28 A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di industri kuku palsu Purbalingga pada bulan November-Desember 2015.
C. Subjek Penelitian
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan industri kuku palsu Purbalingga. Subjek penelitian dipilih dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut.
Kriteria inklusi :
1. Karyawan bagian injection dan airbrush. 2. Bersedia menjadi responden penelitian.
Kriteria eksklusi :
1. Responden memiliki skor L-MMPI ≥10.
2. Responden yang tidak hadir pada saat pengambilan data penelitian dilakukan.
D. Teknik Pengambilan Sampel dan Besar Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik stratified random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara populasi sasaran dibagi ke dalam kelompok strata (subpopulasi) dan kemudian mengambil sampel dari tiap kelompok yang lazimnya dilakukan secara random (Murti, 2010).
Perhitungan besar sampel untuk rancangan penelitian cross-sectional menggunakan proporsi binomunal (binomunal proportions). Karena besar populasi (N) diketahui yaitu 100, maka dicari dengan menggunakan rumus berikut (Murti, 2010) :
n =
(1 − )
( − 1) + (1 − ) Keterangan:
n = jumlah sampel minimal yang diperlukan
Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu α = derajat kepercayaan
p = proporsi pekerja yang mengalami ISPA N = besar populasi
d = limit dari error atau presisi absolut
Karena tidak diketemukan nilai p dari penelitian atau literatur lain, maka dilakukan maximal estimation dengan p = 0,5 (Murti, 2010). Nilai d yang digunakan sebesar 5% dan nilai α sebesar 0,05.
Jadi besarnya sampel minimal yang diperlukan adalah : n = 1,96 ∗ 0,5 ∗ (1 − 0,5)100 0,05 ∗ (100 − 1) + 1,96 ∗ 0,5 ∗ (1 − 0,5) = 3,84 ∗ 0,25 ∗ 100 0,0025 ∗ 99 + 3,84 ∗ 0,25= 96 0,25 + 0,96= 96 1,21= 80 Jumlah sampel minimal yang dijadikan subjek penelitian berjumlah 80 orang. Jika alokasi subjek dilakukan proporsional menurut ukuran populasi, maka komposisi ukuran sampel pada kedua strata sebagai berikut :
n = x n Keterangan :
ni = besarmya sampel tiap stratum i N = besarnya populasi
Ni = besar subpopulasi stratum ke i n = besarnya sampel
n
= 48 orang
n
= 32 orang
Jadi sampel minimal di bagian injection berjumlah 48 orang, dan sampel minimal di bagian airbrush berjumlah 32 orang.
E. Rancangan Penelitian
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian
F. Identifikasi Variabel
1. Variabel bebas : Karakteristik pekerja, perilaku pekerja 2. Variabel terikat : Gejala ISPA
3. Variabel moderator : paparan bahan kimia 4. Variabel perancu
Populasi terjangkau Karyawan industri kuku palsu
Purbalingga
Kriteria Inklusi
Subjek terpilih
Karyawan bagian injection dan airbrush industri kuku palsu Purbalingga
Subjek yang benar diteliti
Karyawan bagian injection dan airbrush industri kuku palsu Purbalingga
Analisis Data
Multivariat (regresi logistik ganda) Kriteria Eksklusi
Stratified Random Sampling
Tidak terkendali : polusi udara di luar ruangan, riwayat infeksi saluran pernapasan kronik, riwayat alergi
G. Definisi Operasional Variabel 1. Karakteristik pekerja
a. Definisi : ciri-ciri khusus pekerja yang membedakan masing-masing pekerja, yang terdiri dari : 1) Jenis kelamin
Jenis kelamin responden sesuai yang tercatat di kartu tanda penduduk responden.
2) Umur
Lama hidup responden yang dihitung berdasarkan tahun responden lahir yang tercatat di kartu tanda penduduk sampai tahun diadakannya pengumpulan data.
3) Bagian kerja
Bagian kerja pekerja menurut sistem kerja yang berlaku di industri kuku palsu Purbalingga.
4) Masa kerja
Jangka waktu responden bekerja sejak masuk di industri kuku palsu Purbalingga sampai tahun dilakukannya pengumpulan data.
5) Lama bekerja
Lama waktu responden bekerja dalam sehari dan dalam seminggu tanpa menyertakan waktu istirahat.
b. Alat ukur : kuesioner c. Hasil pengukuran :
1) Jenis kelamin : a) Laki-laki b) Perempuan 2) Umur : a) ≤ 25 tahun b) >25 tahun 3) Bagian kerja : a) Injection
b) Airbrush 4) Masa kerja : a) < 5 tahun
b) ≥ 5 tahun
5) Lama bekerja : a) ≤ jam kerja normal
Jika responden bekerja ≤ 8 jam per hari atau ≤ 50 jam per minggu dalam sebulan terakhir.
b) > jam kerja normal
Jika responden bekerja > 8 jam per hari atau > 50 jam per minggu dalam sebulan terakhir.
d. Skala
2) Umur : nominal 3) Bagian kerja : nominal 4) Masa kerja : nominal 5) Lama bekerja : nominal 2. Perilaku pekerja
a. Definisi : tanggapan pekerja terhadap lingkungan kerjanya, diantaranya :
1) Penggunaan APD (masker)
Perilaku responden menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker saat bekerja.
2) Perilaku merokok
Perilaku responden menghisap rokok secara aktif. b. Alat ukur : kuesioner
c. Hasil pengukuran :
1) Penggunaan APD : a) <4 jam/hari b) ≥4 jam/hari 2) Perilaku merokok : a) Bukan perokok
Jika responden selama hidupnya tidak pernah merokok atau merokok kurang dari setahun (IB 0) atau perokok yang telah berhenti merokok ≥ 1 tahun.
b) Perokok ringan
Jika responden memiliki IB 1-199 dan masih merokok atau telah berhenti merokok < 1 tahun.
c) Perokok sedang
Jika responden memiliki IB 200–600 dan masih merokok atau telah berhenti merokok < 1 tahun.
d) Perokok berat
Jika responden memiliki IB lebih dari 600 dan masih merokok atau telah berhenti merokok < 1 tahun.
d. Skala
1) Penggunaan APD : nominal 2) Perilaku merokok : ordinal 3. Gejala ISPA
a. Definisi : keluhan subjektif responden yang menandakan terjadinya ISPA
b. Alat ukur : kuesioner c. Hasil pengukuran :
1) Ada gejala
Jika dalam sebulan terakhir responden menderita demam disertai salah satu atau lebih gejala pernapasan seperti batuk,
tenggorokan nyeri, pilek, hidung tersumbat, sesak, nyeri otot, muntah, diare, menggigil, sakit kepala dan mengalami gejala tersebut selama ≤ 14 hari.
2) Tidak ada gejala
Jika dalam sebulan terakhir responden tidak menderita demam disertai salah satu atau lebih gejala pernapasan seperti batuk, tenggorokan nyeri, pilek, hidung tersumbat, sesak, nyeri otot, muntah, diare, menggigil, sakit kepala atau mengalami gejala tersebut selama > 14 hari.
d. Skala : nominal
4. Paparan bahan kimia
Paparan bahan kimia diantaranya benzoil peroksida, butil metakrilat, camphor, dibutil ftalat, etil asetat, etil metakrilat, formalin, hidroquinon, isobutil metakrilat, asam metakrilat, metil etil keton, metil metakrilat, poly (ethyl/methyl methacrylate), titanium dioksida, dan toluena yang digunakan pada proses pembuatan kuku palsu.
H. Instrumen Penelitian
Beberapa instrument yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Lembar permohonan dan persetujuan responden (informed consent) 2. Kuesioner skala Lie Minnesota Multiphasic Personality Inventory (L-
Skala ini merupakan skala validitas yang berfungsi untuk mengidentifikasi hasil yang mungkin invalid karena kesalahan atau ketidakjujuran subjek penelitian. Tes ini bertujuan untuk menguji kejujuran responden. Skala ini terdiri dari 15 butir pertanyaan. Responden harus menjawab “ya” bila pernyataan tersebut sesuai dengan dirinya dan “tidak” bila sebaliknya. Menurut Semiun (2006), nilai batas skala adalah 10, sehingga jika responden memiliki skor ≥10, maka data yang diukur dari responden tersebut dinyatakan invalid dan tidak diolah/diikutkan dalam penelitian.
3. Kuesioner karakteristik pekerja dan perilaku pekerja
Kuesioner ini berisi data mengenai karakteristik pekerja (meliputi jenis kelamin, umur, bagian kerja, masa kerja, lama bekerja) serta data mengenai perilaku pekerja (meliputi penggunaan APD dan perilaku merokok).
4. Kuesioner gejala ISPA
Kuesioner ini merupakan kuesioner gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dari Maryland Department of Health and Mental Hygiene (2014) yang dimodifikasi oleh UPT. Bahasa Universitas Sebelas Maret.
I. Cara Kerja Penelitian
1. Responden diperoleh dari seluruh pekerja industri kuku palsu Purbalingga yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
2. Responden yang telah memenuhi syarat mengisi formulir identitas pribadi dan menandatangi pernyataan persetujuan menjadi responden pada lembar persetujuan responden.
3. Responden mengisi kuesioner skala L-MMPI sehingga bisa dinilai kejujurannya dalam mengisi kuesioner selanjutnya.
4. Responden mengisi kuesioner karakteristik pekerja dan perilaku pekerja. 5. Responden mengisi kuesioner gejala ISPA.
6. Kuesioner dikumpulkan kembali.
7. Analisis data yang diperoleh dari kuesioner.
J. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis secara statistik menggunakan perangkat lunak (software) komputer dengan analisis multivariat berupa regresi logistik ganda.