Winarsih 1), Ach. Noor Fatirul 2), Hartono 3) 632
PENGEMBANGAN BUKU SUPLEMEN SENI RUPA MATERI PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 2 TANGGULANGIN
Winarsih 1), Ach. Noor Fatirul 2), Hartono 3)
SMP Negeri 2 Tanggulangin 1), UNIPA Surabaya 2), UNIPA Surabaya 3)
INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK
URL : http://e-jurnalmitrapendidikan.com
© 2019 Kresna BIP.
e-ISSN 2550-0481 p-ISSN 2614-7254
Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)
Dikirim : 24 April 2019 Revisi pertama : 26 April 2019 Diterima : 27 April 2019 Tersedia online : 02 Mei 2019
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan salah satu jawaban pada permasalahan kurang tersedianya bahan ajar yang dirancang dengan memperhatikan ketertarikan siswa pada mapel seni rupa.
Tujuan penelitian adalah menghasilkan produk berupa buku suplemen seni rupa materi penerapan ragam hias pada bahan alam untuk siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tanggulangin.Model pengembangan yang digunakan adalah Dick, Carey & Carey (2001) yang telah mengalami penyesuaian karena keperluan pengembangan. Teknik Analisis Data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan analisis statistik deskriptif. Hasil pengembangan buku suplemen menunjukkan rata-rata hasil penilaian dan uji coba berada pada kreteria layak digunakan dengan kualifikasi sangat baik sesuai dengan tabel konversi tingkat pencapaian.
Kata Kunci: Buku Suplemen, Ragam Hias, Bahan Alam
Email: [email protected]¹), [email protected]²),
Winarsih 1), Ach. Noor Fatirul 2), Hartono 3) 633 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah memperbaiki mutu pembelajaran. Usaha untuk memperbaiki mutu pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan memperbaiki komponen- komponen penentu keberhasilan program pembelajaran dengan cara meningkatkan pengetahuan guru tentang bagaimana merancang metode-metode pembelajaran yang bervariasi, efektif, dan efisien serta pemanfaatan sumber belajar dengan cara melaksanakan fungsi pengembangan pembelajaran melalui interaksi dengan sumber belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dilaksanakan secara sitematis dan dikelola dengan baik.
Selama belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, akan tetapi mencakup interaksi dengan semua sumber belajar yang kemungkinan digunakan. Sumber belajar adalah segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang memiliki informasi dan dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku (Depdiknas, 2010).
Pengadaan sumber belajar salah satunya mempunyai tujuan memudahkan siswa mempelajari kompetensi tertentu (Prastowo, 2011). Buku pelajaran adalah salah satu sumber belajar yang mampu memberikan andil cukup besar dalam proses pembelajaran. Buku mempunyai peranan penting dalam pembelajaran, karena keberadaan buku sebagai bahan ajar mampu memberikan kemudahan kepada siswa dalam memahami materi pembelajaran. Priyanto (dalam Prasetiyo dan Pertiwi, 2017) menyatakan sebagai seseorang yang mempunyai peran sangat penting dalam proses membelajarkan siswa, seorang guru dituntut untuk mempunyai kemampuan mengembangkan bahan ajar sendiri. Bahan ajar merupakan salah satu bahan cetak yang dapat dikembangkan sebagai salah satu acuan bagi pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bahan ajar adalah pesan yang perlu disampaikan oleh penyelenggara pendidikan kepada peserta didik (Safii, 2016).
Pada tahun 2013, adalah tahun pertama kurikulum 2013 disosialisasikan dan akhirnya dilaksanakan. Kemudian pada tahun 2016 diadakan revisi kurikulum 2013 yang dikenal dengan nama Kurikulum 2013 Revisi. Menurut Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang KI dan KD mata pelajaran pada pendidikan dasar dan menengah lampiran mata pelajaran seni rupa kels VII semester 2 terjadi perubahan pada isi kompetensi dasarnya. KD 3.4 berubah menjadi memahami konsep dan prosedur penerapan ragam hias pada bahan alam, dan KD 4.4 berubah menjadi membuat karya dengan berbagai motif ragam hias pada bahan alam. Seiring dengan perubahan isi KD tersebut, diterbitkan pula buku Seni Budaya kelas VII oleh Kemdikbud. Tapi sayang materi yang ada tetap berbunyi penerapan ragam hias pada bahan kayu padahal harusnya sudah dikembangkan lebih luas karena penerapan ragam hias pada bahan alam tidak hanya terbatas pada bahan kayu saja. Agar tujuan pembelajaran pada kompetensi dasar ini tercapai, selain penggunaan buku wajib, sudah pasti sangat diperlukan buku suplemen sebagai penunjang untuk mengembangkan materi penerapan ragam hias pada bahan alam karena kompetensi dasar ini termasuk kompetensi dasar yang baru sehingga buku ajar untuk materi ini masih sangat minim.
Winarsih 1), Ach. Noor Fatirul 2), Hartono 3) 634 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah kurang tersedianya bahan ajar yang dirancang dengan memperhatikan ketertarikan siswa pada mata pelajaran seni rupa, khususnya materi penerapan ragam hias pada bahan alam.
Tujuan Penelitian
Untuk memberi arah yang jelas tentang maksud dari penelitian ini dan berdasar pada rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Untuk menghasilkan produk pengembangan berupa buku suplemen seni rupa materi penerapan ragam hias kelas VII SMP Negeri 2 Tanggulangin.
2. Untuk mengetahui tingkat kelayakan hasil pengembangan buku suplemen seni rupa materi penerapan ragam hias kelas VII SMP Negeri 2 Tanggulangin.
KAJIAN PUSTAKA
Pengembangan Buku Suplemen dalam Teknologi Pembelajaran
Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses untuk mengembangkan suatu produk yang baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada yang dapat dipertanggungjawabkan (Sutama, 2010). Penelitian dan pengembangan atau R & D adalah suatu langkah atau proses untuk menyempurnakan produk yang sudahada atau mengembangkan suatu produk baru yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut berwujud benda atau perangkat keras dan perangkat lunak (Sukmadinata, 2012)
Bahan ajar merupakan salah satu bahan cetak yang dapat dikembangkan.
Sebagai salah satu acuan bagi pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Priyanto (dalam Prasetiyo dan Pertiwi, 2017) menyatakan sebagai seseorang yang mempunyai peran sangat penting dalam proses membelajarkan siswa, seorang guru dituntut untuk mempunyai kemampuan mengembangkan bahan ajar sendiri. Untuk mendukung pelaksanaan kurikulum, sebuah bahan ajar dapat menempati posisi sebagai bahan ajar pokok atau bahan ajar suplemen. Buku suplemen atau penunjang buku pelajaran berfungsi sebagai bacaan pengayaan bagi siswa (Mudarwan, 2012). Sebagai media pendukung pembelajaran, buku suplemen ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang akan mendorong peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran seni rupa sehingga akan tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, dan pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Model Pengembangan Dick, Carey & Carey
Rancangan pengembangan model Dick, Carey & Carey adalah rancangan pendekatan model yang dikembangkan oleh Walter Dick dan Lou Carey (Trianto, 2010). Model pengembangan Dick, Carey & Carey yang telah mengalami penyesuaian karena keperluan dalam pengembangan memuat komponen-komponen: (1) Mengidentifikasi tujuan pembelajaran, (2) Melakukan analisis pembelajaran, (3) Mengidentifikasi kemampuan awal dan karakteristik siswa, (4) Merumuskan tujuan pembelajaran khusus, (5) Mengambangkan butit-bitir tes acuan patokan, (6)
Winarsih 1), Ach. Noor Fatirul 2), Hartono 3) 635 Mengembangkan strategi pembelajaran, (7) Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran, (8) Merancang dan melakukan evaluasi formatif, (9) Merevisi pembelajaran.
Menurut Wardani, Muhammad (2013) model pengembangan Dick, Carey &
Carey ini memiliki kelebihan sebagai berikut: (1) Setiap langkah jelas, sehingga dapat dengan mudah diikuti, (2) Teratur, efektif dan efisien dalam pelaksanaannya, (3) Merupakan model dan perencanaan pembelajaran yang terperinci (4) Adanya revisi pada analisis instruksional supaya jika terjadi kesalahan dapat segera dilakukan perubahan agar tidak mempengaruhi komponen setelahnya.
Karakteristik Mata Pelajaran Seni Budaya
Menurut Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 lampiran III tentang Pedoman Mata Pelajaran Seni Budaya bahwa Mata pelajaran Seni Budaya merupakan aktivitas belajar yang menampilkan karya seni estetis, artistik, dan kreatif yang berakar pada norma, nilai, perilaku, dan produk seni budaya bangsa. Mata pelajaran seni budaya ini bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami seni dalam konteks ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta berperan dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan, baik dalam tingkat lokal, nasional, regional, maupun global.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan dapat diartikan sebagai suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2012). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dick, Carey & Carey yang telah mengalami penyesuaian karena keperluan dalam pengembangan yaitu: (1) Mengidentifikasi tujuan pembelajaran, (2) Melakukan analisis pembelajaran, (3) Mengidentifikasi kemampuan awal dan karakteristik siswa, (4) Merumuskan tujuan pembelajaran khusus, (5) Mengembangkan materi pembelajaran dalam bentuk buku suplemen seni rupa. Prosedur pengembangan buku suplemen seni rupa ini terdiri dari lima tahap yaitu: (1) Menetapkan mata pelajaran yang akan dikembangkan.
Mata pelajaran yang akan dikembangkan adalah mata pelajaran seni rupa untuk siswa SMP Negeri 2 Tanggulangin kelas VII semester (2) Mengidentifikasi kurikulum mata pelajaran seni rupa yang akan dikembangkan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi silabus mata pelajaran seni rupa dengan tetap memperhatikan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang akan dikembangkan, (3) Proses pengembangan buku suplemen seni rupa dengan pengembangan model Dick, Carey &
Carey yang sudah dimodifikasi (4) Tahap penyusunan dan penulisan buku suplemen seni rupa, (5) Uji coba produk yang meliputi review ahli materi/isi mata pelajaran, ahli desain pembelajaran,ahli media pembelajaran, uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan.
Winarsih 1), Ach. Noor Fatirul 2), Hartono 3) 636 Tempat, Waktu, dan Subyek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tanggulangin kabupaten Sidoarjo pada semester genap tahun pelajaran 2018/2019. Subyek penelitian adalah siswa SMP Negeri 2 Tanggulangin pada semester genap tahun pelajaran 2018/2019. Jumlah subyek penelitian adalah 33 siswa.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket berupa lembar evaluasi. Lembar evaluasi digunakan untuk mengumpulkan data hasil penilaian dari ahli isi/materi mata pelajaran, ahli media pembelajaran, ahli desain pembelajaran, data dari siswa saat uji coba perorangan, saat uji kelompok kecil, data dari siswa dan guru saat uji coba lapangan.
Teknik Analisis Data
Analisis Deskriptif Kualitatif
Teknik analisis data yang digunakan berupa analisis data deskriptif kualitatif yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari hasil angket instrumen validasi para ahli yaitu ahli mata pelajaran, media pembelajaran, dan desain pembelajaran berupa masukan, kritik, dan saran perbaikan. Sedangkan analisis data statistik deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalaisis data dari validasi para ahli, uji perorangan, uji kelompok kecil, dan uji lapangan yang diperoleh dalam bentuk prosentase. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan diubah ke dalam data kuantitatif sesuai dengan bobot skor yang sudah ditentukan.
Untuk menghitung prosentase masing-masing subyek uji ahli menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
= Jumlah
n = Jumlah seluruh angket
Sedangkan data yang diperoleh dari hasil uji perorangan, uji kelompok kecil, dan uji coba lapangan diolah menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
F = Frekuensi tiap butir jawaban N = Jumlah subyek uji coba
Untuk memberikan makna dan mengambil keputusan dalam merevisi produk, digunakan kualifikasi tingkatan dengan kriteria sebagai berikut:
Winarsih 1), Ach. Noor Fatirul 2), Hartono 3) 637 Tabel 1. Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 4
Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
81% - 100% Sangat Baik Tidak perlu direvisi
66% - 80% Baik Tidak perlu direvisi
56% - 65% Kurang Baik Direvisi
0% - 55% Sangat Kurang Baik Direvisi
Sumber : Data Primer (2019)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Ahli Isi Mata Pelajaran
Produk yang dihasilkan pada pengembangan ini adalah sebuah buku suplemen seni rupa yang telah diuji oleh ahli isi pembelajaran dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Penilaian Ahli Isi Pembelajaran Terhadap Buku Suplemen Seni Rupa
No Komponen Skor
1 Tingkat relevansi buku ajar dengan kurikulum (2013) 4
2 Ketepatan judul dengan uraian materi 5
3 Kejelasan pengantar pada setiap sajian mater i 4
4 Kejelasan kerangka isi 5
5 Kesesuaian indikator dan kompetensi dasar 4
6 Kesesuaian indikator dan uraian materi 5
7 Kesesuaian indikator , kompetensi dasar, dan uraian materi 4
8 Kejelasan uraian materi 5
9 Kesesuaian contoh-contoh yang disajikan dengan uraian materi 5 10 Kejelasan penyelesaian contoh soal di sela-sela materi 4
11 Kejelasan isi rangkuman 4
12 Kesesuaian uji kompetensi dengan indikator 5
13 Kemenarikan komponen-komponen 5
14 Kemenarikan isi pembelajaran 4
15 Kemenarikan pengorganisasian bahan ajar dengan model Dick, Carey and Care
5
Jumlah Skor 68
Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2019)
Hasil penghitungan presentase tingkat pencapaian buku suplemen (Format A) adalah 90,67%. Presentase hasil pencapaian berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga buku suplemen tidak perlu direvisi.
Komentar dan saran dari ahli isi mata pelajaran diterima, khususnya masukan tentang isi materi mata pelajaran, disamping beberapa masukan di luar isi materi mata pelajaran dan digunakan untuk menyempurnakan buku suplemen ini.
Winarsih 1), Ach. Noor Fatirul 2), Hartono 3) 638 Uji Ahli Desain Pembelajaran
Data hasil penilaian/ tanggapan ahli desain pembelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap Buku Suplemen Seni Rupa
No Komponen Skor
1 Kualitas penjilidan 4
2 Kemenarikan desain cover 4
3 Ketepatan lay out pengetikan 4
4 Kekonsistenan penggunaan spasi judul, sub bab dan pengetikan materi 4
5 Kejelasan tulisan/ pengetikan 5
6 Kelengkapan komponen-komponen pada buku suplemen 5
7 Ketepatan cara penyajian materi 4
Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2019)
Komentar dan saran dari ahli desain yang berkenaan dengan buku ajar adalah:
a. Belum dicantumkan logo Unipa Surabaya pada cover depan produk buku suplemen.
b. Header sebaiknya dimunculkan.
c. Sistematika penulisan diperbaiki.
d. Beberapa tampilan gambar terlalu kecil.
Menurut hasil penilaian ahli desain pembelajaran melalui data angket yang telah disajikan dalam tabel 3, hasil penghitungan presentase tingkat pencapaian buku suplemen adalah 85,71%. Komentar dan saran dari ahli desain pembelajaran diterima, selanjutnya digunakan untuk menyempurnakan buku suplemen ini. Berdasarkan analisis data uji ahli desain pembelajaran pada produk buku suplemen (Format B1) berupa angket menunjukkan bahwa draft 1 buku ajar tidak perlu direvisi.
Penyempurnaan buku saplemen yang dilakukan oleh pengembang berdasarkan masukan dari ahli desain pembelajaran.
Uji Ahli Media Pembelajaran
Data hasil penilaian/ tanggapan ahli media pembelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Penilaian Ahli Media Pembelajaran Terhadap Buku Suplemen Seni Rupa
No Komponen Skor
1 Ketepatan ilustrasi yang digunakan pada cover bahan ajar 4 2 Kesesuaian meteri dengan media yang digunakan 5
3 Kualitas kertas yang digunakan 4
4 Ketepatan ukuran huruf 4
5 Ketepatan penempatan gambar 4
6 Kualitas teks 5
7 Pengorganisasian desain pesan pembelajaran 4 Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2019)
Hasil tanggapan/penilaian, komentar dan saran dari ahli media pembelajaran terhadap buku suplemen ini dianalisis. Menurut hasil penilaian ahli media pembelajaran melalui data angket yang telah disajikan dalam tabel 4, hasil
Winarsih 1), Ach. Noor Fatirul 2), Hartono 3) 639 penghitungan presentase tingkat pencapaian buku suplemen adalah 85,71%. Presentase hasil pencapaian berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga buku suplemen tidak perlu direvisi.Komentar dan saran dari ahli media pembelajaran diterima, yaitu memperbaiki beberapa tampilan gambar yang terlalu kecil dan penempatan posisi gambar agar lebih menarik, selanjutnya digunakan untuk menyempurnakan buku suplemen ini.
Uji Coba Perorangan
Dalam uji coba perorangan ini, tiga orang siswa diminta untuk menilai buku suplemen dari segi kesalahan ketik, kesalahan penggunaan tanda baca, kata-kata yang salah menggunakan huruf kapital dan huruf kecil serta kata-kata yang sulit dipahami.Data yang diperoleh pada perorangan ini, ditemukan sembilan kesalahan ketik, dua kesalahan penggunaan tanda baca, dua kesalahan penulisan huruf kapital, tiga kata-kata yang sulit dipahami dan perlu penjelasan, serta empat hal yang perlu diperbaiki. Hasil penilaian yang berkaitan dengan buku suplemen dalam ujiperorangan melalui angket disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 5. Hasil Penilaian Perorangan Terhadap Buku Suplemen
No Indikator % Kualifikasi
1 Bagaimana penampilan fisik buku ajar? 86,67 Sangat Baik 2 Apakah kerangka isi pada awal unit membantu memahami
isi bacaan?
86,67 Sangat Baik 3 Bagaimana kejelasan petunjuk pada awal tiap unit? 73,33 Baik 4 Apakah ukuran dan jenis huruf yang digunakan pada buku
suplemen mudah dibaca?
86,67 Sangat Baik 5 Bagaimana kejelasan tujuan pembelajaran? 93,33 Sangat Baik 6 Bagaimanakah kejelasan paparan materi pada tiap unit pada
buku ajar
93,33 Sangat Baik 7 Bagaimanakah tingkat kesesuaiangambar dengan materi
pada buku suplemen
93,33 Sangat Baik 8 Apakah soal yang diberikan membantu anda memahami
materi?
86,67 Sangat Baik 9 Bagaimana kejelasan tugas dan latihan? 80 Baik 10 Bagaimana kejelasan rangkuman pada akhir bab? 86,67 Sangat Baik 11 Apakah uji kompetensi pada akhir bab membantu anda
mengetahui tingkat penguasaan materi pada tiap bab?
73,33 Baik 12 Bagaimana urutan penyajian materi pada tiap bab buku
suplemen ini?
86,67 Sangat Baik 13 Apakah buku suplemen ini membantu anda memahami
materi seni budaya?
93,33 Sangat Baik 14 Apakah dengan adanya buku suplemen ini, anda semakin
termotifasi mengikuti pelajaran?
86,67 Sangat Baik
Rerata 86,20 Sangat Baik
Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2019)
Hasil analisis data malalui angket diketahui rerata presentase penilaian buku suplemen mencapai 85,24. Rerata ini berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga
Winarsih 1), Ach. Noor Fatirul 2), Hartono 3) 640 buku suplemen ini tidak perlu direvisi. Komentar dan saran yang diberikan siswa perlu dipertimbangkan untuk menyempurnakan buku suplemen ini.
Uji Coba Kelompok Kecil
Sebagai responden kelompok kecil peneliti meminta 9 orang siswa memberikan penilaian terhadap produk pengembangan.
Tabel 6. Hasil Penilaian Kelompok Kecil Terhadap Produk Buku Suplemen
No Indikator % Kualifikasi
1 Bagaimana penampilan fisik buku ajar? 93,33 Sangat Baik 2 Apakah kerangka isi pada awal unit membantu memahami
isi bacaan?
88,89 Sangat Baik 3 Bagaimana kejelasan petunjuk pada awal tiap unit? 80 Baik 4 Apakah ukuran dan jenis huruf yang digunakan pada buku
suplemen mudah dibaca?
100 Sangat Baik 5 Bagaimana kejelasan tujuan pembelajaran? 100 Sangat Baik 6 Bagaimanakah kejelasan paparan materi pada tiap unit pada
buku ajar
93,33 Sangat Baik 7 Bagaimanakah tingkat kesesuaiangambar dengan materi
pada buku suplemen
91,11 Sangat Baik 8 Apakah soal yang diberikan membantu anda memahami
materi?
97,77 Sangat Baik 9 Bagaimana kejelasan tugas dan latihan? 84,44 Sangat Baik 10 Bagaimana kejelasan rangkuman pada akhir bab? 100 Sangat Baik 11 Apakah uji kompetensi pada akhir bab membantu anda
mengetahui tingkat penguasaan materi pada tiap bab?
82,22 Sangat Baik 12 Bagaimana urutan penyajian materi pada tiap bab buku
suplemen ini?
93,33 Sangat Baik 13 Apakah buku suplemen ini membantu anda memahami
materi seni budaya?
91,11 Sangat Baik 14 Apakah dengan adanya buku suplemen ini, anda semakin
termotifasi mengikuti pelajaran?
88,89 Sangat Baik
Rerata 91,75 Sangat Baik
Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2019)
Data yang dikumpulkan melalui kegiatan uji coba kelompok kecil selanjutnya dianalisis dan diketahui bahwa rerata presentase penilaian buku suplemen 91,75%
yang menunjukkan buku suplemen berada pada kualitas sangat baik, jadi pengembang tidak perlu melakukan revisi mengingat tidak ada saran dari kelompok kecil pada penilaian buku suplemen ini.
Uji Coba Lapangan
Draf IV produk pengembangan (revisi draf III) kembali diujicobakan kepada kelas sebenarnya dalam uji coba lapangan. Uji coba lapangan dilakukan di kelas VII-D SMP Negeri 2 Tanggulangin. Jumlah Responden dalam uji lapangan ini sebanyak 21 siswa dan dua orang guru Seni Budaya.Format E1 diberikan kepada siswa, sedangkan format uji coba E2 diberikan kepada 2 orang guru Seni Budaya.
Winarsih 1), Ach. Noor Fatirul 2), Hartono 3) 641 Hasil penilaian siswa terhadap buku suplemen adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Angket Penilaian Siswa Terhadap Buku Suplemen Dalam Uji Coba Lapangan
No Indikator % Kualifikasi
1 Bagaimana penampilan fisik buku ajar? 89,52 Sangat Baik 2 Apakah kerangka isi pada awal unit membantu memahami
isi bacaan?
86,67 Sangat Baik 3 Bagaimana kejelasan petunjuk pada awal tiap unit? 85,71 Baik 4 Apakah ukuran dan jenis huruf yang digunakan pada buku
suplemen mudah dibaca?
100 Sangat Baik 5 Bagaimana kejelasan tujuan pembelajaran? 89,52 Sangat Baik 6 Bagaimanakah kejelasan paparan materi pada tiap unit pada
buku ajar
81,90 Sangat Baik 7 Bagaimanakah tingkat kesesuaiangambar dengan materi
pada buku suplemen
87,62 Sangat Baik 8 Apakah soal yang diberikan membantu anda memahami
materi?
85,71 Sangat Baik 9 Bagaimana kejelasan tugas dan latihan? 85,71 Sangat Baik 10 Bagaimana kejelasan rangkuman pada akhir bab? 88,57 Sangat Baik 11 Apakah uji kompetensi pada akhir bab membantu anda
mengetahui tingkat penguasaan materi pada tiap bab?
84,76 Sangat Baik 12 Bagaimana urutan penyajian materi pada tiap bab buku
suplemen ini?
88,57 Sangat Baik 13 Apakah buku suplemen ini membantu anda memahami
materi seni budaya?
96,16 Sangat Baik 14 Apakah dengan adanya buku suplemen ini, anda semakin
termotifasi mengikuti pelajaran?
74,29 Sangat Baik
Rerata 91,75 Sangat Baik
Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2019)
Presentase penilaian siswa terhadap buku suplemen dalam uji coba lapangan adalah 87,48% yangberarti buku suplemen berada dalam kualifikasi sangat baik.
Dalam angket tersebut siswa hanya mengisi angket tanpa memberikan komentar dan saran untuk penyempurnaan buku suplemen.
Winarsih 1), Ach. Noor Fatirul 2), Hartono 3) 642 Format E2 penilaian guru seni budaya terhadap buku suplemen adalah sebagai berikut:
Tabel 8. Hasil Penilaian Guru Seni Budaya Terhadap Buku Suplemen
No Indikator % Kualifikasi
1 Apakah buku suplemen ini memudahkan Bapak/Ibu dalam mengajar Seni Budaya?
100 Sangat Baik 2 Apakah buku suplemen ini membantu siswa tertarik
mempelajari materi yang sedang Bapak/Ibu ajarkan?
80 Sangat Baik 3 Apakah buku suplemen ini dapat membuat siswa menjadi
tertarik untuk mempelajari materi yang sedang Bapak/Ibu ajarkan?
90 Sangat Baik
4 Apakah buku suplemen ini sesuai dengan karakteristik siswa
80 Baik
5 Apakah buku suplemen ini tepat digunakan secara bersama dalam pembelajaran Seni Budaya?
90 Sangat Baik
Rerata 88 Sangat Baik
Sumber : Hasil Penelitian diolah, (2019)
Presentase angket penilaian dua guru mata pelajaran dalam uji coba lapangan adalah 88% dimana presentase itu menunjukkan bahwa buku suplemen berkualifikasi sangat baik. Dari kedua rerata hasil penilaian baik dari siswa maupun guru, buku suplemen dalam kualifikasi sangat baik sehingga tidak perlu direvisi. Hasil penilaian siswa dan guru dalam uji lapangan jika dirata-rata (87,48%+88%)/2 = 87,74%. Rerata ini menunjukkan bahwa buku ajar berada pada kualifikasi sangat baik, pengembang tidak perlu melakukan revisi mengingat tidak ada saran dari guru mata pelajaran Seni Budaya.
Secara umum revisi tiap tahap baik revisi setelah uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, hingga uji coba lapangan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan penilaian pada persentase skor dari indikator yang memiliki nilai terendah.
Peningkatan tersebut ditunjukkan oleh tabel 9 berikut:
Tabel 9. Peningkatan Penilaian Indikator yang Memiliki Nilai Terendah
No Indikator % Uji
Perorg
% Uji Kel Kel
% Uji Lap
Ket 1 Bagaimana kejelasan petunjuk pada awal
tiap unit?
73,33 80 85,71 Meningkat 2 Apakah uji kompetensi pada akhir bab
membantu Anda mengetahui tingkat penguasaan materi pada tiap bab?
73,33 82,32 84,76 Meningkat
Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2019)
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan data kajian hasil analisis yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan buku suplemen seni rupa materi penerapan ragam hias pada bahan alam untuk siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tanggulangin ini berada pada kreteria layak untuk diaplikasikan dalam pembelajaran pada peserta didik di SMP Negeri 2 Tanggulangin Sidoarjo dengan kualifikasi sangat baik sesuai dengan
Winarsih 1), Ach. Noor Fatirul 2), Hartono 3) 643 tabel konversi tingkat pencapaian. Dasar kelayakan ini diambil dari hasil penilaian para ahli yaitu ahli isi/ materi mata pelajaran seni budaya, ahli desain pembelajaran, ahli media pembelajaran, penilaian teman sejawat, dan penilaian dari peserta didik.
Selain memang layak, buku suplemen ini dikembangkan secara sitematis untuk digunakan siswa dan guru dalam proses pembelajaransehingga siswa dan guru mudah menggunakannya, didalamnya disajikan pula gambar-gambar yang dapat meningkatkan minat belajar, bahasa yang digunakan dalam buku suplemen adalah bahasa komunikatif sehingga mudah dipahami oleh peserta didik, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran dan berdampak pada peningkatan kreatifitas siswa pada mata pelajaran seni rupa.
Saran
1. Tahap pengembangan ini hanya pada tahap evaluasi formatif, untuk mengetahui efektivitas dan efesiensi buku suplemen seni rupa ini, sebaiknya dalam langkah desiminasi terlebih dahulu dilakukan evaluasi sumatif.
2. Apabila buku suplemen ini akan dikembangkan pada lembaga pendidikan lain, perlu dilakukan kembali analisis kebutuhan siswa,
3. Bagi guru seni budaya yang akan melakukan penelitian, pengembangan buku suplemen seni rupa ini dapat menjadi inspirasi untuk melakukan penelitian karena pengembangan buku suplemen ini masih perlu penelitian dan pengembangan lebih lanjut dengan populasi yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Juknis Pengembangan Bahan Ajar SMA. Jakarta:
Depdiknas.
Kemendikbud. 2016. Permendikbud No 24 tahun 2016 tentang KI dan KD mata pelajaran pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. 2014. Permendikbud No 58 tahun 2014 lampiran III tentang Pedoman Mata Pelajaran SMP/MTs. Jakarta: Kemendikbud.
Mudarwan. 2012. Perkembangan Buku Teks. Jurnal Pendidikan Penabur, No.18 Vol.11:34-36
Prasetiyo, Nugroho aji dan Pertiwi Perwiraningtyas.(2017). Pengembangan Buku Ajar Berbasis Lingkungan Hidup pada Mata Kuliah Biologi di Universitas Tribhuana Tunggadewi.Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 3(1), (19-27).
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Menulis Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Diva Press.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitati,f Kualitati,f dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sutama. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D Surakarta: Fairuz Media.
Syafii. 2016. Pengembangan Bahan Ajar dalam Konteks Pengembangan Profesi Guru.
Jurnal Imajinasi X (2), (99-105).
Winarsih 1), Ach. Noor Fatirul 2), Hartono 3) 644 Trianto. 2010. Modul Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam Kurikulum KTSP. Jakarta: Bumi Aksara.
Wardani, Muhammad. 2013. Desain Pembelajaran Model Dick and Carey.http://muhammadwardani.blogspot.com/2013/02/desain-pembelajaran- model-dicck-and-carey.html. Diakses pada hari Sabtu, 26 Mei 2018 pukul 16.00.