• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAPORAN REVIEW MUTU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAPORAN REVIEW MUTU"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

18000 SPM Seksi 300

STANDAR PELAKSANAAN DAN

PELAPORAN

REVIEW MUTU

Sumber: PSPM No. 03

PENDAHULUAN

01 Tujuan program review mutu IAI adalah untuk meningkatkan mutu

kinerja anggota IAI dalam perikatan audit, atestasi, akuntansi dan review,

konsultansi. Tujuan program ini dicapai melalui tindakan pendidikan dan perbaikan, serta tindakan koreksi. Tujuan tersebut digunakan untuk melayani kepentingan masyarakat umum dan sekaligus untuk meningkatkan arti pentingnya keanggotaan IAI.

02 Peserta program review mute IAI ini perlu:

a. Memahami apa yang dibutuhkan untuk mencapai praktik bermutu.

b. Menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang

semestinya.

c. Memiliki prosedur review secara independen atas praktik akuntansi

dan audit mereka dan dilaksanakan paling tidak sekali dalam tiga tahun.

d. Melakukan tindakan perbaikan dan koreksi yang diperlukan.

03 SPM Seksi 100 [PSPM No. 01] Sistem Pengendalian Mutu

KantorAkuntan Publik mensyaratkan setiap kantor akuntan publik (KAP), tanpa memandang ukurannya, untuk memiliki sistem pengendalian mute atas praktik akuntansi dan auditnya. Seksi tersebut mengidentifikasi sembilan unsur pengendalian mutu dan menyatakan bahwa IKAP harus mempertimbangkan setiap unsur tersebut, sejauh dimungkinkan penerapannya dalam praktiknya, dalam menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya. Sehubungan dengan itu, Seksi itu mengatur bahwa jenis dan lingkup kebijakan serta prosedur pengendalian mutu KAP tergantung pada beberapa faktor, seperti ukuran, tingkat otonomi operasional yang diberikan bagi personel dan kantor cabangnya, jenis praktiknya, organisasinya dan pertimbangan biaya dan manfaat yang semestinya.

04 Tujuan program review mutu TAT dicapai melalui kinerja review yang

mencakup prosedur yang didesain sesuai dengan ukuran KAP dan jenis praktiknya. KAP yang melakukan audit atas laporan keuangan historis atau prospektif (audit atas laporan keuangan prospektif

(2)

dimaksudkan sebagai pemeriksaan sesuai dengan standar profesional yang berlaku) memiliki on-site quality review, sedangkan KAP yang hanya

menyediakan jasa kompilasi dan review mendapatkan off-site quality review

atas laporan pilihan yang dihasilkan dari jasa tersebut, kecuali jika mereka

memilih untuk mendapatkan on-site quality review. KAP yang tidak

menyediakan jasa-jasa tersebut tidak perlu di-review.

05 Sesudah menyelesaikan review mutu, tim pe-review membuat laporan

tertulis dan, jika ada, surat komentar sesuai dengan standar ini. KAP yang di-review mengirim dokumen-dokumen ini, dan jika ada, surat yang

menjelaskan tanggapan atas temuan dan rekomendasi tim pe-review kepada

IAI sebagai pengelola review. Dokumen-dokumen tersebut bukan merupakan

dokumen publik. Namun, KAP yang di-review dapat mengumumkan ke

publik jika mereka menginginkan setelah dokumen tersebut diterima secara formal oleh IAI sebagai pengelola review.

06 Program ini didasarkan atas prinsip bahwa pemantauan secara sistematik dan proses pendidikan adalah cara yang paling efektif untuk mencapai kinerja bermutu tinggi seluruh anggota profesi. Oleh karena itu, program ini dilandasi oleh kepercayaan bersama (mutual trust) dan

kerjasama. KAP yang di-review diharapkan mengambil tindakan yang

semestinya dalam menanggapi ketidaksempurnaan signifikan dalam pengendalian mutunya atau dalam mematuhi pengendalian mutunya. Tindakan ini akan berdampak positif clan menguntungkan. Tindakan pendisiplinan (sesuai dengan keputusan badan berwenang di profesi, baik

terhadap partner maupun stafnya) akan dilakukan hanya jika KAP yang

di-review tidak mau bekerja sama atau jika terjadi kekurangan yang sangat serius sehingga tindakan perbaikan atau koreksi tidak bermanfaat.

PERATURAN UMUM Persyaratan

07 Setiap KAP wajib mengikuti program review mutu.

Kerahasiaan

08 Review mutu harus dilakukan dengan mematuhi syarat kerahasiaan yang telah diatur dalam Aturan Erika Kompartemen Akuntan Publik. Informasi

mengenai KAP yang di-review atau informasi mengenai klien atau

personelnya, termasuk temuan review, yang berhasil ditemukan sebagai konsekuensi review merupakan informasi rahasia. Informasi tersebut tidak

boleh diungkapkan oleh anggota tim pe-review kepada siapa pun yang tidak

berkaitan dengan review tersebut atau pengelola program tersebut, atau digunakan dalam berbagai macam cara yang tidak berkaitan dengan tujuan program.

(3)

09 KAP yang di-review bertanggung jawab untuk menempuh cara-cara, jika diperlukan, untuk memenuhi kewajiban menjaga kerahasiaan klien berkaitan dengan review mutu. Dalam semua perikatan, KAP yang di-review dapat

memberitahu kliennya tentang adanya review mutu, dan pekerjaan

akuntansi dan auditing untuk kliennya dapat menjadi objek untuk review

semacam itu.

Independensi

10 Independensi harus tetap dipertahankan oleh pe-reviewl Badan

Pengatur, anggota tim pe-review, dan oleh setiap individu yang berpartisipasi

atau yang berkaitan dengan review. Konsep tentang independensi dalam Aturan Erika Kompartemen Akuntan Publik harus dipertimbangkan dalam mengukur independensi. Berkaitan dengan itu, persyaratan khusus yang ditetapkan di Lampiran A (paragraf 79) berlaku.

Benturan Kepentingan

11 Pe-reviewl Badan Pengatur atau individu yang berpartisipasi dalam

pelaksanaan atau pengelolaan review tidak boleh memiliki benturan

kepentingan dengan KAP yang di-review atau dengan klien KAP yang di-review yang kontraknya terpilih untuk di-review. Pe-review sebagai individu harus menolak kontak dengan klien atau personel KAP yang di-re-view,

apabila terdapat adanya bukti benturan kepentingan.

Kompetensi

12 Tim pe-review yang melakukan on-site quality review harus memiliki pengetahuan terkini tentang jenis praktik yang harus di-review. Individu yang me-review perikatan, baik on-site maupun of site, harus sudah terbiasa dengan praktik industri khusus klien (misalnya yang terdapat pada industri

perbankan dan asuransi) yang dipilih untuk di-review

Kecermatan dan Keseksamaan Profesional

13 Kecermatan dan keseksamaan profesional harus dijalankan dalam pelaksanaan dan pelaporan review. Hal ini menimbulkan kewajiban atas

semua yang terlibat dalam pelaksanaan review untuk memenuhi tanggung

jawab secara profesional serupa dengan auditor independen yang melakukan audit atas laporan keuangan.

Pengelolaan Review

14 Review yang dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan program

review mutu IAI harus dilaksanakan sesuai dengan standar ini di bawah

supervisi IAI. Hal ini menimbulkan kewajiban bagi KAP yang di-review untuk

menyusun dan menjadwalkan review mereka sesuai dengan prosedur

pengelolaan yang ditetapkan oleh IAI, dan untuk bekerja sama dengan TAT

dalam segala hal yang berkaitan dengan review.

18000. 3

(4)

Organisasi Tim Pe-review

15 Tim pe-review dibentuk oleh IAI atau oleh badan pengatur (regulatory body) yang berwenang sesuai dengan peraturan perundangan di bidang akuntan publik, melalui koordinasi dengan IAI.

16 Tim pe-review terdiri atas satu atau lebih individu, bergantung pada

ukuran dan jenis praktik KAP yang di-review . Salah seorang anggota tim

pe-review ditunjuk menjadi ketua tim. la bertanggung jawab untuk

mengorganisasi dan memimpin review, mengkomunikasikan temuan tim

pe-review kepada KAP yang di-review dan kepada TAI sebagai pengelola review,

dan mempersiapkan laporan dan, jika ada, surat komentar tentang review.

Ketua tim on-site dan off-site quality review harus menguji pekerjaan yang dilakukan oleh anggota tim yang lain sejauh hal ini diperlukan.

KU AL I F I K A S I S EB AG AI PE-REVIEW Umum

17 Pelaksanaan dan pelaporan atas review mutu mensyaratkan penerapan

pertimbangan profesional oleh pelaksana review. Oleh karena itu, seseorang

yang menjalankan tugas sebagai pelaksana review (baik untuk on-site

maupun off-site quality review) harus memiliki pengetahuan terkini tentang standar profesional yang berlaku. Di samping itu, kecuali badan pengatur,

pe-review wajib menjadi anggota TAI yang memiliki izin untuk berpraktik sebagai akuntan publik, dan harus masih aktif sebagai akuntan publik di posisi supervisi dalam fungsi akuntansi atau audit KAP yang mengikuti program

review mutu TAI. Pelaksana review harus menduduki salah satu dari posisi berikut ini:

a. Rekan KAP

b. Manajer atau orang yang bertanggung jawab dalam posisi supervisi.

On-Site Quality Review

18 Semua anggota tim on-site quality review paling tidak harus memiliki

pengalaman 3 tahun dalam praktik terkini sebagai auditor. Ketua tim harus memegang posisi rekan di KAP Ketua tim yang dari badan pengatur harus memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh badan pengatur. Seorang ketua tim yang bukan dari badan pengatur harus berasal dari KAP yang mendapatkan laporan wajar tanpa pengecualian atas sistem pengendalian mutunya selama tiga tahun terakhir. Seorang ketua tim harus menguasai, berdasarkan pengalaman pribadinya, berbagai jenis masalah yang dihadapi

KAP yang di-review.

19 Seseorang yang bertindak sebagai ketua tim untuk dua review

berturut-turut atas KAP yang sama tidak dapat menduduki posisi itu untuk

review mutu berikutnya terhadap KAP yang sama.

18000. 4

(5)

20 Jika diperlukan sesuai dengan jenis praktik KAP yang di-review,

seseorang dengan keahlian pada bidang tertentu dan bukan

merupakan akuntan publik dapat membantu tim pe-review dalam

kapasitas sebagai konsultan. Sebagai contoh, ahli komputer, ahli sampling statistik, aktuaris, atau pakar pendidik dalam pendidikan profesional berkelanjutan dapat berpartisipasi dalam segmen tertentu

review yang diselenggarakan. Off-Site Quality Review

21 Semua pelaksana review yang berpartisipasi dalam off site quality review (tersedia bagi KAP yang tidak melakukan audit atas laporan keuangan historis atau prospektif) harus memiliki lima tahun pengalaman dalam praktik akuntan publik pada fungsi akuntansi dan audit, serta wajib telah menyelesaikan kursus pelatihan atau kursus yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh TAT dari waktu ke waktu. Pelaksana off-site quality review harus berasal dari KAP yang selama tiga tahun terakhir mendapatkan laporan wajar tanpa pengecualian atas sistem pengendalian mutunya.

PELAKSANAAN ON-SITE QUALITYREVIEW

Tujuan

22 On-site quality review dimaksudkan untuk menyediakan dasar

memadai bagi pelaksana review untuk menyatakan pendapat apakah

selama tahun yang di-review:

a. Sistem pengendalian mutu untuk praktik akuntansi dan audit KAP

yang di-review telah memenuhi tujuan standar pengendalian mutu yang

ditetapkan oleh IAI (lihat SPM Seksi 100 (PSPM No. 01).

b. Kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP yang di-review telah

dipatuhi, sehingga memberikan keyakinan memadai bagi KAP bahwa kebijakan dan prosedur tersebut telah sesuai dengan standar profesional.

c. KAP yang di-review telah mematuhi persyaratan keanggotaan IAI (lihat

paragraf 78 tentang deskripsi persyaratan keanggotaan).

2 3 KAP yang melakukan audit atas laporan keuangan historis atau

prospektif harus mendapatkan on-site quality review karena kepentingan

masyarakat umum atas mutu audit sejenis itu dan kepentingan profesi di bidang akuntansi untuk mempertahankan mutu jasa-jasa itu.

Persyaratan Dasar

24 On-site quality review harus mencakup studi dan evaluasi tentang

dampak kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP yang di-review

terhadap praktik akuntansi dan audit selama periode satu tahun yang

telah disetujui bersama oleh KAP yang di-review dan ketua tim. Review

juga harus mencakup review kepatuhan KAP dengan persyaratan

keanggotaan IAL (Lihat paragraf 78). Oleh karena itu, tahun review

harus tidak berakhir sebelum akhir tahun kalender sebelumnya.

(6)

25 SPM Seksi 100 mensyaratkan setiap Kantor Akuntan Publik, tanpa memandang ukurannya, untuk memiliki sistem pengendalian mute atas praktik akuntansi dan audit mereka. Dinyatakan pula bahwa KAP mempertimbangkan setiap unsur pengendalian mutu berikut ini, sejauh berlaku terhadap praktiknya, dalam menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya: independensi, penentuan personel untuk

perikatan, konsultasi, supervisi, pemekerjaan (recruitment), pengembangan

profesional, peningkatan, penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien, dan inspeksi. Oleh karena itu, tim pe-review perlu memperoleh pemahaman umum atas kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP

yang di-review dengan memperhatikan sembilan unsur pengendalian

mutu. Pada umumnya, pemahaman ini diperoleh dengan cara membaca

tanggapan KAP yang di-review atas kuesioner yang dikembangkan oleh IAT.

Tim pe-review juga harus melakukan pengujian kepatuhan yang

semestinya berkaitan dengan fungsi yang leas.

26 Dalam KAP yang lebih kecil, personel senior KAP pada umumnya terlibat langsung dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penugasan personel, pemekerjaan, promosi, penerimaan dan pemeliharaan hubungan lanjut dengan klien. Banyak faktor bawaan yang melekat dalam operasi mereka (sebagai contoh, keterbatasan karena ukuran KAP, peristiwa yang secara relatif jarang terjadi, gaya manajemen yang bersifat kerjasama dan informal yang dianut oleh KAP) dapat membuat operasi efisien dan penting untuk personel senior untuk membuat keputusan itu berdasar pada penerapan judgment profesional dalam keadaan khusus daripada dengan penerapan kebijakan dan kriteria yang disebutkan sebelumnya. Demikian pula, KAP itu menemukan bahwa supervisi dan pemantauan terus menerus atas praktik mereka oleh personel senior adalah cara paling efektif untuk mencapai banyak tujuan program inspeksi formal. Ketika berbagai keadaan itu terjadi di KAP dengan jumlah profesional (akuntan dan mereka yang diharapkan mendapat gelar profesi itu) kurang atau sama dengan 10 orang selama

mayoritas tahun yang di-review, Ketua tim umumnya akan memutuskan

untuk membatasi uji kepatuhan pada fungsi yang luas (sebagai contoh, uji administratif dan arsip pegawai) hanya pada hal yang berhubungan dengan independensi, konsultasi, supervisi, dan pengembangan profesional. Hal ini

akan bermanfaat jika ketua tim menyimpulkan bahwa review atas beberapa

perikatan terpilih dan wawancara dengan personel KAP akan memberikan sarana yang cukup untuk mengidentifikasi kegagalan, jika ada, untuk mencapai. tuj uan yang melekat pada lima unsur pengendalian mutu yang lain.

27 On-site quality review harus mencakup pula:

a. Review beberapa perikatan pilihan, termasuk arsip kertas kerja dan laporan yang berkaitan, dengan tahun fiskal yang berakhir pada tahun

di-review-kecuali laporan yang lebih kini telah diterbitkan-yang

merupakan cross section memadai atas praktik akuntansi dan audit KAP

yang di-review. Jika pelaksana review menemukan kekurangan signifikan

pada kinerja perikatan tersebut atau pada pelaporan yang

18000. 6

(7)

hal ini, penting bagi pelaksana review untuk memperluas uji kepatuhan atas fungsi yang luas untuk mengidentifikasi tindakan itu. Selain itu, KAP yang di-review perlu memperluas pengujian kepatuhan terhadap fungsi yang luas untuk mengidentifikasi tindakan tersebut. Dalam hal ini, KAP

yang di-review perlu mempertimbangkan pengambilan tindakan

tambahan sesuai dengan standar profesional yang berlaku pada saat tim

pe-review meyakini laporan KAP atas laporan keuangan yang telah diterbitkan mungkin tidak semestinya atau kerja KAP tidak dapat mendukung laporan yang diterbitkan. Dalam kasus ini, KAP yang di-review perlu menyediakan tim pe-review dengan simpulan dalam bentuk tertulis (pada umumnya berupa "Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan Lebih Lanjut" yang dibuat oleh pe-review).

b. Kehadiran anggota senior KAP yang di-review dan paling tidak ketua

tim pe-review pada pertemuan akhir untuk membahas temuan dan

rekomendasi tim pe-review dan jenis laporan yang akan diterbitkan.

c. Penyiapan laporan tertulis atas hasil review dan, jika ada, surat

komentar (lihat Pelaporan atas Review paragraf .56 hingga 68).

d. Jika ada, penyiapan tanggapan tertulis oleh KAP yang di-review atas

surat komentar yang berisi tindakan yang direncanakan akan diambil oleh

KAP dengan memperhatikan rekomendasi yang dibuat oleh tim pe-review

(lihat Penerimaan Review (paragraf 69 hingga 76).

e. Pertimbangan memadai atas rekomendasi yang dibuat oleh tim

pe-review. Pertimbangan harus mencakup, jika hal ini dapat diterapkan, suatu evaluasi apakah tindakan koreksi yang akan dilaksanakan oleh KAP dan tindakan perbaikan, koreksi, dan/atau pemantauan terhadap rencana tindakan KAP perlu dilaksanakan.

28 Ikatan Akuntan Indonesia wajib menerbitkan program dan daftar pengecekan (checklist), termasuk daftar pengecekan review atas perikatan,

untuk memandu ketua tim dan anggota lain tim pe-review dalam

menjalankan tanggung jawab mereka sesuai standar ini. Kegagalan untuk menyelesaikan semua program dan daftar pengecekan yang relevan dengan

cara yang profesional menimbulkan anggapan bahwa review tidak

dilaksanakan sesuai dengan standar ini. Review seperti ini tidak dapat

diterima sebagai review yang memenuhi persyaratan program review mutu.

Persyaratan Lainnya

29 Persyaratan yang dinyatakan pada paragraf-paragraf ini adalah sebagai suplemen persyaratan dasar yang telah dinyatakan di atas.

Lingkup Review

30 Review harus mencakup praktik akuntansi dan audit KAP yang, untuk

keperluan review mutu menurut standar ini, dibatasi pada semua perikatan

18000. 7

(8)

3 1 Review harus diarahkan kepada aspek profesional praktik akuntansi dan audit KAP; review tidak perlu mencakup aspek bisnis praktik itu. Di

samping itu, anggota tim pe-review tidak perlu berhubungan atau

menghubungi semua klien KAP yang di-review dalam hubungannya

dengan review ini.

32 Tim review akan dilengkapi dengan informasi dasar tentang latar belakang KAP yang di-review oleh TAI yang mengelola review. Ketua tim pe-review harus mempertimbangkan apakah perlu meminta informasi lain yang

berguna dari KAP dalam perencanaan review. Dalam semua kasus, ketua tim

harus mengumpulkan laporan review terakhir atas KAP tersebut dan, jika ada,

surat komentar dan tanggapan terhadap surat komentar tersebut, dan surat penerimaan atas dokumen itu. Ketua tim harus mempertimbangkan apakah hal-hal yang dibahas dalam dokumen itu memerlukan perhatian tambahan untuk review saat ini, dan apakah selama dalam pelaksanaan

review perlu mengevaluasi tindakan KAP dalam menanggapi laporan dan surat komentar terdahulu.

33 Penghentian atas porsi tertentu praktik KAP yang di-review selama

tahun yang di-review harus dilaporkan sebagai keterbatasan lingkup jika

tim pe-review tidak dapat memperkirakan kepatuhan atas laporan yang diterbitkan atas nama KAP selama tahun itu. Ketua tim pe-review yang mempertimbangkan apakah laporan review mutu harus dimodifikasi dalam

keadaan ini harus berkonsultasi dengan IAI sebagai pengelola review.

34 KAP yang di-review dapat memiliki alasan yang sah untuk tidak mengizinkan kertas kerja untuk perikatan tertentu untuk di-review.

Sebagai contoh, laporan keuangan sebuah perikatan yang terpilih untuk

di-review mungkin adalah objek tuntutan pengadilan atau penyelidikan oleh Pemerintah, atau mungkin KAP diperintahkan oleh klien untuk tidak mengizinkan kertas kerja dalam penugasannya untuk di-review. Dengan

pembuktian memadai, tim pe-review dapat menerima penjelasan tersebut.

Dalam rangka mencapai simpulan dengan keterbatasan lingkup atas

perikatan yang dikecualikan yang tidak dapat dilaporkan, tim pe-review juga

perlu untuk mempertimbangkan jumlah, ukuran dan kompleksitas relatif mengenai perikatan yang dikecualikan dan harus me-review penugasan-penugasan lain dalam bidang praktik yang sama dan pekerjaan lain yang dilakukan oleh personel supervisi yang berpartisipasi dalam perikatan yang dikecualikan.

35 Dalam me-review kantor praktik (practice office), praktik akuntansi dan audit yang harus di-review meliputi laporan yang diterbitkan untuk

atau kepada kantor lain di KAP yang di-review, kantor korespondensi, atau

kantor afiliasi. Untuk situasi itu, yang di dalamnya perikatan yang terpilih

pada kantor praktik yang di-review mencakup penggunaan pekerjaan kantor

lain, koresponden atau afiliasi, tim pe-review dapat membatasi review-nya

pada porsi perikatan yang dilaksanakan oleh kantor praktik yang di-review,

(9)

Studi dan Evaluasi tentang Pengendalian Mutu 36 Tim pe-review harus memulai review-nya dengan sebuah studi dan

evaluasi tentang kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP yang

di-review atas praktik akuntansi dan auditnya dalam hubungannya dengan materi panduan yang termuat dalam Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Mutu untuk Kantor Akuntan Publik, Perumusan Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Mutu [PS PM No. 021, dan program untuk pelaksana review

yang diterbitkan oleh IAI. Sebagaimana dinyatakan sebelumnya, ketua tim

dalam review atas KAP dengan jumlah profesional kurang atau sama dengan

10 orang umumnya akan membatasi pengujian kepatuhan atas fungsi yang luas hanya yang berhubungan dengan unsur pengendalian mutu: independensi, konsultasi, supervisi, dan pengembangan profesional. Studi dan evaluasi ini, yang harus dinilai kembali secara berkelanjutan selama

pelaksanaan review, membantu tim pe-review dalam menentukan apakah

KAP yang di-review telah mengadopsi kebijakan dan prosedur yang didesain

dengan semestinya, lengkap dan sesuai dengan ukuran dan jenis praktiknya.

Lingkup Pengujian Kepatuhan

37 Berdasarkan pada pertimbangannya tentang informasi latar belakang yang diberikan oleh KAP, termasuk hasil review terakhir atas KAP, dan studi serta evaluasi atas kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP yang

di-review, tim pe-review harus mempertimbangkan apakah modifikasi atas program dan daftar pengecekan yang diterbitkan oleh TAT sudah memadai. Ketua tim kemudian harus mengembangkan rencana umum untuk

pelaksanaan review, meliputi jenis dan luas pengujian kepatuhan. Pengujian

kepatuhan harus dibuat sesuai dengan praktik KAP yang di-review dan harus

cukup lengkap untuk memberikan keyakinan memadai dalam

menyimpulkan apakah kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP

yang di-review telah dipatuhi untuk memberikan keyakinan memadai bagi

KAP dalam memenuhi standar profesional dalam pelaksanaan praktik akuntansi dan auditnya. Pengujian seperti itu harus dilakukan dengan kunjungan ke kantor praktik dan harus berhubungan dengan fungsi yang leas atau ke penugasan secara individual. Pengujian harus mencakup:

a. Review atas perikatan terpilih, termasuk arsip kertas kerja dan laporan, untuk mengevaluasi kesesuaiannya dengan standar profesional dan kepatuhannya dengan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP yang relevan, dalam pelaksanaannya.

b. Wawancara dengan personel profesional KAP dari berbagai tingkat dan, jika ada, orang lain yang bertanggung jawab atas sebuah fungsi atau aktivitas, untuk memperkirakan pemahaman dan kepatuhan mereka terhadap kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP

c. Pengumpulan bahan bukti lainnya sesuai dengan yang dibutuhkan,

sebagai contoh, dengan me-review arsip administratif dan personel yang

terpilih, arsip korespondensi yang mendokumentasikan konsultasi atas pertanyaan teknis dan etis, arsip yang membuktikan kepatuhan dengan persyaratan pendidikan profesional berkelanjutan, dan dengan mengunjungi perpustakaan KAP.

(10)

Pemilihan KAP yang D i-review

38 Proses pemilihan kantor yang akan di-review untuk KAP yang memiliki banyak kantor memerlukan pertimbangan profesional. Kunj

ungan ke kantor praktik harus memadai untuk memungkinkan tim pe-review

melakukan evaluasi apakah kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP telah cukup dikomunikasikan ke semua kantor KAP dan apakah kebijakan dan prosedur itu telah dipatuhi. Oleh karena itu, kunjungan ke kantor praktik harus menghasilkan

cross-section

yang layak atas praktik akuntansi dan audit KAP yang di-review, dan proses pemilihan

kantor yang di-review harus mencakup pertimbangan berbagai faktor-faktor

berikut ini

a. Jumlah, ukuran, dan distribusi geografis kantor.

b. Derajat sentralisasi pengendalian dan supervisi praktik akuntansi

dan audit.

c. Evaluasi tim pe-review, jika ada, atas program inspeksi KAP

d. Penggabungan atau pembukaan kantor yang belum lama terjadi.

e. Tingkat signifikan atau tidaknya konsentrasi industri (termasuk

konsentrasi erikatan pada industri risiko tinggi) dan bidang kekhususan praktik, seperti audit kepatuhan atas peraturan pemerintah atau audit

untuk industri yang diatur dengan peraturan pemerintah

(regulated),

baik KAP secara keseluruhan maupun kantor secara individual.

39 Walaupun proses pemilihan kantor yang di-review tidak memiliki kriteria yang pasti, tim pe-review harus memilih paling tidak satu kantor besar dan sepertiga dari seluruh kantor kecil.

40 Pelaksana review harus mendasarkan review-nya atas persyaratan yang

ditetapkan oleh IAI KAP

Pemilihan Perikatan

41 Jika dikombinasikan dengan prosedur lain yang dilakukan,

jumlah dan jenis perikatan akuntansi dan audit yang dipilih oleh tim

pe-review untuk di-review (lihat Lingkup

Review

[paragraf.30 hingga 35]) harus

memadai untuk menjamin tim pe-review mendapatkan keyakinan memadai

untuk mengambil keputusan berkenaan dengan apakah sistem

pengendalian mutu KAP yang di-review memenuhi tujuan standar

pengendalian mutu yang ditetapkan oleh IAI dan dipatuhi sepanjang tahun yang di-review.

42 Perikatan yang dipilih untuk di-review harus menghasilkan cross-section

memadai atas praktik akuntansi dan audit KAP yang di-review. Namun, jumlah review dan kompilasi perikatan yang dipilih untuk di-review dapat sangat dibatasi secara signifikan bila sebagian besar jam kerja akuntansi dan audit KAP dicurahkan untuk perikatan audit. Juga perhatian yang lebih besar perlu diberikan kepada perikatan audit yang memenuhi kriteria berikut ini:

18000.1 0

(11)

b. Perikatan dengan industri khusus yang lain.

c. Perikatan yang besar, kompleks atau berisiko tinggi atau klien audit

awal KAP yang di-review.

Di samping itu, sampel perikatan yang dipilih untuk di-review harus mencakup paling tidak satu audit yang dilaksanakan berdasarkan Standar Audit Pemerintahan.

43 Walaupun proses pemilihan perikatan, seperti pemilihan kantor,

tidak memiliki kriteria yang pasti, tim pe-review umumnya harus me-review

pekerjaan yang mewakili 5-10% dari total jam kerja akuntansi dan audit

KAP yang di-review. Namun, tim pe-review akan sering menemukan bahwa

memenuhi semua kriteria yang dibahas di atas akan mengakibatkan tim

pe-review harus memilih perikatan yang mewakili jam kerja akuntansi dan audit yang sangat melebihi persentase yang ditentukan oleh standar ini. Dalam keadaan seperti ini, tim pe-review harus secara berhati-hati mempertimbangkan apakah:

a. Perhatian yang memadai telah diberikan pada bidang audit yang penting melalui review perikatan.

b. Terlalu menekankan pada keinginan untuk me-review pekerjaan

yang dilakukan oleh semua atau hampir semua personel supervisi.

c. Pertimbangan yang memadai telah diberikan terhadap pemilihan

perikatan berdasarkan KAP secara keseluruhan. Sebagai contoh, jika dua kantor terpilih untuk di-review dan masing-masing memiliki satu klien besar pada industri khusus yang sama, pertimbangan harus diberikan untuk memilih salah satu dari kontrak-kontrak tersebut untuk di-re-view.

Lingkup Review atas Perikatan

44 Review atas perikatan harus mencakup review atas laporan keuangan, laporan akuntan, arsip kertas kerja dan korespondensi, termasuk diskusi

dengan personel profesional KAP yang di-review. Review atas perikatan audit

harus meliputi semua bidang kunci di dalam perikatan yang terpilih untuk menenukan apakah perikatan telah dilaksanakan secara terencana dengan balk, dilaksanakan secara memadai dan prosedur dokumentasi semestinya telah dilakukan sesuai dengan standar profesional dan kebijakan

dan prosedur pengendalian mutu KAP yang di-review.

45 Untuk setiap perikatan yang di-review (audit, review, dan kompilasi),

tim pe-review harus mendokumentasikan apa saja yang membuat tim

tersebut yakin bahwa:

a. Laporan keuangan tidak disajikan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (atau, jika berlaku, basis akuntansi komprehensif yang lain).

b. KAP tidak memiliki dasar memadai sesuai dengan standar profesional

yang berlaku atas laporan yang diterbitkannya.

c. Dokumentasi atas perikatan tidak mendukung laporan yang

(12)

46 Jika tim pe-review mencapai simpulan negatif berkaitan dengan butir a, b dan c, ketua tim harus secepatnya memberitahu pihak berwenang

semestinya di KAP yang di-review (umumnya melalui formulir: Hal-hal yang

Perlu Dipertimbangkan Lebih Lanjut). KAP yang di-review harus menyelidiki

hal yang ditanyakan oleh tim pe-review dan menentukan tindakan apa, jika

ada, yang harus diambil. KAP yang di-review harus memberitahu ketua tim

tentang hasil penyelidikannya dan menyerahkan dokumen tentang tindakan yang diambil atau yang direncanakan atau alasan tentang tidak perlunya dilakukan tindakan. Jika KAP yang di-re-view meyakini bahwa mereka tetap mendukung laporan yang mereka terbitkan sebelumnya dan tim pe-review tetap yakin bahwa terdapat kegagalan yang signifikan dalam mencapai simpulan yang semestinya dalam penerapan standar

profesional, tim pe-review harus meneruskan review-nya dengan

mengajukan semua pertanyaan yang tersisa pada KAP yang di-review dan,

jika diperlukan, kepada IAI sebagai pengelola review. Tim review harus juga

mempertimbangkan apakah diperlukan untuk memperluas lingkup review

dengan memilih perikatan tambahan untuk menentukan luas dan penyebab penyimpangan yang signifikan dari standar profesional.

47 Dalam mengevaluasi tanggapan KAP yang di-review, tim pe-review

harus menyadari bahwa tim tidak membuat penguj tan atas laporan keuangan yang dipertanyakan sesuai dengan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAI. Tim tidak boleh melakukan akses catatan klien dan diskusi dengan klien, serta mendapatkan pengetahuan tertentu tentang bisnis klien. Meskipun demikian, ketidaksepakatan mengenai penyelesaian tentang hal-hal tersebut dapat berlangsung dalam beberapa keadaan dan KAP yang di-review harus

menyadari bahwa mereka dapat ditanyai oleh IAI KAP sebagai pengelola review

berkenaan dengan hal-hal yang tidak dapat dipecahkan tersebut.

Pertemuan Akhir (Exit Conference)

48 Sebelum menerbitkan laporannya dan, jika ada, surat komentar, tim

pe-review wajib mengkomunikasikan simpulan mereka kepada anggota senior KAP yang di-review pada pertemuan akhir, yang juga dapat dihadiri oleh individu yang bertanggung jawab atas kekeliruan. KAP yang di-review

berhak untuk mendapatkan informasi pada pertemuan akhir tentang segala

hal yang dapat mempengaruhi laporan review dan tentang semua temuan

dan rekomendasi signifikan yang akan dimasukkan dalam surat komentar. Oleh karena itu, kecuali dalam keadaan yang luar biasa yang harus dijelaskan kepada KAP yang di-review, pertemuan akhir harus ditunda jika terdapat ketidakpastian tentang laporan yang akan diterbitkan atau tentang hal-hal yang akan dimasukkan dalam surat komentar. Pertemuan akhir juga merupakan sarana yang tepat untuk memberikan saran kepada KAP, yang

18000.1 2

(13)

PELAKSANAAN OFF-SITE QUALITYREVIEW

Tujuan

49 Tujuan off-site quality review adalah menyediakan bagi pelaksana

review dasar yang memadai untuk mengungkapkan keyakinan terbatas bahwa laporan keuangan dan laporan akuntan yang berkaitan dengan perikatan review dan kompilasi yang diajukan untuk di-review tidak menyimpang, dalam semua hal yang material, dari persyaratan yang

ditetapkan dalam standar profesional. Tujuan ini berbeda dengan tujuan

on-site quality review, karena off site quality review hanya dapat dilakukan pada KAP yang melakukan perikatan review atau kompilasi tetapi tidak melakukan audit atas laporan keuangan historis atau prospektif. Laporan

review akuntan hanya menyatakan keyakinan terbatas atas laporan keuangan, dan laporan kompilasi akuntan menyatakan bahwa akuntan tidak memberikan pendapat atau bentuk keyakinan lain atas laporan

keuangan historis atau prospektif. KAP yang hanya memberikan jasa review

dan kompilasi diwajibkan untuk menyelenggarakan off-site quality review

saja, kecuali YAP yang akan di-review memilih untuk mendapatkan on-site quality review. Namun, hal ini tidak membebaskan KAP dari kewajiban untuk memiliki sistem pengendalian mutu (lihat paragraf 03).

Persyaratan Dasar

j50 KAP yang di-review harus menyediakan informasi ringkas yang menunjukkan umlah klien review atau kompilasinya dan jenis jasa yang diberikan kepada klien-klien tersebut, yang disusun menurut kategori industri utamanya. Informasi itu harus diberikan kepada setiap rekan KAP yang bertanggung jawab atas penerbitan laporan review atau kompilasi. Berdasarkan informasi itu, pelaksana review atau IAI KAP sebagai pengelola

review, umumnya segera akan memilih jenis perikatan yang akan diajukan untuk di-review, sesuai dengan panduan berikut ini:

a. Pilih satu perikatan review atau kompilasi yang mengandung sebuah

laporan atas satu set lengkap laporan keuangan sebagai lawan dari laporan kompilasi atas laporan keuangan yang mengabaikan hampir semua pengungkapan yang disyaratkan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum atau basis akuntansi komprehensif yang lain, untuk setiap rekan KAP yang bertanggung jawab atas penerbitan laporan-laporan itu. Paling tidak dua perikatan harus dipilih dari KAP yang di-review.

b. Dalam pemilihan perikatan untuk di-review, masukkan baik perikatan

review maupun kompilasi, jika kedua jasa itu dilakukan semua. Juga usahakan untuk mencakup klien-klien yang beroperasi pada industri-industri yang berbeda dan kontrak-kontrak yang melibatkan laporan keuangan prospektif maupun laporan keuangan historis.

c. Sebagai tambahan dalam pemilihan yang dilakukan pada butir a di

atas, pilih, jika ada, satu set laporan keuangan yang mengabaikan hampir semua pengungkapan yang disyaratkan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum atau basis akuntansi komprehensif lainnya, dan laporan kompilasi akuntan yang bersangkutan. Namun, jika praktik akuntansi KAP hanya terdiri atas laporan kompilasi atas laporan keuangan yang mengabaikan hampir semua pengungkapan yang disyaratkan, KAP wajib menyerahkan laporan keuangan dan laporan akuntan yang bersangkutan untuk dua perikatan.

(14)

KAP yang di-review harus menyerahkan laporan keuangan yang semestinya dan laporan akuntan yang bersangkutan, menyembunyikan identitas klien jika klien menginginkannya, bersama dengan informasi latar belakang tertentu dan representasi setiap perikatan. KAP yang di-review

juga harus menyerahkan informasi berkenaan dengan kepatuhannya terhadap persyaratan keanggotaan IAI. (Lihat paragraf 78).

51 Off-site quality review hanya meliputi review atas laporan keuangan historis dan prospektif yang diserahkan oleh KAP yang di-review dan laporan

review atau laporan kompilasi akuntan atas laporan keuangan, bersama dengan informasi latar belakang dan representasi yang diserahkan oleh KAP yang di-review. Tujuan review atas perikatan ini adalah untuk mempertimbangkan apakah laporan keuangan yang ada sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum atau, jika ada, dengan basis akuntansi komprehensif yang lain, dan apakah laporan akuntan sesuai dengan standar profesional yang berlaku. Off site quality review tidak meliputi review atas kertas kerja dalam perikatan yang diajukan untuk di-review, pengujian atas arsip administratif dan personalia KAP, wawancara dengan personel tertentu KAP, atau prosedur-prosedur lain sebagaimana

yang dilakukan dalam on-site quality review.

52 Oleh karena itu, off-site quality review tidak menyediakan bagi

pelaksana review, dasar untuk menyatakan semua bentuk keyakinan atas

kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP untuk praktik akuntansinya.

Laporan pelaksana review hanya menunjukkan tidak adanya hal-hal yang

menarik perhatian pelaksana review yang menyebabkan mereka yakin

bahwa laporan review dan kompilasi yang diajukan untuk di-review tidak

memenuhi persyaratan standar profesional.

53 KAP yang mendapatkan off-site quality review wajib memberikan

tanggapan secepatnya atas pertanyaan yang timbul pada saat review, baik

dalam bentuk lisan maupun tulisan dalam formulir: "Hal-hal yang Perlu

Dipertimbangkan Lebih Lanjut." Pelaksana re-view akan menghubungi KAP,

sebelum menerbitkan laporan review, untuk menjelaskan pertanyaan yang

timbul pada saat review dilaksanakan.

54 Walaupun off-site quality review tidak menyediakan bagi pelaksana

xeview dasar untuk menyatakan semua bentuk keyakinan atas kebijakan dan

prosedur pengendalian mutu KAP untuk praktik akuntansinya, review jenis

ini dapat menyediakan kepada pelaksana re-view, dasar untuk menyatakan

simpulan bahwa KAP tidak memiliki keyakinan memadai untuk memenuhi standar profesional dalam pelaksanaan praktik akuntansinya sepanjang tahun yang di-review (adverse report). Dalam keadaan itu, KAP yang di-review

diharapkan untuk mengambil tindakan perbaikan atas sistem pengendalian mutunya dan atas perikatan dengan kekurangan yang signifikan. Di

(15)

55 Pelaksana review yang melakukan off site quality review wajib mendokumentasikan pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan program dan daftar pengecekan yang diterbitkan oleh IAI untuk keperluan itu. Kegagalan untuk menyelesaikan semua program dan daftar pengecekan yang relevan secara profesional menimbulkan

anggapan bahwa review tidak dilakukan sesuai dengan standar ini. Review

seperti itu tidak dapat dianggap memenuhi persyaratan program review

mutu.

PELAPORAN REVIEW

U mu m

56 Dalam jangka waktu tiga puluh hari setelah tanggal pelaksanaan pertemuan akhir atau tanggal penyelesaian off site quality review, ketua tim harus menyerahkan laporan tertulis dan, jika diperlukan, surat

komentar kepada KAP yang di-review. Laporan tentang review yang

dilakukan KAP diterbitkan dengan kertas surat berkepala surat KAP pe-review. Laporan oleh tim pe-review yang dibentuk oleh Kompartemen Akuntan Publik diterbitkan dengan kertas surat berkepala Kompartemen Akuntan Publik. Semua laporan lain diterbitkan dengan kertas surat berkepala TAT sebagai pengelola review. Laporan tentang on-site quality review umumnya harus bertanggal pelaksanaan pertemuan akhir.

Laporan tentang off site quality review umumnya harus bertanggal

penyelesaian prosedur review.

57 Ketua tim atau, asosiasi KAP yang diberi wewenang untuk melakukan review harus memberitahukan IAI sebagai pengelola review

bahwa review telah diselesaikan dan harus menyerahkan kepada TAI sebuah copy laporan dan surat komentar, jika ada, dan kertas-kertas kerja yang ditentukan dalam program dan daftar pengecekan yang diterbitkan oleh IAI.

58 KAP yang di-review harus menyerahkan sebuah copy laporan, surat komentar, jika ada, dan tanggapannya atas semua hal yang dibahas dalam laporan atau surat komentar kepada IAI sebagai pengelola review

dalam jangka waktu tiga puluh hari setelah KAP yang di-review menerima

laporan dan surat komentar.

59 KAP yang di-review tidak diperbolehkan mempublikasikan hasil

review atau mendistribusikan copy laporan kepada stafnya, kliennya atau pihak lain sampai dengan KAP tersebut diberitahu bahwa laporan

telah diterima oleh IAI sebagai pengelola review, sebagai pemberitahuan

bahwa review yang telah dilaksanakan telah memenuhi persyaratan

program review mutu IAL IAI tidak akan mempublikasikan hasil review

kepada masyarakat umum, namun atas permintaan, dapat

mengungkapkan informasi berikut ini:

a. Nama dan alamat KAP

(16)

18000.1 6 Laporan tentang On-Site Quality Review

60 Laporan tertulis tentang on-site quality review harus menunjukkan lingkup review, termasuk semua keterbatasan yang ada; suatu deskripsi tentang karakteristik umum sistem pengendalian mutu; pendapat tentang apakah sistem pengendalian mutu untuk praktik akuntansi dan audit KAP

yang di-review memenuhi tujuan standar pengendalian mutu yang

ditetapkan oleh IAI dan telah dipatuhi sepanjang tahun yang di-review

untuk memberikan keyakinan memadai bagi KAP mengenai kesesuaiannya dengan standar profesional; dan suatu deskripsi tentang alasan-alasan yang mendasari kualifikasi pendapat. Laporan juga harus menunjukkan apakah KAP mematuhi persyaratan keanggotaan IAI, dalam semua hal yang material, dan suatu deskripsi tentang alasan-alasan yang mendasari penyimpangan yang terjadi.

61 Ketua tim dapat menerbitkan laporan wajar tanpa pengecualian

(unqualified opin-ion), wajar dengan pengecualian, atau tidak wajar atas

review yang telah dilaksanakan. Dalam menentukan jenis laporan yang akan diterbitkan, ketua tim harus mempertimbangkan panduan yang disajikan pada Lampiran B [paragraf 80]. Bentuk standar untuk laporan wajar tanpa pengecualian disajikan pada Lampiran C [paragraf 81]. Contoh laporan wajar dengan pengecualian dan tidak wajar disajikan pada Lampiran D [paragraf 82].

Laporan tentang Off Site Quality Review

62 Laporan tertulis tentang off site quality review harus menggambarkan

keterbatasan lingkup review dan menolak memberikan pendapat atau setiap

bentuk pemberian keyakinan atas kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP terhadap praktik akuntansinya; menunjukkan apakah terdapat petunjuk yang membuat pelaksana review yakin bahwa laporan review

dan/atau kompilasi yang diajukan untuk di-review tidak memenuhi

persyaratan standar profesional dalam semua hal yang material; dan, jika ada, menjelaskan jenis umum penyimpangan-penyimpangan signifikan dari standar profesional. Jika terjadi penyimpangan, laporan juga harus mencakup simpulan pelaksana review bahwa KAP tidak memiliki keyakinan memadai untuk memenuhi standar profesional dalam

pelaksanaan praktik akuntansinya sepanjang tahun yang di-review. Laporan

juga harus menyatakan apakah terdapat petunjuk yang membuat pelaksana

review yakin bahwa KAP tidak mematuhi persyaratan keanggotaan IAl.

63 Dalam menentukan jenis laporan yang akan diterbitkan, pelaksana

review harus mempertimbangkan panduan yang disajikan pada Lampiran G [paragraf 85]. Bentuk standar laporan wajar tanpa pengecualian atas off-site quality review disajikan pada Lampiran H [paragraf 86]. Contoh jenis laporan yang lain disajikan pada Lampiran I [paragraf 87]

Surat Komentar

64 Surat komentar wajib untuk diterbitkan dalam hubungannya dengan

on-site qual-ity review jika terdapat hal-hal yang berakibat diperlukannya modifikasi atas bentuk standar

(17)

laporan atau jika terdapat hal-hal yang diyakini oleh tim pe-review akan berakibat pada kondisi yang tercipta yang di dalamnya terdapat lebih dari kemungkinan tipis bahwa KAP tidak akan memenuhi standar profesional pada

perikatan pekerjaan akuntansi dan audit, atau jika KAP yang di-review telah

gagal untuk mematuhi satu atau lebih persyaratan keanggotaan IAI. Surat Komentar harus berisi rekomendasi yang terinci untuk tindakan korektif penyembuhan oleh KAP yang di-review hingga IAI yang mengelola review

dapat mengevaluasi apakah tanggapan KAP atas temuan hasil review adalah

tanggapan positif yang konsisten dengan tujuan program review mutu dan

apakah tindakan yang diambil atau direncanakan oleh KAP tampak sesuai dengan keadaan.

65 Surat komentar atas on-site quality review harus disusun sesuai dengan panduan dan contoh yang disajikan pada Lampiran E [paragraf 83].

Sebuah contoh tentang tanggapan oleh KAP yang di-review disajikan pada

Lampiran F [paragraf 84].

66 Surat komentar wajib untuk diterbitkan dalam hubungannya dengan

off site qual-ity review jika terdapat hal-hal yang berakibat pada kualifikasi

atas bentuk baku laporan atau jika pelaksana review melihat

penyimpangan-penyimpangan lain dari standar profesional yang dianggap bukan merupakan penyimpangan yang signifikan tetapi harus dipertimbangkan oleh KAP yang di-review dalam mengevaluasi kebijakan dan prosedur pengendalian mutu atas praktik akuntansinya, atau jika KAP telah gagal untuk mematuhi satu atau lebih persyaratan keanggotaan IAI. Surat komentar harus berisi gambaran rinci atas temuan dan rekomendasi sehingga IAI

sebagai pengelola review dapat mengevaluasi apakah tindakan yang diambil

atau direncanakan oleh KAP sesuai dengan keadaan.

67 Dalam penulisan surat komentar dalam off site quality review, perlu dipertimbangkan panduan dan contoh di Lampiran J [paragraf 88]. Sebuah

contoh tentang tanggapan oleh KAP yang di-review disajikan pada Lampiran

K [paragraf 89].

68 Bila surat komentar diterbitkan bersama dengan laporan wajar dengan pengecualian atau tidak wajar dalam on-site atau off site quality review,

laporan tentang review wajib mengacu ke surat komentar tersebut. Tidak ada

kewajiban untuk mengacu ke surat komentar dalam laporan wajar tanpa pengecualian.

Penerimaan Review

69 Sebuah atau beberapa komite perlu dibentuk oleh TAT dengan

tujuan untuk mempertimbangkan hasil-hasil review yang dikelolanya, yang

18000.1 7

(18)

70 Tanggung jawab komite adalah untuk mempertimbangkan apakah:

a. Review telah dilaksanakan sesuai dengan standar ini dan materi panduan yang bersangkutan.

b. Laporan, surat komentar, jika ada, dan tanggapan terhadapnya telah

sesuai dengan standar ini dan materi panduan yang bersangkutan.

c. Diperlukan tindakan korektif clan perbaikan di samping yang telah

dijelaskan oleh KAP yang di-review dalam surat tanggapannya. Contoh

tindakan korektif tersebut adalah mewajibkan individu tertentu untuk mendapatkan jenis dan jumlah yang ditetapkan dalam pendidikan profesional berkelanjutan, mewajibkan KAP untuk menjalankan pro-gram inspeksi yang lebih lengkap, mewajibkan KAP untuk mengontrak akuntan

publik lain untuk melakukan review sebelum penerbitan laporan keuangan,

atau dengan mencoba untuk memperkuat staf profesionalnya.

d. Diharuskan untuk memantau tindakan korektif yang

diimplementasikan oleh KAP yang di-review. Contoh prosedur

pemantauan adalah mewajibkan KAP untuk menyerahkan informasi yang berkaitan dengan pendidikan profesional berkelanjutan yang diperoleh personel KAP, laporan inspeksi atau laporan akuntan publik lain yang

dikontrak untuk melakukan review sebelum penerbitan laporan keuangan.

Kunjungan kembali oleh ketua tim dan review mutu yang dipercepat adalah contoh lain prosedur pemantauan.

71 Jika tidak ada tindakan yang bersifat korektif tambahan yang

dianggap perlu dilakukan, komite dan tim pe-review menerima laporan dan

memberitahu KAP yang di-review. Jika tindakan tambahan oleh KAP yang

di-review atau jika prosedur pemantauan dianggap perlu, KAP akan diwajibkan untuk membuktikan persetujuannya secara tertulis sebelum laporan diterima.

72 Meskipun jarang sekali terjadi, jika ada ketidaksepakatan antara

komite dan tim pe-review atau KAP yang di-review yang tidak dapat diatasi

oleh kemauan baik pihak yang bersangkutan, komite dapat meminta agar masalah itu diteruskan kepada JAI untuk keputusan terakhir. Dalam keadaan ini, JAI dapat berkonsultasi dengan Ketua Dewan SPAP dan/atau Ketua Dewan Pertimbangan Profesi..

73 Dalam mencapai simpulannya, komite diberi wewenang untuk melakukan penyelidikan apa pun atau melakukan tindakan apa pun yang dianggap perlu dalam keadaan itu, termasuk meminta revisi atas laporan,

surat komentar atau tanggapan KAP yang di-review, dengan

mempertimbangkan fakta bahwa program review mutu bersifat positif dan

perbaikan, dan berdasarkan pada saling percaya dan bekerja sama. Oleh karena itu, dalam menentukan jenis dan kebutuhan tindakan korektif tambahan atau prosedur pemantauan, komite harus mempertimbangkan jenis, signifikan atau tidaknya, pola dan pervasif atau tidaknya kekurangan yang ada pada perikatan. Komite harus mengevaluasi apakah rekomendasi tim

pe-review ditujukan terhadap kekurangan itu dan apakah tanggapan KAP

18000.1 8

(19)

18000.1 9

dilaksanakan. Dalam review berikutnya, simpulan komite harus sangat

dipengaruhi oleh temuan bahwa KAP yang di-review tidak melaksanakan tindakan korektif signifikan yang mereka sanggupi untuk dilaksanakan dan berdasarkan penilaian komite dianggap sebagai suatu kegagalan. Jika kegagalan tersebut terus berlanjut, walaupun telah dituntut untuk melakukan tindakan korektif dan telah dilakukan pemantauan memadai, komite harus mempertimbangkan apakah tindakan perbaikan dan yang bersifat korektif telah merupakan respon memadai terhadap situasi tersebut.

74 Jika KAP yang di-review menolak untuk bekerja sama, gagal untuk memperbaiki kekurangan yang material, atau ditemukan memiliki kekurangan yang sangat serius dalam kinerjanya, yang dengan pendidikan maupun tindakan korektif untuk perbaikan tidak lagi memadai untuk mengatasinya, TAI dapat mengambil tindakan-tindakan, dengan mengacu kepada prosedur baku yang ditetapkan oleh IAI,mengakibatkan

pemberhentian keanggotaan atau partisipasi KAP dari program review mutu

TAI.

75 Jika hasil review mutu dapat mengakibatkan pemberhentian KAP dari

keanggotaan IAI, KAP memiliki hak banding sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga IAI. IAI memiliki wewenang untuk menegaskan atau mengurangi tajamnya temuan, namun TAT tidak memiliki wewenang untuk meningkatkan tajamnya temuan.

76 Jika KAP diberhentikan dari keanggotaan IAI, KAP yang bersangkutan

tidak terkena kewajiban untuk mengikuti program review mutu.

K U A L I F I K A S I A N G G O T A K O M I T E

77 Setiap anggota komite yang dibebani tanggung jawab atas penerimaan hasil review harus masih aktif di praktik publik pada tingkat supervisi terhadap fungsi akuntansi atau audit pada KAP, sebagai rekan KAP, atau sebagai manajer atau menduduki posisi setingkat dengan supervisi. Sebagian besar anggota wajib memiliki kualifikasi yang disyaratkan sebagai

ketua tim on-site quality review. Seorang anggota tidak dapat berpartisipasi

dalam semua pembahasan atau memiliki hak suara yang berkaitan dengan KAP yang di-review, jika anggota tersebut tidak independen atau memiliki konflik kepentingan dengan KAP tersebut.

(20)

LAMPIRAN 1

78 Persyaratan untuk anggota IAI yang mengikuti program review mutu:

1. Anggota IAI harus mematuhi persyaratan IAI untuk wajib di-review

dengan:

a. Mendapatkan review yang dikelola di bawah program

review mute yang dikelola oleh IAI tersebut.

b. Meratuhi semua standar dan persyaratan program

pemantauan praktik yang berlaku dan dengan semua persyaratan tambahan yang mungkin ditetapkan atau dimodifikasi dari waktu ke waktu oleh IAI.

2. IAI wajib menetapkan persyaratan keanggotaan tambahan berikut ini:

a. Memastikan bahwa KAP secara hukum adalah sah

melakukan praktik akuntan publik, dan setiap rekan KAP yang memenuhi syarat untuk keanggotaan IAI adalah anggota IAI.

b. Mematuhi standar pengendalian mutu yang ditetapkan oleh

IAI.

c. Memastikan bahwa semua profesional di KAP yang

ditempatkan di Indonesia, termasuk akuntan publik dan bukan akuntan publik, mengambil bagian dalam memenuhi syarat pendidikan profesional berkelanjutan sesuai dengan yang diberlakukan oleh IAI KAP

d. Membayar iuran sebagaimana ditetapkan oleh IAI, dan

mematuhi peraturan-peraturan IAI yang ditetapkan dari waktu ke waktu oleh komite IAl dalam semua hal yang berhubungan dengan kompetensinya; bekerja sama dengan komite yang bertanggung

jawab mengelola review mutu KAP, termasuk hal-hal yang berkaitan

dengan disiplin; dan mematuhi segala sanksi yang mungkin dijatuhkan oleh komite.

3. IAI juga wajib menetapkan persyaratan tambahan review mutu

berikut ini:

a. Setiap anggota tim pe-review yang melaksanakan review

mutu atas KAP harus berasal dari KAP yang menjadi anggota IAI. Dan KAP yang merupakan asal ketua tim pe-review harus menerima

laporan wajar tanpa pengecualian atas review mutu yang baru saja

dilaksanakan dan laporan itu harus meliputi kepatuhan NAP terhadap persyaratan keanggotaan IAI.

b. Laporan, surat komentar, dan tanggapan KAP yang

di-review harus ditempatkan dalam arsip kantor pusat IAI KAP

c. Review mutu harus mencakup pengujian yang semestinya

atas kepatuhan KAP terhadap persyaratan keanggotaan IAI dan

18000.2 0

(21)

LAMPIRAN A 79 Persyaratan Independensi

Review Timbal Balik (Reciprocal Review)

1. Review timbal balik tidak boleh dilakukan. Hal ini berarti bahwa KAP

tidak dapat melakukan review atas KAP yang melakukan review mutu terakhir

mereka. Hal ini juga berarti bahwa tidak ada profesional yang dapat menjadi

anggota tim pe-review yang melakukan re-view atas KAP yang

profesionalnya berpartisipasi dalam review terakhir atas KAP tempat kerja profesional tersebut.

Hubungan dengan Klien KAP yang Di-review

2. Para anggota tim pe-review dan, dalam hal review dilakukan oleh KAP,

KAP pelaksana review dan personelnya bukan orang yang memiliki sekuritas

atau memiliki hubungan keluarga atau hubungan lain dengan klien KAP yang

di-review. Namun, anggota tim pe-review yang memiliki sekuritas klien KAP yang di-review tidak boleh me-review perikatan klien itu, karena independensi penampilan individual akan berkurang. Di samping itu, dampak terhadap independensi karena hubungan keluarga atau hubungan lain yang kemungkinan berakibat hilangnya independensi penampilan harus dipertimbangkan saat mengangkat anggota tim untuk tugas itu.

Hubungan dengan KAP yang Di-review

3. KAP pelaksana review harus mempertimbangkan semua hubungan

keluarga atau hubungan lain antara manajemen senior pada tingkat

organisasional dan fungsional di KAP pelaksana review dengan KAP yang

di-review dan harus memperkirakan kemungkinan berkurangnya

independensi.

4. Jika biaya untuk korespondensi, baik yang dibayar oleh KAP yang

dihubungi maupun yang dibayar oleh klien, yang melibatkan KAP yang

di-review dan KAP pe-review atau KAP tempat bekerja anggota tim pe-review

berjumlah material untuk setiap KAP, independensi untuk kepentingan program ini dipandang berkurang.

5. Jika hubungan berkelanjutan (continuing arrangements) terjadi antara

KAP yang di-review dengan KAP pelaksana review atau dengan KAP tempat

bekerja anggota tim pe-review yang melibatkan fee, pemanfaatan bersama fasilitas kantor atau staf profesional, independensi untuk kepentingan program ini dipandang berkurang. Demikian pula, independensi penampilan akan berkurang jika terjadi pemanfaatan bersama hubungan

berbagi (sharing arrangements) yang melibatkan, sebagai contoh, program

pendidikan berkelanjutan rutin, konsultasi ekstensif, review sebelum

18000.2 1

(22)

akuntansi. Dalam keadaan ini, KAP yang terlibat berbagi materi dan jasa yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari sistem pengendalian mutu

mereka. Namun, kekurangan ini dapat dihilangkan jika review independen

yang dibuat atas materi yang dimanfaatkan bersama (seperti program pendidikan berkelanjutan atau manual audit dan akuntansi) dilakukan sebelum review mutu dimulai dan review independen itu diterima oleh IAI sebelum tanggal itu. (KAP yang memanfaatkan bersama materi dan jasa

dianjurkan untuk berkonsultasi dengan IAI jika review independen atas materi

dan jasa yang dimanfaatkan bersama itu dianggap perlu.) Demikian pula,

independensi untuk keperluan program ini tidak berkurang oleh kinerja review

atas dokumen pengendalian mutu KAP, review awal atau review konsultasi awal atas prosedur pengendalian mutu KAP, atau inspeksi.

18000.2 2

(23)

LAMPIRAN B

80 Pertimbangan dalam Penentuan Jenis Laporan yang Diterbitkan atas

On-Site Quality Review

Keterbatasan Lingkup Review

1. Laporan wajar dengan pengecualian harus diterbitkan jika lingkup

review dibatasi oleh kondisi yang menghalangi penerapan satu atau lebih

prosedur review yang dianggap penting dalam keadaan itu dan tim pe-review

tidak dapat mencapai tujuan prosedur itu melalui prosedur pengganti lain. Sebagai contoh, sebagaimana diatur dalam standar, tim pe-review dapat menerapkan prosedur pengganti yang tepat jika satu atau lebih perikatan tidak termasuk dalam lingkup review karena alasan yang sah, tetapi umumnya tidak dapat menerapkan prosedur pengganti jika bagian signifikan dari praktik akuntansi dan audit KAP sepanjang tahun yang di-review, telah dilepaskan sebelum review dimulai. Ketua tim pe-review yang mempertimbangkan kualifikasi laporan review untuk keterbatasan lingkup

harus berkonsultasi dengan TAT sebagai pengelola review.

Jenis dan Signifikan atau Tidaknya Kekurangan dalam Perikatan

2. Tujuan yang tidak bisa dikesampingkan dari sistem pengendalian mutu adalah memberikan keyakinan memadai bagi KAP atas pemenuhan standar profesional dalam pelaksanaan praktik akuntansi dan auditnya. Jika

tim pe-review menghadapi kegagalan yang signifikan dalam mencapai

simpulan yang semestinya, khususnya yang disyaratkan dalam penerapan SA Seksi 390 [PSA No. 49] Pertimbangan atas Prosedur yang Tidak Dilaksanakan pada Tanggal Laporan Auditor dan SA Seksi 561 [PSA No. 47]

Penemuan Kemudian Fakta yang Ada pada Tanggal Laporan Auditor, tim menemukan indikasi yang pasti bahwa dalam perikatan itu, KAP gagal untuk

memenuhi standar profesional. Tugas pertama tim pe-review dalam keadaan

seperti ini adalah mencoba untuk menentukan mengapa terjadi kegagalan. Penyebab kegagalan mungkin berhubungan dengan sistem dan dapat mempengaruhi jenis laporan yang diterbitkan jika, sebagai contoh:

a. Kegagalan yang berhubungan dengan praktik industri khusus dan

KAP tidak memiliki pengalaman dalam industri itu dan tidak mencoba untuk mendapatkan pelatihan pada industri itu atau mendapatkan konsultasi dan bantuan yang semestinya

b. Kegagalan yang berhubungan dengan hal yang dicakup oleh

pernyataan profesional baru dan KAP telah gagal untuk mengidentifikasi melalui program pengembangan profesional atau supervisi yang semestinya mengenai relevansi pernyataan itu pada praktiknya.

c. Kegagalan harus terdeteksi jika kebijakan dan prosedur pengendalian

mutu KAP diikuti.

d. Kegagalan harus terdeteksi oleh penerapan kebijakan dan

prosedur pengendalian mutu yang umumnya ditemukan dalam KAP yang sejenis dalam ukuran atau jenis praktik. Pertimbangan sering dapat dibuat oleh pe-review berdasar pengalaman atau pengetahuan pribadi; dalam beberapa kasus, pe-review ingin berkonsultasi dengan TAT

sebagai pengelola review sebelum mencapai simpulan tertentu.

18000. 23

(24)

3. Kegagalan untuk memenuhi standar profesional atas sebuah perikatan dapat merupakan akibat dari kesalahan individu dan karenanya

tidak berarti bahwa laporan review harus wajar dengan pengecualian atau

tidak wajar. Namun jika pelaksana review yakin bahwa kemungkinan

penyebab (sebagai contoh, kegagalan untuk menyediakan atau mengikuti kebijakan yang semestinya untuk supervisi atas kerja asisten) kegagalan yang signifikan untuk memenuhi standar profesional pada satu perikatan juga

terdapat pada perikatan lain, pelaksana review perlu untuk

mempertimbangkan secara seksama perlunya laporan wajar dengan pengecualian atau tidak wajar .

Pola dan Pervasifnya Kekurangan pada Perikatan

4. Tim review harus mempertimbangkan pola dan pervasifnya

kekurangan pada perikatan dan implikasinya terhadap kepatuhan terhadap sistem pengendalian mutu KAP secara keseluruhan, sebagai tambahan atas jenis dan signifikan atau tidaknya hal tersebut dalam kasus tertentu yang diamati. Sebagaimana telah disebutkan di atas, tugas

pertama tim pereview adalah mencoba untuk menentukan mengapa terjadi

kekurangan. Dalam beberapa kasus, desain sistem pengendalian mutu KAP mungkin lemah, sebagai contoh, jika desain sistem tidak melibatkan rekan KAP dalam proses perencanaan pada waktu yang tepat. Dalam kasus lain, mungkin terdapat pola ketidakpatuhan terhadap kebijakan dan prosedur pengendalian mutu, sebagai contoh, jika kebijakan KAP mewajibkan penyelesaian daftar pengecekan pengungkapan laporan keuangan, namun daftar seperti itu sering hanya digunakan sebagai acuan dan tidak diisi. Oleh karena itu, review secara efektif yang dilakukan rekan KAP lebih sulit dilakukan dan meningkatkan kemungkinan bahwa KAP tidak dapat memenuhi standar profesional dalam hal-hal yang signifikan, yang

berarti bahwa pelaksana review harus mempertimbangkan secara seksama

perlunya tim menghasilkan laporan wajar dengan pengecualian atau tidak wajar. Di samping itu, jenis kekurangan yang ditemukan mungkin berbeda per individu, tidak signifikan per individu dan tidak dapat dilacak secara langsung pada desain atau kepatuhan dengan kebijakan dan prosedur

pengendalian mutu. Hal ini akan membawa pelaksana review ke simpulan

bahwa kekurangan yang ada hanyalah kasus kesalahan manusia yang terpisah, yang tidak berakibat ke laporan wajar dengan pengecualian atau tidak wajar

Kelemahan Desain

5. Mungkin ditemukan keadaan yang di dalamnya pelaksana review

menjumpai beberapa kekurangan dalam pekerjaan yang dilakukan oleh KAP dan mungkin disimpulkan bahwa desain sistem pengendalian mutu YAP perlu diperbaiki. Sebagai contoh, KAP yang tumbuh dengan cepat dan meningkat jumlah personel maupun kliennya dapat tidak memberikan perhatian yang memadai atas kebijakan dan prosedur yang diperlukan

(25)

18000.

lebih hal-hal yang penting. Namun, dengan tidak adanya kekurangan pada

perikatan yang di-review, pelaksana review umumnya akan menyimpulkan

bahwa hal itu harus diuraikan dalam surat komentar.

Ketidakpatuhan terhadap Persyaratan Keanggotaan IAI

6. Tim pe-review diwajibkan untuk mengevaluasi apakah KAP mematuhi,

dalam semua hal yang material, setiap persyaratan keanggotaan IAI. Walaupun kepatuhan terhadap semua persyaratan keanggotaan dalam setiap situasi tidak mungkin terjadi, tingkat kepatuhan yang tinggi tetap diharapkan. Dalam mengevaluasi signifikan atau tidaknya ketidakpatuhan

terhadap persyaratan keanggotaan, tim pe-review harus menyadari bahwa

persyaratan yang langsung berhubungan dengan mutu kinerja perikatan akuntansi dan audit adalah lebih mendesak.

Penentuan Simpulan

7. Dalam rangka memberikan pertimbangan yang memadai atas bukti

yang diperoleh dan untuk menentukan simpulan yang semestinya, tim

pe-review harus memahami unsur pengendalian mutu dan menerapkan pertimbangan profesional mereka. Menjalankan pertimbangan profesional sangat penting karena kesignifikanan bukti yang diperoleh tidak dapat dievaluasi hanya berdasar pada dasar kuantitatif.

Referensi

Dokumen terkait

Winarno Surachman, Perkembangan Pribadi dan Keseimbangan Mental, IKIP, Bandung, 1965, hlm.7... 1) Pengayoman Polri kepada masyarakat, harus menyentuh setiap lapisan

Guru sosiologi tidak menerapkan 1 komponen yang tidak dieterapkan yaitu memotivasi siswa.Dari semua komponen keterampilan menutup pelajaran yang terdiri dari 3 komponen

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia

Evaluasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.. Di Desa Buluh Awar Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Rancangan Perangkat

pilih tidak terdaftar dalam pemilu terdaftar dalam daftar pemilih

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa semua sampel minyak dalam keadaan cair pada suhu ruang (±27ºC) namun ketika pada suhu rendah (±5ºC) terjadi perubahan fase pada beberapa

Mengenal teks cerita diri/personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa