• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI EKOLOGI DAN REPRODUKSI POPULASI KERANG LUMPUR Anodontia edentula PADA EKOSISTEM MANGROVE TELUK AMBON BAGIAN DALAM YULIANA NATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI EKOLOGI DAN REPRODUKSI POPULASI KERANG LUMPUR Anodontia edentula PADA EKOSISTEM MANGROVE TELUK AMBON BAGIAN DALAM YULIANA NATAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAGIAN DALAM

YULIANA NATAN

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(2)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Studi Ekologi dan Reproduksi Populasi Kerang Lumpur A. edentula pada Ekosistem Mangrove Teluk Ambon Bagian Dalam adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Januari 2008

Yuliana Natan NRP C661020041

(3)

ABSTRACT

YULIANA NATAN. Ecology and Reproduction Study of Mudflat clam

Anodontia edentula in Mangrove Ecosystem of Inner Ambon Bay. Under the

Supervision of DIETRIECH. GEOFFREY. BENGEN, FREDINAN YULIANDA, and SIGIT ANGGORO PUTRO DWIONO.

The mudflat clams, Anodonta edentula, of the family Lucinidae are found in the intertidal to subtidal zone of the mudflat coastal area . The clams burrow themselves to the depth of 20-60 cm in the muddy bottoms around the estuaries in mangrove forest, and can withstand the anoxic condition of sediment containing high sulfide. In Ambon, the mudflat clams were exploited during the season when fishes as source of protein were scarce. Over exploitation and pressure on the natural habitat of the clams will decrease the population.

The objectives of this research were: to study the habitat typology and water quality in connection with distribution pattern and density of the mudflat clams to study the morphometric, growth, mortality and recruitment of the clam to determine the status of population; to analyze its ability to survive in different conditions of substrates; and to study aspects of reproduction of the clam to determine reproduction potency. The research was carried out in 13 months ( from January 2005 to January 2006) in mangrove ecosystem of Inner Ambon Bay. The site was divided into three zones, i.e. the front zone or zone I (near the waters), the middle zone or zone II, and the back zone or zone III (upper area of the mangrove forest). The analyses covered community structure of the mangrove, environmental characteristics of the waters (rainfall, temperature, salinity, pH, DO, sulphite, phosphate and nitrate), distribution patterns of the clams, length-weight relationship, condition factor, growth rate and production. Aspects of reproduction were sex ratio, gonato somatic index, gonado maturity level, and fecundity.

The results showed that mangrove area was dominated by Rhizophora

apiculata, R. macronata and Sonneratia alba. Zone II was dominated by muddy

sand with higher density of clam (35.25 ind./m2) compare to the other zones, particularly in February and November. A. edentula were distributed in clumps, shown by clusters of secure holes in their habitat. Relationship between some morphometric components of the clams indicated significant correlation, i.e. a linear relationship between length and weight, while power function were indicated by length and “inflation” and also by witdh and “inflation”. Temporal growth pattern indicated a positive allometric growth (b>3) every month. Distantly translocation from their original habitat did not increase the length, weight and production, while closely translocation indicated a small change caused by environmental condition that was sensitive to changes in environmental parameters. Subsequently, the asymtotic length (L infinity) of males, females, also males and females combined were 65.63 mm, 70.88mm and 70.58 mm, and the size of males was less than females; annual growth coefficient (K) of males, females, also males and females combined were 1.3, 1.5 and 1.5 relatively, which indicated a fast growth of the clams in relatively short period, which were 2.3 years for the males, 2 years for the females, and 2.1 year for males and females

(4)

combined. Subsequently, total mortality rate (Z) of the males, females, also males and females combined were 4.56 ± 0.31, 4.61 ± 0.65, and 4.95 ± 0.43. These high rates were caused by the extreme life condition, also by the thin and fragile shells of the clams. Recruitment occurred every month in the males, females, and also males and females combined. Overall, there were two unequal pulses. The peaks of males were in June (12.38%) and October (14.77%), while in the females were in April (16.88%0 and Auigust (15.12%), and in the males and females combined were in March (12.67%0 and May (20.26%). During 13 months observation, sex ratio did not changed much (1:1) month by month. Spawning occurred along through the year, and this was supported by gonado somatic index, maturity level and fecundity, with peaks of spawning season in the beginning of wet season April-May) and dry season (November-December).

Keywords : Mudflat clam, growth, mortality, gonado somatic index, maturity level and

(5)

RINGKASAN

YULIANA NATAN. Studi Ekologi dan Reproduksi Populasi Kerang Lumpur Anodontia edentula di Ekosistem Mangrove Teluk Ambon Bagian Dalam. Dibimbing oleh DIETRIECH GEOFFREY BENGEN, FREDINAN YULIANDA, dan SIGIT ANGGORO PUTRO DWIONO.

Kerang lumpur, Anodontia edentula dari famili lucinidae, hidup pada daerah pantai berlumpur (mudflat) di zona intertidal sampai subtidal dan hidupnya berkelompok. Selain itu spesies ini membenamkan diri pada dasar berlumpur (muddy bottoms) sekitar estuari pada daerah hutan mangrove pada kedalaman 20 – 60 cm dan dapat hidup pada kondisi anoxic dengan sedimen mengandung banyak sulfida. Di Ambon kerang ini dimanfaatkan bila terjadi musim paceklik ketika ikan sebagai sumber protein hewani sulit diperoleh, sehingga populasi kerang ini akan mangalami tekanan bila tidak dikelola dengan baik. Aktivitas ekploitasi yang berlebihan, serta penekanan terhadap kondisi habitat alami dari kerang itu sendiri mengakibatkan penurunan populasi yang cukup mengkhawatirkan.

Tujuan dari penelitian ini adalah: mengkaji tipologi habitat dan kualitas perairan dalam hubungannya dengan pola sebaran dan kepadatan kerang

Anodontia edentula. mengkaji morfometrik, pertumbuhan, mortalitas dan

rekrutmen dalam menentukan status populasi kerang Anodontia edentula; menganalisa kemampuan bertahan hidup kerang pada kondisi substrat yang berbeda, mengkaji aspek reproduksi kerang yang menentukan potensi reproduksi. Penelitian dilakukan selama 13 bulan (dari Januari 2005 sampai Januari 2006) di ekosistem hutan mangrove Teluk Ambon Bagian Dalam dimana dibagi atas 3 zona, yaitu zona depan hutan mangrove, tengah mangrove dan di belakang hutan mangrove. Metode analisis meliputi struktur komunitas mangrove, karakteristik lingkungan perairan (curah hujan, suhu, salinitas, pH, Oksigen terlarut, sulfite, fosfat dan nitrat), pola penyebaran kerang, hubungan panjang berat, faktor kondisi, kecepatan tumbuh dan produksi, sedangkan aspek reproduksi meliputi nisbah kelamin, indeks kematangan gonad, tingkat kematangan gonad serta fekunditas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: spesies mangrove didominasi oleh

Rhizophota apoculata, R.macronata dan Sonneratia alba.. Pada zona II (tengah)

didominasi oleh pasir berlumpur dengan kepadatan (35.25 ind/m2) lebih tinggi dari zona lainnya, terutama dibulan Febuari dan November. Kerang Anodontia

edentula mempunyai pola penyebaran yang mengelompok, dimana terlihat dari

terbentuknya kelompok lubang-lubang perlindungan di dalam habitat kerang. Keterkaitan antara beberapa komponen morfometri kerang menunjukkan hubungan yang sangat erat, dimana panjang dan lebar mempunyai hubungan yang linear, sedangkan panjang dan tebal serta lebar dan tebal menunjukkan hubungan kuasa. Pola pertumbuhan secara temporal menunjukkan pola yang allometrik positif (b>3) bulan demi bulan. Translokasi yang jauh dari lokasi asal tidak menunjukkan pertambahan panjang, berat ataupun produksi yang baik. Begitupun yang dekat dengan lokasi asal memperlihatkan sedikit perubahan dalam panjang, berat dan produksi, yang mana disebabkan oleh kondisi lingkungan yang peka terhadap perubahan parameter lingkungan. Panjang asimtot (L infinity) dicapai

(6)

oleh kerang jantan, betina dan gabungan masing-masing adalah 65.63 mm, 70.88 mm dan 70.58 mm, dimana ukuran jantan lebih kecil dari betinanya. Koefisien pertumbuhan (K) dari jantan, betina dan total masing masing 1.3, 1.5 dan 1.5 per tahun yang mengindikasikan pertumbuhan yang cepat dari kerang ini dengan laju pertumbuhannya memerlukan waktu yang pendek yaitu masing-masing 2.3 tahun, 2.0 tahun dan 2.1 tahun.

Laju mortalitas total Z, untuk jantan, betina dan total masing-masing adalah 4.56±0.31, 4.61±0.65 dan 4.95±0.43. Laju mortalitas total yang cukup tinggi, disebabkan oleh kondisi hidup yang ekstrim dan cangkang yang cukup tipis dan rapuh. Pada kerang jantan, betina maupun gabungan total kerang menunjukkan rekrutmen terjadi setiap bulan.

Secara keseluruhan telah terjadi dua puncak pulsa yang tidak sama (two unequal pulsa). Puncak rekrutmen pada kerang jantan terjadi pada bulan Juni (12.38%) dan Oktober, yaitu 14.77%; pada betina pada bulan April (16.88%) dan Agustus (15.12%) dan total gabungan pada bulan Maret (12.67%) dan Mei (20.26%).

Nisbah kelamin selama 13 bulan pengamatan memperlihatkan fluktuasi yang hampir tidak berubah dari bulan ke bulan, yaitu 1:1. Pemijahan terjadi sepanjang tahun, hal ini didukung oleh Indeks Kematangan Gonad, Tingkat Kematangan Gonad dan Fekunditas dengan puncak pemijahan antara awal musim penghujan (April-Mei) dan musim kering (Nopember-Desember).

(7)

☼Hak cipta milik IPB, tahun 2007

Hak cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a.Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikann kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

(8)

STUDI EKOLOGI DAN REPRODUKSI

POPULASI KERANG LUMPUR Anodontia edentula

PADA EKOSISTEM MANGROVE

TELUK AMBON BAGIAN DALAM

YULIANA NATAN

Disertasi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Doktor pada

Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(9)

Judul Disertasi : Studi Ekologi dan Reproduksi Populasi Kerang Lumpur

Anodontia edentula pada Ekosistem Mangrove Teluk Ambon Bagian Dalam

Nama : Yuliana Natan NIM : C661020041 Disetujui Komisi Pembimbing Prof.Dr.Ir.Dietriech.G.Bengen, DEA Ketua

Dr.Ir.Fredinan Yulianda,MSc Dr.Ir.Sigit.A.P.Dwiono, DEA

Anggota Anggota Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pasca Sarjana Ilmu Kelautan

Dr.Ir. Djisman Manurung,MSc Dr.Ir.Khairil Anwar Notodiputro,MS

Tanggal Ujian : Tanggal Lulus : 30 Januari 2008

(10)

PRAKATA

Disertasi Beberapa Aspek Ekologi dan Reproduksi Populasi Kerang Lumpur Anodontia edentula pada ekosistem mangrove Teluk Ambon Bagian Dalam merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Doktor pada program studi Ilmu Kelautan Sekolah Pascasarjana IPB. Disertasi ini diharapkan dapat memberi manfaat dan menjadi bahan rujukan pustaka dari kerang Anodontia

edentula baik informasi ekologi, repdoduksi maupun pengelolaan yang

berkelanjutan dari kerang ini di perairan Maluku.

Segala Puji Syukur kepada Tuhan Jesus Kristus, atas berkat dan kasihNya disertasi ini dapat terselesaikan. Menyadari bahwa selama pendidikan hingga tersusunnya disertasi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan dukungan berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : Komisi Pembimbing: Prof. DR.Dietriech.G.Bengen. DEA selaku Ketua, DR.Ir. Fredinan Yulianda dan DR. S.A.P Dwiono, DEA, masing-masing sebagai komisi pembimbing atas dedikasi dan arahan dari ketiga Pembimbing, telah membuka wawasan penulis mulai dari perencanaan, pelaksanaan penelitian hingga rangkumnya penulisan disertasi ini.

Terima kasih kepada : Rektor universitas Pattimura, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura bersama seluruh staf akademik maupun administrasi atas dukungan selama pendidikan. Penulis patut berterima kasih kepada PEMDA Maluku, Pemerintahan Desa Lateri, Yayasan Dana Beasiswa Maluku, Yayasan Satyabhakti Widya, Yayasan Toyota & Astra, Bapak M. Sinanu, Ir.Y. .Masrikat, Penghuni P12, dan PERMAMA Bogor atas dukungan moril maupun materil.

Ungkapan terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam penulis sampaikan kepada: Papa, Mama, Mertua, saudara-saudariku, serta seluruh keluargaku. Yang tercinta suamiku Ir.Tonny.S. Ongkers, MS dan anak-anakku terkasih Jodi dan Vania atas pengorbanan, doa dan dukungan yang tiada hentinya.

Semoga Disertasi ini bermanfaat untuk yang membutuhkannya.

Bogor, awal Januari 2008 Yuliana Natan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam karya seni rupa unsur-unsur tersebut disusun menjadi desain atau komposisi berdasarkan prinsip-prinsip seperti proporsi, keseimbangan, kesatuan, variasi,

Pengujian perbedaan tingkat kinerja SIA antara perusahaan yang memiliki dengan yang tidak memiliki Pendidikan dan Pelatihan Pengguna, Komite Pengendali SI, dan Lokasi Departemen

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Dessi Tri Santi dalam jurnal IJCSS 2013 yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Tata Persuratan Kementerian Agama Kabupaten Pacitan

1) Tahap awal mempersiapkan media rintangan, yaitu tali yang dibentangkan setinggi 100 cm dari dasar. 2) Siswa satu persatu melakukan/ mempraktekkan permainan

Pada simulasi yang dilakukan, dalam menurunkan nilai PAPR menggunakan teknik reduksi konstelasi Hadamard , PTS, dan Clipping diperoleh nilai PAPR yang lebih baik pada metode

• The image of the area changed drastically when banks on the river section the site were heavily reinforced with high concrete walls. • Development of an attractive

PER adalah rasio yang menunjukkan perbandingan dari harga saham terhadap laba perusahaan. Rasio ini menunjukkan berapa besar investor menilai harga dari saham

Menimbang, bahwa oleh karena telah ternyata bahwa Perlawanan Pihak Ketiga ( Derden Verzet ) terhadap eksekusi yang diajukan oleh Pelawan tidak melibatkan dan