• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEJABAT PEMERINTAH DAERAH DALAM KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEJABAT PEMERINTAH DAERAH DALAM KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM

BAGI PEJABAT PEMERINTAH DAERAH

DALAM KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA

WISMANA ADI SURYABRATA 

(2)

OUTLINE PAPARAN

KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA

PERLINDUNGAN HUKUM DALAM KERJASAMA 

PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA 

(3)

KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN 

BADAN USAHA

(4)

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

MENDUKUNG KESELURUHAN PRIORITAS NASIONAL

Rasio Elektrifikasi 96.6% Akses Sanitasi 100% Akses Perumahan Layak Huni Aksesibilitas Perbatasan & Tertinggal Konektivitas

Tol Laut + intermoda

Pembangunan TIK:

• Palapa Ring

• Rencana pita lebar: E-government, E-pendidikan, Kesehatan, commerce, logistik,

E-pengadaan

Pembangunan Energi 35 GW

• Sasaran 1.200 kWh/Kap. di 2019 (saat ini Vietnam 1.300 kWh/Kap, Malaysia 4.400 kWh/Kap.)

Sektor Unggulan Jasa & Pariwisata Pertanian Industri Pengolahan

Infrastruktur Perkotaan

Keamananan dan Keselamatan Transportasi

Membangun Angkutan Massal Berbasis Jalan , Rel & Intermoda

Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan perkotaan

Mengembangka n transportasi perkotaan yang berkelanjutan Shift Improve Jaringan yang Mendukung Efisiensi Perjalanan Peningkatan Pangsa Angkutan Umum Peningkatan Pemanfaatan Teknologi

Konsep Pengembangan Transportasi Perkotaan

Avoid Energi untuk Transportasi Perkotaan Akses Air Minum 100% Pengendalian

Banjir Mengembangkan infrastruktur perkotaan melalui pemanfaatan TIK untuk menuju kota cerdas

Penyediaan Pelayanan Dasar

Infrastruktur

(5)

KERANGKA PENDANAAN

Terdapat gap 58,7% dipenuhi melalui sumber non-anggaran pemerintah

5 PARTISIPASI  SWASTA: Rp. 1.751,5 Tn (36,5%)

Total Nilai

Investasi yang 

dibutuhkan

dalam

infrastruktur

2015‐2019:

Rp. 4.796,2 Tn

BUMN: Rp. 1.066,2 Tn (22,2%) APBN + APBD: Rp. 1.978,6 Tn (41,3%) Nilai Investasi (Sumber)

*) 1 : Kalkulasi berdasarkan investasi infrastruktur yang dibutuhkan untuk menjadi middle income country 2025.

Sumber:  Bappenas‐ JICA, 2014: Latar belakang studi untuk RPJMN 2015‐2019,,  Analisis Tim Kementerian PPN/Bappenas Source: BAPPENAS Internal Analysis Weighted Average Cost of Capital  (WACC) • Jaminan Sosial • Jaminan Pendidikan • Jaminan Kesehatan • Bahan Baku Air Minum

• Transportasi Publik Masal • Jalan Tol• Pelabuhans Investasi yang tidak

memiliki imbal balik investasi secara langsung dari obyek tersebut. 

Investasi dengan imbal hasil di bawah standar kelayakan sehingga membutuhkan pengurangan sebagian beban investasi melalui investasi sosial Pemerintah.

Investasi dengan imbal hasil memenuhi standar kelayakan investasi namun dipandang relatif kurang menarik atau berisiko sehingga diperlukan intervensi Pemerintah.

Investasi dengan imbal hasil relatif menarik sehingga peran Pemerintah minim  yaitu sebagai regulator  dan promotor. • Listrik • Bandar Udara • Pipa Gas Definisi Contoh Source of  Funding Kategorisasi Investasi Publik IRR rendah tinggi

APBN APBN + Dana Komersial Dana Komersial dengan  Dorongan Pemerintah

Dana Komersial Murni

Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) Untuk Proyek‐proyek IRR > 13 % 

Investasi Sosial KPBU Special Commercial  Investment

General Commercial  Investment

(6)

PENGERTIAN DAN PRINSIP

Kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha dalam Penyediaan Infrastruktur

untuk kepentingan umum dengan mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan

sebelumnya oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/BUMN/BUMD, yang

sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan

memperhatikan pembagian risiko diantara para pihak

KEMITRAAN KEMANFAATAN BERSAING EFISIEN EFEKTIF

PENGENDALIAN  DAN  PENGELOLAAN  RISIKO

Infrastruktur yang disediakan adalah: 

fasilitas teknis, fisik, sistem, perangkat keras, dan lunak 

yang diperlukan untuk pelayanan kepada masyarakat.

Kegiatan penyediaan infrastruktur meliputi

:

• pekerjaan konstruksi untuk membangun

• meningkatkan kemampuan infrastruktur

• kegiatan pengelolaan infrastruktur 

• pemeliharaan infrastruktur dalam rangka 

meningkatkan kemanfaatan infrastruktur selama umur 

rencana.

(7)

MANFAAT KERJASAMA PEMERINTAH BADAN USAHA (KPBU)

Manfaat dari kebijakan pemanfaatan skema KPBU:

Efisiensi Anggaran: Keunggulan dari pendekatan analisis biaya

yang meliputi seluruh umur proyek (whole life cycle costing).

Kepastian Penyelesaian: Lebih mendorong kepastian

penyelesaian proyek yang lebih cepat atau tepat waktu karena swasta baru akan menerima pembayaran dari Pemerintah.

Tingkat Kinerja Lebih Terjamin: swasta dapat memonitor dan

menjaga kinerja layanan infrastrukturnya secara maksimal

Flesibel dan Inovasi: Lebih fleksibel dan mendorong inovasi

karena mengutamakan spesifikasi layanan yang diperlukan. Pihak swasta memiliki ruang untuk berinovasi pada spesifikasi aset.

Resiko Kecil: Mentransfer sebagian dari risiko, seperti risiko

konstruksi, risiko operasi, risiko pendanaan dan risiko kepemilikan aset.

• Pembangunan Jembatan Memakai skema APBN, ada kerusakan sedikit harus menunggu revisi anggaran kalau tidak dianggarkan. Kalau dengan skema KPBU, ada kerusakan ditalangi oleh swasta terlebih dahulu.

• Mengenai risiko

pembengkakan biaya operasional dan biaya perawatan. Kalau dengan KPBU, risiko ditanggung oleh badan usaha, kalua APBN oleh pemerintah. Termasuk risiko keterlambatan.

Contoh Manfaat KPBU

(8)

PERBEDAAN PENGADAAN TRADISIONAL DENGAN KPBU

ASPEK

PENGADAAN TRADISIONAL

KPBU

Penganggaran, 

pemaketan lelang,  dan 

Kontraktual

Dipecah dalam beberapa Kegiatan 

(Design, Konstruksi, Operasi, Pemeliharaan) Satu kesatuan

Perencanaan dan 

penyiapan

Pada umumnya Kajian, Kerangka Acuan Kerja 

dan Rencana Anggaran Biaya tidak 

mengidentifikasi aspek legal , ekonomi, 

komersial dan risiko

Studi Pendahuluan, Outline Business Case, 

Final Business Case, Konsultasi Publik, dan 

Market Sounding dapat mengidentifikasi 

aspek legal , ekonomi, komersial dan risiko

Jangka Waktu

Short Term

1. Konstruksi : dilakukan 1 Tahun Anggaran

(Kontrak

Tahun

Tunggal

atau

Tahun

Jamak/Multiyears (Kontrak Tahun Jamak)

 5 tahun

2. Pemeliharaan : Dilakukan kontrak tahun

Pemeliharaan (setiap Tahun)

Jangka Panjang (Long Term)

Investasi

100 % Pemerintah

1. Swasta atau 

2. Bersama Pemerintah (tanah dan 

dukungan pemerintah) dan Swasta

Beban Risiko

100 % Pemerintah

Berbagi Risiko

(9)

KERANGKA KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN

BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

9 Aspek Pengaturan Subyek Kerjasama Pemerintah 1. Menteri 2. Kepala Lembaga 3. Kepala Daerah 4. BUMN/BUMD Badan Usaha 1. BUMN/BUMD 2. Badan Usaha Asing 3. Perseroan Terbatas 4. Koperasi

Obyek Kerjasama Infrastruktur Ekonomi dan Infrastruktur Sosial

(19 Jenis Infrastruktur) Kontribusi Pemerintah

1. Pembiayaan Sebagian KPBU 2. Dukungan pemerintah 3. Jaminan pemerintah

Pengembalian

investasi Badan Usaha

1. Pembayaran oleh pengguna dalam bentuk tarif (User 

Charge).

2. Pembayaran ketersediaan layanan (Availability 

Payment).

3. Bentuk lain sepanjang tidak bertentangan dengan Perundang‐undangan. Tahapan 1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Penyiapan 3. Tahap Transaksi PENJAMINAN PEMERINTAH • Peraturan Presiden No. 78/2010

• PMK 260/PMK.011/2010 Jo. PMK 8/PMK.08/2016 DUKUNGAN PEMERINTAH PMK No. 223/PMK.11/2012 (VGF)

PERPRES 38/2015

PERMEN PPN NO. 4/2015 TENTANG PANDUAN UMUM PERATURAN KEPALA LKPP NO 19 TAHUN 2015  TENTANG PENGADAAN BADAN USAHA; PEMBAYARAN KETERSEDIAAN LAYANAN; PERATURAN MENTERI/KEPALA LEMBAGA/KEPALA DAERAH SESUAI DENGAN KEWENANGANNYA PMK NO. 260 /PMK.08/2016 PERMENDAGRI No. 96/2016

(10)

19 JENIS INFRASTRUKTUR KPBU

Transportasi

Perumahan Rakyat

Jalan Air minum

Sistem pengelolaan persampahan Ketenagalistrikan Kesehatan Fasilitas Pendidikan Pemasyarakatan

Sumber daya air dan irigasi Fasilitas perkotaan Telekomunikasi dan infomatika Konservasi energi Pariwisata Fasilitas Olahraga, Kesenian & Kebudayaan Sistem pengelolaan air limbah terpusat Sistem pengelolaan air limbah Setempat

Kawasan Minyak dan gas bumi & energi

(11)

STRUKTUR UMUM KPBU

11 Infrastructure Financing Fund  Project Development Fund Dukungan Pemerintah (Kementerian Keuangan) Dukungan Pemerintah (Kementerian Keuangan) Dukungan Kelayakan (VGF) Penjaminan Pemerintah

1.Membantu PJPK mengatasi keterbatasan dana dan ekspertis infrastruktur dalam penyiapan dan transaksi proyek KPBU 2.Memastikan proses lelang dilakukan

berdasarkan azas adil, kompetitif, dan transparan

Untuk meningkatkan kelayakan finansial proyek KPBU, diberikan dukungan fiskal untuk sebagian dana konstruksi “melalui anggaran BUN”

Diberikan pemerintah melalui PT PII

Melalui PT SMI dan PT IIF Pengaturan mengenai Pemanfaatan BMN 

untuk infrastruktur Kementerian

Keuangan Kementerian

Keuangan

Pembayaran berkala kepada Badan Usaha oleh Pemerintah (PJPK)  berdasarkan ketersediaan layanan

infrastruktur yang diberikan Pembayaran Ketersediaan Layanan (Availability Payment) Tarif/User Payment   Skema Pengembalian Investasi Skema Pengembalian Investasi

PT. PII

Recourse Agreement Guarantee Agreement Bentuk lain sepanjang tidak bertentangan dengan

(12)

POLA PENGEMBALIAN INVESTASI

(13)

KEUNTUNGAN AVAILABILITY PAYMENT (AP)

Alternatif Relokasi Pembiayaan Pembangunan

Masa operasi Masa konstruksi  Profil Belanja Pemerintah jika Proyek  dibangun dengan skema AP Pengadaan Infrastruktur dengan  Belanja Modal s/d 32 tahun s/d 32 tahun

Suku bunga obligasi 2017 7.5%

Inflasi 2010-2017 5.4% Analisis Potensi Government Saving Pada Proyek Palapa Ring PSC PPP Government Expenditure ‐CAPEX         4.743.922.993.248 0 ‐OPEX        3.369.789.444.263 0 ‐Availability Payment 0      8.823.556.862.337 ‐Financing         332.074.609.527 0 ‐Ancillary         474.392.299.325          711.588.448.987 ‐Competitive Neutrality 0        (792.398.703.159) ‐Retained Risk        2.049.442.259.087 10.969.621.605.450            8.742.746.608.165 20,30% Government Saving Total Government  Expenditure including Risk Risk Value

PSC = Public Sector Comparator PPP = KPBU - AP= CAPEX Cost  Overrun OPEX Cost  Overrun RETAINED RISK = CAPEX Cost Overrun +  OPEX Cost Overrun

Untuk Ancillary cost, yang sebagian besar dari biaya penyiapan proyek. Untuk PPP perkirakan 1.5 kali lebih besar dari PSC

Competitive Neutrality, pada PPP terdapat potensi pembayaran PPh 25 dari Earning Before Tax (EBT) berdasarkan proyeksi keuangan untuk masing-masing Paket.

• Masa konstruksi tepat waktu • Kinerja pelayanan terjamin

(14)

TAHAPAN PELAKSANAAN KPBU

3. Transaksi  Penetapan Lokasi KPBU  Penjajakan Minat Pasar  Persetujuan Pemberian Dukungan  Pemerintah  Persetujuan Jaminan Pemerintah  Pengadaan Badan Usaha Pelaksana  KPBU  Penandatangan pembiayaan (Financial  Close)  3. Transaksi  Penetapan Lokasi KPBU  Penjajakan Minat Pasar  Persetujuan Pemberian Dukungan  Pemerintah  Persetujuan Jaminan Pemerintah  Pengadaan Badan Usaha Pelaksana  KPBU  Penandatangan pembiayaan (Financial  Close)   Pembuatan Prastudi Kelayakan   Kajian Awal (OBC);  Kajian Akhir (FBC)  Penjajakan Minat Pasar  Pengajuan Dukungan Pemerintah  Pengajuan Jaminan Pemerintah  Pengajuan Lokasi KPBU 2. Penyiapan  Pembuatan Prastudi Kelayakan   Kajian Awal (OBC);  Kajian Akhir (FBC)  Penjajakan Minat Pasar  Pengajuan Dukungan Pemerintah  Pengajuan Jaminan Pemerintah  Pengajuan Lokasi KPBU 2. Penyiapan  Penyusunan Daftar Rencana KPBU  Identifikasi dan Penetapan KPBU  Rencana Anggaran Dana KPBU  Penganggaran dana tahap perencanaan  Penyusunan Studi Pendahuluan  Konsultasi Publik 1. Perencanaan  Penyusunan Daftar Rencana KPBU  Identifikasi dan Penetapan KPBU  Rencana Anggaran Dana KPBU  Penganggaran dana tahap perencanaan  Penyusunan Studi Pendahuluan  Konsultasi Publik 1. Perencanaan Output:

‐ Identifikasi Proyek KPBU ‐ Studi Pendahuluan

Output:

‐ Kajian Awal Prastudi Kelayakan (OBC) ‐ Kajian Akhir Prastudi

Kelayakan (FBC)

Output :

‐ Perjanjian KPBU, Penjaminan dan Regres

(15)

PRAKARSA DALAM KPBU

15

PRAKARSA BADAN USAHA

UNSOLICITED PROJECT

Inisiatif Badan Usaha

Penyiapan proyek dilakukan oleh Badan

Usaha Pemrakarsa (Studi Kelayakan)

Dapat memperoleh jaminan pemerintah

Jenis Kompensasi: 

(1) Pemberian tambahan nilai sebesar 10%;  (2) Right to match; dan/atau

(3) Pembelian prakarsa.

PRAKARSA PEMERINTAH 

SOLICITED PROJECT

Inisiatif Pemerintah

Penyiapan proyek dilakukan oleh

pemerintah (Pra Studi Kelayakan)

Dapat memperoleh dukungan pemerintah

(fiskal dan non‐fiskal)

(16)

PROYEK KBPU ATAS PRAKARSA BADAN USAHA

Kriteria Proyek KPBU atas Prakarsa Badan Usaha  Pasal 14 Ayat (3) Perpres No. 38/2015

Penyediaan Infrastruktur yang dapat diprakarsai Badan Usaha adalah yang memenuhi kriteria sebagai berkut: a. terintegrasi secara teknis dengan rencana induk pada sektor yang bersangkutan;

b. layak secara ekonomi dan finansial; dan

c. Badan Usaha yang mengajukan prakarsa memiliki kemampuan keuangan yang memadai untuk membiayai pelaksanaan Penyediaan

Infrastruktur.

No. Bentuk Kompensasi Ketentuan

1 pemberian tambahan nilai sebesar 10% (sepuluh per seratus) • Badan Usaha Pemrakarsa tetap wajib mengikuti penawaran

sebagaimana disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan

• Seluruh studi beserta dokumen‐dokumen pendukungnya serta merta beralih menjadi milik PJPK tanpa memperoleh bayaran atau kompensasi dalam bentuk apapun

2 pemberian hak untuk melakukan penawaran oleh Badan

Usaha pemrakarsa terhadap penawar terbaik (right to match)

3 pembelian prakarsa KPBU • Badan Usaha Pemrakarsa diperkenankan mengikuti penawaran.

• Pembelian prakarsa meliputi sejumlah biaya langsung yang  berkaitan dengan penyiapan KPBU yang telah dikeluarkan oleh Badan Usaha Pemrakarsa.

• Besaran biaya ditetapkan oleh PJPK berdasarkan penilaian yang  dilakukan oleh penilai independen yang ditunjuk oleh PJPK.

(17)

SKEMA PROYEK KPBU ATAS PRAKARSA BADAN USAHA

Penyampaian Usulan KPBU dan Dokumen Pra FS

• Evaluasi Dokumen Pra FS Persetujuan Pra FS

• Pemberian Hak Untuk Menyusun FS Penyusunan FS Evaluasi FS Menerbitkan surat Persetujuan Sebagai Unsolicited Project Pengadaan Badan Usaha Penandatanganan Perjanjian Kerjasama PILIHAN PEMRAKARSA TERHADAP HASIL FS DIBELI TIDAK DIBELI

PEMBELIAN PRAKARSA KPBU

right to match BENTUK KOMPENSASI

BENTUK KOMPENSASI

• pemberian tambahan

nilai sebesar 10% (sepuluh per seratus)

(18)

SKEMA KPBU DI INDONESIA

Skema KPBU dengan Penjaminan Pemerintah

Coal fired Power Plant Central Java 2x 1000 MW (investment US$ 3.900,0 juta/ Rp 54,0 T)

Skema KPBU dengan Pengembalian Investasi Melalui Tarif dan VGF

• Umbulan Drinking‐Water Facility (investment  US$ 157,8 juta / Rp 2,1 T)

Skema KPBU dengan Pengembalian Investasi Melalui Availability Payment (AP)

Palapa Ring Optic‐Fiber Network (investment US$ 583.4 juta / Rp 7,8 T)

Skema KPBU Dengan Dukungan Sebagian Konstruksi

 Jalan Tol Solo – Kertosono (US$ 578,8 juta/ Rp 7,7 T)  Jalan Tol Cisumdawu (US$ 1.050,0 juta/ Rp 10,0 T)

 Jalan Tol Balikpapan – Samarinda (US$ 1.120,0 juta/ Rp 13,1 T)  Jalan Tol Manado – Bitung (US$ 654,1 juta / Rp 8,7 T)

Total: US$ 3.402,9 juta/ 

Rp 39,5 T

PENGEMBANGAN BENTUK PENYIAPAN KPBU

Skema KPBU dengan Success Fee

Coal fired Power Plant Central Java 2x 1000 MW (investment US$ 3.900,0 juta/ Rp 54,0 T )

Skema KPBU dengan Prakarsa Badan Usaha (Unsolicited)

(19)

PERLINDUNGAN HUKUM DALAM 

KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN 

BADAN USAHA

(20)

PAYUNG HUKUM YANG LENGKAP DARI K/L TERKAIT

PENJAMINAN PEMERINTAH • Peraturan Presiden No. 78/2010

• PMK 260/PMK.011/2010 Jo. PMK 8/PMK.08/2016 DUKUNGAN PEMERINTAH PMK No. 223/PMK.11/2012 (VGF)

PERPRES 38/2015

PERMEN PPN NO. 4/2015 TENTANG PANDUAN UMUM PERATURAN KEPALA LKPP NO 19 TAHUN 2015  TENTANG PENGADAAN BADAN USAHA; PEMBAYARAN KETERSEDIAAN LAYANAN; PERATURAN MENTERI/KEPALA LEMBAGA/KEPALA DAERAH SESUAI DENGAN KEWENANGANNYA PMK NO. 260 /PMK.08/2016 PERMENDAGRI No. 96/2016

MENGATUR TATA CARA PEMBAYARAN KETERSEDIAAN 

LAYANAN (AVAILABILITY PAYMENT) DAERAH :

1. Kriteria Pembayaran

2. Tahapan Pelaksanaan KPBU Daerah;

3. Pembayaran; dan 

4. Ketersediaan Anggaran

Saling melengkapi dengan : 1. PP 27/2014 tentang Pengelolaan Barang Milik  Negara/Daerah Pemanfaatan BMN/BMD : a. Sewa  b. Pinjam Pakai c. Kerjasama Pemanfaatan d. Bangun Guna Serah/Bangun Serah Guna e. Kerjasama Penyediaan Infrastruktur = KPBU 2. Rancangan PP Pengganti PP 50/2007 tentang Tata  Cara Kerjasama Daerah Pada bagian Kerjasama dengan Pihak Ketiga akan  diselaraskan dengan ketentuan yang terdapat di  dalam PP 27/2014 dan Perpres 38/2015 tentang  KSPI/KPBU

(21)

21

KAJIAN KOMPREHENSIF TERMASUK KAJIAN HUKUM DAN RISIKO

PENYUSUNAN DRAF  KAJIAN AWAL PRA STUDI  KELAYAKAN OUTLINE BUSINESS CASE  (OBC)

KONSULTASI PUBLIK

PENYEMPURNAAN  KAJIAN AWAL PRASTUDI  KELAYAKAN OUTLINE BUSINESS CASE  (OBC) PENJAJAKAN MINAT  PASAR (PRE MARKET  SOUNDING) KAJIAN AWAL PRA STUDI  KELAYAKAN OUTLINE BUSINESS CASE  (OBC)

Kajian awal Prastudi Kelayakan terdiri dari: a. kajian hukum dan  kelembagaan; b. kajian teknis; c. kajian ekonomi dan  komersial; d. kajian lingkungan dan  sosial;

e. kajian bentuk KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur; f. kajian risiko; g. kajian kebutuhan Dukungan Pemerintah dan/atau Jaminan Pemerintah; h. Kajian Pengadaan; dan i. kajian mengenai masalah  yang perlu ditindaklanjuti  (out standing issues).

KAJIAN 

HUKUM

1. MEMASTIKAN KPBU 

DILAKSANAKAN SESUAI 

PERATURAN PERUNDANG‐

UNDANGAN

2. IDENTIFIKASI RISIKO 

HUKUM DAN MITIGASINYA

3. MENGKAJI KEMUNGKINAN 

PERUBAHAN PERATURAN 

ATAU PENERBITAN 

PERATURAN BARU

Pendirian Badan  Usaha Penanaman  Modal Persaingan  Usaha Lingkungan  Keselamatan  Kerja Pengadaan  Tanah Pembiayaan  Perijinan Perpajakan Peraturan Sektor

TUJUAN

ASPEK KAJIAN HUKUM

(22)

PEMBELAJARAN RISIKO HUKUM KERETA API

PURUK CAHU – BANGKUANG – BATANJUNG (KALTENG)

• Kementerian Keuangan tidak dapat mengabulkan pemberian 

jaminan pemerintah karena Pemenang Lelang tidak meminta 

jaminan pemerintah di dalam dokumen penawaran. Apabila 

jaminan pemerintah diberikan, menjadi tidak fair bagi peserta 

lelang yang lain.

• Lesson learned : klarifikasi sebelum penetapan pemenang lelang 

perlu dilakukan dengan cermat.

(23)

CONTOH

Skema KPBU Dengan Pengembalian Investasi Melalui Tarif dan VGF

• VGF: fasilitas pemberian dukungan pemerintah

dalam bentuk kontribusi fiskal yang bersifat

finansial.

• VGF diberikan kepada proyek infrastruktur yang 

dibangun dengan skema KPBU dan bertujuan

untuk meningkatkan kelayakan finansial proyek.

• Maksimal pemberian VGF sebesar 49% dari

nilai investasi proyek

• Tarif ditetapkan oleh PDAB berdasarkan

perjanjian jualbeli air curah dengan 5 PDAM

Dasar Hukum :

PMK No. 223/PMK.11/2012 tentang Pemberian

Dukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya

Konstruksi Pada Proyek Kerjasama Pemerintah

Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan

Infrastruktur

Contoh : Proyek SPAM Umbulan

(24)

2

PEMBELAJARAN PERLINDUNGAN HUKUM KPBU SPAM UMBULAN

• Lokasi mata air : Desa  Umbulan, Kecamatan  Winongan, Kabupaten pasuruan

• Proyek penyediaan air minum dengan kapasitas 4.000 l/detik untuk Kab. Pasuruan, Kota  Pasuruan, Kab. Sidoarjo, Kota  Surabaya, dan Kab. Gresik.  • Proyek ini merupakan salah

satu showcase nasional proyek KPBU • Proyek ini masuk sebagai salah  satu Proyek Strategis Nasional Struktur Kerjasama PJPK Pemprov Jatim (menugaskan PDAB) Peran Swasta BOT sistem produksi dan transmisi Ruang Lingkup Pembangunan Pipa Transmisi + 93 Km

Pipa Tapping di 16 titik di 5 Wilayah Kab/Kota Ringkasan Proyek Estimasi Capex (Nilai  Investasi) Rp. 2,05 T (berdasarkan Berita Acara Capex Mei 2015) Rencana Masa Konstruksi 2 tahun sejak Tgl Efektif Perjanjian Kerjasama Rencana Masa Konsesi 25 tahun sejak COD

IRR 12 %

IndikasI Tarif Rp. 2.370/m3 (PPP Company‐PDAB) Rp. 2.444/m3 (PDAB‐PDAM) Indikasi Dukungan 

Pemerintah

Dukungan Kelayakan (Viability Gap Fund/VGF) sebesar Rp.  818,01 M (berdasarkan penawaran Badan Usaha Pemenang  Lelang) Indikasi Jaminan  Pemerintah Risiko Politik dan kebijakan  Skema Pengembalian  Investasi Tarif Sumber Pembiayaan  Penyiapan Pendampingan PT SMI Jadwal Pelaksanaan Proyek Transaksi Tahun 2014 Penetapan Pemenang Tahun 2015 Pelaksanaan Konstruksi Tahun 2017

1. Meminta Pendapat 

Jaksa Pengacara Negara

a. Pelelangan

b. Persetujuan DPRD 

dalam Kerjasama 

Daerah (sesuai aturan 

PP 50/2007)

2. Meminta Pendapat 

Akademisi (FH Unair)

Pelelangan

3. Meminta Pendapat LKPP

Pelelangan

(25)

CONTOH PROYEK KPBU PEMERINTAH KOTA

NO NAMA PROYEK PJPK PENDAMPINGAN

PENYIAPAN PROYEK STATUS

1 Proyek KPBU SPAM Bandar Lampung PDAM Kota Bandar 

Lampung PT. SMI (Persero)

Proses Pengadaan Badan Usaha (Penetapan hasil PQ)

2 Proyek SPAM Pekanbaru PDAM Kota Pekanbaru

Pendampingan

penyusunan OBC oleh Bappenas

Proses pengajuan fasilitas PDF

3 Proyek Penerangan Jalan Umum Kota Bandung Walikota Bandung LKPP Penyusunan OBC

4 Proyek Penerangan Jalan Umum Kota Surakarta Walikota Surakarta Bappenas Penyusunan OBC

5 Proyek LRT dan BRT  Kota Medan Walikota Medan  Bappenas Penyusunan FBC dengan

Fasilitas PDF

6 Proyek RS Pirngadi Kota Medan Walikota Medan  Bappenas

Penyusunan OBC dengan fasilitas pendampingan dari JICA

(26)

AKUNTABILITAS PROSES DIKAWAL DAN DIFASILITASI KANTOR BERSAMA

SESUAI KEWENANGAN DAN KOMPETENSI MASING-MASING

Identifikasi dan usulan Tahap Konstruksi dan Operasi Studi Pendahuluan Penyusunan OBC  Penyusunan FBC 

Tahap Screening dan Seleksi Tahap Penyiapan Proyek

PQ RfP Bid  Award PPP  Agreement  Signing Financial  Close Tahap Transaksi

PJPK sebagai Pelaksana Proyek

PJPK – Bappenas 

(Perencanaan)

Bappenas  menganggarkan  Dana OBC  PPP Unit di Kemenkeu sebagai penyedia  fasilitas PDF dan VGF BKPM memastikan kelayakan investor dan  proses market sounding LKPP bertindak sebagai  transaction probity PT PII melakukan proses  penjaminan pemerintah PT PII secara informal memberikan  masukan dalam penyusunan OBC dan FBC

Kemenko Perekonomian sebagai Fasilitator Debottlenecking  

Kantor Bersama KPBU  Republik Indonesia PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia  (Persero) Gedung Capital Place  Lantai 7 & 8

Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 18, Jakarta 12710   Indonesia Fasilitasi Capacity  Building Koordinasi

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri PPN/ Kepala Bappenas Nomor 4 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur;.. Peraturan Kepala

Lokasi pekerjaan berada di wilayah administrasi Kota Tangerang, terletak di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Rawa Kucing yang merupakan aset Pemerintah Kota Tangerang.. PEMERINTAH

Perjanjian Kerjasama adalah kesepakatan tertulis untuk penyediaan infrastruktur antara Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah dengan Badan Usaha yang ditetapkan melalui pelelangan

Pembayaran secara berkala oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah kepada Badan Usaha Pelaksana atas tersedianya layanan Infrastruktur yang sesuai dengan kualitas

Kerjasama Pemerintah Daerah dan Badan Usaha yang selanjutnya disebut sebagai KPBU adalah kerjasama antara Pemerintah Daerah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi guru bahasa daerah Kaili dilakukan berdasarkan 3 tahapan sebagai komunikator, yaitu yang pertama ethos pada guru bahasa

Fransa için Cezayir'de, Uzak Doğu'da ve de mütarekede Çukurova bölgesinde gerçekleştirdikleri soykırım (jenosit) anma etkinlikleri ve de anıtları; Almanya için Yahudi

Hasil uji antioksidan (Gambar 5A) memperlihatkan kecenderungan yang sama dengan hasil analisis kandungan fukosantin dan fenolik total yaitu aktivitas antioksidannya semakin