• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI TEMPAT IN, ON, DAN AT OLEH SISWA PPLP MAPINDO JURUSAN AKOMODASI PERHOTELAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI TEMPAT IN, ON, DAN AT OLEH SISWA PPLP MAPINDO JURUSAN AKOMODASI PERHOTELAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

19

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI TEMPAT IN, ON,

DAN AT OLEH SISWA PPLP MAPINDO JURUSAN AKOMODASI

PERHOTELAN

Sulistyoadi Jokosaharjo

1

, Ni Luh Komang Julyanti Paramita Sari

2

, dan Ni Nyoman

Nidya Trianingrum

3

Sekolah Tinggi Pariwisata Triatma Jaya

sulistyoadi.saharjo@triatma-mapindo.ac.id

1

, paramita.sari@triatma-mapindo.ac.id

2

,

nidya.trianingrum@triatma-mapindo.ac.id3

Abstrak

Menggunakan preposisi tempat yang benar tidaklah mudah meskipun bagi mereka yang sudah mendalami bahasa Inggris sejak lama. Untuk mengetahui letak permasalahan tersebut, penelitian ini melibatkan 13 siswa Mapindo jurusan Akomodasi Perhotelan dengan tujuan untuk mengidentifikasi kesalahan yang terjadi dalam penggunaan preposisi tempat dalam bahasa Inggris. 12 soal pilihan ganda terkait penggunaan preposisi tempat in, on, dan at diberikan kepada ketiga belas siswa tersebut. Hasil menunjukkan bahwa siswa tersebut sudah mampu menggunakan preposisi in, on, dan at dengan baik namun terdapat beberapa kendala terkait dengan f aktor budaya atau sudut pandang dari masing-masing Bahasa (Indonesia dan Inggris) sehingga diperlukan penekanan khusus dalam memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

Kata kunci: kesalahan, peposisi tempat, in, on, at Abstract

Using preposition of place properly is not an easy thing, even for those who are studying English in depth for a long period of time. To identify the source of the problem, this research involved 13 Mapindo’s students with major in Hotel Accommodation. The research aimed to identify the mistakes which occur in the preposition of place usage. 12 multiple-option questions related to the use of preposition of place in, on, and at were given to the students. The results showed that the students were able to use preposition in, on, and at properly but there were some obstacles related to cultural or point -of-view factors of each language (Indonesian and English), therefore, it requires special attention in explaining the related matter.

Keywords: mistakes, preposition of place, in, on, at

PENDAHULUAN

Sebagai salah satu pusat pelatihan perhotelan, Mapindo wajib membekali siswanya dengan keterampilan berbahasa asing, dimana bahasa Inggris adalah bahasa wajib yang harus dikuasai. Secara umum, kemahiran berbahasa Inggris siswa Mapindo sudah dianggap cukup sebagai untuk berkomunikasi karena Mapindo merupakan pusat pelatihan perhotelan dengan kurun waktu pelatihan yang singkat yaitu 1 dan 2 tahun dengan menggunakan sistem semester. Untuk

mendorong kemampuan berbahasa Inggris, Mapindo mempersiapkan siswanya dengan kursus bahasa Inggris tingkat dasar, dan pemberian matakuliah bahasa Inggris Umum dan Profesi. Merujuk penelitian Jokosaharjo, dkk (2019) yang meneliti tentang kemampuan berbahasa Inggris siswa STIPAR Triatma Jaya jurusan Manajemen Bisnis Hospitaliti dalam mempraktikkan sequence of service, dapat diketahui bahwa salah satu kesalahan utama yang dibuat oleh siswa adalah dalam penggunaan preposisi. Penelitian ini bertujuan

(2)

20 untuk mengetahui kemampuan siswa Mapindo

dalam menggunakan preposisi terkhusus dalam preposisi tempat (preposition of place). Seperti yang sudah disampaikan di atas, secara umum, siswa Mapindo sudah mampu berbahasa Inggris dengan cukup dengan pertimbangan kurun waktu yang singkat untuk belajar berbahasa Inggris, terlebih lagi, dengan latar belakang masing-masing siswa yang cukup berbeda. Meskipun penggunaan preposisi dapat dikatakan tidak terlalu signifikan dalam proses kerja di lapangan nantinya, namun akan menjadi hal yang baik apabila kelemahan siswa dalam menggunakan preposisi tersebut dapat diidentifikasi sehingga untuk ke depannya pembelajaran tentang preposisi tempat dapat ditekankan pada hal-hal yang dianggap masih lemah dikuasai oleh siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa Mapindo jurusan Akomodasi Perhotelan dalam menggunakan preposisi tempat dan mengidentifikasi kesalahan yang dilakukan, dengan tujuan tersebut maka pengajar dapat mengetahui poin-poin tertentu yang perlu lebih ditekankan ketika mengajarkan preposisi tempat kepada siswanya.

Pariwisata bali terkenal mulai dari budaya, seni, hingga penduduk desa, khususnya mereka yang tinggal di perbukitan pegunungan dimana memiliki bahasa dan budaya yang beragam (Anggayana, Budasi & Suarnajaya, 2014). Kualitas pelayanan juga berperan penting bagi keberadaan objek wisata di Bali (Anggayana, Nitiasih & Budasi, 2016). Productive skill dipandang sebagai keterampilan yang perlu diperhatikan dalam mendukung kemajuan pariwisata (Lindawati, Asriyani & Anggayana, 2018). Tidak hanya membutuhkan kreativitas secara fisik, tetapi juga memerlukan pemikiran yang kritis dan sistematis (Lindawati, Asriyani & Anggayana, 2019). Mengembangkan kompetensi komunikatif dalam empat keterampilan bahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis juga sebagai penentu kesuksesan komunikasi dalam pariwisata (Asriyani, Suryawati & Anggayana, 2019).

Bali sejak dulu sudah dikenal dengan pariwisatanya, sehingga banyak wisatawan asing yang berkunjung di setiap musim liburan

maupun di setiap harinya (Anggayana & Sari, 2018). Pulau Bali telah berkembang menjadi salah satu tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi di dunia dengan lebih dari satu juta pengunjung asing terbang langsung ke Bali (Budasi & Anggayana, 2019). Dalam dunia pariwisata, salah satu bahasa terpopuler di dunia adalah bahasa Inggris. Bahkan dikenal sebagai bahasa internasional (Asriyani, Suryawati & Anggayana, 2019). Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa yang harus dikuasai (Sudipa, Aryati, Susanta, & Anggayana, 2020).

Kebudayaan Bali sangat melekat pada masyarakat Bali sendiri, dibuktikan dengan adanya budaya menyame braya, tari Bali, rumah adat, adat istiadat (Redianis, Putra & Anggayana, 2019). Sehingga penting untuk melestarikan bahasa dan budaya dengan ragamnya (Anggayana, Suparwa, Dhanawaty, & Budasi, 2020). Bali merupakan salah satu destinasi internasional yang telah mendiversifikasi berbagai produk pariwisata sebagai upaya menjawab tantangan pasar (Osin, Pibriari & Anggayana, 2019). Wisatawan ingin dilayani dan mendapatkan akomodasi yang layak sesuai harapan wisatawan (Anggayana, Budasi, & Kusuma, 2019).

Terkait dengan penelitian lainnya tentang penggunaan preposisi tempat, Anjayani (2016) dan Kamlasi (2018) menemukan bahwa salah satu kesalahan utama siswa dalam tata bahasa Inggris adalah tentang penggunaan preposisi terutama preposisi tempat.

Menurut Stobe (2008), preposisi adalah sebuah kata atau kumpulan kata yang ditempatkan sebelum kata benda atau kata ganti untuk menunjukkan sebuah hubungan di dalam sebuah kalimat. Beberapa preposisi tempat yang paling umum dipakai adalah in,

on, dan at. Secara detail, penggunaan in, on,

dan at sesuai dengan yang dipaparkan oleh Quirk (1985), Azhar (1989), Hughes (1992), Eastwood (2002), dan Murar, et al (2011) adalah sebagai berikut.

Preposisi tempat in digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang berada di sebuah ruang 3 dimensi dimana benda tersebut berada atau secara sederhananya, in digunakan untuk menyatakan letak sesuatu di tempat yang

(3)

21 tertutup atau bervolume. Contoh penggunaan

preposisi tempat in adalah in the bowl, in the

box (di dalam kotak), dan in the corner (dalam

konteks posisi di dalam ruangan).

Preposisi tempat on digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang berada di sebuah ruang 2 dimensi atau sederhananya, on digunakan untuk menyatakan letak sesuatu di yang berada pada permukaan datar. Contoh penggunaan preposisi tempat on adalah on the

chair, on the box (di atas permukaan kotak),

dan on the plate.

Preposisi tempat at digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang berada di sebuah ruang 1 dimensi atau secara sederhananya, at digunakan untuk menunjukkan letak sesuatu di sebuah titik. Contoh penggunaan preposisi tempat at adalah at the door, at home, dan at

the window.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan kuesioner berupa lembar pertanyaan pilihan ganda berjumlah 12 soal mengenai preposisi tempat, dimana preposisi yang digunakan adalah preposisi in, on, dan at. Kuesioner tersebut diberikan kepada siswa Mapindo jurusan Akomodasi Perhotelan jenjang dua tahun yang berjumlah 13 siswa. Kelas tersebut dipilih karena siswa jurusan tersebut sudah mendapatkan pelatihan bahasa Inggris dasar, bahasa Inggris umum, dan bahasa Inggris Profesi sehingga siswa tersebut dianggap cukup memiliki gambaran mengenai penggunaan preposisi yang dijadikan topik dalam penelitian ini. Data yang didapatkan dari kuesioner diolah secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif, pemahaman tingkat penguasaan siswa dinilai dengan menggunakan rumus (benar : 12) x 100. Dari perhitungan rumus tersebut akan didapat

prosentase penguasaan, dimana seperti standar penilaian yang digunakan oleh PPLP Mapindo, rating penguasaan dinilai dengan patokan kategori Baik apabila nilai yang dicapai antara 80 sampai 100, kategori Cukup apabila nilai yang dicapai antara 60 sampai 79, dan kategori Kurang apabila nilai yang dicapai berada di bawah 60. Dalam mengidentifikasi kesalahan yang dilakukan siswa dalam menggunakan preposisi tempat yang tepat, kesalahan yang terjadi diurutkan dari kesalahan terbanyak, kemudian secara kualitatif, hasil tersebut diuraikan secara sederhana dianalisa untuk mengetahui alasan pemilihan dan solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi kesalahan tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kuesioner yang dibagikan kepada siswa Mapindo jurusan Akomodasi Perhotelan yang berjumlah 13 siswa ini berisi 12 pertanyaan dengan pilihan berganda dengan menggunakan gambar peraga yang terdiri dari 4 soal dengan jawaban preposisi in, 4 soal dengan jawaban preposisi on, dan 4 soal dengan jawaban prepososi at. Detail pertanyaan dan jawabannya adalah sebagai berikut (i) the mouse is at the door, (ii) the

mouse is in the telephone box, (iii) the ball is in the box, (iv) the mouse is on the chair, (v) the duck is on the box, (vi) the ball is on the box,

(vii) the mouse is at home, (viii) the soup is in

the bowl, (ix) the cutleries are in the drawer, (x) the vases are in the corner, (xi) the dish is on the plate, (xii) the flower vases are at the window.

Hasil jawaban dan kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam penggunaan preposisi tempat disajikan di dalam tabel 1 di bawah ini.

No.Soal i ii iii iv v vi vii viii ix x xi xii

Nama/Jawab at in in on on on at in in in on at

Siswa 1       In     

(4)

22 Siswa 3 On         On  On Siswa 4       In     - Siswa 5 On      On At  At   Siswa 6 On At At  In  In At  At In In Siswa 7       In On  At   Siswa 8       In   At In On Siswa 9       In   At   Siswa 10 On       -  On  On Siswa 11          At   Siswa 12          At   Siswa 13       In      Total salah 5 1 1 1 1 0 8 3 0 9 2 4

Keterangan: ()benar (-) tidak dijawab

(5)

23 Dilihat dari tabel 1 di atas,

berdasarkan urutan secara dominan, siswa melakukan kesalahan dalam memilih jawaban pada soal nomor (x) sebanyak 9 siswa memilih jawaban yang tidak tepat, diikuti soal nomor (vii) sebanyak 8 siswa memilih jawaban yang tidak tepat, soal nomor (v) sebanyak 5 siswa memilih jawaban yang tidak tepat, soal nomor (xii) sebanyak 4 siswa memilih jawaban yang tidak tepat, soal nomor (viii) sebanyak 3 siswa memilih jawaban yang tidak tepat, soal nomor (xi) sebanyak 2 siswa memilih jawaban yang tidak tepat, dan soal nomor (ii, iii, iv, dan v) sebanyak 1 siswa memilih jawaban yang tidak tepat. Penguasaan penggunaan preposisi tempat oleh siswa ditemukan pada soal nomor (vi dan ix) dimana semua siswa berhasil menjawab dengan tepat.

A. Kemampuan Siswa Mapindo Jurusan

Akomodasi Perhotelan dalam

Menggunakan Preposisi Tempat.

Dengan rumus yang telah diuraikan di dalam bagian metode, maka detail kemampuan siswa Mapindo jurusan Akomodasi Perhotelan dalam menggunakan preposisi tempat dapat dijabarkan dalam tabel 2 berikut. Nama % Menjawab dengan Benar [(benar : 12) x 100] Kategori Kemampuan Baik (80-100), Cukup (60-79), Kurang (di bawah 60) Siswa 1 91,6 Baik Siswa 2 83,3 Baik Siswa 3 75 Cukup Siswa 4 83,3 Baik Siswa 5 66,6 Cukup Siswa 6 25 Kurang Siswa 7 75 Cukup Siswa 8 66,6 Cukup Siswa 9 83,3 Baik Siswa 10 66,6 Cukup Siswa 11 91,6 Baik Siswa 12 91,6 Baik Siswa 13 91,6 Baik

Tabel 2. Rekap Kemampuan Siswa Berdasarkan penjabaran dalam tabel 2 di atas, siswa yang masuk ke dalam kategori baik dalam penggunaan preposisi tempat sebanyak 7 siswa, dalam kategori cukup sebanyak 5 siswa, dan kategori kurang sebanyak 1 siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara umum, siswa sudah dapat memahami penggunaan preposisi tempat dengan tepat, namun, ada beberapa poin tertentu dalam penggunaan preposisi tempat yang masih perlu ditekankan lagi.

B. Identifikasi kesalahan Penggunaan Preposisi Tempat yang Dilakukan oleh Siswa Mapindo Jurusan Akomodasi Perhotelan

Identifikasi kesalahan penggunaan preposisi tempat oleh siswa Mapindo jurusan Akomodasi Perhotelan dilakukan dengan melihat nomor soal yang menjadi kesalahan yang paling sering dilakukan oleh siswa. Kesalahan dominan tersebut dapat dilihat pada tabel 1 bagian paling bawah.

Soal nomor (x) the vases are in the corner.

Gambar 1. Peraga soal nomor (x) Pada soal ini, sebagian besar siswa memilih menggunakan preposisi tempat at, dan beberapa memilih menggunakan preposisi on. Dalam konteks preposisi tempat untuk ... corner, memang dirasa sangat sulit karena preposisi in, on, dan at memang dapat dipakai untuk hal tersebut. Oleh karena itu, disarankan bahwa para siswa diberikan pemahaman bahwa penggunaan on dan at

(6)

24 kalimatnya adalah di jalan (at/on the corner of

a street), sedangkan untuk konteks di dalam

sebuah ruangan, maka preposisi in adalah yang paling tepat (in the corner of a room). Soal nomor (vii) the mouse is at home.

Gambar 2. Peraga soal nomor (vii) Pada soal ini, sebagian besar siswa memilih menggunakan preposisi tempat in, dan satu siswa memilih menggunakan preposisi on. Pemilihan in oleh sebagian besar siswa mungkin dikarenakan siswa menerjemahkan langsung dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, sehingga siswa menerjemahkan preposisi ”di” menjadi in. Oleh karena itu, disarankan bahwa para siswa diberikan pemahaman bahwa khusus pada penggunaan ...home, preposisi at adalah pasangan yang tepat. Preposisi in memang dapat dipakai namun membutuhkan penambahan artikel dan akan memiliki makna yang berbeda.

Soal nomor (i) the mouse is at the door.

Gambar 3. Peraga soal nomor (i) Pada soal ini, semua siswa yang melakukan kesalahan penggunaan preposisi tempat memilih menggunakan preposisi on. Dalam konteks preposisi tempat untuk ...door, penggunaan on memang dapat dipakai pada pintu apabila objek menempel atau melekat pada pintu dan mungkin inilah yang diasumsikan oleh para siswa mengenai posisi tikus yang berada di (dekat) pintu. Oleh karena itu, para siswa dapat diberikan pemahaman bahwa untuk posisi atau kasus tersebut, preposisi at harus digunakan karena

objek berada di sekitar pintu, bukan bersandar atau menempel pada pintu. Soal nomor (xii) the flower vases are at the

window

Gambar 4. Peraga soal nomor (xii) Pada soal ini, beberapa besar siswa memilih menggunakan preposisi tempat on, dan satu siswa memilih menggunakan preposisi in. Soal ini memiliki kemiripan dengan kasus soal nomor (i) di atas, dimana letak vas bunga berada di dekat jendela,

bukan menempel pada jendela.

Kemungkinan, siswa memilih preposisi on dengan logika bahwa vas tersebut menempel pada jendela. Dalam hal ini, para siswa perlu diberikan pemahaman bahwa penggunaan

on dalam konteks ini akan memberikan

pemahaman bagi pendengarnya bahwa vas menempel dalam artian melekat pada jendela, bukan berada di dekat jendela, sedangkan untuk menyatakan bahwa suatu benda berada di dekat atau sekitar jendela, preposisi yang tepat adalah at.

Soal nomor (viii) the soup is in the bowl dan

(xi) the dish is on the plate.

Gambar 5. Peraga soal nomor (viii)

Gambar 6. Peraga soal nomor (xi) Karena kedua soal tersebut saling terkait, maka pembahasannya dijadikan satu. Pada kedua soal tersebut, para siswa mengalami kesulitan dalam menentukan penggunaan in dan on pada piring (datar) dan

(7)

25 mangkok (cembung). Dalam hal ini, para

siswa perlu diberikan pemahaman bahwa preposisi on digunakan untuk objek yang berada pada permukaan datar atau mempunyai dua dimensi seperti piring, sedangkan in digunakan untuk objek yang berada di dalam permukaan bervolume atau mempunyai tiga dimensi seperti mangkuk, wajan, dan panci.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa Mapindo jurusan Akomodasi Perhotelan sudah mampu menggunakan ppreposisi tempat in, on, dan at dengan baik. Kesalahan-kesalahan dominan yang dilakukan oleh siswa tersebut dipercaya tidak hanya dialami oleh para siswa dalam penelitian ini, namun juga dialami oleh sebagian besar mereka yang mempelajari bahasa Inggris karena adanya perbedaan sistem atau sudut pandang atau budaya yang ada dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Perbedaan tesebut salah satunya sangat kentara pada penggunaan at home, dimana dalam bahasa Indonesia artinya adalah di rumah, sedangkan preposisi ”di” sendiri dalam bahasa Inggris adalah in bukan

at, perbedaan seperti inilah yang mungkin

menjadi hambatan dalam menggunakan preposisi tempat dalam bahasa Inggris yang tepat, sehingga dalam proses pembelajaran terkait preposisi, hal-hal semacam ini perlu diberikan penekanan khusus. Penelitian ini merupakan penelitian yang sangat sederhana yang hanya bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa dalam menggunakan preposisi tempat dengan baik sehingga penggunaan preposisi

in, on, dan at dalam bentuk kuesioner pilihan

berganda dirasakan sudah cukup memberikan gambaran mengenai tujuan penelitian ini. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperdalam dan memperluas cakupan penelitiannya.

DAFTAR RUJUKAN

Anggayana, I. A., Budasi, I. G., & Kusuma, I. W. (2019). Social Dialectology Study of Phonology in Knowing English Student Speaking Ability. The Asian EFL Journal, 25(5.2), 225-244.

Anggayana, I. A., Suparwa, I. N., Dhanawaty, N. M., & Budasi, I. G. (2020). Lipang, Langkuru, Waisika Language Kinship: Lexicostatistics Study in Alor Island. International Journal of Psychosocial Rehabilitation, 24(4), 301-319. doi:https://doi.org/10.37200/IJPR/V24I4 /PR201

Anggayana, I. W. A., & Sari, N. L. K. J. P. (2018). Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Mahasiswa Akomodasi Perhotelan: sebuah Kajian Fonologi. Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel, 1(1), 8-14.

Anggayana, I. W. A., Budasi, I. G., Lin, D. A., & Suarnajaya, I. W. (2014). Affixation of bugbug dialect: A Descriptive Study. Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha, 1(1).

ANGGAYANA, I. W. A., NITIASIH, D. P. K., BUDASI, D. I. G., & APPLIN, M. E. D. (2016). Developing English For Specific Purposes Course Materials for Art Shop Attendants and Street Vendors. Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia, 4(1).

Anjayani, P. 2016. Error Analysis on the Use of Prepositions in Students’ Writing (A Case Study of the Eleventh-Grade Students of SMA Negeri 9 Semarang in the Academic Year of 2014/2015).

Journal of English Language Teaching.

1 (1).

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ elt

Asriyani, R., Suryawati, D. A., & Anggayana, I. W. A. (2019). PENERAPAN TEKNIK ROLE PLAY DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS SEBELAS

TERHADAP KEANEKARAGAMAN

PERSONALITY TYPES DI SMK

(8)

26 BADUNG. LITERA: Jurnal Litera

Bahasa Dan Sastra, 5(2).

Asriyani, R., Suryawati, D. A., & Anggayana, I. W. A. (2019, August). USING ROLE PLAY TECHNIQUES IN IMPROVING ENGLISH SPEAKING COMPETENCY ON THE PERSONALITY TYPES. In International Conference on Cultural Studies (Vol. 2, pp. 44-48).

Azhar, S. 1989. Understanding and Using

English Grammar Second Edition. New

Jersey: Prentice-Hall Inc.

Budasi, I. G., & Anggayana, I. A. (2019). Developing English for Housekeeping Materials for Students of Sun Lingua College Singaraja-Bali. The Asian EFL Journal, 23(6.2), 164-179.

Dixon, R. J. 1983. Graded Exercise in English,

A New Revised Edition. New Jersey:

Prentice-Hall Inc.

Eastwood, J. 2002. Oxford guided to English

grammar. New York: Oxford University

Press.

Jokosaharjo, dkk. 2019. Common Mistakes Done by The Students Of 6th Semester in Using English in The Practice of Restaurant’s Sequence of Service Order. Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (halaman 95-104) Vol 3, No 2 Edisi Desember 2019. Kamlasi, I. 2018. Evaluating the Students’

Ability in Using Preposition of Place in Speaking Performance. Dalam Journal

of English Language, Literature, and Teaching 109. METATHESIS, Vol. 2,

No. 1, April 2018.

doi:10.31002/metathesis.v2i1.730 Lindawati, N. P., Asriyani, R., & Anggayana, I.

W. A. (2018). KEMAMPUAN MENULIS

KARANGAN DIALOG MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA MAHASISWA JURUSAN

TATA HIDANGAN DI AKADEMI

KOMUNITAS MANAJEMEN

PERHOTELAN INDONESIA. SINTESA. Lindawati, N. P., Asriyani, R., & Anggayana, I. W. A. (2019). MODEL KOOPERATIF

THINK-PAIR-SHARE DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MENULIS KARANGAN DIALOG

BAHASA INGGRIS MAHASISWA

AKADEMI KOMUNITAS MANAJEMEN PERHOTELAN INDONESIA. LITERA: Jurnal Litera Bahasa Dan Sastra, 4(1). Murar, I. et.al. 2011. English Syntax the

Simple Sentence. Craiova: Editura

Universitaria.

Osin, R. F., Pibriari, N. P. W., & Anggayana, I. W. A. (2019, August). BALINESE

WOMEN IN SPA TOURISM IN

BADUNG REGENCY. In International Conference on Cultural Studies (Vol. 2, pp. 35-38).

Quirk, R. 1985. A University Grammar of

English. Essex: Longman Group Limited.

Redianis, N. L., Putra, A. A. B. M. A., & Anggayana, I. W. A. (2019, August). EFFECT OF CULTURE ON BALINESE LANGUAGE USED BY EMPLOYEE HOTELS FOR FOREIGN TRAVELERS

IN THE SOCIOLINGUISTIC

PERSPECTIVE. In International Conference on Cultural Studies (Vol. 2, pp. 39-43).

Sermsook, K. et al. 2017. “An Analysis of Errors in Written English Sentences: A Case Study of Thai EFL Students”. In

English Language Teaching. Vol. 10.

No. 3. Page: 101-110. Canadian Center of Science and Education.

Stobbe, G. 2008. Just Enough English

Grammar Illustrated. New York: McGraw-Hill.

Sudipa, I. N., Aryati, K. F., Susanta, I. P. A. E., & Anggayana, I. W. A. (2020). The Development of Syllabus and Lesson Plan Based on English for Occupational Purposes. International Journal of Psychosocial Rehabilitation, 24(4), 290– 300.

https://doi.org/10.37200/IJPR/V24I4/PR 201009

Wishon, G.E. and Burks, J.M. 1988. Lets Write

English Revised Edition. New York:

Gambar

Tabel 1. Hasil Jawaban Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Secara teknis GPS dapat digunakan dalam spektrum yang cukup luas, mulai dari sekedar rekreasi hingga untuk pengukuran luas suatu areal, namun perangkat hukum yang ada membatasi

Sistem yang akan dibangun terdiri dari dua proses utama, yaitu proses pembangunan database ciri dan proses identifikasi. Berikut penggambaran sistemnya. Gambar 3.1 Flowchart

Data atau variabel yang di gunakan adalah perkiraan (Estimasi) pendapatan dari asset asset yang baru pada Rental Delta Playstation untuk tahun 2009 ke depan yang berjalan di

Cipta Baru, yang dimana terdapat delapan dimensi yang mewakili setiap elemen data dan yang terdiri dari dimensi harga, lokasi, kualitas dan kelengkapan perangkat audio mobil, iklan

penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul “ Hubungan Pola Makan dan Status Gizi dengan Terjadinya Anemia Defisiensi Besi pada Mahasiswa Fakultas

hasil dari evaluasi dan menyiapkan bahan perbaikan untuk siklus berikutnya. Penelitian pada siklus pertama dianggap berhasil apabila siswa:. 1) Sebagian besar (75% dari

Dalam menghadapi perkembangan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang maju dan berkembang maka pihak Alfa Mart Jamuju harus taggap terhadap hal-hal apa saja yang mempengaruhi

Rasio lancar (current ratio) merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan dalam menganilisis tingkat likuiditas suatu perusahaan.. Elemen-elemen yang digunakan