ISSN : 2541-4704
60
Penggunaan Metode Drill Dapat Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar lompat Tinggi Gaya Stradlle Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi Tahun Pelajaran 2015/2016.
Nyoman Tri Humardani SD Negeri 1 Kulurejo
ABSTRACT - The purpose of this class action research is 1) to explain the use of drill method in improving the motivation of grade V SD Negeri 1 Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi Lesson Year 2015/2016. 2) To improve the result of high jump learning stradlle style on the students of grade V SD Negeri 1 Kulurejo Nguntoronadi District Lesson Year 2015/2016 with drill method. To achieve the goal, the implementation of this research is designed in three cycles. The research procedure includes four stages: 1) Planning of corrective actions, 2) Implementation of actions, 3) Analysts and reflections, 4) Follow-up.
The effectiveness of action at each cycle is measured from observations and high jump tests of stradlle style. The observed data are described, interpreted, then re fl ected to determine the corrective action of the next cycle. The data of high jump test of stradle style is analyzed by describing the value between the cycles until the result can reach the threshold according to the performance indicator, that is 1) The value of the test result reaches at least 72 KKM, 2) The average test value 78, 3) The target of classical completeness reaches 80 %.
Research conducted two cycles obtained the result that the average of student motivation at the initial condition 64,57%, cycle I 71,21%, cycle II 78,93%. Stradlle style high jump learning results in the initial conditions 65.85 classical completeness level 37.71%. In cycle I, the average value of 70,36 classical completeness level 57,14%. In cycle II, the average value of 80.00 classical completeness level is 85.71%.
Based on the actions taken can be summarized as follows: 1) The use of drill method can increase the motivation of students of grade V SD Negeri 1 Kulurejo Nguntoronadi District Lesson Year 2015/2016, amounted to 14.36%. 2) Drill method can improve the result of high jump learning of stradlle style at grade V of SD Negeri 1 Kulurejo Nguntoronadi Sub District Lesson Year 2015/2016, 14.15%.
Keywords: Drill Method, Motivation and high jump style learning style stradlle
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah 1) untuk menjelaskan penggunaan metode drill dalam meningkatkan motivasi siswa kelas V SD Negeri 1 Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi Tahun Pelajaran 2015/2016. 2) Untuk meningkatkan hasil belajar lompat tinggi gaya stradlle pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan metode drill. Untuk mencapai tujuan, pelaksanaan penelitian ini didesain dalam tiga siklus. Prosedur penelitian meliputi empat tahap : 1) Perencanaan tindakan perbaikan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Analis dan refleksi, 4) Tindak lanjut.
Keefektifan tindakan pada setiap siklus diukur dari hasil observasi dan tes lompat tinggi gaya stradlle. Data hasil observasi didiskripsikan, diinterpretasikan, kemudian direfleksi untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. Data hasil tes lompat tinggi gaya stradlle dianalisis dengan mendiskripsikan nilai antar siklus hingga hasilnya dapat mencapai batas tuntas sesuai indikator kinerja, yaitu 1) Nilai hasil tes minimal mencapai KKM 72, 2) Rata-rata nilai Tes 78, 3) Target ketuntasan klasikal mencapai 80 %.
Penelitian yang dilakukan dua siklus memperoleh hasil bahwa rerata motivasi siswa pada kondisi awal 64,57%, siklus I 71,21%, siklus II 78,93%. Hasil belajar lompat tinggi gaya stradlle pada kondisi awal 65,85 tingkat ketuntasan klasikal 37,71%. Pada siklus I, nilai rerata 70,36 tingkat ketuntasan klasikal 57,14%. Pada siklus II, nilai rerata 80,00 tingkat ketuntasan klasikal 85,71%.
Berdasarkan tindakan yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Penggunaan metode drill dapat meningkatkan motivasi siswa kelas V SD Negeri 1 Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi Tahun Pelajaran 2015/2016, sebesar 14,36%. 2) Metode Drill dapat meningkatkan hasil belajar lompat tinggi gaya stradlle pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi Tahun Pelajaran 2015/2016, sebesar 14,15%.
Kata Kunci : Metode Drill, Motivasi dan hasil belajar lompat tinggi gaya stradlle.
1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan mata pelajaran yang berperan dalam melatih dan membentuk aspek fisik dan
mengembangkan aspek psikis peserta didik. Melalui pendidikan jasmani dan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan
ISSN : 2541-4704
61
serta dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar dalam berbagai cabang olahraga.
Dalam pendidikan jasmani dan
kesehatan terdapat aspek permainan dan olahraga yang di dalamnya terdapat materi atletik. Atletik merupakan aktivitas gerak seperti lari, lompat dan sebagainya. Melalui aktivitas tersebut, peserta didik dapat
mempersiapkan pertumbuhan fisik yang
berguna untuk melakukan aktivitas pada cabang olahraga lainnya. Dalam pemilihan
materi pada permainan dan olahraga
disesuaikan dengan sarana yang terdapat pada sekolah. Materi atletik adalah termasuk materi pilihan yang mudah disesuaikan dengan keaadan sekolah. Salah satu contoh materi atletik adalah lompat tinggi.
Lompat tinggi adalah suatu gerakan mengangkat satu kaki untuk memindahkan tubuh dari titik satu ke titik yang lain yang lebih tinggi melewati mistar dengan awalan lari dan me ndarat dua kaki yang bergantian. Tujuan lompat tinggi adalah melambungkan badan secara keseluruhan untuk mencapai lompatan setinggi-tingginya. Gaya lompat tinggi yang sering diajarkan di sekolah dasar adalah lompat tinggi gaya gunting (The scissors style) dan lompat tinggi gaya guling (The straddle style). Salah satu gaya yang akan dipakai untuk penelitian tindakan kelas ini adalah gaya stradlle.
Motivasi siswa yang masih kurang dalam lompat tinggi gaya stradlle dapat
mempengaruhi dalam proses
pembelajarannya. Nilai motivasi siswa dalam lompat tinggi gaya stradlle masih rendah, jumlah 14 siswa yang memperoleh nilai kategori tinggi 3 siswa, 4siswa kategori sedang dan sisanya 7 siswa termasuk kategori rendah. Kurangnya motivasi akan mempengaruhi konsentrasi dan membuat siswa kurang sungguh-sungguh dalam melakukan gerakan
dalam lompat tinggi gaya stradlle.
Pembelajaran lompat tinggi gaya stradlle tidak bisa lepas dari konsep pembelajaran yang melibatkan aktivitas gerak anak tetapi harus
bisa merangsang motivasi siswa.
Pembelajaran lompat tinggi saat ini guru hanya menekankan pada teknik, diharapkan akan meningkatkan hasil belajar secara optimal. Namun pada akhirnya pembelajaran seperti di atas tidak dapat menghasilkan secara optimal, tapi justru banyak anak yang hasilnya kurang baik bahkan menurun.
Berdasarkan hasil observasi, diperoleh data yang berupa data awal kemampuan siswa dalam pembelajaran lompat tinggi gaya stradlle. Untuk mengetahui kemampuan siswa, dilakukan tes pembelajaran lompat tinggi gaya
stradlle dengan aspek yang dinilai yaitu awalan, tolakan, sikap badan di atas mistar dan sikap mendarat. Dari hasil tes tersebut, dapat diketahui bahwa hasil belajar lompat tinggi gaya stradlle pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Kulurejo sangat menurun sekali. Penurunan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa. Nilai hasil belajar siswa pada lompat tinggi gaya stradlle dari jumlah 14 siswa, hanya 5 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yaitu 72 sedangkan 9 siswa nilainya masih dibawah
KKM. Menurunnya hasil belajar siswa
dikarenakan semangat atau motivasi belajar siswa yang kurang. Kurangnya motivasi siswa dimungkinkan karena proses pembelajaran lompat tinggi yang kurang variasi, sehingga siswa cepat merasa bosan dan rasa takut juga mempengaruhi kemampuan siswa dalam lompat tinggi gaya stradlle.
Proses pembelajaran lompat tinggi gaya stradlle dapat berjalan dengan menarik
dan menyenangkan, maka pembelajaran
disajikan dengan penggunaan metode drill.
Dengan penggunaan metode drill
pembelajaran akan lebih menarik karena diproses pembelajaran terdapat latihan-latihan yang menggunakan media atau alat sebagai perangsang gerakan dilakukan berulang-ulang. Penggunaan media tersebut anak akan merasa senang, rasa takut akan hilang dan semangat dalam melakukan lompat tinggi gaya stradlle yang dilakukan berulang-ulang secara
sungguh-sungguh dengan tujuan untuk
memperkuat suatu keterampilan agar bersifat menjadi permanen. Latihan yang dilakukan adalah bentuk latihan yang dikemas dengan baik dalam suatu latihan berupa pengulangan berkali-kali dari suatu hal yang sama.
Berdasarkan latar belakang serta permasalahan dalam pembelajaran lompat tinggi gaya stradlle di atas, maka akan diadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “ Penggunaan Metode Drill Dapat Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Lompat tinggi gaya stradlle Pada Siswa Kelas
V SD Negeri 1 Kulurejo Kecamatan
Nguntoronadi Tahun Pelajaran 2015/2016 “ Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1). Apakah dengan penggunaan metode drill dapat meningkatkan motivasi siswa kelas V
SD Negeri 1 Kulurejo Kecamatan
Nguntoronadi Tahun Pelajaran 2015/2016 ? 2). Apakah dengan penggunaan metode drill dapat meningkatkan hasil belajar lompat tinggi gaya stradlle pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi Tahun Pelajaran 2015/2016 ?
ISSN : 2541-4704
62
Berdasarkan perumusan masalah
yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian yang ingin dicapai adalah :1). Penggunaan metode drill dapat meningkatkan motivasi siswa kelas V SD Negeri 1 Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi Tahun Pelajaran 2015/2016. 2). Penggunaan metode drill dapat meningkatkan hasil belajar lompat tinggi gaya stradlle pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kulurejo kecamatan Nguntoronadi Tahun Pelajaran 2015/2016.
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1). Bagi guru pendidikan jasmani,
sebagai solusi dalam memilih dan
menggunakan metode yang tepat dan sesuai
dalam pembelajaran guna meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran lompat tinggi gaya stradlle. 2). Bagi siswa, dapat meningkatkan motivasi dalam pembelajaran lompat tinggi gaya stradlle dengan metode yang tepat sehingga menghasilkan hasil belajar yang maksimal. 3). Bagi sekolah SD Negeri 1 Kulurejo, dapat sebagai saran dan informasi terhadap sekolah dan untuk menerapkan metode pembelajaran yang tepat agar meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
2. Kajian Pustaka 1. Pengertian Metode Drill
Metode Drill (Nana. Sudjana, 1991:86) adalah suatu kegiatan melakukan hal yang sama,
berulang-ulang secara sungguh-sungguh
dengan tujuan untuk memperkuat suatu
asosiasi atau menyempurnakan suatu
keterampilan agar menjadi bersifat permanen. (Roestiyah N.K , 1985:125) juga berpendapat metode drill adalah suatu cara mengajar
dimana siswa melaksanakan
kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih dari apa yang dipelajar. (Hamdani, 2009:273) berpendapat bahwa metode Drill adalah Metode yang
mengajarkan siswa untuk melaksanakan
kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau keterampilan yang lebih tinggi daripada hal-hal yang telah dipelajari.
Berdasarkan dari pendapat ketiga ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa metode drill adalah suatu metode pembelajaran yang mengajarkan siswa untuk belajar untuk menyempurnakan suatu keterampilan, dengan dilakukan secara kontinyu dengan beban latihan yang bervariasi agar menghasilkan tingkat ketrampilan, ketangkasan yang lebih mahir pada materi yang dipelajari.
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode drill, langkah yang dilakukan sama dengan
langkah-langkah pelajaran pada umumnya. Yaitu tahap pendahuluan, tahap pelaksanaan dan tahap penutup. Selain ketiga tahap diatas, kondisi dari guru, siswa dan segala fasilitas yang mendukung proses pembelajaran juga harus disiapkan. 1) Tahap pendahuluan, pada tahap ini guru menyiapkan siswa kemudian berdoa
dan melakukan absensi, melakukan
pemanasan dalam bentuk permainan, guru harus menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dengan metode drill, menyampaikan motivasi kepada siswa bahwa latihan yang dilakukan akan berguna, untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam hal ini hasil belajar yang diinginkan adalah hasil belajar lompat tinggi gaya stradlle, 2) Tahap pelaksanaan, pada tahap ini sebelum menerapkan metode drill, terlebih dahulu diberikan pradrill, yaitu latihan singkat untuk mengetahui tingkat keterampilan yang telah dikuasai oleh siswa. Setelah guru mengetahui letak kekurangan, maka guru memberikan pengarahan atau penjelasan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada siswa maka guru memberilakan latihan kepada siswa dengan taraf kesulitan yang bertahap, dari yang mudah ke yang sulit, guru menyiapkan peralatan lompat tinggi dan media pembelajarannya dan guru mengamati siswa
dalam melakukan gerakan melompat,
Melakukan penilaian dengan tes praktik. 3) Tahap penutup, pada tahap penutup ini guru
melakukan refleksi dengan siswa, guru
kembali memberi motivasi kepada siswa dan mengingatkan kepada siswa agar selalu mengikuti latihan secara berkesinambungan, sehingga keterampilan yang telah dikuasai oleh siswa dapat menjadi lebih efektif dan tertanam baik pada diri siswa. Serta bersama siswa guru membuat kesimpulan tentang proses pembelajaran.
2. Motivasi
Motivasi adalah perubahan energi seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan (Sardiman, 2007). Motivasi juga dapat diartikan suatu perubahan
energi didalam pribadi seseorang yang
ditandai dengan timbulnya efeltif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan (Djamarah, 2008). Pendapat lain juga mengartikan bahwa motivasi adalah proses psikologi yang dapat
menjelaskan prilaku seseorang, motivasi
merupakan kekuatan yang mendorong
seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan (Uno, H. B. 2006). Berdasarkan dari ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu perasaan yang timbul dari dalam hati seseorang sehingga
ISSN : 2541-4704
63
mendorong untuk melakukan sesuatu tindakan dengan sungguh-sungguh untuk mencapai
suatu tujuan. (Sardiman, 2008:83)
mengemukakan Ciri-ciri motivasi adalah
sebagai berikut : 1) Tekun menghadapi tugas, 2) Ulet menghadapi kesulitan, 3) Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah, 4) Lebih senang bekerja mandiri.
(Hamzah B. Uno, 2006:23) juga berpendapat tentang ciri-ciri motivasi adalah sebagai berikut :1). Adanya hasrat ingin berhasil, 2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4) Adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar. (Abin Syamsudin
Makmun, 2000:37) mengemukakan bahawa motivasi siswa dapat diamati dari beberapa ciri-ciri sebagai berikut : 1) Frekuensi yang
dilakukan dalam waktu tertentu, 2)
Ketetapanya dan kelekatannya pada tujuan, 3) Ketabahan, keuletan dan kemampuannya dalam menghadapi rintangan dan kesulitan untuk mencapai tujuan, 4) Pengabdian dan pengorbanan, 5) Tingkatan aspirasinya, 6) Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan, 7) Tingkatan klasifikasi prestasi atau hasil yang dicapai.
Berdasarkan beberapa penadapat di atas dapat disimpulkan bahwa indikator siswa yang memiliki motivasi tinggi sebagai
berikut : a) Minat dalam mengikuti
pembelajaran, b) Tekun mengikuti
pembelajaran, c) Keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran, d) Semangat mengikuti pembelajaran, e) Adanya hasrat ingin berhasil.
3. Hasil Belajar Lompat Tinggi Gaya
Stradlle
Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan hasil belajar adalah merupakan hasil dari proses belajar tersebut. (Mulyasa, 2008) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah merupakan prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan prilaku yang bersangkutan. (Dimyati dan Mudjiono, 2006) berpendapat hasil belajar yaitu hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Pengertian hasil belajar juga diartikan sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajar (Sudjana,
2010). Pada umumnya hasil belajar terdapat pada buku raport setelah siswa melakukan proses pembelajaran disekolah dalam kurun waktu tertentu. Dengan hasil belajar maka
guru, siswa dan orang tua mengetahui berhasil tidaknya proses pembelajaran.
Berdasarkan pengertian hasil
belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah Hasil dari suatu proses belajar yang didapat sesuai dengan taraf kemampuan siswa masing-masing berupa skor atau angka, yang berfungsi sebagai tolok ukur keberhasilan belajar siswa dalam suatu materi atau dalam kurun waktu tertentu.
4. Lompat Tinggi Gaya Stradlle
Berdasarkan sikap tubuh di atas mistar, pelaksanaan lompat tinggi dibagi menjadi dua golongan yaitu lompatan secara gunting dan lompatan secara guling. Dilihat dari golongan pelaksanaan lompat tinggi, lompat tinggi gaya stradlle merupakan jenis lompatan secara guling. Lompatan secara guling yaitu pelompat melakukan tolakan dengan kaki yang terdekat dengan mistar.
Asal mula lompat tinggi gaya stradlle muncul pada tahun1956 yang dilakukan oleh Charlie Dumas pada Olympiade
di Melbourne. Munculnya gaya stradlle
memunculkan atlet-atlet kenamaan dan
mampu memecahkan rekor pada tahun 1960-1964. Gaya lompat tinggi pada p rinsipnya merupakan suatu cara agar pelompat mampu melompati mistar setinggi-tingginya. Lompat tinggi gaya stradlle sering disebut juga gaya kangkang, karena pada saat melewati mistar
berposisi kangkang. Lompat tinggi ini
memberikan beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan gaya gunting dan guling sisi. Dalam hal ini (Tamsir Riyadi, 1985:81) menyatakan bahwa, secara teknis lompat
tinggi gaya stradlle memiliki beberapa
keuntungan karena : 1) Berat tubuh dapat dibawa ke atas dengan segera, 2) Saat di atas mistar sikap tubuh tidur telungkup, sehingga jarak antara titik berat badan dengan mistar relatif dekat, 3) Gerakan kangkang saat melewati mistar merupakan gerakan yang wajar dan mudah dilakukan, 4) Saat di atas mistar pelompat sempat melihat mistar, sehingga dapat mengendalikan gerakan yang perlu saja.
Mendapatkan hasil belajar yang
maksimal dalam lompat tinggi merupakan
tujuan dari setiap pembelajaran. Untuk
mencapai hasil belajar harus menguasai teknik lompat tinggi yang baik dan benar. Seperti
pendapat (Sudjarwo, 1993:40) bahwa
peningkatan prestasi dalam olahraga menuntut adanya perbaikan dan pengembangan unsur teknik untuk mencapai tujuan.
Pendapat tersebut menunjukan bahwa, Hasil belajar yang maksimal dapat dicapai jika siswa mempunyai motivasi dan
ISSN : 2541-4704
64
penguasaan teknik yang baik. Adapun teknik lompat tinggi gaya stradlle seperti yang dikemukakan oleh (Aip Syarifudin, 1992: 107) yaitu terdiri dari empat bagian yaitu : 1) awalan atau ancang-ancang, 2) Tolakan, 3) sikap badan di atas mistar dan 4) sikap mendarat atau sikap jatuh.
5. Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Anak sudah mulai mencari atau menghindari aktivitas yang tidak disukai, karena mereka sudah mulai bisa memahami kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Atas dasar pertimbangan pada faktor fisik, kognitif dan budaya, mereka memilih untuk lebih mengkhususkan ke salah satu cabang olahraga. Yudha M. Saputra (2001:17) periode spesifikasi, umumnya ada anak berusia antara 10-13 tahun. Pada saat ini, anak sudah dapat menentukan pilihanakan cabang olahraga yang sangat disukainya. Maka sangat perlu guru dalam menentukan dan mengarahkan siswa dalam jenjang berbeda.
Anak kelas V dan VI, kira-kira
berumur 11 sampai 12 mempunyai
karakteristik: 1) Pertumbuhan otot lengan dan tungkai makin bertambah, 2) Ada kesadaran
mengenai badannya, 3) Anak laki-laki
lebihmenguasai permainan kasar, 4)
Pertumbuhan tinggi dan berat tidak baik, 5) Kekuatan otot tidak menunjang pertumbuhan, 6) Waktu reaksi makin baik, 7) Perbedaan akibat jenis kelamin makin nyata, 8) Koordinasi makin Baik.
Yudha M. Saputra (2001: 19-20) berpendapat bahwa materi pembelajaran atletik yang sesuai dengan kelas atas (4, 5,dan 6).Pada umumnya dan siswa kelas 5 pada khususnya adalah permainan atletik dalam hal ini lompat tinggi gaya stradlle dimana gerakan olahraga tersebut membutuhkan gerakan yang lebih komplek dan lebih maju. Gerakan
yang mengarah pada perkembangan
keterampilan olahraga adalah sebagai berikut : 1) Kegiatan jasmani serial, 2) Permainan kompetitif dan kerjasama, 3) Kegiatan lompat tinggi gaya stradlle.
Dengan gerakan-gerakan tersebut diharapkan lebih tertarik dengan untuk belajar lompat tinggi gaya stradlle. Diharapkan siswa lebih tertarik dengan fondasi gerak atletik yang benar, pada saat memasuki tahap spesifikasi, fondasi gerak dasar itu diharapkan sudah
terbentuk. Pembelajaran menggunakan
metode drill suatu metode pembelajaran yang mengajarkan siswa untuk belajar untuk menyempurnakan suatu keterampilan, dengan dilakukan secara kontinyu dengan beban latihan yang bervariasi agar menghasilkan
tingkat ketrampilan, ketangkasan yang lebih mahir pada materi yang dipelajari. Dengan
berpedoman pada langkah-langkah
pembelajaran apa yang akan dicapai bisa terwujud. Kelebihan dan kekurangan metode drill juga sangat berpengaruh dengan proses
pembelajaran menggunakan metode ini,
sehingga dengan kelebihannya diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa.
Motivasi adalah suatu perasaan yang timbul dari dalam hati seseorang,
sehingga mendorong untuk melakukan
sesuatu tindakan dengan sungguh-sungguh untuk mencapai suatu tujuan. Hasil belajar lompat tinggi gaya stradlle dengan metode drill akan membuat anak lebih semangat, karena pada anak berusia antara 10-13 tahun termasuk tahap spesifikasi. Pada tahap ini, anak sudah dapat menentukan pilihan cabang olahraga yang sangat disukainya.
Penelitian Yang Relevan
Sebelum dilakukan penelitan ini, sudah diadakan penelitian oleh beberapa orang dengan menggunakan metode drill pada
beberapa mata pelajaranyang berbeda.
Penelitian tersebut sebagaimana dipaparkan sebagai berikut : 1) Lilia Andini, (2010 ). Dengan judul “ Pengaruh Metode Latihan Drill Terhadap kemampuan Teknik Pasing Bawah Siswa SMP Negeri 10 Yogyakarta Yang mengikuti ekstrakurikuler Bola Voli”. Hasil yang didapat dalam penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara metode drill terhadap kemampuan pasing bawah siswa ditunjukan melalui tes kenaikan rata-rata sebesar 4,1 % lebih banyak dari sebelum diberikan metode drill. 2) Randi Adityawan, (2011). Dengan judul “ Pengaruh Metode Latihan Drill Terhadap Peningkatan Kemampuan Passing Bola Voli Putra Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bola Voli SMK Negeri 1 Sragi Pekalongan”. Penelitian ini
menghasilkan adanya pengaruh yang
signifikan antara Metode latihan drill terhadap kemampuan passing bawah siswa yang ditunjukan melalui hasil tes dengan besar kenaikan rata-rata 5,2% lebih banyak dari sebelum diberi metode latihan drill.
Berdasarkan kedua uraian hasil penelitian
diatas, persamaannya adalah kedua
penelitiaan tersebut sama-sama
me0.nggunakan metode drill. Sedangkan perbedaannya pada kelas, materi latihan dan hasil penelitiannya.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis
ISSN : 2541-4704
65
sebagai berikut: 1) Penggunaan metode Drill dapat meningkatkan motivasi pada siswa kelas
V SD Negeri 1 Kulurejo Kecamatan
Nguntoronadi tahun pelajaran 2015/2016. 2) Penggunaan metode Drill dapat meningkatkan hasil belajar lompat tinggi gaya stradlle pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi tahun pelajaran 2015/2016.
3. METODE PENELITIAN Setting Penelitian
Penelitian Tindakan kelas ini diawali dengan persiapan berupa penyusunan proposal dan diakhiri dengan pembuatan laporan. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dimulai pada bulan Januari 2016 dan diakhiri pada bulan Maret 2016, pada semester II tahun pelajaran 2015/2016.
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri I Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri pada siswa kelas V semester II tahun
pelajaran 2015/2016. Penentuan tempat
penelitian mempertimbangkan beberapa hal
diantaranya : (a) dalam melaksanakan
penelitian tidak meninggalkan tugas, (b) Pelaksanaan penelitian berpengaruh terhadap proses pembelajaran di kelas V.
Subjek dan Objek Penelitian
Berdasarkan masalah yang
dikemukakan dalam penelitian ini, maka Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri I Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 yang jumlah siswanya ada 14 siswa terdiri dari 8 siswa putra dan 6 siswa putri. Objek penelitian adalah motivasi dan hasil belajar lompat tinggi gaya stradlle pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi.
Sumber Data
Data diperoleh dari nilai hasil tes siswa kelas V semester II tahun pelajaran 2015/2016 dan hasil pengamatan ketika siswa menerima penjelasan guru dan ketika siswa mengerjakan tugas dari guru.
Teknik Dan Alat Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat
pengumpulan data dilakukan dengan
beberapa teknik diantaranya : a) Melalui dokumen yaitu mengumpulkan data motivasi dan hasil belajar lompat tinggi gaya stradlle pada saat belum diadakan tindakan (kondisi awal). b) Observasi yaitu mengumpulkan data dengan mengamati motivasi siswa dalam lompat tinggi gaya stradlle pada setiap siklus. c)Tes yang berupa tes praktik lompat tinggi gaya stradlle pada setiap siklus. sedangkan untuk memperoleh data diperlukan alat
pengumpulan data berupa : a) Dokumen yang berupa catatan tentang motivasi dan hasil belajar lompat tinggi gaya stradlle siswa pada kondisi awal. b) Lembar observasi berupa lembar pengamatan tentang motivasi lompat tinggi gaya stradlle setiap siklus. c) Tes praktik tentang hasil belajar lompat tinggi gaya stradlle pada setiap siklus.
Validasi Data
Validasi berarti menilai apa yang
seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi
siswa. Penelitian tindakan kelas ini
menggunakan trianggulasi sumber dan
trianggulasi metode. Trianggulasi sumber data berasal dari guru penjaskes, siswa dan teman sejawat sebagai kolaborator. Trianggulasi metode yaitu data dari pengumpulan dokumen, hasil observasi dan hasil tes praktik.
Indikator Kinerja
Bagian akhir penelitian
tindakan kelas ini, telah ditentukan target
sebagai berikut : Target yang
diharapkan dalam motivasi lompat tinggi gaya stradlle dari bermotivasi rendah pada kondisi awal, meningkat menjadi bermotivasi tinggi pada kondisi akhir (Akhir siklus II). Indikator bermotivasi tinggi bisa diketahui apabila hasil
pengamatan selama tindakan memenuhi
standar penilaian dalam rentang angka 75 – 85 (tinggi).
Prosedur Penelitian
Penelitian direncanakan menggunakan
tindakan daur ulang seperti yang
dikembangkan oleh Kenmis dan Taggart dalam (Parjono Dkk, 2007:22) dengan
menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut : perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus, selanjutnya pelaksanaan tindakan digambarkan sebagai berikut :
ISSN : 2541-4704
66
Gambar 1. Pelaksanaan Tindakan dalam dua siklus
4. PEMBAHASAN
Pada tahap pembahasan penelitian ada dua variabel yang dibahas, yaitu :
1. Motivasi Belajar
Berdasarkan pengamatan pada
prasiklus, siklus I dan siklus II untuk motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut :
a. Pada indikator pertama yaitu siswa yang
mempunyai arah sikapnya terhadap
kegiatan dari guru. Pada pra siklus hanya sebesar 61,43% mengalami kenaikan pada siklus I menjadi 68,93% dan naik menjadi 78,57% pada siklus II. Arah sikap siswa dalam menghadapi tugas dari guru, hal ini terjadi karena siswa merasa memerlukan tugas yang dari guru untuk meningkatkan hasil belajarnya.
b. Siswa yang tekun mengikuti pembelajaran sebesar. Pada pra siklus hanya sebesar 62,50% mengalami kenaikan pada siklus I menjadi 71,79% dan naik menjadi 79,29% pada siklus II. Siswa yang tekun dalam mengikuti pembelajaran lompat tinggi gaya stradlle Faktor ini yang menjadikan adanya peningkatan yang cukup signifikan pada indikator tersebut.
c. Siswa yang mempunyai keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada pra siklus hanya sebesar 63,21% mengalami kenaikan pada siklus I menjadi 70,00 dan
naik menjadi 78,93 pada siklus II.
Peningkatan indikator ini tidak terlepas dari adanya dorongan untuk menyelesaikan tugas dari guru yang belum selesai.
d. Siswa yang semangat mengikuti
pembelajaran. Pada pra siklus hanya
sebesar 67,50% mengalami kenaikan pada siklus I menjadi 71,79 dan naik menjadi 78,21% pada siklus II. Merasa ingin berhasil dan dapat mencapai tujuannya dengan bekerja keras
e. Siswa yang mempunyai hasrat agar berhasil. Pada pra siklus hanya sebesar 68,21% mengalami kenaikan pada siklus I menjadi 73.57dan naik menjadi 79,64% pada siklus II. Semua melaksanakan tugas guru dengan penuh tanggung jawab.
Berdasarkan hasil pengamatan guru dan teman sejawat, dari kondisi awal sampai akhir siklus II dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran lompat tinggi gaya stradlle. Dari kondisi awal dimana hampir semua siswa tidak tekun dalam menghadapi tugas yang diberikan oleh guru, hanya sibuk
dengan aktifitasnya masing-masing, jika
menghadapi soal lebih suka tanya jawabannya ke guru dan tidak ulet dalam pembelajaran menjadi meningkat di siklus I. Pada siklus I siswa sudah terlihat motivasi belajarnya. Pada latihan lompat tinggi gaya stradlle siswa sudah mempunyai dorongan untuk melakukan tugas. Siswa juga sudah mulai memperhatikan penjelasan guru. Pada siklus II motivasi belajar siswa semakin meningkat. Keadaan ini terlihat
dari keinginan siswa untuk mencoba
melakukan latihan lompat tinggi gaya stradlle siswa mulai senang dengan pembelajarannya. Serta hampir semua siswa memperhatikan penjelasan guru.
Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada setiap indikator motivasi siswa dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Ada beberapa anak pada aspek tertentu tidak menunjukkan perubahan tetapi pada aspek yang lain justru ia menunjukkan sesuatu yang luar biasa.
Gambar 2 . Rekap Nilai Motivasi dari Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
0 20 40 60 80 Pra siklus Siklus 1 Siklus 2
ISSN : 2541-4704
67
2. Hasil Belajar Lompat tinggi gayastradlle
Hasil evaluasi dari prasiklus, siklus 1 dan
siklus 2 menunjukkan kenaikan cukup
signifikan. Pada prasiklus rerata hasil belajar siswa 66,50 pada siklus I naik menjadi 70,36 dan pada siklus II menjadi 80,00.
Data tersebut bisa disajikan dalam bentuk grafik dibawah ini sehingga akan memudahkan dalam pembacaan.
Gambar 3 . Rekap Hasil belajar siswa pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 5. SIMPULAN DAN SARAN\
Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas yang
dilaksanakan pada siswa kelas V SD N 1
Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi
dilaksanakan dalam dua siklus. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada Bab IV, diperoleh simpulan sebagai berikut: 1.) Penggunaan metode drill dapat meningkatkan motivasi siswa kelas V SD Negeri 1 Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi Tahun Pelajaran 2015/2016 sebesar 14,36%. 2). Penggunaan metode drill dapat meningkatkan hasil belajar lompat tinggi gaya stradlle siswa kelas V SD Negeri 1 Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi Tahun Pelajaran 2015/2016 sebesar 13,5%.
Saran
Sebagai penutup dari rangkaian
pelaksanaan penelitian ini, maka saran – saran yang disampaikan adalah : 1). Dalam proses pembelajaran agar dapat memberikan motivasi siswa untuk belajar, guru harus menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan tingkat usia serta karakteristik siswa. Penyampaian pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya dengan menggunakan metode drill. 2). Salah satu cara untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya di sekolah Dasar dapat dilakukan dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. 3).Bagi sekolah, sebagai sumber belajar dan pelengkap sarana dan
prasarana yang dapat menunjang dalam pembelajaran penjaskes, sehingga kebutuhan dalam penyelenggaraan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran Penjaskes dapat tercapai dengan mudah dan hasil baik.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Abin Syamsudin Makmum. 2000. Psikologi Kependidikan, ( Bandung: Remaja Rosda Karya )hal: 37
[2] Aip Syarifudin dan Muhadi. 1992. Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta: DirjenDikti.
[3] ___________________1992. Pendidikan Or Dan Kesehatan, Jakarta :Departemen [4] Pendidikan dan Kebudayaan. Amari.
(1996) Tes Pengukuran dalam bidang Olahraga. Jilid 2. Jakarta: CV
TokoMawar.Jonath. U, et al. 1987. Atletik 1, Alih Bahasa Suparmo, Jakarta : PT. Rosda Jaya Putra.
[5] Dimyati dan Mujiyono. 2006. Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta. Jakarta. [6] Djamarah. 2008. Psikologi Belajar, edisi 2.
Jakarta : Rineka Cipta.
[7] Hamdani. 2009. Stategi Belajar Mengajar, (Bandung : CV Pustaka Setia
[8] Hamzah B. UNO, 2006. Teori motivasi dan Pengukurannya, ( Jakarta : PT. Bumi Aksara )hal: 23
[9] Kenmis dan Taggart Dalam ( Parjono DKK ). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Lemlit UNY.
[10] Lilia Andini. 2010. Pengaruh Metode Latihan Drill Terhadap Kemampuan Teknik Passing Bawah Siswa SMP Negeri 10
Yogyakarta Yang Mengikuti
Ekstrakurikuler Bola voli. Skripsi.
Yogyakarta: FIK UNY.
[11] Mulyasa. 2008. Implementasi Kurikulum
2004 Panduan Pembelajaran KBK,
Remaja Rosda Karya. Bandung.
[12] Nana. Sudjana. 1991. Dasar-dasar Proses
Belajar Mengajar. (Bandung: Sinar
Baru)hal :86
[13] Randi Adityawan. 2011. Pengaruh Metode
Latihan Drill terhadap Peningkatan
Kemampuan Passing Bola voli Putra yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bola voli SMK Negeri 1 Sragi Pekalongan. Skeripsi. Yogyakarta : FIK UNY.
[14] Roestiyah N. K. 1985. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Bina Aksara) hal: 125 [15] Sardiman. 2007. Interaksi dan motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta.Raja Grafindo. 0
50 100
ISSN : 2541-4704
68
[16] Sardiman. 2008. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada )hal: 83
[17] Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya Bandung.
[18] Sudjarwo. 1993. Ilmu Kepelatihan Dasar. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Press.
[19] Tamsir Riyadi, 1985. Petunjuk Atletik. (Yogyakarta : FPOK- IKIP Yogyakarta)hal: 81
[20] UNO, H.B. 2006. Teori Motivasi dan Pengukurannya. (Jakarta: Bumi Aksara). [21] Yudha M. Saputra. 2001. Pembelajaran
Atletik Sekolah Dasar ( Sebuah
Pendekatan Pembinaan Gerak Dasar Melalui Permainan) Jakarta: Depdiknas. hal 17
[22] ________________2001. Pembelajaran
Atletik Sekolah Dasar ( Sebuah
Pendekatan Pembinaan Gerak Dasar Melalui Permainan) Jakarta: Depdiknas. hal 19-20