• Tidak ada hasil yang ditemukan

Key Word: Growing, Nilam Plant

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Key Word: Growing, Nilam Plant"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

THE GROWING OF NILAM PLANT (Pogostemon Cablin Benth) IN

GUNUNG TULEH WEST PASAMAN

By

Hayatul Ridia1, Slamet Rianto, M.Pd.2, Afrital Rezki, S.Pd, M.Si.3

1) Student in STKIP PGRI West Sumatera 2) 3) Lecturer of Geography Department

ABSTRACT

The aim of this research to get a data and information about how to Growth of Nilam in Gunung Tuleh West Pasaman. The growing of nilam we can look from prepare of land area, frocess of seed, plenting fertilizing, protection and take care from disease. The kinds of this research is descriptive research. The population of this research is all of nilam’s farmer in Gunung Tuleh West Pasaman especially Guo area and Sibatutu arae with 207 people. Respondent sample take it with random sampling as much as 50% until respondent sample 104 people. The result data of this research have process with descriptive statistic by percentase formulate. The result of this research about growing nilam’s plant in Gunung Tuleh West Pasaman, (1) prepare of land area firstly, implented after that to cleaned, (2) process of seeding more of the farmer using general seed have low quality. (3) the process of planting more of the farmer using space with <100 cm, the process of planting they are doing with individually, the most planting is tumpang sari, and sum of seed/hole maximum 1 seed/hole, (4) fertilizing most by using pupuk urea, with sowed the first fertilizing when the plant has 2-3 month, the interval for second fertilizing more that three weeks, the process of giving manure have quality 75-100 kg/ha, (5) the protection of nilam’s plant most of the farmer doing with inserting and spraying, (6) exterminating of disease by using pestisida.

Key Word: Growing, Nilam Plant

A. PENDAHULUAN

Komoditi perkebunan cukup berperan bagi perekonomian rakyat dan negara, terutama kontribusinya terhadap perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) dan devisa negara. Peran perkebunan dalam pembangunan daerah dan nasional, antara lain dalam (a) upaya peningkatan pendapatan petani/masyarakat, (b) penyediaan lapangan kerja dalam jumlah cukup besar, (c) pemerataan pembangunan ekonomi di daerah-daerah terpencil, (d) penciptaan efek ganda (multiplier effects) yang mendorong berkembangnya berbagai industri, termasuk industri jasa, (e) pembentukan pusat-pusat pertumbuhan (growth poles) baru sejalan dengan pembangunan perkebunan di kawasan yang semula terpencil, (f) membantu pemerataan penyebaran penduduk, sehubungan dengan tenaga kerja yang dibutuhkannya, (g) membantu meningkatkan devisa melalui

hasil ekspor komoditinya, mendorong dan membantu peningkatan industrialisasi sebagai salah satu tahap alih teknologi (Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, 2005).

Tanaman hasil perkebunan rakyat yang diekspor ke luar negeri, salah satu diantaranya adalah minyak nilam (Patchhouly Oil). Minyak nilam berasal dari tanaman nilam (Pogostemon Cablin) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang terpenting di indonesia. Minyak nilam banyak digunakan sebagai bahan baku, bahan pencampur dan fiksatif (pengikat wangi-wangian), industri parfum, farmasi, kosmetik, industri makanan dan minuman (Kardinan dan Mauludi, 2004).

Tanaman nilam dari famili Lamiaceae (Labiate) merupakan tanaman herbal semusim, tumbuh tegak kurang lebih setinggi satu meter dengan percabangan yang banyak. Batang berkayu berwarna keunguan dan memiliki daun berwarna hijau berbentuk lonjong. Sebagai tanaman

(3)

perkebunan, nilam memiliki prospek ekonomi yang cukup cerah dibandingkan dengan tanaman penghasil atsiri lainnya, nilam memiliki keunggulan tersendiri sebagai unsur pengikat (fiksatif) yang terbaik untuk wangi-wangian (parfum). Hal ini disebabkan karena daya lekatnya yang kuat sehingga aroma wangi tidak mudah hilang karena tercuci atau menguap, dapat larut dalam alkohol dan dapat dicampur dengan minyak esteris lainnya (Kardinan dan Mauludi, 2004).

Observasi awal yang dilakukan di Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat, diketahui bahwa tanaman nilam masih dikelola dengan cara tradisional. Hal ini dilihat mulai dari pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit dan cara panen. Serta cara pengolahan tanaman nilam tersebut hingga akhirnya menjadi minyak atsiri.

Berdasarkan hal di atas jika hal ini tidak segera di robah oleh petani akan berakibat pada pendapatan yang akan diproleh petani tersebut. Mengacu pada permasalahan di atas mendorong penulis untuk mengkaji secara mendalam yang dituangkan dalam sebuah penelitian yang berjudul”Budidaya Tanaman Nilam

(Pogostemon Cablin Benth) di Kecamatan

Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat”.

B. METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan pembatasan, pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian maka penelitian ini tergolong penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk melihat, mengungkapkan dan menggambarkan serta membandingkan prilaku petani dalam pembudidayaan tanaman nilam di Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat dengan teori yang ada.

Penelitian deskriptif menurut Nazir (1998) adalah penelitian yang berupaya mendeskripsikan, mencatat dan menganalisis serta menginterpretasikan kondisi-kondisi yang terjadi sebagaimana adanya. Adapun yang diungkapkan dalam penelitian ini sesuai dengan batasan masalah penelitian berupa: pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, serta

pengendalian hama dan penyakit tanaman nilam.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani nilam yang ada di Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat khususnya jorong guo dan jorong sibatutu yang berjumlah 207 orang. Berdasarkan populasi dalam penelitian yang telah dikemukakan diatas maka responden penelitian diambil secara random sampling dengan proporsi sebesar 50% dari jumlah jumlah petani nilam yang ada pada jorong yang telah ditentukan dengan merujuk pada Arikunto (2006) yang menyatakan bahwa untuk sampel penelitian yang kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi apabila lebih dari 100 maka jumlah sampel dapat diambil sebanyak 5%-20% atau lebih serta sesuai dengan kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga, dan dana. Maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 104 orang petani nilam.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Wilayah Penelitian (Letak dan Batas Wilayah)

Kenagarian Rabi Jonggor merupakan bagian dari Kecamatan Gunung Tuleh. Secara astronomis Kecamatan Gunung Tuleh terletak pada posisi 00 11” LU-00 30” LU dan 990 40” BT-990 “ BT.

Luas kenagarian Rabi Jonggor 289,98 Km. Jarak ke pusat kecamatan 11 Km dengan waktu tempuh ½ jam dengan mobil. Jarak ke pusat ibu kota Kabupaten yaitu Simpang Empat 40 Km dengan waktu tempuh 1 jam sedangkan jarak ke pusat Provinsi 211 Km dengan waktu tempuh 5 jam dengan mobil.

Kenagarian Rabi Jonggor merupakan daerah yang berbatasan dengan:

Sebelah utara berbatasan dengan Prop.

Sumatera utara Sebelah utara berbatasan dengan Prop. Sumatera utara Sebelah utara berbatasan dengan Prop. Sumatera utara

Sebelah selatan berbatasan dengan muara kiawai

Sebelah barat berbatasan dengan sungai aur Sebelah timur berbatasan dengan kec. Talamau

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat di peroleh gambaran sabagai berikut:

Pertama, persiapan lahan tanaman nilam di Kecamatan Gunung Tuleh

(4)

Kabupaten Pasaman Barat ditanam dulu baru dibersihkan dengan persentase 55,77%. Sebelum bibit ditanam, bersihkan lahan dari segala jenis rerumputan, kayu dan semak belukar. Setelah itu dicangkul dan diolah hingga gembur secara merata. Pengolahan tanah sebaiknya dilakukan secara intensif. (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008).

Kedua, pemilihan bibit tanaman nilam di Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat adalah dengan melihat keadaan fisik bibit dan kemurnian bibit dengan persentase 60,58%. Pembibitan nilam menjadi satu hal yang penting untuk dilakukan agar ada bibit-bibit nilam yang siap untuk ditanam dan dibudidayakan. Bibit adalah tanaman yang dipergunakan untuk keperluan pengembangan usaha tani, memiliki fungsi agronomi dan merupakan komponen agronomi. Dengan demikian bibit dituntut untuk bermutu tinggi, sebab bibit harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimal dengan sarana teknologi yang maju. (Pahan, 2006:84).

Ketiga, penanaman tanaman nilam di Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat adalah dengan menggunakan jarak tanam < 100 cm dengan persentase 92,31%. Penanaman nilam dilakukan dengan jarak 90-100 cm antar barisan dan 40-50 cm dalam barisan. Sesuaikan jarak tanam yang digunakan dengan kondisi lahan. Pada lahan yang datar dan terbuka, gunakan jarak tanam yang lebih lebar (100 x 50 cm) sehingga tidak saling menutupi dan sinar matahari dapat langsung mencapai permukaan tanah. Pada lahan yang miring (15%) jarak antar barisan lebih lebar, dan jarak dalam barisan lebih rapat (40 cm) dan arah barisan menurut kontur. Pada tanah dengan kesuburan yang tinggi jarak tanam sebaiknya 100 x 100 cm.( Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008)

Keempat, pemupukan tanaman nilam di Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat adalah menggunakan pupuk urea dengan persentase 69,23%. Pemberian pupuk organik

dilakukan ketika tanam, sedangkan pupuk anorganic dilakukan setelah tanaman berumur satu bulan, yakni memberikan pupuk urea (N) sebanyak 50 kg/Ha, yang dilakukan setelah penyiangan. Pemupukan kedua dilakukan ketika tanaman berumur tiga bulan dengan memberikan 200 kg urea/Ha yang dapat dicampur dengan pupuk TSP dan KCL dengan perbandingan 2:1:1 pemberian pupuk tersebut setiap tiga bulan sekali sampai menjelang panen. Meskipun demikian, dosis pemupukan tergantung pada jenis tanah (Kardinan dan Mauludi, 2004).

Kelima, pemeliharaan tanaman nilam di Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat yaitu dengan melakukan penyulaman/penyisipan dengan persentase 58,65%. Yang dimaksud dengan pemeliharaan adalah suatu cara yang dilakukan untuk dapat membuahkan hasil yang memuaskan serta sesuai dengan yang diharapkan. Pemeliharaan tanaman nilam dapat dilakukan dengan cara penyulaman, penyiraman, dan penyiangan.(Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Pengembangan Sarana Dan Prasarana Pembangunan Perkebunan,2013)

Keenam, pemberantasan hama dan penyakit tanaman nilam di Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat dilakukan dengan menggunakan pestisida dengan persentase 60,58%. Yang dimaksud dengan pengendaliaan hama dan penyakit adalah suatu cara yang digunakan untuk merawat dan memelihara supaya tidak mudah terserang penyakit. Pengendalian hama tanaman nilam dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida nabati seperti ekstrak biji nimba (100 gr/liter), minyak serai wangi, minyak cengkeh (konsentrasi 305 v/v) atau dengan agensia hayati seperti Beauveria bassiana untuk ulat pemakan daun dan Metarrhizium anisopliae untuk belalang.

(http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/p engendalian-hama-pada-tanaman-nilam-pogostemon-cablin-benth)

(5)

D. PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada deskripsi data dan pembahasan data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa di Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat sebagai berikut:

1. Persiapan lahan untuk tanaman nilam yang paling banyak adalah ditanam dulu baru dibersihkan. 2. Pembibitan tanaman nilam yang

paling banyak adalah menggunakan bibit biasa yang kurang bermutu. 3. Penanaman tanaman nilam dilihat

dari jarak tanam yang paling banyak adalah < 100 cm, cara penanaman dilakukan secara sendiri-sendiri, pola tanam yang paling banyak adalah secara tumpang sari, dan jumlah bibit/lubang yang paling banyak adalah 1 bibit/lubang.

4. Pemupukan tanaman nilam yang paling banyak adalah menggunakan pupuk urea, cara pemberian pupuk yang paling banyak adalah ditaburkan, pemupukan pertama dilakukan waktu tanaman berumur 2-3 bulan, jarak untuk pemupukan kedua adalah lebih dari 3 minggu sedangkan jumlah pemberian pupuk per hektar adalah 75-100 kg/ha. 5. Pemeliharaan tanaman nilam

dilakukan dengan cara penyulaman, penyiangan, dan penyiraman. 6. Pemberantasan hama dan penyakit

tanaman nilam yang paling banyak dilakukan adalah dengan menggunakan pestisida.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang ditemukan di atas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada petani nilam untuk lebih meningkatkan pengetahuan dalam pembudidayaan tanaman nilam mulai dari persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan pengendalian hama dan penyakit.

2. Disarankan kepada peneliti lainnya untuk menindak lanjuti penelitian

ini, terutama fokus pada variabel lain yang belum tersentuh dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian. 2008. Teknologi Budidaya Nilam. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Lampung

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Pengembangan Sarana Dan Prasarana Pembangunan Perkebunan. 2013. Budidaya Tanaman Nilam. Jawa Timur

Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat.

2005. Laporan Tahunan Dinas Perkebunan. Sumatera Barat

Kardinan, Agus dkk. 2004. Nilam Tanaman Semak Beraroma Wangi Untuk Industri Parfum dan Kosmetik. Agromedia Pustaka. Jakarta

Nazir. 1998. Metodologi Penelitian. Bandung:Alfabeta

Pahan, Iyung. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Bogor: Penebar Jaya http:// cybek. Deptan.

Go.id/penyuluhan/pengendalian-

hama-pada-tanaman-nilam-pogostemon-cablin-benth. Diakses tanggal 08 februari 2015. Jam 15.00 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

Keempat, mendeskripsikan solusi yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Tengaran dalam mengatasi kendala pembelajaran yang berpendekatan

Based on the facts and theories above, researchers argue that there is a relationship between parenting parents with preschool mental emotional development at

Factor Disposisi, berdasarkan hasil penelitian ini, masih kurang tegasnya Implementator dalam menerapkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hotel yang

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh kedisiplinan belajar dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar akuntansi pada mata pelajaran

Penentuan kegiatan utama suatu proses produksi tidak selalu dapat dengan mudah ditentukan, misalnya pada satu proses produksi yang sama (bahan bakunya sama, dikerjakan oleh

Pencatatan data tersebut akan sangat membantu bagian administrasi pendaftaran Pada penulisan ilmiah ini, penulis mencoba untuk membuat suatu aplikasi pendaftaran siswa yang

potato, the nutrient of sweet potato, the definition of pizza, the history of pizza, the variety of pizza, the pizza dough composition, pizza dough making process4.

Dalam upaya mencapai sasaran yang telah dicanangkan dan mengatasi permasalahan yang ada, maka tantangan pokok yang dihadapi dalam pembangunan industri pariwisata adalah: