• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Aerosol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengertian Aerosol"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian aerosol Pengertian aerosol

Aerosol adalah bentuk sediaan yang mengandung satu Aerosol adalah bentuk sediaan yang mengandung satu atau lebih zat aktif dalam

atau lebih zat aktif dalam wadah kemas tekawadah kemas tekan, berisin, berisi propelan yang dapat memancarkan isinya, berupa

propelan yang dapat memancarkan isinya, berupa kabutkabut hingga habis, dapat

hingga habis, dapat di gunakan untuk obat dalam ataudi gunakan untuk obat dalam atau obat luar dengan menggunakan propelan

obat luar dengan menggunakan propelan yang cocok.yang cocok.

Menurut FI IV Menurut FI IV

aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terap

tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang dilepas etik yang dilepas padapada saat sistem katup yang sesuai ditekan.

(2)

Kenuntungan memakai aerosol

 Pilihan alternative bila terjadi penghambatan

farmakokinetik pada pemberian oral atau

parenteral.

Efektif untuk penanganan gangguan sistem

pernafasan

Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan tangan

Bahaya kontaminasi tidak ada karena wadah kedap

udara

Iritasi yang disebabkan oleh pemakaian topical

berkurang

Takaran yang dikehendaki dapat diatur

(3)

Penggunaan aerosol

Aerosol dapat digunakan pada bagian sebagai berikut:

  Topikal pada kulit

Meliputi preparat yang digunakan sebagai antiseptic, anti mikotik, anti pruriginosis, anti alergi, luka bakar dan iritasi lokal.

 Lokal hidung (Aerosol Intranasal)

3 tipe bentuk sediaan untuk saluran pernafasan, yaitu: Metered Dose Inhaler (MDI), dry-powder inhaler dan nebulizer.

 Lokal mulut (Aerosol Lingual)

 Lokal Paru-paru ( Aerosol Inhalasi)

Aerosol inhalasi memiliki kerja lokal pada selaput mukosa saluran pernafasan. Ukuran partikel inhalasi lebih kecil dari 10 µm.

(4)

Jenis-jenis sistem aerosol

1. Sistem dua fase

Sistem aerosol yang paling sederhana, terdiri dari fase cair yang

mengandung propelan cair dan cairan pekat produk, serta fase gas. Sistem ini digunakan untuk formulasi aerosol penggunaan inhalasi atau penggunaan intranasal. Aerosol sistem dua fase ini beroperasi pada tekanan 30-40 p.s.i.g(pounds per square in gauge) pada

suhu 21° C Yang termasuk sistem ini adalah: a) Aerosol pelapis permukaan

Merupakan produk konsentrat yang terdiri dari 20% hingga 75% bahan aktif dan 25% hingga 80% propelan

Contoh : cat, hair spray. b) Aerosol ruang

Terdiri dari 2% hingga 20% bahan aktif dan 80% hingga 98% propelan.

(5)

Lanjutan….

2. Sistem tiga fase

Sistem yang terdiri dari lapisan air-cairan propelan yang tidak bercampur, lapisan pekat produk yang sangat berair, serta gas.

a) sistem dua lapisan

Pada sistem ini propelan cair. Propelan gas dan larutan bahan aktif akan membentuk tiga fase. Propelan cair dan air tidak bercampur, propelan cair akan terpisah sebagai lapisan yang tak bercampur.

(6)

Lanjutan

…..

b) sistem foam /busa

• Terdiri dari sistem tiga fase dimana propelan cair tidak

lebih dari 10% bobotnya, yang diemulsifikasikan dengan propelan. Jika katup di tekan, emulsi akan dikeluarkan melalui nozel dan dengan adanya udara hangat dan tekanan atmosfer, propelan yang

terperangkap berubah menjadi bentuk gas yang

menguap dan mengubah emulsi menjadi foam/busa.

• Aerosol sistem tiga fase ini beroperasi pada tekanan 15

(7)

Pembuatan aerosol

Pembuatan Aerosol dilakukan dengan proses

pendinginan (cara dingin) dan pengisian tekanan.

  Proses pengisian dengan pendinginan :

Konsentrat (umumnya didinginkan sampai suhu dibawah 0° C) dan propelan dingin yang telah diukur, dimasukan kedalam wadah terbuka (biasanya wadah telah

didinginkan). Katup penyemprot kemudian di pasang pada wadah hingga membentuk tutup kedap tekanan.

 Proses pengisian dengan tekanan

Udara dihilangkan dari wadah dengan penghampaan atau pemberian sedikit propelan. Diisikan konsentrat dalam

wadah katup ditutup kedap propelan ditekan melalui lubang katup propelan melalui tutup, katup ditutup.

(8)

Formula umum aerosolo

Formulasi aerosol terdiri dari dua komponen

yang esensial, yaitu :

1. Cairan pekat produk

Zat aktif yang dicampur dengan bahan

pembantu yang dibutuhkan (antioksidan,

emulgator, suspending agent, pelarut) untuk

ketsabilan dan efektifitas produk.

2. Pendorong (Propelan)

Gas cair atau campuran gas cair yang diberi

tekanan. Bisa juga berfungsi sebagai pelarut

atau pembawa cairan pekat produk.

(9)

Cara kerja aerosol

Aerosol bekerja dengan dasar sebagai berikut :

1. jika suatu gas yang dicairkan berada dalam wadah

yang tertutup, maka sebagian dari gas tersebut akan

menjadi uap dan sebagian lagi akan tetap cair.

Dalam keadaan keseimbangan, fase uap naik, fase

cair turun,.

2. komponen zat aktif dari obat dilarutkan /

didispersikan dalam fase cair dari gas tersebut.

3. fase uap gas memberikan tekanan pada dinding dan

permukaan fase cair.

4. jika pada fase cair dimasukkan tabung yang

pangkalnya melekat pada katup dan hanya ujungnya

yang masuk ke fase cair, maka karena tekanan uap

tersebut, fase cair akan naik melalui tabung ke

(10)

Lanjutan

…….

5. jika tombol pembuka (akuator) ditekan, katup

terbuka, fase cair didorong keluar selama akuator

ditekan.

6. fase gas yang berkurang akan terisi kembali oleh

fase cair yang menguap.

7. fase cair yang keluar bersama zat aktif, karena

titik didihnya terlampaui, akan menguap diudara

menyebabkan terjadinya bentuk semprotan

(11)

Pemeriksaan sediaan aerosol

1.Derajat semprotan

Derajat semprotan adalah angka yang menunjukan jumlah bobot isi aerosol yang disemprotkan dalam satu satuan waktu tertentu,

dinyatakan dalam tiap detik. Caranya :

• Pilih tidak kurang dari 4 wadah

• Tekan akuator masing-masing wadah selama 2 sampai 3 detik

• Timbang seksama wadah masing-masing wadah, celupkan kedalam

penangas air pada suhu 25° C sampai tekanan tetap

• Keluarkan wadah dari penangas air dan keringkan.

• Tekan akuator masing-masing wadah selama 5,0 detik, lalu timbang

masing-masing wadah.

• Masukan kembali kedalam penangas air bersuhu tetap dan ulangi

percobaan hingga 3x untuk masing-masing wadah.

• Hitung derajat semprotan rata-rata masing-masing wadah dalam gram

(12)

Lanjutan…..

2. Pengujian Kebocoran Caranya :

• Pilih 12 wadah, catat tanggal dan waktu (pembulatan sampai ½ jam).

• Timbang wadah satu persatu (pembulatan sampai mg), catat bobot sebagai W1. •  Biarkan wadah dalam posisi tegak selama tidak kurang dari 3 haripada suhu kamar. • Timbang kembali wadah satu persatu, catat bobot sebagai W2.

• Hitung waktu percobaan dan catat waktu sebagai T (dalam Jam).

• Hitung derajat kebocoran (DKb) masing-masing wadah dalam tiap tahun dengan rumus : • Dkb= (W1 –  W2) x ( 365/T) x 24

x 100% Bobot tertera dalam etiket

• Sediaan memenuhi syarat jika DKb rata-rata tiap tahun dari 12 wadah tidak lebih dari

3,5 % dan jika tidak satupun bocor lebih dari 5% pertahun.

• Jika 1 wadah bocor lebih dari 5% pertahun, tetapkan DKb dengan menggunakan 24

wadah lainnya.

• Sediaan memenuhi syarat jika dari 36 wadah, tidak lebih dari 2 wadah yang bocor lebih

dari 5% pertahun dan tidak satupun wadah lebih dari 7% pertahun, dari bobot yang tertera pada etiket.

(13)

Lanjutan……

3. Pengujian Tekanan

Caranya :

Pilih tidak kurang dari 4 wadah.

Lepaskan tutup, celupkan dalam penangas air

pada suhu tetap 25° C sampai tekanan tetap.

Keluarkan wadah dari penangas, kocok baik-baik.

Lepaskan actuator dan keringkan.

Ukur tekanan dengan memasang alat pegukur

tekanan pada tangkai katup.

Baca tekanan dalam wadah pada alat pengukur

(14)

ketentuan

I. Penandaan Menurut FI edisi IV Tanda peringatan :

Sesuai dengan aturan, produk aerosol harus mencantumkan label sesuai dengan anjuran pengamanan.

 – Perhatian- Isi bertekanan. Jangan menusuk wadah. Jangan terpapar

panas atau simpan pada suhu dibawah 49ºC. Jauhkan dari  jangkauan anak-anak.

Jika aerosol menggunakan propelan halokarbon atau

hidrokarbon, maka sesuai aturan FDA, harus dicantumkan :  – Perhatian- Jangan dihirup langsung : menghirup isi dengan sengaja

dapat menyebabkan kematian.

Atau,

 – Perhatian-Gunakan sesuai petunjuk : penggunaan atau menghirup

(15)

Lanjutan

……

Signatura Pada Sediaan Aerosol

Conton signaturanya :

Misalnya pada Alupent Aerosol :

S.nebulizer, 1-2 kali ( semprotkan ke dalam mulut

sehari 1-2 kali)

S. semprotkan jika pernafasan terganggu

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proses ini ada kalor (jumlah panas) yang digunakan untuk merubah wujud air (fase cair) menjadi uap air (fase gas) dengan temperatur yang tetap di bawah tekanan udara luar

Kemudian didiamkan beberapa saat, seharusnya akan terbentuk dua lapisan yang terpisah yaitu larutan yang berada di atas adalah air yang merupakan pelarut dengan

Transfer gas melibatkan terjadinya kontak antara udara atau gas lain dengan air yang menyebabkan berpindahnya suatu senyawa dari fase gas ke fase cair atau menguapnya

Selain itu juga koloid memiliki sifat kestabilannya yang sukar terpisah (relatif stabil), dimana medium pendispersinya adalah air (cair) dan fase terdispersinya adalah

Pada ketel pipa air, air diumpankan boiler melalui pipa-pipa masuk kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakaran membentuk steam pad daerah

Nanoemulsi adalah emulsi yang stabil secara kinetika, termodinamika dan secara visual jernih yang terdiri dari dua larutan yang tidak dapat bercampur (air dan minyak) untuk

membentuk dua fasa cair yang terpisah dapat membedakan sebagai tingkat kelarutan tiga komponen dalam masing- masing dua fasa cair.... Untuk kasus aliran solven tdk

Dalam proses ini ada kalor (jumlah panas) yang digunakan untuk merubah wujud air (fase cair) menjadi uap air (fase gas) dengan temperatur yang tetap di bawah tekanan udara luar