• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT

MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

Candra Yuli Andoko, Sukhemi

Universitas PGRI Yogyakarta Jl. PGRI 1 No. 117 Sonosewu, Yogyakarta email: khemi_mukh@yahoo.co.id

Abstract

This study aim to reveal the influence of quality motivation, economic motivation and achievement motivation towards Accounting students’ interest in taking Accounting profession education. This study was conducted in Yogyakarta in academic year

2013/2014. This study is a quantitative using Cluster Sampling technique or grouping

sample taking. As the population was Accounting students in Yogyakarta. The total number of sample was 140 form 3 private universities with B accreditation. The analysis technique used was bifilar regression analysis with 0,05 of the significance level. The result of the study showed that wholly, motivation such quality motivation, career motivation, economic motivation and achievement motivation had influence over the interest of Accounting student to take the PPAk with 0,000 of the significance value. However, partially the quality motivation and achievement motivation did not influence the interest of students to take the PPAk with 0,367 and 0,210 of significance value each. Variables which were significantly influential towards students’ interest to take the PPAk were career motivation with 0,02 of significance value and economic motivation with 0,04 of significance value.

Keywords: Quality Motivation, Career Motivation, Economic Motivation, Achievement

Motivation and PPAk Interest.

Pendahuluan

Secara umum, Sarjana Ekonomi akun-tasi setelah menyelesaikan jenjang pendidik-an S1 memiliki beberapa alternatif pilihpendidik-an, yaitu pertama, dapat langsung bekerja baik sebagai karyawan perusahaan, karyawan in-stansi pemerintah, maupun berwiraswasta. Kedua, melanjutkan jenjang akademik S2. Ketiga, melanjutkan penddikan profesi un-tuk menjadi akuntan publik melalui jenjang Pendidikan Profesi Akuntasi (PPAk).

Pendidikan Profesi Akuntasi (PPAk) merupakan pendidikan tambahan bagi lulus-an Sarjlulus-ana Ekonomi Juruslulus-an Akuntasi ylulus-ang ingin mendapatkan gelar Akuntan (Ak) yang mulai berlaku di Indonesia tahun 2001/2002 dengan surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor. 179/U/2001 tentang pe-nyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) dan Surat Keputusan Mendiknas No. 180/P/2001 tentang pengangkatan panitia

ahli persamaan ijazah akuntan, serta dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman (Mo-U) pada tanggal 28 Maret 2002, antara Ikat-an AkuntIkat-an Indonesia (IAI) dengIkat-an Dirjen Dikti Depdiknas atas pelaksanaan Pendidik-an Profesi AkuntPendidik-an (Mahmud, 2008).

Mereka yang telah menempuh Pendidi-kan Profesi Akuntansi berhak memperoleh gelar Akuntan (Ak) dan juga semakin ber-peluang meniti karir sebagai auditor eks-ternal, auditor ineks-ternal, akuntan sektor pu-blik, akuntan manajemen, akuntan pendidik. Adanya PPAk kini diharapkan dapat meng-hasilkan sumber daya yang lebih berkualitas dan profesional dari sebelumnya (Kristianto, dkk 2013).

Pendidikan Profesi Akuntansi sangat di-perlukan oleh lulusan S1 Akuntansi untuk meningkatkan penguasaan ilmu-ilmu akun-tansi yang akan berguna bagi diri sendiri maupun untuk memenuhi tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks. Tetapi tidak

(2)

semua lulusan S1 Akuntansi berminat untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Karena pada dasarnya minat berasal dari diri sendiri dan atas keinginan pribadi. Banyak hal yang bisa mempengaruhi minat sese-orang terutama untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Salah satunya adalah mo-tivasi. Sedangkan motivasi juga ada banyak hal antara lain motivasi karir, ekonomi, kua-litas, prestasi, mencari ilmu, gelar, mengi-kuti USAP.

Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang mem-pengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Widyastuti, dkk. (2004), mengungkapkan bahwa Auditor yang mempunyai latar belakang pendidikan profesional akuntansi membutuhkan lebih sedikit waktu untuk dipromosikan menjadi auditor senior dan atau manajer.

Kristianto, dkk. (2013), mengungkap-kan bahwa lama pendidimengungkap-kan secara signifi-kan berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Ini berarti terdapat pengaruh yaitu dengan semakin singkatnya lama pendidikan akan semakin meningkat-kan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

Meskipun telah banyak penelitian yang dilakukan dalam bidang ini masih sangat menarik untuk diteliti. Masih banyak vari-abel yang jarang digunakan dalam peneli-tian. Sebagian besar penelitian mengguna-kan variabel motivasi kualitas, ekonomi dan karir sebagai variabel bebas yang mempe-ngaruhi minat mahasiswa mengikuti Pendi-dikan Profesi Akuntansi. Selain itu dari hasil penelitian terdahulu dengan menggunakan ketiga variabel tersebut, masih belum kon-sisten antara satu peneliti dengan peneliti lainnya. Sehingga dalam penelitian ini selain menggunakan variabel kualitas, ekonomi dan karir sebagai variabel bebas, ditambah satu variabel lagi yaitu motivasi prestasi. Pe-nelitian Widyastuti, dkk. (2004), digunakan sebagai dasar pemilihan variabel motivasi prestasi yang ada pada kelemahan penelitian dan saran.

Perumusan Masalah

Berdasarkan fenomena dalam latar be-lakang permasalahan yang diteliti adalah apakah motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi sosial ber-pengaruh terhadap minat mahasiswa meng-ikuti PPAk?

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengana-lisis pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi sosial terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Semenara itu hasil penelitian ini di-harapkan dapat bermanfaat bagi lembaga pe-nyelenggara PPAk agar dapat meningkatkan sosialisasi dan promosi kepada mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk sehingga dapat dihasilkan akuntan yang profesional.

Kajian Pustaka Motivasi Kualitas

Motivasi kualitas adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk me-miliki dan meningkatkan kualitas atau ke-mampuannya dalam melaksanakan tugas de-ngan penuh tanggungjawab dan profesio-nalnya sebagai akuntan. Indikator yang di-gunakan adalah pemahaman terhadap akun-tansi, penambahan terhadap pengalaman, pe-nguasaan terhadap materi baru, keinginan untuk bekerja di kantor akuntan dan dengan keyakinan bekerja dengan lebih baik (Krisianto, dkk. 2013).

Motivasi Karir

Motivasi karir adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk me-ningkatkan kemampuan dalam dirinya untuk mencapai karir yang lebih baik dari sebe-lumnya. Indikator yang digunakan antara la-in: keinginan berkarir sebagai akuntan, usa-ha untuk mencapai karir, keinginan untuk

(3)

menyelesaikan tugas sesuai dengan kewa-jibannya sebagai akuntan (Kristianto, dkk. 2013).

Motivasi Ekonomi

Motivasi ekonomi adalah suatu dorong-an ydorong-ang timbul dari dalam seseordorong-ang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya da-lam rangka mencapai penghargaan finansial yang diinginkannya. Indikator yang diguna-kan: adanya peningkatan penghasilan, men-dapatkan penghargaan, kebanggaan terhadap profesi yang dijalani, sikap hormat dari pi-hak lain dan peningkatan rasa percaya diri.

Motivasi Prestasi

Menurut Hall dan Lindzey dalam Minan (2012), motif berprestasi sebagai dorongan yang berhubungan dengan prestasi yaitu me-nguasai, mengatur lingkungan sosial atau fi-sik, mengatasi rintangan atau memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing melebihi prestasi yang lampau dan mempengaruhi orang lain. Indikator yang digunakan: ada-nya peningkatan hasil pekerjaan, mendapat-kan penghargaan, selalu menyelesaimendapat-kan tu-gas, selalu ingin unggul dari yang lain.

Minat

Minat merupakan salah satu aspek psi-kis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu obyek, cenderung un-tuk memberikan perhatian atau merasa se-nang yang lebih besar kepada obyek ter-sebut. Namun apabila obyek tersebut tidak menimbulkan rasa senang, maka ia tidak akan memiliki minat pada obyek tersebut. Minat erat hubungannya dengan daya gerak yang mendorong seseorang untuk mengha-dapi atau berurusan dengan orang, benda atau bisa juga sebagai pengalaman efektif yang dipengaruhi oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain minat bisa menjadi sebab kegiatan dan partisipasi dalam kegiatan itu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1998).

Pendidikan Profesi Akuntansi

Widyastuti, dkk. (2004), menyebutkan bahwa Pendidikan Profesi Akuntansi (PP-Ak) adalah pendidikan tambahan untuk per-guruan tinggi setelah program sarjana ilmu ekonomi dalam program studi akuntansi ber-dasarkan Surat Keputusan Menteri Pendi-dikan Nasional Republik Indonesia Nomor 179/U/2001 tanggal 21 November 2001 ten-tang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi. PPAk di selenggarakan di Per-guruan Tinggi sesuai dengan persyaratan, tata cara dan kurikulum yang diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi berhak me-nyandang gelar profesi Akuntan (Ak).

Kerangka Berfikir

Kualitas merupakan hal yang sangat penting dan diperhatikan dalam profesi a-kuntansi. Bahkan elemen ini dimasukkan da-lam standar umum yang pertama yang me-nyatakan bahwa: “Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki ke-ahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor”. Untuk mencapai kualitas sebagai seorang auditor yang profesional dan meme-nuhi standar umum auditing dimulai dengan pendidikan formal tingkat universitas, yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman dalam praktek audit dan mengikuti pen-didikan profesi akuntansi.

Institusi pendidikan mempunyai penga-ruh besar terhadap perkembangan karir se-orang akuntan dan bagi auditor. Auditor yang mempunyai latar belakang pendidikan profesional akuntansi membutuhkan waktu lebih sedikit untuk dipromosikan menjadi auditor senior atau manajer (Widyastuti, 2004).

Penghargaan finansial merupakan faktor penting yang mempengaruhi kinerja karya-wan. Penghargaan biasanya diberikan kepa-da karyawan berprestasi kepa-dan mampu bekerja secara profesional. Untuk bisa menjadi pro-fesional diperlukan pendidikan khusus yang mendukung profesi seorang akuntan.

(4)

Dari beberapa penelitian terdahulu yang sejenis terlihat bahwa ada banyak faktor se-perti motivasi karir, ekonomi, kualitas, pres-tasi, mencari ilmu, gelar, mengikuti USAP, biaya pendidikan dan lama pendidikan yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk me-ngikuti PPAk. Namun sebagian besar peneli-tian hanya menggunakan 3 variabel saja

yaitu motivasi karir, ekonomi dan kualitas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini juga menggunakan ketiga variabel tersebut di-tambah satu variabel lagi yaitu motivasi prestasi.

Dari uraian di atas dapat digambarkan kerangka pemikiran penelitian ini sebagai berikut:

H1 H2 H3 H4

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran. Hipotesis

Dari kerangka berfikir yang diuraikan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Motivasi kualitas berpengaruh positif signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. H2: Motivasi karir berpengaruh positif

sig-nifikan terhadap minat mahasiswa akun-tansi untuk mengikuti PPAk.

H3: Motivasi ekonomi berpengaruh positif signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. H4: Motivasi prestasi berpengaruh positif

signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

Metode Penelitian Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi yang ada di Yogya-karta. Sedangkan untuk sampel diambil dari beberapa perguruan tinggi yang ada di Yog-yakarta dengan ketentuan prodi Akuntasi terakreditasi “B”. pemilihan prodi Akuntansi terakreditasi “B” oleh BAN-PT didasarkan

oleh sebagian besar penelitian terdahulu menggunakan prodi Akuntasi terakreditasi “A” oleh BAN-PT. Oleh selain itu untuk mengetahui seberapa besar tingkat motivasi yang dimiliki oleh prodi Akuntansi ter-akreditasi “B” oleh BAN-PT.

Teknik sampling yang digunakan ada-lah Cluster Sampling. Menurut Sumarni dan Salamah (2006), teknik cluster sampling atau pengambilan sampel kumpulan diperlu-kan jika obyek penelitian sangat luas sehing-ga populasi perlu dibagi menjadi beberapa kelompok elemen dan memilihnya secara acak dari masing-masing kelompok. Teknik dilakukan melalui dua tahap, pertama nentukan dulu sampel daerahnya dan me-nentukan individu yang ada pada wilayah secara sampling pula. Teknik cluster

sam-pling adalah mengupayakan heterogenitas

dalam kelompok dan homogenitas antar ke-lompok.

Dalam penelitian ini dari 4 kabupaten dan 1 kota Madya diambil 2 Kabupaten ya-itu Sleman dan Bantul; serta kota madya Yogyakarta. Dari masing-masing area di-ambil 1 Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi yang dijadikan sampel antara lain Univer-sitas PGRI Yogyakarta (Bantul), STIE WW (Yogyakarta), STIENUS (Sleman).

Masing-Motivasi Kualitas Motivasi Karir Motivasi Ekonomi Motivasi Prestasi Minat mahasiswa Akuntansi untuk mengikuti PPAk

(5)

masing Perguruan Tinggi diambil 50 maha-siswa sebagai sampel, sehingga didapat 150 sampel.

Tabel 1. Klasisifikasi Responden Berdasarkan Asal Perguruan Tinggi.

No Klasifikasi Jenis Kelamin Jumlah Persen tase 1 UPY 46 32.85 2 STIE WW 48 34.3 3 STIENUS 46 32.85 Total 140 100

Berdasarkan tabel di atas diketahui bah-wa responden yang digunakan dari masing-masing PTS jumlahnya relatif sama. Hanya STIE Widya Wiwaha selisih lebih banyak 2 responden. Hal tersebut mengungkapkan bahwa, kuesioner disebar secara merata ke-pada masing-masing PTS.

Berdasarkan jenis kelamin, deskripsi responden adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. No Jenis Kelamin Jumlah Persen

tase 1 Laki-laki 27 19.28 2 Perempuan 96 68.57 3 Responden tidak menjawab 17 12.5 Total 140 100

Berdasarkan tabel di atas diketahui bah-wa responden paling banyak 68,57% ber-jenis kelamin perempuan. Responden berje-nis kelamin laki-laki 19,28% sedangkan res-ponden yang tidak mengisi klasifikasi jenis kelamin adalah 12,5%. Jenis kelamin terse-but dapat mempengaruhi minat mahasiswa dalam mengikuti pendidikan PPAk.

Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan kuesioner. Menurut Azwar (1998), dalam Iqbal (2011) Kuesioner ada-lah daftar pertanyaan yang harus dijawab

dan atau daftar isian yang harus diisi oleh responden. Kuesioner dalam penelitian ini adalah untuk mengukur motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi prestasi dan minat mengikuti PPAk. Skala pengukuran yang digunakan dalam peneli-tian ini adalah skala Likert. Menurut Ikbal (2011), skala Likert berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Responden diminta mengisi per-tanyaan dalam skala ordinal berbentuk ver-bal dalam jumlah kategori tertentu, yaitu: (a) Kategori sangat setuju diberi skor 5. (b) Kategori setuju diberi skor 4. (c) Kategori kurang setuju diberi skor 3. (d) Kategori ti-dak setuju diberi skor 2. (e) Kategori sangat tidak setuju diberi skor 1.

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Analisis re-gresi berganda digunakan untuk menguji hi-potesis, yakni mengetahui pengaruh mo-tivasi terhadap minat untuk mengetahui PPAk.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan analisis data dengan alat bantu software SPSS, maka diperoleh hasil yang akan dijelaskan di bawah ini sebagai berikut:

Uji Validitas

Tabel 3. Hasil Uji Validitas. Variabel Kuesioner yang diuji Signi fikansi Motivasi Motivasi Kualitas Motivasi Karir Motivasi Ekonomi Motivasi Prestasi 0.000 0.000 0.000 0.000 Minat 0.000

Setelah dilakukan pengujian validitas berdasarkan pada tabel di atas nilai signifi-kansi adalah 0,000 baik untuk motivasi maupun minat. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 yang artinya semua pertanyaan telah

(6)

valid sehingga tidak ada pertanyaan yang harus dikeluarkan dalam analisis.

Uji Reliabilitas

Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas. Variabel Kuesioner yang diuji Signi fikansi Motivasi Motivasi Kualitas Motivasi Karir Motivasi Ekonomi Motivasi Prestasi 0.820 0.784 0.896 0.882 Minat 0.816

Setelah dilakukan pengujian realiabili-tas nilai Cronbach Alpha (α) untuk motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi prestasi dan minat masing-masing adalah 0.820, 0.784, 0.896, 0.882 dan 0.816. Nilai tersebut lebih besar dari 0,06 yang ar-tinya hal ini menunjukkan bahwa kuesioner cukup handal karena nilai Cronbach Alpha (α) > 0.6, apabila digunakan unuk mengukur kembali obyek yang sama, hasil yang ditun-jukkan relatif tidak berbeda (Uyanto, 2009).

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Nilai signifikansi untuk semua varia-bel berkisar antara 0,000 - 0,008. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 yang artinya data tidak terdistribusi secara normal. Na-mun uji F dan uji T mempunyai sifat

ro-bust (kebal) terhadap pelanggaran asumsi

distribusi (Uyanto, 2009). Artinya meski-pun data tidak terdistribusi secara normal, uji F dan uji T tidak terpengaruh oleh hal tersebut, dengan kata lain hasil uji F dan uji T tetap dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

2. Uji Autokorelasi

Nilai tabel Durbin-Watson pada α = 5%; n = 140; k – 1 = 4 adalah dL = 1,6656 dan dU = 1,7830. Hasil pengo-lahan data menunjukkan nilai Durbin-Watson sebesar 1.746 dan nilai tersebut berada di antara nilai dU dan (4 - dU) atau 1,6656 < 1,746 < 1.7830 maka dapat

disimpulkan bahwa dalam regresi linier tersebut tidak terdapat autokorelasi atau tidak terjadi korelasi di antara kesalahan pengganggu.

3. Uji Multikoliniaritas

Nilai VIF untuk variabel motivasi kualitas, motivasi ekonomi, motivasi ka-rir dan motivasi prestasi masing-masing 1,963; 1,528; 1,956 dan 1,281. Nilai VIF ini kurang dari 5. Coefficient carrelation di antara variabel lemah, dengan demi-kian nilai korelasi di antara variabel inde-penden dapat dikatakan mempunyai kore-lasi yang lemah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di antara variabel in-dependen tersebut tidak korelasi atau ti-dak terjadi multikoliniaritas pada model regresi linier.

4. Uji Heteroskedastisitas

Nilai correlation coefficient kolom residual adalah lemah atau nilai sig. lebih dari 0,05 dengan demikian dapat dinyata-kan bahwa masing-masing variabel (mo-tivasi kualitas, ekonomi, karir dan pres-tasi) tidak mempunyai hubungan dengan residualnya. Dengan demikian dapat di-simpulkan tidak terdapat heteroskedasti-sitas pada model regresi linier berganda diperoleh.

Analisis Regresi Berganda Uji T

Berdasarkan uji t diketahui bahwa nilai signifikansi untuk motivasi kualitas, karir, ekonomi dan prestasi masing-masing 0,367; 0,02; 0,04 dan 0,210. Jika nilai p

(probabi-lities value) kurang dari 0,05 maka H0

di-tolak dan H1 diterima. Jika H0 ditolak dan

H1 diterima maka variabel bebas

berpenga-ruh terhadap variabel terikat. Maka dengan demikian:

a) Nilai p motivasi kualitas 0,367 yang ar-tinya tidak ada pengaruh motivasi kua-litas terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Jadi H1 yang menyata-kan bahwa motivasi kualitas berpengaruh

(7)

positif signifikan terhadap minat maha-siswa akuntansi untuk mengikuti PPAk, tidak mendukung dalam penelitian ini. b) Nilai p motivasi karir adalah 0,02 yang

artinya ada pengaruh motivasi karir ter-hadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Jadi H2 yang menyatakan bahwa motivasi karir berpengaruh positif signifi-kan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk, didukung dalam penelitian ini.

c) Nilai p motivasi ekonomi adalah 0,04 yang artinya ada pengaruh motivasi karir terhadap minat mahasiswa untuk meng-ikuti PPAk. Jadi H3 yang menyatakan bahwa motivasi ekonomi berpengaruh positif signifikan terhadap minat maha-siswa akuntansi untuk mengikuti PPAk, didukung dalam penelitian ini.

d) Nilai p motivasi prestasi 0,21 yang ar-tinya tidak ada pengaruh motivasi pres-tasi terhadap minat mahasiswa untuk me-ngikuti PPAk. Jadi H4 yang menyatakan bahwa motivasi prestasi berpengaruh po-sitif signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk, tidak mendukung dalam penelitian ini.

Uji F

Berdasarkan Uji F diketahui bahwa nilai signifikan untuk ANOVA adalah 0,000. Jika nilai p (probabilities value) kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, maka

vari-abel bebas berpengaruh terhadap varivari-abel te-rikat. Dengan demikian variabel motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi prestasi secara simultan ber-pengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

Berdasarkan R square sebesar 0,351 de-ngan demikian nilai tersebut menggambar-kan bahwa sumbangan variabel independen (variabel motivasi kualitas, ekonomi, karir dan prestasi) terhadap besar kecilnya atau variasi variabel dependen (variabel besarnya minat mahasiswa melanjutkan PPAk) adalah sebesar 35,1% dan sisanya sebesar 64,9% merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh motivasi yang terdiri dari motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi pres-tasi terdapat hubungan positif terhadap mi-nat mahasiswa mengikuti PPAk. Dari hasil analisis, ada beberapa hal yang dapat di-ambil kesimpulannya sebagai berikut: 1. Nilai signifikansi dari hasil pengujian

hi-potesis pertama (H1) adalah 0.367 atau lebih besar dari 0.05 sehingga dapat di-simpulkan bahwa tidak ada pengaruh mo-tivasi kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

2. Nilai signifikansi dari hasil pengujian hi-potesis kedua (H2) adalah 0.02 atau lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpul-kan bahwa ada pengaruh positif signifi-kan motivasi karir terhadap minat maha-siswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Semakin besar motivasi karir maka akan semakin besar pula minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

3. Nilai signifikansi dari hasil pengujian hi-potesis ketiga (H3) adalah 0.04 atau lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpul-kan bahwa ada pengaruh positif signifi-kan motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Semakin besar motivasi ekonomi maka akan semakin besar pula minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

4. Nilai signifikansi dari hasil pengujian hi-potesis keempat (H4) adalah 0.21 atau le-bih besar dari 0.05 sehingga dapat disim-pulkan bahwa tidak ada pengaruh moti-vasi prestasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

5. Secara simultan motivasi yang terdiri dari motivasi kualitas, motivasi karir, motiva-si ekonomi dan motivamotiva-si prestamotiva-si berpe-ngaruh terhadap minat mahasiswa akun-tansi untuk mengikuti PPAk. Semakin besar motivasi maka akan semakin besar pula minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Hal tersebut sesuai

(8)

dengan hasil pengujian yang mendapat-kan nilai signifimendapat-kansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05.

Daftar Pustaka

Ikbal, Muhammad. 2011. Pengaruh

Moti-vasi terhadap Minat Mahasiswa Akun-tansi untuk Mengikuti Pendidikan Pro-fesi Akuntansi. Skripsi tidak

dipublika-sikan. Semarang: Universitas Dipone-goro.

Kristianto, dkk. (2013). “Pengaruh

Moti-vasi, Persepsi dan Lama Pendidikan terhadap Minat Mahasiswa untuk Me-ngikuti Pendidikan Profesi Akuntansi”.

Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 13, No. 1, hal. 69-77.

Kusumawati dan Puspitarini. 2011.

“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Ma-hasiswa untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”. Jurnal

In-vestasi Vol. 7 No. 1, hal. 46-63.

Mahmud, Amir. 2008. “Pengaruh Motivasi

terhadap Minat Mahasiswa untuk Me-ngikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”. Jurnal Pendidikan Ekonomi

Vol. 3 No. 1.

Minan, Kresna. 2011. “Pengaruh Motivasi

terhadap Minat Mahasiswa untuk Me-ngikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”. Jurnal Keuangan dan Bisnis

Vol. 3 No. 1.

Raminten. 2012. “Pengaruh Motivasi

ter-hadap Minat Mahasiswa untuk Me-ngikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”. Juraksi Vol. 1 No. 2 ISSN:

2301-9328.

Retnoningsih, Ana dan Suharso. 1998.

Ka-mus Besar Bahasa Indonesia.

Sema-rang: Widya Karya.

Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Na-sional Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2009 tentang Perangkat Akredi-tasi Program Studi Sarjana (S1).

Siagian, Sondang P. (2006). Teori Motivasi

dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sumodiningrat, Gunawan. 2007.

Ekonome-trika Pengantar. Yogyakarta: BPFE.

Surat Keputusan Mendiknas No. 180/P/2001 tentang Pengangkatan Panitia Ahli Per-samaan Ijazah Akuntan.

Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor. 179/U/2001 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk).

Tengker, Victor dan Morasa. 2007.

“Penga-ruh Motivasi Karir terhadap Minat Ma-hasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”.

Jurnal Usrat. Manado.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan.

Uyanto, Stanislaus S. (2009). Pedoman

Ana-lisis Data dengan SPSS. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Wardani, Dian. 2013. Standar Auditing yang Berlaku Umum. (online). (http://www. academia.edu/3697663/Standar_Auditin g_yang_Berlaku_Umum), diakses 29 Januari 2014.

Widyastuti, dkk. (2004). Pengaruh Motivasi

terhadap Minat Mahasiswa untuk Me-ngikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

Gambar

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran.

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan basisdata logikal adalah proses konstruksi suatu informasi yang digunakan dalam sebuah perusahaan berdasarkan pada sebuah model data yang spesifik, tetapi bebas

(3) Dalam hal informasi mengenai rencana Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha telah diketahui pihak lain selain orang dalam, Perusahaan Terbuka yang akan melakukan Penggabungan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan muatan informasi dari suatu peristiwa politik terhadap aktivitas di Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau dengan kata lain

penulisnya monggxnatm sodet Contina$ Iine ydlt , crlt (CTMC) untut mengealie kinerja .r2,,€/ rralr,s di

PENDAHULUAN. Pembelajaran pada blok gangguan neuromuskuloskelet al dipersiapkan unt uk mengant arkan mahasisw a dapat mencapai kemampuan kompet ensi medis t ingkat

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai korelasi perbandingan Wpon/Wmpa dengan Amplitudo atau Displacement pondasi yang disebabkan oleh getaran mesin

Informative merupakan keyword yang digunakan untuk proses perancangan visualisasi buku ini, dalam bahasa Indonesia informative berarti bersifat memberi informasi,

Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling yang berdasarkan kriteria tertentu, yakni perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode