POPULASI DAN SAMPEL
DALAM PENELITIAN
KUANTITATIF
Oleh :
Apakah Populasi itu?
Fergusson
mendefinisikan
populasi
sebagai keseluruhan anggota, kejadian
atau objek-objek yang telah ditetapkan
dengan baik.
Sugiyono menjelaskan bahwa populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas:
objek/subjek
yang
mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
1. Populasi
Setiap penelitian memerlukan sumber data yaitu subyek darimana data dpt dikumpulkan misalnya, populasi dan sampel. Suatu penelitian yg ideal, apabila penelitian tsb melibatkan seluruh populasi (penelitian populasi). Hasil penelitian populasi biasanya akan menghasilkan generalisasi-generalisasi.
a. Walter R. Borg (1989) menyatakan bahwa: biasanya tujuan penelitian pendidikan adalah utk mempelajari sesuatu pada kelompok besar manusia melalui penelitian thd bbrp kel. yg lebih kecil. Kelompok besar yg ingin kita mempelajarinya disebut populasi, sementara kelompok yg lebih kecil yg kita pelajari secara aktual disbt. sample.
Fraenkel (1990): Populasi adalah The larger group to which one hopes to apply the result. Fraenkel
Jenis Populasi Berdasarkan Proses
Pengambilan Sampel Penelitian
Populasi
Populasi Terjangkau Populasi Target
Target population; Only a part of
population is investigated because the
number of population is big. Thus, we just
take a number of samples.
Populasi target adalah populasi
yang menjadi daerah generalisasi
hasil penelitian
Accessible population; If the number of
population is small; all the population can be
accessed. It means the sample is equal with the
population .
Jika jumlah populasi sedikit; semua populasi
dapat digunakan. Jumlah sampel sama dengan
populasi.
SAMPEL
• a certain number of subjects that has the same
characteristics as the population;
• any part of population regardless of whether it
is representative or not.
•
Sampel adalah
sebagian unsur
populasi
yang
dijadikan
objek
penelitian.
ALUR PEMIKIRAN POPULASI
DAN SAMPEL
MENGAPA HARUS SAMPEL?
• Jumlah anggota dalam populasi terlampau
besar
• Domisilli/tempat populasi berada pada
wilayah yang luas
• Anggota populasi menyebar di berbagai
tempat
• Adanya keterbatasan waktu penelitian
Teknik Sampling Probability Sampling Simple Random Sampling Disproportionate Stratified Random Sampling Proportionate Stratified Random Sampling Cluster Sampling Non Probability Sampling Sampling Sistematis Sampling Purposif Sampling Kuota Sampling Aksidental Sampling Jenuh Snowball Sampling
Treknik Sampling Random Tabel Nomor Acak Undian Sistematis Strata Kluster Non-random Purposif Kuota Dipermudah
Probability Non Probability
Setiap anggota
popu-lasi mempunyai pelu-ang ypelu-ang sama untuk dipilih menjadi anggo-ta sampel
hasil penelitian
dijadi-kan ukuran untuk mengestimasi populasi (melakukan genera-lisasi)
Setiap anggota
popu-lasi tidak mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi ang-gota sampel
hasil penelitian tidak
untuk melakukan generalisasi
UKURAN SAMPEL
❖ Salah satu faktor penentu kualitas hasil
penelitian adalah ukuran sampel
❖ Ada empat pertimbangan yang
digunakan dalam menentukan ukuran sampel
- Heterogenitas karakteristik populasi - Tingkat presisi yang dikehendaki
- Persyaratan teknik statistik yg
digunakan dalam analisis data
- Ketersediaan sumber (tenaga, waktu & biaya)
UKURAN SAMPEL
• Ukuran sampel harus mewakili populasi.
• Ukuran sampel mempengaruhi tingkat
kesalahan yang terjadi.
• Semakin banyak ukuran sampel maka
semakin kecil tingkat kesalahan
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI UKURAN SAMPEL
• Tingkat
presisi
yang
diinginkan
(level
of
precisions)
• Derajat keseragaman (degree of homogenity).
• Banyaknya variabel yang diteliti dan rancangan
analisis
Penelitian deskriptif korelasional, paling
sedikit 30 elemen populasi,
Penelitian perbandingan kausal, 30 elemen
per kelompok,
Metode ex post facto, minimal 15 subjek per
kelompok
Penelitian eksperimen 15 elemen per
2
1 Ne
N
n
+
=
Kita akan meneliti pengaruh jadwal terhadap semangat belajar para siswa SMK Kartini. Di dalam SMK tersebut terdapat 130 orang siswa. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?
11
,
98
)
05
,
0
(
130
1
130
2=
+
=
n
PENGAMBILAN SAMPEL
SECARA ACAK
Peluang
merata pada
semua calon
sampel
Dianggap
sebagai
metode paling
baik
Menetapkan Populasi Mendaftar semua anggota populasi Pilih sampel dengan menggunakan prosedur tertentu
Ada dua prinsip dasar dalam pengambilan sampel
secara acak, yaitu:
• Equi-probability
Dalam prinsip ini setiap anggota populasi yang
termasuk dalam sampel mempunyai peluang yang
sama.
• Independence
Prinsip ini berkenaan dengan kenyataan bahwa jika
satu anggota yang diseleksi sebagai sampel tidak
akan mempengaruhi peluang anggota yang lain.
TABEL NOMOR ACAK
• Tulislah satu per satu atau identifikasi semua anggota populasi
• Setiap anggota diberi nomor. Daftar ini disebut dengan kerangka pengambilan sampel (sampling frame).
• Jika kita mempunyai 50 anggota populasi, pemberian nomor dimulai dari 01 sampai dengan 50.
• Untuk masuk pada tabel juga harus dilakukan secara acak. Perlu diketahui berapa kolom yang ada dalam tabel. • Ambil beberapa lembar kertas kecil, tuliskan nomor setiap lembar sesuai dengan jumlah dan nomor kolom; gunakan teknik undian, ambil satu lembar.
• Jika yang diambil nomor 5, kita masuk pada tabel melalui kolom 5. Demikian juga halnya dengan baris. Di mana letak titik pertemuan antara nomor baris dan nomor kolom, berarti di situlah kita mulai memilih sampel.
• Setiap nomor yang diambil merupakan anggota yang terpilih sebagai sampel. Proses ini dilanjutkan hingga jumlah sampel yang diinginkan terpenuhi.
• Jika ditemukan nomor yang di atas 50, kita harus abaikan.
CONTOH PENGAMBILAN
SAMPEL ACAK
Populasi yaitu semua jumlah 5000 guru
Ukuran sampel yang diinginkan yaitu 10% dari
5000 guru yang berarti 500 guru
Sediakan direktori yang berisi daftar semua guru
dalam sistem tersebut.
Daftar guru dalam direktori masing-masing diberi
nomor dari 0000 sampai dengan 4999.
Sebuah tabel nomor random dimasukkan ke dalam
nomor yang diacak secara manasuka, misalnya
angka terpilih 53634.
• Populasi memiliki 5000 anggota, jadi kita fokus hanya
pada empat digit terakhir dari angka, yaitu 3634.
• Ada seorang guru yang diberi nomor 3634. Oleh
karena itu guru tersebut dijadikan sampel.
• Menerapkan langkah-langkah ini untuk mengulang
angka—angka acak yang ditampilkan.
• Langkah-langkah ini harus diteruskan dalam
kolom-kolom sampai 500 guru terpilih menjadi sampel.
PENGAMBILAN SAMPEL
DENGAN UNDIAN
Prosedur ini diakukan melalui:
• Menetapkan nomor-nomor pada anggota populasi
• Tulis nomor anggota populasi pada potongan kecil
kertas, satu nomor untuk satu anggota
• Gulung semua potongan kecil kertas tersebut dan
simpan dalam kotak yang cukup besar agar potongan
kecil kertas dapat bergerak bebas
• Aduk semua potongan kecil kertas dalam kotak
• Ambil potongan kecil kertas tersebut sesuai dengan
jumlah yang diinginkan.
PENGAMBILAN SAMPEL SISTEMATIS
Prosedur dari metode ini dilakukan dengan urutan: • Putuskan jumlah sampel yang akan diambil
• Membagi total populasi dengan jumlah yang diperlukan untuk menetukan interval
Contoh: memilih 200 sampel dari daftar anggota populasi sebanyak 2000.
• Kita memilih nomor secara acak dari 1 sampai dengan 10. • Setelah itu ambil setiap peserta ke-10 dari daftar
tersebut.
• Jika pengambilan sampel acak antara 1 sampai dengan 10, dan kebetulan terambil nomor 3, maka tambahkan interval sampling 10 dengan 3 sehingga sampel yang kedua adalah 13
PENGAMBILAN SAMPEL STRATA
Contoh: jika populasi kita berjumlah 1000 dan kita menginginkan sampel sejumlah 100 dari beberapa strata menurut jumlah variabel:
• Mengidentifikasi perbedaan strata yang ada dalam populasi. Katakanlah jenis kelamin sebagai strata pertama yang meliputi 200 pria dan 800 wanita
• Bagilah anggota-anggota pria dan wanita dalam persen, yaitu 200 dari 1000 = 20 (persen) dan 800 dari 1000 = 80 (persen)
• Kalikanlah setiap pembagian persen dengan 100 unit sampel: 100 x 20% = 20 dan 100 x 80% = 80, sehingga sampel kita berdasarkan strata jenis kelamin berjumlah 100.
PENGAMBILAN SAMPEL KLUSTER
• Subjek-subjek yang diteliti secara alami berkelompok
atau kluster.
• Contohnya, kita akan mengambil beberapa sekolah
dari daftar sejumlah sekolah. Apabila kita memilih
Jawa Barat sebagai objek penelitian, delapan wilayah
(A sampai dengan H) merupakan kluster populasi.
Wilayah apa saja yang diambil dari 8 wilayah tersebut
melalui
pengambilan
sampel
acak
sederhana
Stratified Random Sampling
➢Digunakan untuk mengurangi pengaruh faktor heterogen dan melakukan pembagian elemen-elemen populasi ke dalam strata. Selanjutnya dari masing-masing strata dipilih sampelnya secara random sesuai proporsinya.
➢Sampling ini banyak digunakan untuk mempelajari karakteristik yang berbeda, misalnya, di sekolah ada kls I, kls II, dan kls III. Atau responden dapat dibedakan menurut jenis kelamin; laki-laki dan perempuan, dll.
➢Keadaan populasi yang heterogen tidak akan terwakili, bila menggunakan teknik random. Karena hasilnya mungkin satu kelompok terlalu banyak yang terpilih menjadi sampel.
Populasi (1500 guru) 500 guru SD 50 guru 500 guru SMP 50 guru 500 guru SMA 50 guru
PENGAMBILAN SAMPEL NON-ACAK
Pengambilan sampel non-acak
diklasifikasikan ke dalam:
• Pengambilan sampel purposif
• Pengambilan sampel kuota
Qualitative sampling is the process of selecting a small number of individuals for a study in such a way that the individuals chosen
will be good key informants (i.e.,
collaborators, co-researchers) who will
contribute to the researcher’s understanding
of a given phenomenon. (Gay, Millis, Airasian.2012)
Naturalistik
Data Deskriptif Proses
Induktif Makna
KARAKTERISTIK SAMPEL
PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah
populasi tetapi dinamakan situasi sosial yang terdiri
atas tiga bagian, yaitu:
• tempat (place),
• pelaku (actors), dan
• aktiviitas (activity)
PENELITIAN KUALITATIF
Data
Sumber
Data
Penelitian kualitatif tidak menggunakan
populasi
Hasil kajian tidak akan diberlakukan pada
populasi
Sampel dalam penelitian kualitatif tidak
dinamakan responden, tetapi lebih dikenal sebagai narasumber
Sampel dalam penelitian kualitatif bukan
disebut sampel statistik tetapi sampel teoretik.
Sampel dalam penelitian kulitatif juga
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
• Purposive sampling adalah teknik pengabilan sampel
sebagai sumber data dengan pertimbangan tertentu.
• Snowball sampling adalah teknik pengambilan
sampel sumber data, yang pada awalnya berjumlah
sedikit, lama-lama menjadi besar.
Purposive
Model generalisasi penelitian kualitatif. Sampel Purposive, hasil dari A dapat ditransferkan hanya
ke B,C,D
populasi dan sampling, kelompok 3, PB-A, 2012 B D C E F A Transferabiliity
Ciri-ciri khusus sampel purposif, yaitu:
• Desain sampel bersifat sementara
• Menggelinding seperti bola salju
• Disesuaikan dengan kebutuhan peneitian
• Dipilih sampai jenuh
Snowball
populasi dan sampling, kelompok 3, PB-A, 2012
G
D
E
J
I
H
F
B
A
C
Proses pengambilan sampel
sumber data dalam penelitian
kualitatif, purposif dan snowball
KRITERIA PEMILIHAN SAMPEL
(lincoln dan Guba, 1985)
• Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi sehingga sesuatu itu bukan sekadar diketahui tetapi juga dihayati.
• Mereka yang tergolong masih sedang terlibat dalam kegiatan yang tengah diteliti.
• Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk diminta informasi.
• Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi berdasarkan pendapatnya sendiri.
• Mereka yang pada awalnya tergolong cukup asing dengan peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan sebagai guru atau narasumber.
Mengungkap berbagai bentuk eksploitasi, seperti perbudakan manusia di
Thailand, Mauritania, Brasil, Pakistan, dan India (mis., Bales, 2004);
Menganalisis tantangan imigrasi antara negara lain dan Amerika Serikat, baik
dalam pendidikan (misalnya, Valenzuela, 1999) atau komunitas (misalnya, Levitt, 2001);
Mempelajari bagaimana orang yang lebih tua mungkin telah diterima di rumah
sakit atau menjalani perawatan jangka panjang dalam keadaan yang dapat dihindari (mis., Tetley, Grant, & Davies, 2009);
Menawarkan data dan penjelasan tentang bagaimana perusahaan Fortune 50 di
bisnis komputer dapat keluar dari bisnisnya pada tahun 1990-an (mis., Schein, 2003);
Membandingkan perbedaan konsumen di antara toko-toko yang terletak di
lingkungan menengah dan bukan kelas pekerja, mencerminkan tidak hanya praktik toko tetapi juga kebiasaan belanja dan pembelian keluarga (misalnya, Williams, 2006);
Memeriksa kehidupan rumah tinggal dan perbedaan ketegangan ras, etnis, dan
kelas di empat lingkungan perkotaan (misalnya, Wilson & Taub, 2006); atau
Menunjukkan pengalaman membesarkan anak yang berbeda dari keluarga
pekerja dan keluarga kelas menengah dengan melakukan pengamatan ekstensif di rumah dari 12 keluarga (mis., Lareau, 2011).