• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERSEBARAN SUB PENYALUR LPG DENGAN METODE NEAREST NEIGHBOR DI KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERSEBARAN SUB PENYALUR LPG DENGAN METODE NEAREST NEIGHBOR DI KOTA MALANG"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

V - 54 SENTRA 2019

ANALISIS PERSEBARAN SUB PENYALUR LPG DENGAN METODE NEAREST NEIGHBOR DI KOTA

MALANG

Vinna Rahmayanti Setyaning Nastiti1, Christian Sri Kusuma Aditya2

Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

Kontak Person:

Vinna Rahmayanti Setyaning Nastiti Jalan Raya Tlogomas No. 246 Malang, (0341) 464318

E-mail: vinastiti@umm.ac.id

Abstrak

LPG (Liquified Petroleum Gas) merupakan bahan bakar utama bagi rumah tangga Indonesia. LPG. Dalam pendistribusian LPG, dari PT. Pertamina disalurkan kepada agen yang membawahi sub penyalur dan nantinya sampai kepada masyarakat.

Sub penyalur terbagi menjadi beberapa lokasi yang tersebar di kota Malang. Dari koordinat lokasi sub penyalur dapat diketahui pola persebararan dengan perhitungan (euclidean distance) menggunakan metode Nearest Neighbor Analysis untuk pengklasifikasian pada area kelurahan apakah termasuk dalam pola “mengelompok”, ”acak” atau “seragam” yang mempengaruhi efisiensi LPG sampai kepada masyarakat. Hasil dari penelitian dapat diketahui yaitu dari total 57 kelurahan dengan 1.000.226 tabung di kota Malang masih banyak ketidak meratanya persebaran sub penyalur pada kelurahan tertentu dari jumlah kebutuhan masyarkat.

Kata kunci: LPG, nearest neighbor

1. Pendahuluan

Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi.

Jumlah penduduk yang meningkat menyebabkan peningkatan permintaan kebutuhan rumah tangga.

Salah satu kebutuhan rumah tangga yaitu LPG (Liquified Petroleum Gas). LPG merupakan bahan bakar utama bagi rumah tangga Indonesia. Pada tahun 2007 peralihan penggunakan bahan bakar minyak menjadi LPG berdampak pada melonjaknya permintaan penduduk terhadap bahan bakar LPG. Program konversi minyak tanah ke LPG ini dilaksanakan dengan dasar hukum Udnang-Undang No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, Peraturan Presiden No.5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, Peraturan Presiden No.104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg, serta Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian LPG.[1]

Pada penelitian ini LPG yang dianalisis hanya gas LPG ukuran 3 kg. Gas LPG 3 kg merupakan salah satu produk LPG yang diproduksi oleh PT. Pertamina (Persero) dengan subsidi oleh pemerintah.

Tujuan dari adanya gas LPG 3 kg ini untuk membantu masyarakat miskin dalam peralihan minyak tanah ke LPG. Program subsidi konversi minyak tanah ini muncul karena persediaan minyak tanah yang semakin menipis serta penghematan APBN yang selama ini mengucurkan dana cukup besar untuk subsidi BBM bagi masyarakat miskin. Namun pelaksanaan di lapangan ditemukan banyak kendala.

Pendistribusian gas LPG 3 kg tidak tepat sasaran. LPG 3 kg banyak digunakan untuk kelas menengah dan wirausaha. Letak sub penyalur LPG yang tidak merata dan jauh dari masyarakat miskin merupakan salah satu faktor persebaran LPG 3 kg tidak merata. Permasalahan ini mengakbiatkan meningkatnya harga LPG 3 kg dan kelangkaan LPG pada daerah tertentu.

K-Nearest Neighbor (KNN) merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pengklasifikasian. Prinsip kerja KNN adalah mencari jarak terdekat antara data yang akan dievaluasi dengan K tetangga (neighbor) terdekatnya dalam pelatihan [2]. Metode KNN pada penelitian sebelumnya dilakukan sebagai system pendukung keputusan pilihan menu makanan sehat [3]. Pada penelitian tersebut didapatkan nilai akurasi dengan menggunakan metode KNN sebesar 93% yang berarti metode KNN merupakan metode yang memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi dalam diimplementasikan di berbagai permasalahan. Selain itu, penelitian lain menyebutkan bahwa metode KNN memiliki akurasi sebesar 80% pada kasus penerimaan calon guru dan karyawan di SMK

(2)

SENTRA 2019 V - 55

Muhammadiyah Kediri. Pada kasus persebaran LPG pada penelitian sebelumnya hanya menggunakan GIS tanpa menggunakan metode untuk melihat persebaran agen LPG [5]. Penelitian ini untuk mengetahui dan memonitoring persebaran LPG di Kota Malang dengan menggunakan metode KNN.

Penelitian ini juga dilengkapi dengan visualisasi berbasis spasial sehingga dapat menjadi rekomendasi bagi PT. Pertamina dalam menangani persebaran LPG.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode KNN dengan data yang diperoleh dari PT. Pertamina Terminal BBM Kota Malang. Data tersebut diolah dan dinalisis berdasarkan jarak terdekat dan dianalisis persebaran titik dengan menggunakan metode KNN. Hasil pola persebaran berupa acak, gerombol, dan seragam yang selanjutnya divisualisasikan dengan menggunakan peta. Peta tersebut dapat dijadikan sebagai bahan rekomendasi ke PT. Pertamina agar persebaran LPG di Kota Malang lebih tersebar secara merata dan sesuai sasaran. Prosedur metode penelitian pada penelitian ini sebagai berikut.

Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari PT. Pertamina Terminal BBM Kota Malang. Data terdiri dari informasi mengenai sub penyalur di seluruh kota Malang dan koordinat titik lokasi sub penyalur di Kota Malang.

1. Tahapan pembuatan data set terdiri dari beberapa fitur : a. Kelurahan

b. Jumlah LPG

c. Luas Wilayah (𝑘𝑚2) d. Jumlah Pangkalan e. Indeks Persebaran f. Klasifikasi 2. Tahapan analisis data

a. Data dibagi menjadi data training dan data testing dengan perbandingan data training 70% dan data testing sebesar 30% dari total keseluruhan data.

b. Menentukan parameter K (jumlah tetangga paling dekat)

c. Menghitung kuadrat jarak Euclid (query instance) yaitu menentukan dari satu titik ke titik lain yang terdekat dengan persamaan berikut[6]

𝑍 = √(𝑋1− 𝑌1)2+ (𝑋2− 𝑌2)2+ ⋯ + (𝑋𝑛− 𝑌𝑛)2 (1)

Keterangan 𝑍 : Jarak 𝑋1 : latitude asal 𝑌1 : longitude asal 𝑋2 : latitude tujuan 𝑌2 : longitude tujuan

d. Mengurutkan objek ke dalam kelompok yang memiliki jarak Euclid terkecil hingga terbesar e. Mendapatkan nilai indeks (T) dengan persamaan sebagai berikut

𝑇 = 𝐽𝑢

𝐽ℎ (2)

𝐽ℎ = 1

2√𝑝 (3)

𝑃 =𝑁𝐴 (4)

Keterangan

𝑇 : Indeks penyebaran tetangga terdekat

(3)

V - 56 SENTRA 2019

𝐽𝑢 : Jarak rata-rata yang diukur antara satu titik dengan titik tetangganya yang terdekat 𝐽ℎ : Jarak rata-rata yang diperoleh jika semua titik mempunyai pola acak

𝑃 : Kepadatan penduduk atau kepadatan titik dalam kilometer persegi 𝑁 : Jumlah titik

𝐴 : Luas wilayah dalam kilometer persegi

f. Menentukan kategori dari hasil indeks (T) yang diperoleh

T = 0 T = 1,0 T = 2,15 Mengelompok/clustered Acak/random Seragam/reguler

Gambar 1 Pola Persebaran pada nilai indeks (T)

g. Menguji validitas dari hasil menggunakan cross validation dengan menggunakan persamaan

𝑀𝑆𝐸 =1

𝑛𝑁𝑖=1(𝑌𝑖− 𝑌𝑖)2 (5)

h. Visualisasi peta sesuai dengan hasil klasifikasi Nearest Neighbor.

Gambar 2 Contoh Peta Hasil Klasifikasi Nearest Neighbor

Interpretasi hasil klasifikasi berdasarkan kasus penyebaran sub penyalur LPG di Kota Malang.

3. Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan pada penelitian ini sebagai berikut:

3.1 Implementasi Metode K-NN

Dari data sub pangkalan PT. Pertamina yang di peroleh dapat di klasifikasikan dengan mencari jarak terdekat dari satu titik koordinat ke yang lain, untuk memperoleh hasil indeks (T) untuk dibagi menjadi 3 kategori (mengelompok, acak, dan seragam). Dari data-data yang diperoleh dalam studi literatur dapat dikombinasikan dengan hasil perhitungan indeks (T) sehingga diperoleh fitur-fitur yang digunakan dalam membangun dataset. Fitur-fitur yang terdapat pada penelitian ini adalah kelurahan, jumlah lpg, luas wilayah, jumlah pangkalan, indeks persebaran, dan hasil klasifikasi

(4)

SENTRA 2019 V - 57

3.2 Klasifikasi K-NN

Perhitungan K-NN menggunakan jarak tetangga terdekat dari latitude dan longitude diperoleh indeks persebaran dengan hasil 0.346101. Data training dibagi menjadi 70% dari total data dan data testing adalah 30% dari total data.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa dikota malang masih banyak ketidak meratanya persebaran sub penyalur dan jumlah keburuhan lpg pada tingkat kelurahan dengan hasil :

- Acak : 20 kelurahan (470.345 tabung) - Mengelompok : 24 kelurahan (276.704 tabung) - Seragam : 13 kelurahan (253.177 tabung)

Dari total 57 kelurahan dengan 1.000.226 tabung di kota Malang.

3.2 Klasifikasi K-NN

Untuk pengujian validitas dari hasil yang diperoleh menggunakan cross validation dengan memilih cross-validation pada opsi tes dan menentukan nilai k-fold = 10. Pada hasil dari uji validitas didapatkan hasil dari mean square error (MSE) sebesar 0,2507 dan root relative squared error (RMSE) sebesar 53.3275%.

3.3 Visualisasi K-NN

Dalam tahap visualisasi hanya memerlukan data nama kelurahan serta koordinat latitude dan longitude untuk pemetaan pada Goolgle My Maps, kemudian pemberian warna pada koordinat sesuai klasifikasi dari area tersebut seperti pada contoh berikut :

Gambar 4 Hasil Visualisasi Penyebaran LPG di Kecamatan Klojen

Pada Gambar 2 didapatkan warna kuning menunjukkan penyebaran sub LPG di kecamatan Klojen kelas mengelompok, warna hijau dengan kelas seragam, dan warna merah dengan kelas acak.

(5)

V - 58 SENTRA 2019

Penyebaran sub LPG bagian utara kecamatan Klojen tampak mengelompok. Bagian timur didominasi dengan kelas seragam, dan bagian timur dengan kelas acak.

4. Kesimpulan

LPG (Liquified Petroleum Gas) merupakan pengalihan bahan bakar dari minyak tanah bagi rumah tangga Indonesia. Dalam hal ini pada kenyataanya pendistribusian LPG khususnya di Kota Malang dapat dikatakan kurang merata. Salah satu faktor yang menyebabkan ketidak merataan tersebut adalah pada letak lokasi sub penyalur resmi dari PT. Pertamina. Penelitian ini menggunakan metode Nearest Neighbor Analysis yang dilakukan di Kota Malang pada tiap area Kecamatan. Dengan mengetahui titik- titik koordinat dari tiap sub penyalur resmi maka akan didapatkan hasil dari pola persebaran dan dapat dikategorikan pada pola tertentu. Dengan demikian dapat diketahui pada kelurahan yang masih dalam kategori “Acak” dan “Mengelompok” memerlukan penambahan sub penyalur resmi PT. Pertamina sehingga masyarakat bisa mendapatkan LPG dengan harga yang ditetapkan pemerintah serta jarak lokasi sub penyalur resmi yang relatif dekat.

Referensi

[1] Sasmita, Ria. 2018. Pengawasan Pendistribusian Gas LPG 3 Kg Di Kecamatan Tambelan Kota Bintan Tahun 2017.

[2] Bode, Andi. K-nearest Neighbor dengan Feature Selection Menggunakan Backward Elimination untuk Prediksi Harga Komoditi Kopi Arabika. ILKOM Jurnal Ilmiah 9.2 (2017): 188-195.

[3] Afandie. M. Implementasi Metode K-Nearest Neighbor untuk Pendukung Keputusan Pemilihan Menu Makanan Sehat dan Bergizi. DORO: Repository Jurnal Mahasiswa FILKOM Universitas Brawijaya 3.1, 2014.

[4] Nafi. N. Penerapan Metode K-Nearest Neighbor (KNN) dan Metode Weighted Product (WP) dalam Penerimaan Calon Guru dan Karyawan Tata Usaha Baru Berwawasan Teknologi (Studi Kasus: Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Kediri).Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol. 1, No.5, Mei 2017, hlm 378 – 385, 2014.

[5] Nurfitriyanti. Ayu.Analisa Persebaran Agen LPG dan SPPBE Berbasis GIS di Kotamadya Surabaya. EEPIS Final Project, 2011.

[6] Pujayanti, Jane; Susilo, Boko; Puspitaningrum, Diyah. 2014. Sistem Informasi Geografis Untuk Analisis Persebaran Pelayanan Kesehatan Di Kota Bengkulu.

[7] Jung, Yoonsuh; Jianhua Hu, A K-fold Averaging Cross-validation Procedure, 2018.

[8] Bhatia, N., & Vandana. Survey of Nearest Neighbour. International Journal of Computer Science and Information Security, Vol 8. 2010.

[9] Han, dkk. Data Mining: Concepts and Techniques 2nd Edition. San Fransisco: Multiscience Press, 2006.

[10] Ndaumanu, Ricky Imanuel, and M. R. Arief. Analisis Prediksi Tingkat Pengunduran Diri Mahasiswa dengan Metode K-Nearest Neighbor. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta, 2014.

Gambar

Gambar 1 Pola Persebaran pada nilai indeks (T)

Referensi

Dokumen terkait

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014. NOMOR 14

Hasil penelitian pada parameter iklim mikro menunjukkan, bahwa perlakuan K3 mendapatkan intensitas sinar matahari yang lebih banyak dan suhu udara yang tertinggi, hal ini

4 Namum dalam masyarakat Indonesia terkhusus Provinsi Aceh, pencatatan peristiwa hukum kematian (akta kematian) belum sepenuhnya diterapkan dan dilaksanakan, dengan

Dengan memannjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Tindakan DN dilakukan pada pasien dengan menggunakan jarum akupuntur steril berukuran 0.25x60 mm, saat dilakukan insersi dari jarum terjadi respon kedut lokal dari otot

Kadar protein pada produk snack bar tepung pisang kepok lebih tinggi dari hasil penelitian Putri (2019) yang hanya sekitar 3,41%, kandungan protein pada tepung

Sardjito terhadap pengobatan dan memperbaiki kontrol glikemik kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompokkontrol dengan masing-masingnilai p adalah 0,023(p<0,05)

Minimal terdapat satu perbandingan tepung ubi jalar yang dimodifikasi secara fermentasi dengan tepung terigu yang digunakan untuk pengolahan pangan yang