• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS 5 PRAKTEK PTK. Oleh: Dra. Sri Wahyuni, MA, MA TESOL, PhD UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS 5 PRAKTEK PTK. Oleh: Dra. Sri Wahyuni, MA, MA TESOL, PhD UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

TUGAS 5

PRAKTEK PTK

Oleh:

Dra. Sri Wahyuni, MA, MA TESOL, PhD

UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI

PENDIDIKAN TINGGI

KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

WILAYAH VII

(2)

2

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diperiksa dan disetujui Oleh

Tim PEKERTI AA Kopertis Wilayah VII Pada tanggal___________________

(3)

3

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI

STRATEGY TRAINING UNTUK MAHASISWA BAHASA DAN SASTRA INGGRIS

UNIGA

PENDAHULUAN Latar Belakang

Meskipun mahasiswa memperoleh perlakuan pembelajaran yang sama untuk matakuliah Speaking IV dengan fokus keterampilan berdebat dalam Bahasa Inggris, setelah jangka waktu tertentu, mereka menunjukkan performance yang berbeda secara signifikan. Dengan kata lain, ada sebagian mahasiswa yang sangat terampil berbicara dalam debat, tetapi sebagian yang lain hampir tidak dapat berbicara. Fenomena ini sering membuat pengajar matakuliah Speaking IV bertanya-tanya tentang faktor penyebab terjadinya kesenjangan capaian pembelajaran ini.

Ada banyak faktor yang mungkin menjadi penyebab munculnya fenomena di atas. Faktor-faktor tersebut dapat bersumber dari mahasiswa, pengajar, sarana-prasarana, maupun proses pembelajaran secara umum. Salah satu faktor yang bersumber dari mahasiswa adalah penggunaan strategi belajar. Penggunaan strategi belajar dapat saja berbeda antara mahasiswa berketerampilan berbicara tinggi (advanced) dan mereka yang berketerampilan rendah

(elementary). Mereka yang sangat terampil berbicara, selama proses pembelajaran,

menggunakan strategi belajar secara efektif, sedangkan mereka yang tidak terampil, belum menggunakan strategi belajar secara efektif.

Terkait dengan kualitas penggunaan strategi belajar yang variatif dikalangan mahasiswa ini, satu dari beberapa perlakuan yang mungkin diterapkan adalah disediakannya strategy

training. Strategy training adalah proses pelatihan penggunaan strategi belajar kepada

mahasiswa yang dilaksanakan secara eksplisit, dimana mahasiswa menyadari sepenuhnya adanya proses pelatihan tersebut. Pelaksanaannya dapat terintegrasi dalam penyelenggaraan matakuliah atau secara terpisah sebagai matakuliah tersendiri. Sebagai perlakuan peningkatan keterampilan berbicara khusus untuk matakuliah Speaking IV, pelaksanaan strategy training yang terintegrasi dengan kegiatan kelas lebih tepat sasaran.

Pelaksanaan strategy training sangat bermanfaat bagi kelompok mahasiswa berketerampilan tingkat elementary karena dengan memperoleh pengetahuan akan

penggunaan strategi belajar secara efektif dari pelatihan, mereka dapat mengubah kebiasaan mereka dalam menggunakan strategi belajar. Dengan perubahan cara penggunaan strategi ini, efek penggunaannya akan meningkatkan hasil pembelajarannya. Strategy training juga

(4)

4 bermanfaat bagi mahasiswa dengan keterampilan tingkat sedang (intermediate) karena

mereka dapat meningkatkan kualitas penggunaan strateginya. Khusus bagi kelompok mahasiswa berketerampilan tingkat advanced, strategy training tetap bermanfaat sebagai sarana peningkatan awareness yang notabene dapat memperkuat efek penggunaan strateginya.

Penggunaan strategy training sebagai alat untuk memecahkan masalah capaian pembelajaran khususnya dalam bidang keterampilan berbicara dalam Bahasa Inggris masih relatif jarang dilakukan. Hal ini mungkin disebabkan banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi sebelum strategy training dapat direalisasikan. Terkait dengan kenyataan ini, sangatlah menarik untuk menggunakannya dalam penelitian tindakan kelas ini, karena hasil penelitianya akan menyediakan informasi mengenai efektifitas alat, selain manfaatnya untuk meningkatkan hasil pembelajaran mahasiswa.

Rumusan masalah

Masalah yang menjadi pokok perhatian penelitian ini diformulasikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana efek strategy training terhadap peningkatan keterampilan berbicara dalam debat Bahasa Inggris kelompok mahasiswa berkerampilan tingkat elementary,

intermediate, dan advanced?

2. Mengapa efek strategy training terhadap peningkatan keterampilan berbicara masing-masing kelompok mahasiswa terjadi seperti pada pertanyaan nomor1?

Hipotesis

1. Efek strategy training terhadap peningkatan keterampilan berbicara dalam debat Bahasa Inggris kelompok mahasiswa berketerampilan tingkat elementary,

intermediate, dan advanced bervariasi.

2. Variasi efek strategy training terhadap peningkatan keterampilan berbicara

berhubungan dengan tingkat keterampilan masing-masing kelompok mahasiswa.

Tujuan penelitian

Secara umum, penilitian ini bertujuan untuk mengetahui efek strategy training untuk peningkatan keterampilan berbicara dalam debat Bahasa Inggris mahasiswa melalui tujuan khusus sebagai berikut:

(5)

5 1. Untuk mengidentifikasi efek strategy training terhadap peningkatan keterampilan

berbicara dalam debat Bahasa Inggris kelompok mahasiswa berketerampilan tingkat

elementary, intermediate, dan advanced.

2. Untuk mengidentifikasi keterkaitan efek strategy training dengan tingkat keterampilan berbicara yang berbeda.

Manfaat penelitian:

Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi: 1. Mahasiswa

Setelah memperoleh strategy training, mahasiswa akan memperoleh pengetahuan baru tentang penggunaan strategi belajar yang efektif. Pengetahuan ini, setelah diimplementasikan, akan memiliki efek terhadap keterampilan berbicara mahasiswa. Khusus untuk mahasiswa yang telah memiliki keterampilan penggunaan strategi secara efektif sebelum memperoleh strategy training, mereka akan mendapatkan

awareness yang lebih besar terhadap penggunaan strateginya. Hal ini akan

memperkuat efek penggunaan strateginya. 2. Peneliti

Hasil penelitian ini akan menjadi tambahan referensi khususnya mengenai (1) efek

strategy training terhadap peningkatan keterampilan berbicara dalam debat Bahasa

Inggris mahasiswa dengan tingkat keterampilan yang berbeda; dan (2) keterkaitan

strategy training dengan tingkat keterampilan berbicara. Selain itu, peneliti juga akan

memiliki referensi tentang efektifitas strategy training terhadap peningkatan keterampilan berbicara dalam debat mahasiswa.

3. Pengajar matakuliah Speaking

Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat meningkatkan kesadaran para pengajar matakuliah Speaking mengenai efek strategy training terhadap capaian pembelajaran mahasiswa. Selain itu, hasil penelitian ini juga akan mendorong para pengajar yang belum memiliki pengetahuan mengenai strategy training untuk mulai melakukan pengembangan profesionalisme melalui pelatihan-pelatihan strategy training. 4. Perancang kurikulum

Hasil penelitian ini akan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang penggunaan strategy training di dalam kurikulum dan proses penerapannya di dalam pembelajaran.

(6)

6

Definisi istilah

Untuk menghindari kesalahan interpretasi, berikut adalah definisi istilah-istilah kunci: 1. Strategy training adalah proses pelatihan penggunaan strategi belajar yang

dilaksanakan secara eksplisit dimana mahasiswa menyadari sepenuhnya tentang aktivitas ini.

2. Tingkat keterampilan elementary, intermediate, dan advanced adalah tingkat keterampilan berbicara yang terukur dengan menggunakan proficiency test yang standar.

TINJAUAN PUSTAKA Keterampilan berbicara

Berdasarkan pada pedoman penyelenggaraan pendidikan Fakultas Sastra,

keterampilan berbicara Bahasa Inggris mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris UNIGA diukur melalui curriculum-specific achievement tests dengan sistem penilaian berskala empat: A = 4, B = 3, C = 2, dan D = 1. Di dalam praktek terdapat nilai setengah

point di atas tiga nilai baku, yaitu B+, C+, dan D+. Kegagalan dalam pembelajaran

ditunjukkan dengan nilai E = 0. Nilai ini menunjukkan pengelompokan tingkat keterampilan berbicara, dimana A = advanced, B = elementary, dan C = elementary (Fakultas Sastra, 2007).

Strategi belajar

Strategi belajar bahasa memang memiliki pengaruh terhadap hasil pembelajaran, tetapi apa sebenarnya strategi belajar bahasa itu? Sampai sekarang masih belum ada definisi yang pasti mengenainya. Beberapa ahli (misalnya Brown, 2000; Cohen, 1990; Green dan Oxford, 1995; Griffiths, 2008; O’Malley and Chamot, 1990; Oxford, 1990; Rubin, 1975; Stern, 1992; Wenden dan Rubin, 1987) mendefinisikan strategi belajar bahasa sedikit berbeda satu dengan yang lainnya sehingga timbul perdebatan mengenai apakah strategi tersebut bersifat fisik atau mental, sadar atau tak sadar, dan muncul karena problem atau karena tujuan. Untuk keperluan penelitian ini, satu definisi strategi belajar bahasa dari Griffith diadopsi karena kemampuannya dalam mengakomodasi semua hal yang diperdebatkan di atas. Griffiths (2008, h. 87) mendefinisikan strategi belajar sebagai “activities consciously

chosen by learners for the purpose of regulating their own language learning.”

[aktivitas-aktivitas yang secara sadar dipilih oleh pembelajar untuk tujuan pengaturan pembelajaran bahasa mereka sendiri].

(7)

7 Setelah definisi strategi belajar yang paling tepat dipilih, selanjutnya taksonomi

strategi belajar perlu ditentukan. Dari sekian banyak taksonomi strategi belajar yang ada, taksonomi milik Oxford (1990), yang dipercaya paling lengkap dibandingkan dengan taksonomi-taksonomi lainnya (Ellis, 1994), dan yang dipercaya paling detail dan sistematis hingga saat ini (Radwan, 2011) diadopsi sebagai dasar pelaksanaan strategy training dalam penelitian ini. Taksonomi ini terdiri dari dua kelompok utama, yaitu strategi langsung (direct) dan tidak langsung (indirect). Strategi belajar langsung dibagi lagi menjadi tiga kelompok, yaitu memory, cognitive, dan compensation. Strategi tidak langsung juga dibagi menjadi tiga yaitu metacognitive, affective, dan social. Jumlah keseluruhan strategi belajar dari enam kelompok ini adalah 62 buah.

Oxford (1990) selanjutnya mengatakan bahwa 46 dari 62 strategi dalam

taksonominya bermanfaat untuk pembelajaran keterampilan berbicara. Strategi-strategi ini tersaji dalam table 1 berikut:

Tabel 1 Strategi belajar yang bermanfaat untuk pembelajaran keterampilan berbicara

No. Strategi Grup Kelas

1 Placing new words into a context Memory Direct

2 Representing sounds in memory

3 Structured reviewing

4 Repeating Cognitive

5 Formally practising with sounds and writing systems

6 Recognizing and using formulas and patterns

7 Recombining

8 Practising naturalistically

9 Using resources for receiving and sending messages

10 Reasoning deductively

11 Translating

12 Transferring

13 Switching to the mother tongue Compensation

14 Getting help

15 Using mime or gesture

16 Avoiding communication partially or totally

17 Selecting the topic

18 Adjusting or approximating the message

19 Coining words

20 Using a circumlocution or synonym

21 Overviewing and linking with already known material

Metacognitive Indirect

(8)

8 23 Delaying speech production to focus on listening

24 Finding out about language learning

25 Organizing

26 Setting goals and objectives

27 Identifying the purpose of a language task

28 Planning for a language task

29 Seeking practice opportunities

30 Self-monitoring

31 Self-evaluating

32 Using progressive relaxation, deep breathing, or meditation

Affective

33 Using music

34 Using laughter

35 Making positive statements

36 Taking risks wisely

37 Rewarding yourself

38 Listening to your body

39 Using a checklist

40 Writing a language learning diary

41 Discussing your feelings with someone else

42 Asking for correction Social

43 Cooperating with peers

44 Cooperating with proficient users of the new language

45 Developing cultural understanding

46 Becoming aware of others’ thoughts and feelings

Strategy training

Karena strategi belajar berefek pada hasil pembelajaran (termasuk pembelajaran berbicara), dan strategi belajar itu dapat dipelajari, maka mahasiswa seharusnya didorong untuk menggunakan strategi belajar dan mereka seharusnya dibantu dalam proses

penggunaan strateginya. Salah satu cara bagaimana pengajar membantu mahasiswa dalam penggunaan strategi belajar adalah melalui strategy training. Pengajar dapat menggunakan materi strategy training yang telah dikembangkan oleh para ahli (misalnya, Brown, 1989; Ellis dan Sinclair, 1989; Oxford, 1990; Wenden, 1986 and 1991). Akan tetapi ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi sebelum strategy training dapat terlaksana secara efektif. Hal-hal tersebut mencakup strategi apa saja dan kombinasi strategi apa saja yang harus diajarkan; bagaimana menangani strategi-strategi pilihan mahasiswa sendiri; bagaimana meyakinkan mahasiswa tertentu bahwa strategi belajar itu bermanfaat; apakah pelatihan strategi belajar dilakukan secara integral dengan matakuliah atau sebagai matakuliah tersendiri; dan kapan strategy training sebaiknya dilakukan (Ellis, 1994).

(9)

9

METODE PENELITIAN Jenis penelitian

Berdasarkan sifat masalah dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian

tindakan kelas (PTK). PTK yang akan dilaksanakan merupakan upaya ilmiah sistematis untuk menerapkan strategy training dalam upaya peningkatan keterampilan berbicara mahasiswa. Secara umum penelitian ini akan menggunakan satu siklus yang mencakup tahap

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Waktu, tempat, dan subyek penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris, UNIGA. Subyek penelitian adalah mahasiswa pemprogram matakuliah Speaking IV pada semester Genap 2016/2017.

Data dan sumber data

Data penelitian ini berupa informasi yang bersumber dari subyek penelitian, pengajar matakuliah Speaking IV, strategy training, dan dokumen Program Studi. Data dan sumbernya disajikan dalam tabel 2:

Tabel 2 Data dan sumber data penelitian

Data yang diambil Sumber data

 Biodata dan persepsi mahasiswa terhadap strategi belajar

Subyek penelitian

 Aktivitas mahasiswa dan pengajar Kegiatan strategy training  Nilai matakuliah Speaking IV sebelum dan sesudah

strategy training

Pengajar matakuliah

 Penggunaan strategi belajar mahasiswa sebelum

strategy training

Dokumen Program Studi

Teknik dan instrumen pengumpulan data

Berdasarkan rencana data yang diambil seperti pada tabel 2, selanjutnya ditentukan teknik pengumpulan data dan instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil dari telaah terhadap ketepatan dan keterambilan data maka disusun hubungan antara data yang diambil dengan teknik pengambilan dan instrumennya sebagai berikut:

(10)

10 Tabel 3 Teknik pengumpulan data dan instrumennya

Data yang diambil Teknik pengumpulan Instrumen  Biodata dan persepsi subyek

penelitian terhadap strategi belajar

 Menggunakan kuesioner  Kuesioner

 Aktivitas mahasiswa dan pengajar

 Melalui wawancara dan observasi

 Pertanyaan wawancara dan template observasi  Nilai matakuliah Speaking IV

sebelum dan sesudah strategy

training

 Menggunakan dokumen milik pengajar

 Template dokumen

 Penggunaan strategi belajar mahasiswa sebelum strategy

training

 Menggunakan dokumen milik Program Studi

 Template dokumen

Prosedur penelitian

Secara umum langkah kegiatan pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Pada tahap ini, rencana yang akan dibuat adalah sebagai berikut:  Merumuskan masalah-masalah keterampilan berbicara.

 Menentukan penggunaan materi strategy training yang telah tersedia di dalam literatur.  Memilih dan menyiapkan media pembelajaran.

 Menyiapkan lembar kuesioner, pertanyaan interview, template observasi, dan template dokumen.

b. Tindakan

Melaksanakan strategy training untuk meningkatkan keterampilan berbicara mahasiswa dalam debat Bahasa Inggris.

c. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti selama pelaksanaan strategy training. Pengamatan ini untuk mengidentifikasi hal-hal positif, kendala-kendala, dan proses strategy training baik yang dihadapi mahasiswa maupun dosen selama tindakan pembelajaran.

(11)

11

d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk menganalisis hasil tindakan. Tindakan ini diakhiri dengan indikator sebagai berikut:

a. Hasil observasi telah menunjukkan bahwa pelaksanaan strategy training sesuai dengan rencana.

b. Hasil wawancara telah memberikan informasi bahwa mahasiswa telah dapat menilai efek strategy training pada keterampilan berbicara mereka.

c. Hasil tes telah menunjukkan bahwa mahasiswa berketerampilan tingkat elementary dan intermediate menunjukkan peningkatan keterampilan berbicara. Mahasiswa berketerampilan tingkat advanced menunjukkan peningkatan awareness tentang penggunaan strategi belajarnya.

Teknik analisis

Analisis dilakukan secara kualitatif deskriptif berdasar hasil wawancara, observasi terhadap proses, dan hasil belajar dengan langkah berikut:

 Melakukan pengelolaan data, yaitu mengecek, mencatat, dan memastikan validitas data-data yang telah terkumpul.

 Melakukan interpretasi, yaitu menafsirkan data dengan mengacu pada masalah penelitian.  Melakukan inferensi, yaitu menyimpulkan apakah setelah dilakukan tindakan, terjadi

peningkatan keterampilan berbicara dalam debat Bahasa Inggris.

 Pengambilan kesimpulan dan penentuan implikasi teoritis dan/atau praktis dari penelitian.

SUMBER PUSTAKA

Brown, H. D. (1989). A practical guide for language learning: A fifteen-week program of

strategies for success. New York: McGraw Hill.

Brown, H. D. (2000). Principles of language learning and teaching. New York: Longman. Cohen, A. D. (1990). Language learning: Insights for learners, teachers, and researchers. New York: Newbury House.

Ellis, G. dan Sinclair, B. (1989). Learning to learn English: A course in learner training. Cambridge: Cambridge University Press.

Ellis, R. (1985). Understanding Second Language Acquisition. Oxford: Oxford University Press.

(12)

12 Fakultas Sastra (2007). Pedoman penyelengaaraan pendidikan fakultas sastra, Universitas

Gajayana Malang: 2007-2011. Malang: Fakultas Sastra.

Green, J. M. dan Oxford, R. L. (1995). A closer look at learning strategies, L2 proficiency, and gender. TESOL Quarterly, 29, 261-297.

Griffiths, C. (Ed.). (2008). Lessons from good language learners. Cambridge: Cambridge University Press.

O’Malley, J. M. dan Chamot, A. U. (1990). Learning Strategies in Second Language

Acquisition. Cambridge: Cambridge University Press.

Oxford, R. L. (1990). Language Learning Strategies: What Every Teacher Should Know. New York: Newbury House.

Radwan, A. A. (2011). Effects of L2 proficiency and gender on choice of language learning strategies by university students majoring in English. Asian EFL Journal, 13(1), 115-163. Rubin, J. (1975). What the ‘good language learner’ can teach us. TESOL Quarterly, 9, 41-51. Stern, H. H. (1992). Issues and options in language teaching. Oxford: Oxford University Press.

Wenden, A. (1986). Helping language learners think about learning. English Language

Teaching Journal, 40, 3-12.

Wenden, A. dan Rubin, J. (1987). Learner strategies in language learning. Englewood Cliffs: Prentice Hall.

Wenden, A. (1991). Learner strategies for learner autonomy. New York: Prentice Hall.

LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner biodata dan persepsi mahasiswa terhadap strategi belajar Lampiran 2: Daftar pertanyaan wawancara

Lampiran 3: Template observasi Lampiran 4: Template dokumen

(13)

13

Lampiran 1 Kuesioner biodata dan persepsi mahasiswa terhadap strategi belajar

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI

STRATEGY TRAINING UNTUK MAHASISWA BAHASA DAN SASTRA INGGRIS

UNIGA

KUESIONER

Informasi umum

Data yang dikumpulkan melalui kuesioner ini akan membantu proses pengelompokan mahasiswa menurut tingkat keterampilan berbicara Bahasa Inggris dan menyediakan gambaran dasar persepsi mahasiswa terhadap peran strategi belajar dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Informasi biodata tidak akan dipublikasikan dalam laporan penelitian, dan dalam proses analisi data nama yang dicantumkan adalah pseudonym.

Instruksi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai kenyataan yang ada. Tidak ada jawaban benar atau salah.

A. Biodata

1. Nama: ... 2. Tempat dan tanggal lahir: ... 3. Jenis kelamin: ... B. Persepsi terhadap strategi belajar

Menurut anda, apakah strategi belajar berperan penting dalam pembelajaran keterampilan berbicara Bahasa inggris anda? Jelaskan.

... ... ... ... ... ... ...

(14)

14

Lampiran 2 Daftar pertanyaan wawancara

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI

STRATEGY TRAINING UNTUK MAHASISWA BAHASA DAN SASTRA INGGRIS

UNIGA

WAWANCARA

Wawancara ini adalah semi-structured. Daftar pertanyaan hanyalah berfungsi sebagai guide. Di lapangan, urutan dan isi pertanyaan menyesuaikan jawaban subyek penelitian.

Daftar pertanyaan

1. Apakah anda mengalami kendala/ permasalahan selama pelaksanaan strategy

training?

2. Apakah strategy training membawa manfaat untuk pembelajaran keterampilan berbicara anda? Jelaskan.

3. Menurut anda, apakah ada peningkatan keterampilan berbicara Bahasa Inggris setelah pelaksanaan strategy training? Jelaskan.

4. Menurut anda, apakah strategy training sebaiknya dilaksanakan secara terus menerus di waktu mendatang atau sebaiknya dihentikan? Jelaskan.

(15)

15

Lampiran 3 Template observasi pelaksanaan strategy training

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI

STRATEGY TRAINING UNTUK MAHASISWA BAHASA DAN SASTRA INGGRIS

UNIGA

OBSERVASI AKTIVITAS STRATEGY TRAINING

Aktivitas mahasiswa

Pertemuan Tindakan, ucapan, dan sikap mahasiswa

Masalah yang muncul

Positif Negatif 1 2 3 4 5 dst Aktivitas pengajar

Pertemuan Hal-hal yang mendukung strategy

training

Masalah yang muncul

1 2 3 4 5 dst

(16)

16

Lampiran 4 Template dokumen

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI

STRATEGY TRAINING UNTUK MAHASISWA BAHASA DAN SASTRA INGGRIS

UNIGA

TEMPLATE DOKUMEN

Nilai Speaking IV dan catatan penggunaan strategi belajar

Mahasiswa Penggunaan strategi belajar sebelum strategy training

Nilai Speaking IV Sebelum strategy

training

Setelah strategy

Gambar

Tabel 1 Strategi belajar yang bermanfaat untuk pembelajaran keterampilan berbicara
Tabel 2 Data dan sumber data penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada data penelitian, maka dapat penulis simpulkan bahwa Perkembangan Industri Kreatif Berbasis Syariah di Wilayah Propinsi Banten masih dalam tahap penyusunan

berdasarkan kecukupan ASI sebelum diberi rebusan daun ubi jalar pada ibu menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Campurejo Tahun 2016 diketahui bahwa dari 20 responden,

(Prioritas Utama) oleh pelanggan dianggap sebagai atribut yang penting namun pelaksanaannya tidak optimal dan belum sesuai dengan harapan adalah harga produk,

Nilai objek pertanggungan telah berubah dan tertanggung ingin Nilai objek pertanggungan telah berubah dan tertanggung ingin mendapatkan penggantian yang sesuai jika terjadi klaim.

fenomena yang timbul adalah pada saat musim hujan adalah ketersediaan air sangat melimpah bahkan pada tempat-tempat tertentu sampai menimbulkan genangan dan banjir

Objek dan daya tarik wisata di Kabupaten Karo merupakan salah satu tujuan. wisata yang digemari

Alur laut dan rute udara demikian harus melintasi perairan kepulauan dan laut teritorial yang berdampingan dan mencakup semua rute lintas normal yang digunakan sebagai rute atau

Suatu bahan dinamakan konduktor padat jika dapat menghantarkan Iistrik melalui pergerakan ion dalam bentuk padat. Jika bahan elektrolit padat memiliki konduktivitas