UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI S1 ILMU POLITIK
Kode Dokumen
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
MATA KULIAH (MK) KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tgl Penyusunan
DESENTRALISASI DAN POLITIK LOKAL 19E04131903 Politik Lokal T= 3 P= 0 5 31 Desember 2020
OTORISASI Pengembang RPS Koordinator RMK Ketua PRODI
Haryanto, S.IP., M.A Capaian
Pembelajaran (CP)
CPL-PRODI yang dibebankan pada MK
CPL Mampu mendemonstrasikan pengetahuan yang komprehensif terhadap sistem politik dan seluruh komponennya.
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
CPMK-1 Mahasiswa mampu memahami teori dan konsep dasar dalam desentralisasi dan politik lokal.
CPMK-2 Mahasiswa mampu menganalisis dinamika desentralisasi, politik lokal, dan berbagai kasus di Indonesia.
CPL Sub-CPMK
CPMK-1
Mahasiswa mampu memahami cakupan dalam desentralisasi dan politik lokal (Sub CPMK-1) Mahasiswa mampu memahami konsep dasar politik lokal (Sub CPMK-1)
Mahasiswa mampu memahami teori desentralisasi (Sub CPMK-1)
CPMK-2 Mahasiswa mampu memahami dinamika desentralisasi dan politik lokal (Sub CPMK-2)
Mahasiswa mampu menganalisis berbagai kasus dalam desentralisasi dan politik lokal di Indonesia (Sub CPMK-2) Deskripsi Singkat
MK
Mata kuliah desentralisasi dan politik lokal mengkaji berbagai persoalan dalam desentralisasi dan politik lokal dalam kaitannya dengan rezim demokrasi. Mata kuliah ini secara lebih mendalam mendiskusikan dinamika dalam desentralisasi dan politik lokal di Indonesia.
Bahan Kajian / Materi
Pembelajaran
Cakupan desentralisasi dan politik lokal
Konsep dasar politik lokal
Teori desentralisasi
• Definisi dan konsep
Perbandingan dengan sentralisasi dan federasi
Pendekatan dan perkembangan
Dinamika desentralisasi dan politik lokal
Demokrasi lokal: Patronase dan Klientelisme
Oligarki lokal 1: Orang kuat lokal dan bos lokal
Oligarki lokal 2: klan dan dinasti politik
Politik etnisitas
Politik kota dan desa
Studi kasus di Indonesia
Otonomi daerah
Pilkada
Konflik lokal
Oligarki lokal
Pustaka Utama :
1. Henk Schulte Nordholt dan Gerry van Klinken (2007), Politik lokal di Indonesia, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
2. Longgina Novadona Bayo, Purwo Santoso, Willy Purna Samadhi (2018) Rezim Lokal di Indonesia: Memaknai Ulang Demokrasi Kita, Yogyakarta:
Obor.
3. Cheema, G. Shabbir and A. Rondinelli (1983), Decentralization and Development Policy Implementation in Developing Countries, Sage Publication.
Pendukung :
1. Caroline Paskarina , Mariatul Asiah, Otto Gusti Madung, (2015), Berebut Kontrol Atas Kesejahteraan: Politisasi Kasus-Kasus Politisasi Demokrasi di Tingkat Lokal, Yogyakarta: Polgov.
2. Mashuri Maschab (2013) Politik Pemerintahan Desa di Indonesia, Yogyakarta: Polgov.
3. Desi Rahmawati (2018), Demokrasi Dalam Genggaman Para Pemburu Rente, Yogyakarta: Polgov.
4. Migdal, J. S., (1988), 'Strong Societies and Weak States: State-Society Relations and State Capabilities in the Third World', Princeton University Press.
5. John T. Sidel, (2005) Bossism and Democracy in the Philippines, Thailand and Indonesia: Towards an Alternative Framework for the Study of
‘Local Strongmen’, dalam Harriss J., Stokke K., Törnquist O. (eds) Politicising Democracy, London: Palgrave Macmillan.
6. Haryanto, (2014) Klanisasi Demokrasi: Politik Klan Qahhar Mudzakkar di Sulawesi Selatan, Yogyakarta: Polgov
7. Democracy for Sale: Elections, Clientelism, and the State in Indonesia, Edward Aspinall dan Ward Berenschot, Jakarta: KITLV, 2019.
Dosen Pengampu Matakuliah syarat -
Mg Ke-
Sub-CPMK (Kemampuan akhir
tiap tahapan belajar)
Penilaian
Bentuk Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Penugasan Mahasiswa,
[ Estimasi Waktu]
Materi Pembelajaran [ Pustaka ]
Bobot Penilai an (%) Indikator Kriteria & Bentuk Luring (offline) Daring (online)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Mahasiswa mampu memahami cakupan dalam desentralisasi dan politik lokal
Ketepatan dalam menjelaskan cakupan
desentralisasi dan politik lokal
Ketepatan dan penguasaan
Tanya jawab lisan
4: Sangat Baik -menjelaskan cakupan desentralisasi dan politik lokal secara detil
3: Baik - menjelaskan cakupan desentralisasi dan politik lokal secara umum
2: Cukup - hanya menjelaskan
desentralisasi dan politik lokal beberapa bagian
1: Kurang - menjelaskan desentralisasi dan politik lokal secara terbatas 0: Sangat Kurang – tidak mampu
menjelaskan cakupan desentralisasi dan politik lokal
Kuliah
Ceramah [3x50]
SIKOLA (Modul 1)
PT [3x60]
Pustaka: Bab 1,
BM [3x60]
Pustaka: RPS
Cakupan desentralisasi dan politik lokal RPS
Bab 1, Henk Schulte Nordholt dan Gerry van Klinken (2007), Politik lokal di Indonesia
Cheema, G. Shabbir and A. Rondinelli (1983), Decentralization and Development Policy Implementation in Developing Countries
5
2 Mahasiswa mampu memahami konsep dasar politik lokal
Membandingka n berbagai konsep dasar dalam politik lokal dengan metode yang tepat
Penguasaan materi dan keaktifan dalam diskusi
Ketepatan metode perbandingan dan penguasaan materi diskusi
Tugas: Membuat rangkuman
Tanya jawab lisan
4: Sangat Baik – membandingkan seluruh konsep dasar dalam politik lokal dan sejarahnya
3: Baik - membandingkan 3 dan dan konsep dasar dalam politik lokal
Kuliah
Ceramah [1x50]
Small Group Discussion [2x50]
SIKOLA (Modul 2)
PT [3x60]
BM [3x60]
Teori dan konsep dasar desentralisasi dan politik lokal
Bab 1, Henk Schulte Nordholt dan Gerry van Klinken (2007), Politik lokal di Indonesia
Longgina Novadona Bayo, 5
2: Cukup - membandingkan 2 konsep dasar dalam politik lokal
1: Kurang – menjelaskan 1 konsep dasar dalam politik lokal
0: Sangat Kurang – tidak mampu menjelaskan konsep dasar dalam politik lokal
Purwo Santoso, Willy Purna Samadhi (2018) Rezim Lokal di Indonesia
3-4 Mahasiswa mampu memahami teori desentralisasi
Membandingka n berbagai teori desentralisasi dengan metode yang tepat
Penguasaan materi dan keaktifan dalam diskusi
Ketepatan dan penguasaan materi
Tugas: Membuat rangkuman
Tanya jawab lisan
4: Sangat Baik –menjelaskan dan membandingkan seluruh teori desentralisasi
3: Baik – membandingkan 2 teori desentralisasi
2: Cukup – hanya menjelaskan 1 teori desentralisasi
1: Kurang – hanya menjelaskan teori desentralisasi secara terbatas 0: Sangat Kurang – tidak mampu menjelaskan teori desentralisasi
Kuliah
Ceramah 2x[1x50]
Cooperatif Learning 2x[1x50]
Small Group Discussion 2x[1x50]
SIKOLA (Modul 3, 4)
PT 2x[3x60]
BM 2x[3x60]
Teori desentralisasi
Definisi dan konsep
Perbandingan dengan sentralisasi dan federasi
Pendekatan dan perkembangan
Cheema, G. Shabbir and A. Rondinelli (1983), Decentralization and Development Policy Implementation in Developing Countries
10
5-7 Mahasiswa mampu memahami
dinamika
desentralisasi dan politik lokal
Ketepatan dalam menjelaskan dinamika desentralisasi dan politik lokal
Penguasaan materi dan keaktifan dalam diskusi
Ketepatan dan penguasaan materi diskusi
Tugas: Membuat rangkuman
Tanya jawab lisan
4: Sangat Baik –menjelaskan dan membandingkan seluruh dinamika desentralisasi dan politik lokal 3: Baik – membandingkan 3 macam perkembangan dinamika desentralisasi
Kuliah
Ceramah 3x[1x50]
Small Group Discussion 3x[2x50]
SIKOLA (Modul 5, 6, 7)
PT 3x[3x60]
BM 3x[3x60]
Dinamika desentralisasi dan politik lokal
Demokrasi lokal:
Patronase dan Klientelisme
Oligarki lokal 1: Orang kuat lokal dan bos lokal
Oligarki lokal 2: klan dan dinasti politik
15
dan politik lokal
2: Cukup - membandingan 2 macam dinamika desentralisasi dan politik lokal 1: Kurang – hanya menjelaskan
dinamika desentralisasi dan politik lokal 0: Sangat Kurang – tidak mampu menjelaskan dinamika desentralisasi dan politik lokal
Caroline Paskarina , Mariatul Asiah, Otto Gusti Madung, (2015), Berebut Kontrol Atas
Kesejahteraan
Desi Rahmawati (2018), Demokrasi Dalam Genggaman Para Pemburu Rente,
Migdal, J. S., (1988), 'Strong Societies and Weak States
John T. Sidel, (2005) Bossism and Democracy in the Philippines, Thailand and Indonesia
Haryanto, (2014) Klanisasi Demokrasi
8 Evaluasi Tengah Semester / Ujian Tengah Semester 10
9-10 Mahasiswa mampu memahami
dinamika
desentralisasi dan politik lokal (Lanjutan)
Ketepatan dalam menjelaskan perkembangan perilaku politik
Penguasaan materi dan keaktifan dalam diskusi
Ketepatan dan penguasaan materi diskusi
Tugas: Membuat rangkuman
Tanya jawab lisan
4: Sangat Baik –menjelaskan dan membandingkan seluruh
perkembangan perilaku politik
Kuliah
Ceramah 2x[1x50]
Small Group Discussion 2x[2x50]
SIKOLA (Modul 9, 10)
PT 2x[3x60]
BM 2x[3x60]
Dinamika desentralisasi dan politik lokal
Politik etnisitas
Politik kota dan desa
Mashuri Maschab (2013) Politik Pemerintahan Desa di Indonesia,
10
3: Baik – membandingkan 3 macam perkembangan perilaku politik 2: Cukup - membandingan 2 macam perkembangan perilaku politik 1: Kurang – hanya menjelaskan perkembangan perilaku politik 0: Sangat Kurang – tidak mampu menjelaskan perkembangan perilaku politik
Henk Schulte Nordholt dan Gerry van Klinken (2007), Politik lokal di Indonesia
11-15 Mahasiswa mampu menganalisis berbagai kasus dalam desentralisasi dan politik lokal di Indonesia
Ketepatan dalam menjelaskan desentralisasi dan politik lokal di Indonesia dengan
membandingka n berbagai kasus
Penguasaan materi dan keaktifan dalam diskusi
Ketepatan dan penguasaan materi diskusi
Tugas: Membuat rangkuman
Presentasi mandiri
Tanya jawab lisan
4: Sangat Baik –menjelaskan dan membandingkan seluruh kasus desentralisasi dan politik lokal di Indonesia
3: Baik – membandingkan 3 kasus desentralisasi dan politik lokal di Indonesia
2: Cukup - membandingan 2 kasus desentralisasi dan politik lokal di Indonesia
1: Kurang – hanya menjelaskan 1 kasus desentralisasi dan politik lokal di Indonesia
0: Sangat Kurang – tidak mampu menjelaskan kasus desentralisasi dan politik lokal di Indonesia
Kuliah
Ceramah 5x[1x50]
Cooperatif Learning 5x[1x50]
Small Group Discussion 5x[1x50]
SIKOLA (Modul 11)
PT 5x[3x60]
BM 5x[3x60]
Studi kasus di Indonesia
Otonomi daerah
Pilkada
Konflik lokal
Oligarki lokal
25
16 Evaluasi Akhir Semester / Ujian Akhir Semester 20
Universitas Hasanuddin
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi S1 Ilmu Politik
SILABUS SINGKAT
MATA KULIAH
Nama Desentralisasi dan Politik Lokal Kode 19E04131903
Kredit 3 SKS Semester 5
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah desentralisasi dan politik lokal mengkaji berbagai persoalan dalam desentralisasi dan politik lokal dalam kaitannya dengan rezim demokrasi. Mata kuliah ini secara lebih mendalam mendiskusikan dinamika dalam desentralisasi dan politik lokal di Indonesia.
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (CPMK)
1 Mahasiswa mampu memahami teori dan konsep dasar dalam desentralisasi dan politik lokal.
2 Mahasiswa mampu menganalisis dinamika desentralisasi, politik lokal, dan berbagai kasus di Indonesia.
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (Sub-CPMK)
1 Mahasiswa mampu memahami cakupan dalam desentralisasi dan politik lokal (Sub CPMK-1) 2 Mahasiswa mampu memahami konsep dasar politik lokal (Sub CPMK-1)
3 Mahasiswa mampu memahami teori desentralisasi (Sub CPMK-1)
4 Mahasiswa mampu memahami dinamika desentralisasi dan politik lokal (Sub CPMK-2)
5 Mahasiswa mampu menganalisis berbagai kasus dalam desentralisasi dan politik lokal di Indonesia (Sub CPMK-2)
MATERI PEMBELAJARAN
1 Cakupan desentralisasi dan politik lokal 2 Konsep dasar politik lokal
3
Teori desentralisasi
• Definisi dan konsep
Perbandingan dengan sentralisasi dan federasi
Pendekatan dan perkembangan
4
Dinamika desentralisasi dan politik lokal
Demokrasi lokal: Patronase dan Klientelisme
Oligarki lokal 1: Orang kuat lokal dan bos lokal
Oligarki lokal 2: klan dan dinasti politik
Politik etnisitas
Politik kota dan desa
5
Studi kasus di Indonesia
Otonomi daerah
Pilkada
Konflik lokal
Oligarki lokal
PUSTAKA
PUSTAKA UTAMA
1. Henk Schulte Nordholt dan Gerry van Klinken (2007), Politik lokal di Indonesia, Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
2. Longgina Novadona Bayo, Purwo Santoso, Willy Purna Samadhi (2018) Rezim Lokal di Indonesia: Memaknai Ulang Demokrasi Kita, Yogyakarta: Obor.
3. Cheema, G. Shabbir and A. Rondinelli (1983), Decentralization and Development Policy Implementation in Developing Countries, Sage Publication.
PUSTAKA PENDUKUNG
1. Caroline Paskarina , Mariatul Asiah, Otto Gusti Madung, (2015), Berebut Kontrol Atas Kesejahteraan: Politisasi Kasus-Kasus Politisasi Demokrasi di Tingkat Lokal, Yogyakarta:
Polgov.
2. Mashuri Maschab (2013) Politik Pemerintahan Desa di Indonesia, Yogyakarta: Polgov.
3. Desi Rahmawati (2018), Demokrasi Dalam Genggaman Para Pemburu Rente, Yogyakarta:
Polgov.
4. Migdal, J. S., (1988), 'Strong Societies and Weak States: State-Society Relations and State Capabilities in the Third World', Princeton University Press.
5. John T. Sidel, (2005) Bossism and Democracy in the Philippines, Thailand and Indonesia:
Towards an Alternative Framework for the Study of ‘Local Strongmen’, dalam Harriss J., Stokke K., Törnquist O. (eds) Politicising Democracy, London: Palgrave Macmillan.
6. Haryanto, (2014) Klanisasi Demokrasi: Politik Klan Qahhar Mudzakkar di Sulawesi Selatan, Yogyakarta: Polgov
7. Democracy for Sale: Elections, Clientelism, and the State in Indonesia, Edward Aspinall dan Ward Berenschot, Jakarta: KITLV, 2019.
PRASYARAT (Jika ada)
…..