memperkatakan Firman dengan iman
Article source from http://renungan-harian-kita.blogspot.sgayat bacaan: ulangan 30:14
“Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.”
Kita mengungkapkan pikiran, perasaan dan gagasan melalui perkataan atau bahasa. Perkataan kita akan membentuk hidup kita, karena hal itu mempengaruhi jalan pikiran, pola hidup dan tindak-tanduk kita. Firman Tuhan merupakan dasar bahasa iman yang dapat membangun kehidupan rohani kita. Bila rohani kita kuat berakar dalam Kristus, kita dapat dengan yakin merasakan kuasa Tuhan bekerja dalam hidup kita; dan dimana kuasa Tuhan bekerja, di situ pasti ada berkat dan mujizat.
Alkitab menasihati, “Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu,…” (Kolose 2:7). dikatakan bahwa firman Tuhan tidak jauh dari jangkauan kita, melainkan sangat dekat yaitu di dalam mulut dan di dalam hati kita. Jadi kita harus menggunakan perkataan Tuhan atau memperkatakan firmannya setiap kali sesuai dengan apa yang kita butuhkan agar berkat,
kasih serta mujizatnya dilimpahkan atas kita. dikatakan pula bahwa firman itu sangat dekat di dalam hati, artinya harus ada iman di dalam hati sewaktu kita memperkatakan firman itu.
Adalah sia-sia sekalipun kita memperkatakan firmannya seribu kali sehari jika hati kita tidak yakin dan tidak ada iman; semuanya hanya merupakan rentetan kalimat yang kosong, tidak ada kuasa Tuhan bekerja. Firman Tuhan jangan hanya digunakan waktu kita dalam masalah saja, tetapi di segala keadaan. Adalah daud, yang selalu menggunakan bahasa iman meski keadaan normal: “Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.” (mazmur 23:1). daud mengakui Tuhan adalah gembalanya yang sanggup mencukupkan segala yang ia perlukan. daud bersyukur dan memuji Tuhan atas berkat-berkatnya yang melimpah. daud memakai bahasa iman: mengijinkan kemuliaan dan berkat Tuhan mengalir terus dalam hidupnya. Perkataan firmannya dengan iman setiap saat dan jangan beri kesempatan kuasa jahat membisikkan hal-hal negatif di telinga kita. “awasi mulutku, ya tuhan, berjagalah pada pintu bibirku!” (mazmur 141:3) supaya firmanmu saja yang kuucapkan!
Spring oF unuSual kindneSS
psalms 23:6
“Only - goodness and kindness pursue me, all the days of my life, and my dwelling is in the house of Jehovah, for a length of days.” (YTL)
mazmur 23:6
“Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa.”
belaJar merenungkan arti kemuraHan Hati
Article source from http://www.sabdaharian.commemahami dan melakukan arti “berbagi” secara sukarela bukan oleh karena “dipaksa” namun melakukannya atas kesadaran bahwa apa yang kita terima adalah bersumber dari Allah dan orang lain yang kurang beruntung merupakan sesama kita yang pantas ikut merasakan kemurahan Allah melalui diri kita.
orang yang murah hati selalu memberi dengan landasan kasih kepada sesamanya, bukan oleh karena alasan lainnya. Pemberian kepada orang lain tak juga harus berupa materi (uang, barang dan sebagainya). memberi nasihat dengan dasar kasih kepada seorang teman adalah salah satu bentuk kemurahan hati, menolong tanpa dibayar ketika tetangga pindah rumah juga bentuk kemurahan hati, dan masih banyak contoh lain tentang kemurahan hati yang dapat kita temukan sendiri. intinya adalah bagaimana kita dapat menempatkan diri secara bijaksana dalam lingkungan yang membutuhkan perhatian kita. sebab dengan demikian, kita dapat berhasil untuk mengamalkan arti kemurahan hati kepada sesama manusia.
m
urah hati adalah sikap yang sukamemberi. orang yang murah hati biasanya diwarnai dengan perilakunya yang penyayang dan pengasih. sifat itulah yang “menggerakkan” hatinya untuk memberi sebagai wujud kasihnya kepada sesama. Ketika seseorang menjadi murah hati, maka disadari atau tidak, sesungguhnya ada kesadaran dari dalam hatinya bahwa masih ada orang lain yang tidak seberuntung dirinya walaupun mungkin dirinya sendiri tidaklah penuh harta atau kekayaan. sekaligus hal tersebut menjadi pertanda bahwa orang tersebut menghargai sesamanya sebagai pihak yang layak untuk menerima kemurahan hati darinya.
Yesus Kristus mengajarkan kepada kita bahwa hendaklah umat Kristiani bermurah hati karena sebenarnya kita telah terlebih dulu menerima kemurahan surgawi dari Allah. Apa yang telah kita terima sebagai pemberian dari Allah tak seharusnya membuat menjadi egois, anti sosial, ataupun menikmatinya untuk diri sendiri. Kita diajarkan untuk
Skala prioritaS
Article source from http://renungan--kristen.blogspot.sg
berlangsung pertandingan Arsenal melawan Liverpool di Liga Champion. di menit ke 30 ini telah terjadi dua gol yang diciptakan masing-masing kesebelasan. dalam masing-masing-masing-masing gol tadi, terlihat betapa gegap gempitanya sorak-sorai masing-masing pendukung. sekitar dua jam sebelumnya, di berita malam, saya melihat kampanye pilkada di beberapa daerah yang juga dipenuhi sorak sorai pendukung masing-masing calon, yang ayat bacaan: nehemia 9:5
“Dan berkatalah Yesua, Kadmiel, Bani, Hasabneya, Serebya, Hodia, Sebanya dan Petahya, orang-orang Lewi itu: ‘Bangunlah, pujilah TUHAN Allahmu dari selama-lamanya sampai selama-lamanya! Terpujilah nama-Mu yang mulia, yang ditinggikan mengatasi segala puji dan hormat!’”
mengaSiHi orang lain (1)
Article source from Renungan Harian Air Hidup ayat bacaan: roma 12:9-21“Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.” (ayat 10)
Tanda dari seseorang yang telah lahir baru (manusia baru) adalah memiliki kasih. sebagai orang percaya kita ini adalah ciptaan baru di dalam Kristus (baca 2 Korintus 5:17). Yang menjadi pertanyaan: sudahkah kita menjadi orang Kristen yang penuh dengan kasih? ini perlu ditanyakan karena kekristenan tidak dapat dipisahkan dari kasih. mengapa pula hingga detik ini kita masih
saja menjadi orang yang egois, pendendam, punya sakit hati, kebencian, kepahitan dan tidak bisa mengampuni kesalahan orang lain? Alkitab dengan jelas menyatakan: “Jikalau seorang berkata: ‘Aku mengasihi Allah,’ dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.” (1 Yohanes 4:20).
mengasihi orang lain atau sesama kita adalah kehendak Tuhan bagi orang percaya. Karena itu kita tidak boleh mengabaikan hal ini, sebab mengasihi orang lain juga merupakan sangat mungkin belum mengenal siapa yang
didukungnya, atau malah mungkin belum ada bukti nyata akan hasil pekerjaan dari orang-orang tersebut dalam hidup mereka.
orang rela bergadang menunggu pertandingan bola, rela berdesakdesakan dalam kampanye demi sehelai kaos dan insentif lainnya, tapi ketika harus bangun untuk saat teduh? atau meluangkan waktu untuk berdoa sebelum tidur? menyediakan waktu untuk masuk ke dalam hadiratnya? sulitnya bukan main. Rasa malas, capai, ngantuk dan sebagainya akan dengan mudahnya mendominasi.
Padahal lihatlah betapa Tuhan begitu mengasihi setiap orang, termasuk anda dan saya. Betapa Tuhan dengan setianya tetap menyertai kita, menyayangi kita. Begitu banyak berkatnya yang kasat mata dan terlihat secara nyata dalam hari-hari kita. Tapi sebaliknya kita selalu banyak alasan untuk memujinya, menghormatinya, berterimakasih dan bersyukur atas segala perbuatannya dalam hidup kita.
di dunia ini, dimana banyak orang malah memakai nama Tuhan sebagai bentuk umpatan, tidakkah kita sebagai anak-anaknya sudah seharusnya merasa harus bangkit dan meninggikan namanya dengan penuh sukacita? bukankah sudah saatnya untuk memuji dan berterimakasih pada Tuhan dengan bersemangat? Atas segala yang telah kita dapat, sudah selayaknya Tuhan mendapatkan segala puji dan hormat lebih dari apapun dan siapapun di dunia ini.
Kapanpun dan dimanapun anda beribadah pada Tuhan, arahkanlah segenap hati anda. Berikan seluruh kemuliaan dan pujian baginya lebih dari apapun. Prioritaskan untuk melewatkan saat-saat intim dengan Tuhan setiap hari. Lihatlah ketika anda tahu berterimakasih dan mensyukuri karya-karya ajaibnya dalam hidup anda, berkat pun akan semakin berlimpah hadir dalam hidup anda. tetapkan skala prioritas dan jangan salah susun.
menaburkan kebaikan
Article source from http://www.sabda.org ayat bacaan: galatia 6:1-10“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” (ayat 9)
dalam sebuah rapat, ketika berbicara tentang program sosial yang akan dilakukan oleh gereja kami, seorang majelis bertanya, “Apa untungnya kegiatan ini bagi gereja kita?” Lalu pendeta menjelaskan bahwa salah satu tujuan kehadiran gereja di dunia adalah menjadi berkat bagi orang lain, khususnya bagi orang-orang miskin. Kita tidak memikirkan keuntungan pribadi ketika melakukan pelayanan.
Banyak orang Kristen yang terperangkap dalam pemikiran “memberi dan menerima”. orang tergoda untuk memikirkan apa yang akan ia peroleh jika melakukan suatu kebaikan kepada orang lain. Akibatnya, jika ia tidak melihat adanya keuntungan yang akan ia dapatkan, ia urung bertindak. ia menahan kebaikan dari orang yang memerlukan.
Padahal, menabur kebaikan tidak sama dengan berinvestasi dalam dunia bisnis. Kita tidak selalu menerima balasan dari orang yang kita bantu, namun tidak jarang kita “menuai” kebaikan di tempat lain. Tidak dapat diprediksi, dan karena itu malah berpotensi mendatangkan kejutan yangmenyenangkan.
Paulus mendorong jemaat di galatia untuk saling menolong dan saling menanggung beban. itu suatu cara praktis bagi orang percaya untuk menggenapi hukum Kristus, yaitu hukum kasih. Kasih seharusnya memancar kepada semua orang. Apakah Anda tergoda menahan kasih dari orang yang memerlukannya, hanya karena mereka berbeda dari Anda? Atau, karena Anda merasa tak akan mendapatkan keuntungan dari perbuatan baik itu? Penuhilah hukum Kristus dengan menabur kebaikan kepada semua orang.
menaburkan kebaikan dalam kaSiH, berarti berbuat baik tanpa piliH kaSiH
balasan kasih yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Kasih itu juga bersifat aktif, artinya mendahului, bukan menunggu atau membalas. Kebanyakan dari kita baru mau mengasihi setelah dikasihi, baru mau memberi setelah diberi. namun tertulis: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” (matius 7:12).
mengasihi sesama berarti mengasihi orang lain tanpa melihat latar belakang mereka (ras, suku, bangsa, status sosial). dalam galatia 6:10 dikatakan: “...marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada
kawan-kawan kita seiman.” mengapa “kawan-kawan seiman” lebih diutamakan? Bukankah terdengar seperti “pilih-pilih kasih”? namun ini berarti kita menjadikan saudara seiman yang adalah satu dalam keluarga Kerajaan Allah sebagai tempat pertama untuk kita berlatih atau mempraktekkan kasih itu sebelum kita melangkah keluar untuk mengasihi orang-orang di luar Tuhan. Bagaimana kita bisa mengasihi orang-orang di luar sana jika terhadap saudara seiman atau rekan sesama anggota jemaat Tuhan saja kita tidak mau peduli dan masih menutup mata?
Hal yang perlu di kembangkan
Kebanyakan orang cenderung lebih mudah melontarkan KRiTiKAn daripada PUJiAn. Ketika seseorang melakukan KesALAHAn. ia akan dicela habis-habisan.
Tetapi, ketika ia BeRPResTAsi atau menjalankan tugas dengan baik, tidak banyak PUJiAn yang ia peroleh. Padahal, pujian yang tulus dan tepat sasaran, sangat effektif untuk memACU orang agar berusaha dengan lebih bersemangat. selain itu, PUJiAn menjadikan seseorang merasa dirinya diHARgAi.
memang, jika kita belum terbiasa,
pada awalnya lidah ini terasa BeRAT untuk mengucapkan PUJiAn. Tetapi, kalo kita TeKUn menCoBA, lama kelamaan, pasti mUdAH melakukannya. Hal yang patut dipujipun TidAK seLALU harus perkara yang besar.
seorang suami atau ayah yang tekun bekerja, kita PUJi. seorang isteri atau ibu yang menyajikan masakan yang enak, kita PUJi. seorang anak yang rajin belajar, kita PUJi. seorang bawahan yang rajin dan setia, kita PUJi. JAngAn segAn memUJi
prioritaS yang benar
toko mainan, membeli 1000 kelereng, lalu menaruhnya di ToPLes KACA. setiap minggu, ia akan mengeluarkan satu kelereng dan membuangnya. sejak itu berkurangnya kelereng didalam toples mengingatkannya betapa ia harus memAnFAATKAn wAKTU sebaik mungkin. ia mesti menata PRioRiTAs HidUP secara benar dan mengutamakan hal yang penting.
Tanpa menata prioritas, kita akan membuang banyak wAKTU secara percuma untuk hal yang kurang penting atau bahkan yang tak berguna. sebaliknya, PRioRiTAs YAng BenAR, mengarahkan kita pada tujuan UTAmA kita.
J
effrey davis menulis buku berjudul 1000 marbles (1000 kelereng), karena tergugah ajakan seorang penyiar senior dalam acara radionya. si penyiar mengajak para pendengar untuk selalu menATA PRioRiTAs, karena hidup manusia AdA BATAsnYA.Jika seseorang hidup hingga usia 75 tahun, maka dikalikan dengan 52 (jumlah minggu dalam setahun), berarti orang itu memiliki 3900 pekan yang bisa ia pergunakan dengan CARA TeRBAiK. saat itu, si penyiar sudah berusia 55 tahun, jadi andai ia diberi hidup sampai usia 75, berarti ia tinggal punya 1000 minggu lagi. ia bergegas ke
Sunday SerViCe
sunday, 10.00 Am grand Park Hotel, Ballroom Level 4youtH SerViCe
saturday, 05.00 Pm natika +65 9739 3597 or Ling Ling +65 9886 8490CHildren’S CHurCH
sunday, 10.30 Am Alink +65 90664130Women gatHering
2nd & 4th Thursday, 10.30 Am 18 newton Rd #23-03(kediaman ibu Linda) Ferdi +65 8510 7534
prayer meeting
saturday, 12.30 Pm Coronation Rd 21A (kediaman bapak gembala) ida +65 9234 9771ABoUT
roCk miniStry
singAPoRe
grand park Hotel
270 orchard Road, singapore 238857 nearest mrt:
Orchard MRT (exit a - Tangs) Somerset MRT (exit b - 313)
HoW to get uS...
Scan here to like our facebook page
komunitaS meSianik (km)
every 1st and 3rd Friday, 07.30 Pmkm abraHam
ibu Helen+65 9628 3796 (east Coast) every wednesday, 07.30 Pm
km daniel
ervita +65 8173 9355 (Braddell) every Friday, 07.30 Pm km JoHn tHe baptiSt Lenny +65 9457 7470 (Toa Payoh)
km daVid
sumarto +65 9144 6605 (Tiong Bahru) km Samuel Chandra +65 9876 1781 (Braddell) km JoSepH Alink +65 9066 4130 (orchard) km WoodlandS Ferdi +65 8510 7534 (woodlands) For more information:
email: gbirock.sg@gmail.com | web: www.rocksg.org | Tel: (+65) 6251 5378
Pak Harry Pudjo: (+65) 8138 6320 | ibu Tammie: (+65) 8428 3739