39 A. Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian yang ini adalah penelitian lapangan (field research). dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian
deskriptif adalah “suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, objek, suatu set kodisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Adapun tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”.1
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh. Apabila penelitian menggunakan wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon dan menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu2.
1 Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta : Bumi Aksara 2009), hlm 41
2 U. Maman, Metodologi Penelitian Agama, Teori Dan Praktek, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 80.
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah : 1. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan yang berkaitan dengan apa yang diteliti atau pokok dari penelitian yang dilakukan3. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah guru dan orang tua peserta didik di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 29 Padang.
Sedangkan teknik yang digunakan untuk mendapatkan data dengan menggunakan teknik snowball sampling, merupakan salah satu metode dalam pengambilan sampel dari suatu populasi. Snowball sampling ini adalah termasuk dalam teknik non-probality sampling (sample dengan probabilitas yang tidak sama).
Untuk metode pengambilan data seperti ini khusus digunakan untuk data-data yang bersifat komunitas dari subjektif responden/sample.
Tujuan memperoleh variasi sebanyak-banyaknya hanya dapat dicapai apabila pemilihan satuan sampel dilakukan jika satuannya sebelumnya di jaring dan dianalisis. Setiap satuan berikutnya dapat dipilih untuk memperluas informasi-informasi yang telah diperoleh terlebih dahulu sehingga dapat dipertentangkan atau diisi adanya kesenjangan informasi yang ditemui, dari mana atau dari siapa ia mulai tidak menjadi persoalan,
3
tetapi bila hal itu sudah berjalan, maka pemilihan berikutnya bergantung pada apa keperluan penelitian.4
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari bahan kepustakaan lembaga tertentu, yang mendukung kebenaran fakta dari objek yang diteliti.5 Yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 29 Padang, peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 29 Padang, dan personil-personil lainnya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 29 Padang.
C. Teknik Pengumpulan Data
Usaha yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan6. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan kontribusi guru dan orang tua dalam pembinaan akhlak peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 29 Padang.
4 Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya 2006), hlm 224.
5 Ibid, hlm 225
6 Anas Sudijono, Pengantar EvaluasiPendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 76.
2. Metode Wawancara (Interview)
Metode wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan7.
Melalui metode ini penulis melakukan yang pertama sekali yaitu wawancara tentang kontribusi guru dan orang tua dalam pembinaan akhlak peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 29 Padang, pada batasan masalah ini penulis melakukan wawancara dengan mengkategori pertanyaan sebagai berikut yakni usaha guru dalam membina akhlak secara terpisah, usaha orang tua dalam membina akhlak secara terpisah dan usaha guru dan orang tua dalam pembinaan akhlak peserta didik secara bersama (bekerjasama) dalam pembinaan akhlak peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 29 Padang, yang kedua yakni hal-hal yang terkait dengan faktor-faktor penghambat dan pendukung bagi guru dan orang tua dalam pembinaan akhlak peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 29 Padang
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata document berarti bukti tertulis, keterangan tertulis sebagai bukti. Maka dokumentasi adalah perdokumenan, pengarsipan dan pengabadian sesuatu peristiwa penting
7
(dengan film, gambar, tulisan, prasasti dan sebagainya) sebagai dokumen.8 Nurul Zakiah mendefinisikan dokumentasi sebagai cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti buku arsip, termasuk juga buku tentang teori, pendapat dalil, atau hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah penelitian.9 Hal ini dilakukan dengan cara mengunjungi kepala sekolah, kepala tata usaha (TU), dan guru-guru, para peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 29 Padang dan juga orang tua peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 29 Padang, untuk mendapatkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kontribusi guru dan orang tua dalam pembinaan akhlak peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 29 Padang
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah diolah kemudian dianalisis dengan menggunakan model analisis yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman dalam buku metodologi penelitian kualitatif, yaitu :10
1. Meringkas data kontak langsung dari orang, kejadian dan situasi di lokasi penelitian. Pada langkah ini termasuk pula memilih dan meringkaskan data dan dokumen yang relevan.
2. Pengkodean, pengkodean ini hendaknya memperhatikan setidak-tidaknya empat hari, 1). Digunakan simbol atau ringkasan, 2). Kode dibangun
8 Burhanis MS dan Hasbi Lawrens, Kamus Ilmiah Populer, ( Jombang : Lintas Media 2007), hlm 101
9 Nurul Zakiah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori serta Aplikasi, (Jakarta : Bumi Aksara 2007), hlm 47
10 Neong Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta : Rake Serasin Ed IV 2000), hlm 45-46
struktur tertentu, 3). Keseluruhan dibangun dalam suatu sistem yang integratif.
3. Pembuatan catatan objektif. Penelitian perlu mencatat serta mengklarifikasikan dan mengedit jawaban atau situasi sebagaimana adanya, atau objektif-deskriptif.
4. Membuat catatan yang reflektif. Tulisan apa yang terfikir oleh penelitian dalam sangkut paut dengan catatan objektif tersebut diatas.
5. Membuat catatan marginal.
6. Penyimpanan data. Untuk data setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan: 1). Diberi label, 2). Mempunyai format yang uniform dan memerhatikan normalisasi tertentu, 3). Menggunakan angka ideks dengan sistem yang terorganisasi dengan baik.
7. Pembuatan memo. Memo adalah teoritisasi ide dan konseptualisasi ide, dimulai dengan pengembangan pendapat.
8. Analisis antar lokasi. Ada kemungkinan bahwa studi dilakukan pada lebih dari satu alokasi atau dilakukan oleh lebih dari satu staf peneliti.
9. Pembuatan ringkasan sementara antar alokasi. Isinya lebih bersifat matriks tentang ada tidaknya data yang dicari pada setiap lokasi.
E. Validitas/Verifikasi Data
Untuk mendapatkan validitas dan reabilitas data dalam penelitian kualitatif digunakan teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan
trianggulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.11
Peneliti menggunakan teknik observasi partisipasi dan wawancara untuk sumber data yang serempak. Trianggulasi ini berarti mendapatkan data dari sumber dari sumber yang berbeda-beda dengan menggunakan teknik yang sama dengan tujuan bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditentukan.
Mathison mengemukakan bahwa nilai dari teknik pengumpulan data dengan trianggulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh convergent (meluas), tidak kontradiksi. Oleh karena itu dengan
menggunakan teknik trianggulasi dalam pengumpulan data, maka data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Dengan trianggulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibandingkan dengan suatu pendekatan. Trianggulasi terdapat tiga bagian yaitu :12
1. Triangulasi Sumber
Trianggulasi sumber untuk menguji kredibilitas data digunakan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
11 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alvabeta 2007), hlm 246
12 Ibid, hlm 274-275
2. Trianggulasi teknik
Trianggualsi teknik untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
3. Trianggulasi waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan wawancara, observasi dan teknik lainnya dalam waktu dan situasi yang berbeda. Trianggulasi juga dapat dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim penelitian lain yang diberi tugas dalam pengumpulan data.