran darah dari bilik menyebabkan aorta menggembung.

Dinding –  dinding arteri memiliki lapisan otot yang tebal, yang dapat menyebabkan arteri berkontraksi.

Katup jantung menutup dan dinding –  dinding aorta yang berotot berkontraksi untuk mendorong darah di sepanjang arteri dalam peredarannya ke seluruh tubuh. Aorta berkontraksi tepat pada waktunya untuk memperhalus aliran darah yang meninggalkan jantung, sehingga aliran darah di seluruh tubuh menjadi tenang.

(9)

G. VENA

Vena atau pembuluh balik mengembalikan darah ke jantung. Seperti arteri, vena memiliki otot dalam dinding – dindingnya, tetapi otot vena jauh lebih tipis dan lebih halus. Darah mengalir melalui arteri dan arteriol dan selanjutnya melalui kapiler –  kapiler, sehingga pada waktu mencapai vena darah mengalirdengan tekanan rendah. Vena menggembung pada saat darah meregangkan dindingnya yang tipis. Pembuluh ini dapat memuat sebagian darah di dalam tubuh.

Vena terbesar, seperti vena kava, dapat mengubah kapasitasnya dengan cara mengerutkan otot dalam dindingnya secara perlahan –  lahan. Hal ini dapat mengubah banyaknya darah di dalam pembuluh darah tersebut, yang mungkin diperlukan setelah orang mengalami pendarahan yang parah.

Semua vena, kecuali vena –  vena yang terkecil, memiliki katup satu arah yang akan menahan darah agar tidak mengalir ke arah yang salah. Darah dapat berkumpul dalam vena pada kaki, jika orang berdiri terlalu lama. Keadaan ini dapat menyebabkan orang tersebut jatuh pingsan, karena kurangnya darah yang mengalir ke otak. Tentara yang bertugas dalam parade dilatih untuk menegangkan otot – otot kakinya agar darah di dalam vena tetap mengalir, sehingga memungkinkan lebih banyak darah dapat mencapai otak. Kegiatan menegangkan otot kaki seperti ini terjadi secara wajar pada waktu kita berjalan dan dapat membantu peredaran darah.

Meskipun di dalam vena terdapat katup satu arah, darah kadang  –   kadang berkumpul di dalam pembuluh  –   pembuluh tersebut bila seseorang berdiri terlalu lama. Akibatnya otak akan kekurangan darah dan menyebabkan orang tersebut jatuh pingsan. Tentara yang bertugas dalam parade dilatih untuk menegangkan otot  –  otot kakinya agar darah yang berkumpul di dalam vena dapat mengalir.

(10)

Bila katup tidak bekerja dengan efektif, vena membengkak dan terasa nyeri, keadaan ini kadang – kadang terlihat sebagaiVena Varikose, yaitu pelebaran pembuluh balik pada kaki tepat di bawah kulit.

Di dalam tubuh, vena terbungkus di sekeliling arteri. Panas yang berasal dari darah dalam arteri menghangatkan darah dalam vena, sehingga mengurangi hilangnya panas tubuh. Pada lengan dan kaki, vena terletak di dekat permukaan kulit dan tidak terbungkus di sekeliling arteri. Dalam cuaca panas, darah dialirkan ke vena – vena ini untuk membantu mengurangi panas tubuh.

H. KAPILER

Kapiler adalah pembuluh darah terkecil di dalam tubuh. Dindingnya hanya setebal satu sel dan tidak memiliki lapisan kedap air seperti yang terdapat dalam arteri, arteriol dan vena. Pembuluh ini sedemikian sempitnya sehingga sel darah merah yang biasanya berbentuk cakram harus berubah bentuknya agar dapat melewatinya.

Dinding –  dinding vena tipis dan lentur. Dinding –  dinding ini memiliki sedikit otot.

Darah yang beredar ke seluruh tubuh melewati katup satu arah di dalam vena.

Katup menutup jika darah mulai mengalir berbalik arah. Hal ini tentu saja akan mencegah darah berkumpul di dalam kaki karena berat darah itu sendiri.

(11)

Kapiler membentuk suatu jaringan bercabang – cabang yang sangat rumit di seluruh tubuh. Jaringan ini sedemikian luasnya sehingga hanya sedikit sekali sel darah yang jauh dari suatu kapiler dan semua sel darah dengan mudah dapat mencapai sistem pengangkutan utama di dalam tubuh. Kapiler merupakan satu –  satunya pembuluh yang memungkinkan darah dapat menjalankan fungsi –  fungsinya, yaitu memberikan oksigen dan sari –  sari makanan ke seluruh tubuh dan mengangkut sisa – sisa metabolisme. Sebagian besar zat – zat kimia dapat menembus dinding – dindingnya yang tipis dengan mudah.

Jaringan kapiler di dalam kulit membuat kulit tampak kemerah –  merahan dan sehat. Darah dalam kapiler yang transparan dapat dilihat melalui kulit. Cubitan pada kulit akan membuat darah keluar dari kapiler, sehingga bagian yang dicubit kelihatan pucat. Hal yang sama terjadi pada cuaca dingin, ketika arteriol yang mengalirkan darah ke kulit menjadi sempit, akibatnya aliran darah ke kapiler menjadi terhalang, sehingga kulit nampak pucat atau kebiru – biruan.

I. TEKANAN DARAH

Darah diedarkan ke seluruh tubuh oleh pemompaan jantung. Di dalam arteri dan vena yang sehat, darah mengalir dengan mudah. Tetapi darah yang kental dan agak lengket ini harus didorong untuk dapat melewati kapiler yang luar biasa sempitnya. Karena hambatan ini, tekanan di dalam sistem arteri semakin bertambah besar, karena jantung terus menerus memompa. Tekanan yang paling besar terjadi di dalam arteri di dekat jantung dan mencapai puncaknya setiap kali bilik jantung meremas atau berkontraksi.

Jadi sebenarnya terdapat dua ukuran tekanan darah, yaitu tekanan tertinggi yang terjadi pada waktu jantung memompa dan tekanan terendah pada waktu jantung mengendur. Tekanan darah dapat diukur dengan suatu alat yang disebut spigmomanometer, dan hasilnya ditulis sebagai sepasang bilangan, misalnya 120/80, angka ini merupakan tekanan darah orang dewasa yang sehat. Tekanan darah secara perlahan –  lahan semakin bertambah besar dengan bertambahnya umur kita. Pada beberapa orang, tekanan darah dapat mencapai tingkat yang membahayakan jika tidak diberikan perawatan yang sebaik – baiknya. Bila tekanan darah melebihi normal, keadaan ini disebut hipertensi  (Darah tinggi).

Darah lewat di sepanjang arteri dan arteriol yang terus bercabang  –   cabang menjadi pembuluh  –   pembuluh yang lebih kecil. Darah kemudian masuk ke dalam jaringan kapiler yang halus dan sangat rumit. Akhirnya darah masuk ke dalam vena, pembuluh yang mengembalikan darah ke jantung

(12)

Tubuh harus menjaga agar darah tetap memiliki tekanan sehingga dapat beredar ke seluruh tubuh dengan bebas. Jika tekanan darah turun dengan tiba –  tiba, seperti pada saat seseorang mengalami “goncangan” akibat kecelakaan, otak dan organ – organ tubuh lainnya menjadi kurang darah, sehingga orang tersebut dapat kehilangan kesadarannya.

J. SEL – SEL DARAH MERAH

Darah merupakan cairan yang rumit susunannya. Cairan ini mengandung banyak sel khusus maupun zat – zat kimia penting. Sel – sel darah merah ataueritrosit adalah sel yang paling banyak terdapat di dalam darah. Di dalam tubuh kita terdapat 25.000.000.000.000 sel darah merah, masing – masing sel hanya dapat hidup tidak lebih dari empat bulan. Selama empat bulan, sel – sel ini beredar ke seluruh tubuh di dalam darah sebanyak 172.000 kali. Dalam tubuh orang dewasa, sel –  sel darah merah dihasilkan dalam sumsum yang berbentuk seperti bunga karang di dalam tulang –  tulang terbesar. Sel –  sel tersebut berasal dari sel – sel khusus dan diangkut dalam aliran darah.

Tekanan darah diukur dengan spigmomanometer. Alat ini menunjukan tekanan darah yang dapat dilihat pada tinggi lajur raksa atau pada lempeng kecil berskala. Dokter atau perawat dapat mengetahui seberapa erat seharusnya lilitan alat tersebut pada lengan dengan menggunakan stetoskop. Stetoskop ini digunakan untuk mendengarkan bunyi pada lengan pada saat darah melewati lilitan pada lengan tersebut. Tekanan darah dapat diukur pada saat jantung memompa dan diantara denyutan jantung.

Sel –  sel darah merah berbentuk seperti cakram. Sel –  sel ini memiliki kulit tipis atau membran yang membungkus bahan merah seperti agar  –   agar yang mengandung hemoglobin. Hemoglobin adalah zat kimia yang dapat bergabung dengan oksigen, sehingga gas ini dapat dibawa ke seluruh tubuh.

(13)

Sel – sel darah merah berbentuk seperti cakram yang bagian tengahnya lebih tipis. Sel – sel ini mengandung sejumlah besar zat kimia yang disebut hemoglobin, yang sebagian terdiri dari zat besi. Hemoglobin berwarna merah kusam sedikit keungu –  unguan. Zat warna inilah yang menyebabkan darah di dalam vena berwarna gelap.

Hemoglobin dapat bergabung dengan oksigen di dalam paru –  paru untuk membentuk zat baru yang disebut oksihemoglobin. Oksihemoglobin memungkinkan sel –  sel darah merah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Bila diperlukan oleh jaringan –  jaringan tubuh, oksihemoglobin yang berwarna merah cerah itu memberikan oksigennya dan berubah menjadi hemoglobin yang berwarna lebih gelap. Arteri mengalirkan darah yang mengandung oksigen, itulah sebabnya mengapa darah yang keluar dari arteri yang terpotong warna merahnya jauh lebih cerah daripada darah yang keluar dari vena.

Sel –  sel darah merah yang sudah mati dihancurkan di dalam hati, limpa dan sumsum tulang, dan diganti dengan sel –  sel baru. Setiap menit 100 juta sel darah merah baru dihasilkan untuk menggantikan sel –  sel yang sudah mati. Zat –  zat kimia yang terdapat dalam sel –  sel lama mengalami siklus lagi, sebagian dipergunakan untuk membuat empedu, yang membantu pencernaan makanan.

K. SEL – SEL DARAH PUTIH

Jenis sel lainnya yang banyak terdapat di dalam darah adalah sel darah putih atau leukosit. Di dalam darah terdapat bermacam –  macam sel darah putih, masing –  masing memiliki fungsi sendiri –  sendiri. Pada waktu sehat, jumlah sel darah putih kurang lebih 50.000 juta, tetapi dalam keadaan sakit jumlahnya jauh lebih banyak.

(14)

Tugas utama sel darah putih adalah melindungi tubuh dengan cara menyerang dan membinasakan bakteri dan mikroba –mikroba lainnya. Sel –  sel darah putih juga berfungsi untuk menghilangkan zat – zat asing di dalam darah, seperti zat – zat yang dihasilkan oleh bakteri atau menjadikannya tidak berbahaya bagi tubuh. Selain itu sel –  sel darah putih juga membersihkan tubuh dari sel – sel tubuh yang sudah atau hampir mati serta zat – zat lainnya yang sudah tidak terpakai lagi.

Sesuai dengan namanya, sel –  sel darah putih tidak berwarna. Berbeda dengan sel –  sel darah merah, sel –  sel darah putih tidak memiliki bentuk khusus. Sel –  sel ini bergerak dengan aktif ke mana – mana, “merangkak” di sepanjang dinding –  dinding pembuluh darah untuk menyerang bakteri dan memakannya dengan cara menggenanginya.

Sel – sel darah putih dapat menyusup diantara sel – sel yang membentuk dinding – dinding kapiler yang tipis. Sel –  sel ini dapat berkeliaran di dalam jaringan –  jaringan tersebut. Beberapa jenis sel darah putih tertentu menghasilkan anti bodi, yaitu zat – zat kimia yang dapat mengenali dan bergabung dengan zat –  zat asing di dalam tubuh untuk kemudian menjadikannya tidak berbahaya lagi bagi tubuh.

Sel darah putih hanya dapat hidup kurang lebih tiga belas sampai dua puluh hari. Sel – sel yang baru terus –  menerus dihasilkan di dalam sumsum tulang, limpa dan sistem getah bening (limfe).

L. PLASMA DARAH

Lebih dari setengah isi darah berupa plasma, suatu cairan yang berwarna kekuning – kuningan. Plasma darah mengandung sel –  sel lain yang disebut platelet  atau trombosit. Platelet ini sebenarnya hanya merupakan bagian kecil dari sel dan berasal dari jaringan – jaringan yang menghasilkan di dalam sumsum tulang. Besarnya hanyalah seperempat sel darah merah dan jumlahnya lebih banyak daripada jumlah sel darah merah dan sel darah putih seluruhnya.

Sel –  sel darah merah, sel –   sel darah putih dan platelet (sel  –  sel pembeku) dihasilkan di dalam sumsum tulang yang berbentuk seperti bunga karang. Sel  –   sel tersebut kemudian diangkut di dalam darah ke seluruh tubuh. Beberapa jenis sel darah putih juga dihasilkan di dalam limpa.

(15)

Fungsi platelet adalah membantu pembekuan darah setelah terjadi luka. Bila sel –  sel rusak, sel –  sel tersebut mengeluarkan zat – zat yang kemudian bereaksi dengan platelet dan zat –  zat kimia lainnya di dalam plasma untuk membentuk benang – benang panjang berwarna kuning yang disebut fibrin. Benang – benang ini membentuk jaringan yang tidak beraturan untuk menahan sel – sel darah merah dan darah putih. Sesaat kemudian, benang –  benang fibrin memendek, sehingga keseluruhan massa tersebut menjadi gumpalan yang keras. Inilah yang disebut bekuan darah atau trombus. Trombus berfungsi untuk menutup luka sementara terjadi proses penyembuhan pada luka tersebut. Apabila terjadi luka goresan pada permukaan kulit, bekuan darah akan membentuk lapisan pelindung yang keras.

Plasma yang sebagian besar berupa air mengandung berbagai macam zat kimia yang larut di dalamnya. Protein yang terdapat di dalam plasma digunakan untuk membangun dan memperbaiki sel –  sel. Selain zat –  zat tersebut, di dalam plasma juga terdapat mineral dan zat – zat tertentu yang sudah tak terpakai lagi, CO2 misalnya yang sedang menuju ke

organ – organ tubuh yang akan mengeluarkannya dari darah.

M. GOLONGAN DARAH

Tubuh kita bereaksi dengan sangat kuat terhadap sebagian besar benda asing yang masuk dalam aliran darah. Tubuh bahkan tidak dapat menerima beberapa jenis darah dari orang lain yang diberikan pada saat transfusi  darah bila orang mengalami kecelakaan atau menderita penyakit.

Jika beberapa jenis darah yang berbeda di campur. Zat – zat kimia yang terdapat di dalam sel – sel darah merah dan plasma akan bereaksi, sehingga sel –  sel darah merah melekat satu sama lain atau mengalami penggumpalan, akibatnya dapat fatal, apabila dalam transfusi darah orang menerima sejumlah besar jenis darah yang tidak cocok.

Ada empat jenis darah atau Golongan darah, yang paling umum adalah golongan darah A, B, AB dan O. Dalam transfusi darah, menerima golongan darah dari golongan darah yang sama tidak membahayakan, sebelum dilakukan transfusi terlebih dahulu diadakan pemeriksaan golongan darah secara sederhana. Golongan darah O dapat diberikan kepada golongan darah apapun, kecuali kepada beberapa kasus dimana seseorang darahnya mengandung zat – zat lain yang dapat menyebabkan masalah – masalah tertentu.

Tiap –  tiap bangsa atau ras memiliki proporsi golongan darah berbeda satu sama lain. Misalnya, orang – orang Indian di Amerika Selatan seluruhnya mempunyai golongan darah O, sedangkan orang – orang India di Asia sebagian besar memiliki golongan darah B. Seperti warna kulit, warna rambut dan warna mata, golongan darah diwarisi dari orang tua. Golongan darah dibawa dalam gen –  gen yang menentukan penampilan dan bentuk fisik kita.

(16)

N. SISTEM GETAH BENING

Darah dapat mengalir karena mendapat tekanan. Plasma darah dapat melewati dinding – dinding kapiler yang tipisdengan bebas, yaitu dengan menembus sel – sel dinding kapiler atau lewat diantara sel – sel tersebut. Akan tetapi, molekul – molekul yang terbesar tidak dapat melewati dinding kapiler. Molekul –  molekul tersebut terlalu besar untuk dapat menembus pori – poriyang sangat kecil dalam selaput – selaput sel tersebut. Demikian juga beberapa molekul protein yang dihasilkan dalam jaringan –  jaringan di luar kapiler tidak dapat masuk ke dalam darah yang memerlukannya.

Plasma darah merembes ke dalam jaringan –  jaringan bersama –  sama dengan protein – protein seperti antibodi dan enzim. Plasma ini kemudian dikumpulkan oleh suatu sistem saluran yang disebut sistem getah bening (sistem limfe). Sistem getah bening menyebar di seluruh tubuh untuk mengedarkan cairan bening yang disebut getah bening (limfe). Getah bening terdiri dari plasma, protein dan zat –  zat kimia lainnya. Pembuluh –  pembuluh getah bening memiliki sejumlah besar katup satu arah, seperti katup – katup yang terdapat di dalam pembuluh – pembuluh balik besar.

Getah bening mengalir dari hampir setiap bagian tubuh untuk kemudian melewati saringan –  saringan halus yang disebut simpul getah bening. Selanjutnya getah bening akan mengalir kembali ke dalam aliran darah melalui saluran –  saluran pada bagian bawah leher.

Beredarnya kembali cairan tubuh ini akan menjaga persediaan air di dalam tubuh dan membantu pengangkutan zat – zat makanan dan zat – zat kimia penting lainnya ke seluruh bagian tubuh dengan memasukannya ke dalam aliran darah.

Getah bening juga mengangkut sejumlah besar sel darah putih atau leukosit. Sel –  sel darah putih ini kerapkali menembus dinding –  dinding kapiler ke bagian yang terserang infeksi, selanjutnya sel –  sel darah putih diangkut kembali di dalam getah bening untuk

(17)

disimpan dan digunakan bila diperlukan. Sistem getah bening merupakan bagian utama pertahanan tubuh terhadap infeksi.

O. KELENJAR GETAH BENING

Simpul getah bening atau kelenjar getah bening adalah benjolan –  benjolan kecil yang tersebar di sepanjang pembuluh –  pembuluh getah bening yang lebih besar. Kelenjar – kelanjar tersebut bergaris tengah satu sampai sepuluh milimeter dan berfungsi untuk menyaring getah bening. Sebagian besar simpul getah bening berkelompok di leher, lipatan paha, ketiak dan bagian bawah perut.

Bagian dalam setiap simpul getah bening merupakan massa jaringan seperti bunga karang yang dilalui oleh getah bening. Sejumlah besar sel darah putih yang masing –  masing memiliki fungsi khusus, berkelompok di dalam simpul getah bening ini.

Bahan – bahan yang sudah tidak terpakai, seperti sel –  sel atau bakteri yang sudah mati, terdapat di dalam. Bahan –  bahan seperti ini akan dimakan oleh makrofag. Makrofag adalah sel darah putih besar yang berfungsi untuk membersihkan getah bening. Bila terjadi infeksi, sel darah putih dalam simpul getah bening meningkat jumlahnya, sehingga simpul – simpul getah bening tersebut akan membengkak dan menjadi lebih lunak karena kegiatan yang terjadi di dalamnya. Hal seperti ini kerapkali terlihat jelas ketika tubuh terserang penyakit, pada saat itu kelenjar – kelenjar pada sisi leher dapat diraba dengan ujung jari – jari tangan.

(18)

P. LIMPA

Limpa merupakan bagian dari sistem getah bening, panjangnya kira – kira 125 mm, organ ini terletak pada bagian bawah dada sisi kiri, dibelakang lambung dan di atas ginjal kiri. Limpa berisi masa pulpa (bahan lunak) merah dengan bintik –  bintik pulpa putih sehingga tampak seperti memiliki biji –  biji. Sejumlah besar darah mengalir kedalam limpa. Mula – mula darah melewati bintik – bintik pulpa putih, didalam pulpa putih in terdapat sejumlah merah limfosit yang melepaskan antibodi ke dalam darah tersebut.

Darah kemudian melewati suatu daerah berisi sel –  sel darah putih khusu yang akan menghancurkan sel – sel darah merah dan platelet yang sudah mati. Sel – sel darah putih ini juga akan membersihkan darah dari sisa – sisa yang sudah tidak terpakai lainnya.

(19)

Selanjutnya darah mengalir kedalam pulpa merah dan kembali keperedarannya. Pulpa merah mungkun juga berfungsi sebagai saringan untuk menghilangkan sel – sel darah yang sudah rusak, tetapi fungsi yang sebenarnya belum kita ketahui dengan jelas. Pada bayi yang masih sangat muda, limpa menghasilkan sel – sel darah merah dan putih, tetapi bagi orang dewasa limpa tidak begitu penting untuk kehidupan, organ ini dapat diambil jika terkena penyakit.

Seperti kelenjar getah bening, limpa membengkak dan menjadi lebih lunak bila tubuh terserang penyakit. Pada saat itu bentuk limpa dapat kita raba tepat di bawah tulang rusuk sisi kiri.

Q. MACAM – MACAM PENYAKIT BERHUBUNGAN DENGAN PEREDARAN DARAH 1. Anemia

Yang pertama, adalah anemia. Anemia merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami kekurangan darah, sehingga darah yang mengalir di pembuluh darah mengalami deficit, dan menyebabkan tidak optimalnya peredaran darah ke bagian-bagaian tubuh dan juga organ tubuh tertentu.

 Penyebab anemia

Anemia sendiri disebabkan oleh beberapa hal, antara lain yang paling sering menyababkan anemia adalah :

 Keturunan

 Kekurangan gizi dan mineral berupa makanan yang mengandung zat besi

 Aktivitas yang berlebihan tanpa adanya asupan makanan yang sehat

 Gejala anemia

Anemia sendiri biasanya menimbulkan beberapa gejala umum bagi apra penderitanya. Apa saja gejala – gejala anemia? Berikut ini adalah beberapa gejala anemia :

 Tubuh terasa lelah dan juga lemas

 Mudah merasa lelah

 Rentan akan terserang berbagai macam penyakit

 Tidak fokus dalam beraktivitas

 Pencegahan

Anemia merupakan salah satu jenis penyakit yang paling mudah untuk dicegah dan juga diobati. Berikut ini adalah beberapa cara mudah untuk mencegah dan juga menyembuhkan gejala-gejala anemia :

 Selalu atur asupan makanan dengan makanan yang bergizi tinggi

 Istirahat cukup, dan hindari beraktivitas secara berlebihan

(20)

 Makan makanan yang memiliki kandungan zat besi tinggi, seperti daging merah dan kacang-kacangan

 Rajin minum air putih

2. Varises

Varises merupakan salah satu kelainan dan juga penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah lainnya. Varises merupakan suatu kondisi dimana pembuluh darah vena memiliki gangguan atau hambatan dalam mengalirkan darah. Hal ini disebabkan karena adanya kelainan atau kesalahan pada katub pembuluh vena dalam mengatur peredaran darah sehingga menyebabkan peredaran darah pembuluh vena menjadi terhambat.

 Penyebab

Ada beberapa penyebab munculnya varises pada pasien, antara lain :

 Faktor keturunan

 Muncul tumor

 Terlalu lama berdiri

 Karena sedang berada dalam kondisi kehamilan

 Gejala

Ada beberapa gejala yang dapat muncul karena varises. Berikut ini adalah beberapa gejala yang muncul :

 Pegal-pegal

 Adanya rasa panas dan sedikit perih

 Rasa lelah dan tidak nyaman pada bagian tungkai

3. Hipertensi

Hipertensi (darah tinggi) merupakan salah satu jenis penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah yang paling “populer”. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit dimana kondisi tekanan darah yang mengalir pada pembuluh darah melebihi batas normal, dan menimbulkan berbagai komplikasi lainnya, seperti :

 Kepala sering pusing

 Sakit kepala

 Cepat marah

 Dapat menyebabkan penyakit kronis

 Kelelahan

 Penyebab

Ada beberapa penyebab dari hipertensi, yaitu :

(21)

 Merokok dan minuman beralkohol

 Makan makanan yang terlalu banyak lemak dan juga tidak sehat

4. Hipotensi

Hipotensi (darah rendah) merupakan kebalikan dari hipertensi, yaitu kondisi dimana tekanan darah yang mengalir pada pembuluh darah berada pada batasan di bawah normal. Biasanya penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah ini dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu :

 Terjadi pendarahan

 Diare yang disertai muntah

 Kekurangan zat gizi penting bagi tubuh

 Overdosis atau kelebihan konsumsi obat penurun tekanan darah

5. Leukemia (Kanker Darah)

Leukemia juga sering disebut dengan kanker darah. Hal ini dsebabkan karena memang terdapat sel kanker yang menyerang bagian darah yang mengalir di pembuluh darah, terutama sel darah putih. Hal ini menyebabkan terjadinya pertumbuhan dari leukosit yang tidak normal yang disebabkan oleh :

 Virus karsinogenik

 Adanya paparan zat radioaktif

 Alkohol dan juga merokok berlebihan

 Infeksi zat kimia beracun

 Faktor gen atau keturunan

 Gejala

Biasanya, leukemia ini memiliki beberapa gejala umum, seperti :

 Munculnya gejala-gejala anemia

 Pucat dan juga mudah lemas dan lesu

 Pendarahan pada hidung

 Menurunnya berat badan secara drastis

 Demam dan keringat dingin

 Mudah memar

6. Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner merupakan jenis lainnya dari penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah. Lebih tepatnya adalah peredaran darah yang mengalir pada pembuluh darah koroner. Hal ini dapat menyebabkan penyakit ini adalah kondisi dimana pembuluh darah koroner mengalami penyumbatan, sehingga peredaran darah menjadi terganggu. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh :

 Pengerasan pembuluh nadi / arteri

 Endapan lemak

(22)

7. Gagal Jantung

Selain penyakit jantung coroner, penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah lainnya adalah gagal jantung. Sesuai dengan namanya, gagal jantung terjadi ketika jantung pada tubuh seseorang gagal untuk bekerja secara optimal. Hal in imenyebabkan kekuatan kontraksi dari jantung menurun, yang dapat menyebabkan berkurangnya pasokan darah ke seluruh tubuh. Biasanya gangguan atau penyakit ini dapat menimbulkan gejala seperti :

 Cepat lelah

 Penyebab dada sesak nafas

 Bengkak pada bagian kaki

 Pembengkakan paru-paru

8. Hemofilia

Hemofilia merupakan salah satu kelainan pada darah, apabila tidak ingin disebut sebagai penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah. Hemofilia merupakan kondisi dimana darah mengalami kesulitan untukmelakukan proses pembekuan. Hal ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami pendarahan yang hebat dan tidak wajar, meskipun hanya mengalami luka kecil saja. Biasanya, penyebab hemofilia paling utama karena adanya faktor keturunan.

Referensi

Dokumen terkait

Membincangkan dakwah melalui media karya sastra adalah menarik, karena pokok persoalan religi berkaitan dengan tema dan pesan keagamaan dalam karya sastra.. Tokoh

kerisauan Hadhrat Masih Mau’ud ‘alaihi shalatu wa salam, diamana beliau tidak mengkhwatirkan tentang uang yang akan masuk, tetapi yang beliau khawatirkan adalah

Lebih lanjut, Kitab Ihya’ Ulumuddin disusun ketika umat Islam teledor terhadap ilmu-ilmu Islam, yaitu setelah al-Ghazali kembali dari rasa keragu- raguan dengan tujuan utama

spesies Hoya yang diamati memiliki epidermis bertipe satu lapis sel (uniseriat) seperti yang umumnya ditemukan pada tumbuhan dengan tipe.. daun non sukulen (Fahn,

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan NO.4/POJK.03/2015 tentang penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat pada pasal 24 ayat 1 menyebutkan bahwa

variabel motivasi secara keseluruhan dengan angka korelasi yang dihasilkan adalah sebesar 0.708 untuk faktor stres internal kantor dan 0.485 untuk faktor stres eksternal

Dengan spesifikasi kepada sejarah lahirnya nasionalisme dari kalangan etnis Arab di Indonesia dan peran pan islamisme serta gerakan gerakan islam.. Selain itu, penulis juga