• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE TUGAS AKHIR"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Kasus pada Pengguna Media Sosial instagram Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam)

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Disusun oleh : SHELLA APRILIANTY

NIM. 11003615

AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN

BATAM

(2)

mereka yang sering berusaha”

“Jadilah kalah karena mengalah, bukan kalah karena menyerah Jadilah pemenang karena kemampuan, bukan menang karena kecurangan”

“Ketika kamu tulus dalam berjuang, tak akan pernah ada kata menyerah. Meski pikiran ingin berputus asa, namun hati tetap ingin mencoba”

“Kamu mungkin tak sempurna dalam banyak hal, tapi ada hal yang tak sempurna tanpa dirimu. Ayo, fokus pada potensimu sambil memperbaiki diri”

(3)
(4)
(5)
(6)

Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam).

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah pengguna media sosial instagram Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara kepercayaan terhadap keputusan pembelian di tunjukan dengan hasil uji t. Dengan nilai t hitung 0,009 lebih kecil dari t tabel 1,984 dengan nilai Signifikan 0,993 lebih besar dari 0,05. Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara kualitas informasi terhadap keputusan pembelian di tunjukan dengan hasil uji t. Dengan nilai t hitung 0,349 lebih kecil dari nilai t tabel 1,984 dengan nilai signifikan 0,728 lebih besar dari 0,05. Tidak terdapat pengaruh kepercayaan dan kualitas informasi secara simultan terhadap keputusan pembelian, hal ini di tujukan dengan hasil uji F. Dengan nilai f hitung 0,066 lebih kecil dari nilai f tabel 3,09 dengan nilai signifikan 0,936 lebih besar dari 0,05.

(7)

This research is a quantitative research. The subject of this research is the user of social media instagram Academy of Accounting Permata Harapan Batam with sampling technique using purposive sampling with the sample of 100 peoples. The data collection method obtained by questionnaires which validity and reliability has been tested. Multiple regressions are applied to answer the hypothesis as the analysis method.

The results showed that there is no significant influence between the trust in the buying decision showed in the t test. With a t test of 0.009 smaller than t table 1.984 with a significant value of 0.993 greater than 0.05. There is no significant influence between the quality of information on buying decisions showed in the t test. With a t test of 0.349 smaller than the value of t table 1.984 with a significant value of 0.728 greater than 0.05. There is no influence of trust and quality of information simultaneously to the buying decision, showed in the F test. With f test 0.066 smaller than the value of f table 3.09 with a significant value of 0.936 greater than 0.05.

(8)

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tanggal lahir : Manggar, 30 April 1990

Agama : Islam

Status : Lajang

Alamat Rumah : Pondok Indah Mc. Dermott Blok I No. 15 – Tiban Alamat Email : Aries_girl90@yahoo.com

Pendidikan Formal

1996-2002 : SD N 004 Batam 2002-2005 : SMP N 3 Batam

2005-2008 : SMK Batam Business School

(9)

merupakan salah satu syarat untuk menempuh Ujian Ahli Madya pada Program Studi Manajemen Akuntansi pada Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam. Tugas Akhir ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan dengan judul : Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Informasi terhadap Keputusan Pembelian Secara Online (Studi kasus pada pengguna media sosial instagram Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam).

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Kiatwansyah selaku Ketua Pembina Yayasan Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia.

2. Ibu Sumiati Br. Bangun, S.E. selaku Ketua Yayasan Pertama Harapan Bangsa Batam.

3. Bapak Joko Setiawan, SE.,MM selaku Direktur Akademi Permata Harapan Batam.

4. Ibu Hermaya Ompusunggu, SE., M.Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Permata Harapan Batam.

5. Rudi Yanto Batara Silalahi, SE., M.Si, selaku pembimbing.

6. Staff dosen dan karyawan Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam, yang telah banyak memberikan ilmu dan kemudahan di dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

(10)

penyempurnaan baik isi maupun bahasanya.

Akhir kata penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan baik pembaca maupun penulis sendiri, dan bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan penelitian berikutnya.

Batam, 28 Juli 2017 Shella Aprilianty

(11)

MOTTO ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

LEMBAR PERNYATAAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

RIWAYAT HIDUP ... viii

KATA PENGANTAR ... ix DAFTAR ISI ... xi DAFTAR GAMBAR ... xv DAFTAR TABEL ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 LatarBelakangMasalah ... 1 1.2 IdentifikasiMaslaah ... 3 1.3 BatasanMasalah ... 4 1.4 RumusanMasalah ... 4 1.5 TujuanPenelitian ... 5 1.6 ManfaatPenelitian ... 5 1.6.1 ManfaatTeoritis ... 5 1.6.2 ManfaatPraktis ... 5

(12)

2.1.1.1 PengertianKeputsanPembelianKonsumen ... 6 2.1.1.2 Proses KeputsanPembelianKonsumen ... 7 2.1.1.3 KeputsanPembelian Online ... 9 2.1.2 Kepercayaan ... 10 2.1.2.1 KepercayaanMerk ... 10 2.1.3 KualitasInformasi ... 13 2.2 PenelitaanTerdahulu ... 16 2.3 HubunganAntarVariabel ... 20 2.3.1PengaruhKepercayaandanKualitasInformasiTerhadap Keputusanpembelian ... 20 2.3.2PengaruhKepercayaanTerhadapKeputusanpembelian ... 21 2.3.3 PengaruhKualitasInformasiTerhadapKeputusanpembelian ... 23 2.4 KerangkaPemikiran ... 24 2.5 HipotesisPenelitian ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1 LokasidanWaktuPenelitian ... 26

3.2 JenisdanPendekatanPenelitian ... 26

3.3PopulasidanSampel ... 26

3.3.1 UkuranPopulasi ... 26

(13)

3.4.2 Data Sekunder ... 28 3.5 MetodePengumpulan Data ... 29 3.5.1 Kuesioner (DaftarPertanyaan) ... 29 3.5.2 PenelitianPustaka ... 29 3.6 VariabelPenelitian ... 29 3.6.1 VariabelBebas (X) ... 30 3.6.2 VariabelTerikat (Y) ... 30 3.7 DefinisiOperasional ... 30 3.8 SkalaPengukuran ... 32 3.9 TeknikAnalisa Data ... 32 3.9.1 UjiValiditas ... 32 3.9.2 UjiReliabilitas ... 33 3.10 UJiAsumsiKlasik ... 34 3.10.1 UjiNormalitas ... 34 3.10.2 UjiHeterokedastisitas ... 35 3.10.3 UjiMultikolinieritas... 36 3.11 UJiHipotesis ... 36 3.11.1 UjiAnovaatauUji F ... 37

3.11.2UjiParameter Individual atau (UjiStatisti t) ... 37

(14)

4.2.1 JenisKelamin ... 39 4.2.2 Usia ... 40 4.2.3 Pekerjaan ... 40 4.2.4 PenghasilanPerBulan ... 41 4.3 UjiValiditasdanUjiReliabilitas ... 41 4.3.1 UjiValiditas ... 41 4.3.2 UjiReliabilitas ... 44 4.4 UjiAsumsiKlasik ... 45 4.4.1 UjiNormalitas ... 45 4.4.2 UjiMultikolinearitas ... 47 4.4.3 UjiHeteroskedasitas ... 48

4.5 Regresi Linier Berganda ... 49

4.6 UjiHipotesa ... 51 4.6.1 Uji t ... 51 4.6.2 Uji F ... 53 4.6.3 Uji R2 ... 54 4.7 Pembahasan... 55 BAB VPENUTUP ... 57 5.1 Kesimpulan ... 57 5.2 Saran ... 58

(15)

DAFTAR LAMPIRAN ... 60 Lampiran 1 Kuesioner ... 60 Lampiran 2 TabulasiKuesioner ... 66 Lampiran 3 KarakteristikResponden ... 79 Lampiran 4 UjiValiditasdanReliabilitas ... 81 Lampiran 5 HasilAnalisidanAsumsiKlasik ... 85

DAFTAR GAMBAR

Gambar2.1 ProsesKeputusanPembelian ... 7 Gambar2.2KerangkaKonseptual... 25

Gambar 4.1 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: KeputusanPembelian ... 47

Gambar4.2 Scatterplot Dependent Variable: KeputusanPembelian ... 49

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1PenelitianTerdahulu ... 19

Tabel 3.1VariabelPenelitiandanDefinisiOperasional ... 31

Tabel 4.1PengelompokanRespondenBerdasarkanJenisKelamin ... 39

Tabel 4.2 PengelompokanRespondenBerdasarkanUsia ... 40

(16)

Tabel 4.7 Hasil Output SPSS UjiValiditasVariabelKeputusanPembelian ... 44

Tabel 4.8 Reliability Statistic ... 45

Tabel 4.9 One Sample Kolmogorov-smirnov Test ... 46

Tabel 4.10 UjiMultikoliniearitas ... 48

Tabel 4.11 UjiRegresi Linier Berganda ... 50

Tabel 4.12 Coefficientsa ... 52

Tabel 4.13 Anova... 54

(17)

Beberapa tahun belakangan ini teknologi jauh lebih canggih dan terus berkembang dibanding dengan beberapa tahun lalu. Perkembangan teknologi tersebut dapat dirasakan didalam berbagai bidang mulai dari transportasi, komunikasi elektronik bahkan di dunia maya. Oleh sebab itu gaya hidup masyarakat saat ini ikut berubah karena pengaruh dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia maya seperti berbelanja secara online atau lebih sering disebut dengan online shopping. Internet memiliki peran penting untuk mengenalkan kita pada dunia maya. Melalui internet, kita banyak mengenal berbagai hal, mulai dari jejaring sosial, aplikasi, berita, video, foto hingga berbelanja melalui internet atau yang sering disebut dengan online shoping.

Melalui online shop pembeli dapat melihat berbagai produk yang ditawarkan melalui web dan sosial media yang dipromosikan oleh penjual online shopping memungkinkan kedua pembeli dan penjual untuk tidak bertatap muka secara langsung, sehingga hal ini memungkinkan penjual memiliki kesempatan mendapatkan pembeli dari luar negeri. Di awal tahun 2014, trend online shop semakin meningkat, karena lebih praktis dan lebih nyaman. Barang yang dibeli akan dikirim melalui jasa pengiriman barang setelah melakukan pembayaran di online shop atas barang yang dipesan melalui situs web yang telah disediakan para pedagang online shop tersebut.

(18)

Kemudian sebelum memutuskan untuk membeli ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan diantaranya adalah kepercayaan. Ketika calon pembeli ingin berbelanja online, hal utama yang menjadi pertimbangan pembeli adalah apakah website dan sosial media yang menyediakan online shop dan penjual online pada website dan media sosial tersebut dapat dipercaya. Oleh sebab itu harus ada rasa saling percaya antara penjual dan pembeli. Kepercayaan konsumen akan e-commerce merupakan salah satu faktor kunci melakukan kegiatan jual beli secara online, kemudian kualitas informasi yaitu sebagai persepsi pelanggan terhadap kualitas informasi tentang produk atau layanan yang disediakan oleh sebuah website dan media sosial. Semakin berkualitas informasi yang diberikan kepada pembeli online, maka akan semakin tinggi minat pembeli online untuk membeli produk tersebut.

Salah satu media sosial yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat adalah instagram. Berdasarkan data-data pengguna internet di Indonesia, media sosial instagram ini berpotensi besar serta memudahkan produsen untuk mempromosikan produknya, dan dilain pihak bagi konsumen untuk mendapatkan berbagai informasi produk yang ingin dibeli. Pengguna sosial media instagram kini sudah lebih dari 300 juta pengguna. Jumlah 300 juta pengguna bukanlah jumlah yang sedikit ini merupakan jumlah yang sangat banyak, melebihi jumlah penduduk Indonesia di tahun 2014 (danu Iswara, 2016). Untuk wilayah Indonesia sendiri jumlah pengguna instagram banyak berasal dari kalangan muda (Tuliside.com dalam Danu Iswara, 2016). Kalangan muda inilah yang menjadi pembeli potensial online melalui instagram.

(19)

Dari hasil di atas penulis tertarik untuk meneliti variabel yang mendukung keputusan pembelian melalui pemasaran di media sosial, yaitu vaiabel kepercayaan dan kualitas informasi agar mengetahui dan menganalisis pengaruh kepercayaan dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian secara online pada pengguna media sosial instagram.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini penulis ingin mengidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Pada situs online shopping, tidak sedikit penjual online fiktif yang memasarkan produk fiktifnya.

2. Banyaknya pemasar di Instagram membuat konsumen sulit menentukan pemasar yang kredibel yang dapat di percaya.

3. Terdapat beberapa konsumen yang mengatakan akun instagram tidak dapat dipercaya.

4. Terdapat beberapa konsumen yang menilai membeli produk melalui instagram begitu sulit.

5. Adanya perbedaan ekspektasi antara barang yang datang dengan barang yang dilihat pada kalatog pemasar di akun instagram.

6. Terdapat beberapa konsumen yang menilai kualitas informasi media sosial instagram yang disajikan kurang jelas.

7. Terdapat beberapa konsumen yang tidak bersedia membeli produk melalui media sosial instagram.

8. Terdapat beberapa konsumen yang memiliki persepsi risiko tinggi ketika membeli produk melalui media sosial instagram.

(20)

9. Adanya potensi kejahatan yang biasa terjadi pada transaksi online menjadi kendala pengguna internet untuk melakukan pembelian secara online.

10. Pemerintah Indonesia belum memiliki keamanan dan ketahanan cyber yang memadai.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat begitu banyak permasalahan yang harus diatasi, agar penelitian ini dapat membahas lebih tuntas dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan, perlu adanya pembatasan masalah. Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, penelitian ini lebih memfokuskan pada analisis pengaruh kepercayaan, dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian secara online melalui media sosial instagram pada mahasiswa/I Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam. 1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah kepecayaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara online melalui media sosial instagram?

2. Apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara online melalui media sosial instagram?

3. Apakah kepecayaan dan kualitas informasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara online melalui media sosial instagram?

(21)

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepercayaan terhadap keputusan pembelian secara online pada pengguna media sosial instagram. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas informasi terhadap

keputusan pembelian secara online pada pengguna media sosial instagram. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepercayaan dan kualitas

informasi terhadap keputusan pembelian secara online pada pengguna media sosial instagram.

1.6 Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi: 1.6.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan serta menambah wawasan peneliti mengenai Manajemen Pemasaran pada umumnya dan penerapan strategi online shop pada khususnya. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan, referensi, dan bahan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dibidang yang sama.

1.6.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberi kontribusi dan manfaat bagi para pengguna bisnis online, khususnya untuk media sosial instagram agar dapat merumuskan strategi pemasaran yang baik, supaya semakin maju, unggul dan terus melakukan inovasi agar menjadi media sosial jual beli online nomor satu yang dapat dipercaya.

(22)

2.1.1 Keputusan Pembelian

2.1.1.1 Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Kotler dan Armstrong dalam Maya Puspa Sari (2015:15), keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor yang kedua adalah faktor situasional. Oleh karena itu, preferensi dan niat pembelian tidak selalu menghasilkan pembelian yang aktual.

Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Maya Puspa Sari (2015:15), “Keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan individu dalam pemilihan salah satu alternatif yang sesuai dari dua alternatif atau lebih dan dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu melalui tahapan proses pengambilan keputusan.

(23)

2.1.1.2 Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Menutut Kotler dan Amstrong dalam Maya Puspa Sari (2015:16), proses keputusan konsumen terdiri dari lima tahap.

Sumber : Kotler dan Amstrong dalam Maya Puspa Sari (2015:16), Gambar 2.1: Proses Keputusan Pembelian

Keterangan :

1. Pengenalan Kebutuhan

Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan, ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang (rasa lapar, haus, dan seks) timbul pada tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi dorongan. Kemudian rangsangan eksternal contohnya, suatu iklan atau diskusi dengan teman bisa membuat konsumen berpikir untuk membeli mobil baru.

2. Pencarian Informasi

Tahap dimana konsumen ingin mencari informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya memperbesar perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif. Jumlah pencarian yang dilakukan konsumen bergantung pada kekuatan dorongan internalnya, jumlah informasi yang dibutuhkan, kemudahan memperoleh lebih banyak informasi, nilai yang konsumen tempatkan pada informasi tambahan, dan kepuasan yang konsumen dapat dari pencarian informasi.

Pengenalan Kebutuhan Pencarian informasi Evaluasi alternatif Evaluasi alternatif Evaluasi alternatif

(24)

3. Evaluasi Alternatif

Tahap dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok pilihan. Sayangnya, konsumen tidak menggunakan proses evaluasi yang sederhana dan tunggal dalam setiap pembelian. Sebagai gantinya, beberapa proses evaluasi yang digunakan.

Konsumen sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda melalui beberapa prosedur evaluasi. Bagaimana cara konsumen mengevaluasi alternatif bergantung pada konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pemikiran yang logis. Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikit melakukan evaluasi atau bahkan tidak mengevaluasi, sebagai gantinya mereka membeli berdasarkan dorongan dan bergantung pada intuisi. kadang-kadang kansumen membuat keputusan sendiri, kadang-kadang mereka meminta nasihat pembelian dari teman, pemandu konsumen, atau wiraniaga.

4. Keputusan Pembelian

Proses dimana konsumen menjatuhkan pilihan terhadap produk mana yang akan dibeli. Ada dua faktor yang bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Jika seseorang yang mempunyai arti penting bagi konsumen berpikir bahwa konsumen seharusnya membeli mobil yang paling murah, maka peluang konsumen untuk membeli mobil mahal berkurang.

(25)

Faktor kedua adalah faktor situasional yang diharapkan. Konsumen mungkin membentuk niat pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan. Namun, kejadian tak terduga bisa mengubah niat pembelian. Contoh, seorang teman mungkin memberitahu bahwa ia pernah kecewa dengan mobil yang disukai orang lain. Oleh karena itu, preferensi dan niat pembelian tidak selalu menghasilkan pilihan pembelian yang aktual.

5. Perilaku Pasca pembelian

Tahap di mana konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian, berdasarkan kepuasan, atau ketidakpuasan yang menetukan kepuasan atau ketidakpuasan pembeli terletak pada hubungan antara ekspetasi konsumen dan kinerja anggapan produk. Jika produk tidak memenuhi ekspetasi, konsumen kecewa; jika produk memenuhi ekspetasi, konsumen puas; jika produk melebihi ekspetasi, konsumen sangat puas. 2.1.1.3 Keputusan Pembelian Online

Beralihnya minat masyarakat ke internet ini tidak terlepas dari daya tarik situs-situs jejaring sosial yang semakin berjamur di dunia maya. Peningkatan penggunaan jejaring sosial ini tidak terlepas dari perkembangan penggunaan media ini yang semakin meningkat di tingkat global. Penggunaan internet sebagai saluran pembelian yang semula cenderung untuk komunikasi pemasaran dan pencitraan, kini digunakan sebagai transaksi pembelian. Karena aspek kepraktisan ini para konsumen tertarik untuk berbelanja melalui internet.

(26)

Menurut Kotler dan Amstrong dalam Maya Puspa Sari (2015:20), keputusan pembelian (purchase decision) konsumen adalah keputusan pembeli tentang merek yang paling disukai. Dalam menentukan keputusan pembelian, konsumen akan dihadapkan pada berbagai alternatif pilihan.

Suatu online shop, e-store, internet shop, web shop, web store dan virtual store dapat dianalogikan dengan pembelian fisik jasa atau produk di toko retail atau di suatu mal pusat perbelanjaan. Belanja online adalah bentuk perdagangan elektronik yang digunakan pada transaksi business-to-business (B2B) dan business-to-consumer (B2C).

2.1.2 Kepercayaan 2.1.2.1 Kepercayaan Merk

Menurut Ryan dalam Danu Iswara, (2016: 37) kepercayaan terbangun karena adanya harapan bahwa pihak lain akan bertindak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Ketika seseorang telah mempercayai pihak lain, maka mereka yakin bahwa harapan akan terpenuhi dan tak akan ada lagi kekecewaan. Lau dan Lee dalam Danu Iswara, (2016: 37) menyatakan bahwa kepercayaan terhadap merek adalah kemauan konsumen mempercayai merek dengan segala resikonya karena adanya harapan yang dijanjikan oleh merek dalam memberikan hasil yang positif bagi konsumen.

Kepercayaan pada merek dapat diwujudkan apabila sebuah produk telah memenuhi harapan dan kebutuhan konsumen, dimana mereka akan puas terhadap produk tersebut. Kepercayaan akan timbul apabila konsumen telah merasakan kepuasan karena telah mengkonsumsi atau menggunakan produk dengan merek

(27)

tertentu. Konsumen yang merasa nyaman dan percaya karena sebuah produk, tidak akan mudah meninggalkan atau mengganti produk tersebut dengan produk merek lain. Oleh karena itu merek juga berperan penting untuk menjadi identitas produk tersebut. Suatu merek harus dapat memberikan kepercayaan terhadap konsumen bahwa merek tersebut benar-benar dapat dipercaya. Dengan dibangunnya sebuah kepercayaan merek oleh sebuah perusahaan, maka masyarakat akan yakin bahwa produk-produk yang dikeluarkan oleh merek tersebut akan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.

Menurut Lau dan Lee dalam Danu Iswara, (2016: 38), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap merek, yaitu (1) merek itu sendiri, (2) karakteristik perusahaan pembuat merek, dan (3) karakteristik konsumen. Selanjutnya Lau dan Lee memproposisikan bahwa kepercayaan terhadap merek akan menimbulkan minat beli. Hubungan ketiga faktor tersebut dengan kepercayaan merek dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Brand Characteristic

Brand characteristic mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu merek. Hal ini disebabkan oleh konsumen melakukan penilaian sebelum membeli. Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepecayaan merek meliputi dapat diramalkan, mempunyai reputasi dan kompeten.

b. Company Characteristic

Company characteristic yang ada di balik suatu merek juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut.

(28)

Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik merek suatu produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap merek suatu produk.

c. Consumer Brand Characteristic

Consumer Brand Characteristic merupakan dua kelompok yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen-merek dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteristik ini meliputi kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan kepribadian merek, kesukaan terhadap merek, dan pengalaman terhadap merek.

Kepercayaan bersumber dari harapan konsumen akan terpenuhinya janji merek. Ketika harapan mereka tidak terpenuhi maka kepercayaan akan berkurang bahkan hilang. Ketika kepercayaan konsumen hilang maka akan sulit bagi perusahaan untuk menumbuhkan kembali. Kepercayaan konsumen terhadap merek jelas-jelas mempengaruhi minat pembelian, karena konsumen memiliki sikap yang lebih waspada terhadap merk yang belum dikenal.

Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan adalah kemauan konsumen mempercayai merek dengan segala resikonya karena adanya harapan yang dijanjikan oleh merek dalam memberikan hasil yang positif bagi konsumen. Pengukuran variabel kepercayaan dalam penelitian ini menggunakan indikator yang diadopsi dari Lau dan Lee dalam Danu Iswara, (2016: 40) yang meliputi: merek itu sendiri, karakteristik perusahaan pembuat merek, dan karakteristik konsumen.

(29)

2.1.3 Kualitas Informasi

Pencarian dapat didefinisikan sebagai aktivasi termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan atau perolehan informasi dari lingkungan (Engel, et al., dalam Danu Iswara, 2016: 42). Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Individu yang memiliki intesitas lebih besar dalam menggunakan internet didalam mencari informasi akan memiliki intensitas lebih besar dalam berbelanja menggunakan internet.

Klein's dalam Danu Iswara (2016: 42) seorang ahli ekonomi model pencarian informasi menyampaikan bahwa konsumen akan memilih cara paling murah dalam melakukan pencarian dan berbelanja produk serta jasa. Pengalaman empiris di lapangan juga mendukung bahwa konsumen lebih suka mencari informasi melalui internet ketika membeli produk secara online (Kim and Park, dalam Danu Iswara, 2016: 42). Kualitas informasi didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap kualitas informasi tentang produk atau layanan yang disediakan oleh sebuah website (Park dan Kim dalam Danu Iswara, 2016: 42) Informasi tersebut sebaiknya berguna dan relevan dalam memprediksi kualitas dan kegunaan produk atau jasa. Untuk memuaskan kebutuhan konsumen/pembeli online akan informasi, maka informasi produk dan jasa harus up-to-date, untuk membantu pembeli online dalam membuat keputusan, konsisten, dan mudah dipahami. Informasi produk pada online shopping mencakup informasi atribut suatu produk, rekomendasi dari para konsumen, laporan evaluasi, dll.

(30)

Pemanfaatan teknologi menunjukkan keputusan individu untuk menggunakan atau tidak menggunakan teknologi dalam menyelesaikan serangkaian tugasnya. Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Individu yang memiliki intesitas lebih besar dalam menggunakan internet didalam mencari informasi akan memiliki intensitas lebih besar dalam berbelanja menggunakan internet. Menurut Agus Mulyanto dalam Maya Puspa Sari (2015: 25) Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, diantaranya yaitu:

a. Akurasi (Accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan,

(31)

sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut. 3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau

merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama. b. Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi-teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

c. Relevansi (Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

(32)

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai keputusan pembelian telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Penelitian terdahulu ini diambil dari berbagai jurnal yang telah diterbitkan oleh lembaga penelitian maupun instansi-instansi pendidikan. Adapun penelitian terdahulu dijelaskan sebagai berikut:

Anandya Cahya Hardiawan (2013) melakukan penelitian tentang ”Pengaruh kepercayan, kemudahan dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian pada situs jual beli online tokobagus.com”. Populasi pada penelitian ini adalah pengguna Tokobagus.com yang pernah melakukan pembelian secara online pada situs online shopping Tokobagus.com . Sampel yang diambil sebanyak 60 responden dengan menggunakan teknik Non - Probability Sampling dengan pendekatan Accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu konsumen yang mengunakan jasa jual beli online tokobagus.com. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, kualitas informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian serta secara simultan kepercayaan, kemudahan dan kualitas informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Benito Adityo (2011) melakukan penelitian tentang “Analisis pengaruh kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online di Situs Kaskus”. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terhadap 100 orang yang pernah melakukan pembelian

(33)

produk melalui situs kaskus yang diperoleh dengan menggunakan teknik non-probability sampling. Kemudian dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, kualitas informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian serta secara simultan kepercayaan, kemudahan dan kualitas informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Ainul Anugrah Paride (2015) melakukan penelitian tentang “Pengaruh strategi E-Marketing terhadap keputusan pembelian produk PT. ROVCA Clothing di Makassar”. Data penelitian ini diperoleh dari metode penyajian data dari hasil tanggapan responden (kuesioner), serta hasil penelitian lainnya yang relefan dengan obyek yang diteliti, dalam hal ini data primer dari perusahaan PT. Rovca Clothing Makassar. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 21. Temuan penelitian ini menunjukkan variabel kepercayaan, kemudahan (easy to use), kualitas informasi (information quality), dan harga (price) secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk PT. Rovca Clothing Makassar tahun 2015.

Danu Iswara (2016) melalukan penelitian tentang Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, Kualitas Informasi, dan Persepsi Resiko Terhadap Keputusan Pembelian (Studi kasus pada pengguna media sosial Instagram di Kota

(34)

Yogyakarta). Penelitian ini merupakan penelitian survei. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah membeli produk/barang melalui media instagram di kota Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 200 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif kepercayaan terhadap keputusan pembelian pada pengguna media sosial, (2) terdapat pengaruh positif kemudahan terhadap keputusan pembelian pada pengguna media sosial, (3) terdapat pengaruh positif kualitas informasi terhadap keputusan pembelian pada pengguna media sosial, (4) terdapat pengaruh negatif persepsi risiko terhadap keputusan pembelian pada pengguna media sosial, (5) terdapat pengaruh positif kepercayaan, kemudahan, kualitas informasi, dan persepsi risiko terhadap keputusan pembelian pada pengguna media sosial Instagram.

Penia Anggraeni dan Putu Nina Madiawati (2016) melalukan penelitian tentang Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online Pada Situs WWW.TRAVELOKA.COM. Penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif dengan analisis data deskriptif dan kausal, responden yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang telah melakukan reservasi tiket dan hotel pada situs Traveloka.com yang diperoleh dengan menggunakan teknik non-probability sampling. Kemudian dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan analisis linear berganda. Hasil penelitian

(35)

menunjukan bahwa Kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian, Kualitas Informasi berengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian sebesar. Serta Kepercayaan dan Kualitas Informasi berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian online.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Variabel Metode Hasil

Anandya Cahya Hardiawan (2013) Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online (Studi Pada Pengguna Situs Jual Beli Online toko bagus.com) X1 : Kepercayaan X2 : Kemudahan X3 : kualitas informasi Y : Keputusan Pembelian Regresi Linier Berganda X1-Y=+/Sig X2-Y=+/Sig X3-Y=+/Sig X1,X2,X3 -Y=+/Sig Benito Adityo, (2011) Analisis pengaruh kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online di Situs Kaskus X1 : Kepercayaan X2 : Kemudahan X3 : kualitas informasi Y : Keputusan Pembelian Regresi Linier Berganda X1-Y=+/Sig X2-Y=+/Sig X3-Y=+/Sig X1,X2,X3 -Y=+/Sig Ainul Anugrah Paride (2015) Pengaruh strategi E-Marketing terhadap keputusan pembelian produk PT. ROVCA Clothing di Makassar X1 : Kepercayaan X2 : Kemudahan X3 : Harga X4 : kualitas informasi Y : Keputusan Pembelian Regresi Linier Berganda X1-Y=+/Sig X2-Y=+/Sig X3-Y=+/Sig X4-Y=+/Sig X1,X2,X3,X4 -Y=+/Sig Danu Iswara (2016) Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, Kualitas Informasi dan Persepsi Resiko X1 : Kepercayaan X2 : Kemudahan X3 : Kualitas Regresi Linier Berganda X1-Y=+/Sig X2-Y=+/Sig X3-Y=+/Sig X4-Y=-/Sig X1,X2,X3,X4

(36)

-Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Pengguna

Media Sosial Instagram di Kota Yogyakarta) Informasi X4 : Persepsi Resiko Y : Keputusan Pembelian Y=+/Sig Penia Anggraeni, Putu Nina Madiawati (2016) Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online Pada Situs www.traveloka.com X1 : Kepercayaan X2 : Kualitas Informasi Y : Keputusan Pembelian Regresi Linier Berganda X1-Y=+/Sig X2-Y=+/Sig X1,X2,X3,X4 -Y=+/Sig

2.3 Hubungan antar variabel

2.3.1 Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Informasi terhadap Keputusan Pembelian

Serangkaian unsur-unsur yang mencerminkan keputusan konsumen dalam membeli dapat didefinisikan sebagai keputusan pembelian ulang, keputusan pembelian ulang merupakan sebuah tahap dimana konsumen dihadapkan dengan sebuah pilihan untuk melakukan pembelian atau tidak (Kotler dalam Anandya Cahya Hardiawan : 40 ).

Jia, Shen, dalam Anandya Cahya Hardiawan : 42 “User Acceptance of Sosial Shopping Sites: A Research Proposal” meneliti pengaruh perceive usefulness, perceived ease of use, tendencyto sosial comparison, dan trust terhadap melakukan keputusan pembelian (buying decision). Hasil yang didapat adalah kepercayaan (trust) berpengaruh signifikan positif terhadap melakukan pembelian sebuah produk. Dapat diartikan bahwa disini variabel kepercayaan

(37)

(trust) dapat dijadikan salah satu variabel independen, karena berperan besar dalam kaitannya dengan online shopping, untuk di uji kembali.

(Park dan Kim, Loo dalam Anandya Cahya Hardiawan, 2013: 41) “Identifying Key Factors Affecting Consumer Purchase Behaviour In An Online Shopping Context” meneliti tentang hubungan antara bermacam karakteristik online shopping dan perilaku pembelian konsumen. Variabel untuk karakteristik online shopping yaitu: 1. kualitas informasi, 2. kualitas user interface, 3. persepsi keamanan, 4. Site awareness, 5. kepuasan informasi, 6. relational benefits, 7. Site commitment. Hasil penelitian menunjukan bahwa varibel untuk karakteristik online shopping diantaranya adalah kualitas informasi, kualitas user interface, dan persepsi keamanan berpengaruh pada kepuasan informasi dan relational benefits masing-masing. Dapat diartikan bahwa disini variabel kualitas informasi (information quality) dapat dijadikan salah satu vaeriabel independen didalam penelitian ini.

2.3.2 Pengaruh Kepercayaan terhadap Keputusan pembelian

Pihak penjual harus menganut kepuasan pelanggan (costumer satisfaction) supaya dapat memepertahankan hubungan jangka panjang dengan para pembelinya. Agar dapat bertahan hidup didalam era online shopping, pihak penjual harus memiliki pelanggan yang loyal (customer loyality) yang percaya terhadap keunggulan dari jasa online shopping.

Kepercayaan adalah mental atau verbal pernyataan yang mencerminkan pengetahuan khusus seseorang dan penilaian tentang beberapa ide atau hal (Sciffman dan Kanuk dalam Anandya Cahya Hardiawan, 2013: 42). Setiap

(38)

konsumen memiliki tingkat kepercayaan yang berbeda ada yang memiliki tingkat kepercayaan lebih tinggi dan ada pula yang memiliki tingkat kepercayaan yang lebih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh kepercayaan konsumen menyangkut kepercayaan bahwa suatu produk memiliki berbagai atribut dan manfaat dari berbagai atribut tersebut. Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk, atribut dan manfaat produk menggambarkan persepsi konsumen.

Bertransaksi secara online memiliki kepastian dan informasi yang tidak simetris. Oleh sebab itu harus ada rasa saling percaya antara penjual dan pembeli (Gefen dalam Anandya Cahya Hardiawan, 2013: 43), terdapat banyak makalah yang menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen akan e-commerce merupakan salah satu faktor kunci.

Kaufaris dan Hamton-Sosa dalam Anandya Cahya Hardiawan, (2013: 43) mempelajari bagaimana pengalaman pada situs web dapat mempengaruhi kepercayaan konsumen pada perusahaan itu sendiri melalui kepercayaan pada situs web. Kaufaris dan Hampton-Sosa dalam Anandya Cahya Hardiawan, (2013 : 43) membuktikan bahwa ada hubungan positif antara kontrol, manfaat, dan kemudahan yang dirasakan dalam menggunakan situs web. Jika ada perusahaan yang situs webnya mudah digunakan, bermanfaat, dan aman ketika digunakan konsumen cenderung akan melakukan pembelian pada situs web tersebut. Oleh karena itu jika konsumen medapatkan pengalaman yang baik saat bertransaksi secara online dan merasa yakin akan keamanannya ketika melakukan transaksi online ataupun belanja online di sebuah online shopping, maka konsumen cenderung untuk melakukan keputusan pembelian yang lebih tinggi pada situs

(39)

online shopping tersebut. Berdasarkan kepercayaan dan pengalaman mereka sebelumnya pada toko online, mereka akan lebih suka merekomendasikan took online kepada orang lain, dibandingkan dengan mereka yang kurang percaya diri dalam berbelanja di toko online.

Beberapa penelitian terdahulu tentang kepercayaan (Trust) (Gefen, Karahanna, et al,; Gefen dan Straub,; dan Jia, Shen, undated dalam Anandya Cahya Hardiawan, 2013: 45) menunjukkan hasil bahwa kepercayaan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian website.

2.3.3 Pengaruh Kualitas Informasi terhadap Keputusan Pembelian

Informasi yang disajikan pada online shop sebaiknya mencakup informasi berkaitan dengan produk dan jasa yang ada pada online shopping. Informasi tersebut sebaiknya berguna dan relevan dalam memprediksi kualitas dan kegunaan produk atau jasa. Untuk memuaskan kebutuhan informasi konsumen/pembeli online, informasi produk dan jasa harus up-to-date, membantu pembeli online dalam membuat keputusan, konsisten, dan mudah dipahami.

Kualitas informasi didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap kualitas informasi tentang produk atau layanan yang disediakan oleh sebuah website (Park dan Kim, Loo, dalam Anandya Cahya Hardiawan, 2013: 48). Informasi tersebut sebaiknya berguna dan relevan dalam memprediksi kualitas dan kegunaan produk atau jasa. Untuk memuaskan kebutuhan konsumen/pembeli online akan informasi, maka informasi produk dan jasa harus up-to-date, untuk membantu pembeli online dalam membuat keputusan, konsisten, dan mudah dipahami. Informasi produk pada online shopping mencakup informasi atribut

(40)

suatu produk, rekomendasi dari para konsumen, laporan evaluasi, dll. Informasi atribut produk adalah informasi tentang spesifikasi produk, yaitu dimensi ukuran, dimensi warna, dimensi bahan, dimensi teknologi, dan harga dasar suatu produk (Gefen, Karahanna, et al,; Gefen dan Straub, dalam Anandya Cahya Hardiawan, 2013: 49). Pembeli online menyatakan bahwa mereka lebih dapat menguji berbagai pilihan produk melalui belanja secara online dibandingkan dengan belanja secara offline (Wolfinbarger and Gilly dalam Anandya Cahya Hardiawan, 2013: 49). Konsumen tidak hanya membandingkan harga tetapi juga membandingkan atribut produk yang ditawarkan didalam toko eceran online atau membandingkan dengan toko retail online yang lain. Kemudian website juga harus menyediakan fasilitas testimonial atau pernyataan terkait dengan produk atau jasa didalam online shopping kepada konsumen. Hal tersebut berguna untuk calon pembeli lainnya agar mereka mengetahui bagaimana pengalam pembeli sebelumnya terhadap penjual online dan barang yang mereka jual. Kemudiam website sebaiknya menenyediakan laporan evaluasi produk yang laku maupun produk yang kurang laku, penjual yang lapaknya laris dan tidak. Hal tersebut dapat digunakan konsumen sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan keputusan pembelian.

2.4 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran disusun untuk menggambarkan hubungan pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel independen bdisimbolkan dengan (X), sedangkan variabel dependen disimbolkan dengan (Y).

(41)

Keputusan pembelian (Y)

H1

H2

H3

kepercayaan, kemudahan, dan kualitas informasi merupakan variabel independen, sedangkan keputusan pembelian merupakan variabel dependen.

Gambar: 2.2 Kerangka Konseptual 2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis untuk penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H1: Kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian secara Online melalui media sosial Instagram.

H2: Kualitas Informasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian secara Online melalui media sosial Instagram.

H3: Kepercayaan dan Kualitas Informasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian secara Online melalui media sosial Instagram.

Kepercayaan (X1)

Kualitas Informasi (X2)

(42)

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa/i Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam, dalam jangka waktu mulai dari Februari sampai Juni 2017.

3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Menurut Sugiyono (2014) menerangkan bahwa penelitian penjelasan (explanatory research) adalah penelitian yang menjelaskan pengaruh dan hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Maka penelitian ini merupakan explanatory research atau penelitian penjelasan, artinya penelitian ini menekankan pada pengaruh antar variabel dalam penelitian dan menguji hipotesis (testing research). Penguraian ini relasional fokusnya terletak pada penjelasan pengaruh antar variabel.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Ukuran Populasi

Menurut Sugiyono (2014: 80) menerangkan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannnya.

(43)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna media sosial instagram pada Mahasiswa/I Akademi Akuntansi Permata Harapan angkatan 2014 di Batam.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2014: 81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian Mahasiswa/I Akademi Akuntansi Permata Harapan angkatan 2014 yang menggunakan media sosial instagram di Batam.

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini tergolong non probability sampling dengan purposive sampling atau pengambilan sampel berdasarkan karakteristik tertentu seperti:

a. Responden memiliki akun instagram di media sosial.

b. Responden pernah melakukan pembelian minimal sekali melalui media sosial instagram.

c. Waktu pembelian yang pernah dilakukan responden minimal 6 bulan terakhir. Berdasarkan teknik pengambilan sampel diatas maka sampel pada penelitian ini berjumlah 100 orang mahasiswa/I Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam.

(44)

3.4 Jenis dan Sumber Data

Data merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan. Informasi yang diperoleh memberikan keterangan, gambaran atau fakta mengenai suatu persoalan dalam bentuk kategori huruf atau bilangan.

3.4.1 Data Primer

Menurut Sugiyono (2014:137), data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pada penelitian ini data primer dikumpulkan dengan metode survey menggunakan kuesioner yang terstruktur yang diberikan langsung kepada Mahasiswa/I Akademi Akuntansi Permata Harapan angkatan 2014 di Batam.

3.4.2 Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2014: 137), data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan riset keperpustakaan, yaitu dengan cara mengumpulkan, membaca buku, literatur, catatan perkuliahan, artikel, jurnal dan data dari internet.

(45)

3.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam usaha memperoleh data yang dibutuhkan, metode yang digunakan peneliti adalah :

3.5.1 Kuesioner (Daftar Pertanyaan)

Menurut Sugiyono (2014), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membagikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Sehubungan dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden dari Mahasiswa/I Akademi Akuntansi Permata Harapan angkatan 2014 di Batam.

3.5.2 Penelitian Pustaka

Menurut Fathoni dalam Ferina (2015:31), penelitian pustaka adalah penelitian yang dilakukan di perpustakaan untuk menghimpun dan menganalisis data yang bersumber dari buku, periodikal seperti majalah ilmiah dan kisah-kisah sejarah.

Dalam penelitian ini, penelitian pustaka berupa dokumen dokumen atau dengan internet, buku-buku, dan informasi yang berhubungan untuk memperoleh landasan teori dan mendapatkan data yang menunjang penelitian.

3.6 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014: 38), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

(46)

Variabel yang digunakan terdiri dari variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent).

3.6.1 Variabel Bebas (X)

Menurut Sugiyono (2014: 39), variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabelvariabel bebas yaitu sebagai berikut :

1. Keperayaan (X1) 2. Kualitas Informasi (X2) 3.6.2 Variabel Terikat (Y)

Menurut Sugiyono (2014: 39), variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan pembelian.

3.7 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberikan arti atau menspesifikkan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Adapun variabel penelitian dan definisi operasionalnya dijelaskan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut:

(47)

Tabel 3.1

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Indikator Variabel Skala Ukur Kepercayaan (X1) Kepercayaan adalah kemauan konsumen mempercayai merek dengan segala resikonya karena adanya harapan yang dijanjikan oleh merek dalam memberikan hasil yang positif bagi konsumen (Lau dan

Lee, dalam

DanuIswara, 2016 : 54).

1. Merk itu sendiri 2. Karakteristik

perushaan pembuat merk.

3. Karakteristik konsumen.

(Lau dan Lee, dalam DanuIswara, 2016 : 54). skala likert 5 poin (5-point likert scale) Kualitas Informasi (X2) Kualitas informasi adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas informasi tentang produk atau layanan yang disediakan oleh sebuah website (Park dan Kim dalam Danu Iswara, 2016: 55). 1. Informasi up to date. 2. Membantu pembeli online dalam membuat keputusan. 3. Konsisten 4. Mudah dipahami (Park, C. H dan Kim, Y. G., dalam Danu Iswara : 2016: 55) skala likert 5 poin (5-point likert scale) Keputusan pembelian (Y) Keputusan pembelian adalah tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk (Kotler dan Armstrong, dalam Danu Iswara, 2016: 53). 1. Keputusan tentang jenis prodiuk. 2. Keputusan tentang bentuk produk. 3. Keputusan tentang merk. 4. Keputusan tentang penjualnya. 5. Keputusan tentang jumlah produk. (Simamora, dalam Danu Iswara, 2016: 53) skala likert 5 poin (5-point likert scale)

(48)

3.8 Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono (2014: 92), skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantatif.

Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Sugiyono (2014: 93) menjelaskan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Data diolah dengan menggunakan skala berdasarkan teori likert dengan jawaban atas pertanyaan yaitu skala nilai 1-5. Nilai yang dimaksud adalah skor atas jawaban responden, dimana nilai yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :

1. Jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS) dengan skor 1 2. Jawaban Tidak Sesuai (TS) dengan skor 2

3. Jawaban Ragu-ragu (N) dengan skor 3 4. Jawaban Sesuai (S) dengan skor 4

5. Jawaban Sangat Sesuai (SS) dengan skor 5 3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

(49)

Pengukuran validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan correct item-Total correlation (Ghozali dalam Anandya Cahya Hardiawan, 2015:85). 3.9.2 Uji Reliabilitas

Menurut Priyatno dalam Ferina (2015), uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi alat ukur tersebut, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali dalam Ferina, 2015:36). Uji reliabilitas ini akan dilakukan dengan penggunaan program SPSS (Statistical Package for Sosial Sciences) versi 20.

Untuk menguji reliabilitas kuesioner adalah koefisien Cronbach Alpha, dengan kriteria penilaian uji reliabilitas sebagai berikut (Ghozali dalam Ferina, 2015:36):

1. Apabila koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 maka suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel.

2. Apabila koefisien Cronbach Alpha lebih kecil dari 0,6 maka suatu konstruk atau variabel dikatakan tidak reliabel.

(50)

3.10 Uji Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali dalam Ferina (2015:37), uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal.

Uji normalitas ini akan dilakukan dengan penggunaan program SPSS (Statistical Package for Sosial Sciences) versi 20. Beberapa cara yang digunakan untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Histogram adalah pengujian dengan menggunakan ketentuan bahwa data

normal berupa bentuk lonceng (Bell Shape). Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal. Data dikatakan normal apabila kurva berbentuk kemiringan yang cenderung imbang, baik disisi kanan maupun sisi kiri.

2. Grafik Normality Probability Plot, dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali dalam Ferina (2015:37) adalah sebagai berikut :

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3. Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S), uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) dilakukan dengan membuat hipotesis :

(51)

Ho : Data residual tidak berdistribusi normal. Ha : Data residual berdistribusi normal.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji Kolmogorov-Smirnov (KS) adalah sebagai berikut :

Jika tingkat signifikansi < 0,05 maka Ho diterima. Jika tingkat signifikansi > 0,05 maka Ha diterima. 3.10.2 Uji Heterokedastisitas

Menurut Priyatno dalam Ferina (2015:38), uji heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas (Ghozali dalam Ferina, 2015:38).

Uji heteroskedastisitas ini akan dilakukan dengan penggunaan program SPSS (Statistical Package for Sosial Sciences) versi 20. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengujian dengan Scatter Plot . Dasar analisis uji heterokedastisitas menurut Ghozali dalam Ferina (2015:39) :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

(52)

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.10.3 Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali dalam Ferina (2015:39), Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Uji multikolinieritas ini akan dilakukan dengan penggunaan program SPSS (Statistical Package for Sosial Sciences) versi 20. Menurut Ghozali dalam Ferina (2015:39), dasar pengambilan keputusan atas uji multikolinieritas adalah sebagai berikut :

1. Apabila nilai Tolerance Value lebih besar dari 0,1 atau VIF (Variace Inflation Factor) lebih kecil dari 10, maka tidak terjadi multikolinieritas.

2. Apabila nilai Tolerance Value lebih kecil dari 0,1 atau VIF (Variace Inflation Factor) lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinieritas.

3.11 Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan model regresi berganda (multiple regression) karena mempunyai 1 variabel dependen dan 2 variabel independen.

Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui besar kontribusi dan pengaruh masing-masing variabel bebas kepercayaan, dan kualitas informasi terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan program SPSS untuk melihat hasil uji F, uji t dan uji R2.

(53)

3.11.1 Uji Anova atau Uji F

Uji anova atau uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel dependen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali dalam Ferina, 2015:41). Kriteria yang dipakai untuk membuat keputusan terhadap hasil uji hipotesis yang diuji adalah berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,05 yang merupakan probabilitas kesalahan sebesar 5%. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

Jika tingkat signifikansi > 0,05 maka Ho diterima. Jika tingkat signifikansi < 0,05 maka Ha diterima. 3.11.2 Uji Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/indpenden secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali dalam Ferina, 2015:41). Kriteria yang dipakai untuk membuat keputusan terhadap hasil uji hipotesis yang diuji adalah berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,05 yang merupakan probabilitas kesalahan sebesar 5%. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

Jika tingkat signifikansi > 0,05 maka Ho diterima. Jika tingkat signifikansi < 0,05 maka Ha diterima. 3.11.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti

(54)

kemampuan variabel – variabel independen dalam menjelaskan variabel – variabel dependen amat terbatas (Ghozali dalam Ferina, 2015:42).

Uji R2 digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel dan adanya faktor lain yang mempengaruhi hubungan tersebut. Adapun rumus hipotesis regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana:

Y = variabel keputusan pembelian a = konstanta

b1…b = koefisien regresi X1 = variabel kepercayaan X2 = variabel kualitas informasi E = standar eror

(55)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh kepercayaan terhadap keputusan pembelian pada pengguna media sosial instagram, (2) pengaruh kualitas informasi terhadap keputusan pembelian pada pengguna media sosial instagram, (3) pengaruh kepercayaan dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian pada pengguna media sosial instagram. Subjek dalam penelitian ini yaitu mahasiswa/i Akademi Akuntansi Permata Harapan yang pernah membeli produk/barang melalui media instagram di kota Batam yang berjumlah 100 responden. Penelitian ini dilakukan di Kota Batam. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling atau pengambilan sampel berdasarkan karakteristik tertentu.

4.2 Karakteristik Responden 4.2.1 Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Pengelompokan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Laki-laki 32 32,0 32,0 32,0

Perempuan 68 68,0 68,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber : data diolah 2017

Dari tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa sebannyak 32 orang (32,0%) responden berjenis kelamin laki-laki, dan sebannyak 68 orang (68,0%) responden

(56)

berjenis kelamin perempuan. Dengan demikian disimpulkan bahwa sebagian besar pengguna media sosial instagram dominan berjenis kelamin Perempuan. 4.2.2 Usia

Tabel 4.2

Pengelompokan responden berdasarkan usia

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 18-23 tahun 70 70,0 70,0 70,0 24-30 tahun 26 26,0 26,0 96,0 > 30 tahun 4 4,0 4,0 100,0 Total 100 100,0 100,0

Sumber: data diolah 2017

Dari tabel 4.2 diatas, terlihat terdapat 4 orang (4%) berusia di atas 30 tahun, 26 orang (26%) berusia 24-30 tahun, 70 orang (70%) berusia 18-23 tahun. Dengan demikian dapat disimpulkan pengguna media sosial instagram pada tingkat usia yang masih produktif.

4.2.3 Pekerjaan

Tabel 4.3

Pengelompokan Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Pelajar/Mahasiswa 36 36,0 36,0 36,0 Kary. Swasta 55 55,0 55,0 91,0 Wiraswasta 6 6,0 6,0 97,0 PNS 3 3,0 3,0 100,0 Total 100 100,0 100,0

(57)

Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat jumlah responden yang memiliki tingkat pekerjaan PNS 3 orang (3%), Wiraswasta 6 orang (6%), Karyawan swasta 55 orang (55%), pelajar/mahasiswa 36 orang (36%) dengan demikian dapat dismpulkan bahwa pengguna media sosial instagram lebih banyak yang memiliki tingkat pekerjaan karyawan swasta.

4.2.4 Penghasilan Per Bulan

Tabel 4.4

Pengelompokan Responden Berdasarkan Penghasilan per bulan

Penghasilan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Rp 2.000.000-3.000.000 56 56,0 56,0 56,0 Rp 3.000.000-4.000.000 39 39,0 39,0 95,0 > Rp 4.000.000 5 5,0 5,0 100,0 Total 100 100,0 100,0

Sumber: data diolah 2017

Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 56 orang (56%) penghasilan per bulan Rp 2.000.000-3.000.000, 39 orang (39%) penghasilan per bulan Rp 3.000.000-4.000.000, 5 (5%) penghasilan diatas Rp 4.000.0000.

4.3 Uji Validitas dan Uji Reliabiltas 4.3.1 Uji Validitas

Untuk tingkat validitas yaitu bila kolerasi (r) tiap faktor positif dan besarnya 0,3 keatas maka instrumen tersebut di nyatakan valid. Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi. Menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula

(58)

biasa nya syarat minum untuk dianggap memenuhi syarat adalah r = 0,3 (Masrun dalam Sugiyono 2009 :188)

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20 dengan krtiterium uji bila correlated item – total correlation besar di bandingkan dengan 0,3 maka data menggunakan construck yang kuat (valid).

Hasil dari Pengaruh kepercayaan dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian.

Tabel 4.5

Hasil Output SPSS Uji Validitas Variabel Kepercayaan

No Item kuesioner Correct Item- Total Correlation Pembanding Correct Item- Total Correlation standar Keterangan 1 X1.1 0,683 > 0,300 Valid 2 X1.2 0,845 > 0,300 Valid 3 X1.3 0,745 > 0,300 Valid 4 X1.4 0,641 > 0,300 Valid 5 X1.5 0,701 > 0,300 Valid 6 X1.6 0,755 > 0,300 Valid 7 X1.7 0,845 > 0,300 Valid 8 X1.8 0,826 > 0,300 Valid 9 X1.9 0,763 > 0,300 Valid 10 X1.10 0,678 > 0,300 Valid

Sumber: Data di olah 2017

Dari tabel 4.5 diatas dilihat bahwa semua item pernyataan untuk variabel kepercayaan adalah valid atau lolos uji validitas, karena nilai corrected item-total correlationnya diatas 0,300 atau standar dari corrected item-total correlation.

Gambar

Tabel 4.8  Reliability Statistic  No   Variabel   Hasil  Cronbach ’ Alpha  pembanding  Cronbach’s Alpha Standar  Keterangan   1  Kepercayaan  0,779  &gt;  0,600  Reliabel
Tabel 4.10  Uji Multikoloniearitas  No   V ariabel  Collonearuty  Statistics  Keteranagn   Tolerance  VIF  1  Kepercayaa n,  Kualitas  Informasi  0,937 &gt; 0,10  1,067 &lt; 10,00  Tidak  terjadi Multikolinearitas  Sumber: data diolah 2017
Tabel 4.14  Model Summary b Model  R  R Square  Adjusted R

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisa situasi mitra selama masa live-in berlangsung kelompok dapat melihat bahwa sebenarnya mitra memiliki motivasi untuk mengembangkan bisnisnya

a) Pengetahuan dan sikap remaja SMA Santo Thomas I Medan terhadap jerawat oleh Andy pada tahun 2009. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian

Dalam Komentar Umum 3, Komite mengkonfirmasikan bahwa Negara mempunyai &#34;suatu kewajiban inti minimal untuk memastikan pemenuhan, setidaknya, tingkatan- tingkatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakso ikan yang dikemas dalam Retortable pouch, tanpa dipasteurisasi sudah tidak layak lagi untuk dikonsumsi setelah penyimpanan 3 hari, dan

Untuk itu Pemerintah secara pro aktif saat ini tengah menyiapkan perubahan terhadap PP No 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Serta Masyarakat Jasa Konstruksi, yang dianggap

It can be concluded that, the design of dryer with employing greenhouse effect can dry sliced turmeric into desired moisture content and more effective than direct

Pada hasil observasi yang dilakukan, peneliti menemukan berbagai permasalahan pokok yang ada di keluarga buruh tani dalam memberikan pendidikan dan menanamkan

Proses pengujian melalui praperadilan yang diajukan oleh pemohon praperadilan tersebut, hakim tunggal pra-peradilan akan segera memeriksa dan memutus sesuai fakta