• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

 

Bab 4

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

4.1 Implementasi Aplikasi

Setelah melakukan analisis dan perancangan, selanjutnya aplikasi yang telah dibangun diharapakan dapat menjadi solusi dalam mencari tempat parkir yang lebih mudah dengan menggunakan IP Camera yang dihubungkan dengan komputer, dan ditampilkan pada sebuah layar. Aplikasi ini dibangun pada sistem server dan client, dimana pada client berbasis web sedangkan di server berbasis desktop.

Agar pengoperasian sistem aplikasi ini dapat berjalan dengan baik tentunya perlu didukung oleh perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan agar aplikasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan.

4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya

4.1.1.1 Kebutuhan Sumber Daya Perangkat Lunak

Untuk dapat mengimplementasi rancangan aplikasi dan basis data yang telah dibangun, diperlukan perangkat lunak dengan spesifikasi tertentu.

(2)

  Personal Computer (PC)

• Client

o Browser (diutamakan M ozilla Firefox) o Operating System apa saja

• Server

o Operating System (harus WINDOWS) o Software XAM PP

o OPEN CV library o FLTK

o Win Socket

4.1.1.2 Kebutuhan Sumber Daya Perangkat Keras

Untuk mengimplementasikan rancangan aplikasi dan baris data yang telah dibangun, diperlukan perangkat keras dengan spesifikasi tertentu.

• IP Camera

Spesifikasi perangkat keras IP Camera yang diperlukan untuk implementasi rancangan aplikasi yang berperan sebagai penyedia video untuk dimonitoring melalui PC. Salah satu contohnya adalah:

(3)

 

Gambar 4.1 Vivotek IP7153/IP7154

Fitur-fitur :

10x Digital Zoom Function

Multi-camera Capability

Motion Detection Function

Recording Program (included)

Color Night View Mode (4.00 lux)

Cell Phone Monitoring

Buffered Images

Tipe Sensor CMOS Sensor Ukuran Sensor ¼ inch

Resolusi Sensor approx. 320.000 pixels

(4)

 

Viewing Angel 530 horizontal 410 vertical Digital Zoom 10x Digital Zoom Function Ethernet Ports Ethernet(10 Base-T) Autentifikasi UserID/Password Pemakaian Listrik 1.7 W

Dimensi 85x85x25 mm

Berat 100 g\

• Personal Computer(PC)

Spesifikasi perangkat keras pada PC yang berperan sebagai alat untuk memonitoring IP Camera sebagai berikut :

o Pada PC Client

™ Procesor standard

™ Memory RAM 1GB (min 512mb)

™ LCD 32''

™ Keyboard

™ Mouse o Pada PC Server

™ Procesor 2core(min)

™ Memory RAM 2GB

™ Grafic Card standard

™ Wifi (Tapi Harus Memperhatikan securitynya)

™ Kabel LAN

(5)

 

™ Keyboard

™ Mouse

™ LCD 32''

4.1.2 Instalasi Aplikasi

Copy file E-park.exe dan Client.exe ke PC client dan copy file Server.exe ke PC Server.

4.1.3 Cara Penggunaan IP Camera

Langkah-langkah untuk dapat menggunakan IP Camera :

• Memasang IP Camera pada tempat yang diinginkan, usahakan tempat yang strategis agar cakupan pantauan dapat efektif.

• Melakukan setting pada modem router untuk menghubungkan IP Camera dengan internet.

• Melakukan setting pada IP Camera setelah mendapatkan IP address.

• Untuk mengetahui IP dari kamera, dapat menggunkan wizard

• Kemudian masuk ke dalam configuration kamera, dengan cara menggunakan Internet Explorer, lalu masukan IP dari kamera tersebut.

• Setelah itu pilih menu Configuration .

• Kemudian masuk ke Network, pilih used fixed IP address, dan masukkan IP yang ingin digunakan.

• Setelah itu pilih Save.

(6)

  4.2 Data S tatistik

Aplikasi berbasis kecerdasan buatan yang kami namakan Easy Parking ini kami buat menggunakan IP Camera. Adapun alasan mengapa IP Camera yang dipergunakan untuk aplikasi ini akan dibahas menggunakan data statistik kelemahan dan kelebihan IP Camera dibandingkan dengan CCTV Camera.

4.2.1 IP Camera vs CCTV Camera

Kelebihan dari penggunaan IP Camera adalah sebagai berikut :

1. Remote Viewing: Salah satu kelebihan IP Camera adalah jangkauan akses.

Dengan menggunakan IP camera maka kita dapat melakukan pemantauan dari jarak jauh yang dimungkinkan melalui jaringan internet.

2. Recording to Remote Location: IP Camera selain fitur remote viewing, salah satu data penting yang menarik untuk diketahui adalah IP Camera mempunyai kemampuan merekam dari jarak jauh (Remote Recording) dan sifatnya dapat diakses dari berbagai tempat.

3. Go Wireless: Berbeda dibandingkan dengan CCTV (Close Circuit Television).

Penggunaan IP Camera memungkinkan akses nirkable (wireless). Sehingga sangat memungkinkan untuk perkembangan lebih lanjut.

(7)

 

4. Motion Detector: Salah satu kelebihan IP Camera yang penting untuk adalah adanya fitur motion detector. Fitur ini memungkin untuk pemantauan pergerakan objek.

5. Video Analitic: Selain mendukung motion detector, IP Camera juga mendukung analisis video. Dengan software yang sudah terintegrasi di dalamnya (bundled), maka tidak perlu lagi menginstall software khusus.

4.2.2 Berikut ini table perbedaan antara IP Camera dan Analog Camera

Sebelum memutuskan untuk menggunakan IP Camera, berikut ini penelitian yang kami lakukan (pembandingan 2 produk):

No Faktor IP Camera CCTV

1 Kualitas Image yang dihasilkan

Image yg dihasilkan lebih baik

Image yang dihasilkan tidak terlalu baik dan terdapat garis-garis

2 Sumber daya listrik pada camera

M embutuhkan listrik yang didapat melalui jaringan Ethernet

Listrik yang digunakan harus menggunakan kabel

yg berbeda dengan jaringan cctv 3 Resolusi Megapiksel

tiga megapikselatauor

204x x 1536

1 megapixel 10x resolusi CIF, yang

352 x 240

4 S mart Camera

Ip Camera mempunyai beberapa

fitur lebih seperti : M anajemen Alarm, M endeteksi gerakan,

Pengenalan objek.

Hanya mengirimkan beberapa gambar ke

DVR

(8)

 

No Faktor IP Camera CCTV

5 PTZ Camera

IP Camera mempunyai kombinasi dengan

suara, gerakan, autofocus dan

tracking

hanya memberikan image yang didapat

dari cctv

6 Built In Audio

IP Camera mempunyai efisiensi dalam mendapatkan

Audio dalam video yang didapat

CCTV membutuhkan kabel audio tersendiri yang memakan biaya

lebih dan hanya mendapatkan audio

file pada DVR

7 Keamanan

membutuhkan otentikasi, dan dengan enkripsi,

tidak dapat memanfaatkan sinyal, memberikan total privasi, gambar aman menangkap dan

transmisi, dan jejak bukti

Hanya mengandalkan sinyal yang didapat

dari cctv ke DVR, Apabila ada sinyal lain yg ditangkap, maka sinyal baru itu

yang digunakan

8

Fleksibel Dan Pilihan Beban Infrastruktur

Efektif

sistem kamera dengan alamat IP yang ditetapkan, memberikan gambar

digital yang jelas tanpa kehilangan

kualitas terbaik.Dapat mengirim banyak

aliran film dari puluhan kamera di 1 waktu, memberikan sebuah sistem single

line yang memungkinkan ratusan klip video

stream simultan penuh

Dengan kamera CCTV, sudah mahal kabel coax, serat, dan

tidak dapat diandalkan nirkabel

instalasi. Semakin jauh CCTV dari DVR, lebih buruk

gambar. Setelah ditambahkan listrik atau audio, itu hanya

membuat hal-hal sulit.

(9)

 

No Faktor IP Camera CCTV

9 S olusi Dijital

gambar yang didigitalkan sekali, dan hasil tetap digital

tanpa konversi lebih banyak, dihasilkan dari klip video yang

jelas

M enggunakan kamera CCTV,kehilangan kualitas gambar yang

baik setiap kali ditransfer film dari sinyal analog apabila

kamera digital dari Digital Signal Processor, yang kemudian diubah kembali ke analog untuk menjalankan sampai kabel coax, yang lagi di DVR

digital untuk merekam

10 The Charge Total Terendah

fleksibilitas dan kinerja kamera bertingkat , masuk akal untuk dengan semua kamera IP

M ultilevel.

Hal yang perlu dipikirkan adalah aplikasi back end dan

biaya penyimpanan, semanis membuat server menggunakan open-sistem berbasis,

vs. proprietary hardware seperti

DVR TABEL 4.1 Perbadingan CCTV dengan IP Camera

4.2.3 Macam-macam Teknik Threshold

Berikut ini adalahmacam-macam teknik threshold dan grafiknya. Berdasarkan grafik tersebut dapat ditemukan bahwa terdapat perbedaan noise reduction level. Ambil contoh threshold binary yang terdapat perbedaan yang siknifikan. M elihat data tersebut akhirnya kita menggunakan Value Threshold Level. Kemudian penelitian ini dihentikan, lalu dengan menggunakan teknik bruteforce, mencoba memasukkan value-value yang

(10)

 

cocok untuk aplikasi ini. Percobaan ini diterapkan pada cvCanny yang hasilnya cukup memuaskan.

Gambar 4.2 Perbandingan Threshold

Dengan menggunakan teknik bruteforce, setelah menunggu 5 jam akhirnya ditemukan angka yang cocok yaitu 190, 0.

constint lowTresh=190;

constint highTresh=0;

(11)

  4.2.4 Analisa JPEG

Suatu gambar digital yang tergambar dalam screen 2 dimensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Aspect Ratio

M encoba beberapa image dengan ratio image panjang dan tinggi. S etelah mencoba beberapa image, maka ditemukan bahwa biasanya sebuah gambar memiliki ratio 4:3.

2. Resolution

Resolusi, merupakan ukuran detail berapa pixel image di reproduksi kembali.

Untuk mencapai kecepatan yang maksimal dengan berulang kali percobaan maka diputuskan untuk menggunakan resolusi 500x500.

3. Coordinate System

Untuk screen location kami memutuskan, akan lebih baik jika aplikasi yang di run muncul langsung di layar dengan koordinat yang telah ditentukan.

4.2.5 Analisa Percobaan Awal

Tahapan ini merupakan tahapan yang cukup menyulitkan. Dimana harus ditentukannya angka standard berapa ukuran mobil. Selain memperhatikan factor cahaya, kami juga harus melakukan riset dengan menggunakan kamera. Di awali dengan menggunakan kamera handphone, kemudian dikembangkan menggunakan kamera saku, sampai akhirnya kami mendapatkan IP Camera.

(12)

  Langkah-langkah pengolahan gambar:

1. M empersiapkan teknik floodfill untuk menentukan blok yang kosong.

Awalnya diadakan penelitian dengan asumsi dilihat dari atas. Penelitian ini sukses dan menghasilkan jumlah eksak berapa mobil yang kosong secara realtime.

Gambar 4.3 S imulasi Lapangan Parkir Awal

2. M endapatkan Image Nyata (Lokasi : Parkir Bina Nusantara):

Kemudian tersadarlah bahwa meletakan kamera 1800 merupakan sesuatu yang dapat dikatakan hampir mustahil. Akhirnya, kami mencari waktu untuk melakukan pemotretan yang kedua di lokasi parkir Bina Nusantara.

Gambar 4.4 Pengambilan Gambar Acak

(13)

 

Pertama kali kita mencoba image yang diambil dari sudut vertical. Tapi, percobaan ini memberikan hasil yang kurang baik. Tapi, setidaknya penelitian ini ditemukan bahwa intensitas pencahayaan berpengaruh pada hasil pencarian.

3. M emulai percobaan noise reduction

Berangkat dari kesalahan yang ada, kami melakukan pencarian nilai noise reduction yang tepat dan nilai RGB yang tepat. Akhirnya kami memutuskan untuk menjadikannya GrayScale menggunakan CV_GRAY2BGR. Ternyata berhasil. Tapi tetaplah tidak dapat ditentukan jumlah mobil yang ada pada blok tersebut.

4. M encoba semua gambar (pencarian angle)

Kesalahan pada sudut pandang pengambilan gambar menjadi salah satu kendala.

Percobaan dibawah ini melakukan beberapa percobaan untuk mengambil gambar dari berbagai sudut pandang.

Gambar 4.5 Pencarian S udut Pandang ke-1 Failed = Accuracy = 0

Failed = Accuracy = 0%

(14)

 

Gambar 4.6 Pencarian S udut Pandang ke-2 Failed = Accuracy = 50%

Gambar 4.7 Pencarian S udut Pandang ke-3 Failed = Accuracy = 96%

(15)

  5. Pencarian konstanta yang tepat

M enyadari bahwa dengan akurasi yang hampir tepat. Kemudian, karena adanya efek pencahayaan berupa lampu berwarna merah di belakang. Akhirnya diterapkan fungsi buatan sendiri yang kami namakan virtual line-floodfilling. Dengan menggunakan itu maka ditentukan nilai up_div, lo_div.

up_div lo_div status

0 0 gagal

0 1 gagal

1 0 gagal

1 1 gagal

2 0 gagal

2 1 gagal

0 2 gagal

1 2 gagal

2 2 berhasil

Tabel 4.2 Pencarian Konstanta up_div dan lo_div 6. Pembuatan Jaringan

Penelitian ini masih berlanjut ke pembuatan topologi jaringan. Kemudian terjadi masalah mengenai bagaimana caranya satu komputer dapat menerima inputan dari berbagai komputer di jaringan ataupun dari berbagai camera. Akhirnya kami memutuskan untuk melakukan pengaturan port.

(16)

  7. Finalisasi

Penelitian ini berhasil untuk mendeteksi gambar yang didapat dari IP Camera, lalu diproses dengan Computer Vision sehingga dapat mendeteksi lapangan parkir yang tersedia dan yang terisi. Dan informasi ini dapat ditampilkan kepada para pengguna jasa perkir.

Gambar dibawah ini menunjukan bahwa masih terdapat 2 tempat kosong.

Gambar 4.8 Kondisi tempat parkir yang berhasil dideteksi

Gambar dibawah ini menunjukan bahwa tempat parkir telah terisi.

Gambar 4.9 Kondisi tempat parkir yang berhasil dideteksi

(17)

  4.2 Experiment dan Hasil

Pada tanggal 21 Januari 2011 telah dilakukan pengujian pada sistem Easy Parking ini bertempat pada gedung parkir kampus Anggrek, dan menghasilkan hasil sebagai berikut:

Gambar dibawah ini adalah awal pengambilan gambar melalui IP Camera ketika slot parkir masih kosong.

Gambar 4.10 Gambar IP Camera keadaan parkir masih kosong

Gambar dibawah ini akan menunjukan 2 slot yang kosong tersebut akan diolah secara Artificial Intelligence untuk menunjukan bahwa tempat tersebut kosong.

(18)

 

Gambar 4.11 Gambar dari pengolahan slot kosong secara Artificial Intelligence

Gambar dibawah ini akan menunjukan informasi mengenai perhitungan jumlah slot yang tersedia dan berapa banyak jumlah slot yang tersedia. (2/2 artinya terdapat 2 slot kosong dari total 2 tempat yang tersedia)

Gambar 4.12 Gambar output dari gambar 4.10

(19)

 

Gambar dibawah ini adalah pengambilan gambar melalui IP Camera ketika slot parkir sudah terisi mobil.

Gambar 4.13 Gambar dari IP Camera keadaan slot parkir sudah terisi mobil

Gambar dibawah ini akan menunjukan 2 slot yang sebelumnya kosong tersebut akan diolah secara Artificial Intelligence untuk menunjukan bahwa tempat tersebut sudah terisi mobil.

Gambar 4.14 Hasil pengolahan slot sudah terisi mobil secara Artificial Intelligence

(20)

 

Gambar dibawah ini akan menunjukan informasi mengenai perhitungan jumlah slot yang tersedia dan berapa banyak jumlah slot yang tersedia setelah slot yang tadinya kosong sekarang telah terisi. (0/2 artinya terdapat 0 slot kosong dari total 2 tempat yang tersedia)

Gambar 4.15 Gambar output dari gambar 4.13

Gambar dibawah ini akan menunjukan setelah mendapatkan informasi jumlah slot parkir yang kosong atau tersedia maka akan disave dalam folder masing-masing pada PC-Client.

Gambar 4.16 Menampilkan informasi server belum aktif

(21)

 

Gambar dibawah ini akan menunjukan ketika PC-Server aktif maka informasi akan langsung dikirim dari PC-Client dengan menggunakan socket.

Gambar 4.17 Menampilkan informasi server telah aktif dan pengiriman berhasil Gambar di bawah ini menunjukan tampilan awal pada PC-Server

Gambar 4.18 Menunjukan tampilan awal pada PC Server

(22)

 

Gambar di bawah ini menunjukan tampilan PC-Server ketika berhasil menerima informasi dari PC-Client.

Gambar 4.19 Tampilan PC-Server saat berhasil terima informasi dari PC-Client Gambar dibawah ini menampilkan data-data hasil pengolahan yang telah selesai dan akan tercetak di web, karena keterbatasan kamera IP Camera yang hanya ada satu maka data-data yang dibuat untuk sementara adalah data acak.

Gambar 4.20 Menunjukan tampilan informasi yang tercetak di web

(23)

 

Gambar dibawah akan menunjukan tampilan update data yang telah diatur sebelumnya berapa jarak waktu untuk melakukan sistem update data.

Gambar 4.21 Menunjukan tampilan updating data

Gambar dibawah ini akan menunjukan tampilan ketika data telah terupdate (pada camID:12345 telah terjadi perubahan data yang sebelumnya 2/2 sekarang menjadi 0/2)

Gambar 4.22 Menunjukan tampilan data yang telah mengalami update

(24)

 

Gambar dibawah ini akan menunjukan tampilan yang akan ditampilkan pada User yang terdiri dari dua, pertama tampilan per-blok dan yang kedua tampilan per-lantai.

Gambar 4.23 Menunjukan tampilan per-blok yang ditunjukkan pada user

Gambar 4.24 Menunjukan tampilan per-lantai yang ditunjukkan pada user

Gambar

Gambar 4.1 Vivotek IP7153/IP7154
gambar yang  didigitalkan sekali,  dan hasil tetap digital
Gambar 4.2 Perbandingan Threshold
Gambar 4.3 S imulasi Lapangan Parkir Awal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!.. 4) Evaluasi ini dimaksudkan untuk melihat kembali apakah program tersebut

Jadi dapat di simpulkan bahwa mutasi diartikan sebagai perubahan mengenai atau pemindahan kerja atau jabatan seseorang pegawai dari suatu tempat kerja atau jabatan, ke tempat

Pada penelitian ini yang menjadi fase A yaitu kemampuan anak dalam melakukan keseimbangan berjalan dengan baik di atas kramik sebelum diberikan intervensi,

Elemen utama untuk penghapusan pemborosan meliputi: memiliki persediaan sesuai dengan keperluaan pada saat diperlukan, memperbaiki kualitas untuk mencapai kecacatan

The  teacher  in  this  research  also  used  some  extrinsic  reward  that  could  have  positive  effect  on  the  students’  intrinsic  motivation  in 

Thus, the study will focus on understanding the features of SNS that promote perceived enjoyment and social presence for continuous usage using reflections of personal experience of

Pada proyek akhir ini difokuskan pada pembuatan sebuah simulator untuk pembelajaran modulasi dan demodulasi FM (Frequency Modulation) menggunakan labVIEW (Laboratory