• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol. 9, No. 2, Maret 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Vol. 9, No. 2, Maret 2021"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Maret 2021 eISSN 2657- 0998

201

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada

Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Penerapan Metode VAKT Siswa

Tunagrahita Kelas III Semester II SDLB Negeri Labui Banda Aceh

Nurlina

Guru SDLB Negeri Banda Aceh Email : nurlina.sdlb@gmail.com

ABSTRAK

Kemampuan memahami suatu bacaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menambah pengetahuan, khususnya anak tunagrahita. Anak Tuna Grahita adalah anak yang mengalami hambatan di bidang intelegensinya / kecerdasannya, sehingga rata-rata mereka terlambat dalam baca tulis dan hitung). Keterampilan membaca mereka harus dilatih secara khusus dan memerlukan waktu yang lebih lama. Salah satu metode yang akan penulis gunakan metode VAKT

(visual, Aiditory, Kinesthetic and tactile). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah melalui penerapan metode VAKT dapat meningkatkan kemampuan membaca, meningkatkan aktivitas siswa dan meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian siswa-siswi kelas D III SDLB Negeri Banda Aceh Tahun Ajaran 2016/2017. Teknik pengumpulan data dengan tes dan observasi, yang diterapkan dalam siklus I dan II. Analisis data yang digunakan dengan membandingkan hasil belajar membaca antar siklus, analisis hasil observasi aktifitas siswa dan observasi PBM guru serta refleksi. Dari hasil analisis bahwa terjadi peningkatan hasil belajar kemampuan membaca Pada siklus I, siswa memperoleh nilai tuntas KKM 60 sebanyak 2 siswa dengan persentase 50% meningkat menjadi 3orang dengan persentase 75%. Data hasil observasi terhadap aktivitas siswa terjadi peningkatan dari 60% pada siklus I menjadi 75% di siklus II. Kemampuan guru dalam mengelola PBM sebesar siklus I sebesar 62,5% dengan kategori cukup dan pada siklus II meningkat menjadi 79,2% dengan kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan terjadi peningkatan dalam membaca dengan menggunakan penerapan VAKT, siswa mampu mengenal huruf, membaca kata dan kalimat sederhana.

Kata kunci : Kemampuan membaca permulaan, Metode VAKT PENDAHULUAN

Tatanan kehidupan manusia guru selalu di jadikan sebagai aset yang bernilai tinggi. Demikian juga halnya dengan pembelajaran anak Tunagrahita di SDLB Negeri Labui Banda Aceh, bahwa peran guru sangat menentukan untuk keberhasilan pembelajaran anak, justru dengan kondisi anak yang memiliki keterbatasan dalam banyak hal, maka peran guru dituntut lebih banyak dibanding perannya pada anak normal.

(2)

202

Mengingat begitu pentingnya peran guru dalam proses pembelajaran anak Tunagrahita di sekolah, maka seyogyanya guru harus memiliki pengetahuan dan metode pembelajaran yang cukup dalam melaksanakan tugasnya agar anak memperoleh kesuksesan dari pembelajaran tersebut baik yang bersifat kognitif,afektif maupun psikomotorik.

Salah satu usaha untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan dasar anak Tuna Grahita adalah dengan meningkatkan keterampilan bahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar untuk memperluas wawasan dan mempertajam kepekaan perasaan siswa. Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Luar Biasa yaitu dari aspek kemampuan berbahasa meliputi aspek mendengarkan/menyimak, berbicara, menulis, dan membaca.

Keterampilan berbahasa yang wajib diberikan sedari awal ialah keterampilan membaca dan menulis. Dengan keterampilan membaca yang dimilikinya anak dapat menyerap berbagai informasi yang berasal dari guru, buku, media cetak, media elektronik dan sebagainya.

Anak TunaGrahita adalah anak yang mengalami hambatan di bidang intelegensinya / kecerdasannya, sehingga rata-rata mereka terlambat dalam baca tulis dan hitung). Keterampilan membaca mereka harus dilatih secara khusus dan memerlukan waktu yang lebih lama. Hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan kognitif mereka menyebabkan sulit dalam menyerap kata-kata serta mengolahnya kembali menjadi ucapan (membaca).

Berdasarkan pengamatan penulis sekaligus guru kelas D III/C SDLB Negeri Labui, dari hasil pembelajaran membaca permulaan 5 orang siswa hanya 1 orang siswa dengan presentase 25% yang masih mengeja sedangkan 3orang siswa dengan presentase 75% tidak dapat membaca. Siswa kesulitan dalam mengenal huruf, sulit membedakan konsonan yang bentuknya mirip hurup p dibaca huruf d atau b, siswa bingung meletakkan posisi kata, kesulitan dalam menyusun kata-kata menjadi kalimat sederhana dan pengucapan siswa sering terjadi omisi/penghilang unsur kata (suku kata) sehingga kata yang diucapakan terdengar tak lengkap.

Keterbatasan intelegensi anak Autis sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran membaca bagi anak tersebut. Maka dari itu, dalam pelajaran membaca bagi anak TunaGrahita dibutuhkan metode yang tepat agar dapat mengasah ketrampilan anak dalam membaca.

Salah satu metode yang akan penulis gunakan metode MultiSensori yang disebut dengan metode VAKT (visual, Aiditory, Kinesthetic and tactile). Dengan metode ini guru menuliskan sebuah kata di papan tulis atau di atas kertas, siswa di suruh menelusuri huruf-huruf dengan jari tangannya, siswa melihat tulisan (visual), dan siswa mendengarkan (auditory) lalu menirukan ucapan guru dengan keras. Dalam pembelajaran membaca dengan metode VAKT ini siswa dilatih mengoptimalkan kerjasama/sinergi fungsi indera lihat, indera dengar, indera motorik tangan.

Oleh karena itu, tujuan penerapan pembelajaran membaca ini lebih ditekankan pada aspek metode yang digunakan. Pembelajaran dengan pembelajaran metode yang tepat anak Autis mampu membaca kata-kata atau kalimat sederhana.

(3)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Maret 2021 eISSN 2657- 0998

203 Berdasarkan latar belakang di atas, penulis sekaligus sebagai guru kelas III/C ingin mengembangkan penelitian tindakan kelas ini dengan judul: “ Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Penerapan Metode VAKT Siswa TunaGrahita Kelas III/C Semester II SDLB Negeri Labui Banda Aceh Tahun Ajaran 2017-2018”.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas maka masalah yang timbul dalam pembelajaran dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Guru dalam memilih metode pembelajaran tidak sesuai dengan karekteristik anak 2. Guru tidak menggunakan media pembelajaran yang tepat dengan kompetensi

yang diajarkan.

3. Guru tidak menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karekteristik anak

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui penerapan metode VAKT dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa TunaGrahita D III/C Semester II SDLB Negeri Banda Aceh?

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian dilakukan di SDLB Negeri Labui Banda Aceh, Jalan sekolah No.6 Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh. Waktu penelitian dilakukan tahun pelajaran 2017/2018 selama 1 semester , dengan mengadakan tindakan pada jam pelajaran Bahasa Indonesia. Satu kali tindakan memerlukan waktu dua jam pelajaran (2 x 30 menit).

Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi SDLB Negeri Labui Banda Aceh berjumlah 4 orang yaitu kelas D III/C (Tunagrahita) SDLB Negeri Labui Banda Aceh.

Data yang diperoleh berasal dari siswa kelas D III/C SDLB Negeri dan guru/teman sejawat yang merupakan guru kolaborasi dalam melaksanakan kegiatan penelitian ini. Data yang dikumpulkan dengan cara test dan observasi.

Alat pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini berupa : a. Lembar soal tes

b. Lembar instrument aktivitas siswa c. Lembar observasi guru

Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang terdiri dari :

1. Hasil belajar, dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan nilai test antar siklus

2. Observasi dengan analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi aktifitas siswa dalam proses pembelajaran dan observasi PBM guru serta refleksi.

Adapun indikator yang diharapkan dalam kegiatan penelitian ini adalah :

1. Terjadi peningkatan hasil belajar membaca permulaan yaitu sebanyak 70% siswa mencapai ketuntasan belajar

(4)

204

2. Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa pada setiap siklus.

3. Terjadi peningkatan pelaksanaan proses belajar mengajar yang diselenggarakan oleh guru.

Prosedur penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian Tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Adapun langkah-langkah dalam setiap siklus terdiri dari : 1. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada kegiatan ini adalah membuat . Perencanaa yang dibuat adalah :

a. Meminta surat ijin penelitian kepada kepala Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh.

b. Menyediakan alat dan bahan yang menunjang proses pembelajaran seperti kartu huruf dan kartu kata

c. Membuat lembar observasi untuk melihat belajar membaca permulaan melalui penerapan metode VAKT (visual, Aiditory, Kinesthetic and tactile) terhadap siswa-siswi D III/C SDLB Negeri Labui Banda Aceh

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan seluruh kegiatan yang terdapat didalam kegiatan pembelajaran. Melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan, yaitu Upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak tunagrahita melalui metode VAKT.

3. Tahap mengamati (observasi)

Melaksanakan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh guru peneliti terhadap siswa pada saat PBM berlangsung untuk melihat kegiatan siswa dan observasi yang dilakukan oleh guru kolaborasi terhadap PBM yang diselenggarakan oleh peneliti. 4. Tahap refleksi

Refleksi dilakukan pada akhir PBM uSntuk melihat hasil dari kegiatan PBM yang telah dilaksanakan. Kemudian hasil dari refleksi pada siklus pertama merupakan acuan bagi peneliti untuk melakukan tindakan pada siklus selanjutnya yaitu siklus II. Pada siklus II melakukan perubahan tindakan pada proses belajar mengajar terhadap kekurangan yang terjadi pada siklus I sehingga hasil PBM akan menjadi lebih baik sesuai dengan harapan dan tujuan yang ingin di capai.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I dan II, maka dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar membaca siswa. Hasil belajar membaca siswa yang diperoleh pada siklus I hanya 50% siswa tuntas sebanyak 2 orang siswa yang memperoleh nilai 60 sesuai dengan KKM. Mendapatkan hasil belajar yang belum sesuai dengan harapan yang diinginkan, maka dilanjutkan dengan siklus II. Setelah dilakukan siklus II, terjadi peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih 60 yaitu sebanyak 3 orang dari jumlah 4 orang siswa dengan persentase 75%. Jumlah ini jelas menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari siklus I ke siklus II dan hasil

(5)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Maret 2021 eISSN 2657- 0998

205 tersebut telah sesuai dengan yang diharapkan yaitu ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 70%. Data hasil belajar siswa antar siklus dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1. Data hasil belajar siswa Siklus I dan Siklus II. Kegiatan Perolehan hasil belajar (KKM 60) Ketuntasan (%)

Nilai 60 keatas Nilai 60 kebawah Tuntas Tidak Tuntas

Siklus I 2 2 50% 50%

Siklus II 3 1 75% 25%

Observasi yang dilakukan terhadap aktifitas siswa pada siklus I sebanyak 60% siswa aktif dalam kegiatan PBM. Angka persentase keaktifan siswa yang diperoleh belum maksimal karena dari hasil observasi masih ada siswa yang masih keliru dalam membedakan huruf dan dalam membaca kalimat sederhana masih ada huruf yang tertinggal sehingga guru peneliti harus lebih bersabar dalam membimbing siswa menulis huruf, memahami/mendengar bunyi huruf,merangkai kata dan membaca nyaring. Setelah dilakukan perbaikan dalam PBM pada siklus II terjadi peningkatan aktivitas siswa menjadi 75%

Tabel 2. Data aktivitas siswa siklus I dan Siklus II

No Aspek yang diamati Siklu I Siklu II

Jumlah siswa aktif persenta se Jumlah siswa aktif Persenta se

1. Memperhatikan penjelasan guru 3 75% 3 75%

2. Membaca nyaring 2 50% 3 75%

3. Merangkai kata 2 50% 2 50%

4. Menulis huruf 2 50% 3 75%

5. Mendengar bunyi huruf 3 75% 4 100%

Rata-rata siswa aktif (%) 60% 75%

Persentase kemampuan guru dalam melaksanakan PBM pada antar siklus juga terjadi peningkatan. Kemampuan guru dalam mengelola PBM sebesar siklus I sebesar 62,5% dengan kategori cukup dan pada siklus II meningkat menjadi 79,2% dengan kategori baik. Peningkatan ini terjadi karena perbaikan tindakan yang dilakukan pada siklus II terhadap kekurangan PBM yang dilaksanakan pada siklus I. data kemampuan guru pada saat melaksanakan PBM antar siklus dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3. Data kemampuan PBM guru siklus I dan Siklus II

No Aspek yang di amati Skor Skor

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaranm 2 3

2. Guru mengelola PBM dengan menggunakan kartu huruf, kartu kata

3 4

(6)

206

memahami/mendengar bunyi huruf,merangkai kata dan membaca nyaring

4. Guru memberikan penguatan saat proses pembelajaran membaca dan setelah selesai.

2 3 5. Pengelolaan waktu 3 3 6. Memberikan penilaian 3 3 Jumlah 15 19 Rata-rata skor 62,5% 79,2%

Kategori Cukup baik

Berdasarkan hasil dari seluruh hasil tindakan yang menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar membaca siswa, peningkatan keaktifan siswa serta peningkatan terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dapat disimpulkan bahwa metode VAKT dapat meningkatkan kemampuan membaca pada siswa tunagrahita. Siswa mampu mengenal huruf, membedakan huruf yang mirip, membaca kata-kata dan kalimat sederhana. Pada saat siswa menulis siswa tidak bingung meletakkan posisi kata, tidak kesulitan dalam menyusun kata-kata menjadi kalimat sederhana, dan pengucapan siswa tidak terjadi omisi/penghilang unsur kata (suku kata) sehingga kata yang diucapakan terdengar lengkap.

Selama 6 bulan proses pembelajaran dan strategi dengan menggunakan metode VAKT akan dilaksanakan oleh guru dengan variasi objek. Penerapan metode VAKT ini dilakukan secara drill yaitu secara berulang-ulang agar anak tunagrahita tidak cepat lupa dengan kebiasaan dilakukan berulang-ulang anak tunagrahita mampu membaca dengan baik dan benar

PENUTUP Kesimpulan

Dari hasil kegitan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan metode VAKT (visual, Aiditory, Kinesthetic and tactile). dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas III SDLB Negeri Banda Aceh terlihat dari hasil belajar siswa yang meningkat dari siklus I dan siklus II. Siswa mampu mengenal huruf, membedakan huruf yang mirip, merangkai kata, membaca nyaring kata-kata dan kalimat sederhana

2. Penerapan metode VAKT (visual, Aiditory, Kinesthetic and tactile) dapat meningkatkan aktivitas siswa dan motivasi siswa dalam membaca terlihat siswa senang merangkai huruf menjadi sebuah kata yang baru

3. Penerapan metode VAKT (visual, Aiditory, Kinesthetic and tactile) dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas III SDLB Negeri Banda Aceh terlihat dari guru menerapkan strategi yang variasi serta guru lebih membimbing siswa secara individual.

(7)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Maret 2021 eISSN 2657- 0998

207 DAFTAR PUSTAKA

Sumadi Suryabrata, (1991). Psikologi Pendidikan. Jakarta Rajawali

Moh. Amin. (1995). Ortopedagogik C (Pendidikan Anak Terbelakang). Jakarta: Depdikbud.

Natawidjaya, R & Alimin, Z. (1996). Penelitian Bagi Guru Pendidikan Luar Biasa, Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti.

Depdiknas. (2000). MetodikKhusus Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikdasmen.)

Mumpuniarti. (2000). Penanganan Anak Tunagrahita. Yogyakarta: FIP UNY. Dini dahlia. 2001. Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung. CV Irama

Widya

Syarifudin.(2006). Laporan Penelitian Peningkatan Keterampilan Guru Mengajar Anak Tunagrahita Dengan Menggunakan Teknik Simulasi Mengajar.SLB-CD YPAC. Banda Aceh

Irian,wiwik. 2007. Peranan Media Gambar dalam Membaca Nyaring SLB Dharma Wanita Jiwan Kabupaten Mediun, IKIP PGRI Madium.

Ade Lucky Sessiani,2007,Skripsi Pengaruh metode multisensori dalam meningkatkan

Kemampuan membaca permulaan pada anak Taman kanak- kanak, Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro,Semaranghttp://blogspot Iim Imandala, Remedial

Membaca Dengan Metode Fernald Bagi Anak Disleksia, Jumat, 27 Februari 2009

Rosyid,R. 2009, Jurnal Upaya Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Permulaan pada Pelajaran Bahasa Indonesia melalui Penerapan Metode Eja Individual Bagi Siswa Kelas 3SDLB-C Wantu Wirawan Kota Sala Tiga.

http://VolNo. 2009/ISSN 1979-6161

http://blogspot written by Yudi Nugraha ST, senin 19 April 2010, Penerapan Metode Pembelajaran Membaca, SLB YAPENASdi 22.48

Gambar

Tabel 2. Data aktivitas siswa  siklus I  dan Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Model Pembelajaran kooperatif tipe Student teams Achieverment Division (STAD) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn pada materi pokok memahami

Hal ini memberi indikasi bahwa keberhasilan mengajar guru tergantung kemampuan yang dimiliki dalam mengelola metode dalam proses pembelajaran dimana dengan kemampuan

Berdasarkan hasil analisis aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran diperoleh gambaran bahwa dengan penerapan CTL, mampu meningkatkan aktivitas guru dan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) melalui

Tujuan: (1) Untuk mengetahui apakah metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas guru dalam pembelajaran teknologi perkantoran peserta didik kelas X OTKP 1 SMK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dan kemampuan guru

Indikator keberhasilan bagi siswa dalam penelitian tindakan kelas ini adalah jika minimal 85% siswa yang diajar dengan menggunakan metode picture and picture

Dari hasil evaluasi pembelajaran tersebut dan hasil diskusi antara peneliti dengan kolaborator ada beberapa hal tindakan yang akan dilakukan pada