• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pajak Daerah memiliki Prosedur sebagai berikut :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pajak Daerah memiliki Prosedur sebagai berikut :"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

61   

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Pada Perancangan Aplikasi Pengelolaan Data Penerimaan dan Penyetoran Pajak Daerah memiliki Prosedur sebagai berikut :

1. Prosedur 1 yaitu Pengelolaan data pembayaran pajak, yang memiliki proses Penerimaan data pembayaran pajak, Pemberian validasi pada data SSPD dan Pembuatan STS .

1) Proses Pemrosesan Validasi SSPD, di awali dari bagian Pendapatan menyerahkan SSPD kepada bagian Bendahara Penerima. Setelah bagian Bendahara Penerima menerima SSPD, SSPD tersebut di validasi sebagai tanda bukti untuk wajib pajak bahwa Wajib Pajak tersebut sudah membayar pajak yang sudah ditentukan. SSPD yang sudah di validasi diberikan kepada rangkap ke-1 untuk Wajib Pajak, rangkap ke-2 untuk bagian Bendahara Penerima, rangkap ke-3 untuk bagian Pendapatan dan rangkap ke-4 untuk bagian P2O untuk di arsipkan.

2) Pembuatan STS dan Slip Setoran Wajib Pajak, dari SSPD yang sudah di validasi, bagian Bendahara Penerima membuat STS dan Slip Setoran. STS dan Slip Setoran selesai dibuat selanjutnya STS dan Slip Setoran tersebut diberikan kepada wajib pajak untuk pembayaran pajak ke Bank, di Bank STS dan Slip Setoran tersebut divalidasi. Setelah proses pemvalidasian selesai selanjutnya Bank mengambil

(2)

rangkap ke-1 Slip Setoran dan rangkap ke-4 STS yang sudah divalidasi untuk di arsipkan. Rangkap ke-2 Slip Setoran dan rangkap ke-1, 2, 3 dan 5 STS yang sudah divalidasi diberikan lagi ke Wajib Pajak dan Wajib Pajak mengembalikan STS dan Slip Setoran yang sudah divalidasi oleh Bank ke bagian Bendahara Penerima.

3) Penerimaan STS dan Slip Setoran Validasi, Wajib Pajak menerima STS dan Slip Setoran yang sudah divalidasi oleh Bank untuk dikembalikan lagi ke bagian Bendahara Penerima. Dari bagian Bendahara Penerima STS dan Slip Setoran diserahkan kepada rangkap ke-2 Slip Setoran dan rangkap ke-3 untuk Kas Daerah untuk diarsipkan. Rangkap ke-2 STS untuk bagian Bendahara Penerima, rangkap ke-1 STS untuk bagian Akuntansi dan rangkap ke-5 STS untuk Perbendaharaan untuk di arsipkan.

2. Prosedur 2 yaitu Pelaporan, yang memiliki proses Pembuatan Laporan Penerimaan dan Pembuatan Laporan Penyetoran

1) Proses Pembuatan Laporan Penerimaan, SSPD yang telah divalidasi oleh Bagian Bendahara Penerima diproses untuk pembuatan Laporan Penerimaan. SSPD yang telah divalidasi diarsipkan oleh Bagian Bendahara Penerima. Dari proses pembuatan Laporan Penerimaan tersebut maka terbuatlah dokumen Laporan Penerimaan dan akan diarsipkan pada Rangkap ke-1 oleh Kas Daerah, Rangkap ke-2 oleh Bagian Bendahara Penerima, Rangkap ke-3 oleh Bidang Pendapatan,

(3)

Rangkap ke-4 oleh Bidang P2O dan Rangkap ke-5 oleh Bidang Akuntansi.

2) Proses Pembuatan Laporan Penyetoran, oleh Bendahara Penerima dari Laporan Penerimaan diproses untuk pembuatan Laporan Penyetoran. Selesai pemrosesan Laporan Penyetoran, Laporan Penerimaan diarsipkan oleh Bagian Bendahara Penerima dan Laporan Penyetoran akan diarsipkan pada Rangkap ke-1 oleh Kas Daerah, Rangkap ke-2 oleh Bagian Bendahara Penerima, Rangkap ke-3 oleh Bidang Pendapatan, Rangkap ke-4 oleh Bidang P2O dan Rangkap ke-5 oleh Bidang Akuntansi.

4.1.1. Analisis Dokumen

Pada Perancangan Aplikasi Pengelolaan Data Penerimaan Dan Penyetoran Pajak Daerah ini ada beberapa dokumen yang digunakan. Dokumen – dokumen yang mendukung sistem tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.1 Analisis Dokumen

No Nama Dokumen Fungsi

1. Slip Setoran Tanda bukti pembayaran pajak dari Bank

2. SSPD ( Surat Setoran Pajak Daerah ) Tanda bukti pembayaran dari Bendahara Penerima untuk wajib pajak dan diserahkan kepada Wajib Pajak, Bendahara Penerima, Bidang Pendapatan dan Bidang P2O.

3. STS ( Surat Tanda Setoran ) Tanda Bukti Setoran dari Bendahara Penerima diserahkan kepada bagian Bendahara Penerima itu sendiri, bagian Akuntansi, Kas Unit Organisasi, Kas Daerah, Bank, dan Dinas Pendapatan

4. Laporan Penerimaan Dibuat untuk melaporkan transaksi penerimaan

pajak yang terjadi pada bagian Bendahara Penerima diserahkan kepada bagian Bendahara Penerima itu sendiri, Kas Daerah, bagian pendapatan, bagian Akuntansi dan bagian P2O

5. Laporan Penyetoran Dibuat untuk melaporkan transaksi penerimaan

(4)

Penerima diserahkan kepada bagian Bendahara Penerima itu sendiri, Kas Daerah, bagian pendapatan, bagian Akuntansi dan bagian P2O

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Pada Perancangan Aplikasi Pengelolaan Data Penerimaan dan Penyetoran Pajak Daerah ini terdapat beberapa prosedur yang dilakukan. Hal ini dapat dilihat melalui bagan struktur proses yang berjalan dibawah ini :

Perancangan Aplikasi Pengelolaan Data Penerimaan Dan Penyetoran Pajak Daerah Di

Bagian Bendahara Penerima Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan

(DPPK) Kabupaten Bandung

Pengelolaan Data Pembayaran Pajak

Penerimaan STS Dan Slip Setoran

Validasi Pembuatan STS Dan Slip Setoran

Wajib Pajak Pemrosesan Validasi SSPD Pembuatan Laporan Bulanan Pembuatan Laporan Harian Pelaporan

Gambar 4.1 Strukur Proses Yang Berjalan Pada Pengelolaan Data Penerimaan Dan Penyetoran Pajak Daerah

(5)

4.1.2.1. Flow Map Yang Sedang Berjalan

Aliran dokumen yang terjadi pada Perancangan Aplikasi Pengelolaan Data Penerimaan dan Penyetoran Pajak Daerah ini dapat dilihat dari gambar flowmap dibawah yang dibuat berurutan berdasarkan prosedur dan proses yang berjalan

I. Prosedur Pengelolaan Data Pembayaran Pajak

Bendahara Penerima

Pendapatan Wajib Pajak Perencanaan Pengendalian

Operasional

Proses Validasi

Arsip Arsip Arsip

Arsip

4 3 2

SSPD Validasi1

SSPD Validasi3 SSPD Validasi1 SSPD Validasi4

4 3 2 SSPD 1 4 3 2 SSPD 1

(6)

Bendahara Penerima Wajib Pajak Proses Pembuatan STS 5 4 3 2 STS 1 2 Slip Setoran 1 2 Slip Setoran 1 45 3 2 STS 1 Proses Pembuatan Slip Setoran SSPD Validasi SSPD Validasi SSPD Validasi SSPD Validasi 2 Slip Setoran 1 Arsip   Gambar 4.3 Flowmap Pembuatan STS dan Slip Setoran Wajib Pajak Yang

(7)

Bendahara Penerima Kas Daerah Akuntansi Perbendaharaan Wajib Pajak Arsip Arsip Arsip Arsip 5 3 2 STS Validasi 1 5 3 2 STS Validasi 1 STS Validasi 3 STS Validasi 1 STS Validasi 5 Proses Fotocopy Slip Setoran Slip Setoran Validasi Fotocopy Arsip Arsip Slip Setoran Validasi 2 Slip Setoran Validasi 2 Slip Setoran Validasi 2 Slip Setoran Validasi 2   Gambar 4.4 Flowmap Penerimaan STS dan Slip Setoran Validasi Yang

(8)

II. Prosedur Pelaporan

Bendahara Penerima Kas Daerah Pendapatan P2O Akuntansi

Pembuatan Lap. Harian SSPD yang divalidasi Arsip Arsip Arsip Arsip 5 4 3 2 Arsip Arsip SSPD Validasi SSPD Validasi

Lap. Harian2 Lap. Harian

3 Lap. Harian

4 Lap. Harian5 Lap. Harian1

  Gambar 4.5 Flowmap Pembuatan Laporan Harian Yang Sedang Berjalan

(9)

  Gambar 4.6 Flowmap Pembuatan Laporan Bulanan Yang Sedang Berjalan

(10)

4.1.2.2. Diagram Konteks

Dibawah ini merupakan Diagram Konteks dari sistem yang sedang berjalan di Bagian Bendahara Penerima Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Kabupaten Bandung.

Diagram Konteks / DFD Level 0

Aplikasi Pengelolaan Data Penerimaan Dan Penyetoran Pajak Daerah Pendapatan P2O Perbendaharaan Wajib Pajak Kas Daerah Akuntansi SSPD

- Slip Setoran validasi - STS validasi - Slip Setoran

- STS - SSPD validasi

- Slip Setoran validasi - STS validasi - STS validasi - SSPD validasi - STS validasi - Lap. Harian - Lap. Bulanan STS validasi - SSPD validasi - Lap. Harian - Lap. Bulanan - Lap. Harian - Lap. Bulanan - Lap. Harian - Lap. Bulanan   Gambar 4.7 Diagram Konteks / DFD Level 0 Pengelolaan Data Penerimaan

(11)

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Setelah pembutan Diagram Konteks, maka dari setiap prosedur Diagram Konteks tersebut diturunkan menjadi DFD Level 1 dan DFD Level 2. Dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini :

DFD Level 1 I. Pengelolaan Data Pembayaran Pajak Wajib Pajak Perencanaan Pengendalian Operasional Perbendaharaan Kas Daerah Pendapatan Akuntansi F. STS Validasi II. Pelaporan F. SSPD Validasi

- Slip Setoran Validasi

- STS Validasi SSPD Validasi STS Validasi STS Validasi SSPD Validasi SSPD Validasi SSPD Validasi - Lap. Harian - Lap. Bulanan - Lap. Harian - Lap. Bulanan - Lap. Harian - Lap. Bulanan - Lap. Harian - Lap. Bulanan STS Validasi SSPD - STS acc - SSPD Validasi F. Lap. Harian F. Lap. Bulanan Lap. Harian Lap. Bulanan

- Slip Setoran Validasi - STS Validasi

   

Gambar 4.8 DFD Level 1 Pengelolaan Data Penerimaan Dan Penyetoran Pajak Daerah Yang Sedang Berjalan

   

(12)

DFD Level 2 1.1 Pemrosesan Validasi SSPD 1.2 Pembuatan STS dan Slip Setoran 1.3 Penerimaan STS dan Slip Setoran Validasi Wajib Pajak Perencanaan Pengendalian Operasional

Perbendaharaan Kas Daerah Pendapatan Akuntansi F. SSPD Validasi F. STS Validasi 2.1 Pembuatan Lap. Penerimaan 2.2 Pembuatan Lap. Penyetoran F. Lap. Bulanan F. Lap. Harian SSPD SSPD Validasi SSPD Validasi - Slip Setoran - STS

- Slip Setoran Validasi - STS Validasi

SSPD Validasi SSPD acc Validasi

STS Validasi

STS Validasi

- Slip Setoran Validasi - STS Validasi STS Validasi SSPD Validasi Lap. Harian Lap. Bulanan Lap. Harian Lap. Bulanan Lap. Bulanan Lap. Harian Lap. Harian Lap.Bulanan Lap. Bulanan Lap. Harian Lap. Harian SSPD Validasi   Gambar 4.9 DFD Level 2 Pengelolaan Data Penerimaan Dan Penyetoran

Pajak Daerah Yang sedang Berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Sistem yang selama ini ada sebetulnya sudah berjalan namun hanya sebatas input data, masih banyak penambahan dan perubahan yang perlu dilakukan pada sistem tersebut hingga dapat menghasilkan sebuah Aplikasi sebagaimana yang diharapkan dapat lebih lengkap, efektif, efesien dan terkomputerisasi semuanya hingga akhir pada proses pencetakan.

(13)

Sistem yang ada hanya sebatas input data itu menggunakan aplikasi Microsoft Office Excel yang masih banyak sekali panambahan dan perubahan pada aplikasi tersebut, sehingga dapat tercipta sebuah Aplikasi yang sebagaimana diharapkan. Penambahan dan perubahan yang perlu dilakukan pada Aplikasi ini antara lain perlu adanya sebuah proses yang sistematis sehingga aplikasi yang ada bisa melakukan pendataan, penghitungan dan pemrosesan lainnya pada beberapa data yang telah terinputkan. Sehingga yang tercipta tidak akan ada lagi proses manual setelah data yang telah terinputkan kedalam aplikasi yang ada dan bisa menghasilkan sebuah proses data yang lebih baik hingga terciptanya sebuah sistem informasi sebagaimana yang diharapkan.

Sistem tersebut menggunakan perangkat lama dan spesifikasi yang masih rendah, sehingga belum bisa menunjang sebuah aplikasi data yang bisa menghasilkan data yang lebih baik. Yang sekarang ini ada adalah perangkat lama dengan tools yang belum terintegrasi sepenuhnya dengan sistem yang ada dan spesifikasi yang masih rendah khususnya pada penyimpanan dan kecepatan datanya. Hanya bisa menggunakan sebuah aplikasi - aplikasi yang kurang menunjang untuk menghasilkan sebuah Aplikasi sebagaimana yang diharapkan dengan lebih lengkap, efektif, efesien dan terkomputerisasi semuanya dengan baik hingga akhir pada proses pencetakan.

(14)

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, atau memperbaharui sistem yang ada untuk meningkatkan efektifitas kerja agar dapat memenuhi hasil yang digunakan dengan tujuan memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang tersedia. Rancangan sistem yang baru akan diterapkan suatu kegiatan untuk menemukan dan mengembangkan metode, prosedur dan proses suatu data agar tujuan dari instansi dapat tercapai. Suatu perancangan aplikasi dimaksudkan untuk meminimalisasi kekurangan, kelemahan dan meningkatkan sistem yang sedang berjalan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem adalah untuk mendesain program melalui kreatifitas dengan menggunakan bentuk operasi berupa sumber - sumber diagram alir sistem. Dari tahapan perancangan ini menghasilkan suatu sistem baru yang benar - benar dapat menjelaskan semua aktivitas dengan baik sehingga hasil yang di inginkan sesuai dengan keinginan pengguna dan diharapkan pula dapat meminimalisasi kekurangan, kelemahan dan meningkatkan sistem yang sedang berjalan.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Sistem yang diusulkan tidak berbeda jauh seperti sistem yang sedang berjalan dan memiliki beberapa prosedur dan proses, diantaranya : Prosedur Pengelolaan Data Pembayaran Pajak yang memiliki proses pemrosesan validasi SSPD, proses pembuatan Slip Setoran dan STS wajib pajak, serta proses

(15)

penerimaan Slip Setoran dan STS Validasi dan Prosedur Pelaporan yang memiliki proses pembuatan laporan penerimaan dan proses pembuatan laporan penyetoran, hanya saja pengoptimalisasian database untuk menunjang sistem yang sedang berjalan tersebut.

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Prosedur untuk perancangan yang diusulkan tidak ada yang berubah masih sama seperti sistem yang sedang berjalan, yaitu : Prosedur Pengelolaan Data Pembayaran Pajak yang memiliki proses pemrosesan validasi SSPD, proses pembuatan Slip Setoran dan STS wajib pajak, serta proses penerimaan Slip Setoran dan STS Validasi dan Prosedur Pelaporan yang memiliki proses pembuatan laporan penerimaan dan proses pembuatan laporan penyetoran.

4.2.3.1. Struktur Proses Yang Diusulkan

Pada Perancangan Aplikasi Pengelolaan Data Penerimaan dan Penyetoran Pajak Daerah ini terdapat beberapa prosedur yang dilakukan. Hal ini dapat dilihat melalui bagan struktur proses yang diusulkan dibawah ini :

(16)

Perancangan Aplikasi Pengelolaan Data Penerimaan Dan Penyetoran Pajak Daerah Di

Bagian Bendahara Penerima Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan

(DPPK) Kabupaten Bandung

Pengelolaan Data Pembayaran Pajak

Penerimaan STS Dan Slip Setoran

Validasi Pembuatan STS Dan Slip Setoran

Wajib Pajak Pemrosesan Validasi SSPD Pembuatan Laporan Penyetoran Pembuatan Laporan Penerimaan Pelaporan  

Gambar 4.10 Strukur Proses Yang Diusulkan Pada Pengelolaan Data Penerimaan Dan Penyetoran Pajak Daerah

4.2.3.2. Flow Map Yang Diusulkan

Aliran dokumen yang terjadi pada Perancangan Aplikasi Pengelolaan Data Penerimaan dan Penyetoran Pajak Daerah ini dapat dilihat dari gambar flowmap dibawah yang dibuat berurutan berdasarkan prosedur dan proses yang diusulkan.

(17)

I. Prosedur Pengelolaan Data Pembayaran Pajak

  Gambar 4.11 Flowmap Pemrosesan Validasi SSPD Yang Diusulkan 

(18)

Staff Bendahara

Penerima II Wajib Pajak

5 4 3 2 STS 1 Pembuatan STS Cetak STS File SSPD Validasi File STS Bank STS Acc 5 4 3 2 STS Acc1 45 3 2 STS Acc1 45 3 2 STS Acc1 Proses Validasi STS Acc Proses Validasi Slip Setoran 5 4 3 2 STS Acc Validasi1 Slip Setoran 2 1 Slip Setoran Validasi 2 1 Arsip Arsip 5 3 2 STS Acc Validasi1 Slip Setoran Validasi 2 5 4 3 2 STS 1 Kepala Bagian Bendahara Penerima   Gambar 4.12 Flowmap Pembuatan STS dan Slip Setoran Wajib Pajak Yang

(19)

Staff Bendahara Penerima II Kas Daerah Akuntansi Perbendaharaan Wajib Pajak Arsip Arsip Arsip Arsip STS Validasi 3 STS Validasi 1 STS Validasi 5 Slip Setoran Validasi 2 Slip Setoran Validasi 2 Slip Setoran Fotocopy Slip Setoran Validasi 2 Arsip Arsip Slip Setoran Validasi 2 5 3 2 STS Acc Validasi 1 5 3 2 STS Acc Validasi1 Penggandaan Slip Setoran (Fotocopy)   Gambar 4.13 Flowmap Penerimaan STS dan Slip Setoran Validasi Yang

(20)

II. Prosedur Pelaporan

  Gambar 4.14 Flowmap Pembuatan Laporan Penerimaan Yang Diusulkan 

(21)

Staff Bendahara

Penerima I Kas Daerah Pendapatan P2O Akuntansi

Arsip Arsip Arsip Arsip Arsip Cetak Lap. Penyetoran File Lap. Penerimaan Pembuatan Lap. Penyetoran Lap. Penyetoran Acc Lap. Penyetoran Acc 3 Lap. Penyetoran Acc 2 Lap. Penyetoran Acc 4 Lap. Penyetoran Acc 5 5 4 3 2 Lap. Penyetoran 1 5 4 3 2 Lap. Penyetoran Acc 1 5 4 3 2 Lap. Penyetoran 1 Kepala Bagian Bendahara Penerima 5 4 3 2 Lap. Penyetoran Acc 1

(22)

4.2.3.2. Diagram Kontek / DFD Level 0

Diagram Konteks adalah penggambaran sistem secara garis besar. Adapun diagram konteks yang di usulkan dari Perancangan Aplikasi Pengelolaan Data Penerimaan Dan Penyetoran Pajak Daerah di Bagian Bendahara Penerima Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut :

Aplikasi Pengelolaan Data Penerimaan Dan Penyetoran Pajak Daerah Pendapatan P2O Perbendaharaan Wajib Pajak Kas Daerah Akuntansi SSPD - Slip Setoran - STS acc validasi - Slip Setoran - STS acc - SSPD acc validasi - Slip Setoran - STS acc validasi - STS acc validasi - SSPD acc validasi - STS acc validasi - Lap. Penerimaan acc - Lap. Penyetoran acc STS acc

validasi

- SSPD acc validasi - Lap. Penerimaan acc - Lap. Penyetoran acc

- Lap. Penerimaan acc - Lap. Penyetoran acc - Lap. Penerimaan acc - Lap. Penyetoran acc

  Gambar 4.16 Diagram Kontek / DFD Level 0 Pengelolaan Data Penerimaan

(23)

4.2.3.3. Data Flow Diagram

Diagram alir data (Data Flow Diagram) adalah teknik pemodelan secara grafis yang menggambarkan aliran data dalam sistem serta fungsi - fungsi (proses) yang terlibat dalam transformasi aliran data tersebut.

a. DFD Level 1 Aplikasi Pengelolaan Data Penerimaan Dan Penyetoran

Pajak Daerah

Data Flow Diagram yang di usulkan untuk Perancangan Aplikasi Pengelolaan Data Penerimaan Dan Penyetoran Pajak Daerah adalah sebagai berikut : I. Pengelolaan Data Pembayaran Pajak Wajib Pajak Perencanaan Pengendalian Operasional Perbendaharaan Kas Daerah Pendapatan Akuntansi F. STS acc Validasi II. Pelaporan F. SSPD acc Validasi

- Slip Setoran Validasi

- STS acc Validasi SSPD acc Validasi STS acc Validasi

STS acc Validasi SSPD acc Validasi SSPD acc Validasi

SSPD acc Validasi

- Lap. Penerimaan acc - Lap. Penyetoran acc - Lap. Penerimaan acc - Lap. Penyetoran acc

- Lap. Penerimaan acc - Lap. Penyetoran acc

- Lap. Penerimaan acc - Lap. Penyetoran acc

STS acc Validasi SSPD - STS acc - SSPD acc Validasi F. Lap. Penerimaan acc F. Lap. Penyetoran acc

Lap. Penerimaan acc

Lap. Penyetoran acc - Slip Setoran Validasi

- STS acc Validasi

  Gambar 4.17 DFD Level 1 Pengelolaan Data Penerimaan Dan Penyetoran

(24)

b. DFD Level 2 Aplikasi Pengelolaan Data Penerimaan Dan Penyetoran

Pajak Daerah

DFD ini merupakan hasil pecahan atau break down dari DFD level 1 Aplikasi Pengelolaan Data Penerimaan Dan Penyetoran Pajak Daerah untuk memperjelas proses - proses yang ada. Berikut adalah DFD level 2 Pengelolaan Data Penerimaan Dan Penyetoran Pajak Daerah yang di usulkan :

1.1 Pemrosesan Validasi SSPD 1.2 Pembuatan STS dan Slip Setoran 1.3 Penerimaan STS dan Slip Setoran Validasi Wajib Pajak Perencanaan Pengendalian Operasional

Perbendaharaan Kas Daerah Pendapatan Akuntansi F. SSPD acc Validasi F. STS acc Validasi 2.1 Pembuatan Lap. Penerimaan 2.2 Pembuatan Lap. Penyetoran F. Lap. Penyetoran acc F. Lap. Penerimaan acc SSPD SSPD acc Validasi SSPD acc Validasi - Slip Setoran - STS acc

- Slip Setoran Validasi - STS acc Validasi

SSPD acc Validasi SSPD acc Validasi

STS acc Validasi

STS acc Validasi

- Slip Setoran Validasi - STS acc Validasi STS acc Validasi

SSPD acc Validasi

Lap. Penerimaan acc

Lap. Penyetoran acc Lap. Penerimaan acc

Lap. Penyetoran acc

Lap. Penyetoran acc Lap. Penerimaan acc

Lap. Penerimaan acc

Lap.Penyetoran acc

Lap. Penyetoran acc Lap. Penerimaan acc

Lap. Penerimaan acc

SSPD acc Validasi

  Gambar 4.18 DFD Level 2 Pengelolaan Data Penerimaan Dan Penyetoran

(25)

4.2.3.4. Kamus Data

Pada Perancangan Aplikasi Penerimaan dan Penyetoran Pajak Daerah ini setelah di analisis maka dapat terlihat arus data dari prosedur – prosedur yang berjalan, hal tersebut dapat dilihat pada table kamus data dibawah ini :

Tabel 4.2 Kamus Data

Nama Arus Data Uraian

1. Data SSPD (Surat Setoran Pajak Daerah)

Alias : -

Aliran : Pendapatan – Proses 1.1, Proses 1.1 – Wajib Pajak, Proses 1.1 – F. SSPD Validasi, Proses 1.1 – Pendapatan, Proses 1.1 – P2O

Atribut : No_Kohir, Nama_WP, Alamat_WP, Nama_BU, Alamat_BU, NPWPD, Tgl_Validasi, Waktu_Validasi, Tgl_JatuhTempo, KodeRekPajak, UraianPajakDaerah, JumlahPembayaranPajak, JumlahKetetapanPokokPajak, DendaPokokPajak, JumlahKetetapanPokokPajak+Denda

2. Data Slip Setoran Alias : -

Aliran : Wajib Pajak – Proses 1.3, Proses 1.3 – Kas Daerah

Atribut : NoRekBank, NamaCabangBank,

NoRekDinas, NamaPemegangRek, JenisPembayaranPajak, JenisSetoran, Tgl_Transaksi, Waktu_Transaksi, JumlahPembayaran, NamaPenyetor

3. Data STS (Surat Tanda Setoran) Alias : -

Aliran : Proses 1.2 – Wajib Pajak, Wajib Pajak – Proses 1.3, Proses 1.3 – Akuntansi, Proses 1.3 – F. STS Validasi, Proses 1.3 – Kas Daerah, Proses 1.3 - Perbendaharaan

(26)

Atribut : No_STS, NamaReferensiBank, NoRekBank, KodeRekPajak, UraianPajakDaerah, JumlahPembayaranPajak, TotalJumlahPembayaranPajak, Tgl_Transaksi, NoRekDinas, JenisPembayaran, NamaDinas, Waktu_Transaksi

4. Lap. Penerimaan Alias : -

Aliran : F. SSPD Validasi – Proses 2.1, Proses 2.1 – F. Lap. Harian, Proses 2.1 – Kas Daerah, Proses 2.1 - Pendapatan, Proses 2.1 - P2O, Proses 2.1 - Akuntansi

Atribut : Periode, BulanPenerimaan, Tgl_Penerimaan, NoBuktiPenerimaan.,

KodeRekPajak, JenisPajak, UraianPenerimaanPajak, JumlahPenerimaan

5. Lap. Penyetoran Alias : -

Aliran : F. Lap. Harian - Proses 2.2, Proses 2.2 – F. Lap. Harian, Proses 2.2 – Kas Daerah, Proses 2.2 - Pendapatan, Proses 2.2 - P2O, Proses 2.2 - Akuntansi Atribut : Periode, BulanPenyetoran, Tgl_Penyetoran, NoBuktiPenyetoran.,

KodeRekPajak, JenisPajak, CaraPembayaran, UraianPenyetoranPajak,

JumlahPenyetoran

4.2.4. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data dilakukan berdasarkan hasil dari tahap analisis. Dalam menyusun basis data pertama kita harus melakukan proses normalisasi yaitu, proses pengelompokan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga membentuk sebuah relasi yang jumlah kerangkapan datanya sedikit.

(27)

4.2.4.1. Normalisasi

a. Unnormal

No_Kohir, Nama_WP, Alamat_WP, Nama_BU, Alamat_BU, NPWPD, Tgl_Validasi, Waktu_Validasi, Tgl_JatuhTempo, KodeRekPajak, UraianPajakDaerah, JumlahPembayaranPajak, JumlahKetetapanPokokPajak, DendaPokokPajak, JumlahKetetapanPokokPajak+Denda, NoRekBank, NamaCabangBank, NoRekDinas, NamaPemegangRek, JenisPembayaran, JenisSetoran, Tgl_Transaksi, Waktu_Transaksi, JumlahPembayaranPajak, No_STS, NamaReferensiBank, NoRekBank, KodeRekPajak, UraianPajakDaerah, JumlahPembayaranPajak, TotalJumlahPembayaranPajak, Tgl_Transaksi, NoRekDinas, JenisPembayaran, NamaDinas, Waktu_Transaksi, Periode, BulanPenerimaan, Tgl_Penerimaan, NoBuktiPenerimaan., KodeRekPajak, JenisPajak, UraianPenerimaanPajak, JumlahPenerimaan, Periode, BulanPenyetoran, Tgl_Penyetoran, NoBuktiPenyetoran., KodeRekPajak, JenisPajak, CaraPembayaran, UraianPenyetoranPajak, JumlahPenyetoran

b. Normal 1

No_Kohir, Nama_WP, Alamat_WP, Nama_BU, Alamat_BU, NPWPD, Tgl_Validasi, Waktu_Validasi, Tgl_JatuhTempo, KodeRekPajak, UraianPajakDaerah, JumlahPembayaranPajak, JumlahKetetapanPokokPajak, DendaPokokPajak, JumlahKetetapanPokokPajak+Denda, NoRekBank, NamaCabangBank, NoRekDinas, NamaPemegangRek, JenisPembayaran, JenisPajak, Tgl_Transaksi, Waktu_Transaksi, No_STS, NamaReferensiBank, TotalJumlahPembayaranPajak, NamaDinas, Periode, Bulan, Tgl_Penerimaan,

(28)

NoBuktiPenerimaan. UraianPenerimaanPajak, CaraPembayaran, JumlahPenerimaan, Tgl_Penyetoran, UraianPenyetoranPajak, JumlahPenyetoran

c. Normal 2

Wajib Pajak : NPWPD, Nama_WP, Alamat_WP, Nama_BU, Alamat_BU Pegawai : NIP, Nama_Pegawai, Jabatan, Divisi_Bagian

SSPD : No_Kohir, Tgl_Validasi, Waktu_Validasi, Tgl_JatuhTempo, KodeRek_Pajak, UraianPajakDaerah, Jumlah_KPP, Denda_PokokPajak, Jumlah_ KPP+Denda, NPWPD

STS : No_STS, JenisSetoran, JumlahPembayaranPajak, TotalJumlahPembayaranPajak, Waktu_Transaksi, Tgl_Transaksi

Bank : NoRek_Bank, NamaReferensiBank, NamaCabangBank, JenisPembayaran

Dinas : NoRek_Dinas, NamaDinas, NamaPemegangRek, NIP

Penerimaan : No_Kohir, NoBuktiPenerimaan, Tgl_Penerimaan, Jumlah_Penerimaan, Cara_Pembayaran, Periode, Bulan

Penyetoran  : Periode, Bulan, Tgl_Penyetoran, No_STS, JumlahPenyetoran d. Normal 3

Wajib Pajak : NPWPD, Nama_WP, Alamat_WP, Nama_BU, Alamat_BU Pegawai : NIP, Nama_Pegawai, Jabatan, Divisi_Bagian

SSPD : No_Kohir, Tgl_Validasi, Waktu_Validasi, Tgl_JatuhTempo, Jenis_Setoran, Jumlah_KPP, Denda_PokokPajak, Jumlah_ KPP+Denda, NPWPD

(29)

Bank : NoRek_Bank, NamaReferensiBank, NamaCabangBank, JenisPembayaran

Penerimaan : NoBuktiPenerimaan, Tgl_Penerimaan, Jumlah_Penerimaan, TotalJumlahPenerimaan

Penyetoran  :  Tgl_Penyetoran, No_STS, JumlahPenyetoran, TotalJumlahPenyetoran

STS : No_STS, JenisSetoran, TotalJumlahPembayaranPajak, NoRekBank

Objek Pajak : KodeRekPajak, UraianPajakDaerah

Transaksi : NoRekDinas, WaktuTransaksi, Tgl_Transaksi, Cara_Pembayaran, JumlahPembayaranPajak

SKPD : No_Kohir, JenisSetoran, JumlahPembayaranPajak

Target Pendapatan : KodeRek_Pajak, Periode, Bulan, Target, NilaiTarget, TotalTarget

(30)

4.2.4.2. Relasi Tabel

Dari normalisasi yang dilakukan maka akan terbentuk sebuah relasi tabel seperti berikut ini :

Pegawai *NIP **Kode_Golongan **Kode_Jabatan Nama_Pegawai Jabatan *Kode_Jabatan Nama_Jabatan SSPD *No_Kohir Nama_WajibPajak Nama_BadanUsaha Alamat_WajibPajak Alamat_TempatUsaha NPWPD TanggalJatuhTempo KodeRek_Pajak UraianPajakDaerah JenisPajak JumlahPembayaran Jumlah_KPP Denda_PokokPajak

Jumlah_KPP+Denda Wajib Pajak

*No_Kohir Nama_WajibPajak Nama_BadanUsaha Alamat_WajibPajak Alamat_TempatUsaha NPWPD Objek Pajak *Kode_ObjekPajak JenisPajak Area_ObjekPajak KodeRek_Pajak Nama_Bank SSPD_Validasi *No_Validasi **No_Kohir **Kode_ObjekPajak Tanggal_Transaksi Waktu_Transaksi Nama_WajibPajak Nama_BadanUsaha UraianPajakDaerah JenisPajak Perangkat JumlahPembayaran STS *No_STS **No_Validasi **NIP KodeRek_Pajak JenisPajak KeteranganJumlah JumlahPembayaran KodeCabangBank NamaBank NamaCabangBank NamaDinas JenisPembayaran TanggalTransaksi WaktuTransaksi NilaiTransaksi KodeTransaksi KodeRek_Tujuan Nama_Pegawai Golongan * Kode Golongan Pangkat

(31)

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram

Dari tabel relasi di atas dapat dibuat ERD sebagai berikut ini :

Objek Pajak Wajib Pajak SSPD Golongan Jabatan SSPD Validasi STS Pegawai Kode_ObjekPajak Nama_ObjekPajak AreaObjekPajak KodeRek_Pajak Nama_Bank Alamat_WP Nama_WP Alamat_Perusahaan NPWP Kode_Jabatan Pangkat Nama_Perusahaan No_Kohir NPWPD Nama_Jabatan Kode_Golongan Tgl_JatuhTempo KodeRek_Pajak UraianPajakDaerah JumlahPembayaran Jumlah_KPP JenisPajak NIP DendaPokokPajak Kode_Golongan Nama_Pegawai Kode_Jabatan Jumlah_KPP+Denda Waktu_Transaksi No_STS NamaCabangBank NamaBank No_Kohir JumlahPembayaran Tanggal_STS KodeRek_Pajak Perangkat Tgl_Transaksi Ket_Jumlah JenisPembayaran NamaDinas Kode_Transaksi Jenis_Pajak Nilai_Transaksi Kode_CabangBank Jenis_Pajak KodeRek_Tujuan No_Validasi Nama_KBP Kode_KPA Kode_BP Nama_KPA   Gambar 4.20 Entity Relationship Diagram

4.2.4.4. Struktur File

Struktur file yang akan digunakan didalam perancangan aplikasi ini akan menentukan struktur fisik database yang menunjukan struktur dari elemen – elemen yang menyatakan panjang data dan file datanya. Pengembangan strukur file yang akan diuraikan adalah sebagai berikut :

1. Struktur File SSPD

Pada file ini menerangkan tentang field mengenai data pembayaran pajak dari Wajib Pajak, dengan spesifikasi fieldnya adalah sebagai berikut :

Nama File : SSPD Primary key : No. Kohir

(32)

Field : - Nama_WP - Nama_BadanUsaha - Alamat_WP - Alamat_BadanUsaha - Tanggal_JatuhTempo - UraianPajakDaerah - JumlahPembayaran - Jumlah_KPP - DendaPokokPajak - Jumlah_KPP+Denda 2. Struktur File SSPD Validasi

Pada file ini menerangkan tentang field mengenai data SSPD yang telah divalidasi oleh Bendahara Penerima yang nantinya akan diserahkan kepada Wajib Pajak, dengan spesifikasi fieldnya adalah sebagai berikut :

Nama File : SSPD Validasi Primary key : No. Validasi Foreign Key : No. Kohir Field : - Tanggal_Transaksi - Waktu_Transaksi - Nama_WP

(33)

- UraianPajakDaerah - JumlahPembayaran 3. Data STS

Pada file ini menerangkan tentang field mengenai data penyetoran pajak dari Bag. Bendahara Penerima untuk diserahkan kepada Bag. Akuntansi, Bag. Bendahara Penerima, Kas Daerah, Bank dan Bag. Perbendaharaan, dengan spesifikasi fieldnya adalah sebagai berikut :

Nama File : Surat Tanda Setoran (STS) Primary key : No. STS

Foreign Key : Kode Rek. Pajak, No. Rek Bank, No. Rek Dinas Field : - UraianRincianObjek - JumlahPembayaran - NamaCabang Bank - NamaDinas - JenisSetoran - JenisPembayaran - Tgl_Transaksi - Waktu_Transaksi 4. Data Objek Pajak

Pada file ini menerangkan tentang field mengenai data jenis – jenis pajak yang ada di Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Bandung, dengan spesifikasi fieldnya adalah sebagai berikut :

(34)

Nama File : Objek Pajak Primary key : Kode Objek Pajak Foreign Key : Kode Rek. Pajak Field :

- UraianRincianObjek - NamaObjekPajak 4.2.4.5. Kodifikasi

Kodifikasi yang ada pada dokumen – dokumen yang dikelola oleh Bagian Bendahara Penerima yaitu dokumen SSPD, dokumen SSPD yang telah di validasi, dokumen Nota Hitung, dokumen STS dan dokumen Objek Pajak. Pengkodean yang digunakan pada dokumen – dokumen tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kodifikasi No. Kohir yang ada pada dokumen SSPD :

  Contoh : 04.00031.4

1 digit terakhir menunjukkan jenis pajak yang dibayarkan, 5 digit ditengah menunjukkan no urut pembayaran pajak dan 2 digit paling depan menunjukkan bulan pembayaran pajak.

2. Kodifikasi No. Validasi yang ada pada dokumen SSPD Validasi : XXX

No. Urut pemvalidasian

(35)

Contoh : 001

Menunjukkan no. urut pemvalidasian SSPD bahwa wajib pajak sudah membayar pajak sesuai dengan yang sudah ditentukan.

3. Kodifikasi No. STS yang ada pada dokumen STS : XX/XX/XX/XXXX Tahun Pembayaran Bulan Pembayaran Tanggal Pembayaran No. Urut   Contoh : 03/05/05/2010

4 digit terakhir menunjukkan tahun pembayaran pajak, 2 digit ditengah menunjukkan bulan pembayaran pajak, 2 digit dtengah juga menunjukkan tanggal pembayaran pajak dan 2 digit paling depan menunjukkan no. urut pembuatan STS.

4. Kodifikasi No. Objek Pajak yang ada pada dokumen Objek Pajak : XX

No. Urut Jenis

Pajak  

Contoh : 01

(36)

4.2.5. Perancangan Antar Muka

Rancangan tampilan untuk antarmuka perangkat lunak terdiri dari Struktur Menu, Perancangan Input dan Perancangan Output.

4.2.5.1. Struktur Menu

Struktur menu ini menggambarkan interface dari aplikasi yang dibuat, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

  Gambar 4.21 Struktur Menu

Gambar diatas merupakan menu utama dari aplikasi pengelolaan data penerimaan dan penyetoran pajak daerah yang memiliki beberapa sub menu diantaranya :

a. Login, untuk membuka suatu aplikasi b. Keluar, untuk menutup suatu aplikasi c. Admin, database dari aplikasi yang dibuat

(37)

d. Objek Pajak, Pajak yang harus dibebankan oleh wajib pajak

e. Target Pajak, menghitung jumlah target pajak yang akan dicapai untuk bulan – bulan selanjutnya

f. SSPD Validasi, untuk mengedit SSPD apabila ada kesalahan dalam penginputan data

g. STS Validasi, untuk mengedit STS apabila ada kesalahan dalam penginputan data

h. Validasi SSPD, pemvalidasian dokumen SSPD sebagai tanda bukti untuk wajib pajak bahwa wajib pajak tersebut sudah membayar pajak yang telah ditentukan

i. Surat Tanda Setoran (STS), sebagai tanda bukti bahwa wajib pajak tersebut sudah membayar pajak yang telah ditentukan

j. Laporan Penerimaan, Perincian nama – nama wajib pajak yang sudah membayarkan pajak dan jumlah pembayaran sesuai dengan ketentuan

k. Laporan Penyetoran, Perincian total jumlah pembayaran pajak dilihat dari laporan penerimaan

l. Laporan Wajib Pajak, Perincian data wajib pajak yang sudah membayar pajak dan yang belum membayar pajak

(38)

4.2.5.2. Perancangan Input

Perancangan input dalam perangkat lunak yang akan dibuat terdiri dari tujuh perancangan input, yaitu Tampilan Menu utama, Login, Account Baru, Data Master Jenis Pajak, Target Pajak Daerah, Layanan Validasi SSPD dan Layanan Surat Tanda Setoran. Berikut rancangan tampilan – tampilannya :

1. Perancangan Input Menu Utama

  Gambar 4.22 Perancangan Input Menu Utama

Perancangan input menu utama adalah tampilan utama aplikasi pengelolaan data penerimaan dan penyetoran pajak daerah. Dalam aplikasi ini ada beberapa menu utama yaitu menu, data master, layanan, pelaporan dan about developer.

(39)

2. Perancangan Input Login NIP_ USER PASSWORD LOGIN LOGIN BATAL LOG_USER   Gambar 4.23 Perancangan Input Login

Perancangan input login berfungsi sebagai pembatas hak akses pada aplikasi pengelolaan data penerimaan dan penyetoran pajak daerah ini. Terdapat beberapa field dalam login ini yaitu field NIP_User, Password dan Log_User

3. Perancangan Input Account Baru

Account Baru NIP ACCOUNT BARU Nama Pegawai Jabatan Password

Tambah Simpan Batal Keluar

  Gambar 4.24 Perancangan Input Account Baru / Admin

Perancangan input Account baru / Admin sebagai hak akses apabila ada pegawai baru yang akan menggunakan aplikasi ini. Terdapat beberapa field dalam Admin ini yaitu field NIP, Nama Pegawai, Jabatan dan Password.

(40)

4. Perancangan Input Data Master Objek Pajak

Input Data Objek Pajak Kode Objek Pajak

Nama Objek Pajak

Area Objek Pajak

Kode Rekening Pajak OBJEK PAJAK

Tambah Simpan Hapus Batal Keluar

  Gambar 4.25 Perancangan Input Data Master Objek Pajak

Perancangan input data master objek pajak untuk mengisi data objek pajak. Terdapat beberapa field dalam objek pajak ini yaitu Kode objek pajak, nama objek pajak, area objek pajak dan kode rekening pajak. Dari semua inputan yang ada di objek pajak ini akan disimpan kedalam database.

(41)

5. Perancangan Input Target Pajak Daerah

TARGET PAJAK

Pencarian

Tahun Anggaran Cari...

Target Pajak Per Tahun Anggaran

  Gambar 4.26 Perancangan Input Target Pajak Daerah

Perancangan input target pajak daerah yaitu untuk pencarian target pajak per tahun anggaran yang sudah ditentukan oleh dinas propinsi. Jadi di bagian bendahara penerima ini hanya mengambil datanya saja untuk mengetahui berapa besar target tahun ini.

(42)

6. Perancangan Input Update Validasi SSPD

LAYANAN UPDATE VALIDASI SSPD

Pencarian

No. Kohir Validasi SSPD Cari

Data SSPD Vaiidasi No . Validasi Tanggal Validasi Waktu Validasi Perangkat mm/dd/yy

Edit Batal Keluar

Data SSPD No. Kohir SSPD

Nama Wajib Pajak

Nama Badan Usaha

Jenis Pajak

Uraian Pajak Daerah

Jumlah yang dibayar

  Gambar 4.27 Perancangan Input Update Validasi SSPD

Perancangan input update validasi SSPD ini sebagai fasilitas untuk mengedit validasi SSPD yang sudah diinputkan, jika sewaktu-waktu pemvalidasian tersebut ada yang salah maka dari update validasi SSPD ini data yang salah diinputkan tadi dapat diperbaharui sesuai dengan data yang sebenarnya.

(43)

7. Perancangan Input Update STS

 

Gambar 4.28 Perancangan Input Update STS

Perancangan input update STS ini sebagai fasilitas untuk mengedit STS yang sudah diinputkan, jika sewaktu-waktu pemvalidasian tersebut ada yang salah maka dari update STS ini data yang salah diinputkan tadi dapat diperbaharui sesuai dengan data yang sebenarnya.

         

(44)

8. Perancangan Input Layanan Validasi SSPD

LAYANAN VALIDASI SSPD Pencarian

No. Kohir SSPD Cari...

Data SSPD - Validasi

mm/dd/yy No. Validasi

Tanggal Validasi ……/…../…..

Waktu Validasi ……:…….. Nama Wajib Pajak Nama Badan Usaha

sc/hh Uraian Pajak Daerah

Jumlah Yang Dibayarkan

Jenis Pajak

Perangkat

Validasi Batal Preview Keluar

  Gambar 4.29 Perancangan Input Layanan SSPD Validasi

Perancangan input layanan SSPD Validasi yaitu untuk menginput data SSPD yang nantinya akan di validasi dan di cetak sebagai tanda bukti pembayaran wajib pajak untuk di Bagian Bendahara Penerima.

(45)

9. Perancangan Input Layanan Surat Tanda Setoran

Gambar 4.30 Perancangan Input Layanan Surat Tanda Setoran

Perancangan input layanan STS ini untuk pencarian no. kohir SSPD validasi yang nantinya akan menginputkan data STS sebagai laporan dari Bendahara Penerima ke Badan Pengawas Daerah.

10. Perancangan Input Laporan Penerimaan

  Gambar 4.31 Perancangan Input Laporan Penerimaan

(46)

Perancangan input laporan penerimaan ini untuk mencetak laporan penerimaan yang diambil dari SSPD validasi. Dalam pelaporan ini dapat melakukan pencarian per tanggal, per bulan atau per tahun. Setelah pencarian selesai lalu di preview dan dicetak.

11. Perancangan input Laporan Penyetoran

  Gambar 4.32 Perancangan Input Laporan Penyetoran

Perancangan input laporan penyetoran ini untuk mencetak laporan penyetoran yang diambil dari SSPD validasi. Dalam pelaporan ini dapat melakukan pencarian per tanggal, per bulan atau per tahun. Setelah pencarian selesai lalu di preview dan dicetak.

(47)

12. Perancangan Input Laporan Data Wajib Pajak

  Gambar 4.33 Perancangan Input Laporan Data Wajib Pajak

Perancangan input laporam data wajib pajak ini untuk mengetahui daftar wajib pajak yang akan membayar pajak. Dari laporan inilah akan diketahui wajib pajak mana saja yang sudah membayar dan yang belum membayar pajak sesuai dengan yang ditentukan.

(48)

4.2.5.3. Perancangan Output

Perancangan Output dalam perangkat lunak yang akan dibuat terdiri dari empat tampilan, yaitu perancangan output Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD), Surat Tanda Setoran (STS), Laporan Harian Penerimaan dan Penyetoran Pajak Daerah dan Laporan Realisasi Penerimaan dan Penyetoran Uang Pajak Asli Daerah. Berikut rancangan tampilan - tampilannya :

1. Perancangan Output Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD)

LOGO

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

JL RAYA SOREANG KM. 17 ‐ SOREANG SSPD

(SURAT SETORAN PAJAK DAERAH)

MASA PAJAK TAHUN 2010

Tanggal Jatuh Tempo

:

Nomor Kohir Nama Wajib Pajak Nama Badan Usaha Alamat Wajib Pajak Alamat Tempat Usaha NPWPD Setoran Berdasarkan : : : : : : :

NO. KODE REKENING PAJAK URAIAN OBJEK PAJAK JUMLAH

Jumlah Ketetapan Pokok Pajak……… Bunga/Denda Pokok Pajak ………... Jumlah Ketetapan Pokok Pajak + Bunga/Denda ………...

Rp. Rp. Rp.

Dengan Huruf :

PERHATIAN :

1. Surat Setoran ini sah sebagai bukti Pembayaran/Penyetoran apabila telah divalidasi dan ditandatangani petugas DPPA

Penyetor,

Diterima Oleh : Petugas Tempat Pembayaran

Ruang Untuk Terapan Kas Register/Tanda tangan

No.Validasi SSPD Tanggal Validasi Waktu Validasi Nama Wajib Pajak Nama Badan Usaha

Jenis Pajak Uaraian Pajak Jumlah Penyetoran NIP. 19701110199803 1 009 DUDI DURAJAT   Gambar 4.34 Perancangan Output Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD)

(49)

Perancangan output SSPD ini didapat dari inputan data SSPD validasi. Output SSPD validasi ini sebagai tanda bukti pembayaran bagi wajib pajak.

2. Perancangan Output Surat Tanda Setoran (STS)

LOGO

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

JL RAYA SOREANG KM. 17 ‐ SOREANG STS

(SURAT TANDA SETORAN)

MASA PAJAK TAHUN 2010

No. Surat Tanda Setoran :

Harap diterima uang sebesar Dengan Huruf

RINCIAN PENERIMAAN

No. Kode Rekening Pajak Uraian Rincian Objek Pajak Jumlah (Rp.)

Jumlah Tanggal Pembuatan

Mengetahui,

An. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran

Bendahara Penerima/ Bendahara Penerima Pembantu

………. NIP. ……….

………. NIP. ……….

Tembusan

Lembar 1 : Kas Daerah/Akuntansi (Putih) Lembar 2 : Bendahara Penerima (Merah) Lembar 3 : KASDA (Biru) Lembar 4 : Bank (Merah Muda) Lembar 5 : Perbendaharaan (Hijau) (Catatan : STS dilampiri Slip Setoran Bank)

Gambar 4.35Perancangan Output Surat Tanda Setoran (STS)

Perancangan output STS ini didapat dari inputan data STS. Output STS ini sebagai bukti setoran dari wajib pajak ke Dinas. STS ini dibuat oleh Bagian Bendahara Penerima lalu diberikan ke wajib pajak untuk diserahkan ke Bank dan divalidasi oleh Bank, setelah proses pemvalidasian selesai STS ini diserahkan kembali ke wajib pajak untuk diberikan ke Bagian Bendahara Penerima.

(50)

3. Perancangan Output Laporan Penerimaan 

PEMERINTAHAN KABUPATEN BANDUNG DINAS PENERIMAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

Jln. Raya Soreang KM. 17 Soreang

SKPD PERIODE BULAN TAHUN : : : :

LAPORAN PENERIMAAN PAJAK DAERAH

No. Tanggal No. Bukti Cara Pembayaran Kode Rekening Pajak Uraian Jumlah

Soreang, Kepala Bendahara Penerima

(...) NIP.

Jenis Pajak

  Gambar 4.36 Perancangan Output Laporan Penerimaan

Perancangan output laporan penerimaan ini didapat dari input data laporan penerimaan, yang akan diarsipkan oleh Bagian Bendahara Penerima dan oleh beberapa bagian lainnya.

               

(51)

4. Perancangan Output Laporan Penyetoran  

PEMERINTAHAN KABUPATEN BANDUNG DINAS PENERIMAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

Jln. Raya Soreang KM. 17 Soreang

SKPD PERIODE TANGGAL : : :

LAPORAN PENYETORAN PAJAK DAERAH

No. Tanggal No. Bukti Cara Pembayaran Kode Rekening Pajak Uraian Jumlah

Soreang, Kepala Bendahara Penerima

(...) NIP.

Jenis Pajak

  Gambar 4.37 Perancangan Output Laporan Penyetoran

Perancangan output laporan penyetoran ini didapat dari input data laporan penyetoran, yang akan diarsipkan oleh Bagian Bendahara Penerima dan oleh beberapa bagian lainnya.

(52)

5. Perancangan Output Laporan Data Wajib Pajak

Gambar 4.38 Perancangan Output Laporan Data Wajib Pajak

Perancangan output laporan data wajib pajak ini merupakan daftar wajib pajak yang akan membayar pajak. Dari laporan ini dapat diketahui wajib pajak mana saja yang sudah dan yang belum membayar pajak.

(53)

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan

Sistem ini dibuat secara client server yang hanya dapat dilakukan oleh administrator yaitu Bagian Bendahara Penerima dan Bagian Pendapatan sebagai client, servernya yaitu yang membawahi Bagian Bendahara Penerima dan Bagian Pendapatan.

Server

Client Bagian Bendahara Penerima Client Bagian Pendapatan

Printer

Gambar 4.39 Rancangan arsitektur jaringan

Perangkat lunak ini menggunakan topologi jenis Ring Network untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lain. Topologi Ring biasa digunakan untuk LAN (Local Area Network) dengan jumlah komputer yang terhubung sedikit. Topologi jaringan ring (Ring Network) ini tidak terpusat pada induk komputer, sehingga kalau salah satu komputer tidak berfungsi tidak akan mengganggu komputer yang lain. Adapun alat bantu dalam arsitektur jaringan ini menggunakan kabel UTF dengan metode pengkabelan cross.

Gambar

Tabel 4.1 Analisis Dokumen
Gambar 4.1 Strukur Proses Yang Berjalan Pada Pengelolaan Data  Penerimaan Dan Penyetoran Pajak Daerah
Gambar 4.2 Flowmap Pemrosesan Validasi SSPD Yang Sedang Berjalan
Diagram Konteks / DFD Level 0
+7

Referensi

Dokumen terkait

55 Zaenuri, S.PD, M.PD SDN Kalibanteng Kidul 03 Kota Semarang Jawa Tengah. 56 Eka Zuliana,

Mereka berhasil memukul mundur Bangsa Belanda di seluruh pantai Utara Papua hingga akhirnya merebut Hollandia pada tanggal 19 April 1942 sedangkan wilayah Merauke

Kecenderungan yang dapat ditafsirkan dari hasil temuan dan analisis terkait pemberitaan tentang reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II di SKH Jawa Pos dan SKH Kompas

Seperti yang telah diketahui, kebiasaan menghisap selama fase gigi sulung mempunyai sedikit efek jangka panjang, akan tetapi apabila kebiasaan buruk ini terus

Kita harus menjadikan setiap kesalahan sebagai satu peluang untuk memperbaiki diri dan bertanya kepada diri sendiri, “Apakah cara lain yang boleh saya ambil?” Penambahbaikan

FINAS sebagai sarana untuk saling berbagi informasi merupakan alat yang cukup efektif dalam hal pertukaran pengalaman dan pembelajaran dari fasilitas INNR di Indonesia

Guru meminta siswa memaparkan apa yang peserta didik pahami mengenai pengertian transformasi geometri, translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi.. Peserta didik mengajukan

Prosedur pemungutan BPHTB terdiri dari (Pratiwi, 2018): 1) Pembayaran BPHTB, Wajib pajak melakukan pembayaran BPHTB terutang dengan menggunakan SSPD BPHTB. Pembayaran dilakukan oleh