ISSN : 2541-4704 96
Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Dan Profesionalisme Guru
Dalam Proses Belajar Mengajar Melalui Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Guru Pada Sekolah Dasar Negeri 06 Tawangmangu Kecamatan Tawangmangu Kabupaten
Karanganyar Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 Sutarjo
SDN 06 Tawangmangu
ABSTRACT - This school action research aims to: Know the improvement of teacher
discipline and professionalism in public elementary school 06 Tawangmangu, through the supervision of the second semester principal in the academic year 2016/2017. This research was conducted by the method of school action research conducted in SDN 06 Tawangmangu in the academic year 2016/2017 with the number of teachers as many as 6 teachers.This research was conducted in two cycles.from prasiklus or before the action, the average score of success indicatorork teacher success is still low 57 , 5 (16.66%). In the first cycle after applied supervision from the principal, the average score of success indicator of teacher success has increased to 61.66 (50%), but there are still teachers who have not achieved the value of success indicator. Then proceed to cycle II. In cycle II average score of success indicator 73 has included good criterion (B). And achievement of all teacher's success have 100%. So it can be concluded that the hypothesis can be accepted, it can be concluded that: With the supervision of the principal, can improve the discipline and professionalism of teachers in teaching and learning process in Primary School 06 Tawangmangu, District Tawangmangu, Karanganyar District.
Keywords: Discipline, Professionalism, Teaching and Supervision Learning Process
ABSTRAK - Penelitian tindakan sekolah ini bertujuan untuk : Mengetahui peningkatan
kedisiplinan dan profesionalisme guru di sekolah dasar negeri 06 Tawangmangu, melalui supervisi kepala sekolah semester II pada tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian tindakan sekolah yang dilakukan di SDN 06 Tawangmangu pada tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah guru sebanyak 6 guru.Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.dari prasiklus atau sebelum tindakan,nilai rata-rata keberhasilan indikatorkeberhasilan guru masih rendah 57,5(16,66%). Pada siklus I setelah diterapkan supervisi dari kepala sekolah nilai rata-rata keberhasilan indikator keberhasilan guru mengalami peningkatan menjadi 61,66 (50%), namun masih ada guru yang belum mencapai nilai indikator keberhasilan. Maka dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II rata – rata nilai indikator keberhasilan 73 sudah termasuk kriteria baik ( B ).Dan pencapaian keberhasilan semua guru sudah 100%. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis dapat diterima, maka dapat disimpulkan bahwa: Dengan supervisi kepala sekolah, dapat meningkatkan kedisiplinan dan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri 06 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar .
Kata Kunci : Disiplin,Profesionalisme,Proses Belajar Mengajar dan supervisi
1.1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Tindakan Sekolah
Aplikasi pendidikan secara formal di sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta dan berjenjang dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi
merupakan keseluruhan proses
pendidikan di sekolah sebagai lembaga pendidikan Aplikasi pendidikan secara formal di sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta dan berjenjang dari taman
kanak-kanak hingga perguruan tinggi formil, dan proses belajar mengajar merupakan kegiatan inti. Dalam proses belajar mengajar, komponen-komponen saling mempengaruhi yaitu tujuan instruksional yang dii nginkan, materi yang diajarkan, guru dan siswa didik, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana yang tersedia.
Dalam suatu proses pembelajaran, terjadi proses interaksi antara guru dan siswa. Disinilah sangat diperlukan
ISSN : 2541-4704 97 kedisiplinan baik oleh guru maupun siswa.
Terciptanya situasi yang disiplin, dapat menimbulkan kenyamanan jalannya pelajaran, sehingga berpengaruh terhadap pencapaian tujuan. Demikian pula bagi guru disiplin mengajar harus ditingkatkan agar secara efektif dapat dicapai suatu etos kerja yang semaksimal mungkin dalam rangka meningkatkan mutu pengajaran di kelas. Kenyataan menunjukkan bahwa dalam suatu kehidupan, orang-orang yang berhasil dalam hidupnya kebanyakan dilandasi oleh disiplin diri yang sangat tinggi.
Dalam rangka peningkatan kualitas manusia Indonesia, maka titik berat pembangunan bidang pendidikan dewasa ini adalah peningkatan mutu pendidikan. Dalam hal ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya atau kebijaksanaan seperti pembaharuan kurikulum, penataran-penataran bagi para guru, pengadaan sarana dan prasarana yang lebih baikbagi keberhasilan suatu cita-cita pendidikan.
Dalam belajar sangat diperlukan kedisiplinan, karena akan selalu mentaati rencana kerja dalam mengajar, sehingga akan menjadi suatu kebiasaan yang melekat pada dirinya. Dengan demikian kebiasaan yang baik akan dapat dicapai suatu hasil atau prestasi yang memuaskan di dalam proses belajarnya.
B. Identitikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasikan beberapa hal yang menjadi masalah dalam pembelajaran, yaitu:
1. Kedisiplinan dan profesionalisme guru masih kurang sehinggatujuan proses belajar mengajar di sekolahan tidak tercapai.
2. Supervisi dari kepala sekolah harus dilakukan secara berkesinambungan agar dedikasi dan kompetensi guru berjlan dengan baik.
3. Guru memerlukan supervisi dari kepala sekolah guna meningkatkan kedisiplinan dan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar agar tujuan proses belajar mengajar di sekolahan tercapai.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis selaku observer dalam penelitian tindakan sekolah ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
“Apakah supervisi kepala sekolah dapat meningkatkan kedisiplinan dan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri 06 Tawangmangu,Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar ?”.
D. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Lokasi penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri 06 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
2. Objek penelitian ini adalah pelaksanaan supervisi
3. Subjek penelitian ini adalah guru guru kelas di SDN 06 Tawangmangu, KecamatanTawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II, Tahun pelajaran 2016/2017.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan sekolah ini mempunyai tujuan : Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kedisiplinan dan profesionalisme guru dalalm proses belajar mengajar pada guru kelas di SDN 06 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Semester II tahun pelajaran 2016 / 2017.
F. Manfaat Penelitian Tindakan sekolah
1. Bagi Guru
Untuk memberi gambaran bahwa arti disiplin mengajar di kelas itu perlu dan sangat penting bagi usaha keberhasilan mengajar
terutama bermuara pada
peningkatan hasil prestasi belajar siswa.
2. Bagi Penulis sekaligus Kepala Sekolah
Sebagai Tindakan supervisi terhadap kinerja guru selama ini,
ISSN : 2541-4704 98 dimana aspek disiplin mengajar
perlu pembinaan tersendiri dan bagian tugas pokok supervisi kependidikan, agar pelaksanaan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
2.1. KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori Tentang Disiplin
Pengertian Disiplin
Menurut S. Nasution (1980:63) kata disiplin berasal dari bahasa Yunani “Disciplus” yang artinya: murid atau pengikut seorang guru. Seorang murid atau pengikut harus tunduk kepada peraturan, karena itu disiplin berarti kesediaan untuk mematuhi ketertiban agar murid dapat belajar.
Menurut Nasih Ibnu Suwandi dan Anna D. Sanjari (1997:12) bahwa: “Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang tunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku.”
Sedangkan menurut Nasih Ibnu Suwandi dan Anna D. Sanjari (1997:12) bahwa : “Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang tunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku.”
Dari kedua definisi pengertian disiplin tersebut, maka lebih cenderung pada definisi yang kedua, karena disebutkan melaksanakan sistem yang mengharuskan orang tunduk pada keputusan, perintah atau aturan yang berlaku.
Lebih rinci lagi Ibnu Suwandi dan Anno D. Sanjari (1997:11-12) menjelaskan mengenai pengertian disiplin sebagai berikut:
a. Latihan yang memperkuat b. Sanksi
c. Kendali atau terciptanya ketertiban dan keteratutan
d. Sistem aturan dan tata laku.
B. Kajian Teori Tentang Belajar Mengajar
Pengertian Belajar Mengajar
Belajar dan mengajar adalah dua aktivitas yang hampir tidak dapat dipisahkan satu
dari yang lainnya, terutama dalam prakteknya di sekolah-sekolah. Bahkan apabila keduanya telah digerakkan secara sadar dan bertujuan, maka rangkaian interaksi belajar-mengajar akan segera terjadi. Sehubungan dengan hal ini ada baiknya kedua istilah tersebut untuk dibahas. Belajar Kita masih ingat bahwa “belajar” pernah dipandang sebagai proses penambahan pengetahuan.
Bahkan pandangan ini mungkin hingga sekarang masih berlaku bagi sebagian orang di negeri ini Akibatnya “mengajar” pun dipandang sebagai proses
penyampaian pengetahuan atau
keterampilan dari seorang guru kepada siswanya. Pandangan semacam itu tidak terlalu salah, akan tetapi masih sangat parsial, terlalu sempit, dan menjadikan siswa sebagai individu-individu yang pasif. Oleh sebab itu, pandangan tersebut perlu diletakkan pada perspektif yang lebih wajar sehingga ruang lingkup substansi belajar tidak hanya mencakup pengetahuan, tetapi juga keterampilan, nilai dan sikap.
C. Kajian Teori Tentang Profesionalisme Guru
Pengertian Profesionalisme guru
Guru adalah tenaga fungsional yang bertugas khusus untuk mengajar, mendidik, melatih dan menilai hasil pembelajaran peserta didik serta efektifitas mengajar guru. Tugas guru adalah profesi maka dari itu diharapkan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Karena profesi menurut Sikun Pribadi dalam bukunya Etty menyatakan bahwa ; “ Profesi itu pada hakekatnya suatu pernyataan atau janji terbuka, bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa “. ( Etty , 2003 : 2 ). Profesi merupakan pernyataan atau janji terbuka oleh seorang profesional Dengan demikian pernyataan profesional mengandung makna yang terbuka, sungguh - sungguh yang ke luar dari lubuk hatinya dan mengandung norma atau nilai nilai yang etis, sehingga pernyataan yang dibuatnya baik bagi orang lain juga baik bagi dirinya.
Profesionalisme guru sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya adalah :
ISSN : 2541-4704 99
a. Mampu menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.
b. Mampu mengkonstruksi tes hasil belajar yang berkualitas.
c. Terampil menyajikan bahan ajar di kelas dan di luar kelas
d. Profesional dalam mengevaluasi hasil belajar.
e. Komitmen guru
D. Kajian Teori Tentang Supervisi Kepala Sekolah
Pengertian Supervisi Kepala Sekolah Supervisi secara etimologi berasal dari kata “super” dan “visi”yang
mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas,kreativitas dan kinerja bawahan (E.Mulyasa,2000:154)
Ada beberapa istilah yang hampir sama dengan supervisi bahkan dalam pelaksanaanya istilah-istilah tersebut
sering digunakan secara
bergantian.Istilah-istilah tersebut antara lain pengawasan,pemeriksaan dan inpeksi.Pengawasan mengandung arti suatu kegiatan untuk melakukan pengamatan agar pekerjaan dilakukan
sesuai ketentuan.Pemeriksaaan
dimaksudkan untuk melihat bagaimana kegiatan yang dilaksanakan telah mencapau tujuan.Inpeksi dimaksud untuk mengetahui kekurangan-kekurangan atau kesalahan yang perlu diperbaiki dalam suatu pekerjaan.
E. Kerangka Berpikir.
Tujuan utama kegiatan
pembelajaran di sekolah adalah tercapainya efisensi dan efektifitas pembelajaran. Untuk mewujudkan tujuan tesebutmakan kinerja guru perlu di tingkatkan.Peran kepala sekolah sebagai supervisor merupaka salah saktu faktor utama yng mempengaruhi kinerja giri dan pegawai di sekolah. Seorang kepala sekolah harus memiliki kemampuan memimpin sehingga perannya sebagai kepala sekolah dapat berjalan dengan efektif.
Dalam perannya sebagai
supervisor sebuah lembaga pendidikan, kepala sekolah harus mampu untuk
mempengaruhi dan mengarahkan semua orang yang terlibat dalam proses pendidikan demi tercapainnya tujuan pembelajaran yang di harapkan.
Didalam kepemimpinannya kepala
sekolah harus dapat
memahami,mengatasi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang berkaitan dengan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
Supervisi harus dilakukan kepala sekolah kepada guru dan pegawai sekolah secara rutin dan terjadwal,agar guru dan pegawai sekolah mampu memperbaiki proses pembelajaran yang dilaksanakan dan kepala sekolah memantau proses pembelajaran secara langsung.
Guru mendesain rencana
pembelajaran kemudian di amati oleh
kepala sekolah pada proses
pembelajarannya.
Kerangka berpikir penelitian sebagai berikut.
Gambar 1.
Kerangka berpikir penelitian
3.1. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini adalah di Sekolah Dasar Negeri 06 , Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar semester II tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 6 guru. Adapun yang Menjadi objek penelitian adalah meningkatkan didiplin dan profesinalisme
guru dalam proses belajar
Kepemimpinan
Kepala sekolah
Kinerja
Guru
Supervisi
Kepala
sekolah
Evaluasi
pembelajaran
Pelaksanaan
pembelajaran
Perencanaan
pembelajaran
Diklat
(pengembangan
diri)
Pemberian fasilitas
Analisi Proses
pembelajaran
ISSN : 2541-4704 10
0
mengajar.Penelitian ini dilakukan karena tingkat kedisiplinan dan profesionalisme guru tergolong masih rendah.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dari tahap persiapan sampai pelaporan hasil penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2016/2017 selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Februari 2017 sampai dengan bulan April 2017. Ada pun rincian jadwal penelitian sebagai berikut:
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah 6 guru kelas di Sekolah Dasar Negeri 06
Tawangmangu, Kecamatan
Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar semester II tahun pelajaran 2016/2017. Sedangkan objek disiplin dan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di sekolah dasar negeri 06 Tawangmangu.
C. Variabel penelitian
Variabel adalah objek atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2000: 91). Sedangkan variable penelitian adalah hal-hal yang dijadikan objek pengamatan baik merupakan final maupun yang berkaitan dengan final penelitian (H.J. Waluyo, 2001: 49).
Berdasarkan pengertian diatas dalam penelitian ini digunakan dua variable, yaitu:
1. Variabel bebas (Independen Variabel) yaitu supervisi kepala sekolah
2. Variabel terikat (Dependen Variabel) yaitu tingkat kedisiplinan dan
profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar.
D. Data dan Sumber Data Penelitian
Jenis data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian inia dalah data kualitatif, sedangkan sumber data tersebut yaitu meliputi:
1. Sumber data primer atau informan yaitu siswa dan guru.
2. Sumber data sekunder atau dokumen yaitu: Kurikulum, Silabus, Program semester, RPP.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan;
1. Dokumen, yaitu peneliti mengumpulkan data tertulis berupa daftar nilai hasil tes sebelum dan sesudah tindakan.
a. pengertian Dokumentasi adalah pengumpulan, penilaian, pengolahan dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan atau pengumpulan bukti dan keterangan dalam penyelidikan.
b. Manfaat dari dokumentasi adalah: untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,majalah, prasasti, notulen rapat agenda dan sebagainya. Untuk mencari variabel yang sudah ditentukan serta dokumentasi merupaka sumber data tetap dan tidak berubah karena yang diamati bukan benda hidup melainkan benda mati.
c. Jenis dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai sebelum diadakan penelitian yang meliputi: Nilai kegiatan selama apersepsi, nilai keaktifan selama kegiatan belajar mengajar, kreativitas dalam kegiatan, dan keberanian dalam melaksanakan tugas. 2. observasi
Yaitu teknik melalui perkunjungan kelas, seorang supervisor dapat mengobservasi situasi belajar mengajar yang sebenarnya.
F. Validitas Data Penelitian
Untuk mendapatkan data secara valid, maka peneliti menggunakan triangulasi. Moleong (2002;178) mengatakan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu. Data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Peneliti menggunakan trianggulasi metode penggunaan alat.Adapun trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi metode yang diperoleh dari dokumen dan observasi.
G. Teknik Analisis Data Penelitian
Setelah data yang diperlukan terkumpul segera diolah untuk diadakan analisis. Untuk menganalisis data yang telah terkumpul peneliti menggunakan analisis non statistik. Teknik ini meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau ferifikasi. Teknik analisis yang
ISSN : 2541-4704 10
1
dimaksud untuk diambil kesimpulan terakhir dalam melaksanakan penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Selas (PTS). Penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk meningkatkan meningkatkan disiplin dan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar. Secara operasional, tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini mencakup empat tahap yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
Teknik analisis data mengunakan analisis alir seperti dibawah ini.
Pengumpulan data
Reduksi data
Sajian data
Penarikan kesimpulan / verifikasi
Gambar 2 Teknik analisis data Sumber: HB Sutopo (1996: 87) Rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat ketuntasan pembelajaran adalah :
%
100
100
x
n
Nilai
n = Nilai total pencapaian indikator
H. ProsedurPenelitian
Prosedur yang akan dilakukan dalam penelitian ini mencakup empat tahap yang meliputi kegiatan sebagai berikut; perencanaan, pelaksanaan, observasi, danrefleksi. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui 2 siklus
4.1. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan
Tabel observasi Penyebaran Frekuensi tingkat kedisiplinan dan profesionalisme guru SDN 06 Tawangmangu,Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Semester II tahun pelajaran 2016/2017 pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Katagori Rentan g N i l a i prasik l u s siklus I siklus II Sangat Baik 80-100 0 0 0 Baik 60-80 0 3 6 Cukup 40-60 6 3 0 Kurang > 40 0 0 0 Jumlah 6 6 6 16.66 % 50 % 100 %
Grafik Penyebaran Frekuensi tingkat kedisiplinan dan profesionalisme guru SDN 06 Tawangmangu Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Semester II tahun pelajaran 2016/201 7 pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Grafik Penyebaran Frekuensi tingkat kedisiplinan dan profesionalisme guru Sekolah Dasar Negeri 06 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar semester II tahun pelajaran 2016/2017 pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Katagori Renta n g N i l a i pras i k l u s siklus I siklus II Sangat Baik 80-100 0 0 0 Baik 60-80 0 3 6 Cukup 40-60 6 3 0 0 2 4 6
sangat baikbaik cukup kurang
Prasiklus siklus I siklus II
ISSN : 2541-4704 10 2 Kurang > 40 0 0 0 Jumlah 6 6 6 16.6 6% 50 % 100 %
Keterangan yang diperoleh dari data dan grafik di atas antara lain.
a. Pada pra siklus, 1 guru mendapatkan kategori baik ( 16,66% ) dan 5 guru (83,34%) mendapatkan katagori cukup sesuai indikator nilai yangtelah ditentukan dan rata-rata tingkat kedisiplinan yaitu 57,5 %
b. Pada siklus I, 3 orang guru mendapatkan kategori baik (50%) dan 3 orang guru lainnya (50%) mendapatkan kategori cukup dan nilai rata-rata naik dari 57,5 menjadi 61,66 %
c. Pada siklus II, 6 orang guru mendapatkan kategori baik (100%) dan nilai rata - rata naik dari siklus I yaitu 61,66 % menjadi 73 % pada siklus II
5.1. PENUTUP A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah bahwa peningkatan kedisiplinan dan profesionalisme dalam proses belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri 06 Tawangmangu,Kecamatan
Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar melalui supervisi dapat dilakukan.Hal ini ditandai hasil perolehan nilai rata-rata indikator keberhasilan yang selalu mengalami peningkatan dari sebelum tindakan (pra siklus) dan setelah tindakan dalam tiap siklusnya. Hasil tersebut adalah sebagai berikut:
1.Nilai rata-rata indikator keberhasilan tingkat kedisiplinan pra siklus 57,5%
2.Nilai rata-rata indikator keberhasilan tingkat kedisiplinan siklus I adalah 61,66%
3.Nilai rata-rata indikator keberhasilan tingkat kedisiplinan siklus II adalah 73% Pada siklus ke II,6 guru (100%) telah tercapai kategori baik ( B ) karena indikato dan profesionalisme guru lebih dari nilai minimal yang telah di tetapkan yaitu lebih dari 60 ( C )
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ad. Rucijakker, 1984, Mengajar
Dengan Sukses. Jakarta, PT.
Gramedia dengan YKPTK.
[2] Djumbur I dan Moh. Surya, 1975,
Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung, CV. Ilmu.
[3] Moh. Surya, dan Moh. Yamin, 1980, Pengajaran Remedial,
Jakarta. Depdikbud.
[4] Nasin Imnu Suwandi dan Anno D. Sanjari, 1997, Disiplin di Sekolah. Seri Gerakan Disiplin Nasional, Jakarta. PT. Grafindo Media Pratama.
[5] Oemar Hamalik, 1980, Metode
Belajar dan Kesulitan Belajar.
Bandung, Tarsito.
[6] Poerwodarminto. W. J. S., 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia,
Jakarta, Balai Pustaka.
[7] S. Nasution, 1980, Didaktik
Azas-azas Mengajar. Bandung, Jemmar.
[8] ________, 1980, Metode Research, Bandung Jemmar.
[9] Suharsimi Arikunto, 1992.
Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta, Rineka Cipta.
[10] Sutrisno Hadi, 1981,
Statistik Jilid II. Yogyakarta, Yayasan Penerbitan Fak. Psy. UGM.
[11] Sudikin, dkk, 2002,
Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya, Insan Cendekia
[12] The Liang Gie, 1985, Cara
Belajar yang Efisien. Yogyakarta,
Pusat Kemajuan Studi.
[13] Tarni Farida, 2003,
Kedisiplinan Sebagai Motivator Kerja Mandiri, Pusat Kajian YLKI,
ISSN : 2541-4704 10