• Tidak ada hasil yang ditemukan

Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Target dan Rencana Kerja ,   pasangan yang tidak bisa di pisahkan 

Dalam  beberapa  kesempatan  training,  saya  sering  menanyakan,  “apa  yang    lebih  penting: 

target  atau  activity  plan?”  Hampir  90%  peserta  training  menyatakan  bahwa  target  lebih  penting. Tanpa target kita tidak tahu ke mana tujuan kita. Pendapat ini bisa juga terjadi karena  kebiasaan di perusahaan, yang menempatkan target sebagai fokus utama perusahaan.  Namun  berkaca  pada  teori  di  atas,  bahwa  target  bisa  dicapai  melalui  suatu  rencana  kerja  yang  baik,  maka pernyataan target lebih penting menjadi kurang tepat. 

√ Target tanpa activity plan (rencana kerja untuk mencapai target) adalah mimpi. Kalaupun  kita  tidak  memiliki  activity  plan,  namun  targetnya  tercapai,  biasanya  itu  tercapai  karena  faktor by accident.  

√ Namun  activity  plan  (program  peningkatan)  yang  dilakukan  tanpa  dilandasi  oleh  target,  tetap bisa menghasilkan suatu perubahan. Ambilah contoh sistem manajemen perusahaan  Jepang  yang  menerapkan  sistem  partisipatif.  Karyawan  diharapkan  berperan  aktif  dalam  melakukan program perbaikan, baik melalui aktivitas grup kecil yang dikenal dengan istilah  Quality Control Circle atau Gugus Kendala Mutu hingga suggestion system, usulan individu 

untuk melakukan perbaikan.  

Walaupun  tidak  dilandasi  arahan  target  perusahaan,  banyak  perusahaan  Jepang  yang  menerapkan  sistem  ini  berhasil  menjadi  lebih  baik  dari  waktu  ke  waktu.  Di  lain  pihak,  perusahaan  yang  memiliki  target  yang  jelas  namun  tanpa  kegiatan  perbaikan  apapun,  berjalan di tempat.      

Namun  perlu  diingat,  activity  plan  yang  dilakukan  tanpa  dasar  perencanaan  target  yang  baik,  akan  membuat  perusahaan  melakukan  improvement  secara  sporadis  yang  justru  memperlambat  pencapaian target besar perusahaan.   

           

(2)

                           

 

Metode penyusunan aktifity plan     

                     

Beralih dari fokus target ke fokus activity plan

Contoh ini diambil dari project yang saya tangani, yakni menurunkan reject internal dan customer claim. Perusahaan itu sudah memiliki sertifikat ISO 9001. Mereka juga memiliki target dan sistem pelaporan target yang bagus dengan melakukan review pencapaian target setiap minggu. Awalnya saya cukup heran mengapa perusahaan dengan kondisi seperti ini masih tetap memiliki angka customer claim dan reject internal yang tinggi? Apa yang salah dengan perusahaan tersebut?

Saya memutuskan untuk ikut dalam rapat mingguan yang membahas pencapaian target perusahaan. Berikut catatan saya mengenai rapat tersebut :

• Rapat difokuskan pada pelaporan pencapaian target per-departemen. Setiap departemen mempresentasikan performa dalam bentuk grafik. Terkadang timbul pertanyaan, dan dijawab secara lisan oleh departemen yang bersangkutan. Akan tetapi, jika diperhatikan dengan lebih seksama, jawaban yang diberikan lebih mengarah pada permasalahan sehari-hari dan terlalu umum. Misalnya saja adalahk komunikasi antar- shift yang tidak baik, kepedulian mutu dari operator yang masih kurang, operator lupa, ada masalah mesin, dan masalah lainnya yang merupakan masalah-masalah yang umum, yang sering kali diucapkan

• Tidak ada suatu media/form minutes of meeting yang berisi tabel tindakan, penanggung jawab dan target penyelesaian, sebagai alat untuk mengontrol suatu tindakan apakah sudah dilakukan atau belum.

Rapat berikutnya melakukan hal yang sama dengan yang telah dijelaskan di atas.

Berkaca pada konsep “target bisa dicapai melalui suatu strategi yang terstruktur (activity plan)”, saya melihat ada yang hilang dari perusahaan ini. Perusahaan ini tidak memiliki activity plan!! Perusahaan memang memiliki target dan sistem pelaporan target yang baik, namun tidak memiliki strategi untuk mencapai target atau activity plan.

Kemudian saya melakukan langkah perbaikan sebagai berikut :

• Menyusun activity plan untuk tiap departemen

• Fokus rapat diubah dari pembahasan target menjadi pembahasan activity plan.

• Setiap minggu, tiap departemen mempresentasikan status activity plan masing-masing.

Apakah activity plan sudah dilakukan atau belum? Jika belum, kenapa ? jika ada kesulitan, kita bahas dan susun rencana perbaikan berikutnya! Jika belum dikerjakan, dengan alasan banyak kerjaan rutin yang harus segera diselesaikan, maka ditanyakan kapan akan bisa diselesaikan. Ketika activity plan terlalu lama tidak diselesaikan, maka permasalahan tersebut diinformasikan ke Manajemen sehingga Manajemen bisa ikut melakukan follow up.

(3)

   

Kembali  ke  polemik  target  vs  activity  plan.  Baik  target  maupun  activity  plan  sama‐sama  penting.  Dua  unsur  ini  merupakan  satu  kesatuan  yang  saling  melengkapi.    Oleh  karena  itu  dalam menyusun program perencanaan bisnis, kedua unsur tersebut harus ada. Misalnya  

√ Dalam suatu forum bisnis plan di perusahaan ABC, pimpinan menetapkan kenaikan target  penjualan sebesar 20%. Namun target saja tidak cukup, strategi apa yang akan digunakan  untuk menaikkan penjualan? Activity plan‐nya apa?   

o Berdasarkan analisa, diketahui bahwa pesaing untuk produk A adalah produk impor  yang harganya jauh lebih tinggi dari  produk A. Berdasarkan data tersebut strategi  yang  akan  dilakukan  oleh  bagian  sales  adalah  menaikkan  harga  produk  A  sebesar  10%.  

o Saat ini belum banyak perusahaan yang mengetahui bahwa produk A juga tersedia 

• Saya lakukan perubahan ini selama 3 bulan. Selama 3 bulan, saya tidak pernah melakukan rapat pencapaian target. Saya cukup melakukan rapat pembahasan activity plan. Strategi ini membuah hasil:

o Klaim Customer turun dari rata-rata 5,93 klaim per-minggu menjadi 0,75 klaim per minggu.

o Klaim customer turun dari 1863 PPM (part persejuta) menjadi 186 PPM o Reject internal turun dengan cukup signifikan.

• Line 1 turun dari 1752 PPM menjadi 468 PPM.

• Line 2 dari 943 PPM menjadi 400 PPM.

• Line 3 dari 1326 PPM menjadi 153 PPM.

• Line 4 dari 2461 PPM menjadi 476 PPM.

• Line 5 dari 2313 PPM menjadi 304 PPM. o Produktivitas naik.

• Line 1 naik dari 285 menjadi 405.

• Line 2 naik dari 152 menjadi 190.

• Line 3 naik dari 310 menjadi 360.

• Line 4 naik dari 211 menjadi 244.

o Pending turun dari rata-rata 40 part/ hari menjadi 6 part/ hari

Suatu pencapaian yang ternyata jauh lebih baik dari target yang telah ditetapkan.

(4)

di lokal. Selama ini banyak perusahaan yang membelinya langsung dari Singapura. 

Oleh  karena  itu  strategi  yang  akan  dilakukan  adalah  melakukan  promosi  melalui  pameran  dan  memberikan  sample  produk  secara  cuma‐cuma  kepada  perusahaan  yang belum memakai produk A.   

Tgl

dikeluarkan PIC Deadline

(Plan) Deadline

(Aktual) Status

1 Menaikkan harga jual produk A sebesar 10% Joni 12-Feb

1 Ikut dalam pameran pada bulan Juli 2008 Juni 10-Mar

2 Memberikan contoh produk secara cuma-cuma kepada perusahaan yang belum menggunakan produk A. Target mendapatkan 3 customer perusahaan baru

Jini 10-Jul Pesaing untuk produk A adalah

produk impor yang harganya lebih mahal 50%, sehingga masih ada peluang untuk menaikkan harga jual produk

Produk A belum banyak dikenal oleh perusahaan. Banyak perusahaan yang masih menggunakan produk impor langsung dari Singapore

Deskripsi pembahasan Tindak Lanjut

Menaikkan penjualan sebesar 20%

01-Jan

 

√ Salah  satu  perusahaan  Manufaktur  memiliki  waktu  berhenti  (down  time)  mesin  yang  tinggi,  hingga  50%,  artinya  dalam  2  shift  kerja  (15  jam),  mesin  hanya  bekerja  selama  7,5  jam.  Pimpinan  perusahaan  kemudian  menargetkan  untuk  menurunkan  down  time  mesin  menjadi  30%.  Untuk  merealisasikan  target  tersebut,  Manager  Produksi  menyusun  suatu  strategi (activity plan) sebagai berikut 

o Salah  satu  penyebab  down  time  tinggi  adalah    waktu  setting  penggantian  model  yang lama. Waktu yang diperlukan untuk setting adalah ± 1‐3 jam. Maka, salah satu  strategi yang akan dilakukan adalah mempersingkat waktu penggantian model. 

o Penyebab  down  time  tinggi  lainnya  adalah  ketidakcocokan  antara  penjadwalan  produksi  dengan  ketersediaan  material.  Kondisi  ini  sering  mengakibatkan  mesin  berhenti karena tidak ada material.  

(5)

Tgl

dikeluarkan PIC Deadline

(Plan)

Deadline (Aktual)

1 Menambah orang untuk melakukan persiapan alat, sehingga peralatan pengganti sudah siap sebelum ganti model (bisa menekan waktu persiapan alat)

Deni 20-Jan

2 Menekan waktu penggantian model, dari rata-rata 3 x/

hari menjadi 2 x / hari

Tri 01-Feb

1 Schedule produksi besok hari dikeluarkan sebelum jam 12 siang, untuk kemudian dicek ketersediaan materialnya. Jika material tidak ada maka schedule akan direvisi disesuaikan dengan material yang ada. Schedule yang sudah fix akan diberikan paling lambat jam 4 sore, untuk memberi kesempatan kepada produksi melakukan persiapan.

Maman 05-Jan

2 Membuat acuan stok minimum material. Stok minimum material ditentukan 2 hari produksi untuk mengantisipasi kemungkinan terlambatnya material.

Edi 05-Jan Waktu yang dihabiskan untuk

setting pada saat ganti model relatif tinggi, 1 s/d 3 jam

Ketidakcocokan antara schedule produksi dengan schedule material, akibatnya mesin terhenti karena tidak ada material

Deskripsi pembahasan Tindak Lanjut

Menurunkan waktu berhenti mesin dari 50% ke 30%

20 Dec'07

 

Referensi

Dokumen terkait

P embahasan dalam perhitungan dan Pemotongan PPh 21 menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.03/2008 terhadap gaji

Pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi atas pelanggaran terhadap Kode Etik Perusahaan adalah atasan insan perusahaan dan pejabat sesuai dengan

Ini yang mengfaktori adanya wujud kode bahasa campur (bahasa Inggris dan bahasa Indonesia). Hasil analisis wujud kode bahasa diperoleh dari data berjumlah 262 berupa kalimat

Pada tepi sungai Serang yang diperlihatkan pada penampang JK, lapisan atas mempunyai nilai tahanan jenis yang lebih besar, hal ini disebabkan oleh materialnya yang lebih

Khususnya kecamatan Tabanan belum di kembangkan secara optimal sebagai daya tarik wisata sedangkan daerah ini sangat berpotensi dikembangkan sebagai daya tarik wisata seperti; Pasar

Bab ini dinamai Research Method, Method saja, atau Materials and Method (lht paper2 yg baik) yang merupakan bagian dari Research Design yang telah disusun sejak di Bab

Anggrek tipe simpodial merupakan anggrek yang tidak memiliki batang utama, bunga keluar dari ujung batang dan berbunga kembali dari anak tanaman yang tumbuh, dapat dilihat pada

Chepalothorax berbentuk rostrum pendek lurus bergerigi dan berambut halus, warna rostrum coklat tua, susunan gerigi rostrum bagian atas dan berbulu halus, jumlah gerigi