41 PENGARUH BRAND EQUITY SEPEDA MOTOR TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN
Ridwan Baraba Indah Dwi Anggraeni
Universitas Muhammadiyah Purworejo
ABSTRAKSI
Penelitian ini membahas tentang "Pengaruh Brand Equity Sepeda Motor Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Pengguna Sepeda Motor Honda Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo), dimana brand equity dipengaruhi oleh variabel brand loyalty, brand awareness, perceived quality, brand associations dan other brand assets. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo sebanyak 180 responden sedangkan teknik pengambilan sampel adalah kuota purposive sampling dengan sampel sebanyak 125 responden.
Pengujian melalui uji F menunjukkan bahwa secara simultan variabel brand loyalty, brand awareness, perceived quality, brand associations dan other brand assets mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen. Brand loyalty merupakan variabel yang mempunyai nilai fl tertinggi disbanding dengan variabel brand awareness, perceived quality, brand associations dan other brand assets. Sehingga brand loyalty merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Kata kunci: Brand Loyalty, Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Associations, Other Brand Assets.
PENDAHULUAN
Era globalisasi memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain keadaan tersebut memunculkan
persaingan yang semakin ketat baik antar perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Perusahaan-perusahaan dan industri yang ada saling bersaing untuk memberikan
42 yang terbaik kepada konsumen
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Keputusan dalam membeli suatu produk konsumen akan merasa puas atau tidak puas serta terlibat dalam tingkah laku pasca pembelian. Yang menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan prestasi yang diterima dari produk. Jika produk di bawah harapan, konsumen tidak puas, jika memenuhi harapan, konsumen puas dan jika melebihi harapan, konsumen amat puas. Keputusan pembelian pada tahap pencarian informasi juga dipengaruhi dengan iklan dan merek-merek yang ada. Konsumen memandang merek sebagai bagian penting dari suatu produk dan kebanggaan bila mempunyai suatu produk.
Brand Equity pada suatu produk akan memungkinkan
perusahaan mempunyai kekuatan untuk mengadakan ekspansi serta kelangsungan hidup merek. Brand Equity itu sendiri, juga di pengaruhi oleh beberapa faktor yang menentukan kekuatan atau bagi merek dalam melakukan persaingan.
Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut market share (pangsa pasar). Salah satu aset untuk mencapai keadaan tersebut adalah brand (merek).
Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan (Darmadi Durianto, Sugiarto, dan Tony Sitinjak,
43 2001). Identifikasi tersebut juga
berfungsi untuk
membedakannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Lebih jauh, sebenarnya merek merupakan nilai tangible dan intangible yang terwakili dalam sebuah trademark (merek dagang) yang mampu menciptakan nilai dan pengaruh tersendiri di pasar bila diatur dengan tepat. Saat ini merek sudah menjadi konsep yang kompleks dengan sejumlah ratifikasi teknis dan psikologis.
Brand equity (ekuitas merek) adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada pelanggan (Darmadi Durianto, Sugiarto, dan Tony Sitinjak, 2001). Brand equity merupakan
asset yang dapat memberikan nilai tersendiri di mata pelanggannya. Aset yang dikandungnya dapat membantu pelanggan dalam menafsirkan, memproses, dan menyimpan informasi yang terkait dengan produk dan merek tersebut Brand equity dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalam penggunaan, asosiasi dengan berbagai karakteristik merek.
Brand equity dapat dikelompokkan ke dalam lima elemen menurut Aaker (1997) dalam Lukluk Atul dan Jatmiko (2005: 131).
Brand loyalty (loyalitas merek) merupakan rasa setia konsumen terhadap merek produk. Dalam brand loyalty akan dilihat seberapa besar keinginan konsumen untuk menukar suatu merek produk dengan produk lain.
44
Brand awareness
(kesadaran merek) adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu.
Perceived quality (persepsi/kesan akan kualitas) dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan.
Brand associations (asosiasi-asosiasi merek) adalah segala merek kesan yang muncul dibenak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek.
Other brand assets (asset- asset merek yang lainnya) merupakan asset-asset merek yang lain selain brand loyalty, brand awareness, perceived
quality, brand associations dan other brand assets.
Pasar industri kendaraan roda dua di Indonesia dinilai
mempunyai tingkat
pertumbuhan yang cukup pesat dan terjadi kuatnya persaingan, sebab tidak hanya produk dari Jepang tetapi sekarang produk dari Cina, Taiwan, Korea serta produk dalam negeri. Hal ini terjadi pada semua jenis industri kendaraan roda dua mesin 4 langkah atau yang lebih dikenal 4 Tak yang dikenal lebih irit bahan baker bensin.
Mahalnya harga BBM berpengaruh kepada pemakai kendaraan, pemakai kendaraan roda dua mesin 4 Tak lebih banyak daripada pemakai kendaraan mesin 2 langkah atau 2 Tak yang dikenal boros bensin dan menggunakan oii samping (www.astra- honda.com).
Sepeda motor yang dimiliki oleh pemilik sepeda motor
45 Honda merupakan suatu
identitas yang mungkin akan sulit tergantikan dengan sepeda motor lainnya. Dari gambaran diatas peneliti tertarik untuk meneliti merek sepeda motor Honda sebab mudah dijumpai dimana-mana. Produk sepeda motor Honda memiliki atribut yang menarik, baik dilihat dari segi merek, logo simbol, maupun desain. Kesemuanya merupakan suatu nilai (asset) yang berarti. Produk Honda mempunyai suatu konotasi merek di mata konsumen sebagai suatu produk kendaraan mesin 4 tak yang hemat bahan bakar, bermutu tinggi dan harga jual tinggi, bila dibandingkan dengan merek-merek kendaraan lainnya. Sepeda motor Honda merupakan salah satu jenis kendaraan yang melayani semua segmen pasar, meliputi semua orang dari berbagai kalangan dan umur, yang dapat
ditemui dimana saja dengan model dinamis serta berbagai tipe dan berubah mengikuti perkembangan jaman.
Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia menyebabkan munculnya inovasi produk sepeda motor Honda yang selalu berkembang.
Mobilitas yang murah dan nyanian serta kepuasan konsumen juga berpengaruh
terhadap Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Purworejo. Berdasar pada uraian di atas maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul
"Pengaruh Brand Equity Sepeda Motor Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Pengguna Sepeda Motor Honda Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Purworejo)".
46 Perumusan Masalah
Perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Brand Loyalty berpengaruh terhadap kepuasan konsumen?
2. Apakah Brand Awareness berpengaruh terhadap kepuasan konsumen ? 3. Apakah Perceived Quality
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen ?
4. Apakah Brand
Associations berpengaruh terhadap kepuasan konsumen ?
5. Apakah Other Brand Assets berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen ?
6. Apakah variabel Brand Equity (brand loyalty, brand awareness, perceived quality, brand associations, other brand assets) secara bersama- sama berpengaruh terhadap kepuasan konsumen?
7. Dari kelima variabel Brand Equity yaitu brand loyalty, brand awareness, perceived quality, brand associations dan other brand assets, variabel mana yang paling dominan terhadap kepuasan konsumen ?
LANDASAN TEORI Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran
menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan dengan para
pesaing dalam menciptakan,
menyerahkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan pada pasar sasaran yang terpilih (Kotler, 2005: 22).
Pengertian Merek
Merek adalah suatu nama, kata, tanda, simbol, atau desain,
47 atau kombinasi dari semuanya
yang mengidentifikasikan pembuat atau penjual produk dan jasa tertentu (Kotler dan Armstrong, 2004: 349).
Brand Equity
Brand equity merupakan nilai yang disediakan oleh suatu produk bagi perusahaan atau pelanggan-pelanggan
perusahaan, yang didapat dari sekumpulan asset yang dihubungkan dengan merek, nama dan simbol produk menurut Aaker (1997) dalam Lukluk Atul dan Jatmiko (2005:
131). Brand Equity terdiri dari lima variabel yaitu Brand loyalty (Loyalitas Merek), Brand awareness (Kesadaran Merek), Perceived quality (Persepsi/Kesan akan Kualitas), Brand associations (Asosiasi- asosiasi Merek) dan Other brand assets (Asset-asset Merek Lainnya). Menurut
Aaker (1997) dalam Lukluk AtuI dan Jatmiko (2005: 131), Kepuasan Konsumen
Kepuasan atau
ketidakpuasan konsumen merupakan evaluasi terhadap ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan setelah pemakaian (Tjiptono, 1997: 46). Kepuasan terdiri dari dua macam yaitu kepuasan fungsional dan kepuasan psikologis. Kepuasan fungsional merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi satu produk yang dimanfaatkan.
Sedangkan kepuasan psikologis merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berujud dari produk.
Seorang pelanggan jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa
maka sangat besar
kemungkinannya untuk menjadi
48 pelanggan dalam waktu yang
lama.
Bukti Empiris
Lukluk Atul H dan Jangkung Admadi Sulistyo Jatmiko (2005) melakukan penelitian tentang "Pengaruh Brand Equity Sepeda Motor Terhadap Kepuasan Konsumen" (Studi Kasus Pengguna Sepeda Motor Honda Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang). Alat analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif.
Teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik accidental sampling yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan pada saat kejadian.
Subjek sampelnya sejumlah 100 responden. Variabel bebas yang digunakan adalah Brand Loyalty, Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Associations dan Other Brand Assets. Variabel terikatnya
adalah adalah kepuasan konsumen yang menggunakan sepeda motor Honda. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel brand loyalty merupakan variabe! yang paling dominan.
Uji t menghasilkan nilat t hitung sebesar 0,432 untuk Brand Loyalty, 0,155 untuk Brand Awareness, 0,246 untuk Perceived Quality, 0,193 untuk Brand Associations, 0,120 untuk Other Brand Assets. Nilai konstanta negatif 2,859 (-2,859) artinya apabila tidak ada pengaruh dari variabel-variabel independen, Brand Loyalty, Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Associations., Other Brand Assets maka kepuasan konsumen bernilai negatif 2,859 (-2,859) dan variabel Brand Loyalty menjadi variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pengguna sepeda motor Honda.
49 Nilai F hitung yang
dihasilkan adalah sebesar F hitung 1087,604 > F tabel 2,37 artinya bahwa secara simultan ada pengaruh positif dan signifikan antara Brand
Loyalty, Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Associations, Other Brand Assets terhadap kepuasan konsumen.
Kerangka Pemikiran
(Variabel bebas) (Variabel terikat) Keterangan:
= Pengaruh secara parsial antara variabel bebas secara individu terhadap variabel terikat.
= Pengaruh secara simultan antara variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabeJ terikat.
Brand Loyalty (X1)
Brand Associations (X4)
Other Brand Assets (X5)
Perceived Quality (X3) Kepuasaan Konsumen (Y)
Brand Awareness (X2)
50 Gambar di atas menjelaskan
pengaruh antara variabel bebas brand loyalty, brand awareness, perceived quality, brand associations, dan other
brand assets diasumsikan akan berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu kepuasan konsumen.
Pengembangan Hipotesis Dari teori diatas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga ada pengaruh variabel Brand Loyalty terhadap kepuasan konsumen.
2. Diduga ada pengaruh variabel Brand Awareness terhadap kepuasan konsumen.
3. Diduga ada pengaruh variabel Perceived Quality terhadap kepuasan konsumen.
4. Diduga ada pengaruh variabel Brand Associations terhadap kepuasan konsumen.
5. Diduga ada pengaruh variabel Other Brand Assets terhadap kepuasan konsumen.
6. Diduga ada pengaruh variabel Brand equity (Brand loyalty, Brand awareness, Perceived quality, Brand associations, Other brand assets) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
7. Diduga ada pengaruh yang paling dominan dari variabel Brand Loyalty, Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Associations dan Other Brand Assets terhadap kepuasan konsumen.
51 DESAIN PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2004-2007 yang menggunakan sepeda motor Honda.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode kuota purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan terlebih dahulu menentukan kriteria dan batasan jumlah sampelnya. Sampel dalam penelitian ini adalah a), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2004-2007 dan b). mahasiswa yang
menggunakan sepeda motor Honda minimal 3 bulan. Karena keterbatasan waktu dan biaya dalam penelitian ini, maka sampel yang diambil berjumlah 125 responden.
Jenis Data
Adapun jenis data yang diperlukan adalah sebagai berikut :
Data Primer
Dalam hal ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2004-2007 sebagai pengguna sepeda motor Honda dengan memberikan kuisioner mengenai variabel bebas (brand loyalty, brand awareness, perceived quality, brand associations dan other brand assets) dan variabel terikat (kepuasan konsumen).
Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari luar objek penelitian, yaitu
52 distribusi kepustakaan/sumber
bacaan lain yang relevan dengan masalah yang sedang ditetiti serta informasi dari
BAAK Universitas
Muhammadiyah Purworejo guna mengetahui jumlah mahasiswa tahun akademik 2004-2007.
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini
menggunakan teknik
pengumpulan data yang berupa kuisioner. Penyebaran kuisioner pada pada responden dengan cara diberikan langsung untuk kemudian diisi dan dikembalikan lagi pada saat yang sama. Daftar pertanyaan bersifat tertutup artinya jawaban atas pertanyaan yang diajukan sudah tersedia.
Variabel Penelitian
Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (Independen) Yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/terikat (Sugiyono, 2007: 4). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu brand loyalty (XI), brand awareness (X2), perceived quality (X3), brand associations (X4), dan other brand assets (X5).
2. Variabel terikat (dependen) Yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007: 4). Dimana dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kepuasaan konsumen (Y).
Pengukuran Variabel
Dengan metode kusioner, penelitian ini dapat memperoleh data dari responden dengan efisien. Kuisioner disusun
53 dengan menggunakan beberapa
alternatif jawaban. Jawaban
dinilai dengan menggunakan teknik skoring.
PENYAJIAN HASIL DAN Analisis Hasil dan Pembahasan
1. Analisis Regresi Berganda Digunakan untuk mengetahui pengaruh brand loyalty, brand awareness,
perceived quality, brand associations dan other brand assets terhadap kepuasan konsumen.
Adapun hasil uji regresi berganda ditunjukkan oleh tabel 4.13 sebagai berikut:
Tabel 4.13
Rangkuman Hasil Perhitungan Regresi Berganda
R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
0,803 0,645 0,630 1,030
F Test : 43,217 Koefisien Regresi
Brand Loyalty : 0,436 Brand Awareness : 0,294 Perceived Quality : 0,230 Brand Associations : 0,228 Other Brand Assets : 0,149
Sumber: Lampiran 9
Dari hasil perhitungan yang dilakukan menyatakan bahwa variabel brand loyalty, brand awareness, perceived quality, brand associations dan other brand assets berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen.
Pengujian yang dilakukan tersebut secara Iangsung menunjukkan bahwa persamaan matematis untuk model regresi linear berganda dapat
54 digunakan sebagai peramalan
terhadap kepuasan konsumen.
Perumusan matematis dari model tersebut adalah sebagai berikut:
Y = 0,436 Xj + 0,202 X2+ 0,170 X3 + 0,216X4 + 0,160 X5
2. Uji t
Uji t merupakan uji parsial atau individu untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel brand loyalty (Xi), brand awareness (X2), perceived quality (Xg), brand associations (X4) dan other brand assets (Xs) terhadap kepuasan konsumen (Y).
a. Hipotesis pertama uji t terhadap variabel Brand Loyalty (Xi).
Dari hasil perhitungan nilai t sebesar 7,191, nilai signifikan t atau P value sebesar 0,000 taraf signifikan sebesar (α
= 0,05) maka signifikan t lebih kecil dari α. Berarti variabel brand loyalty berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen.
Hal ini berarti variabel Brand Loyalty dengan item keputusan pembelian, perilaku kebiasaan konsumen, kegemaran pada merek produk, keterikatan pada merek produk, kesetiaan pada merek produk mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen.
b. Hipotesis kedua uji t terhadap variabel Brand Awareness (X2).
Dari hasil perhitungan nilai t sebesar 3,208, nilai signifikan t atau P value sebesar 0,002 taraf signifikan sebesar (a
= 0,05) maka signifikan t lebih kecil dari α. Berarti variabel brand awareness berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Hal ini berarti variabel brand awareness dengan item slogan, logo, Periklanan dan publisitas, sponsorship, Private brand mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen.
55 c. Hipotesis ketiga uji t
terhadap variabel Perceived Quality (X3).
Dari hasil perhitungan nilai t sebesar 2,667, nilai signifikan t atau P value sebesar 0,009 taraf signifikan sebesar (a
= 0,05) maka signifikan t lebih kecil dari α. Berarti variabel perceived quality berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Hal ini berarti variabel Perceived Quality dengan item kinerja, ketahanan, keandalan merek, hasil suatu produk, pelayanan atau service mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen.
d. Hipotesis keempat uji t terhadap variabel Brand Association (X4).
Dari hasil perhitungan nilai t sebesar 3,374, nilai signifikan t atau P value sebesar 0,001 taraf signifikan sebesar (a = 0,05) maka signifikan t lebih kecil dari α. Berarti variabel brand association
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Hal ini berarti variabel Brand Association dengan item karakteristik atribut, harga yang relatif, model/desain, jenis dan tipe, selebriti/bintang iklan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen.
e. Hipotesis kelima uji t terhadap variabel Other Brand Assets (X5).
Dan hasil perhitungan nilai t sebesar 2,514, nilai signifikan t atau P value sebesar 0,013 taraf signifikan sebesar (a = 0,05) maka signifikan t lebih kecil dari a. Berarti variabel other brand assets berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Hal ini berarti variabel Other Brand Assets dengan item suku cadang yang mudah diperoleh, service yang mudah didapat, patent, tsrademark, chanel relationship mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen.
56 3. Uji F
Perhitungan regresi menghasilkan F hitung yang dipakai untuk metakukan pengujian apakah secara bersama-sama variabel brand loyalty, brand awareness, perceived quality, brand associations dan other brand assets mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan konsumen.
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 11.0 for windows dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 43,217, nilai signifikanF dengan taraf kesalahan (a = 0,05) adalah sebesar 0,000. Nilai signifikan F lebih kecil dari α berarti bahwa variabel bebas (brand loyalty, brand awareness, perceived quality, brand associations dan other brand assets) secara simultan terhadap variabel terikat ( kepuasan konsumen).
4. Uji Hipotesis Variabel Dominan
Uji hipotesis ini merupakan jawaban dari hipotesis ketujuh.
Analisis variabel dominan adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui variabel mana yang lebih berpengaruh ( lebih dominan ) terhadap kepuasan konsumen ( Y ).
Untuk mengetahui variabel dominan dapat dilihat dari koefisien yang tertinggi dan koefisien yang signifikan. Dari koefisien korelasi variabel yang dominan adalah variabel brand loyalty. Brand Loyalty merupakan variabel yang mempunyai nilai P tertinggi sebesar 0,436 dibanding dengan variabel brand awareness sebesar 0,202, perceived quality sebesar 0,170, brand associations sebesar 0,216 dan other brand assets sebesar 0,160.
PENUTUP
57 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang " Pengaruh Brand Equity Sepeda Motor Terhadap Kepuasan Konsumen"
Pengguna Sepeda Motor Honda Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Brand loyalty berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
2. Brand awareness berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
3. Perceived quality berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
4. Brand associations berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
5. Other brand assets berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
6. Brand loyalty, brand awareness, perceived quality, brand associations dan other brand assets
secara simultan
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
7. Brand loyalty merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis mencoba memberikan saran yang mungkin dapat bermanfaat. Adapun saran- saran tersebut sebagai berikut:
1. Perusahaan tetap mempertahankan merek yang telah ada, karena merek adalah hal penting dan paling utania yang dipertimbangkan konsumen
dalam melakukan
pembelian sepeda motor Honda. Pengaruh yang
58 terbesar terjadi antara
variabel yang
mempengaruhi kepuasan konsumen adalah brand loyalty, sehingga variabel brand loyalty adalah variabel yang mempunyai pengaruh paling besar dan mendapat perhatian dan konsumen. Oleh karena itu,
perusahaan tetap
memperhatikan brand loyalty sepeda motor Honda.
2. Bagi peneliti selanjutnya perlu menggali variabel- variabel lain yang memungkinkan dapat mempengaruhi kepuasan konsumen sepeda motor Honda.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, suharsimi, 2006,
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : PT Cipta Rineka Cipta.
Bawono, Anton, 2006, Multivariate Analysis dengan SPSS, Salatiga : STAIN Salatiga Press.
Butle, Francis, 2007, Customer relationship
Management, Jakarta :Bayumedia
Publishing.
Darmadi, Durianto, Sugiarto, dan Tony Sitinjak, 2001, Strategi
Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas Merek, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Ghozali, Imam, Prof, Dr, H, 2007, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang : Badan Penerbit UNDIP.
Lukluk, Atul H dan Jangkung Admadi Sulistyo Jatmiko, Pengaruh Brand Equity Sepeda Motor Terhadap Kepuasan Konsumen,
(Studi Kasus
Pengguma Sepeda Motor Honda Pada Mahasiswa
59 Universitas
Muhammadiyah
Purworejo), Jurnal Analisis Bisnis dan Ekonomi Volume 4, No,2, Oktober 2006,hal.l29-141.
Roller, Philip, 2005, Manajemen
Pemasaran Edisi Kesebelas Jilid I, PT Indeks, Jakarta:
Kelompok Gramedia.
_________, dan Gery Armstrong 2004, Dasar-Dasar
Pemasaran Edisi Kesembilan Jilid I, PT Indeks,
Jakarta : Kelompok Gramedia.
Riduwan, 2005, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung : CV Alfabeta.
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Bandung ; Alfabeta.
_____, 2006, Metode Penelitian Bisnis, Bandung ; Alfabeta.
_____, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta.
Sunarto, 2003, Perilaku Konsumen,
Yogyakarta : Amus.
Swasta, Basu dan Hani Handoko, 2000, Manajemen
Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen, Yogyakarta : BPFE.
Swasta, Basu dan Irawan, 2005, Manajemen
Pemasaran Modern, Yogyakarta Liberty.
Tjiptono, Fandy, 1997, Strategi Pemasaran,
Yogyakarta ; Andi Offset.
Umar, Husein, 2003, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta Gramedia Pustaka Utama.
www.astra-honda.com