• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I.1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Enterprise Architecture (EA) merupakan pandangan tingkat tinggi terhadap strategi bisnis perusahaan dan sistem Teknologi Informasi. Tujuan utama EA ialah untuk menentukan strategi bisnis dan sistem Teknologi Informasi perusahaan yang diinginkan dimasa depan. EA sangat berperan penting untuk perusahaan karena memiliki fungsi untuk menerjemahkan strategi, kapabilitas, dan tujuan kedalam sistem dan proses agar dapat mewujudkan tujuan dari perusahaan. EA adalah langkah menuju penetapan strategi sebelum mengimplementasikan suatu sistem yang akan digunakan karena EA dapat membantu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih baik. (Tamm et al., 2011).

Enterprise Architecture (EA) juga digunakan untuk mengintegrasikan sistem informasi, proses, unit organisasi dan orang – orang dalam suatu organisasi, dengan bertujuan untuk lebih meningkatan berbagai sistem Teknologi Informasi di suatu sektor dalam rangka memberikan layanan yang lebih baik kepada bisnis. EA juga menerjemahkan visi organisasi dan misi menjadi kenyataan operasional dan memanfaatkan teknologi saat ini untuk meningkatkan sistem layanan sektor publik. Maka diharapkan, dengan melihat visi dan misi dari PT Chitose, rancangan EA yang sudah dilakukan pada penelitian sebelumnya yaitu pada Tugas Akhir 1 penulis, dimana dapat menjadi pedoman dan penyelesaian masalah pada perusahaan, khususnya pada fungsi Marketing and Sales untuk memaksimalkan penjualan produk baik B2B/B2G maupun B2C yang dilakukan melalui penjualan digital.

Namun, selain itu banyak organisasi yang menghadapi masalah dalam mengimplementasikan fungsi EA yang efektif karena struktur bisnis dan Teknologi Informasi tidak fleksibel dan rumit. Belajar dari Roeleven dan Broer mengungkapkan bahwa lebih dari 66% program EA di Belanda tidak memenuhi harapan, Gartner Group memperkirakan 40% dari semua program EA akan

(2)

2

dihentikan karena kegagalan untuk menunjukkan nilai yang cukup untuk bisnis. Ada tiga masalah utama yang diidentifikasi dalam proses implementasi EA, yaitu kompleksitas kerangka kerja dan metodelogi EA yang ada, kekakuan fungsionalitas bisnis di organisasi, dan struktur Teknologi Informasi yang tidak teratur. (Bakar et al., 2016).

Meskipun banyak kerangka kerja arsitektur yang tersedia terlalu rumit untuk dipahami, fokus kerangka kerja EA yang ada hanya tentang solusi teknologi dan proses bisnis tapi tidak mengatasi tantangan pengembangan EA, implementasi, dan adopsi dalam organisasi. Belum lagi, banyak organisasi yang cenderung mengembangkan dan mengimplementasikan EA dalam skala besar dan ini telah meningkatkan risiko kegagalan.

Organisasi disarankan untuk membangun EA secara bertahap walaupun memang membutuhkan waktu banyak untuk memastikan dapat berkembang dengan baik. Selain pada kerangka kerja arsitektur, Struktur Teknologi Informasi menyebabkan masalah pada proses implementasi EA. Sedangkan, arsitektur yang tidak benar dapat menyebabkan kekurangan keselarasan antara kegiatan bisnis dan Teknologi informasi. Organisasi harus mendefinisikan ulang dan menilai semua proses bisnis yang mungkin memerlukan tambahan periode implementasi. (Bakar et al., 2016). EA yang berkualitas tinggi ialah yang sesuai dengan persyaratan bisnis yang disepakati dan dipahami. Kualitas model EA sebagai tingkat pemenuhan terhadap serangkaian atribut yang harus dipenuhi oleh suatu model mengenai tujuan dan persyaratan. Becket et al, mendefinisikan enam prinsip yang harus dipertimbangkan Ketika menilai kualitas model perusahaan. Salah satunya ialah model proses bisnis. (Timm et al., 2017).

Menurut Dirk Maurer dan Patrick Buch (2007), EA muncul sebagai alat utama untuk mendokumentasikan, menganalisis, dan mengelola struktur kompleks pada suatu perusahaan. Untuk melakukan pemeiliharaan EA terbagi atas empat lapisan EA diantaranya ialah arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur teknologi. (Davoudi & Aliee, 2009). Arsitektur bisnis merupakan struktur mendasar dalam organisasi yang terdiri dari nilai – nilai bisnis, model bisnis, dan skenario bisnis

(3)

3

yang semuanya harus dipenuhi tujuan bisnis (Al-ghamdi & Saleem, 2016). Pada arsitektur bisnis memiliki tanggung jawab besar untuk menangani semua sistem informasi dan aplikasi lain yang berjalan di perusahaan, ini menyoroti pentingnya penerapan arsitektur bisnis. (Al-ghamdi & Saleem, 2016). Secara umum arsitektur bisnis menggambarkan kumpulan aktivitas bisnis, data dan informasi yang ada didalam ataupun diluar organisasi. (Itb, 2010). Sebelum masuk pada perancangan arsitektur bisnis langkah yang perlu dilakukan adalah identifikasi proses bisnis. (Febrian et al., 2015). Karena proses bisnis merupakan serangkaian aktifitas yang saling terkait untuk mencapai tujuan bisnis tertentu. (Cobit, 2015).

Memodelkan model bisnis yang baik dapat membantu untuk menghindari kesalahan sejak awal. Hal tersebut sangat penting, karena biaya kesalahan meningkat secara eksponensial selama siklus pengembangan. Selain itu, kualitas model bisnis akan berdampak pada kualitas desain sistem informasi dan perbaikan model bisnis yang akan dilakukan. Oleh karena itu, kualitas dari model bisnis telah diakui sebagai faktor penting untuk pemodelan sukses di perusahaan. Perlunya pengujian kualitas dari model bisnis, karena banyak model bisnis yang tidak selalu berkualitas tinggi. (Moreno-Montes De Oca et al., 2015).

Model bisnis berlaku untuk spesifikasi sistem dan sebagai tahap awal dalam pengembangan perangkat lunak model. Oleh karena itu, validitas model di setiap Langkah untuk memodelkan bisnis sangat penting. Maka dari itu, untuk mengetahui apakah EA yang telah dirancang untuk PT Chitose pada penelitian sebelumnya memiliki kualitas yang tinggi atau tidak agar dapat membantu perusahaan, maka perlu adanya pengujian terhadap seluruh artefak yang ada pada fase bisnis arsitektur menggunakan quality principle validitas beserta atribut kualitasnya dengan menggunakan metode formal.

I.2 Rumusan Masalah

(4)

4

1. Bagaimana rancangan business architecture bagi fungsi marketing and sales pada PT. Chitose?

2. Apa metode dan bahasa yang tepat untuk melakukan validitas enterprise architecture model?

3. Bagaimana rancangan enterprise architecture yang telah divalidasi?

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menghasilkan rancangan business architecture bagi fungsi marketing and sales pada PT. Chitose

2. Menemukan metode yang tepat untuk melakukan validasi pada rancangan model bisnis.

3. Mendapatkan hasil perbaikan rancangan model bisnis yang telah memenuhi persyaratan konsistensi model dan ketepatan notasi berdasarkan hasil validasi.

I.4 Manfaat Penelitian

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1 Untuk mengurangi ketidak berhasilan Enterprise Architecture

2 Membantu perusahaan dalam mencapai tujuan proyek Enterprise Architecture 3 Untuk meningkatkan kualitas model Enterprise Architecture khususnya pada

domain bisnis

I.5 Batasan Masalah

(5)

5

1. Penelitian ini hanya berfokus pada domain bisnis arsitektur

2. Berdasarkan quality principle yang difokuskan hanya validitas dengan atribut kualitas turunannya berupa Syntactical Properness, Semantical Properness, Up-To-Dateness, Quality of Information Sources, Uniformity and Cohesion, Model Reliability, dan Reduction of Redundancy.

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal ini terbagi atas beberapa pembahasan dengan membaginya kedalam 6 bab. Pembagian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan

Pada bab ini, menjelaskan tentang topik penelitian yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika laporan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini membahas mengenai teori-teori yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti dan membahas mengenai penelitian terdahulu yang memiliki kaitan dengan penelitian yang sedang berlangsung sebagai acuan dalam penelitian ini. BAB III Metodelogi Penelitian

Pada bab ini menjelaskan mengenai langkah-langkah penelitian secara rinci yang menggambarkan apa saja yang dilakukan pada saat penelitian. Adanya konseptual yang dimodelkan dan adanya sistematika penelitian sehingga dapat digambarkan lebih jelas mengenai apa saja yang dilakukan.

BAB IV Persiapan dan Identifikasi

Pada bab Persiapan dan Identifikasi membahas terkait gambaran umum objek penelitian meliputi model–model artefak yang terlibat dan terdapat dalam struktur

(6)

6

organisasi perusahaan serta dekomposisi salah satu fungsi bisnis kedalam proses-proses yang terdapat pada perusahaan tersebut.

BAB V Analisis dan Perancangan Business Architecture Eksisting dan Targeting

Pada bab Analisis dan Perancangan Business Architecture eksisting dan targeting membahas tentang hasil rancangan Business Architecture eksisting dan targeting didalam fungsi Marketing and Sales pada perusahaan manufaktur.

BAB VI Hasil Pengujian dan Perbaikan

Pada bab Hasil Pengujian membahas tentang validasi proses, perbaikan proses pada proses model konseptual fungsi Marketing and Sales pada perusahaan Manufacturing, serta hasil penilitian.

BAB VII Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis terkait kondisi model konseptual hasil rancangan pembaharuan yang terdapat dalam sistem informasi arsitektur, hasil analisis terkait perbaikan model konseptual dan saran untuk penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perhitungan menunjukkan rata-rata biaya total usahatani gabah menjadi beras pada petani yang mengikuti program pascapanen sebesar Rp10.814.135,33 per musim

Berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh penerimaan bahan baku kayu rakyat dari TPT (bakul kayu) selama periode September 2015 - Agustus 2017, telah dilengkapi dengan

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan, pijat menitikberatkan pada minyak yang digunakan untuk pijat, responden bayi usia 1-2 bulan, berat badan lahir

Hasil dari survey di lapangan dan hasil analisis maka tingkat pelayanan dan pemanfaatan simpang bersinyal Suprapto–Imam Bonjol sudah cukup baik, namun untuk

diverifikasi oleh LSP ... Asesmen Estimator Biaya lalan direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan skema sertifikasi telah.

Dalam usaha menemukan hukum terhadap suatu perkara yang sedang diperiksa dalam persidangan, Majelis Hakim dapat mencarinya dalam: (1) kitab-kitab perundang-undangan sebagai hukum

yang penting karena memungkinkan pergerakan hormone pelepasan dari hypothalamus ke kelenjar hipofisis , sehingga memungkinkan hypothalamus mengatur fungsi hipofisis.

Kualitas relasi dapat diatikan sebagai tingkat baik buruknya suatu hubungan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Untuk dapat mengukur tingkat baik, buruknya suatu hubungan yaitu