• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA PT PLN (PERSEO)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA PT PLN (PERSEO)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA PT PLN (PERSEO)

Indah Retno Purwanti1, Dra. Siti Istikhoroh, M.Si2 Universitas PGRI Adi Buana Surabaya1,2

Indahretnopurwanti@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT PLN (persero). Populasi dalam penelitian ini yaitu karyawan kantor PT PLN (persero). Sedangkan pengambilan jumlah sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan kuesioner selanjutnya menganalisis dengan menggunakan uji regresi linier berganda dan uji signifikan. Hasil penelitian analisis yang dilakukan dengan menggunakan uji t disimpulkan variabel kepemimpinan berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan lingkungan kerja tidak berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil yaitu menunjukan kepemimpinan t-hitung2.765 dengan nilai sig 0,007 dan lingkungan kerja t-hitung1,054 dengan nilai sig 0,295. Sedangkan untuk uji f simultan diperoleh hasil 4,150dengan nilai sig 0,019.

Kata kunci : Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan ABSTRACT

The purpose of the study was to determine the effect of leadership and work environment on the performance of employees of PT PLN (persero). The population in this study were employeess of PT PLN (persero) office. While taking the number of samples using purposive sampling technique. Data collection used is using the next questionnaire to analyze using multiple linear regression test and significant test. The results of the analytical study conducted using the t test concluded that the leadrship variables had a partial and significan effect on employee performance and the work environment had no partial and significant affect performance employee.

With the results, namely leadership t-count 2,765 with a value of sig 0,007 and environment t-count 1,054 with a value of sig 0,295. While the simultaneous f test, the results are 4,150 with the value of sig 0,019.

Keywords : Leadership, Work Environment, Employee Performance

(2)

PENDAHULUAN

Perusahaan atau organisasi dituntut untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Salah satu hal yang dapat dilakukan perusahaan agar mampu bersaing dengan kompetitor yang lain dengan cara memaksimalkan sumber daya manusia yang dimiliki.

Sumber Daya Manusia merupakan asset berharga yang dimiliki oleh perusahaan.

Karyawan merupakan mahluk sosial yang perperan penting dalam perencanaan, pengendalian dan pelaksanaan untuk terwujudnya perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat mengelola sumber daya manusia dengan baik agar dapat mencapai tujuan organisasi.

Sumber daya manusia yang efektif dan efisien dapat terus bertahan di persaingan perusahaan lain untuk diperoleh hasil yang baik.Tentunya untuk meraih sebuah kesuksesan tidaklah semudah seperti membalik telapak tangan, karena diperlukan suatu proses panjang yang akan melibatkan sumber daya manusia di perusahaan.

Terkadang dukungan fasilitas dan sumber daya yang berlebihan, tanpa adanya dukungan sumber daya yang baik semua kegiatan tidak akan dapat terselesaikan dengan baik. Gambaran ini terbukti kunci pokok yang harus diperhatikan yaitu sdm. Oleh karena itu, berhasil atau tidaknya suatu organisasi atau instansi ditentukan oleh faktor – faktor manusia dan karyawan dalam tercaoainya tujuan. Karyawan harus

dapat selalu memperlihatkan kinerjanya yang terbaik.

Kinerja karyawan dapat meningkat dengan memperhatikan lingkungan kerja dan kepemimpinan yang selalu mendukung karyawan d€ngan baik agar dapat meningkatkan suatu kin€rja karyawan di perusahaan.

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai usaha yang terorganisasikan untuk mengelola dan pemanfaatan sumber daya manusianya, material dan finansial guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan adanya kepemimpinan yang baik, maka lingkungan kerja dapat mendukung karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.

Lingkungan kerja yang konduktif memberikan rasa aman, memungkinkan, dan nyaman pada karyawan untuk dapat bekerja secara maksimal. Emosional dapat mempengaruhi suatu kinerja karyawan disuatu perusahaan. Waktu kerja yang efektif dapat mempengaruhi aktivitas kerja karyawan sebab lingkungan kerja memberi rasa nyaman dan menyenangkan. Apabila faktor sumber daya manusia sudah dianggap tidak mampuni dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka dapat dipastikan perusahaan akan mengalami penurunan kinerja.

Kinerja karyawan menjadi elemen terpenting dalam mencapai kinerja perushaan yang memuaskan. Kinerja berarti seberapa baik sesorang karyawan

(3)

atau pegawai mampu memenuhi persyaratan kerja yang ada.

Permasalahan di PT PLN (persero) adalah kepemimpinan, terkadang pemimpin tidak memberikan pengarahan pekerjaan yang jelas kepada karyawan. Untuk permasalahan lingkungan kerja terdapat hubungan yang kurang baik atau kurang harmonis antar karyawan dengan karyawan.

Permasalahan kinerja karyawan adalah terdapat karyawan yang kurang memahami pekerjaan yang diberikan.

PT PLN (persero) sebuah perusahaan milik Negara yang bergerak dalam bidang kelistrikan. Perusahaan ini merupakan satu-satunya perusahaan listrik milik pemerintah oleh sebab itu PT PLN (persero) mempunyai hak monopoli terhadap penjualan listrik di Indonesia.

Dengan adanya hak monopoli tersebut, maka PT PLN (persero) memiliki jumlah konsumen yang sangat banyak yang terdiri atas perumahan, gedung, perkantoran, gedung-gedung milik pemerintah serta industri. Begitu pula halnya dengan PT PLN (persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali. Harus mengawasi semua sumber daya manusia yang ada.

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS Kepemimpinan yaitu proses kegiatan seseorang untuk menggerakkan orang lain dengan membimbing, mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang diharapkan (Sutrisno, 2009:213)

Lingkungan kerja ialah suatu

karyawan berupa non fisik maupun fisik yang dapat memberikan kesan mengamankan menentramkan, menyenangkan dan lain sebainya.

(Supardi, 2003:37).

Kinerja ialah kuantitas atau kualitas suatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan (Luthas, 2005:165).

Aurel Puto (2013) menyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

HIPOTESIS

Dalam penalitian ini terdapat hipotesis berikut :

1. Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

2. Lingkungan kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan.

METODE

Penelitian ini ialah penelitian yang berupa non eksperimen dengan terbentuknya studi pengaruh, yang yaitu dengan jenis penelitian untuk mengetahui suatu pengaruh variabel bebas yaitukepemimpinan (X1) danlingkungan kerja (X2) terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y). Pengumpulan data dapat didapatkan dengan cara penyebaran kuesioner kepada responden.

Populasi dalam penelitian ini yaitu 168 karyawan bagian kantor. Maka penentukan jumlah sampel sebanyak 92 responden.

(4)

teknik non-probability sampling dengan menggunakan metode purposive sampling.

Dan Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan kriteria yaitu sebagai berikut :

a. Karyawan yang berkerja lebih dari 1 tahun,

b. Karyawan yang tidak sedang bekerja diluar kota,

c. Karyawan yang bekerja dibagian kantor.

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik membagikan kuesioner kepada responden.

Teknik analisis mempunyai tujuan yang guna untuk mengantisiapi adanya pengaruh penalitian kuantitatif dari beberapa perubahan atau kejadian – kejadian lain – lainnya yang menggunakan alat uji analisis statistik.

Dengan menggunakan uji program SPSS 20. Untuk digunakan suatu pengujian hipotesis yang akan dilakukan. Setelah itu dilakukanlah analisis suatu data dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedasitas, uji T dan uji F dan analisis regresi linier berganda.

HASIL Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam penelitian.

Menggunakan SPSS 20. Jika nilai r >

0,207 dan nilai signifkansi < 0,05 maka suatu instrumen penelitian ini dikatakan valid.

Hasil pengujian menunjukkan nilai r pada seluruh item adalah > 0,207.

Serta seluruh item memiliki nilai

signifikansi < 0,05. Bahwa suatu instrumen penelitian ini dikatakan valid.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dapat diterapkan setelah semua item instrumen penelitian dinyatakan valid. Uji reliabilitas mempunyai tujuan untuk melihat suatu instrumen mempunyai konsistensi apabila pengukuran instrumen dilaksanakan secara berulang-ulang.

Penelitian dapat dikatan reliabel apabila instrumen penelitian dapat dinyatakan reliabel jika nilainya Cronbach Alpha >

0,6.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua item dalam instrumen penelitian ini reliabel dikarenakan mempunyai nilai cronbach alpha > 0,6. Variabel kepemimpinan cronbach alpha 0,857, lingkungan kerja cronbach alpha 0,707dan kinerja karyawan cronbach alpha 0,801. Disimpulkan apabila pernyataan diajukan kembali yang akan diperoleh adalah jawaban yang sama walaupun diajukan kembali akan sama jawaban sebelumnya.

Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dipergunakan untuk diuji variabel terikat dan variabel bebas, berdistribusi normal atau tidak normal. Dengan digunakannya One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test kepada SPSS 20, jika nilai signifikansi >

0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.

Dari hasil pengujian ditunjukkan bahwa nilai sym.Signifikan (2-tailed) sebesar 0,279 > 0,05. Dapat ditarik

(5)

simpulan bahwa semua data berdistribusi dinyatakan normal.

Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas ditujukan untuk diketahui adanya atau tidak adanya problem multikolinieritas, maka dapat dilihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, dapat disimpulkan tidak akan terjadi multikolinieritas.

Hasil pengujian mennjukkan nilai tolerance 0,992 dan VIF 1,008 untuk variabel kepemimpinan. Nilai tolerance 0,992 dan VIF 1,008 untuk variabel lingkungan kerja. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolineritas.

Uji Heteroskedastitas

Uji heteroskedastisitas dilaksanakan agar dapat diuji untuk memastikan ada tidaknya atau ketidak samaan varian. Digunakan uji rank spearman terdapat di uji SPSS 20.

Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka tidak akan terjadi gejala heteroskedastisitas.

Hasil dari pengujian menunjukkan nilai sig 0,155 variabel kepemimpinan dan nilai sig 0,492 variabel lingkungan kerja. Dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi >

0,05 tidak terjadi suatu masalah yang heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi liniear berganda mempunyai fungsi untuk mengukur ada tidaknya hubungan variabel satu dengan

hubungan variabel independen dan variabel dependen. Selain bentuk persamaan regresi linier berganda yang dapat digunakan untuk dalam penelitian ini :

Keterangan:

Y = Kinerja karyawan b1, b2 = Regresi koefisien e = Kesalahan penggunaan

persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 22,421 + 0,319X1 + 0,134X2 + e Hasil persamaan regresi linear tersebut dapat dijelaskan dibawah ini :

1. Konstanta

Nilai konstanta sebesar 22,421 yang berarti bahwa variabel independen bernilai 0 sehingga kinerja karyawan sebesar 22,421.

2. X1 ialah variabel kepemimpinan yang memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,319. Hal tersebut berarti bahwa kenaikan 1% pada variabel kepemimpinan maka kinerja karyawan akan mengalami kenaikan sebesar 0,319 dengan asumsi variabel tetap.

3. X2 merupakan variabel lingkungan kerja yang memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,134. Hal ini berarti jika kenaikan 1% pada variabel lingkungan kerja, sehingga kinerja karyawan akan mengalami kenaikan sebesar 0,134 dengan asumsi variabel

(6)

Uji t Parsial

Uji t parsial dapat dilakukan untuk melihat variabel independen yang berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen dan bersifat signifikan atau tidak signifikan. Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 dan t hitung lebih dari t tabel maka variabel bebas secara parsial dapat berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Apabila kebalikkannya, variabel bebas tidak ada pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Berikut tabel hasil dari SPSS :

Variabel T Sig.

Kepemimpinan 2,765 0,007 Linkungan Kerja 1,054 0,295

Berikut merupakan hasil dari pengujian parsial :

1. Pada variabel kepemimpinan (X1) diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,765 dengan nilai signifikan sebesar 0,007 < 0,05.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka dapat dinyatakan

bahwa kepemimpinan

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. variabel lingkungan kerja (X2) diperoleh nilai t hitung sebesar 1,054 dengan nilai signifikan sebesar 0,295 < 0,05.

Berdasarkan hasil pengujian maka dapat dinyatakan bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Uji F Simultan

Uji F simultan dapat dilakukan untuk menunjukkan simultan yang mempengaruhi dependen secara bersama – sama. Apabila nilai signifikan kurang dari 0,05 dan F hitung lebih dari F tabel maka dapat pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat.

Hasil menunjukkan nilai F sebesar 4,150 dengan nilai signifikan sebesar 0,019 < 0,05 maka dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpianan dan lingkungan kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan dan dinyatakan bahwa hipotesis diterima.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil diatas dapat ditarik kesimpulan ini :

1. Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Sebab hal tersebut karena semakin tinggi pemimpin memberikan pemahaman yang jelas, maka kinerja karyawan akan semakin meningkat.

2. Lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Sebab hal tersebut karena oleh pertimbangan pengaturan lingkungan kerja yang lebih ditekankan untuk kenyamanan karyawan, hubungan antar karyawan dan failitas kerja bukan semata-mata untuk meningkatkan kinerja karyawan.

(7)

IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diajukan saran berikut :

1. Dalam upaya mendukung peningkatan kinerja karyawan yang baik dalam suatu perusahaan diharapkan kepemimpinan dapat terus mendukung karyawan dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada karyawan agar karyawan selalu nyaman dalam mengerjakan tugasnya dan dapat meningkatkan kinerja karyawan.

KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan hanya untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan (studi pada PT. PLN (persero)), hingga tidak diketahui pengaruh variabel lainnya.

DAFTAR RUJUKAN

Priyatno, Duwi. 2016. Belajar Alat Analisis Data Dan Cara Pengolahannya Dengan SPSS.

Cetakan Petama. Yogyakarta:

Gava Media

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama.

Jilid 1. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sugiyono,2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: CV Alfabeta

Supardi. 2003. Kinerja Karyawan. Ghalia Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Bahan pangan yang memiliki kadar air sangat rendah (aw &lt; 0,1), oksidasi berlangsung sangat cepat dan pada aktivitas air lebih tinggi (aw = 0,55-0,85), laju oksidasi kembali

Pasien didiagnosis sebagai glomerulonefritis kronik dan artritis idiopatik juvenil, dan direncanakan untuk biopsi ginjal dan pemberian metilprednisolon dosis tinggi karena tidak

Hasil yang didapatkan adalah citra rahasia yang dikirimkan berhasil sampai disisi penerima dan verfikasi suara telah berhasil dilakukan dan didapatkan rata-rata akurasi verifikasi

ke kanan. Bilaslah lidah dengan meminum air tawar, lalu perpindah mencicipi sampel berikutnya, rasakan masing-masing. Setelah mencicipi semua sampel, Anda boleh mengulang

Dari semua hasil absorbsi bisa didapatkan presentase degradasi warna larutan methylene blue dengan nilai paling besar didapatkan pada larutan methylene blue yang

Berbagai ketentuan perundang-undangan terkait dengan APBN mengamanatkan bahwa setiap tahun RAPBN diajukan Pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Salah satu ketentuan

Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Gallery walk pada pembelajaran tematik subtema Indahnya Peninggalan Sejarah dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik

kelompok interval yang berbeda dalam suatu sampel. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis uji beda dua rata- rata. Konsep dari uji beda dua