4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Lokasi Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta
Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ) terletak di Teluk Jakarta tepatnya di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara yang secara geografis terletak pada 06005'-06007' LS dan 106050'-106050' BT. Kelurahan Penjaringan di Jakarta Utara mempunyai batas administratif sebagai berikut :
1) Sebelah utara : Laut Jawa, Jalan Pluit Selatan (wilayah Kelurahan Pluit);
2) Sebelah selatan : Jalan Bandengan Utara;
3) Sebelah barat : Waduk Pluit Sebelah Barat, Jalan Jembatan Tiga dan Kali Muara Karang;
4) Sebelah timur : Alur Pelabuhan Sunda Kelapa, Kali Jelakeng (wilayah Kelurahan Ancol).
Kelurahan Penjaringan merupakan salah satu kawasan perusahaan yang terdapat di Jakarta Utara. Hal ini terlihat dari penggunaan lahan yang sebagian besar dipergunakan untuk perusahaan yaitu seluas 243,27 Ha atau 61,52 % dari luas kelurahan ini, sedangkan lahan pemukiman 31,46 % dan sisanya 7,02 % dipergunakan untuk industri. Luas lokasi PPSNZJ adalah 98 ha atau 25,29 % dari total luas kelurahan ini.
PPSNZJ termasuk pelabuhan tipe A dengan luas keseluruhan arealnya mencapai 98 Ha yang terbagi dalam tiga kawasan yaitu kawasan industri 48 Ha, kawasan Perum dan UPT PPSNZJ 10 Ha dan kawasan kolam pelabuhan 40 Ha.
Tanah daratan yang ada di PPSNZJ merupakan tanah merah hasil reklamasi yang telah dilakukan.
PPSNZJ diresmikan pada tanggal 17 Juli 1984 oleh Presiden Republik Indonesia. Perencanaan pembangunan PPSNZJ dimulai sejak tahun 1972. Studi kelayakannya dilakukan oleh pemerintah Jepang melalui Overseas Technical Cooperation Agency (OTCA) of Japan sekarang dikenal sebagai Japanese International Cooperation Agency (JICA). PPSNZJ mulai dibangun tahun 1980 dengan pembiayaan bantuan Pemerintah Jepang melalui Overseas Economic Cooperation Fund (OECF) dan dana APBN. Perencanaan teknis pembangunan pelabuhan dilaksanakan oleh Pacific Concultant International dari Jepang yang bekerjasama dengan PT. Inconeb dari Indonesia.
Pembangunan awal PPSNZJ dilaksanakan dalam beberapa tahapan pembangunan, yaitu sebagai berikut :
1) Pembangunan tahap I (5 Maret 1980 s/d 31 Desember 1982), meliputi pembangunan fasilitas dasar, yaitu pembuatan kolam pelabuhan, dermaga, penahan gelombang, lampu navigasi, dan reklamasi tanah;
2) Pembangunan tahap II (22 Maret 1982 s/d 31 Maret 1984), terdiri dari pembangunan fasilitas fungsional (gedung pelelangan ikan, cold syorage, pabrik es, kantor pelabuhan, dermaga bongkar muat, mesin pendingin, pembangkit listrik, galangan kapal dan sarana lainnya);
3) Pembangunan tahap III (1984 – 1992), meliputi pembangunan fasilias penunjang (Pembangunan jalan komplek PPSNZJ, perkantoran, masjid, pos polisi, pertokoan dan tempat pemrosesan ikan, selanjutnya tahun 1988 – 1992 perpanjangan dermaga sepanjang 150 meter, perluasan cold storage, kantor Perum PPSNZJ Jakarta, gedung pemasaran ikan, tempat penginapan, MCK, dan industri pengolahan ikan);
4) Pembanguna tahap IV (1993 s/d 2001), meliputi empat paket yaitu : (1) Paket I (pengurukan pasir dan pekerjaan penimbunan);
(2) Paket II (pembangunan dermaga dengan kedalaman air 7,5 meter, fasilitas perbaikan kapal, sistem pembuangan air kotor laut, perbaikan revetment, dan pemasangan fasilitas listrik dan air di dermaga);
(3) Paket III (pembangunan gedung Muara Baru Centre A, kontruksi gedung Muara Baru B, pekerjaan jalan, area parkir dan sistem drainase di Muara Baru Centre area, pekerjaan walkyway sepanjang jalan di area PPSNZJ beserta perlengkapannya);
(4) Paket IV meliputi pengadaan Handling Equipment (forklift) 8 unit, towing tractor 3 unit, truck crane 2 unit, dump truck 2 unit dan garbage car 12 unit).
Gambar 4 Peta lokasi PPS Nizam Zachman Jakarta (Laporan Tahunan PPSNZJ, 2005).
4.2 Fasilitas dan Pelayanan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta
Fasilitas-fasilitas PPSNZJ yang disiapkan untuk melayani pengguna jasa adalah fasilitas pokok (dasar), fungsional dan penunjang.
4.2.1 Fasilitas pokok (dasar)
Fasilitas pokok (dasar) yang tersedia di PPSNZJ meliputi kolam pelabuhan, pemecah gelombang (break water), dermaga atau jetty, turap (revetment) dan tanah industri perikanan. Keadaan fasilitas pokok (dasar) yang ada sampai saat ini kondisinya sudah cukup baik, setelah adanya perbaikan yang dilakukan oleh Proyek Pengembangan PPSNZJ Tahap IV. Adapun fasilitas dasar yang terdapat di PPSNZJ terdiri dari :
1) Kolam Pelabuhan
Dengan telah diselesaikannya pekerjaan kolam pelabuhan sebesar 356.383 m3 dan alur masuk pelabuhan sebesar 102.409 m3 oleh Proyek Pembangunan PPSNZJ Tahap IV, maka kedalaman kolam pelabuhan menjadi 4,5-7 m.
Kondisi ini diharapkan kapal perikanan dengan bobot 1.500 GT dapat merapat di dermaga PPSNZJ.
2) Dermaga atau jetty
PPSNZJ mempunyai dermaga yang panjangnya 2.224 m, dimana 1.524 m dermaga dan 150 m jetty merupakan hasil pekerjaan Proyek Tahap I dan II serta jetty 200 m hasil pekerjaan Proyek Pembangunan PPSNZJ Tahap IV.
Panjang dermaga 2.224 m mampu menampung tambat labuh kapal sebanyak rata-rata 281 buah kapal per hari.
3) Tanah industri
Luas tanah industri di pelabuhan sebesar 40 ha dan telah disewakan seluruhnya kepada investor sebanyak 39 perusahaan dan satu perorangan.
Pengusaha yang menyewa lahan tanah industri bergerak di bidang industri pengolahan ikan, cold storage, canning, pabrik es, industri pembuatan kapal dan galangan kapal.
4) Pemecah gelombang (Break Water)
Pemecah gelombang terdiri dari dua bangunan yaitu yang terletak di sebelah barat sepanjang 751 m, dan di sebelah timur sepanjang 290 m. Kondisi pemecah gelombang sampai saat ini masih dapat berfungsi dengan baik.
5) Turap (revetment)
Turap terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu sebelah barat sepanjang 1.324 m dan sebelah Timur sepanjang 1.510 m. Turap sebelah barat bagian utara yang rusak sepanjang 160 m dan turap sebelah timur sepanjang 1.510 m telah diperbaiki oleh Proyek Pembangunan PPS JakartaTahap IV.
4.2.2 Fasilitas fungsional
Fasilitas fungsional yang ada di PPSNZJ adalah:
1) Tempat pelelangan ikan (TPI) mempunyai luas 3.367 m2, tempat ini merupakan tempat kegiatan pelelangan ikan hasil tangkapan. Penyelenggaraan lelang dilaksanakan oleh petugas Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Propinsi DKI Jakarta.
2) Pabrik es yang dikelola oleh Perum Prasarana Perikanan Samudera (PPPS) dengan kapasitas 150 ton/hari, untuk memenuhi kebutuhan nelayan ada juga pabrik es yang dikelola oleh swasta dengan kapasitas 240 ton/hari.
3) Gudang pendingin (cold storage), gudang pendingin yang ada didalam pelabuhan dan dikelola oleh PPPS mempunyai kapasitas 1.000 ton. Pemakaian gudang pendingin oleh pihak ketiga dilakukan dengan sistem sewa.
4) Ruang Procesing, ruangan ini dipergunakan untuk memproses ikan-ikan yang akan diperdagangkan baik untuk tujuan ekspor maupun lokal.
4.2.3 Fasilitas penunjang
Fasilitas penunjang yang ada di PPSNZJ antara lain kantor UPT, PPPS, pos pelayanan terpadu, balai penyuluhan nelayan, MCK, sarana peribadatan, pos keamanan dan penerangan jalan seluruh kawasan pelabuhan. Fasilitas penunjang ini berfungsi guna memperlancar aktivitas yang ada di dalam PPSNZJ.
Fasilitas yang ada di PPSNZJsudah cukup baik, namun masih perlu lagi peningkatan kapasitas fasilitas guna meningkatkan pelayanan bagi masyarakat, seperti peningkatan kapasitas slipway sehinga tidak ada lagi kapal yang melakukan perbaikan di area kolam pelabuhan. Berikut Tabel 7 merupakan informasi mengenai fasilitas kepelabuhan, kapasitas beserta pengelolaannya yang ada di PPSNZJ.
Tabel 7 Sarana atau fasilitas pelabuhan di PPSNZJ
No Jenis Sarana atau Fasilitas Kapasitas Pengelola
1 Kolam Pelabuhan PPS NZ/Perum PPS
- Luas 40 ha
- Kedalaman -4,5 s/d – 7,5 m
2 Pemecah Gelombang
(Breakwater) PPS NZ/Perum PPS
- Sisi Kiri 750
- Sisi Kanan 290
3 Dermaga/Jetty 1.874 m PPS NZ/Perum PPS
4 Tanah Perum PPS
- Hak Pakai 31 ha
- Hak Pengelolaan/Industri 40 ha
5 Turap(Revetment) PPS NZ
- Sisi Barat 1.480 ha
- Sisi Timur 1.560 ha
6 Jalan Kawasan Pelabuhan 53.256 m PPS NZ
7 Saluran Pembuangan Air 9.611,25 m PPS NZ
8 Gedung TPI 3.367 m2 Perum PPS
9 Gedung PPI 992 Lapak 6.431 m2 Perum PPS
10 Gudang Ikan 29 Unit 1.374 m2 Perum PPS
11 Ruang Pengepakan Ikan 56 Unit 1.120 m2 Perum PPS 12 Ruang Pengolahan Ikan 18 Unit 26.245 m2 Perum PPS 13 Gudang Perbekalan Kapal 5
Unit 1.620 m2 Perum PPS
14 Balai Pertemuan Nelayan 234 m2 PPS NZ
15 Rambu Navigasi (hijau dan merah)
2 Unit PPS NZ
16 Gedung Kantor UPT/PPS NZ 969,50 m2 PPS NZ 17 Kantor Pelayanan Terpadu 1.682 m2 PPS NZ
18 Pos Jaga Permanen 349,50 m2 PPS NZ
19 Pos Jaga Terpadu 84,50 m2 PPS NZ
20 Pos Kamla 32,40 m2 PPS NZ
21 Mushola 2 unit PPS NZ
22 Lapangan Parkir GPKN 2.094,701 m2 PPS NZ
23 Perahu Sampah 1 Unit PPS NZ
24 Gedung Penunjang Kegiatan Nelayan
6.730 m (114 Unit) PPS NZ/Perum PPS
25
Dock/Slipway Perum PPS
- Kapasitas 500 GT 2 Unit
- Kapasitas 50 GT 1 Unit
26 Perbengkelan 6 Unit (1.390 m) Perum PPS
27 Cold Storage 1.000 ton Perum PPS
28 Dump-Truck 2 unit PPS NZ
29 Crane-Truck 2 unit PPS NZ
30 Towing-Tractor 3 unit PPS NZ
31 Fork Lift Solar 3 unit PPS NZ
32 Fork Lift Battery 5 unit Perum PPS
33 Pabrik Es 200 ton Perum PPS
34 MCK/Toilet 15 unit PPS NZ
35 Pos Keamanan 150 m2 PPS NZ
36 Foul Seawater Cleaning 8.450 m2 PPS NZ
37 Unit Pengolah Limbah Cair (UPL)
1.000 m3 PPS NZ
38 Tuna Landing center (TLC) 29
Unit 13.143 m2 PPS NZ/Perum PPS
Lanjutan
No Jenis Sarana atau Fasilitas Kapasitas Pengelola 39 Instalasi Penyaluran Air Bersih 1.200 ton Perum PPS 40 Stasiun pengisian Bahan Bakar
untuk Bunker (SPBB) 4 Unit 15.000 ton/bulan Swasta/Perum PPS 41 Instalasi Penyaluran Daya 5.206 KVA Perum PPS
42 Listrik 400 KVA PPS NZ
43 Telepon 168 SST Perum PPS
5 SST PPS NZ
44 Bangunan Pompa 1 unit PPS NZ
45 Sea Water Intake 1 unit PPS NZ
46 Kios Pedagang Kaki 5 107 unit PPS NZ
47 Kawasan PPS Jakarta 110 ha PPS NZ/Perum PPS
Sumber : UPT PPSNZJ Tahun 2006
4.3 Pengelola Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta 4.3.1 Unit pelaksana teknis PPSNZJ
Berdasarkan SK Menteri Kelautan dan Perikanan No. Kep.26.1/ MEN/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelabuhan Perikanan, bahwa PPSNZJ adalah UPT Departemen Kelautan dan Perikanan di bidang prasarana pelabuhan perikanan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perikanan Tangkap. Sesuai dengan perannya sebagai unit pelayanan teknis, PPSNZJmemiliki visi, isi dan tujuan yang sesuai dengan perannya.
Visi PPSNZJ merupakan bagian yang integral dari visi Departemen Kelautan dan Perikanan. Visi ini merupakan kesepakatan bersama antara seluruh staf, instansi terkait dan swasta yang berada di kawasan pelabuhan. Adapun visi PPSNZJ adalah terwujudnya PPSNZJ sebagi pusat pertumbuhan dan pengembangan ekonomi perikanan terpadu.
Misi PPSNZJ adalah sebagai berikut :
1) Menciptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif;
2) Pemberdayaan masyarakat perikanan;
3) Meningkatkan mutu, keamanan pangan dan nilai tambah;
4) Menyediakan sumber data dan informasi perikanan;
5) Meningkatkan pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan;
Tujuan pembangunan yang hendak dicapai dalam operasional PPSNZJ merupakan penjabaran dan penjelasan dari tugas pokok dan fungsi serta misi yang sudah ditetapkan. Adapun tujuan pembangunan PPSNZJ adalah :
1) Meningkatkan kemampuan armada perikanan samudera;
2) Meningkatkan ekspor hasil-hasil perikanan untuk menambah devisa negara dari sektor non migas;
3) Menyediakan lahan untuk kegiatan industri perikanan dalam rangka meningkatkan nilai tambah produksi perikanan;
4) Menciptakan lapangan kerja;
5) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya sekitar PPSNZJ melalui pertumbuhan usaha perekonomian seperti pertokoan, perbengkelan dan lainnya;
6) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan statistik perikanan dalam rangka pengembangan dan pengolahan sistem informasi dan publikasi perikanan;
7) Meningkatkan pengawasan, keamanan, ketertiban dan kebersihan di kawasan pelabuhan.
PPSNZJ dipimpin oleh seorang Kepala Pelabuhan yang membawahi bagian tata usaha, bidang pengembangan, bidang tata operasional dan kelompok jabatan fungsional. Kelompok jabatan fungsional yang ada di PPSNZJ adalah jabatan fungsional untuk Pengawasan Sumberdaya Ikan (WASDI), sedangkan kelompok jabatan fungsional lainnya belum terealisasi.
Susunan organisasi UPT PPSNZJ sesuai dengan SK Menteri Kelautan dan Perikanan No. Kep.26.1/MEN/2001 saat ini disajikan pada Gambar 5:
Gambar 5 Struktur organisasi UPT PPS Nizam Zachman Jakarta.
Tugas PPSNZJ memfasilitasi produksi, pemasaran hasil perikanan tangkap dan pengawasan sumberdaya ikan. Fungsi yang dijalankan UPT PPSNZJ di dalam melaksanakan tugasnya adalah sebagai berikut :
1) Perencanaan, pengembangan, pemeliharaan serta pemanfaatan sarana pelabuhan perikanan;
2) Pelayanan teknis kapal perikanan dan kesyahbandaran perikanan;
3) Koordinasi pelaksanaan urusan keamanan, ketertiban, dan pelaksanaan kebersihan kawasan pelabuhan perikanan;
4) Pengembangan dan fasilitas pemberdayaan masyarakat perikanan;
5) Pelaksanaan fasilitas dan koordinasi di wilayahnya untuk peningkatan produksi, distribusi, dan pemasaran hasil perikanan;
KEPALA
BAGIAN TATA USAHA
SUBBAGIAN KEUANGAN
BIDANG PENGEMBANGAN
SUBBAGIAN UMUM
BIDANG TATA OPERASIONAL
SEKSI
KESYAHBANDARAN PERIKANAN SEKSI
SARANA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI
TATA PELAYANAN
SEKSI PEMASARAN DAN
INFORMASI
6) Pelaksanaan pengawasan penangkapan, penanganan, pengolahan, pemasaran, dan mutu hasil perikanan;
7) Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan statistik perikanan;
8) Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi dan publikasi hasil riset, produksi, dan pemasaran hasil perikanan tangkap di wilayahnya;
9) Pemantauan wilayah pesisir dan fasilitas wisata bahari;
10) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.
Kep.26.1/ MEN/2001 pada Bab 1 pasal 3 terdapat 3 (tiga) fungsi tambahan pelabuhan perikanan yaitu :
1) Pemantauan wilayah pesisir dan fasilitas wisata bahari;
2) Pelaksanaan pengawasan mutu hasil perikanan;
3) Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi dan publikasi hasil riset.
4.3.2 Perum prasarana perikanan samudera (PPPS)
PPPS didirikan berdasarkan peraturan pemerintah (PP) No. 2 Tahun 1990 selanjutnya disempurnakan dengan PP Nomor 23 tahun 2000 adalah sebuah BUMN yang mempunyai misi sebagai pelayan umum dalam bidang penyediaan jasa sarana dan prasarana pelabuhan perikanan. BUMN tersebut ditugaskan mengusahakan sembilan pelabuhan perikanan sebagai cabang perusahaan dengan kantor pusat di Jakarta. Adapun pelabuhan perikanan yang diusahakan sebagai Cabang Perum Prasarana Perikanan Samudera adalah PPSNZJ, PPN Pekalongan, PPN Belawan, PPN Brondong, PPP Lampulo, PPP Prigi, PPP Tarakan, PPP Banjarmasin, dan PPP Pemangkat.
PPPS cabang Jakarta adalah salah satu cabang dari Perum Prasarana Perikanan Samudera yang berada di area PPSNZJ. Struktur organisasi perum prasarana perikanan samudera cabang Jakarta seperti pada Gambar 6.
Gambar 6 Struktur organisasi perum prasarana perikanan samudera cabang Jakarta.
Kepala Cabang
Subbag Tata Usaha
Urusan Kepegawaian
Seksi Pelayanan Usaha
Urusan Tata Laksana
Seksi Teknik
Subseksi Aneka sarana Subseksi Cold Storage
Subseksi Perbekalan Kapal Subseksi Galangan dan
Tata Kapal Subseksi Instalasi
Urusan Keuangan
Urusan RT & Perlengkapan
Subseksi Aneka Jasa
Subseksi Fasilitas Pendingin
Subseksi Galangan dan Bengkel
Pelayanan terhadap industri penangkapan ikan terhadap kebutuhan perbekalan dilakukan oleh Seksi Pelayanan Usaha Subseksi Perbekalan sedangkan untuk kebutuhan perbaikan kapal pada Seksi Teknik Subseksi Galangan dan Bengkel Kapal. Pengelolaan terhadap industri pengolahan juga dilakukan oleh Perum Prasarana Perikanan Samudera seperti sewa lahan dan sewa bangunan yang ditangani oleh Subseksi Aneka Jasa. Sewa lahan yang dibebankan kepada industri pengolahan adalah Rp 1.500/m2/tahun. Apabila membangun bangunan diatas tanah tersebut maka dikenakan beban sebesar Rp 8.610/m2 yang dibayarkan sekali saja saat bangunan berdiri.
PPPS merupakan suatu perusahaan yang bersifat menyediakan pelayanan bagi kepentingan umum dan sekaligus bertujuan mendapatkan keuntungan.
Tujuan dari Perum Prasarana Perikanan adalah untuk :
1) Meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan melalui penyediaan dan perbaikan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan;
2) Mengembangkan wiraswasta perikanan serta untuk mendorong usaha industri perikanan dan pemasaran hasil perikanan;
3) Memperkenalkan dan mengembangkan teknologi pengolahan hasil perikanan dan sistem rantai dingin dalam bidang perikanan; dan
4) Menumbuhkembangkan kegiatan ekonomi perikanan sebagai komponen kegiatan nelayan dan masyarakat perikanan.