1
TUGAS 5
PRAKTEK PTK
Oleh:
Dra. Sri Wahyuni, MA, MA TESOL, PhD
UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI
PENDIDIKAN TINGGI
KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA
WILAYAH VII
2
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diperiksa dan disetujui Oleh
Tim PEKERTI AA Kopertis Wilayah VII Pada tanggal___________________
3
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI
STRATEGY TRAINING UNTUK MAHASISWA BAHASA DAN SASTRA INGGRIS
UNIGA
PENDAHULUAN Latar Belakang
Meskipun mahasiswa memperoleh perlakuan pembelajaran yang sama untuk matakuliah Speaking IV dengan fokus keterampilan berdebat dalam Bahasa Inggris, setelah jangka waktu tertentu, mereka menunjukkan performance yang berbeda secara signifikan. Dengan kata lain, ada sebagian mahasiswa yang sangat terampil berbicara dalam debat, tetapi sebagian yang lain hampir tidak dapat berbicara. Fenomena ini sering membuat pengajar matakuliah Speaking IV bertanya-tanya tentang faktor penyebab terjadinya kesenjangan capaian pembelajaran ini.
Ada banyak faktor yang mungkin menjadi penyebab munculnya fenomena di atas. Faktor-faktor tersebut dapat bersumber dari mahasiswa, pengajar, sarana-prasarana, maupun proses pembelajaran secara umum. Salah satu faktor yang bersumber dari mahasiswa adalah penggunaan strategi belajar. Penggunaan strategi belajar dapat saja berbeda antara mahasiswa berketerampilan berbicara tinggi (advanced) dan mereka yang berketerampilan rendah
(elementary). Mereka yang sangat terampil berbicara, selama proses pembelajaran,
menggunakan strategi belajar secara efektif, sedangkan mereka yang tidak terampil, belum menggunakan strategi belajar secara efektif.
Terkait dengan kualitas penggunaan strategi belajar yang variatif dikalangan mahasiswa ini, satu dari beberapa perlakuan yang mungkin diterapkan adalah disediakannya strategy
training. Strategy training adalah proses pelatihan penggunaan strategi belajar kepada
mahasiswa yang dilaksanakan secara eksplisit, dimana mahasiswa menyadari sepenuhnya adanya proses pelatihan tersebut. Pelaksanaannya dapat terintegrasi dalam penyelenggaraan matakuliah atau secara terpisah sebagai matakuliah tersendiri. Sebagai perlakuan peningkatan keterampilan berbicara khusus untuk matakuliah Speaking IV, pelaksanaan strategy training yang terintegrasi dengan kegiatan kelas lebih tepat sasaran.
Pelaksanaan strategy training sangat bermanfaat bagi kelompok mahasiswa berketerampilan tingkat elementary karena dengan memperoleh pengetahuan akan
penggunaan strategi belajar secara efektif dari pelatihan, mereka dapat mengubah kebiasaan mereka dalam menggunakan strategi belajar. Dengan perubahan cara penggunaan strategi ini, efek penggunaannya akan meningkatkan hasil pembelajarannya. Strategy training juga
4 bermanfaat bagi mahasiswa dengan keterampilan tingkat sedang (intermediate) karena
mereka dapat meningkatkan kualitas penggunaan strateginya. Khusus bagi kelompok mahasiswa berketerampilan tingkat advanced, strategy training tetap bermanfaat sebagai sarana peningkatan awareness yang notabene dapat memperkuat efek penggunaan strateginya.
Penggunaan strategy training sebagai alat untuk memecahkan masalah capaian pembelajaran khususnya dalam bidang keterampilan berbicara dalam Bahasa Inggris masih relatif jarang dilakukan. Hal ini mungkin disebabkan banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi sebelum strategy training dapat direalisasikan. Terkait dengan kenyataan ini, sangatlah menarik untuk menggunakannya dalam penelitian tindakan kelas ini, karena hasil penelitianya akan menyediakan informasi mengenai efektifitas alat, selain manfaatnya untuk meningkatkan hasil pembelajaran mahasiswa.
Rumusan masalah
Masalah yang menjadi pokok perhatian penelitian ini diformulasikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana efek strategy training terhadap peningkatan keterampilan berbicara dalam debat Bahasa Inggris kelompok mahasiswa berkerampilan tingkat elementary,
intermediate, dan advanced?
2. Mengapa efek strategy training terhadap peningkatan keterampilan berbicara masing-masing kelompok mahasiswa terjadi seperti pada pertanyaan nomor1?
Hipotesis
1. Efek strategy training terhadap peningkatan keterampilan berbicara dalam debat Bahasa Inggris kelompok mahasiswa berketerampilan tingkat elementary,
intermediate, dan advanced bervariasi.
2. Variasi efek strategy training terhadap peningkatan keterampilan berbicara
berhubungan dengan tingkat keterampilan masing-masing kelompok mahasiswa.
Tujuan penelitian
Secara umum, penilitian ini bertujuan untuk mengetahui efek strategy training untuk peningkatan keterampilan berbicara dalam debat Bahasa Inggris mahasiswa melalui tujuan khusus sebagai berikut:
5 1. Untuk mengidentifikasi efek strategy training terhadap peningkatan keterampilan
berbicara dalam debat Bahasa Inggris kelompok mahasiswa berketerampilan tingkat
elementary, intermediate, dan advanced.
2. Untuk mengidentifikasi keterkaitan efek strategy training dengan tingkat keterampilan berbicara yang berbeda.
Manfaat penelitian:
Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi: 1. Mahasiswa
Setelah memperoleh strategy training, mahasiswa akan memperoleh pengetahuan baru tentang penggunaan strategi belajar yang efektif. Pengetahuan ini, setelah diimplementasikan, akan memiliki efek terhadap keterampilan berbicara mahasiswa. Khusus untuk mahasiswa yang telah memiliki keterampilan penggunaan strategi secara efektif sebelum memperoleh strategy training, mereka akan mendapatkan
awareness yang lebih besar terhadap penggunaan strateginya. Hal ini akan
memperkuat efek penggunaan strateginya. 2. Peneliti
Hasil penelitian ini akan menjadi tambahan referensi khususnya mengenai (1) efek
strategy training terhadap peningkatan keterampilan berbicara dalam debat Bahasa
Inggris mahasiswa dengan tingkat keterampilan yang berbeda; dan (2) keterkaitan
strategy training dengan tingkat keterampilan berbicara. Selain itu, peneliti juga akan
memiliki referensi tentang efektifitas strategy training terhadap peningkatan keterampilan berbicara dalam debat mahasiswa.
3. Pengajar matakuliah Speaking
Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat meningkatkan kesadaran para pengajar matakuliah Speaking mengenai efek strategy training terhadap capaian pembelajaran mahasiswa. Selain itu, hasil penelitian ini juga akan mendorong para pengajar yang belum memiliki pengetahuan mengenai strategy training untuk mulai melakukan pengembangan profesionalisme melalui pelatihan-pelatihan strategy training. 4. Perancang kurikulum
Hasil penelitian ini akan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang penggunaan strategy training di dalam kurikulum dan proses penerapannya di dalam pembelajaran.
6
Definisi istilah
Untuk menghindari kesalahan interpretasi, berikut adalah definisi istilah-istilah kunci: 1. Strategy training adalah proses pelatihan penggunaan strategi belajar yang
dilaksanakan secara eksplisit dimana mahasiswa menyadari sepenuhnya tentang aktivitas ini.
2. Tingkat keterampilan elementary, intermediate, dan advanced adalah tingkat keterampilan berbicara yang terukur dengan menggunakan proficiency test yang standar.
TINJAUAN PUSTAKA Keterampilan berbicara
Berdasarkan pada pedoman penyelenggaraan pendidikan Fakultas Sastra,
keterampilan berbicara Bahasa Inggris mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris UNIGA diukur melalui curriculum-specific achievement tests dengan sistem penilaian berskala empat: A = 4, B = 3, C = 2, dan D = 1. Di dalam praktek terdapat nilai setengah
point di atas tiga nilai baku, yaitu B+, C+, dan D+. Kegagalan dalam pembelajaran
ditunjukkan dengan nilai E = 0. Nilai ini menunjukkan pengelompokan tingkat keterampilan berbicara, dimana A = advanced, B = elementary, dan C = elementary (Fakultas Sastra, 2007).
Strategi belajar
Strategi belajar bahasa memang memiliki pengaruh terhadap hasil pembelajaran, tetapi apa sebenarnya strategi belajar bahasa itu? Sampai sekarang masih belum ada definisi yang pasti mengenainya. Beberapa ahli (misalnya Brown, 2000; Cohen, 1990; Green dan Oxford, 1995; Griffiths, 2008; O’Malley and Chamot, 1990; Oxford, 1990; Rubin, 1975; Stern, 1992; Wenden dan Rubin, 1987) mendefinisikan strategi belajar bahasa sedikit berbeda satu dengan yang lainnya sehingga timbul perdebatan mengenai apakah strategi tersebut bersifat fisik atau mental, sadar atau tak sadar, dan muncul karena problem atau karena tujuan. Untuk keperluan penelitian ini, satu definisi strategi belajar bahasa dari Griffith diadopsi karena kemampuannya dalam mengakomodasi semua hal yang diperdebatkan di atas. Griffiths (2008, h. 87) mendefinisikan strategi belajar sebagai “activities consciously
chosen by learners for the purpose of regulating their own language learning.”
[aktivitas-aktivitas yang secara sadar dipilih oleh pembelajar untuk tujuan pengaturan pembelajaran bahasa mereka sendiri].
7 Setelah definisi strategi belajar yang paling tepat dipilih, selanjutnya taksonomi
strategi belajar perlu ditentukan. Dari sekian banyak taksonomi strategi belajar yang ada, taksonomi milik Oxford (1990), yang dipercaya paling lengkap dibandingkan dengan taksonomi-taksonomi lainnya (Ellis, 1994), dan yang dipercaya paling detail dan sistematis hingga saat ini (Radwan, 2011) diadopsi sebagai dasar pelaksanaan strategy training dalam penelitian ini. Taksonomi ini terdiri dari dua kelompok utama, yaitu strategi langsung (direct) dan tidak langsung (indirect). Strategi belajar langsung dibagi lagi menjadi tiga kelompok, yaitu memory, cognitive, dan compensation. Strategi tidak langsung juga dibagi menjadi tiga yaitu metacognitive, affective, dan social. Jumlah keseluruhan strategi belajar dari enam kelompok ini adalah 62 buah.
Oxford (1990) selanjutnya mengatakan bahwa 46 dari 62 strategi dalam
taksonominya bermanfaat untuk pembelajaran keterampilan berbicara. Strategi-strategi ini tersaji dalam table 1 berikut:
Tabel 1 Strategi belajar yang bermanfaat untuk pembelajaran keterampilan berbicara
No. Strategi Grup Kelas
1 Placing new words into a context Memory Direct
2 Representing sounds in memory
3 Structured reviewing
4 Repeating Cognitive
5 Formally practising with sounds and writing systems
6 Recognizing and using formulas and patterns
7 Recombining
8 Practising naturalistically
9 Using resources for receiving and sending messages
10 Reasoning deductively
11 Translating
12 Transferring
13 Switching to the mother tongue Compensation
14 Getting help
15 Using mime or gesture
16 Avoiding communication partially or totally
17 Selecting the topic
18 Adjusting or approximating the message
19 Coining words
20 Using a circumlocution or synonym
21 Overviewing and linking with already known material
Metacognitive Indirect
8 23 Delaying speech production to focus on listening
24 Finding out about language learning
25 Organizing
26 Setting goals and objectives
27 Identifying the purpose of a language task
28 Planning for a language task
29 Seeking practice opportunities
30 Self-monitoring
31 Self-evaluating
32 Using progressive relaxation, deep breathing, or meditation
Affective
33 Using music
34 Using laughter
35 Making positive statements
36 Taking risks wisely
37 Rewarding yourself
38 Listening to your body
39 Using a checklist
40 Writing a language learning diary
41 Discussing your feelings with someone else
42 Asking for correction Social
43 Cooperating with peers
44 Cooperating with proficient users of the new language
45 Developing cultural understanding
46 Becoming aware of others’ thoughts and feelings
Strategy training
Karena strategi belajar berefek pada hasil pembelajaran (termasuk pembelajaran berbicara), dan strategi belajar itu dapat dipelajari, maka mahasiswa seharusnya didorong untuk menggunakan strategi belajar dan mereka seharusnya dibantu dalam proses
penggunaan strateginya. Salah satu cara bagaimana pengajar membantu mahasiswa dalam penggunaan strategi belajar adalah melalui strategy training. Pengajar dapat menggunakan materi strategy training yang telah dikembangkan oleh para ahli (misalnya, Brown, 1989; Ellis dan Sinclair, 1989; Oxford, 1990; Wenden, 1986 and 1991). Akan tetapi ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi sebelum strategy training dapat terlaksana secara efektif. Hal-hal tersebut mencakup strategi apa saja dan kombinasi strategi apa saja yang harus diajarkan; bagaimana menangani strategi-strategi pilihan mahasiswa sendiri; bagaimana meyakinkan mahasiswa tertentu bahwa strategi belajar itu bermanfaat; apakah pelatihan strategi belajar dilakukan secara integral dengan matakuliah atau sebagai matakuliah tersendiri; dan kapan strategy training sebaiknya dilakukan (Ellis, 1994).
9
METODE PENELITIAN Jenis penelitian
Berdasarkan sifat masalah dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas (PTK). PTK yang akan dilaksanakan merupakan upaya ilmiah sistematis untuk menerapkan strategy training dalam upaya peningkatan keterampilan berbicara mahasiswa. Secara umum penelitian ini akan menggunakan satu siklus yang mencakup tahap
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Waktu, tempat, dan subyek penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris, UNIGA. Subyek penelitian adalah mahasiswa pemprogram matakuliah Speaking IV pada semester Genap 2016/2017.
Data dan sumber data
Data penelitian ini berupa informasi yang bersumber dari subyek penelitian, pengajar matakuliah Speaking IV, strategy training, dan dokumen Program Studi. Data dan sumbernya disajikan dalam tabel 2:
Tabel 2 Data dan sumber data penelitian
Data yang diambil Sumber data
Biodata dan persepsi mahasiswa terhadap strategi belajar
Subyek penelitian
Aktivitas mahasiswa dan pengajar Kegiatan strategy training Nilai matakuliah Speaking IV sebelum dan sesudah
strategy training
Pengajar matakuliah
Penggunaan strategi belajar mahasiswa sebelum
strategy training
Dokumen Program Studi
Teknik dan instrumen pengumpulan data
Berdasarkan rencana data yang diambil seperti pada tabel 2, selanjutnya ditentukan teknik pengumpulan data dan instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil dari telaah terhadap ketepatan dan keterambilan data maka disusun hubungan antara data yang diambil dengan teknik pengambilan dan instrumennya sebagai berikut:
10 Tabel 3 Teknik pengumpulan data dan instrumennya
Data yang diambil Teknik pengumpulan Instrumen Biodata dan persepsi subyek
penelitian terhadap strategi belajar
Menggunakan kuesioner Kuesioner
Aktivitas mahasiswa dan pengajar
Melalui wawancara dan observasi
Pertanyaan wawancara dan template observasi Nilai matakuliah Speaking IV
sebelum dan sesudah strategy
training
Menggunakan dokumen milik pengajar
Template dokumen
Penggunaan strategi belajar mahasiswa sebelum strategy
training
Menggunakan dokumen milik Program Studi
Template dokumen
Prosedur penelitian
Secara umum langkah kegiatan pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap ini, rencana yang akan dibuat adalah sebagai berikut: Merumuskan masalah-masalah keterampilan berbicara.
Menentukan penggunaan materi strategy training yang telah tersedia di dalam literatur. Memilih dan menyiapkan media pembelajaran.
Menyiapkan lembar kuesioner, pertanyaan interview, template observasi, dan template dokumen.
b. Tindakan
Melaksanakan strategy training untuk meningkatkan keterampilan berbicara mahasiswa dalam debat Bahasa Inggris.
c. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti selama pelaksanaan strategy training. Pengamatan ini untuk mengidentifikasi hal-hal positif, kendala-kendala, dan proses strategy training baik yang dihadapi mahasiswa maupun dosen selama tindakan pembelajaran.
11
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk menganalisis hasil tindakan. Tindakan ini diakhiri dengan indikator sebagai berikut:
a. Hasil observasi telah menunjukkan bahwa pelaksanaan strategy training sesuai dengan rencana.
b. Hasil wawancara telah memberikan informasi bahwa mahasiswa telah dapat menilai efek strategy training pada keterampilan berbicara mereka.
c. Hasil tes telah menunjukkan bahwa mahasiswa berketerampilan tingkat elementary dan intermediate menunjukkan peningkatan keterampilan berbicara. Mahasiswa berketerampilan tingkat advanced menunjukkan peningkatan awareness tentang penggunaan strategi belajarnya.
Teknik analisis
Analisis dilakukan secara kualitatif deskriptif berdasar hasil wawancara, observasi terhadap proses, dan hasil belajar dengan langkah berikut:
Melakukan pengelolaan data, yaitu mengecek, mencatat, dan memastikan validitas data-data yang telah terkumpul.
Melakukan interpretasi, yaitu menafsirkan data dengan mengacu pada masalah penelitian. Melakukan inferensi, yaitu menyimpulkan apakah setelah dilakukan tindakan, terjadi
peningkatan keterampilan berbicara dalam debat Bahasa Inggris.
Pengambilan kesimpulan dan penentuan implikasi teoritis dan/atau praktis dari penelitian.
SUMBER PUSTAKA
Brown, H. D. (1989). A practical guide for language learning: A fifteen-week program of
strategies for success. New York: McGraw Hill.
Brown, H. D. (2000). Principles of language learning and teaching. New York: Longman. Cohen, A. D. (1990). Language learning: Insights for learners, teachers, and researchers. New York: Newbury House.
Ellis, G. dan Sinclair, B. (1989). Learning to learn English: A course in learner training. Cambridge: Cambridge University Press.
Ellis, R. (1985). Understanding Second Language Acquisition. Oxford: Oxford University Press.
12 Fakultas Sastra (2007). Pedoman penyelengaaraan pendidikan fakultas sastra, Universitas
Gajayana Malang: 2007-2011. Malang: Fakultas Sastra.
Green, J. M. dan Oxford, R. L. (1995). A closer look at learning strategies, L2 proficiency, and gender. TESOL Quarterly, 29, 261-297.
Griffiths, C. (Ed.). (2008). Lessons from good language learners. Cambridge: Cambridge University Press.
O’Malley, J. M. dan Chamot, A. U. (1990). Learning Strategies in Second Language
Acquisition. Cambridge: Cambridge University Press.
Oxford, R. L. (1990). Language Learning Strategies: What Every Teacher Should Know. New York: Newbury House.
Radwan, A. A. (2011). Effects of L2 proficiency and gender on choice of language learning strategies by university students majoring in English. Asian EFL Journal, 13(1), 115-163. Rubin, J. (1975). What the ‘good language learner’ can teach us. TESOL Quarterly, 9, 41-51. Stern, H. H. (1992). Issues and options in language teaching. Oxford: Oxford University Press.
Wenden, A. (1986). Helping language learners think about learning. English Language
Teaching Journal, 40, 3-12.
Wenden, A. dan Rubin, J. (1987). Learner strategies in language learning. Englewood Cliffs: Prentice Hall.
Wenden, A. (1991). Learner strategies for learner autonomy. New York: Prentice Hall.
LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner biodata dan persepsi mahasiswa terhadap strategi belajar Lampiran 2: Daftar pertanyaan wawancara
Lampiran 3: Template observasi Lampiran 4: Template dokumen
13
Lampiran 1 Kuesioner biodata dan persepsi mahasiswa terhadap strategi belajar
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI
STRATEGY TRAINING UNTUK MAHASISWA BAHASA DAN SASTRA INGGRIS
UNIGA
KUESIONER
Informasi umum
Data yang dikumpulkan melalui kuesioner ini akan membantu proses pengelompokan mahasiswa menurut tingkat keterampilan berbicara Bahasa Inggris dan menyediakan gambaran dasar persepsi mahasiswa terhadap peran strategi belajar dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Informasi biodata tidak akan dipublikasikan dalam laporan penelitian, dan dalam proses analisi data nama yang dicantumkan adalah pseudonym.
Instruksi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai kenyataan yang ada. Tidak ada jawaban benar atau salah.
A. Biodata
1. Nama: ... 2. Tempat dan tanggal lahir: ... 3. Jenis kelamin: ... B. Persepsi terhadap strategi belajar
Menurut anda, apakah strategi belajar berperan penting dalam pembelajaran keterampilan berbicara Bahasa inggris anda? Jelaskan.
... ... ... ... ... ... ...
14
Lampiran 2 Daftar pertanyaan wawancara
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI
STRATEGY TRAINING UNTUK MAHASISWA BAHASA DAN SASTRA INGGRIS
UNIGA
WAWANCARA
Wawancara ini adalah semi-structured. Daftar pertanyaan hanyalah berfungsi sebagai guide. Di lapangan, urutan dan isi pertanyaan menyesuaikan jawaban subyek penelitian.
Daftar pertanyaan
1. Apakah anda mengalami kendala/ permasalahan selama pelaksanaan strategy
training?
2. Apakah strategy training membawa manfaat untuk pembelajaran keterampilan berbicara anda? Jelaskan.
3. Menurut anda, apakah ada peningkatan keterampilan berbicara Bahasa Inggris setelah pelaksanaan strategy training? Jelaskan.
4. Menurut anda, apakah strategy training sebaiknya dilaksanakan secara terus menerus di waktu mendatang atau sebaiknya dihentikan? Jelaskan.
15
Lampiran 3 Template observasi pelaksanaan strategy training
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI
STRATEGY TRAINING UNTUK MAHASISWA BAHASA DAN SASTRA INGGRIS
UNIGA
OBSERVASI AKTIVITAS STRATEGY TRAINING
Aktivitas mahasiswa
Pertemuan Tindakan, ucapan, dan sikap mahasiswa
Masalah yang muncul
Positif Negatif 1 2 3 4 5 dst Aktivitas pengajar
Pertemuan Hal-hal yang mendukung strategy
training
Masalah yang muncul
1 2 3 4 5 dst
16
Lampiran 4 Template dokumen
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI
STRATEGY TRAINING UNTUK MAHASISWA BAHASA DAN SASTRA INGGRIS
UNIGA
TEMPLATE DOKUMEN
Nilai Speaking IV dan catatan penggunaan strategi belajar
Mahasiswa Penggunaan strategi belajar sebelum strategy training
Nilai Speaking IV Sebelum strategy
training
Setelah strategy