MEWUJUDKAN GURU PROFESIONAL
PASCA SERTIFIKASI
1
DISAMPAIKAN PADA SEMINAR NASIONAL DI UNIVERSITAS MUHAMADIYAH
PURWOKERTO, TANGGAL 10 MARET 2010
Oleh
<= SLTA D1 D2 D3 S1 S2 S3 1 TK 110,742 9,440 32,382 3,097 18,652 115 1 174,429 PNS 19,977 770 5,955 336 5,134 63 - 32,235 Non PNS 90,765 8,670 26,427 2,761 13,518 52 1 142,194 2 SD 417,389 11,529 589,034 23,841 207,074 1,161 4 1,250,032 PNS 266,331 7,213 505,119 15,328 152,090 1,077 2 947,160 Non PNS 151,058 4,316 83,915 8,513 54,984 84 2 302,872 3 SMP 39,133 36,202 37,446 72,822 299,319 3,277 7 488,206 PNS 16,060 29,327 25,785 51,441 164,388 2,870 4 289,875 Non PNS 23,073 6,875 11,661 21,381 134,931 407 3 198,331 4 SLB 1,666 238 2,883 803 4,514 50 - 10,154 PNS 577 68 1,839 505 2,644 42 - 5,675 Non PNS 1,089 170 1,044 298 1,870 8 - 4,479 5 SMA 6,301 1,200 4,082 22,964 189,753 3,106 27 227,433 PNS 2,056 345 2,071 13,853 101,752 2,436 5 122,518 Non PNS 4,245 855 2,011 9,111 88,001 670 22 104,915 6 SMK 5,172 1,341 2,842 23,942 120,764 1,691 9 155,761 PNS 900 230 834 9,429 40,282 1,054 3 52,732 Non PNS 4,272 1,111 2,008 14,513 80,482 637 6 103,029 7 MI 94,755 23,580 45,933 9,086 31,312 108 - 204,774 PNS 4,478 4,480 18,267 2,358 6,997 45 - 36,625 Non PNS 90,277 19,100 27,666 6,728 24,315 63 - 168,149 8 MTs 37,045 10,722 13,554 22,559 95,326 599 4 179,809 PNS 886 621 1,615 5,670 16,687 234 1 25,714 Non PNS 36,159 10,101 11,939 16,889 78,639 365 3 154,095 9 MA 10,090 2,164 3,215 10,290 65,635 1,321 8 92,723 PNS 244 63 137 1,291 13,605 596 2 15,938 Non PNS 9,846 2,101 3,078 8,999 52,030 725 6 76,785 722,293 96,416 731,371 189,404 1,032,349 11,428 60 2,783,321 311,509 43,117 561,622 100,211 503,579 8,417 17 1,528,472 410,784 53,299 169,749 89,193 528,770 3,011 43 1,254,849 JUMLAH GURU JUMLAH PNS Non PNS No. JENJANG SEKOLAH Jenjang Pendidikan 2
1. Jumlah guru yang sangat besar yaitu 2.783.321 orang,
termasuk sekitar 477.000 orang adalah guru di bawah
Departemen Agama.
2. Pendataan guru yang belum sepenuhnya selesai sehingga
sulit untuk mengetahui
supply and demand.
PERMASALAHAN GURU
3.
Distribusi guru belum merata
4.
Guru yang belum memiliki kualifikasi akademik S1
/D-IV cukup besar sebanyak 63,1%
5.
Banyak guru berkompetensi rendah
6.
Belum semua guru mendapatkan program
peningkatan kompetensi
Lanjutan:
PERMASALAHAN GURU
7.
Cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga membutuhkan kompetensi (ICT) bagi para guru
8.
Guru akan pensiun pada tahun 2010 s/d 2015 sebanyak
300.000 dan memerlukan penggantinya
9.
Desentralisasi pengelolaan guru namun kasus-kasus guru
selalu dikirim ke pusat untuk menyelesaikannya
Lanjutan:
PERMASALAHAN GURU
REFORMASI GURU
1. Reformasi guru dimulai dari Deklarasi Guru
sebagai Bidang Pekerjaan Profesi oleh
Presiden tanggal 14 Desember 2004.
2. Satu tahun kemudian (15 Desember 2005
diterbitkanlah UU Nomor 14 TH 2005
tentang Guru dan Dosen)
Lanjutan:
REFORMASI GURU
3.
Guru sebagai pekerja profesional sama
seperti: tentara, pengacara, apoteker,
dokter, akuntan publik, psycholog.
Mereka memiliki karakteristik yang tidak
bisa disamakan/dicapai dengan mudah,
karena harus memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu sebagai pekerja
profesional.
Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama:
• mendidik,
• mengajar,
• membimbing,
• mengarahkan,
• melatih,
• menilai, dan
• mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
PROFESIONAL
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan
yang memerlukan keahlian, kemahiran,
atau kecakapan yang memenuhi standar
mutu atau norma tertentu serta
GURU PROFESIONAL
• Minimal Sarjana (S-1) atau Diploma IV
(D-IV)
• Memiliki Sertifikat Pendidik
• Memiliki Kompetensi
• Sehat Jasmani Rohani
• Mampu Mewujudkan Tujuan Pendidikan
Nasional
SEDIKIT TENTANG SERTIFIKASI
MELALUI PORTOFOLIO
NO
KOMPONEN PORTOFOLIO
SKOR
1
Kualifikasi akademik
325
2
Pendidikan dan pelatihan
400
3
Pengalaman mengajar
190
4
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
160
5
Penilaian dari atasan dan pengawas
50
6
Prestasi akademik
125
7
Karya pengembangan profesi
100
8
Keikutsertaan dalam forum ilmiah
50
9
Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial
60
10
Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
40
JUMLAH
1500
KOMPONEN PORTOFOLIO
(Sesuai PP No 74/2008 Tentang Guru)
KOMPETENSI GURU
PED
KEPRI
SOS
PROF
1. Kualifikasi Akademik
√
√
2. Pendidikan dan Pelatihan
√
√
3. Pengalaman Mengajar
√
√
√
4. Perenc & Pelaks Pembelajaran
√
√
5. Penilaian Atasan & Pengawas
√
√
√
√
6. Prestasi Akademik
√
√
√
7. Karya Pengembangan Profesi
√
8. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah
√
√
9. Pengalmn Org dlm Bid Kepend & sosial
√
√
10 Penghargaan yg Relevan dg Bid Pend
√
√
√
√
PEMETAAN KOMPONEN PORTOFOLIO
KE DALAM KOMPETENSI GURU
1500
850
Lulus Portofolio
Melengkapi Adm
849
841
Melengkapi berkas
Portofolio (substansi)
840
0
PLPG
15
SERTIFIKASI CALON GURU PRAJABATAN
(MELALUI PENDIDIKAN PROFESI)
Calon Guru sebelum mengikuti test CPNS harus sudah memiliki ijazah S1/D-IV dan sudah
bersertifikat pendidik melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG)
16
Calon Guru
Latar Belakang Pendidikan
Beban Belajar
Pendidikan Profesi Guru
TK
S1 PGTK
18 – 20 sks
S1 Kependidikan
36 – 40 sks
S1 Psikologi
36 – 40 sks
SD
S1 PGSD
18 – 20 sks
S1 Kependidikan
36 – 40 sks
S1 Psikologi
36 – 40 sks
SMP
S1 Kependidikan/non kependidikan
36 – 40 sks *)
SMA
S1 Kependidikan/non kependidikan
36 – 40 sks *)
SMK
S1 Kependidikan/non kependidikan
36 – 40 sks *)
SERTIFIKASI
BERDASARKAN PP NO. 74
TAHUN 2008
PP No.74
Ditetapkan di Jakarta
ATURAN PERALIHAN
Pasal 65
Dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak berlakunya Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen:
a. Guru Dalam Jabatan yang belum memiliki Sertifikat Pendidik memperoleh
tunjangan fungsional atau subsidi tunjangan fungsional dan maslahat tambahan;
b. Guru dalam jabatan diberi Sertifikat Pendidik secara langsung apabila:
1) sudah memiliki kualifikasi akademik magister (S-2) atau doktor (S-3) dari
perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang
relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang diampunya, atau
guru kelas dan guru bimbingan dan konseling atau konselor, dengan golongan
sekurang-kurangnya IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara
dengan golongan IV/b; atau
2) sudah mempunyai golongan serendah-rendahnya IV/c, atau yang memenuhi
angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c.
ATURAN PERALIHAN
c. Guru dalam jabatan yang telah memiliki Kualifikasi Akademik
S-1 atau D-IV yang tidak sesuai dengan mata pelajaran, rumpun
mata pelajaran, atau satuan pendidikan yang diampunya,
keikutsertaannya dalam pendidikan profesi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 atau uji kompetensi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 yang diikutinya dilakukan berdasarkan
mata pelajaran, rumpun mata pelajaran, dan/atau satuan
pendidikan yang diampunya;
d. Guru yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 ayat (1) dan ayat (3) pada satuan pendidikan yang
belum memenuhi ketentuan rasio peserta didik terhadap Guru
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 tetap menerima tunjangan
profesi.
ATURAN PERALIHAN
Pasal 66
Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak berlakunya Peraturan Pemerintah
ini, Guru Dalam Jabatan yang belum memenuhi Kualifikasi Akademik S-1
atau D-IV, dapat mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh Sertifikat
Pendidik apabila sudah:
a. mencapai usia 50 (lima puluh) tahun dan mempunyai pengalaman kerja
20 (dua puluh) tahun sebagai Guru; atau
b. mempunyai golongan IV/a, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif
setara dengan golongan IV/a.
Pasal 67
Pengawas satuan pendidikan selain Guru yang diangkat sebelum
berlakunya Peraturan Pemerintah ini diberi kesempatan dalam waktu 5
(lima) tahun untuk memperoleh Sertifikat Pendidik.
BAGAIMANA POTRET
GURU
KITA?
RANGKING INDONESIA BERDASARKAN HDI DIBANDINGKAN
BEBERAPA NEGARA TAHUN 1995-2006
Sumber: UNDP (1995, 2000, 2003, 2004, 2005 dan 2006)
NEGARA
TAHUN
1995
2000
2003
2004
2005
2006
Thailand
58
76
74
76
73
74
Malaysia
59
61
58
59
61
61
Philipina
100
77
85
83
84
84
Indonesia
104
109
112
111
110
108
Cina
111
99
104
94
85
81
Vietnam
120
108
109
112
108
109
Kesempatan Pengembangan Profesional di Sekolah
untuk Guru (
Matematika
) – Kelas 8*
Persentase Siswa yang Gurunya Terlibat dalam
Pengembangan Profesional 3 Kali atau Lebih
dalam Setahun
Indonesia
Malaysia
Singapore
Mendukung Implementasi
Kurikulum Nasional
16
49
56
Tujuan Peningkatan Mutu
dari Sekolah Sendiri
26
55
67
Penggunaan ICT dalam
Pendidikan
14
28
77
Tingkat Keikutsertaan Guru (
Matematika
) dalam
Pengembangan Profesional – Kelas 8*
Persentase Siswa yang Gurunya Berpartisipasi
dalam 2 Tahun Terkahir
Indonesia
Malaysia
Singapura
Pedagogi Matematika
64
64
78
Content Matematika
57
69
76
Peningkatan Kemampuan
Memecahkan Masalah
49
72
70
Mengintegrasikan ICT
dalam Matematika
21
48
88
*Laporan Guru
HASIL UJIAN NASIONAL
2009
• 18 % PUTIH: JUJUR
• 42 % ABU ABU: DIRAGUKAN
• 40 % HITAM: TIDAK JUJUR DALAM
UJIAN
ADAKAH PENGARUH PTK
DALAM HAL INI !
DARI MARPAUNG BLOG (WORDPRESS)
SEORANG GURU
• Miris rasanya ketika 2 tahun terakhir ini pada tiap tanggal 24
November ketika saya berada di kedai buah saat membelikan
oleh-oleh untuk guru dari anak saya, pada saat yang bersamaan
pula beberapa orang ibu nyeletuk sambil membayar buah yang ia
beli bertanya pada pembeli di sebelahnya ” ibu mau beli buah
untuk gurunya juga”?
Lantas Ibu itu menjawab “ia bu gurunya minta dibelikan apel,
karena hari guru katanya”. Dan kejadian seperti itu juga dialami
ibu-ibu lainnya yang berada di kedai buah tersebut.
• Alangkah rendahnya guru kita. Sebagai guru merasa malu, betapa
kita sudi merendahkan diri dengan mengemis minta dihargai
dengan harga yang begitu rendah…….
30
DISASTER FOR STUDENTS !
HIGHEST
QUINTILE
TEACHERS RANKED BY
EFFECTIVENESS (based on ability to
improve test scores)
STUDENT ACHIEVEMENT
(measured by test scores)
HIGH
MIDDLE
LOW
After one year the most
effective teachers raised
results by 53%. After three
years this was 83%
OUTCOMES
(test scores)
LOWEST
QUINTILE
After one year the least
effective teachers raised
results by 14%. After three
years this was 29%
Net difference = over
50%
KUASAI
LEARNING
PARADIGM
• LEARNING TO KNOW
• LEARNING TO DO
• LEARNING TO LIVE
TOGETHER
• LEARNING TO BE
31
KOMPETENSI GURU (Selain Pesan SNP)
(Malderez & Wedell, 2007:19)
1) Pemahaman tentang (knowing about):
Pengetahuan yang dimiliki oleh guru dan dimanfaatkan oleh guru
tentang bagaimana siswa belajar.
2) Pemahaman bagaimana (knowing how):
Kemampuan guru untuk memanfaatkan strategi-strategi yang mendukung
siswa dan proses belajar, memperhatikan dan menganalisis hal-hal yang
terjadi di kelas (noticing atau kepekaan), dan mengembangkan situasi
yang mendukung proses belajar.
3) Pemahaman kapan (knowing to):
Kompetensi yang dikembangkan oleh guru terampil berdasarkan
pengalamannya sehingga dia dapat: memanfaatkan pengetahuan yang
dimilikinya pada saat dan dengan cara yang paling tepat sehingga proses
pembelajaran siswanya dapat didukung sepenuhnya.
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
GURU (Permeneg PAN No.16/2009) Pasal 11
Unsur dan sub unsur kegiatan Guru yang dinilai angka kreditnya
adalah:
(1) Pendidikan, meliputi :
– pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/ijazah
– pendidikan dan pelatihan (diklat) prajabatan dan memperoleh
surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPL) prajabatan
atau sertifikat.
(2) Pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu, meliputi:
– proses pembelajaran, bagi Guru Kelas dan Guru Mata
Pelajaran/Rumpun Mata Pelajaran;
– proses bimbingan, bagi Guru B K;
– melaksanakan tugas lain yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah.
LANJUTAN … (Pasal 11)
(3) Pengembangan keprofesian berkelanjutan, meliputi :
– Pengembangan diri;
– Publikasi dan Karya Inovatif;
– Penghargaan atas prestasi atau dedikasi.
(4) Penunjang tugas Guru, meliputi:
– melaksanakan pengabdian pada masyarakat/kegiatan
sosial kemasyarakatan;
– mendapat gelar yang tidak sesuai dengan bidang yang
diampunya; dan
• PNS Baru, berstatus 100% belum
disebut sebagai Guru Profesional
sebelum mengikuti Program Induksi;
• Guru Profesional terdiri dari 4 jenjang:
DITPRODIK
35
JENJAN
G
PANGKAT
GOL
1
GURU PERTAMA
III.a dan III.b
2
GURU MUDA
III.c dan III.d
3
GURU MADYA
IV.a , IV.b dan IV.c
KERANGKA PENINGKATAN PROFESIONALISME
GURU BERKELANJUTAN (CPD)
PERTAMA
IIIa-IIIb
MUDA
IIIc-IIId
PENILAIAN
KINERJA
PPGB BERBASIS
KOMPETENSI GURU
PPGB BERBASIS KOMPETENSI PENGAWASGURU S-1/D-IV DAN SERTIFIKAT PENDIDIK
PROGRAM INDUKSI
UTAMA
IVd-IVe
MADYA
IVa-IVb-IVc
MUDA
IIIc-IIId
PPGB BERBASIS KOMPETENSI KEPALA SEKOLAHLULUSAN SI/D-IV
KEPENDIDIKAN/
NON KEPENDIDIKAN
PENDIDIKAN PROFESI GURU: GURU TK (18-20 SKS) GURU SD (18-20 SKS) GURU SMP(36-40 SKS) GURU SMA(36-40 SKS) GURU SMK(36-40 SKS) TES
PENGETAHUA
N UMUM
TES POTENSI
AKADEMIK
CPNS
(80%)
PRA JABATAN
DAN
PROGRAM
INDUKSI
PNS
(100%)
GURU
PERTAMA
GOL. IIIa & IIIb
1.
PENDIDIKAN PROFESI
GURU
BERKELANJUTAN
2. PENULISAN KARYA
ILMIAH (KTI);
3. PENILAIAN PRESTASI
KERJA (KONVERSI
ANGKA KREDIT)
1. PENDIDIKAN PROFESI GURU BERKELANJUTAN;
2. KEKEPALA SEKOLAHAN; 3. KEPENGAWASAN;
4. PENILAIAN PRESTASI KERJA (KONVERSI ANGKA KREDIT) 5. PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
(KTI)
GURU MADYA
GOL. IVa, IVb
& IVc
1. PENDIDIKAN PROFESI BERKELANJUTAN 2. PENELITIAN TINDAKAN
KELAS
3. PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)
4. SEMINAR ILMIAH; 5. PENILAIAN PRESTASI
KERJA (KONVERSI ANGKA KREDIT)