• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok. No. 22 Th. XIII, Minggu, 6 Juni 2010, Hari Minggu Paskah VII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok. No. 22 Th. XIII, Minggu, 6 Juni 2010, Hari Minggu Paskah VII"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Hari Minggu Paskah VII

2 Renungan:

HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS 4 Berita :

Kegiatan Mudika Wilayah XII

6 Artikel:

Tubuh dan Darah Kristus

8 Jadwal Petugas liturgi No. 22 Th. XIII, Minggu, 6 Juni 2010, Hari Minggu Paskah VII

Warta Thomas

Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Kamu harus memberi mereka makan!" Mereka menjawab:

"Yang ada pada kami tidak lebih dari pada lima roti dan dua ikan, kecuali kalau kami pergi

membeli makanan untuk semua orang banyak ini."

(2)

Penanggungjawab DPP Paroki St. Thomas-Komsos

Penasehat RD. Christophorus Lamen Sani

Koordinator Kristiono-08161633442

Pelaksana Tim Warta Paroki Angga-081807007937 Silvi-08128502221 Susan-085781892080 Yandi-085710482988 Yudis-085691868904 Sirkulasi/Iklan Pieter Fernandez Tarif Iklan Iklan Mini Rp20.000 1/4 halaman Rp35.000 1/2 halaman Rp50.000

Biaya Iklan bayar di muka. Iklan akan dimuat jika masih tersedia space

kosong.

Redaksi menerima sumbangan tuli-san, karikatur, atau kreasi lain.

Panjang tulisan maksimal 400 kata ke email:

Warta @thomas.keuskupanbogor.or.id Website thomas.keuskupanbogor.or.id

Warta Thomas

Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas

Ujud Bulan Juni

Ujud Umum : Sadar akan besarnya jumlah perempuan dan anak-anak yang menjadi korban, semoga semua pihak bekerja sama mem-berantas perdagangan manusia dalam segala bentuknya. Ujud Misi : Semoga kaum rohani-wan, biarawan-biarawati, maupun para pemuka umat mampu mengo-barkan sikap dan semangat misioner dalam hati umat yang mereka layani.

Ujud Gereja Indonesia : Semoga Hari Kebangkitan nasional (20 Mei) mengobarkan kembali nasionalisme putra-putri Ibu Pertiwi, demi ke-satuan bangsa.

AGAR MEREKA BERSATU

Minggu 6 Juni 2010

HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS (Luk 9:11b-17) Rekan-rekan yang budiman!

Kisah Yesus memberi makan lima ribu orang dalam Luk 9:11b-17 dibacakan pada perayaan pesta Tubuh dan Darah Kristus tahun C. Peristiwa ini juga dikisahkan dalam kedua Injil Sinoptik lainnya (Mat 14.13-21; Mrk 6.30-44). Bahkan Yohanes juga merekamnya (Yoh 6:1-14) walaupun kisah ini ditaruhnya dalam hubungan dengan pewartaan Yesus sebagai sumber kehidupan sejati. Markus, Matius dan Lukas sama-sama menceritakannya langsung setelah berita kematian Yohanes Pembaptis sampai kepada Yesus. Ada beberapa kekhususan dalam Injil Lukas yang patut didalami.

YANG KHAS PADA LUKAS

Lukas menghubungkan peristiwa Yesus memberi makan lima ribu orang itu dengan pengutusan kedua belas murid untuk memberitakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang sakit (Luk 9:2) dengan berbekal "tenaga" dan "kuasa" yang diberikan Yesus untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit (ayat 1). Dan hanya bekal inilah yang membuat pemberitaan dan tindakan mereka berhasil. Jadi bukan ketrampilan dan penampilan mereka sendiri.. Pengutusan serupa juga diceritakan Matius dan Markus (Mat 10:5-15 dan Mrk 6:7-13), namun mereka tidak langsung menghubungkannya dengan pemberian makan lima ribu orang seperti Lukas.

Kaitan erat itu terlihat di dalam Luk 9:11b. Dikatakan Yesus membicarakan Kerajaan Allah bagi orang banyak sambil menyembuhkan mereka yang butuh disembuhkan. Itulah dua perkara yang ditugaskannya kepada dua belas orang muridnya dalam Luk 9:2. Dalam Luk 9:10 disebutkan bahwa murid-murid tadi baru kembali keliling dan menceritakan kepada Yesus bagaimana mereka telah menjalankan pengutusan tadi. Yesus membawa mereka ke Betsaida untuk menyendiri, tentunya untuk bersama-sama mendalami pengalaman tadi. Tetapi orang banyak yang sudah mendengar, melihat, dan mengalami yang dilakukan para murid tadi tetap mengikuti. Mereka mau mendekat ke sumber "tenaga" dan "kuasa" yang telah mereka alami, yakni Guru para murid tadi. Dan inilah yang terjadi.

Orang banyak datang berkerumun. Mereka tahu kesempatan ini langka. Berba-gai orang "pintar" berhimpun di satu tempat. Penyembuh-penyembuh hebat sedang berkumpul di sekitar Guru mereka. Dari padanyalah terpancar "dynamis" dan "eksousia", tenaga dan kuasa, yang telah menyingkirkan kekua-tan-kekuatan jahat dan penyakit. Begitulah cara berpikir orang-orang yang diceritakan Lukas. Ada baiknya kita berusaha ikut merasa-rasakannya. Kita tertarik mendekat ke tempat kejadian yang tidak biasa, entah apa saja: ke tem-pat kebakaran, ke kerumunan orang mendengarkan pembicaraan yang menarik, ke tempat kecelakaan. Apalagi ke tempat yang menggugah harapan

Renungan Oleh Romo Gianto

(3)

dan memberikan kesembuhan!

Orang banyak yang berkerumun itu bukannya tergiur oleh serangkai pernyataan teologis mengenai kehadiran Tuhan. Bagi mereka Kerajaan Allah ialah kehadiran Yang Mahakuasa yang memberi harapan, ketenangan, kebera-nian, keuletan, kesembuhan, apa saja yang membuat mereka hidup terus. Terutama bagi mereka yang merasa butuh ditopang. Mungkin mereka tidak mengungkap-kannya dengan kata-kata, tapi pencaharian "makna hidup" seperti ini ialah cara mengakui kehadiran Yang Ilahi dalam kehidupan. Dan bila semakin didalami, se-makin nyata pula hadirnya Kerajaan Allah. Semua orang bisa mengalaminya. Dulu dan kini

BERAMAI-RAMAI KENDURI DI BETSAIDA

Murid-murid yang duabelas itu baru saja kembali dari "merasul". Dan mereka sukses. Apa yang biasa terjadi seusai menjalankan tugas mulia? Atasan yang berlaku sebagai manajer yang baik akan memuji sehingga orang merasa lebih berhasil dan meningkatkan daya kerja. Dan pembaca yang jeli akan berpikir ke sana pula. Murid-murid tentunya menginginkan sedikit istirahat, menikmati keberhasilan itu bersama Guru mereka. Pesta ala ka-darnya. Kenduri. Slametan. Itulah kiranya yang sedang terjadi.

Lukas mengungkapkan hal ini dalam Luk 9:10. Yesus mengajak murid-muridnya ke Betsaida. Maksudnya seka-dar rekoleksi, sejenak beristirahat. Tak ada salahnya juga bila murid-murid merencanakan kenduri merayakan sukses mereka. Kota Betsaida itu kota di pinggir danau di Galilea yang jadi pusat bisnis perikanan dan mereka kenal baik. Murid-murid itu kan tadinya pengusaha bisnis ikan yang cukup sukses. Kini mereka jadi penjala manu-sia yang sukses - dengan "tenaga" dan "kuasa" yang mereka terima dari Guru mereka. Dan di kota itu mereka masih memiliki relasi yang akan senang ikut merayakan sukses mereka dalam cara hidup mereka yang baru ini. Perhelatan mudah diatur. Sekaligus reuni.

Bagaimana dengan orang banyak yang mengikuti dan mengagumi kelompok murid dan Guru ini? Mereka itu seperti para penonton yang membesarkan hati pemain. Tetapi kini ada waktu istirahat bagi para pemain sendiri. Kami butuh waktu untuk kami sendiri. Mau bicara antar kita dan teman-teman dekat. Demikian pikir para murid. Wajar. Dan siapa tidak akan bersikap demikian? Jadi tak aneh bila mereka usul agar Yesus menenangkan orang banyak, menyuruh mereka pulang dan istirahat juga.

PEMBERIAN YANG TAK DINYANA-NYANA

Bagaimana reaksi Yesus? Lukas, juga Matius dan Mar-kus, sama-sama menyebutkan Yesus berkata, "Kalian harus memberi mereka makan!" (Luk 9:13, lihat Mat 14:16 Mrk 6:37). Di sini kita mesti membaca dengan cara yang cocok. Paling gampang dan paling kerap orang akan membacanya sebagai reaksi seorang tokoh yang besar, yang mau mengajar rasa tanggung jawab kepada murid-muridnya. Betulkah? Bila dipikir-pikir, kok tidak amat cocok. Ini hanya akan membuat figur Yesus terasa jauh, seperti bukan dari dunia sini, dan murid-murid akan jadi karikatur. Lebih baik kita menaf-sirkannya sebagai usul Yesus yang wajar tanpa mau mengajar kesalehan baru. Ia bermaksud mengatakan, mari kita ajak saja orang-orang yang sudah ada di sini. Biar pesta kita makin meriah! Dan tentu saja ia tahu tidak begitu sukar bagi murid-murid yang punya relasi di Betsaida itu untuk mengadakan perhelatan bersama orang banyak. Mereka kan cukup mempunyai uang. Kata orang sekarang, tinggal telpon catering service setempat.

Cara membaca seperti ini lebih berpijak di bumi. Dan manusiawi. Apa jeleknya. Injil dikabarkan bagi manusia. Dan Lukas juga memberi isyarat-isyarat bahwa begitu-lah maksudnya. Dalam ayat yang sama, ayat 13, murid-murid yang cekatan berpikir, ini tidak praktis, kita belum siapkan sebanyak itu. Kita kan hanya merencanakan kenduri di antara kita sendiri. Memang ada lima roti dan dua ikan. Mau mengajak orang lain? Anda bicara men-genai orang yang sudah berkumpul di sini! Limaribu orang! Memang ini cara bicara melebih-lebihkan. Tapi tetap jelas bahwa yang dimaksud ialah jumlah yang berlipat ganda. Mereka juga berkata, kalau mau, bisa juga diusahakan belanja makanan tambahan, telpon kenalan kalau perlu. Markus juga berpikir ke sana, den-gan caranya sendiri. Dalam Mrk 6:37 murid-murid rada protes, apa kita sanggup bayar 200 dinar untuk itu! Kita punya uang, tapi mbok ya jangan dihambur-hamburkan untuk itu. Yohanes malah ingat bahwa Filipus-lah yang bicara mengenai 200 dinar itu: uang sebanyak ini juga tak cukup untuk mentraktir orang banyak ini lho. Pem-baca mesti sadar, Yohanes tidak asal menyebut nama ini. Filipus itu murid yang berasal dari kota Betsaida sendiri (lihat Yoh 1:44), tempat kini mereka sedang mau mengadakan refleksi kerasulan dan slametan!. Amat boleh jadi Filipus itu malahan jadi tuan rumah yang kini kedodoran di-"todong" agar juga memestakan orang banyak! Tentu bisa dan duit ada, tapi ...!

(4)

Halaman 4 Warta Thomas Nomor 19 Tahun XIII

KEGEMBIRAAN BAGI SEMUA ORANG

Sekian bacaan yang berusaha melihat segi-segi manu-siawi yang disampaikan dalam Injil. Yang penting ialah berpijak pada kenyataan yang masih bisa kita lihat se-hari-hari. Atas dasar itu kita bisa memasuki bagian kedua yang lebih rohani sifatnya. Jelas ukuran-ukuran praktis tidak memungkinkan ikut mengajak pesta orang banyak. Bukan karena tak bisa, tapi tidak pada tempat-nya, bukan saatnya... dalam hitungan murid-murid, dalam hitungan kita juga. Namun justru saat itu terjadi hal yang menakjubkan yang melampaui ukuran-ukuran praktis, yang melebihi kemampuan biasa. Bagaimana persisnya terjadi tak bisa dilacak. Kita hanya melihat penyelesaiannya. Semua orang akhirnya ikut kebagian makan, semua orang dapat ikut berpesta. Lima ribu lelaki, tak terhitung perempuan dan anak-anak yang ikut meramaikan. Mereka ikut bergembira merayakan suk-sesnya misi Kerajaan Allah dan penyembuhan! Ada baiknya kita berhenti sejenak untuk ikut merasakan kegembiraan yang muncul dari huruf-huruf Injil Lukas. Diceritakan Yesus menengadah ke langit, memecah-mecahkan roti, memberikan kepada murid-murid supaya dibagikan kepada orang banyak (ayat 16). Injil-Injil lain juga mengatakan hal ini. Namun Lukas berpikir lebih jauh. Nanti ia menampilkan kembali hal ini pada saat kedua murid yang letih lesu di Emaus itu menjamu Ye-sus di pondok mereka. Saat itu juga terbuka mata mereka (Luk 24:30-31). Dan saat itu juga Yesus lenyap dari pandangan mereka dan yang tinggal hanyalah kegembiraan dalam diri mereka yang membuat mereka cepat-cepat kembali ke Yerusalem mengabarkan bahwa Yesus telah bangkit.

Lukas menunjukkan hubungan peristiwa Yesus memberi makan lima ribu orang itu dengan kenyataan Kerajaan Allah dan kesembuhan utuh dalam diri Yesus yang bangkit yang kini dikabarkan kepada orang banyak. Orang banyak makan sampai kenyang (Luk 9:17). Dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan yang belum termakan itu menandakan kegembiraan dan kepuasan masih cukup ada bagi siapa saja yang akan dijumpai keduabelas murid nanti, termasuk kita. Maka tak aneh bila orang beriman sekarang mau melihat perayaan Ekaristi sebagai kenyataan yang diwartakan Injil hari ini. Ekaristi itu ikut serta merayakan

keberhasi-lan Yesus Kristus dalam membawakan Kerajaan Allah kepada orang banyak. Ini agape dalam ujud perjamuan liturgis dan sakramental. Tak aneh, menurut jilid dua buku Lukas, orang-orang kristen pertama itu berbagi milik dan bertekun bersama. Mereka juga "memecahkan roti" bergilir di rumah masing-masing ... (Kis 2:44-46). Mereka kenduri dengan sukacita. Ten-tunya dalam artian yang kita bicarakan hari ini. ENAM KISAH YESUS MEMBERI MAKAN ORANG BANYAK

Dalam Injil-Injil terdapat enam kisah Yesus memberi makan orang banyak:

- Lima ribu orang: Mrk 6:30-44 // Mat 14:13-21 // Luk 9:10-17

- Orang banyak Yoh 6:1-15 [lebih dekat dengan yang di atas, tapi dengan seluk beluk khas "saksi mata"] - Empat ribu orang: Mrk 8:1-10 // Mat 15:32-39 [tanpa paralel dalam Injil Lukas]

Kisah-kisah itu tumbuh di beberapa kalangan Gereja Perdana mengenai ekaristi dan dipakai sebagai katekese umat. Injil-Injil kemudian mengolahnya lebih lanjut. Peristiwa memberi makan lima ribu orang berasal dari lingkungan pengikut Yesus dari kalangan Yahudi (kentara antara lain dari sisanya yang "12" bakul, jumlah suku-suku Israel) , sedangkan yang men-yangkut empat ribu orang berkembang di lingkungan orang bukan asal Yahudi (sisanya "7" bakul). Olahan Markus kemudian dipakai oleh Matius dan Lukas. Tetapi Lukas hanya meneruskan yang pertama. Men-gapa justru dia yang berasal dari kalangan bukan Ya-hudi tidak merekam yang kedua yang asalnya dari lingkungan bukan Yahudi? Soal ini dapat diterangkan sebagai berikut. Perkembangan ekaristi di kalangan bukan Yahudi digarap Lukas secara penuh dalam Kisah Para Rasul bermula dari kisah Kornelius hingga timbul-nya komunitas-komunitas bukan asal Yahudi yang lain. Oleh karena itu ia merasa tidak perlu menyertakan kisah yang kedua tadi dalam Injilnya.

Bagaimana dengan Yohanes? Kiranya ia hanya kenal tradisi yang pertama. Tetapi ia mengenalnya dengan

(5)

Hari Minggu Paskah VII

lebih baik daripada Markus (dan tentunya kedua pen-ginjil lain yang berdasarkan Markus). Boleh diandaikan Yohanes mengalami sendiri peristiwa itu sebagai salah satu dari Yang Duabelas. Ia bahkan mengingat nama murid yang berbicara dengan Yesus, yakni Filipus dan Andreas dan beberapa seluk beluk khas yang hanya bisa diberikan oleh saksi mata.

Barusan ada email dari Luc. Saya kutipkan di bawah. Ia punya pikiran orisinil yang sering kurang muncul dalam benak kami para ekseget sekolahan.

A. Gianto

--- Original Message --- From: Luc@..

Uraianmu itu umumnya cock dengan yang kupikirkan. Tapi tak perlu kau garis bawahi semua itu kau dengar dariku. Dengarkan juga cerita Oom Hans (Yoh 6:1-15). Di situ Yesus bertanya kepada Filipus di mana dapat membeli makanan - sebetulnya maksudnya hanya untuk ngecek apa Filipus ngerti apa yang sedang ter-jadi. Perhatikan, Oom Hans menggarisbawahi dua hal lain: Andreas mendapatkan seorang anak yang mem-bawa lima potong roti dan dua ikan (ayat 9) dan catatan bahwa di tempat itu ada banyak rumputnya (ayat 10). Anak itulah yang memungkinkan Yesus memberi makan orang banyak. Ngerti maksudku? Ibunya ten-tunya menyuruhnya membawakan bungkusan roti dan ikan sebagai tanda terimakasih kepada salah satu dari para murid Yesus tadi. Dan bingkisan kecil ini, dengan berkat dari Tuhan, menjadi pemberian bagi semua orang. Kamu mungkin merasa tafsiran ini tak biasa. Apa punya tafsiran yang lebih jitu? Dan apa berani membantah Oom Hans? Lalu, rumput itu kan bukan hanya sekadar rumput tebal dan empuk untuk berbar-ing. Siapa makan rumput? Domba-domba...ha! Orang banyak itu domba-domba. Di sini sang Gembala Baik mengurus mereka, memberi makan mereka di tempat yang banyak rumputnya.

Minggu lalu wilayah XII yang diketuai oleh Leonardo Septian melakukan sebuah kegiatan yaitu Wisata Rosario yang dilaksanakan pada penutupan bulan Maria di kebun Raya Cibodas. Tujuan mereka melaku-kan Wisata Rosario adalah untuk semakin mengakrab-kan mudika wil. XII dan juga menjaring remengakrab-kan-remengakrab-kan baru untuk bisa bergabung dan aktif di mudika wil. XII. ini menjadi tujuan mereka karena mereka berpendapat teman-teman yang aktif dalam kegiatan mudika hanya itu-itu saja. diharapkan dengan mengadakan Wisata rosario didapat suasana yang berbeda dan sekaligus mengakrabkan rekan-rekan mudika. tampaknya acara ini berhasil karena hampir separuh pesertanya adalah mudika-mudika baru. harapan mereka kedepan adalah rekan-rekan mudika baru ini terus aktif di gereja, terus mengembangkan jumlah maupun petensi mereka dan semoga mereka dapat melaksanakan acara-acara serupa di masa yang akan datang. oh ya sebagai bo-coran mudika Wil. XII akan mengadakan acara Ziarah. semoga acara ini dan acara-acara berikutnya mampu menggugah semangat mudika XII dan mudika wilayah lain untuk menggelar acara. Bravo dan selamat untuk mudika wilayah XII

Syukur Kepada Tuhan atas Penerimaan Ko-muni Pertama Cucu kami : Dominico Dandy Syailendra Wiroren

Eyang Kakung & Putri Ucapan Syukur

Kegiatan Mudika Wilayah XII

Berita

Ralat Warta

Ralat Warta edisi 21 ( 30 Mei 2010 ) Laporan KPU bulan Maret 2010 seharus-nya Laporan KPU bulan April 2010

(6)

Halaman 6 Warta Thomas Nomor 19 Tahun XIII

Tubuh dan Darah Kristus

Artikel

Dalam Perayaan Ekaristi, kita menyambut (memakan dan meminum) tubuh dan darah Kristus. Hal itu kita lakukan terus menerus, setiap minggu, bahkan ada yang setiap hari, sepanjang tahun, tanpa henti, sepan-jang hidup kita. Banyak yang merasakan dengan sung-guh-sungguh bahwa menerima atau menyambut tubuh dan darah Kristus, merupakan kebutuhan rohani sangat dalam, seperti halnya makan dan minum bagi tubuh jasmani kita. Kalau tidak mengikuti Perayaan Ekaristi, dan tidak menyambut tubuh dan darah Kristus, terasa ada yang kurang, dan itu dirasakan sebagai suatu kekosongan sekaligus kerinduan yang memenuhi hati. Gereja mengajarkan bahwa Perayaan Ekaristi meru-pakan sumber dan puncak perayaan liturgi, dan itu berarti juga sumber dan puncak kehidupan beriman kita. Khususnya dalam hal menyambut tubuh dan da-rah Kristus, disitu ada dua hal sangat pokok bagi kita, yakni: Pertama, benarkah bahwa roti dan anggur yang kita sambut itu adalah tubuh dan darah Kristus? Dan yang kedua adalah, apa gunanya, arti atau maknanya kita menyambutnya (memakan dan meminumnya)? Jawaban iman kita atas kedua hal pokok ini sangat menentukan antusiasme kita mengikuti Perayaan Ekaristi.

Atas dasar kepercayaan kita akan Yesus sebagai utusan Allah, maka apa yang Dia katakan dalam Injil kita percayai juga dengan sungguh-sungguh. Kata Yesus: ”Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup se-lama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging -Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia”. Ke-mudian Dia teruskan, ”Aku berkata kepadamu, sesung-guhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barang siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan Dia pada akhir zaman”. Kemudian Dia lanjutkan lagi, ”Barang siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam Dia”. Sikap kita yang tepat adalah menerima semuanya itu dengan iman, tanpa harus mengertinya dengan sangat baik terlebih dahulu, karena kebenaran dari rahasia besar itu sudah melam-pauhi kemampuan akal atau rasio kita. Semuanya ini kita terima dalam iman, dan kita hayati dalam hidup.

Terkait dengan hal ini, Gereja mengenal dua prinsip, yakni ”Ex opere operato” dan ”Ex opere operantis”. Prinsip pertama menekankan bahwa daya-guna objektif dan buah-buah sakramen, bukan pertama-tama tergan-tung pada sikap atau jasa kita, yang menerima atau melayani sakramen itu, melainkan atas dasar tindakan yang dilakukan. Dalam hal Sakramen Perayaan Ekaristi, adalah oleh kuasa Roh Kudus, yang dimohon-kan oleh Imam, dan dengan terpenuhinya unsur mate-ria-nya (seperti: air, roti dan anggur) dan forma-nya (kata-kata yang menyertai, khususnya kata-kata yang diucapkan oleh Yesus pada Perjamuan Malam Tera-khir, dan sekarang diulangi oleh Imam). Gereja Katolik terutama menekankan prinsip pertama itu. Prinsip kedua lebih mengedepankan unsur subyektivitas dalam menerima sakramen, sebagai syarat berdaya-gunanya rahmat Allah bagi kita (artinya, atas dasar orang yang melakukan, dan bukan atas dasar tindakan yang dila-kukan).

Pertanyaan bagi kita adalah: Sejauhmana Perayaan Ekaristi, menyambut tubuh dan darah Kristus meru-pakan kebutuhan dan kerinduan kita yang sangat dalam? Semoga kerinduan kita untuk menyambut Tubuh dan Darah Kristus muncul dari penerimaan penuh iman akan kehadiran Kristus dan kesatuan kita dengan-Nya, secara khas dalam dan melalui Perayaan Ekaristi

Ucapan Syukur

Teima kasih serta Puji dan syukur bagi Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas terkabulnya

permohonan kami melalui doa Hati Kudus Yesus

Stefanus Michael William

Saya Orang Sukses!!

Pembicara : Stefanus Rizal Rejadi - Motivator Hari : Minggu,13 juni 2010

Jam : 13.00 - 16.00 Tempat : Aula Paroki St. Thomas

HTM : Rp.15.000,-/Orang Contact Person : Vega (081808603236), Anggie (0856163422)

(7)

Hari Minggu Paskah VII

Berita Paroki

Minggu, 6 Juni : Pkl.10.00 Penerimaan Komuni Pertama. Koor : Lingkungan Gregorius Agung dan

Penyam-but jemaat : Lingkungan Maria. Calon Peserta Komuni pertama dimohon hadir Pkl. 09.30

Minggu, 6 Juni : Pkl. 19.30 Rapat Pleno DPP. Mohon kehadiran Ketua Wilayah, Ketua Lingkungan, Seksi

— seksi, Ketua Organisai, Ketua Stasi.

Jumat, 11 Juni : Hari Raya Yesus Yang Mahakudus

Sabtu, 12 Juni : Peringatan wajib Hati Tersuci Santa Perawan Maria

Rekoleksi orangtua bayi calon baptis: minggu pertama dalam bulan. Pembaptisan bayi: hari Minggu kedua dalam bulan.

Pengajaran agama dewasa untuk calon baptis: setiap Senin (malam) pk.19.00-20.30 WIB.

Legio Maria: setiap hari Sabtu, pukul 15.30—17.30

Latihan Paduan Suara Mudika: Rabu dan Jumat Pkl. 20.00—22.00 WIB. Latihan Lektor setiap hari Jumat pukul 19.30 - 22.00 WIB di Gereja Pertemuan Lektor bulanan diadakan pada hari minggu kedua setiap bulan

pukul 10.00 - 12.00 WIB di Gereja

PDKK St. Thomas: tiap Rabu II-IV pk.19.00-22.00 WIB. Pertemuan Lansia setiap Sabtu pertama dalam bulan Pk.09.00 pagi. Pelayanan KPU/Santo Yusuf: hari Minggu sesudah Perayaan Ekaristi II

pukul 08.00.

Informasi lain: lewat Sekretariat Paroki.

Acara2 Rutin Paroki

7 Juni 2010 : Hari Biasa 1Raj. 17:1-6; Mzm. 121:1-2,3-4,5-6,7-8; Mat. 5:1-12

8 Juni 2010 : Hari Biasa 1Raj. 17:7-16; Mzm. 4:2-3,4-5,7-8; Mat. 5:1316

9 Juni 2010 : Hari Biasa 1Raj. 18:20-39; Mzm. 16:1-2a,4,5,8,11; Mat. 5:17-19

10 Juni 2010 : Hari Biasa 1Raj. 18:41-46; Mzm. 65:10abcd,l0e-11,12-13; Mat. 5:20-26

11 Juni 2010 : HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS Yeh. 34:11-16; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Rm. 5:5b-11; Luk. 15:3-7

12 Juni 2010 : Pw. Hati Tersuci SP Maria

1Raj. 19:19-21; Mzm. 16:12a,5,7-8,9-10; Mat. 5:33-37; atau dr RUybs

13 Juni 2010 : Hari Minggu Biasa XI

Bacaan Harian

Pengumuman Pertama

Victor Yohanes Suarubun dari Lingkungan Petrus dengan Slyvia Elok Widari dari Lingkungan Aloysius. Kwirinus Yosida Kalvaristo dari Lingkungan St.Carolus dengan Maria Magdalena Wijayanti dari

Lingkun-gan St.Carolus.

Julius Wahyu Nuryadi dari Lingkungan RPD dengan Helina dari Tangerang.

Pengumuman Perkawinan

Bagi umat yang mengetahui adanya halangan-halangan atas rencana pernikahan tersebut, wajib memberitahukan kepada Pastor Paroki.

Hasil pengumpulan dana kotak P3G

Tanggal 31 Mei 2010 s/ Rp. 886.500,- s/d 31 Mei 2010 s/ Rp. 22.002.000,- + USD 50 Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu. Tuhan memberkati

Kepada Bapak / Ibu yang berminat untuk berpartisipasi melalui donasi kavling tanah gereja Stasi Bunda Maria Ratu, dapat melakukannya melalui masing - masing ketua lingkungan atau memasukkannya melalui kotak dana P 3 G yang ada di gereja Paroki dan Stasi

(8)

Halaman 8 Warta Thomas Nomor 19 Tahun XIII

Kolekte Minggu Lalu

Kolekte berjumlah : Rp.13.958.600,-

Terima kasih atas karya serta amal bakti Bapak/Ibu, Tuhan memberkati. Rekening Paroki:

BCA Cab. Cimanggis No.166.2497171 a.n. Christopharus Lamen Sani atau Ibu Rosari Ginting

Petugas Liturgi

Paroki St.Thomas Stasi BMR

Sabtu, 12/06/2010 Minggu, 12/06/2010 Minggu, 12/06/2010

18.00 06.00 08.00 18.00 07.00

Koor Keluarga Kudus Yulius Antonius PS. Gema Effata Wilayah IX Penyambut Jemaat Filipus Mudika Wil I Mudika Paroki Agnes WKRI RW XII

Prodiakon JB Slamet PW Y Supardi Ign Suharyono G Eka Widada JBJ Soehardi P Sri Basukiyanto JB Muratno P Dolat Barus Lesman JM Siregar FX Ngadinu PS Trimo Syukur F Gito Purwanto Y Subaryo St Diyono V Hadi Mulyanto JB Lystyawan HW H Sukardi E Suyanto Ign Harry Respatyo

Ign Kikim Jonni Fl Chrystian Sukar-man A Mulianto P Djumarjo Bunga Laurensius Lektor

Dibutuhkan segera Pria atau Wanita, Umur 18-40 tahun, Pendidikan SMU/K - S1 (Semua Jurusan)

Untuk mengisi posisi: Staff ADM, ACC, HRD, SPV, GDG, REP

Hub/SMS : 081284073535 (Ibu Dra. Gita)

Villa Green Aplle Blok N. No.17 Puncak Lt.420m, luas Bangunan 400m, 5 kamar tidur, 4 kamar mandi, 2 ruang tamu, 2 gudang & 1 ruang rekreasi. Harga 550Juta (nego) Hub. Nicolaus 081318621562

Bina Iman Anak St. Thomas dalam mengisi liburan sekolah akan mengadakan wisata rohani bagi anak — anak sampai kelas 1 sampai 6 SD, dengan tema “Senangnya aku bersama Yesus di kebun raya “ . Yang akan diada-kan pada :

Hari / Tanggal : Minggu, 04 Juli 2010 Tempat : Kebun Raya Bogor Biaya : Rp.10.000,- / Anak Kumpul : Pukul 07.00, di Gereja

Pendaftaran setiap hari minggu setela misa ke - II di depan Sekretariat.

Contact Person : Roswita (085691395468), Yohana (08561962298), Titin (08561001729).

Pengumuman

Referensi

Dokumen terkait

a. SAVE : Digunakan untuk menambahkan data calon karyawan dan menyimpan data calon karyawan. UPDATE: Digunakan untuk mengubah data calon karyawan dan menyimpan kembali data

Puji syukur kepada Allah SWT atas hidayah dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul Partisipasi Masyarakat dalam Festival Palang Pintu sebagai atraksi Wisata Budaya di Kawasan Kemang, dapat disimpulkan

Dampak Adopsi Teknologi Usahatani Konservasi terhadap Tingkat Ketahanan Pangan Rumahtangga Petani Lahan Kering Rincian jumlah dan jenis konsumsi kalori rumahtangga adopter

Penelitian pengembangan instrumen integrated assessment antara keterampilan proses sains dan penguasaan konsep IPA berusaha memberikan kontribusi dalam bentuk

Sedangkan berdasarkan Pasal 1 angka 2 yang dimaksud dengan Jaminan Fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak

Mempertimbangkan meningkatnya aktivitas masyarakat, konversi lahan maka perlu dilakukan monitoring kualitas air sungai tidak hanya dengan melakukan pengukuran parameter

Penelitian ini akan berfokus dan spesifik menguji pada 2 faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu Kualitas Produk dan Harga terhadap keputusan