• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV KONSEP PERANCANGAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

KONSEP PERANCANGAN

A. Pengertian Perancangan

Perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pada dasarnya strategi perancangan merupakan keputusan desain yang diambil dalam rangka mencapai tujuan perancangan yang telah diuraikan sebelumnya. Keputusan yang menyangkut pemilihan unsur-unsur visual dan visualisasinya tersebut secara deskriptif akan digambarkan sehingga dapat meyakinkan bahwa strategi yang diambil sesuai dengan tujuan dari perancangan. Unsur-unsur visual yang akan dipakai dalam pembuatan.

Bentuk ikonik, jenis warna yang akan dipakai yaitu bentuk-bentuk gambar yang ada kaitanya dengan client.

Warna, yang akan dipakai adalah warna biru sebagai warna dari produk dan warna hitam sebagai warna yang elegan, yang apabila kedua warna tersebut dipadukan akan memperlihatkan kesan modern dan sporti yang akan ditonjolkan .

Huruf, yang dipakai yaitu jenis huruf berkesan dinamis sesuai dengan logo yang digunakan.

Gaya grafis, yang dipakai yaitu gaya grafis yang simple karena selain gaya grafis seperti ini sangat disukai oleh sebagian pelanggan.

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, juga karena bersifat

modern.

(2)

B. Ide / Gagasan Perancangan 1. Ide Desain

Latar belakang yang mendasari dan mendorong menjadi timbulnya ide perancangan adanya warna cetak Cyan- Magenta- Yellow- Black. Yang mendasari warna ini diambil karna mewakili dalam proses cetak dalam sebuah karya desain grafis.

2. Inovasi Desain

Desain yang diangkat pada cover yaitu salah satu unsur terkuat dalam teknik cetak. Yaitu screen sablon. Diangkat dalam isi cover buku ini simple dan terlihat lebih bersih, dikarenakan setelah adanya riset dan wawancara narasumber banyak yang memilih untuk buku ini terlihat lebih simple.

C. Sasaran Desain

Karya ini diperuntukan untu para sabloners yaitu komunitas sablon yang telah lama berkecimpung didunia sablon yang telah mengetahui sablon dan namun butuh ulasan dan teknik perkembangan pada saat ini. Dan desain dikemas dengan lebih simple dan tidak terlihat terlalu ramai.

D. Pendekatan Estetis Desain

Kelompok Keahlian Estetika dan Ilmu-ilmu Seni “Aesthetics and

The Sciences of Arts” adalah kelompok keahlian yang melingkupi

(3)

Sosiologi Seni, Psikologi Seni, Filsafat Seni, dan Manajemen Seni yang selama ini telah mapan. Selain itu, keilmuan lain yang sangat terkait dengan seni rupa dan mulai di rintis adalah Semiotika dan Hermeneutika. Bila kelompok kahlian seni rupa lebih terkait dengan profesi kesenimanan.

E. Proses Perancangan

Proses Perancangan Buku Proses ini dimulai dengan pembuatan script untuk tiap halaman yang berkembang menjadi storyline dimana penentuan konten- konten tiap halaman

Didasari oleh storyboard, maka mulai dibuatlah media utama yang berupa buku menggunakan komputer dan software-software terkait. Seluruh hasil jadi mengacu pada storyboard yang telah dibuat untuk memudahkan dalam menyusun layout.

Pertama-tama membuat sketsa digital dengan proses tracing yaitu membuat suatu bentuk dengan menjiplak suatu gambar digital.

Kemudian lanjut ke proses pembuatan setting di setiap halaman.

Setting tiap halaman dibuat mengikuti tema tiap-tiap kendaraan

tradisional. Kemudian mulai proses pewarnaan objek. Warna yang

dipilih adalah warna- warna yang natual.Proses selanjutnya ialah

penyusunan posisi antara teks dan visual. Setelah layout disusun

sedemikian rupa, maka proses selanjutnya adalah proses penyusunan

di setiap halaman. Setelah proses penyusunan selesai, maka produk

siap untuk dicetak halaman. Setelahnya, maka buku pun dijilid dengan

sampul tebal.

(4)

a. Teknis Perancangan

1. Strategi desain yang ada pada karya tersebut menonjolkan gambar screen saring dan judul yang cukup jelas. Sehingga konsumen yang akan membelinya tidak ragu.

2. Rrincian Proses Perancangan ini diawali dari mulai pembuatan sketsa-pembuatan desain dan dummy. Banyak mengeluarkan biaya saat penyesuaian ukuran buku yang diinginkan tidak sesuai dan tidak sesuai rencana yang diinginkan, sehingga karya tersebut dibuat berulang ulang kali.

b. Perincian biaya produksi sampai biaya penjualan sbb:

1. Cover dengan menggunakan Spot Uv

2. Pembuatan Film/ Negatif mengeluarkan biaya Rp 90.000

3. Cover menggunakan hard paper yang pada saat produksi masal menggunakan kertas A3, dan cetak bolak-balik.

Isi 55 halaman + 2 cover memakan biaya kurang lebih Rp. 7.267;

jika di produksi minimal 500 buku dengan menggunakan mesin ofsite besar menggunakan sakurai oliver 427 ED

4. JIka di perhitungkan dari mulai harga cetak isi Rp. 7267 + ( Rp.

90.000 : 500 ) + packing qc menghabiskan biaya Rp 9.500; dan

akan di pasarkan di range harga Rp. 25.000; karena telah melewati

(5)

F. Media Pendukung

Media pendukung mempunyai teknis produksi yang berbeda dengan media utama, dimana walaupun diproduksi dalam jumlah banyak sesuai dengan media utama, tetapi pertimbangan pembuatannya adalah sebagai barang yang bersifat eksklusif. Dimana media pendukung ini diproduksi maximal 10% dari jumlah media utama.

Media pendukung ini juga bersifat hadiah, promosi, sarana iklan agar menarik konsumen tertarik untuk memiliki produk utama yang kita jual/kita pasarkan. Bahwa sebenarnya media pendukung ini adalah alat pelengkap saat penjualan media utama itu di luncurkan.

1. Kemasan

Teknis pembuatan kemasan ini dibuat dengan tangan (handmade) dengan ukuran 25cm X 15cm. Selanjutnya kemasan yang telah berbentuk dilapisi oleh bahan vynil sticker. Pada bagian depan dan belakang kemasan, terdapat plastic transparan yang memungkinkan target audiens untuk melihat isi dari kemasan yaitu buku itu sendiri.

Pada kemasan buku ini menggunakan plastic yang agak lentur

bisa juga solusinya menggunakan plastik yang biasa dibuat

pembungkus buah/parcel. Atau bisa juga menggunakan sampul

plastic buku yang biasa pakai sampul buku yang sering digunakan

anak-anak sekolah dasar/menggunakan sampul yang sering

melindungi permukaan pada lukisan.

(6)

2. Pembatas buku

Pembatas buku atau sering disebut bookmark dibuat dengan konsep out of the box untuk memberikan kesan bebas ukuran yang sedikit kecil dengan ukuran 3 X 8,5 cm. Dalam visualnya dibuat keluar dari ukuran sebenarnya untuk membuatnya lebih menarik. Teknis pembuatannya yaitu di cetak offset separasi di kertas Artpaper 230 gr dan diberi tali berwana magenta di bagian atas sebagai penanda.

3. Mug

Ada berbagai macam definisi mug atau yang sering kita kenal dengan istilah cangkir. Namun secara umum, mug merupakan suatu jenis wadah tempat minum yang pada umumnya dipergunakan untuk menyajikan minuman hangat seperti teh, kopi, susu maupun coklat panas. Menurut definisinya, mug merupakan wadah minuman (cangkir) yang dapat menampung volume minuman lebih banyak dibandingkan dengan jenis cangkir yang lain. Pada umumnya sebuah mug memiliki volume yang dapat menampung minuman sekitar 12 ons atau 350 ml, atau dua kali ukuran volume yang dapat ditampung oleh cangkir teh.

Namun pada acara-acara formal tertentu, mug tidak selalu digunakan sebagai wadah untuk minuman panas, melainkan lebih cenderung dipakai sebagai shouvenir penghias yang dapat menimbulkan kesan artistik dan menarik.

Media pendukung ini berfungsi sebagai media promosi yang mempunyai konsep seperti media utama sebagai sarana promosi namun juga dapat digunakan sebagai media pakai dan media hiasan.

4. Pin

(7)

souvenir yang sering kita dapatkan dari sebuah acara pernikahan atau acara seremonial yang lain. Tapi sebetulnya dibalik itu semua. Souvenir sebetulnya adalah sebuah barang yang sangat berharga dan tak ternilai secara materi, karena souvenir merupakan sebuah ungkapan rasa Terimakasih yang tulus.

Pin yang dibuat ini sebagai media pendukung yang bermanfaat dan tepat sekali sebagai media promosi. Ukuran pin yang diproduksi berukuran 5,8cm X 5,8cm.

5. Poster

Poster adalah gambar pada selembar kertas berukuran besar yang digantung atau ditempel di dinding atau permukaan lain. Poster merupakan alat untuk mengiklannkan sesuatu, sebagai alat propaganda, dan protes, serta maksud-maksud lain untuk menyampaikan berbagai pesan. Selain itu, poster juga dipergunakan secara perorangan sebagai sarana dekorasi yang murah meriah terutama bagi anak muda (Ensiklopedia Wikipedia)..

Definisi tersebut diatas, jelaslah bahwa poster adalah salah sau bagian seni grafis yang memiliki gaya, aliran, maupun trend tersendiri yang tidak lepas dari suatu zaman. Oleh karena itu poster dibuat untuk menyampaikan pesan atau informasi, maka poster akan menjadi elemen dalam Desain Komunikasi Visual.

Poster yang menjadikan media baca dengan memasukan

elemen- elemen yang terdapat pada media utama digabungkan dengan

kotak-kotak promosi. Teknis pembuatannya adalah di cetak offset

separasi di kertas Artpaper 230 gr.

(8)

6. X-Banner

X Banner adalah media yang digunakan untuk menyampaikan informasi, berbentuk banner dengan konstruksi penyangga berbentuk

"X" sehingga banner bias berdiri sendiri. Konstruksi X Banner memiliki beberapa ukuran standart yaitu: 60x160 cm.

X Banner pada umumnya berisi tentang suatu produk, layanan, fasilitas umum, profil perusahaan, sekolah, nama produk, perusahaan atau sekedar gambar saja. Isi X Banner di-design semenarik dan se- sederhana mungkin dimaksudkan agar audience tertarik tanpa harus mengerti dulu maksud dari isi X Banner tersebut.

X-Banner dirancang sebagai media promosi yang akan

diletakan di sebelah display atau retail. X-Banner sendiri berukuran

160cm x 60cm dengan bahan Syntetic albatros dan di laminasi doff.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk media publikasi event Pesta Kreativitas Indonesia ini, saya memilih baliho sebagai salah satu perangkatnya karena media ini saya anggap efektif dan

Media utama berupa video informasi vlogging dimana dua orang vlogger bertanya dan memberikan informasi kepada khalayak mengenai Penyakit Botulisme, video ini akan

Upaya dalam konsep media dengan menggunakan media cetak sebagai pendukung dalam merealisasikan desain yang masih berupa softcopy menjadi hardcopy yang dikemas menjadi

Pada perancangan kali ini dibuat sebuah produk furnitur dengan sebuah konsep meja kerja ringkas. Perancangan meja kerja ringkas ini memberikan efisiensi kegunaan dalam

Pada Jendela Input Produksi Susu –petugas- ini, petugas kandang hanya dapat memasukkan jumlah susu yang diproduksi oleh masing masing sapi.. Kolom Jumlah merupakan

Perkiraan asumsi jumlah konsultan arsitektur yang akan menempati gedung ini, dari 64 konsultan yang belum mempunyai kantor yang tetap adalah 50 %-nya atau 32

Berbeda dengan input material utama, alternatif 1 mempengaruhi jumlah input material pendukung yang akan digunakan karena terjadi penghematan penggunaan bahan kimia untuk

Packaging Buku Packaging buku untuk media utama dalam perancangan ini nantinya akan dibuat dengan bentuk yang efisien, sehingga memudahkan target audience dalam membawa buku cerita