T U G A S A K H I R
( P A N C A S I L A )
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT BANGSA INDONESIA
OLEH
NAMA : MOHAMMAD SANTOSA MULYO DININGRAT
NIM : 11.11.5629
KELOMPOK : F
JURUSAN : S1 TEKNIK INFORMATIKA
DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSIDI, M.Ma
ABSTRAK
Ada duapengertianfilsafat, yaitu:
Filsafatdalamarti proses danfilsafatdalamartiproduk.
Filsafatsebagaiilmuataumetodedanfilsafatsebagaipandanganhidup
Filsafatdalamartiteoritisdanfilsafatdalamartipraktis.
Pancasiladapatdigolongkansebagaifilsafatdalamartiproduk, sebagaipandanganhidup, dandalamartipraktis.
IniberartiFilsafatPancasilamempunyaifungsidanperanansebagaipedomandanpega ngandalamsikap, tingkahlakudanperbuatandalamkehidupansehari-hari, dalambermasyarakat, berbangsa, danbernegarabagibangsa Indonesia.
Pancasilasebagaifilsafatmengandungpandangan, nilai, danpemikiran yang dapatmenjadisubstansidanisipembentukanideologiPancasila.
FilsafatPancasiladapatdidefinisikansecararingkassebagairefleksikritisdanrasional
tentangPancasilasebagaidasarnegaradankenyataanbudayabangsa,dengantujuanuntukmendapatkanpokok-pokokpengertiannya yang
KATA PENGANTAR
PujisyukurkitaucapkandansampaikanpadakehadiratTuhan Yang
MahaEsakarenarahmatdankarunia-Nyasehinggasaya bias
menyusundanmenyelesaikanmakalah yang berjudul “ImplementasiPancasila”
sehinggakita bias memahamibagaimanaperanpancasilabagibangsa Indonesia danmakalahinisebagaitugasakhirdalam proses pembelajaranpanacasila,
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman akan kesadaran pentingnya nasionalisme Indonesia dan sekaligus juga dapat membangkitkan semangat nasionalisme yang semakin luntur sehingga sekali lagi diharapkan dengan makalah ini dapat menjadikan motivasi dengan semangat kebangsaan nasionalisme Indonesia.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan.Oleh karena itu ,saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.
Yogyakarta, 17 Oktober 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……….. i
KATA PENGANTAR ………... ii
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG………
RUMUSAN MASALAH………
PENDEKATAN HISTORIS…..………
BAB II PEMBAHASAN
KAUSA MATERIALS…….……….………
KAUSA FORMALIS…..….……….
KAUSA EFISIEN………..
KAUSA INALIS………...
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN……….
SARAN………...
DAFTAR PUSTAKA ………..…
BAB I
PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG
FilsafatPancasilaadalahsuatupandanganhidupseseorangataukelompok yang menjadi
konsepdasaruntukmewujudkantujuannya .Filsafatjugadiartikansebagaisikap yang secarasadardalammemikirkansegalasesuatusecaramendalamdanterperinci yang melihatdarisegiluasdanmenyeluruhdengansegalahubungan yang sebagaimanatelahtercantumdalampembukaan UUD 1945 alenia ke-4.
Perincian yang sistematisdanpemikiran yang
tepatmemilikisuatutanggungjawab yang besardalammengembangkanfungsipancasila yang telahdirumuskanpadamasakejayaan Indonesia dahulu.
Mengingathaltersebutsecararuntunmengemukakanperistiwapenyusunandanper umusanPancasila agar mengetahuibagaimanadudukpersoalan yang
sesungguhnyamasing – masingmendapatnilai yang
wajardantidakdilupakan.Disampingituhalkedua yang
dianggappentingadalahpengamalanPancasila.Kami
mengkonstatirbahwapengamalanPancasilatelahdilakukanpadamasasebelumkemerdek aantanggal 17 Agustus 1945 bahkanjugasebelummasatersebut.
Akan tetapipengamalanpancasila yang duludapatdibanggakan, sekarangsudahberubahsebagaimanawujuddariperistiwa yang selalunampakdi
kehidupanmasyarakat.Banyaknyapandanganpribadi yang
tidakmemikirkankepentinganbersamayang ikutmengaturketatanegaraan RI
membuatsebuahpokokpersoalanyang semakinrumit. Dan
hanyajikamerekamemilikipandangan yang
samadilandasisebuahpengamalanPancasilaakanmenjadisebuahkeputusan yang mungkin di akhirnantimasyarakat Indonesia sejahteradanmakmur.
2. RumusanMasalah
Adapunmasalah yang timbuldarilatarbelakang yang adadiatasadalahsebagaiberikut :
1. ApaFungsipancasilasebagaisistemfilsafatbangsaRepublikIndonesia ?
2. Mengapapancasiladijadikansebagaisistemfilsafatbangsarepublik Indonesia??
3. PendekatanSecaraHistoris
Pengertian Filsafat
Secara etimologis istilah ”filsafat“ atau dalam bahasa Inggrisnya
“philosophi” adalah berasal dari bahasa Yunani “philosophia” yang secara lazim
diterjemahkan sebagai “cinta kearifan” kata philosophia tersebut berakar pada kata
“philos” (pilia, cinta) dan “sophia” (kearifan). Berdasarkan pengertian bahasa
tersebut filsafat berarti cinta kearifan. Kata kearifan bisa juga berarti “wisdom” atau kebijaksanaan sehingga filsafat bisa juga berarti cinta kebijaksanaan. Berdasarkan makna kata tersebut maka mempelajari filsafat berarti merupakan upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi konsep kebijakan hidup yang bermanfaat bagi peradaban manusia. Seorang ahli pikir disebut filosof, kata ini mula-mula dipakai oleh Herakleitos.
Di dalam mencari kebijaksanaan itu, filosof mempergunakan cara dengan berpikir sedalam-dalamnya (merenung). Hasil filsafat disebut filsafat atau falsafah.
Filsafat sebagai hasil berpikir sedalam-dalamnya diharapkan merupakan suatu yang
paling bijaksana atau setidak-tidaknya mendekati kesempurnaan.
Fungsi Utama Filsafat Pancasila Bagi Bangsa dan Negara Indonesia : Filasafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup (filsafat hidup). Dengan pandangan hidup inilah sesuatu bangsa akan memandang persoalan- persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta cara bagaimana memecahkan persoalan-persoalan yang akan datang. Tanpa memiliki pandangan hidup maka suatu bangsa akan merasa terombang-ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan besar yang pasti akan timbul, baik persoalan-persoalan di dalam masyarakatnya sendiri, maupun persoalan-persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini. Dengan pandangan hidup yang jelas sesuatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan berpedoman pada pandangan hidup itu pula suatu bangsa akan membangun dirinya.
Dalam pergaulan hidup itu terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Pada akhirnya pandangan hidup sesuatu bangsa adalah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.
Kita merasa bersyukur bahwa pendahulu-pendahulu kita, pendiri-pendiri
Republik ini dapat memuaskan secara jelas apa sesungguhnya pandangan hidup
bangsa kita yang kemudian kita namakan Pancasila. Seperti yang ditujukan dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1979, maka Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar negara kita.
Disamping itu maka bagi kita Pancasila sekaligus menjadi tujuan hidup bangsa Indonesia. Pancasila bagi kita merupakan pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah beurat/berakar di dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Ialah suatu kebudayaan yang mengajarkan bahwa hidup manusia ini akan mencapai kebahagiaan jika kita dapat baik dalam hidup manusia sebagai manusia dengan alam dalam hubungan manusia dengan Tuhannya, maupun dalam mengejar kemajuan lahiriyah dan kebahagiaan rohaniah.
Bangsa Indonesia lahir sesudah melampaui perjuangan yang sangat panjang.
Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan dan cita-cita hidup di masa datang yang secara keseluruhan membentuk kepribadian sendiri.
Sebab itu bangsa Indonesia lahir dengan kepribadiannya sendiri yang bersamaan lahirnya bangsa dan negara itu, kepribadian itu ditetapkan sebagai pandangan hidup dan dasar negara Pancasila. Karena itulah, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah berjuang, dengan melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhamioleh gagasan yang ada yang tetap berpedoman dengan kepribadian bangsa kita.
Pancasilamerupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian
bangsa, maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan.
Dan Pancasila yang selalu menjadi pegangan bersama saat-saat terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti sejarah sebagai dasar kerohanian negara, dikehendaki oleh bangsa Indonesia karena sebenarnya ia telah tertanam dalam kalbunya rakyat. Oleh karena itu, ia juga merupakan dasar yang mampu mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
Oleh sebab itu Pancasila merupakan suatu pandangan hidup negara itu dalam
mencari arah tujuan negara itu untuk menjadi negara yang membangun
ketatanegaraan yang sistematis dan terperinci serta mewujudkan kesejahteraan
rakyatnya dibutuhkan sebuah pandangan hidup yang mengarahkan negara itu.
BAB II
PEMBAHASAN
Nilai Filsafat Pancasila berkembang dalam budaya dan peradabanIndonesia terutama sebagai jiwa dan asas kerokhanian bangsa dalam perjuangan kemerdekaan dari kolonialisme-imperialisme 1596-1945. Nilai filsafat Pancasila baik sebagai pandangan hidup (filsafat hidup, Weltanschauung) bangsa, sekaligus sebagai jiwa bangsa (Volksgeist, jatidiri nasional) memberikan identitas dan integritas serta martabat (kepribadian) bangsa dalam budaya dan peradaban dunia modern; sekaligus sumber motivasi dan spirit perjuangan bangsa Indonesia.
Nilai filsafat Pancasila secara filosofis-ideologis dan konstitusional berkembang dalam sistem kenegaraan Indonesia yang dinamakan sebagai sistem kenegaraan Pancasila yang terjabar dalam UUD 1945. Jadi, tegaknya bangsa dan NKRI sebagai bangsa merdeka, berdaulat, bersatu dan bermartabat amat ditentukan oleh tegaknya integritas sistem kenegaraan Pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan analisis normatif filosofis-ideologis dan konstitusional, semua
komponen bangsa wajib setia dan bangga (mengikat, memaksa) kepada sistem
kenegaraan Pancasila sebagaimana terjabar dalam UUD 1945, termasuk kewajiban
bela negara. Sebagai bangsa dan negara modern, kita mewarisi nilai-nilai
fundamental filosofis-ideologis sebagai pandangan hidup bangsa (filsafat hidup,
Weltanschauung) yang telah menjiwai dan sebagai identitas bangsa (jatidiri nasional,
Volksgeist) Indonesia. Nilai-nilai fundamental warisan sosio-budaya Indonesia
ditegakkan dan dikembangkan dalam sistem kenegaraan Pancasila, sebagai pembudayaan dan pewarisan bagi generasi penerus.
Kehidupan nasional sebagai bangsa merdeka dan berdaulat sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 berwujud NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem NKRI ditegakan oleh kelembagaan negara (suprastruktur) bersama semua komponen bangsa, yakni infrastruktur dan warganegaraan berkewajiban menegakkan asas normatif filosofis-ideologis secara konstitusional, yakni UUD 1945 seutuhnya sebagai wujud kesetiaan dan kebanggaan nasional.
Nilai-nilai fundamental dimaksud terutama filsafat hidup (Weltanschauung) bangsa yang oleh pendiri negara (PPKI) dengan jiwa hikmat kebijaksanaan dan kenegarawanan, musyawarah mufakat menetapkan dan mengesahkan sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Berdasarkan legalitas dan otoritas PPKI sebagai pendiri negara, maka UUD 1945 sesungguhnya mengikat (imperatif) seluruh komponen bangsa untuk setia menegakkan dan membudayakannya.
Selanjutnya, asal mula terbentuknya Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia, dapat ditelusuri dari proses pembentukannya, berikut ini.
1. Kausa Materialis
Pancasila yang sekarang menjadi ideologi negara bersumber pada bangsa
Indonesia. Artinya bangsa Indonesia sebagai kausa materialis (asal mula bahan) dari
adanya Pancasila. Nilai-nilai Pancasila digali dari kekayaan bangsa Indonesia, berupa
adat istiadat, budaya, dan nilai religius yang terpelihara dan berkembang sebagai
pandangan hidup atau ideologi bangsa.
2. Kausa Formalis
Kausa formalis (asal mula bentuk) Pancasila sebagai ideologi negara merujuk kepada bagaimana proses Pancasila itu dirumuskan menjadi Pancasila yangterkandung pada Pembukaan UUD 1945, yaitu berasal mula bentuk pada pidato Ir. Soekarno yang selanjutnya dibahas dalam sidang BPUPKI khsususnya mengenai bentuk rumusan dan nama.
3. Kausa Efisien
Kausa efisien adalah asal mula karya yang menjadikan Pancasila dari calon ideologi negara menjadi ideologi negara adalah PPKI yang berperan sebagai pembentuk negara. Sebagai pemegang kuasa pembentuk negara, PPKI mengesahkan Pancasila menjadi ideologi negara yang sah setelah melalui pembahasan mendalam pada sidang-sidang BPUPKI.
4. Kausa Finalis
Pancasila dirumuskan dan dibahas pada sidang-sidang para pendiri negara
untuk diwujudkan sebagai ideologi negara yang sah. Kausa finalis (asal mula tujuan)
mewujudkan Pancasila sebagai ideologi negara yang sah adalah para anggota
BPUPKI dan Panitia Sembilan. Para anggota dari badan itulah yang menentukan
tujuan dirumuskannya Pancasila ditetapkan oleh PPKI sebagai ideologi negara yang
sah.
BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan
Setelah memperhatikan isi dalam pembahasan di atas, makadapatpenulistarikkesimpulansebagaiberikut:
1. FilsafatPancasilaadalahhasilberpikir/pemikiran yang sedalam-
dalamnyadaribangsa Indonesia yang dianggap,
dipercayadandiyakinisebagaisesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baikdan paling sesuaibagibangsa Indonesia.
2. FungsiutamafilsafatPancasilabagibangsadannegara Indonesia yaitu:
Filasafat Pancasila sebaga ipandangan hidup bangsa Indonesia Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia
3. FalsafahPancasila sebagai dasar falsafahnegara Indonesia,
dapatlahkitatemukandalambeberapadokumenhistorisdan di dalamperundang-
undangannegara Indonesia.
2. Saran
Warga negara Indonesia merupakan sekumpulan orang yang hidup dan tinggal di negara Indonesia Oleh karena itu sebaiknya warga negara Indonesia harus lebih meyakini atau mempercayai, menghormati, menghargai ,menjaga,
memahamidanmelaksanakansegalahal yang
telahdilakukanolehparapahlawankhususnyadalampemahamanbahwafalsafahPa
ncasilaadalahsebagaidasarfalsafahnegara Indonesia. Sehinggakekacauan yang
sekarangterjadiinidapatdiatasidanlebihmemperkuatpersatuandankesatuanbang
sadannegara Indonesia ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.anakciremai.com/2008/07/makalah-filsafat-pancasila-tentang.html http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pendidikan_pancasila/bab2- pancasila_sebagai_sistem_filsafat.pdf
http://lab.pancasila.um.ac.id/wp.../03/filsafat-pancasila-mpr-ub-2010.doc