BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Sistem
Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan (Agustin, 2018). Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan (Kami, 2014).
Berdasarkan uraian di atas sistem adalah kumpulan elemen maupun tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berkaitan dan bekerjasama untuk memenuhi proses dalam mencapai suatu tujuan.
B. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang (Agustin, 2018).
C. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah paduan dari berbagai resource baik hardware, software, netware, brainware, dan data. Dalam sistem informasi juga ada input, model, proses, output, penyimpanan dan control, sehingga sistem informasi dapat digunakan untuk merencanakan, mengolah, mengendalikan serta meracik data dalam suatu organisasi berdasarkan critical sukses untuk menentukan keberhasilan (Kami, 2014).
D. Konsultasi
Konsultasi adalah salah satu komponen dalam layanan bimbingan konseling yang perlu mendapat perhatian konselor. Konselor tidak perlu ragu lagi untuk mencantumkan layanan konsultasi dalam rancangan program bimbingan (merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi), bahwa masalah yang dipecahkan dalam layanan konseling menekankan pada masalah konseli (Hidayat,2017).
E. Website
Ada beberapa pendukung agar sebuah website dapat diakses oleh pemakai diantaranya:
1. Internet
Internet adalah teknologi yang memungkinkan kita melakukan pertukaran informasi dengan siapapun dan dimanapun orang tersebut berada tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu (ANGGARA, 2019).
2. Website
Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di dalam internet (Josi, 2017).
3. Web Browser
Web browser adalah sebuah software aplikasi yang digunakan untuk menerima, menampilkan, dan menerjemahkan informasi dari world wide web (wikipedia), dan salah satu informasi itu dibuat dalam format HTML (Suryana, 2020).
Berdasarkan uraian tersebut web browser merupakan program komputer yang digunakan untuk membaca HTML dan menerjemahkan kemudian ditampilkan hasilnya secara visual kelayar komputer atau bisa juga sebagai media berselancar di internet.
4. Web Server
Web server merupakan application logic yang dapat diakses dan dipublikasi menggunakan standard internet (TCP/IP, HTTP, Web). Web server dapat diimplementasikan pada lingkungan internet (intranet) untuk kebutuhan integrase antar sistem aplikasi (Haynes, 2012).
F. Basis Data (Database) 1. Pengertian Basis Data
Menurut (Setiana, 2019) “basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa mengunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut”.
2. XAMPP
Menurut (Putra & Nita, 2019) “XAMPP ialah software yang di dalamnya terdapat server MySQL dan didukung oleh PHP sebagai Bahasa pemrograman untuk membuat website dinamis serta terdapat web server apache yang dapat dijalankan di bebeapa platform seperti OS X, Windows, Linux, Mac, dan Solaris”.
3. MySQL
“MySQL adalah sebuah sistem menejemen database yang bersifat open source.
Mysql merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational, artinya data yang dikelola dalam database yang akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan jauh lebih cepat” (Novendri, 2019).
4. SQL
Menurut (Prayoga, 2017) “SQL adalah sebuah Bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional”.
G. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Metode pengembangan perangkat lunak waterfall adalah sebuah model pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara sekuensial, dimana satu tahap dilakukan setelah tahap sebelumnya selesai dilaksanakan. Adapun tahap model menurut (Wahyuni, 2020) terdiri dari:
1. Analysis
Pada tahap ini dilakukan dengan menganalisa data sesuai kebutuhan sistem yang kemudian akan diolah berdasarkan kebutuhan sistem itu sendiri.
2. Desain
Pada tahap ini melakukan perancangan arsitektur sistem use case diagram, diagram activity, struktur database, relasi database, dan rancangan menu- menu.
3. Coding
Pada tahap ini merupakan proses mengubah desain menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh komputer yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman yang dipilih.
4. Testing
Pada tahap ini melakukan pengujian pada perangkat lunak, tahap pengujian sistem ini bertujuan untuk menguji sistem yang telah dibangun atau memperbaiki jika mungkin terdapat kekurangan.
5. Implementation
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari pengembangan aplikasi setelah dapat melalui tahap testing. Hasil perancangan dengan bahasa pemrograman yang nantinya akan digunakan pada penerapan sistem.
H. Teori Pendukung
1. ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD merupakan model Teknik pendekatan yang menyatakan atau menggambarkan hubungan suatu model dan simbol-simbol. Didalam hubungan ini tersebut dinyatakan yang utama dari ERD adalah menunjukan objek data (Entity) dan hubungan (Relationship), yang ada pada Entity berikutnya (Erick, 2016).
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah alat pemodelan data utama dan akan membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas (Simarmata, 2010).
Komponen Entity Relationship Diagram menurut (Erick, 2016) adalah sebagai berikut:
A. Entitas
Entitas merupakan suatu yang nyata atau abstrak yang mempunyai karakteristik dimana kita akan menyimpan data. Untuk menggambarkan sebuah entitas digunakan aturan sebagai berikut: entitas dinyatakan dengan simbol persegi Panjang, nama entitas dituliskan didalam simbol persegi Panjang, nama entitas
berupa kata benda, tunggal dan sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.
B. Atribut
Atribut merupakan ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu. Atribut berfungsi sebagai penjelas pada sebuah entitas. Untuk menggambarkan atribut digunakan aturan sebagai berikut: atribut digambarkan dengan simbol ellips, nama atribut ditulis didalam simbol ellips, nama atribut merupakan kata benda, tunggal dan sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.
C. Relasi
Relasi merupakan hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas.
Aturan penggambaran relasi sebagai berikut:
1) Relasi dinyatakan dengan simbol belah ketupat 2) Nama relasi dituliskan didalam simbol belah ketupat
3) Nama relasi berupa kata kerja aktif dan sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.
2. LRS (Logical Record Structure)
Menurut (Tabrani, 2014) “LRS atau Logical Record Structure terdiri dari link-link diantara tipe record, link ini menunjukan arah dari satu tipe record
lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record”.
3. UML (Unified Modeling Language)
UML adalah sebuah bahasa standar yang digunakan untuk memodelkan proses bisnis, memodelkan tahap-tahap pengembangan sebuah sistem yaitu tahap Analisa, desain dan penerapan aplikasinya (Warnars, 2017). Dalam laporan ini, terdapat beberapa diagram yang digunakan diantaranya use case diagram, activity diagram, component diagram dan deployment diagram.
a. Use Case Diagram
Use Case adalah cara spesifik penggunaan sistem dengan menggunakan beberapa bagian dari fungsi tersebut. Urutan khusus yang terkait dilakukan oleh actor dalam sistem. Use case adalah suatu pola atau gambaran yang menunjukan kelakuan suatu sustem. Setiap use case adalah suatu rentetan transaksi yang saling berhubungan dan dilakukan oleh actor dan sistem dalam sebuah bentuk dialog. Use case diagram dibuat untuk menggambarkan hubungan antara actor dan use case. Use case diagram mempresentasikan kegunaan atau fungsi-fungsi sistem dari sudut pengguna.
b. Activity Diagram
Suatu diagram yang menggambarkan aliran kegiatan baik dalam sistem, bisnis, alur kerja atau yang lainnya. Diagram ini fokus pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan siap yang berkepentingan atas kegiatan itu. Elemen-elemen/nodes dalam Activity diagram diantaranya node action, node control dan object node.
c. Component Diagram
Component diagram adalah sebuah jenis klasifikasi terstruktur dan bekerjasama
dengan komponen lain melalui interface yang terdefinisi dengan baik untuk menyajikan fungsi sebuah sistem.
d. Deployment Diagram
Deployment diagram adalah diagram yang digunakan untuk menampilkan
alokasi artefak untuk node dalam sebuah desain fisik sistem dan digunakan untuk menunjukan koleksi node dan berfungsi sebagai platform dari sistem yang akan dikembangkan.
e. Class Diagram
Class diagram merupakan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap
kelas didalam model desain dari suatu sistem, juga meperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem.
2.2. Penelitian Terkait
Pada penelitian terkait, dilakukan peninjauan kembali berdasarkan jurnal dan penelitian-penelitian yang sebelumnya telah dilakukan, hal ini dibutuhkan sebagai perbandingan dari hasil yang telah dicapai dari penelitian diantaranya:
Penelitian ini berjudul ”Perancangan Bangun Sistem Informasi Konsultasi Medis Berbasis Website”. Sistem pengajuan konsultasi pada Praktik Dokter Gigi dr.Darto Jl.Selamet Riyadi Kota Madiun masih manual dalam penggarapan data yang meliputi penyimpanan data pasien, registrasi pasien, konsultasi medis dan pelayanan informasi. Sehingga mempunyai banyak kendala seperti memerlukan waktu dan tenaga yang sangat banyak dan juga informasi-informasi yang diperlukan tidak efektif sehingga data pasien sulit dikontrol sehingga dapat mengakibatkan kesalahan pada pegawai dan tidak mampu menyampaikan informasi-informasi yang jelas.
Sedangkan sistem informasi konsultasi yang dihasilkan dapat mempermudah dalam
berkonsultasi secara online dengan menggunakan metode waterfall dengan dimodelkan menggunakan flowchart. Dengan dibuatnya aplikasi sistem informasi konsultasi medis berbasis website ini dapat mempermudah dalam pendaftaran secara online, berkonsultasi secara online serta dapat mempermudah dalam pencarian data pasien. Selain itu proses pengolahan data menjadi lebih mudah, karena data terkoneksi ke dalam database (Leksono, 2018).
Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Konsultasi Akademik Berbasis Web”. Sistem pengajuan konsultasi pada Universitas Victor Sorong ini masih menggunakan model tatap muka manual dan belum memanfaatkan penerapan sistem informasi. Dengan kondisi seperti ini masalah yang timbul yaitu proses yang rumit karena adanya penggunaan waktu dan kertas yang berlebihan, sehingga menimbulkan over time dan over budget bagi mahasiswa maupun Universitas Victoria Sorong. Penerapan Sistem informasi konsultasi berbasis web ini menggunakan metode black box testing menunjukan bahwa sistem mampu menampilkan informasi notifikasi kesalahan form. Dengan dibuatnya aplikasi konsultasi berbasis web ini dapat mempermudah dalam konsultasi antara dosen PA dan mahasiswa akan lebih efektif dan efisien sehingga hasilnya pula akan menjadi optimal, optimalisasi proses konsultasi akademik pula akan meminimalisir motivasi kuliah rendah, nilai yang kurang baik serta masalah-masalah lainnya (Agnes &
Wattimena, 2019).
Penelitian ini berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Konsultasi Aparatur Sipil Negara pada Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Manado”.
Sistem pada Kantor Regional XI badan kepegawaian Manado masih menggunakan sistem manual karena masih menggunakan kertas dan juga jika melakukan
pendaftaran harus datang pada kantor BKN hal tersebut bisa membuang waktu.
Penerapan sistem ini menggunakan metode RAD, dengan dibuatnya aplikasi Sistem Informasi Konsultasi Aparatur Sipil Negara pada Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Manado ini dapat mempermudah Aparatur Sipil Negara dalam pengurusan data-data atau mencari infromasi mengenai ruang lingkup kerja yang belum dipahami sebelumnya. Sistem informasi ini dirancang dan dibangun agar dapat mempermudah proses konsultasi (Tungga, 2019).
Penelitian ini berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Konsultasi Akademik Mahasiswa Jurusan Berbasis Web pada STMIK Prastikom”. Sistem pada kampus STMIK prastikom ini masih kurang efektif dalam meningkatkan pembelajaran mahasiswa, tak jarang mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan mata kuliah tertentu. Kesulitan yang bervariasi dimulai dari semester awal hingga semester akhir, kesulitan dalam hal kegiatan belajar dikampus atau bahkan pergaulan dalam lingkungan kampus. Penerapan sistem ini menggunakan metode kualitatif, dengan dibuatnya Sistem Informasi Konsultasi Mahasiswa Jurusan Berbasis web pada STMIK Prastikom ini diharapkan dapat membantu pelayanan dosen menjadi maksimal, mahasiswa lebih termotivasi untuk menyelesaikan kuliahnya dan mengurangi tingkat kegagalan mahasiswa dalam menyelesaikan kuliahnya (Ningsih, 2018).
Penelitian ini berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Layanan Konsultasi Bantuan Hukum LPKBH Al-Baihaqy Surabaya”. Sistem pada kantor LPKBH Al-baihaqy Surabaya ini masih menggunakan manual yaitu masyarakat harus mendatangi langsung kantor LPKBH Al-baihaqy Surabaya untuk berkonsultasi. Sedangkan kesibukan masyarakat dalam aktivitas, kemungkinan
sedikit waktu untuk pergi berkonsultasi di Lembaga bantuan hukum. Keadaan ini membuat kantor LPKBH Al-baihaqi mengiginkan untuk menghadirkan layanan konsultasi yang dapat dilakukan secara online dengan memanfaatkan teknologi informasi. Penerapan sistem ini menggunakan metode framework PIECES, dengan dibuatnya Sistem Informasi Layanan Konsultasi Bantuan Hukum LPKBH Al- baihaqy Surabaya ini bertujuan untuk memepermudah masyarakat yang ingin berkonsultasi tentang masalah hukum melalui sistem konsultasi ini (Muriyatmoko, 2019).
Berdasarkan beberapa penelitian-penelitian terdahulu maka penelitian ini akan menerapkan metode waterfall. Maka dari itu penelitian ini mengusulkan sistem informasi konsultasi berbasis web pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil agar memudahkan pemohon dan admin dalam melakukan penginputan data dan pencarian data sehingga proses konsultasi dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.