• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Strategi Pembelajaran Menulis Puisi Bahasa Indonesia Pada Kelas VI SD Negeri Cangkol 3 Kabupaten Sragen.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Strategi Pembelajaran Menulis Puisi Bahasa Indonesia Pada Kelas VI SD Negeri Cangkol 3 Kabupaten Sragen."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses budaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat manusia, melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang

hayat. Pendidikan terjadi melalui interaksi insani, tanpa batas ruang dan

waktu. Pendidikan tidak dimulai dan diakhiri di sekolah. Pendidikan dimulai

dari lingkungan keluarga dilanjutkan dan ditempa dalam lingkungan sekolah,

diperkaya dalam lingkungan masyarakat dan hasil-hasilnya digunakan dalam

membangun kehidupan pribadi, agama, keluarga, masyarakat, bangsa, dan

negaranya (Sudjana. 2005: 2).

Pendidikan juga merupakan sesuatu yang sangat penting dalam

masyarakat modern, baik dari segi po1itik maupun dari segi ekonomi. Tanpa

adanya pendidikan, perkembangan sebuah masyarakat tidak akan tercapai.

Keinginan untuk membangun masyarakat bebas tidak akan terwujud tanpa

didampingi dengan perkembangan pendidikan yang memadai. Bisa dikatakan

pendidikan merupakan komponen utama dalam pembanguan masyarakat

bebas.

Pembangunan masyarakat bebas adalah pembangunan yang tidak ada

tekanan dari pihak-pihak tertentu yang dapat mempengaruhi pembangunan itu

sendiri sangat bergantung pada individu-individu yang bebas pula, rasional

dan bertanggung jawab dalam hal mana pendidikan mengandung nilai penting,

(2)

itulah sebabnya pendidikan tidak saja penting bagi individu, tetapi juga bagi

kehidupan bangsa. Menurut Ki Hajar Dewantoro, ada tiga lembaga pendidikan

yang secara bertahap dan terpadu mengemban tanggung jawab pendidikan

bagi generasi mudanya. Ketiga lernbaga pendidikan itu biasanya disebut

dengan tri pusat pendidikan yang meliputi: lembaga keluarga, lembaga

sekolah dan lembaga masyarakat.

Di antara ketiga lembaga pendidikan tersebut, sekolah merupakan

pusat pendidikan formal. Sekolah lahir dan berkembang dari pemikiran

efisiensi dan efektifitas dalam memberikan pendidikan kepada warga

masyarakat. Lembaga pendidikan formal/ sekolah, lahir dan berkembang dari

dan untuk masyarakat. Artinya, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal

merupakan perangkat, artinya sekolah sebagai lembaga pendidikan formal

merupakan perangkat masyarakat yang disertai tugas untuk memberi

pendidikan bagi warga masyarakat. Lembaga ini ditata dan dikelola secara

formal mengikuti haluan yang pasti dan berlaku di masyarakat.

Penjabaran fungsi sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat

pada tujuan institusional atau tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis

dan tingkatan sekolah. Tujuan institusional tersebut untuk masing-masing

tingkat atau jenis pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan

kurikulum dan tujuan-tujuan instruksional. Karena proses pendidikan adalah

proses yang kontinyu, yang mana pendidikan dasar punya peranan penting

bagi proses pendidikan selanjutnya dalam usaha untuk mencapai tujuan

(3)

Pembelajaran merupakan suatu proses, yang mana di dalamnya

terdapat proses transformasi dan proses interaksi. Proses transformasi karena

terjadi pemindahan pesan atau infomasi dari guru kcpada siswa, dari buku dan

bahkan dari lingkungan atau masyarakat, dan proses interaksi karena terjadi

saling hubungan antara guru dan siswa. Sistem pembelajaran yang merupakan

tindakan-tindakan yang diambil oleh seorang guru dalam mengajar mulai dari

persiapan awal mengajar misalnya, pemberian motivasi kepada anak terhadap

materi yang akan disampaikan guru sampai pada kegiatan akhir yaitu evaluasi

atau penutup, langkah-langkah yang diambil oleh guru ini akan menentukan

tingkat keefektifan sistem pembelajaran yang sedang berlangsung, karena

keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran ini dapat dilihat secara

langsung oleh guru, tentang sejauhmana siswa dapat mengikuti dan menerima

materi pelajaran yang telah disampaikan.

Menulis dalam pelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu

ketrampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh para pelajar terutama oleh

para siswa Sekolah Menengah Pertama yang ternyata wajib menguasai

pembelajaran ini. Keterampilan menulis puisi ini harus didukung oleh

pengetahuan dan juga konsep yang jelas sehingga dapat menghasilkan karya

yang baik, walaupun karya itu kita persembahkan untuk diri sendiri.

Maka dari itu untuk melatih ketrampilan menulis puisi siswa diberi

tugas oleh guru untuk menulis yang berkaitan tentang kepribadian diri sendiri,

riwayat pendidikan, deskripsi tempat tinggal saya, penyakit di tempat tinggal

(4)

Semua materi pembelajaran telah disampaikan oleh seorang guru

sesuai dengan porsi yang tercantum dalam kurikulum. Harapannya siswa

memahami siswa dan mengaplikasikan dari teori tersebut. Namun, di lapangan

sering terjadi perbedaan mencolok antara perencanaan, aksi dan hasil yang

diperoleh. Oleh karena itu, seseorang guru memerlukan perencanaan

pembelajaran yang lebih matang dalam memberikan materi kepada para

siswanya.

Kemampuan berbahasa Indonesia dalam peranannya mengembangkan

keterampilan berbahasa dan berfikir siswa dalam arti luas, bisa dilakukan

dengan cara melakukan strategi pembelajaran menulis puisi bahasa Indonesia.

Strategi pembelajaran ini dapat mengembangkan aspek-aspek penting dalam

berbahasa, yaitu membaca, menulis, menyimak, dan mendengarkan. Jauh dari

itu siswa dirangsang untuk bisa mengembangkan perasaan dan imajinasi,

sebab puisi menawarkan pada kita penerawangan perasaan dan pengolahan

imajinasi.

Sisi lain untuk bisa memahami puisi, siswa juga termotivasi untuk

menghubungkannya dengan lingkungan sekitarnya. Khususnya seperti yang

ada pada SD Negeri Cangkol 3 Kabupaten Sragen, guna melatih serta

mengembangkan kemampuan anak didik khususnya kelas VI diberikan

pembelajaran menulis puisi dalam bahasa Indonesia. Melalui pembelajaran

menulis puisi kemampuan berimajinasi siswa mampu berkembang dengan

baik, sehingga daya kratifitas akan muncul dengan sendirinya. Pada akhirnya

(5)

pelestarian kebudayaan Negeri melalui puisi akan terjaga dan dapat

dilestarikan dari generasi ke generasi. Selanjutnya dari adanya uraian latar

belakang tersebut, dapat memunculkan beberapa masalah yang menjadi topik

utama dalam penelitian ini yaitu melalui perumusan masalah yang akan

diuraikan dibawah ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat disampaikan

permasalahan-permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimanakah strategi guru dalam perencanaan pembelajaran menulis

puisi Bahasa Indonesia di kelas VI SD Negeri Cangkol 3 Kabupaten

Sragen?

2. Bagaimanakah strategi guru dalam pelaksanaan strategi pembelajaran

menulis puisi Bahasa Indonesia di kelas VI SD Negeri Cangkol 3

Kabupaten Sragen?

3. Kendala-kendala apa yang menghambat strategi pembelajaran menulis

puisi Bahasa Indonesia di kelas VI SD Negeri Cangkol 3 Kabupaten

(6)

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dilakukannya

penelitian ini.

1. Mendeskripsikan strategi guru dalam perencanaan pembelajaran menulis

puisi Bahasa Indonesia di kelas VI SDN Cangkol 3 Kabupaten Sragen

2. Mendeskripsikan strategi guru dalam pelaksanaan pembelajaran menulis

puisi Bahasa Indonesia di kelas VI SDN Cangkol 3 Kabupaten Sragen

3. Mendeskripsikan kendala-kendala yang menghambat dalam strategi

pembelajaran menulis puisi Bahasa Indonesia di kelas VI SDN Cangkol 3

Kabupaten Sragen

D. Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

mengembangkan strategi pembelajaran bahasa Indonesia yang didasarkan

pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pembelajaran

menulis puisi di kelas VI SD Negeri Cangkol 3 Kabupaten Sragen secara

teoritis maupun secara praktis, secara lebih rinci dapat disampaikan sebagai

berikut.

1. Manfaat Teoritis

a. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah bahwa hasil penelitian

diharapkan dapat menambah bahan kajian, khususnya dalam

(7)

kelas VI SD Negeri Cangkol 3 Kabupaten Sragen yang didasarkan

pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

b. Memberikan sumbangan wawasan bagi penelitian selanjutnya pada

Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

c. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam menerapkan teori dan

mendapatkan gambaran dan pengalaman praktis dalam penelitian

mengenai manajemen pembelajaran Bahasa Indonesia yang

didasarkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah bahwa penelitian ini dapat

digunakan sebagai model dalam mengimplementasikan strategi

pembelajaran Bahasa Indonesia yang didasarkan pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SD Negeri Cangkol 3

Kabupaten Sragen.

b. Sebagai gambaran bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen dalam

upaya meningkatkan mutu pendidikan di daerah dalam rangka

pengembangan dan pengendalian strategi pembelajaran yang

Referensi

Dokumen terkait

REVIEW OF RELATED LITERATURE ……….. CONCLUSION AND

Kelompok Kerja Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan

Evaluasi semen selama proses pembekuan (semen segar, setelah ekuilibrasi dan setelah thawing) dilakukan terhadap karakteristik spermatozoa yang meliputi persentase motilitas,

Penelitian ini mencakup penggunaan bakteri probiotik Lactobacillus achidophilus IIA-2B4 dalam pembuatan yoghurt susu sapi dengan penambahan ekstrak bunga rosella

Pengaruh Motivasi Karir Teradap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Studi Pada Jurusan Akuntansi FE Unsrat Manado, Jurnal Akuntansi

Kadar pati resisten (RS) talas diindikasikan dapat ditingkatkan melalui fermentasi bakteri asam laktat (BAL) penghasil amilase dan pululanase yang dilanjutkan

Disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri karyawan dan

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Perilaku Belajar, Dan Budaya Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Dengan Kepercayaan Diri Sebagai Variabel Pemoderasi.. Culure’s