• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

34

Universitas Kristen Petra 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Singkat Negara Thailand

Thailand atau yang dalam bahasa aslinya disebut Mueang Thai, adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos dan Kamboja di Timur, Malaysia dan Teluk Siam di Selatan, dan Myanmar dan Laut Andaman di Barat. Saat ini Thailand merupakan salah satu negara yang sedang berkembang pariwisatanya dan menjadi destinasi wisata favorit para wisatawan, termasuk wisatawan asal kota Surabaya, Indonesia.

Masyarakat Surabaya yang akan berwisata ke Thailand hanya dapat menggunakan pesawat terbang sebagai alternatif transportasi langsung. Tetapi tidak perlu khawatir, karena saat ini berbagai maskapai penerbangan telah menyediakan penerbangan dengan rute menuju Thailand yang tersedia setiap harinya. Maskapai penerbangan Tiger Airways/ Mandala Airlines bahkan telah menyediakan penerbangan langsung dengan rute Surabaya – Thailand.

Thailand memiliki beberapa kota wisata yang populer yang memiliki ciri khas nya masing-masing. Kota Bangkok yang merupakan ibukota Thailand juga merupakan kota wisata populer yang menawarkan berbagai macam wisata sejarah, wisata budaya dan merupakan destinasi populer untuk berbelanja. Selain Bangkok, juga terdepat kota wisata Pattaya yang terkenal dengan show dan atraksi khas Thailand, kota wisata Chiang Mai yang terkenal dengan festival budaya, kota wisata Phuket dan Krabi yang terkenal dengan wisata alamnya berupa pantai dan pulau-pulau kecil.

4.1.1. Aktivitas Wisata di Thailand

Thailand populer dengan aktivitas belanjanya, banyak tempat perbelanjaan di Thailand yang menyediakan berbagai macam produk dengan harga dan kualitas yang beragam.Tempat perbelanjaan yang populer di Thailand antara lain adalah wilayah Pratunam di Bangkok yang menyediakan produk garmen beraneka ragam yang dijual secara ecer maupun grosir dengan harga yang terjangkau. Selain itu juga terdapat Mall pusat perbelanjaan seperti Siam Discovery Center Bangkok, Platinum Shopping Mall Bangkok, MBK Mall Bangkok, dan Siam Paragon Mall

(2)

35

Universitas Kristen Petra

Bangkok. Ketiga Mall tersebut banyak menyediakan produk dengan merk lokal Thailand seperti garmen, aksesoris, kerajinan tangan, dan produk kecantikan dengan harga yang beraneka ragam.

Bagi wisatawan yang hobi tawar – menawar dalam berbelanja, Kahosan Road Bangkok, Chinatown Bangkok dan Pasar Chatucak merupakan pilihan yang tepat. Ketiga tempat tersebut menyediakan berbagai macam produk seperti garmen, kerajinan tangan, aksesoris, produk kecantikan, bumbu masak, lukisan dan sebagainya dengan harga yang beraneka ragam dan memunginkan untuk ditawar. Bahkan di Pasar Chatucak juga tersedia barang second hand dan barang sisa eksport dengan kualitas yang bagus. Sedangkan bagi wisatawan yang ingin berbelanja furnitur dapat mengunjungi tempat perbelanjaan furnitur asal Swedia IKEA Bangkok.

Selain aktivitas belanja, wisatawan juga dapat melakukan aktivitas wisata lain seperti menikmati wisata pantai, beribadah atau berdoa di kuil – kuil, menikmati wisata malam/ nightclub, menikmati wisata kuliner, menyaksikan show khas Thailand seperti banci show dan cabaret show, menikmati spa, melakukan olahraga golf, menyaksikan atraksi hewan gajah, ular, dan buaya, dan melakukan olahraga air seperti kayak, snorkeling, diving dan lain sebagainya.

4.1.2. Atraksi Wisata di Thailand

Thailand memiliki berbagai macam atraksi wisata alam, atraksi wisata bersejarah, atraksi wisata budaya, atraksi wisata industri dan modern, atraksi wisata entertainment dan atraksi wisata festival dan event. Atraksi wisata alam/ Natural yang populer di Thailand antara lain Pulau Phi – Phi, Pulau James Bond Phuket dan Pantai Raiay Krabi. Ketiga atraksi wisata tersebut merupakan atraksi wisata populer di Thailand yang menawarkan keindahan pantai dan menyediakan fasilitas bagi wisatawan pecinta olahraga air seperti snorkelling dan diving. Aktivitas olahraga air juga dapat dilakukan di tempat atraksi wisata alam Hong Kayaking Phuket, disana wisatawan dapat mencoba olahraga air kayak yang cukup populer di Thailand. Atraksi wisata alam lainnya yang menawarkan keindahan dan keunikan flora dan fauna adalah Phuket Botanic Garden, Crocodile

(3)

36

Universitas Kristen Petra

Atraksi wisata bersejarah populer di Thailand antara lain Ayutthaya Bangkok, Grand Palace Bangkok, dan Wat Arun Bangkok. Ketiga atraksi wisata tersebut mengandung cerita sejarah penting yang berasal dari kerajaan Thailand di jaman dahulu. Selain ketiga tempat tersebut juga terdapat atraksi wisata sejarah Museum Gajah Biru Phuket yang memiliki banyak objek bersejarah mengenai hewan Gajah Biru yang dilestarikan di Thailand. Terdapat juga atraksi wisata bersejarah yag lebih modern yaitu Ripley’s Believe It or Not Museum Pattaya yang memajang berbagai macam objek unik dan menarik dari berbagai belahan dunia dan Madam Tussaud’s Museum Bangkok yang memajang banyak patung lilin dari tokoh – tokoh terkenal dunia, salah satunya Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno.

Thailand juga memiliki atraksi wisata budaya yang populer, antara lain Thonburi Bangkok yang merupakan kawasan dari kerajaan kuno Thailand yang memiliki unsur budaya yang sangat kuat dan masih dilestarikan hingga saat ini. Selain itu juga terdapat atraksi wisata budaya Wat Phra Yai Pattaya, Kuil Buddha Tertinggi Bangkok, dan Kuil Buddha Emas Bangkok yang ketiganya memiliki kesamaan yaitu patung Buddha emas dalam ukuran besar sebagai daya tarik utamanya.

Atraksi wisata industri dan modern yang populer di Thailand di dominasi oleh tempat pusat perbelanjaan yang menyediakan berbagai macam produk seperti garmen, aksesoris, produk kecantikan dan sebagainya dengan harga yang beraneka ragam, yaitu Mall Siam Paragon Bangkok, MBK Mall Bangkok, Platinum Mall Bangkok dan Asiatique Bangkok. Salah satu night club yaitu The Club di Khaosan Road Bangkok juga merupakan salah satu atraksi wisata industri dan modern yang populer di Thailand. Thailand juga memiliki atraksi wisata industri dan modern berjenis theme parkyang menyediakan berbagai macam atraksi dan wahana permainan yang menarik, yaitu Dream World Theme Park di Bangkok.

Atraksi wisata entertainment juga sangat populer di Thailand, antara lain Alcazar Show Pattaya dan Phuket Cabaret Show. Kedua show tersebut menampilkan para waria Thailand atau terkenal dengan sebutan banci Thailand yang menari, bernyanyi dan menampilkan atraksi unik lainnya. Selain itu juga

(4)

37

Universitas Kristen Petra

terdapat atraksi entertainment khusus dewasa seperti Tiffany show Pattaya dan Tiger show Pattaya.

Atraksi wisata lain yang juga populer di Thailand adalah atraksi wisata festival dan event yang rutin diadakan setiap tahunnya, antara lain Festival Payung Bo Sang Chiang Mai dan Festival Bunga Chiang Mai. Selain itu juga terdapat Songkran Festival yang diadakan setiap 13 – 15 April setiap tahunnya di berbagai wilayah di Thailand. Songkran Festival identik dengan kegiatan saling menyemprotkan air satu sama lain. Festival populer lainnya adalah Pasar Chatucak yang diadakan setiap akhir pekan. Pasar Chatucak merupakan festival pasar terbesar di Thailand yang menydiakan berbagai macam produk baik first

hand, second hand ataupun sisa ekspor yang dijual dengan harga murah. 4.1.3. Fasilitas Wisata di Thailand

Selama berwisata di Thailand, wisatawan dapat menggunakan berbagai macam pilihan transportasi dan akomodasi yang ada di Thailand. Akomodasi yang dapat digunakan selama berwisata di Thailand antara lain mini bus, mobil dan motor. Wisatawan yang ingin menggunakan mobil dan motor dapat memanfaatkan fasilitas rental mobil dan rental motor. Selain itu pemerintah Thailand juga menyediakan transportasi umum yang cukup nyaman seperti MRT, taksi, bus umum, BTS Sky Train (kereta layang) dan alat transportasi khas Thailand, tuk-tuk.

Thailand menyediakan berbagai macam jenis akomodasi yang dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas seperti fasilitas wi-fi, shuttle bus, makan pagi,

deposit box, laundry, air panas, dan sebagainya. Sedangkan akomodasi tersedia

dalam berbagi macam jenis antara lain hotel bintang satu hingga hotel bintang lima, apartemen dan lain sebagainya.

Bagi wisatawan pecinta kuliner, Thailand menyediakan berbagai macam jenis makanan antara lain Western food, Chinese food, Indonesian food, dan makanan khas Thailand tentunya. Bagi wisatawan yang ingin mencoba citarasa baru,makanan khas Thailand merupakan pilihan yang cocok untuk dicoba karena memiiki berbagai varian yang khas dan beragam. Contoh makanan khas Thailand adalah Tom Yam dengan citarasa asam yang khas, Pad Thai yaitu sejenis mie yang di masak dengan bumbu khas Thailand, Kari yang kental dan nikmat, nasi

(5)

38

Universitas Kristen Petra

goreng Thailand dengan nanas dan bumbu rempah khas Thailand, salad unik yang terbuat dari pepaya, fish cake yang merupakan makanan kecil khas Thailand dan Mangga nasi ketan paduan citarasa manis resep traditional Thailand.

Bagi wisatawan yang ingin berbelanja cinderamata atau produk khas Thailand, ada berbagai macam pilihan yang berkualitas dengan harga terjangkau diantaranya seperti produk garmen pakaian, produk kerajinan, aksesoris, bumbu masak, makanan kecil, produk kecantikan dan lukisan.

4.2. Deskripsi Data

Berikut akan dideskripsikan hasil jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada di kuesioner yang terbagi dalam profil responden, pola perjalanan dan preferensi wisata.

4.2.1. Profil Responden

Deskripsi profil responden terdiri dari jenis kelamin, kisaran usia, dan rata-rata pengeluaran per bulan. Dengan mendeskripsikan profil responden maka dapat diketahui karakteristik responden yang berkunjung ke Thailand.

Gambar 4.1. Jenis Kelamin Sumber: data primer, diolah

Dari hasil gambar 4.1 dapat diketahui dari 70 responden yang melakukan perjalanan ke Thailand terdiri dari responden perempuan dengan presentase 67% dan responden laki-laki dengan presentase 33%.

33%

67%

(6)

39

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.2. Usia Sumber: data primer, diolah

Dari hasil gambar 4.2 dapat diketahui dari 70 responden yang melakukan perjalanan ke Thailand, yang terbanyak adalah berusia 24 – 28 tahun dengan persentase 52% dan yang paling sedikit adalah responden dengan usia 50 – 65 tahun dengan presentase sebesar 8%.

Gambar 4.3. Pengeluaran Dalam Satu Bulan Sumber: data primer, diolah

Berdasarkan gambar 4.3 dapat diketahui hampir separuh dari seluruh responden yang berwisata ke Thailand memiliki pengeluaran dalam satu bulan sebesar <Rp5.000.000 dengan persentase 44%. Sedangkan presentase yang paling kecil adalah responden dengan pengeluaran sebesar Rp 15.000.000 – Rp 20.000.000 yaitu sebesar 7% dan tidak ada responden dengan pengeluaran sebesar >Rp 20.000.000. 53% 23% 16% 8% 24 - 28 tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 - 65 tahun 44% 19% 30% 7% 0% < Rp5.000.000 Rp 5.000.000 - Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 - Rp 15.000.000 Rp 15.000.000 - Rp 20.000.000 〉Rp20.000.000

(7)

40

Universitas Kristen Petra 4.2.2. Pola Perjalanan

Pola perjalanan berkaitan dengan alasan atau tujuan utama wisatawan dalam melakukan perjalanan ke Thailand yang hasilnya diuraikan sebagai berikut.

Gambar 4.4. Frekuensi ke Thailand Dalam Waktu Dua Tahun Terakhir Sumber: data primer, diolah

Melalui gambar 4.4 adalah diketahui sebesar 38% responden berwisata ke Thailand dalam kurun waktu dua tahun terakhir sebanyak dua kali. Sisanya sebesar 36% responden berwisata keThailand satu kali dalam dua tahun terakhir, sebesar 26% responden berwisata ke Thailand sebanyak tiga kali dalam kurun waktu dua tahun terakhir, dan tidak ada responden yang berwisata ke Thailand lebih dari tiga kali dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Gambar 4.5. Dengan Siapa Melakukan Perjalanan Wisata ke Thailand Sumber: data primer, diolah

Gambar 4.5 menunjukkan dari 70 orang responden hampir separuh melakukan perjalanan ke Thailand bersama keluarga yaitu dengan presentase 44% dan hampir separuh lainnya melakukan perjalanan ke Thailand bersama teman

36% 38% 26% 0% Satu kali Dua kali Tiga kali

Lebih dari tiga kali

44% 10% 44% 2% Keluarga Suami/ Istri Teman Seorang diri

(8)

41

Universitas Kristen Petra

yaitu dengan presentase yang sama 44%. Sisanya melakukan perjalanan ke Thailand bersama suami/istri dengan presentase 10% dan yang melakukan perjalanan seorang diri hanya sebesar 2%.

Gambar 4.6. Lama Menghabiskan Waktu Berwisata di Thailand Sumber: data primer, diolah

Hasil penelitian menunjukkan dari 70 responden didominasi oleh responden yang berwisata di Thailand selama 5 hari dengan persentase sebesar 37% dan selama 4 hari dengan presentasi sebesar 36%. Persentase paling sedikit adalah responden yang menghabiskan waktu di Thailand selama 3 hari dengan presentase sebesar 8%. Dari gambar 4.6 dapat disimpulkan sebagian besar responden berwisata ke Thailand menghabiskan waktu paling sedikit 4 hari.

Gambar 4.7. Pengeluaran Selama Berwisata di Thailand (tidak termasuk tiket pesawat)

Sumber: data primer, diolah 8% 36% 37% 19% 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 17% 57% 26% 0% 0% < Rp10.000.000 Rp 10.000.000 - Rp 15.000.000 Rp15.000.000 - Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 - Rp 25.000.000 > Rp 25.000.000

(9)

42

Universitas Kristen Petra

Hasil gambar 4.7 menunjukkan lebih dari separuh responden menghabiskan pengeluaran sebesar Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000 selama berwisata di Thailand yaitu dengan persentase 57%. Paling sedikit adalah dengan pengeluaran <Rp 10.000.000 dengan presentase 17%, dan tidak ada responden yang menghabiskan pengeluaran hingga diatas Rp 20.000.000.

Gambar 4.8. Tujuan Melakukan Perjalanan Wisata ke Thailand Sumber: data primer, diolah

Gambar 4.8 menunjukkan separuh dari responden memiliki tujuan wisata

pleasure dengan persentase 50% dan hampir separuh lainnya memiliki tujuan

wisata berbelanja, yaitu dengan presentase sebesar 44%. Sedangkan hanya sebesar 6% responden yang memiliki tujuan bisnis, dan tidak ada responden yang memiliki tujuan mengunjungi teman atau saudara, pendidikan dan health and spa.

Tabel 4.1.

Jumlah Pengeluaran Selama di Thailand Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Pengeluaran Total < Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 - Rp 15.000.000 Rp 15.000.000- Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 – Rp 25.000.000 > Rp 25.000.000 24 - 28 Tahun F 11 19 7 0 0 37 % 16,0% 27,0% 10,0% 0,0% 0,0% 53,0% 29 - 34 Tahun F 1 6 9 0 0 16 % 1,0% 9,0% 13,0% 0,0% 0,0% 23,0% 35 - 49 Tahun F 0 9 2 0 0 11 % 0,0% 13,0% 3,0% 0,0% 0,0% 16,0% 50 - 65 Tahun F 0 6 0 0 0 6 % 0,0% 8,0% 0,0% 0,0% 0,0% 8,0% Total F 12 40 18 0 0 70 % 17,0% 57,0% 26,0% 0,0% 0,0% 100,0% Sumber: data primer, diolah

6% 50% 44% 0% 0% 0% Bisnis Pleasure Berbelanja Mengunjungi teman atau saudara Pendidikan Health and Spa

(10)

43

Universitas Kristen Petra

Melalui tabel 4.1. diketahui bahwa separuh dari total responden yang berusia 24 – 28 tahun menghabiskan pengeluaran sebesar Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000. Lebih dari separuh responden yang berusia 29 – 34 tahun menghabiskan pengeluaran sebesar Rp 15.000.000 – Rp 20.000.000. Sedangkan hampir seluruh responden yang berusia 35 – 49 tahun dan seluruh responden yang berusia 50 – 65 tahun menghabiskan pengeluaran sebesar Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000 selama berwisata di Thailand.

Tabel 4.2.

Tujuan Berwisata di Thailand Berdasarkan Usia

Usia Total 24 - 28 Tahun 29 - 34 Tahun 35 - 49 Tahun 50 - 65 Tahun Tujuan Bisnis F 4 0 0 0 4 % 6,0% 0,0% 0,0% 0,0% 6,0% Pleasure F 15 4 10 6 35 % 21,0% 6,0% 15,0% 8,0% 50,0% Berbelanja F 18 12 1 0 31 % 26,0% 17,0% 1,0% 0,0% 44,0% Total F 37 16 11 6 70 % 53,0% 23,0% 16,0% 8,0% 100,0% Sumber: data primer, diolah

Tabel 4.2 menunjukkan lebih dari separuh responden dari golongan usia 24 - 28 tahun memiliki tujuan berbelanja dan separuh sisanya memiliki tujuan

pleasure. Pada responden golongan usia 29 – 34 tahun hampir seluruhnya

memiliki tujuan untuk berbelanja. Sedangkan hampir seluruh responden yang berusia 35 – 49 tahun dan seluruh responden yang berusia 50 – 65 tahun memiliki tujuan pleasure. Hal yang menarik adalah hanya ada empat orang responden yang memiliki tujuan bisnis dan ke-empat responden tersebut seluruhnya berasal dari golongan usia 24 – 28.

4.2.3. Preferensi Wisata

Preferensi wisata berkaitan dengan kecenderungan responden dalam memilih sesuatu di dalam perjalanan wisatanya. Preferensi wisata yang di teliti pada responden mencakup preferensi dalam pemilihan kota wisata, pemilihan atraksi wisata, pemilihan tempat berbelanja, pemilihan aktivitas wisata selain berbelanja, pemilihan transportasi, pemilihan akomodasi, pemilihan lokasi untuk menginap, pemilihan fasilitas pada tempat menginap, pemilihan makanan,

(11)

44

Universitas Kristen Petra

pemilihan produk/ cinderamata yang di beli dan preferensi dalam melakukan pemesanan tiket (tiket pesawat, tiket hotel, tiket masuk objek wisata dan sebagainya).

Tabel 4.3.

Pemilihan Kota Wisata Sebagai Tempat Menginap

Nama Kota Frekuensi Responden Presentase

Bangkok 61 87,1 %

Pattaya 37 52,9 %

Phuket 21 30,0 %

Chiang Mai 3 4,3 %

Krabi 8 11,4 %

Sumber: Data primer, diolah

Dari tabel 4.3 diketahui hampir seluruh responden memilih Bangkok sebagai kota wisata untuk menginap selama berwisata di Thailand, yaitu sebanyak 61 responden dengan presentase 87,1%. Kota Pattaya juga dipilih lebih dari separuh responden yaitu sebanyak 37 orang responden, diikuti dengan Phuket yang dipilih oleh sebanyak 21 orang responden. Sedangkan hanya sedikit responden yang memilih untuk menginap di Krabi yaitu sebanyak 8 orang responden dan Chiang Mai yaitu sebanyak 3 orang responden.

Tabel 4.4.

Pemilihan Kota Wisata Sebagai Tempat Menginap Berdasarkan Usia Nama Kota 24 - 28 tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 tahun Total responden yang menginap Bangkok 33 16 6 6 61 Pattaya 28 3 6 0 37 Phuket 13 3 5 0 21 Chiang Mai 1 1 1 0 3 Krabi 3 0 5 0 8 Total per usia 37 16 11 6

Sumber: Data primer, diolah

Dari tabel 4.4. diketahui hampir seluruh responden dari golongan usia 24 – 28 tahun memilih Bangkok dan Pattaya sebagai kota tempat menginap, seluruh responden usia 29 – 34 tahun memilih Bangkok sebagai kota untuk menginap, lebih dari separuh responden usia 35 – 49 tahun memilih Bangkok dan Pattaya

(12)

45

Universitas Kristen Petra

sebagai kota untuk menginap dan seluruh responden usia 50 – 65 tahun haya memilih Bangkok sebagai kota untuk menginap.

Tabel 4.5.

Atraksi Wisata Natural Yang Dikunjungi

Nama Atraksi Wisata Frekuensi Responden Presentase

Pulau Phi Phi, Phuket 21 30,0 %

Pantai Railay, Krabi 5 7,1 %

Pulau James Bond, Phuket 21 30,0 %

Hong Kayaking, Phuket 10 14,3 %

Botanic Garden, Phuket 2 2,9 %

Crocodile Farm and Zoo, Bangkok 34 48,6 %

Elephant Village, Pattaya 34 48,6 %

Sumber: Data primer, diolah

Dari tabel 4.5 didapati bahwa atraksi wisata alam/ natural yang paling banyak dikunjungi adalah Crocodile farm and zoo di Bangkok dan Elephant

village di Pattaya yang dikunjungi oleh hampir separuh responden, yaitu sebanyak

34 orang responden. Sedangkan atraksi wisata alam/ natural yang paling sedikit dikunjungi adalah pantai Railay di Krabi yang dikunjungi oleh 5 orang responden dan Botanic Garden di Phuket yang hanya dikunjungi oleh 2 orang responden.

Tabel 4.6.

Atraksi Wisata Natural Yang Dikunjungi Berdasarkan Usia Nama Atraksi Wisata 24 - 28

Tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50- 65 tahun Total responden yang berkunjung Pulau Phi Phi,

Phuket 13 3 5 0 21

Pantai Railay, Krabi 0 0 5 0 5

Pulau James Bond,

Phuket 13 3 5 0 21

Hong Kayaking,

Phuket 5 0 5 0 10

Botanic Garden,

Phuket 2 0 0 0 2

Crocodile Farm and

Zoo, Bangkok 19 3 6 6 34

Elephant Village,

Pattaya 22 6 6 0 34

Total per usia 37 16 11 6

(13)

46

Universitas Kristen Petra

Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa lebih dari separuh responden pada golongan usia 24 – 28 tahun memilih untuk mengunjungi Elephant Village Pattaya dan Crocodile Farm and Zoo Bangkok. Hampir separuh responden pada golongan usia 29 – 34 tahun memilih untuk mengunjungi Elephant Village Pattaya. Sedangkan responden usia 35 – 49 tahun hampir separuhnya memilih untuk mengunjungi Crocodile Farm and Zoo Bangkok dan Elephant Village Pattaya. Responden yang berusia 50 – 65 tahun hanya memilih untuk mengunjungi Crocodile Farm and Zoo Bangkok. Kedua atraksi wisata tersebut memang atraksi wisata yang paling banyak dikunjungi responden secara keseluruhan. Hal menarik terlihat pada atraksi wisata Pantai Railay Krabi yang secara keseluruhan hanya dikunjungi oleh lima orang responden, dan kelima orang responden tersebut semuanya berasal dari responden berusia 35 – 49 tahun.

Tabel 4.7.

Atraksi Wisata Bersejarah Yang Dikunjungi Nama Atraksi Wisata Frekuensi

Responden

Presentase

Ayutthaya, Bangkok 11 15,7 %

Museum Gajah Biru, Phuket 8 11,4 %

Grand Palace, Bangkok 23 32,9 %

Ripley’s Believe It or Not Museum, Pattaya 10 18,6 %

Wat Arun, Bangkok 40 57,2 %

Madam Tussaud’s Museum, Bangkok 45 64,3 %

Sumber: Data primer, diolah

Dari tabel 4.7 didapati bahwa atraksi wisata bersejarah yang dikunjungi oleh lebih dari separuh responden adalah Madam Tussaud’s Museum di Bangkok yang dikunjungi oleh 45 responden dengan presentase 64,3% dan Wat Arun di Bangkok yang dikunjungi oleh 40 orang responden dengan presentase 57,2%. Sedangkan atraksi wisata bersejarah yang paling sedikit dikunjungi adalah Museum Gajah Biru di Phuket yang hanya dikunjungi oleh 8 orang responden.

Tabel 4.8.

Atraksi Wisata Bersejarah Yang Dikunjungi Berdasarkan Usia

Nama Atraksi Wisata

24 - 28 Tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 Tahun Total responden yang berkunjung Ayutthaya, Bangkok 9 1 1 0 11

(14)

47

Universitas Kristen Petra

Nama Atraksi Wisata

24 - 28 Tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 Tahun Total responden yang berkunjung Museum Gajah Biru,

Phuket 6 1 1 0 8 Grand Palace, Bangkok 14 3 6 0 23 Ripley’s Believe It or Not Museum, Pattaya

5 0 2 3 10

Wat Arun, Bangkok 27 6 5 2 40

Madam Tussaud’s Museum, Bangkok

21 16 2 6 45

Total per usia 37 16 11 6

Sumber: Data primer, diolah

Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa lebih dari separuh responden yang berusia 24 – 28 tahun, memilih untuk mengunjungi Wat Arun Bangkok dan Madam Tussaud’s Museum Bangkok. Seluruh responden berusia 29 – 34 tahun memilih mengunjungi Madam Tussaud’s Museum Bangkok. Lebih dari separuh responden usia 35 – 49 tahun mengunjungi Grand Palace Bangkok dan seluruh responden usia 50 -65 tahun memilih untuk mengunjungi Madam Tussaud’s Museum Bangkok.

Tabel 4.9.

Atraksi Wisata BudayaYang Dikunjungi

Nama Atraksi Wisata Frekuensi Responden Presentase

Thonburi, Bangkok 13 18,6 %

Kuil Patung Budha Tertinggi di Dunia, Bangkok

26 37,1 %

Kuil Budha Emas, Bangkok 29 41,4 %

Wat Phra Yai, Pattaya 10 14,3 %

Sumber: Data primer, diolah

Dari tabel 4.9 didapati bahwa atraksi wisata budaya yang paling banyak dikunjungi adalah Kuil Budha Emas di Bangkok yang dikunjungi oleh 29 responden dengan presentase 41,4% dan Kuil Budha Tertinggi di Bangkok yang dikunjungi oleh 26 orang responden dengan presentase 37,1%. Sedangkan atraksi wisata budaya yang paling sedikit dikunjungi adalah Wat Phra Yai di Pattaya yang dikunjungi oleh 10 orang responden dengan presentase 14,3%.

(15)

48

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.10.

Atraksi Wisata Budaya Yang Dikunjungi Berdasarkan Usia Nama Atraksi Wisata 24 - 28 tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 Tahun Total responden yang berkunjung Thonburi, Bangkok 11 0 0 2 13 Kuil Patung Buddha Tertinggi di Dunia, Bangkok 15 3 2 6 26

Kuil Buddha Emas, Bangkok

19 7 3 0 29

Wat Phra Yai, Pattaya

4 4 2 0 10

Total per usia 37 16 11 6

Sumber: Data primer, diolah

Berdasarkan tabel 4.10 terlihat bahwa lebih dari separuh responden yang berusia 24 – 28 tahun dan hampir dari separuh responden yang berusia 29 – 34 tahun memilih mengunjungi Kuil Buddha Emas Bangkok. Sedangkan responden usia 50 – 65 tahun terlihat hanya sedikit yang mengunjungi atraksi wisata budaya, dan atraksi wisata budaya yang dikunjungi adalah Kuil Buddha Emas Bangkok, Kuil Patung Buddha Tertinggi di Dunia dan Wat Phra Yai Pattaya. Bagi seluruh responden usia 50 – 65 tahun, Kuil Patung Buddha Tertinggi di Dunia yang terletak di Bangkok menjadi pilihan.

Tabel 4.11.

Atraksi Wisata Industri dan Modern Yang Dikunjungi

Nama Atraksi Wisata Frekuensi Responden Presentase

Mall Siam Paragon, Bangkok 26 37,1 %

MBK Mall, Bangkok 58 82,9 %

Platinum Mall, Bangkok 56 80,0 %

Asiatique, Bangkok 32 45,7 %

The Club Khaosan Road, Bangkok 12 17,1 %

Dream World Theme Park, Bangkok 10 14,3 %

Sumber: Data primer, diolah

Dari tabel 4.11 didapati bahwa atraksi wisata industri dan modern yang dikunjungi oleh lebih dari separuh responden adalah MBK mall di Bangkok yang dikunjungi oleh 58 responden dengan presentase 82,9% dan Platinum Mall di Bangkok yang dikunjungi oleh 56 orang responden dengan presentase 80,0%. Sedangkan atraksi wisata industri dan modern yang paling sedikit dikunjungi

(16)

49

Universitas Kristen Petra

adalah Dream World Theme Park di Bangkok yang dikunjungi oleh 10 orang responden.

Tabel 4.12.

Atraksi Wisata Industri dan ModernYang Dikunjungi Berdasarkan Usia Nama Atraksi Wisata 24 - 28 tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 Tahun Total responden yang berkunjung Mall Siam Paragon, Bangkok 10 13 3 0 26 MBK, Bangkok 35 16 6 1 58 Platinum Mall, Bangkok 31 16 6 3 56 Asiatique, Bangkok 14 9 3 6 32

The Club Khaosan

Road, Bangkok 9 0 1 2 12 Dream World Theme Park, Bangkok 5 3 2 0 10

Total per usia 37 16 11 6

Sumber: Data primer, diolah

Berdasarkan tabel 4.12 terlihat bahwa hampir seluruh responden dari golongan usia 24 – 28 tahun, 29 – 34 tahun, dan 35 – 49 tahun memilih untuk mengunjungi MBK Mall Bangkok dan Platinum Shopping Mall Bangkok. Sedangkan seluruh responden dari golongan usia 50 – 65 tahun memilih untuk berkunjung ke Asiatique Bangkok.

Tabel 4.13.

Atraksi Wisata Entertainment Yang Dikunjungi Nama Atraksi Wisata Frekuensi

Responden

Presentase

Tiffany’s Show, Pattaya 24 34,3 %

Alcazar Show, Pattaya 37 52,9 %

Tiger Show, Pattaya 25 35,7 %

Cabaret Show, Phuket 8 11,4 %

Sumber: Data primer, diolah

Dari tabel 4.13 didapati bahwa atraksi wisata entertainment yang paling banyak dikunjungi adalah Alcazar Show di Pattaya yang dikunjungi oleh lebih dari separuh responden, yaitu sebanyak 37 orang responden dengan presentase

(17)

50

Universitas Kristen Petra

52,9%. Sedangkan atraksi wisata entertainment yang paling sedikit dikunjungi adalah Cabaret Show di Phuket yang hanya dikunjungi oleh 8 orang responden.

Tabel 4.14.

Atraksi Wisata Entertainment Yang Dikunjungi Berdasarkan Usia Nama Atraksi Wisata 24 - 28

Tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 Tahun Total responden yang berkunjung

Tiffany’s Show, Pattaya 16 3 2 3 24

Alcazar Show, Pattaya 20 9 3 5 37

Tiger Show, Pattaya 17 3 5 0 25

Cabaret Show, Phuket 3 0 5 0 8

Total per usia 37 16 11 6

Sumber: Data primer, diolah

Berdasarkan tabel 4.14 terlihat bahwa lebih dari separuh responden yang berusia 24 – 28 tahun, 29 -34 tahun dan 50 – 65 tahun memilih untuk mengunjungi Alcazar Show di Pattaya. Sedangkan hampir separuh dari responden yang berusia 35 – 49 tahun memilih untuk mengunjungi Tiger Show di Pattaya dan Cabaret Show di Phuket.

Tabel 4.15.

Atraksi Wisata Festival dan Event Yang Dikunjungi

Nama Atraksi Wisata Frekuensi Responden Presentase

Festival Payung Bo Sang, Chiang Mai 3 4,3 %

Festival Bunga, Chiang Mai 3 4,3 %

Songkran Festival ‘Semprot Air’ 3 4,3 %

Pasar Chatucak, Bangkok 32 45,7 %

Sumber: Data primer, diolah

Dari tabel 4.15 didapati bahwa atraksi wisata festival dan event yang paling banyak dikunjungi adalah Pasar Chatucak di Bangkok yang dikunjungi oleh hampir dari separuh responden, yaitu sebanyak 32 orang responden dengan presentase 45,7%. Jumlah responden yang mengunjungi pasar Chatucak di Bangkok cukup signifikan dibandingkan jumlah responden yang mengunjungi atraksi wisata festival dan event lainnya, yaitu hanya sebanyak 3 orang responden.

(18)

51

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.16.

Atraksi Wisata Festival dan Event Yang Dikunjungi Berdasarkan Usia

Nama Atraksi Wisata 24 - 28 Tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 Tahun Total responden yang berkunjung Festival Payung Bo

Sang, Chiang Mai

1 1 1 0 3 Festival Bunga, Chiang Mai 1 1 1 0 3 Songkran Festival ‘Semprot Air’ 0 0 0 3 3 Pasar Chatucak, Bangkok 14 12 6 0 32

Total per usia 37 16 11 6

Sumber: Data primer, diolah

Berdasarkan tabel 4.16 terlihat bahwa hampir separuh dari responden yang berusia 24 – 28 tahun dan lebih dari separuh responden yang berusia 29 – 34 tahun dan 35 – 49 tahun memilih untuk mengunjungi Pasar Chatucak Bangkok. Sedangkan hanya terdaat tiga orang responden usia 50 - 65 tahun yang mengunjungi atraksi wisata festival dan event, yaitu Songkran Festival atau biasa disebut dengan festival semprot air.

Tabel 4.17.

Tempat Berbelanja Yang Dikunjungi

Nama Tempat Berbelanja Frekuensi Responden Presentase

Pratunam, Bangkok 48 68,6 %

Khaosan Road, Bangkok 24 34,3 %

Chinatown, Bangkok 25 35,7 %

Siam Discovery Center, Bangkok 17 24,3 %

IKEA, Bangkok 26 37,1 %

Platinum Shopping Mall, Bangkok 56 80,0 %

MBK Mall, Bangkok 58 82,9 %

Siam Paragon, Bangkok 31 44,3 %

Pasar Chatucak 32 45,7 %

Sumber: Data primer, diolah

Dari tabel 4.17 terlihat ada tiga tempat berbelanja yang dikunjungi oleh lebih dari separuh responden, yaitu MBK Mall Bangkok yaitu sebanyak 58 orang responden dengan presentase 82,9%, Platinum Shopping Mall Bangkok yaitu sebanyak 56 orang responden dengan presentase 80% dan Pratunam Bangkok

(19)

52

Universitas Kristen Petra

yaitu sebanyak 48 orang responden dengan presentase 68,6%. Sedangkan tempat berbelanja yang paling sedikit dipilih oleh responden sebagai tempat untuk berbelanja adalah Siam Discovery Center Bangkok yaitu sebanyak 17 orang responden dengan presentase 24,3%.

Tabel 4.18.

Tempat Berbelanja Yang Dikunjungi Berdasarkan Usia Nama Tempat Berbelanja 24 - 28 Tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 Tahun Total responden yang berkunjung Pratunam, Bangkok 29 13 6 0 48 Khaosan Road, Bangkok 7 10 3 4 24 Chinatown, Bangkok 15 9 1 0 25 Siam Discovery Center, Bangkok 3 12 2 0 17 IKEA, Bangkok 11 13 2 0 26 Platinum Shopping Mall, Bangkok 28 16 6 6 56 MBK Mall, Bangkok 30 16 7 5 58 Siam Paragon, Bangkok 10 13 4 4 31 Pasar Chatucak 14 12 6 0 32

Total per usia 37 16 11 6

Sumber: Data primer, diolah

Berdasarkan tabel 4.18 terlihat bahwa hampir seluruh responden yang berusia 24 – 28 tahun memilih untuk berbelanja di MBK Mall Bangkok, Pratunam Bangkok dan Platinum Shopping Mall Bangkok. Seluruh responden yang berusia 29 – 34 tahun memilih untuk berbelanjaPlatinum Shopping Mall bangkok dan MBK Mall Bangkok. Lebih dari separuh responden yang berusia 35 – 49 tahun berbelanja diMBK Mall Bangkok, Pratunam Bangkok, Platinum Shopping Mall Bangkok, dan Pasar Chatucak. Sedangkan seluruh responden yang berusia 50 – 65 tahun memilih untuk berbelanja di Platinum Shopping Mall Bangkok.

Tabel 4.19.

Tempat Berbelanja Yang Dikunjungi Berdasarkan Pengeluaran Dalam 1 Bulan

Tempat Berbelanja <5.000.000 5.000.000 – 10.000.000 10.000.000 – 15.000.000 15.000.000 -20.000.000 Total responden yang berkunjung Pratunam, Bangkok 20 7 16 5 48 Khaosan Road, 5 7 10 2 24

(20)

53

Universitas Kristen Petra

Tempat Berbelanja <5.000.000 5.000.000 – 10.000.000 10.000.000 – 15.000.000 15.000.000 -20.000.000 Total responden yang berkunjung Bangkok Chinatown, Bangkok 12 3 10 0 25

Siam Discovery Center 3 0 9 5 17

IKEA, Bangkok 2 4 15 5 26

Platinum Shopping

Mall, Bangkok 24 13 14 5 56

MBK Mall, Bangkok 24 13 16 5 58

Siam Paragon, Bangkok 8 11 10 2 31

Pasar Chatucak,

Bangkok 8 5 14 5 32

Total per Golongan

Pengeluaran 31 13 21 5

Sumber: Data primer, diolah

Tabel 4.19 menunjukkan bahwa hampir seluruh responden dari masing – masing golongan pegeluaran memilih untuk berbelanja di MBK Mall Bangkok dan Platinum Shopping Mall Bangkok. Secara keseluruhan pemilihan tempat berbelanja berdasarkan pengeluaran setiap bulannya terbagi dengan cukup rata.

50-65thn 24-28thn 29-34thn 35-49thn <5jt 5jt-10jt 10jt-15jt 15jt-20jt Preferensi Pr o fi l R e sp o n d e n

(21)

54

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.9. Pemetaan Pemilihan Tempat Belanja Berdasarkan Usia dan Pengeluaran dalam 1 Bulan

Sumber: data primer, diolah

Hasil pemetaan korenspondensi analisis pada gambar 4.9. mendukung hasil crosstab pada tabel 4.18 dan 4.19. Pada gambar 4.9. terlihat bahwa titik yang menggambarkan responden dari berbagai golongan usia dan pengeluaran tersebar dengan cukup merata dengan titik yang menggambarkan lokasi tempat belanja.

Tabel 4.20.

Aktivitas yang Dilakukan Selain Berbelanja

Aktivitas Frekuensi Responden Presentase

Menikmati Wisata Pantai 30 42,9 %

Beribadah 6 8,6 %

Menikmati Wisata Malam 17 24,3 %

Melakukan Olahraga Air 14 20,0 %

Wisata Kuliner 47 67,1 %

Menyaksikan Show 55 78,6 %

Menikmati Spa 13 18,6 %

Melakukan Olahraga Golf 1 1,4 %

Menyaksikan Atraksi Hewan Gajah 29 41,4 %

Menyaksikan Atraksi Hewan Ular 1 1,4 %

Menyaksikan Atraksi Hewan Buaya 23 32,9 %

Sumber: Data primer, diolah

Dari tabel 4.20 dapat diketahui dua aktivitas selain berbelanja yang dilakukan oleh lebih dari separuh responden yaitu aktivitas menyaksikan show yang dilakukan oleh sebanyak 55 orang responden dengan presentase 78,6% dan aktivitas wisata kuliner yang dilakukan oleh sebanyak 47 orang responden dengan presentase 67,1%. Sedangkan aktivitas yang paling sedikit dilakukan oleh responden adalah aktivitas melakukan olahraga golf dan aktivitas menyaksikan pertunjukkan hewan ular yang hanya dilakukan oleh 1 orang responden saja.

Tabel 4.21.

Aktivitas yang Dilakukan Selain Berbelanja Berdasarkan Usia Aktivitas 24 - 28 tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 tahun Total responden yang beraktivitas Menikmati Wisata Pantai 19 3 8 0 30 Beribadah 5 0 1 0 6

(22)

55

Universitas Kristen Petra

Aktivitas 24 - 28 tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 tahun Total responden yang beraktivitas Menikmati Wisata Malam 10 1 6 0 17 Melakukan Olahraga Air 3 6 5 0 14 Wisata Kuliner 23 16 4 4 47 Menyaksikan Show 32 6 11 6 55 Menikmati Spa 6 1 6 0 13 Melakukan Olahraga Golf 0 0 1 0 1 Menyaksikan Atraksi Hewan Gajah 15 3 5 6 29 Menyaksikan Atraksi Hewan Ular 1 0 0 0 1 Menyaksikan Atraksi Hewan Buaya 18 0 5 0 23

Total per Usia 37 16 11 6

Sumber: Data primer, diolah

Tabel 4.21 menunjukkan lebih dari separuh responden dari golongan usia 24 – 28 tahun melakukan aktivitas menyaksikan show, menikmati wisata pantai, wisata kuliner dan menyaksikan atraksi hewan buaya. Seluruh responden usia 29 – 34 tahun memilih melakukan aktivitas wisata kuliner. Sedangkan seluruh responden yang berusia 35 – 49 tahun memilih melakukan aktivitas menyaksikan show dan seluruh responden yang berusia 50 – 65 tahun memilih untuk melakukan menyaksikan show dan menyaksikan atraksi hewan gajah.

Tabel 4.22.

Aktivitas yang Dilakukan Selain Berbelanja Berdasarkan Pengeluaran Dalam 1 Bulan Aktivitas <5.000.000 5.000.000 – 10.000.000 10.000.000 – 15.000.000 15.000.000 -20.000.000 Total responden yang beraktivitas Menikmati Wisata Pantai 10 6 11 3 30 Beribadah 5 0 1 0 6 Menikmati Wisata Malam 10 1 6 0 17 Melakukan Olahraga Air 0 9 5 0 14 Wisata Kuliner 20 13 9 5 47 Menyaksikan Show 28 12 10 5 55 Menikmati Spa 0 1 12 0 13

(23)

56

Universitas Kristen Petra

Aktivitas <5.000.000 5.000.000 – 10.000.000 10.000.000 – 15.000.000 15.000.000 -20.000.000 Total responden yang beraktivitas Melakukan Olahraga Golf 0 0 1 0 1 Menyaksikan Atraksi Hewan Gajah 19 6 2 2 29 Menyaksikan Atraksi Hewan Ular 1 0 0 0 1 Menyaksikan Atraksi Hewan Buaya 15 2 4 2 23 Total per Golongan Pengeluaran 31 13 21 5

Sumber: Data primer, diolah

Tabel 4.22 menunjukkan bahwa responden dengan pengeluaran <Rp5.000.000 mayoritas melakukan aktivitas menyaksikan show, wisata kuliner dan menyaksikan araksi hewan gajah. Responden dengan pengeluaran Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 mayoritas memilih melakukan aktivitas wisata kuliner dan menyaksikan show. Sedangkan responden dengan pengeluaran Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000 mayoritas melakukan aktivitas menikmati spa, menikmati wisata pantai dan menyaksikan show. Sedangkan responden dengan pengeluaran Rp 15.000.000 – Rp 20.000.000 mayoritas memilih untuk melakukan aktivitas wisata kuliner dan menyaksikan show.

(24)

57

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.10. Pemetaan Aktivitas Selain Berbelanja Berdasarkan Usia dan Pengeluaran dalam 1 Bulan

Sumber: data primer, diolah

Gambar 4.10 mendukung hasil dari tabel 4.21 dan tabel 4.22. Hasil pemetaan tersebut menunjukkan titik yang menggambarkan responden dari berbagai golongan usia dan pengeluaran tersebar dengan merata dengan titik-titik aktivitas. Kecuali titik aktivitas menyaksikan atraksi ular dan titik aktivitas melakukan olahraga golf yang tampak jaraknya paling jauh daripada titik lainnya. Hal ini berarti kedua aktivitas tersebut paling sedikit dilakukan oleh responden.

Tabel 4.23.

Transportasi yang Digunakan Selama Berwisata

Jenis Transportasi Frekuensi Responden Presentase

Mini Bus 24 34,3 %

MRT 23 32,9 %

Taksi 49 70,0 %

Bus Umum 17 24,3 %

BTS Sky Train (Kereta Layang) 24 34,3 %

29-34thn 35-49thn 24-28thn 50-65thn 10jt-15jt <5jt 5jt-10jt 15jt-20jt Preferensi Pr o fi l R es p o n d en

(25)

58

Universitas Kristen Petra

Jenis Transportasi Frekuensi Responden Presentase

Tuk-tuk 50 71,4 %

Rental Mobil 32 45,7 %

Rental Motor 6 8,6 %

Sumber: Data primer, diolah

Tabel 4.23 menunjukkan secara keseluruhan lebih dari separuh responden memilih tuk-tuk dan taksis ebagai alat transportasi selama berwisata di Thailand, yaitu sebanyak 50 orang responden dengan presentase 71,2% dan 49 orang responden dengan presentase 70%. Sedangkan hanya sebanyak 6 orang responden yang memilih rental motor.

Tabel 4.24.

Transportasi yang Digunakan Selama Berwisata Berdasarkan Usia Jenis Transportasi 24 - 28 Tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 tahun Total responden yang menggunakan Mini Bus 12 9 3 0 24 MRT 16 4 3 0 23 Taksi 28 12 3 6 49 Bus Umum 14 3 0 0 17 BTS Sky Train 8 13 3 0 24 Tuk-tuk 24 16 7 3 50 Rental Mobil 9 9 8 6 32 Rental Motor 0 2 4 0 6

Total per Usia 37 16 11 6

Sumber: Data primer, diolah

Tabel 4.24 menunjukkan lebih dari separuh responden dari golongan usia 24 – 28 tahun memilih untuk menggunakan taksi dan tuk-tuk sebagai alat transportasi selama berwisata di Thailand. Seluruh responden usia 29 – 34 tahun memilih tuk – tuk dan hampir seluruh responden usia 35 – 49 tahun memilih untuk rental mobil. Sedangkan responden usia 50 – 65 tahun seluruhnya memilih untuk menggunakan taksi dan rental mobil.

Tabel 4.25.

Transportasi yang Digunakan Selama Berwisata Berdasarkan Pengeluaran Dalam 1 Bulan Jenis Transportasi <5.000.000 5.000.000 – 10.000.000 10.000.000 – 15.000.000 15.000.000 - 20.000.000 Total responden yang menggunakan Mini Bus 12 3 9 0 24 MRT 10 4 6 3 23

(26)

59

Universitas Kristen Petra

Jenis Transportasi <5.000.000 5.000.000 – 10.000.000 10.000.000 – 15.000.000 15.000.000 - 20.000.000 Total responden yang menggunakan Taksi 17 11 16 5 49 Bus Umum 12 1 4 0 17 BTS Sky Train 11 1 9 3 24 Tuk-tuk 19 12 16 3 50 Rental Mobil 9 6 15 2 32 Rental Motor 0 0 6 0 6 Total 31 13 21 5

Sumber: Data primer, diolah

Dari tabel 4.25 dapat dilihat bahwa responden dengan pengeluaran <Rp5.000.000 dan Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 mayoritas menggunakan alat transportasi wisata tuk-tuk dan taksi. Sedangkan responden dengan pengeluaran Rp10.000.000 – Rp15.000.000 mayoritas memilih menggunakan taksi, tuk-tuk dan rental mobil. Responden dengan pengeluaran Rp 15.000.000 – Rp20.000.000 mayoritas memilih taksi sebagai alat transportasi selama berwisata.

Gambar 4.11. Pemetaan Pemilihan Transportasi Berdasarkan Usia dan Pengeluaran dalam 1 Bulan

Sumber: data primer, diolah 35-49thn 50-65thn 29-34thn 24-28thn <5jt 15jt-20jt 5jt-10jt 10jt-15jt Preferensi Pr o fi l R e sp o n d e n

(27)

60

Universitas Kristen Petra

Hasil pemetaan pada gambar 4.11 mendukung hasil pada tabel 4.24 dan tabel 4.25. Terlihat titik transportasi bus umum dan titik rental motor memiliki jarak yang paling jauh terhadap titik yang menggambarkan usia dan titik yang menggambarkan pengeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua jenis transportasi tersebut merupakan yang paling sedikit digunakan oleh responden. Sedangkan titik-titik transportasi lainnya terdistribusi dengan cukup merata.

Tabel 4.26.

Akomodasi yang Digunakan Selama Berwisata

Jenis Akomodasi Frekuensi Responden Presentase 1. Hotel yang meliputi :

a) Bintang Satu * 1 1,4 % b) Bintang Dua ** 22 31,4 % c) Bintang Tiga *** 13 20,0 % d) Bintang Empat **** 18 25,7 % e) Bintang Lima ***** 13 18,6 % 2. Apartemen 3 4,3 %

Sumber: Data primer, diolah

Tabel 4.26 menunjukkan hotel bintang dua dan hotel bintang empat merupakan jenis akomodasi yang mayoritas dipilih oleh responden, yaitu sebanyak 22 orang responden dan 18 orang responden. Jenis akomodasi yang paling sedikit dipilih oleh responden adalah apartemen dan hotel bintang satu, yaitu sebanyak 3 orang responden dan 1 orang responden.

Tabel 4.27.

Akomodasi yang Digunakan Selama Berwisata Berdasarkan Usia Jenis Akomodasi 24 - 28 tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 tahun Total responden yang menggunakan 1. Hotel yang meliputi :

a) Bintang Satu * 1 0 0 0 1 b) Bintang Dua ** 9 10 3 0 22 c) Bintang Tiga *** 8 0 5 0 13 d) Bintang Empat **** 12 6 0 0 18 e) Bintang Lima ***** 7 0 0 6 13 2. Apartemen 0 0 3 0 3

Total per Usia 37 16 11 6 70

(28)

61

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.27 menunjukkan hampir separuh responden yang berusia 24 – 28 tahun memilih hotel bintang empat sebagai akomodasi saat berwisata. Lebih dari separuh responden usia 29 – 34 tahun memilih hotel bintang dua sebagai tempat akomodasi selama berwisata. Sedangkan separuh dari responden yang berusia 35 – 49 tahun memilih untuk menginap di hotel bintang tiga, dan seluruh responden yang berusia 50 – 65 tahun memilih untuk menginap di hotel bintang lima selama berwisata.

Tabel 4.28.

Akomodasi Yang Digunakan Selama Berwisata Berdasarkan Pengeluaran Dalam 1 Bulan Jenis Akomodasi <5.000.000 5.000.000 – 10.000.000 10.000.000 – 15.000.000 15.000.000 -20.000.000 Total responden yang menggunakan 1. Hotel yang meliputi : a) Bintang Satu 1 0 0 0 1 b) Bintang Dua 10 3 9 0 22 c) Bintang Tiga 7 1 5 0 13 d) Bintang Empat 9 0 6 3 18 e) Bintang Lima 4 9 0 0 13 2. Apartemen 0 0 1 2 3 Total 31 13 21 5 70

Sumber: Data primer, diolah

Tabel 4.28 menunjukkan responden dengan pengeluaran < Rp5.000.000 dan Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000 mayoritas memilih untuk menginap di hotel bintang dua. Sedangkan responden dengan pengeluaran sebesar Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 mayoritas memilih untuk menginap di hotel bintang lima. Responden dengan pengeluaran Rp 15.000.000 – Rp 20.000.000 mayoritas memilih untuk menginap di hotel bintang empat.

(29)

62

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.12. Lokasi Tempat Menginap Sumber: data primer, diolah

Gambar 4.12. menunjukkan sebanyak 71% dari total 70 orang responden memilih lokasi dekat pusat perbelanjaan sebagai lokasi tempat menginap selama berwisata di Thailand. Sedangkan hanya 6% yang memilih lokasi yang jauh dari keramaian dan tidak ada responden yang memilih lokasi dekat airport dan dekat

night club.

Tabel 4.29.

Lokasi Tempat Menginap Berdasarkan Usia Lokasi 24 - 28 tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 tahun Total responden yang memilih Tengah Kota 4 0 2 0 6 Dekat Pusat Perbelanjaan 24 16 4 6 50 Dekat Pantai 5 0 5 0 10

Jauh dari Keramaian 4 0 0 0 4

Dekat Airport 0 0 0 0 0

Dekat Night Club 0 0 0 0 0

Total 37 16 11 6 70

Sumber: Data primer, diolah

Dari tabel 4.29 terlihat responden dari golongan usia 24 – 28 tahun, 29 – 34 tahun dan 50 – 65 tahun mayoritas memilih lokasi menginap di dekat pusat perbelanjaan. Sedangkan responden dengan usia 35 – 49 tahun mayoritas memilih lokasi tempat menginap di dekat pantai

9% 71% 14% 6% 0% 0% Tengah Kota Dekat Pusat Perbelanjaan Dekat Pantai Jauh dari Keramaian Dekat airport

(30)

63

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.30.

Fasilitas di Tempat Menginap

Fasilitas Frekuensi Responden Presentase

Wi-fi 66 94,3 % Shuttle Bus 20 28,6 % Makan Pagi 63 90,0 % Deposit Box 18 25,7 % Laundry 19 27,1 % Air Panas 23 32,9 %

Sumber: Data primer, diolah

Tabel 4.30 degan jelas menunjukkan dua fasilitas di tempat menginap yang dipilih oleh hampir seluruh responden, yaitu fasilitas Wi-fi yang dipilih oleh 66 orang responden dengan presentase 94,3% dan fasilitas makan pagi yang dipilih oleh 63 orang responden dengan presentase 90%. Sedangkan fasilitas yang paling sedikit dipilih oleh responden adalah fasilitas deposit box yaitu dipilih oleh 18 orang responden dengan presentase 25,7%.

Tabel 4.31.

Fasilitas di Tempat Menginap Berdasarkan Usia Fasilitas 24 - 28 tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 tahun Total responden yang memilih Wi-fi 36 16 9 5 66 Shuttle Bus 12 3 2 3 20 Makan Pagi 32 16 9 6 63 Deposit Box 3 3 6 6 18 Laundry 14 0 5 0 19 Air Panas 17 4 2 0 23

Total per Usia 37 16 11 6

Sumber: Data primer, diolah

Dari tabel 4.31 terlihat bahwa hampir seluruh responden dari golongan usia 24 – 28 tahun, 29 – 34 tahun dan 35 – 49 tahun memilih fasilitas Wi-fi dan makan pagi sebagai fasilitas yang harus ada pada tempat menginap. Sedangkan seluruh responden dari golongan usia 50 – 65 tahun memilih makan pagi dan

(31)

64

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.32. Jenis Makanan

Jenis Makanan Frekuensi

Responden Presentase Western Food 36 51,4 % Chinese Food 35 50,0 % Indonesian Food 25 35,7 % Thailand Food : 65 92,8 % a) Tom Yam 52 74,3 % b) Pad Thai 47 67,1 % c) Kari 33 51,4 %

d) Nasi Goreng Thailand 32 45,7 %

e) Salad Pepaya 6 8,6 %

f) Fish Cake 14 20,0 %

g) Mangga dan Nasi Ketan 35 57,1 %

Sumber: Data primer, diolah

Tabel 4.32 menunjukkan makanan khas Thailand merupakan makanan yang dipilih oleh hampir seluruh responden, yaitu sebanyak 65 orang dengan presentase 92,8% dan makanan Indonesia adalah jenis makanan yang paling sedikit dipilih oleh responden yaitu sebanyak 25 orang responden dengan presentase 35,7%. Jenis makanan Thailand yang paling bayak dipilih responden adalah Tom Yam yaitu oleh sebanyak 52 orang responden dan Pad Thai yaitu sebanyak 47 orang responden. Sedangkan makanan khas Thailand yang paling sedikit dipilih adalah salad pepaya yaitu dipilih oleh 6 orang responden.

Tabel 4.33.

Jenis Makanan Berdasarkan Usia Jenis Makanan 24 - 28 tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 tahun Total responden yang makan Western Food 19 9 8 0 36 Chinese Food 13 9 7 6 35 Indonesian Food 10 10 1 4 25 Thailand Food : 37 13 9 6 65 a) Tom Yam 27 13 6 6 52 b) Pad Thai 19 13 9 6 47 c) Kari 17 10 6 0 33 d) Nasi Goreng Thailand 13 10 9 0 32 e) Salad Pepaya 1 0 5 0 6 f) Fish Cake 9 0 5 0 14 g) Mangga&Nasi 13 8 8 6 35

(32)

65

Universitas Kristen Petra

Jenis Makanan 24 - 28 tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 tahun Total responden yang makan Ketan

Total per Usia 37 16 11 6

Sumber: Data primer, diolah

Tabel 4.33 menunjukkan seluruh responden dari golongan usia 24 – 28 tahunmemilih makanan khas Thailand dan Tom Yam adalah jenis masakan Thailand yang mayoritas dipilih. Hampir seluruh responden dari golongan usia 29 – 34 tahun memilih makanan khas Thailand dan masakan yang mayoritas dipilih adalah Tom Yam dan Pad Thai. Hampir seluruh responden dari golongan usia 35 – 49 tahun memilih makanan khas Thailand dan masakan yang mayoritas dipilih adalah Pad Thai dan Nasi Goreng Thailand. Seluruh responden dari golongan usia 50 – 65 tahun memilih chinese food dan makanan khas Thailand. Masakan khas Thailand yang mayoritas dipilih adalah Tom Yam dan Pad Thai.

Tabel 4.34.

Jenis Cinderamata yang Dibeli Jenis Cinderamata Frekuensi

Responden Presentase Produk Garmen 53 75,7 % Kerajinan Tangan 42 60,0 % Aksesoris 59 84,3 % Produk Kecantikan 27 38,6 % Bumbu Masak 32 45,7 % Makanan Kecil 42 60,0 % Lukisan 25 35,7 %

Sumber: Data primer, diolah

Menurut hasil data tabel 4.34 jenis cinderamata yang paling banyak dibeli oleh responden adalah aksesoris yaitu dibeli oleh 59 orang responden dengan presentase 84,3% dan produk garmen yang dibeli oleh 53 orang responden dengan presentase 75,7%. Sedangkan jenis cinderamata yang paling sedikit dibeli oleh responden adalah lukisan yang dibeli oleh 25 orang responden.

Tabel 4.35.

Jenis Cinderamata yang dibeli Berdasarkan Usia Jenis Cinderamata 24 - 28 tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 tahun Total responden yang membeli Produk Garmen 31 16 6 0 53

(33)

66

Universitas Kristen Petra

Jenis Cinderamata 24 - 28 tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 tahun Total responden yang membeli Kerajinan Tangan 17 10 9 6 42 Aksesoris 29 14 11 5 59 Produk Kecantikan 14 9 4 0 27 Bumbu Masak 12 13 1 6 32 Makanan Kecil 16 16 6 4 42 Lukisan 13 1 5 6 25

Total per Usia 37 16 11 6

Sumber: Data primer, diolah

Tabel 4.35 menunjukkan hampir seluruh responden usia 24 – 28 tahun memilih untuk membeli produk garmen dan aksesoris. Seluruh responden usia 29 – 34 tahun memilih produk garmen dan makanan kecil. Seluruh responden usia 35 – 49 tahun memilih aksesoris, dan seluruh responden usia 50 – 65 tahun memilih kerajinan tangan, bumbu masak dan lukisan.

Tabel 4.36.

Jenis Cinderamata yang dibeli Berdasarkan Pengeluaran Dalam 1 Bulan

Jenis Cinderamata <5.000.000 5.000.000 – 10.000.000 10.000.000 – 15.000.000 15.000.000 -20.000.000 Total responden yang membeli Produk Garmen 27 5 16 5 53 Kerajinan Tangan 19 8 15 0 42 Aksesoris 24 11 19 5 59 Produk Kecantikan 17 0 10 0 27 Bumbu Masak 7 12 10 3 32 Makanan Kecil 17 12 10 3 42 Lukisan 7 9 9 0 25 Total per Golongan 31 13 21 5

Sumber: Data primer, diolah

Tabel 4.36 menunjukkan responden dengan pengeluaran < Rp 5.000.000 mayoritas memilih untuk membeli produk garmen dan aksesoris. Responden dengan pengeluaran Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 mayoritas memilih untuk membeli bumbu masak dan makanan kecil. Responden dengan pengeluaran Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000 mayoritas memilih untuk membeli aksesoris. Sedangkan responden dengan pengeluaran Rp 15.000.000 – Rp 20.000.000 mayoritas memilih untuk membeli produk garmen dan aksesoris.

(34)

67

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.13. Pemetaan Pemilihan Cinderamata/ Produk Berdasarkan Usia dan Pengeluaran dalam 1 Bulan

Sumber: data primer, diolah

Hasil pemetaan korespondensi analisis pada gambar 4.13. mendukung hasil dari tabel 4.35 dan tabel 4.36. Melalui gambar tersebut terlihat titik aksesoreis terletak di tengah dan memiliki jarak yang hampir sama terhadap masing-masing titik usia dan titik pengeluaran. Hal ini menunjukkan bahwa aksesoris merupakan produk yang banyak dibeli oleh responden dari berbagai golongan usia dan pengeluaran. Sedangkan titik yang menggambarkan jenis produk lainnya memiliki jarak yang bervariasi terhadap titik usia dan titik pengeluaran. Hal ini menunjukkan bahwa responden dari berbagai golongan usia dan pengeluaran memiliki preferensi yang bermacam-macam.

29-34thn 24-28thn 35-49thn 50-65thn 5jt-10jt 10jt-15jt <5jt 15jt-20jt Preferensi Pr o fi l R es p o n d en

(35)

68

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.14. Proses Pemesanan

(tiket pesawat, tiket objek wisata, voucher hotel dan sebagainya) Sumber: data primer, diolah

Gambar 4.14. menunjukkan lebih dari separuh responden yaitu dengan presentase 66 % menggunakan cara online/ pemesanan sendiri melalui internet untuk memesan tiket pesawat, tiket masuk tempat wisata, voucher hotel dan berbagai tiket lainnya yang diperlukan selama berwisata. Website yang digunakan antara lain www.airasia.com, www.agoda.com, www.tigerair.com, www.hotel.com,

www.tripadvisor.com, www.booking.com, www.wego.co.id, dan www.garuda-indonesia.com. Sedangkan 34% sisanya memilih untuk menggunakan cara

manual/ dengan bantuan travel agent untuk melakukan pemesanan tiket.

Tabel 4.37.

Proses Pemesanan Berdasarkan Usia Proses Pemesanan 24 - 28 tahun 29 - 34 tahun 35 - 49 tahun 50 – 65 tahun Total responden yang melakukan Online 28 9 9 0 46 Manual 9 7 2 6 24 Total 37 16 11 6 70

Sumber: data primer, diolah

Melalui tabel 4.37 diketahui bahwa hampir seluruh responden dari golongan usia 24 – 28 tahun, 29 – 34 tahun dan 35 – 49 tahun melakukan pemesanan secara online. Sedangkan seluruh responden yang berusia 50 – 65 tahun melakukan pemesanan secara manual yaitu dengan bantuan travel agent.

66% 34%

Online / pemesanan sendiri melalui internet Manual / pemesanan dengan bantuan travel agent

(36)

69

Universitas Kristen Petra 4.3. Pembahasan

Berikut adalah pembahasan mengenai hasil penelitian pola perjalanan dan preferensi wisata terhadap responden asal kota Surabaya dalam melakukan perjalanan wisata ke Thailand.

4.3.1. Pembahasan Profil Responden

Berdasarkan hasil dari penelitian analisa pola perjalanan dan preferensi wisatawan asal kota Surabaya yang melakukan perjalanan wisata ke Thailand, didapatkan beberapa hasil dan fenomena yang menarik. Responden pada penelitian ini sebagian besar merupakan dari golongan usia 24 – 28 tahun dan sedikit responden dari golongan usia 50 -65 tahun. Karena pada saat peneliti melakukan wawancara singkat terhadap calon responden, peneliti jarang menemukan responden dari golongan usia 50 – 65 tahun yang memenuhi karakteristik yang telah ditentukan.

Apabila dilihat dari segi pengeluaran tiap bulannya, pada penelitian ini sebagian besar responden memiliki pengeluaran < Rp 5.000.000 dan tidak ada responden yang memiliki pengeluaran > Rp 20.000.000 tiap bulannya. Hasil ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini merupakan responden dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Ini juga menunjukkan bahwa Thailand adalah destinasi wisata yang biayanya terjangkau.

4.3.2. Pembahasan Pola Perjalanan Responden

Dari segi frekuensi berwisata selama kurun waktu 2 tahun terakhir, di dapati mayoritas responden berwisata ke Thailand sebanyak 1 – 3 kali. Hasil ini menunjukkan bahwa Thailand memiliki daya tarik wisata yang menarik yang membuat wisatawan tidak bosan dan memutuskan untuk kembali mengunjungi Thailand.

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa mayoritas responden berwisata ke Thailand bersama keluarga atau teman, dan menghabiskan waktu sebanyak 4 – 5 hari untuk berwisata ke Thailand. Hal ini menunjukkan bahwa Thailand adalah destinasi wisata yang cocok untuk berbagai kalangan usia, dan minimal 4 hari merupakan waktu yang ideal untuk berwisata di Thailand.

(37)

70

Universitas Kristen Petra

Seperti yang diketahui selama ini, bahwa Thailand merupakan tujuan populer untuk berbelanja. Hal ini senada dengan tujuan responden yang sebagian besar adalah untuk berbelanja dan pleasure. Selama berwisata di Thailand, mayoritas responden menghabiskan pengeluaran sebesar Rp 10.000.000 sampai Rp 20.000.000. Tidak ada responden yang menghabiskan pengeluaran lebih dari Rp 20.000.000 selama berwisata di Thailand. Dapat disimpulkan bahwa Thailand adalah destinasi wisata belanja dengan harga yang terjangkau, dan selain untuk berbelanja Thailand juga merupakan destinasi wisata yang cocok untuk pleasure.

Ada fenomena menarik yang didapat apabila menghubungkan variabel usia, pengeluaran selama berwisata dan tujuan wisata. Didapati bahwa responden dari golongan usia yang lebih muda, menghabiskan pengeluaran yang sama atau bahkan lebih besar dibandingkan responden dari golongan usia yang lebih tua, yang umumnya dianggap sudah lebih mapan. Melihat tujuan mayoritas responden dengan usia muda adalah berbelanja, peneliti berasumsi bahwa responden dengan usia muda ini sudah lebih dahulu menabung mempersiapkan biaya sebelum melakukan perjalanan wisata ke Thailand. Ini juga menunjukkan bahwa Thailand memiliki daya tarik yang kuat, khususnya bagi anak muda.

4.3.3. Pembahasan Preferensi Wisata Responden

Hasil penelitian ini mendapati kota wisata Bangkok merupakan kota wisata yang dikunjungi oleh hampir seluruh responden. Hal ini menunjukkan bahwa kota wisata Bangkok merupakan kota wisata yang wajib dikunjungi apabila melakukan perjalanan wisata ke Thailand.

Penelitian mengenai preferensi responden dalam memilih atraksi wisata di Thailand, menunjukkan bahwa atraksi wisata industri dan modern, atraksi wisata entertainment dan atraksi wisata natural merupakan jenis atraksi wisata yang menjadi preferensi sebagian besar dari responden. Sedangkan jenis atraksi wisata festival dan event merupakan jenis atraksi wisata yang paling sedikit dipilih oleh responden.

Atraksi wisata industri dan modern yang paling banyak dipilih adalah MBK Mall Bangkok dan Platinum Shopping Mall Bangkok yang merupakan tempat perbelanjaan. Hal ini membuktikan bahwa image kota Bangkok, Thailand sebagai destinasi wisata belanja memang kuat dan dikenal oleh mancanegara.

(38)

71

Universitas Kristen Petra

Atraksi wisata entertainment yang paling banyak dipilih oleh responden adalah Alcazar Show atau yang terkenal dengan sebutan banci show, karena menampilkan waria Thailand sebagai pelaku show. Atraksi ini merupakan atraksi show unik khas Thailand yang tidak bisa ditemukan di negara lain, termasuk Indonesia. Atraksi ini bisa juga dikatakan sebagai salah satu daya tarik utama wisata Thailand.

Hasil penelitian pada jenis atraksi wisata natural yang paling banyak di kunjungi adalah wisata natural Crocodile Farm and Zoo Bangkok dan Elephant Village Pattaya. Kedua atraksi wisata tersebut dikunjungi oleh responden dari semua golongan usia. Sedangkan atraksi wisata natural pantai Railay Krabi merupakan atraksi wisata natural yang sedikit dikunjungi oleh responden, hanya 5 orang responden yang berkunjung. Uniknya kelima responden tersebut seluruhnya merupakan responden dari golongan usia 35 – 49 tahun. Diasumsikan karena biaya yang diperlukan untuk dapat mencapai atraksi wisata ini cukup tinggi bila dibandingkan dengan atraksi yang lainnya, sehingga kurang terjangkau untuk responden dengan usia yang lebih muda. Apabila dikaitkan dengan preferensi aktivitas wisata, memang lebih dari separuh responden yang berusia 35 – 49 tahun memiliki preferensi untuk menikmati wisata pantai.

Peneliti juga melakukan penelitian terhadap preferensi responden dalam memilih tempat berbelanja di Thailand. Melalui hasil penelitian, didapati bahwa seluruh tempat perbelanjaan populer dipilih oleh banyak responden. Hal ini dikarenakan hampir seluruh responden dari berbagai golongan usia memiliki preferensi pilihan tempat berbelanja lebih dari satu tempat, sehingga preferensinya pun merata. Diasumsikan karena pilihan tempat belanja populer di Thailand secara umum menyediakan produk yang beragam tetapi dengan kisaran harga yang tidak jauh berbeda, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara satu dengan yang lainnya.

Dalam segi aktivitas wisata selain berbelanja, didapati jenis aktivitas yang paling diminati responden saat berwisata ke Thailand adalah menyaksikan show dan kuliner. Seperti yang diketahui bahwa Thailand sudah cukup lama terkenal dengan show uniknya yang khas, yaitu banci show dan beberapa show khusus

(39)

72

Universitas Kristen Petra

dewasa lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hingga saat ini daya tarik tersebut masih terus efektif menarik wisatawan untuk berwisata ke Thailand.

Thailand juga memiliki daya tarik dalam hal kuliner. Hal ini dibuktikan melalui hasil penelitian, didapati 92,8% responden memiliki preferensi untuk memilih makanan khas Thailand sebagai santapan saat berwisata. Jenis masakan yang banyak dipilih adalah Tom Yam, Pad Thai, serta Mangga dan Nasi Ketan. Peneliti berasumsi bahwa makanan khas Thailand memiliki citarasa yang khas dan cocok bagi lidah wisatawan asal kota Surabaya.

Dalam hal transportasi, taksi dan kendaraan khas Thailand Tuk-tuk yang memiliki bentuk menyerupai bajaj merupakan preferensi dari sebagian besar responden. Di asumsikan karena taksi merupakan transportasi yang paling fleksibel dan cukup nyaman untuk berpergian. Sedangkan tuk-tuk merupakan kendaraan unik khas Thailand yang praktis dan cocok untuk menempuh jarak dekat.

Dalam hal pemilihan akomodasi, sebagian besar responden memiliki preferensi untuk menginap di hotel bintang dua. Peneliti menemukan hasil yang menarik saat menghubungkan jenis akomodasi yang digunakan dengan pengeluaran responden selama setiap bulannya. Didapati bahwa responden dengan pengeluaran Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 kebanyakan memiliki preferensi untuk menginap di hotel bintang lima, sedangkan responden dengan pengeluaran Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000 kebanyakan memiliki preferensi untuk menginap di hotel bintang dua. Apabila hanya dilihat berdasarkan pengeluaran responden, tentunya hasil penelitian ini cukup unik. Maka peneliti berasumsi bahwa pemilihan akomodasi juga tergantung pada gaya hidup dan kebutuhan dari masing-masing responden.

Hasil penelitian terhadap preferensi responden dalam pemilihan lokasi tempat menginap, didapati bahwa 71% responden dari berbagai golongan usia memiliki preferensi untuk menginap di dekat pusat perbelanjaan. Hal ini sesuai dengan tujuan wisata sebagian besar responden, yaitu berbelanja. Sedangkan preferensi terbanyak yang dimiliki responden dalam hal fasilitas pada tempat menginap adalah fasilitas Wi-fi dan makan pagi. Hal ini wajar, mengingat gaya hidup sebagian besar masyarakat Surabaya yang mengutamakan kenyamanan.

(40)

73

Universitas Kristen Petra

Dalam membeli cinderamata/ produk, aksesoris dan produk garmen merupakan preferensi dari sebagian besar responden dari berbagai golongan usia dan pengeluaran. Aksesoris dan produk garmen asal Thailand seperti pakaian, memang merupakan produk yang sedang banyak digemari oleh masyarakat Surabaya khususnya kalangan remaja. Selain memiliki banyak pilihan model, kualitasnya yang bagus, harganya pun terjangkau.

Peneliti juga mencari tahu bagaimana preferensi responden dalam melakukan pemesanan tiket seperti tiket pesawat, tiket masuk tempat wisata, voucher hotel dan berbagai jenis tiket lainnya yang diperlukan saat berwisata. Hasil yang didapat adalah 66% responden dari berbagai golongan usia melakukan pemesanan secara online. Alamat website yang digunakan antara lain

www.airasia.com, www.agoda.com, www.tigerair.com, www.hotel.com, www.tripadvisor.com, www.booking.com, www.wego.co.id, dan www.garuda-indonesia.com.

Dapat disimpulkan responden merupakan wisatawan mandiri yang lebih suka melakukan pemesanan melalui online yang saat ini semakin mudah dilakukan. Hal menarik didapati pada responden golongan usia 50 – 65 tahun yang seluruhnya memiliki preferensi untuk melakukan pemesanan secara manual atau melalui bantuan travel agent. Diasumsikan responden pada golongan 50 – 65 tahun lebih tidak mau repot, sehingga memilih menggunakan bantuan travel agent untuk melakukan pemesanan tiket.

Gambar

Gambar 4.2. Usia  Sumber: data primer, diolah
Gambar 4.4. Frekuensi ke Thailand Dalam Waktu Dua Tahun Terakhir  Sumber: data primer, diolah
Gambar 4.6. Lama Menghabiskan Waktu Berwisata di Thailand  Sumber: data primer, diolah
Gambar 4.8  menunjukkan separuh dari responden memiliki tujuan wisata  pleasure  dengan  persentase  50%  dan  hampir  separuh  lainnya  memiliki  tujuan  wisata berbelanja, yaitu dengan presentase sebesar 44%
+7

Referensi

Dokumen terkait

Fokus penelitian adalah mengkaji pengaruh deklinasi magnetik pada kompas terhadap penentuan utara sejati (true north) dengan mengambil Kota Salatiga sebagai lokasi

Tipologi seperti ini, tidak sejalan dengan apa yang dikonsepkan oleh Fachry Ali, karena dalam salah satu karyanya yaitu Islam Pancasila dan Pergulatan Politik,

Hasil yang berbeda terlihat pada varietas Kencana yang merupakan varietas unggul baru cabai dari Balai Penelitian Sayuran Lembang, pada perlakuan

Karena itu Al-Quran disifati sebagai rahmat untuk orang mukmin, maka maknanya adalah sebuah limpahan karunia dari kebajikan dan keberkatan yang disediakan oleh Allah bagi

Skripsi dengan judul BINGKAI SOSOK JOKOWI SEBAGAI PRESIDEN DALAM PEMBERITAAN SETAHUN PEMERINTAHAN PASANGAN PRESIDEN JOKO WIDODO-JUSUF KALLA DI HEADLINE SKH JAWA

Berdasarkan hasil analisis penelitian tindakan dari siklus I sampai siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran sosiologi

Faktor pertama adalah jenis insektisida nabati (serbuk biji mimba, serbuk biji bengkoang, serbuk biji srikaya, serbuk daun pacar cina, dan air (sebagai kontrol) dan Faktor

lendir serviks selama siklus menstruasi, yang menggambarkan masa subur dalam siklus dan waktu fertilitas maksimal dalam masa subur. c) Metode suhu basal tubuh: