• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis Dan Kreatif Siswa Pada Pembelajaran Matematika Dengan Strategi React Berbasis Nht (PTK Bagi Siswa Kelas X BU3 Semester Genap SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis Dan Kreatif Siswa Pada Pembelajaran Matematika Dengan Strategi React Berbasis Nht (PTK Bagi Siswa Kelas X BU3 Semester Genap SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013)."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN

KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DENGAN STRATEGI REACT BERBASIS NHT

(PTK Bagi Siswa Kelas X BU3 Semester Genap SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Jurusan Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :

YULI PRIHANTINI A. 410 090 184

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos I- Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax: 715448 Surakarta 57102

Website: http://www.ums.ac.id Email: ums@ums.ac.id

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:

Nama : Dra. N. Setyaningsih, M.Si

NIP/NIK : 403

Telah membaca dan mencermati naskah publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa:

Nama : Yuli Prihantini

NIM : A 410 090 184

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN

KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DENGAN STRATEGI REACT BERBASIS NHT(PTK Bagi

Siswa Kelas X BU3 Semester Genap SMK Negeri 4 Surakarta

Tahun Ajaran 2012/2013)

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujui dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, Maret 2013

Pembimbing

(3)

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI

REACT BERBASIS NHT

(PTK Bagi Siswa Kelas X BU3 Semester Genap SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh

Yuli Prihantini1, Dra. N. Setyaningsih, M.Si2

Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, Staf Pengajar UMS Surakarta, ningsetya@yahoo.com

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan kreatis siswa pada materi sistem persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat setelah dilakukan tindakan dengan strategi REACT berbasis NHT. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penerima tindakan adalah kelas X BU3 SMK N 4 Surakarta yang berjumlah 36 siswa, dan subyek pelaksanaan tindakan adalah guru matematika kelas X BU3 SMK N 4 Surakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, catatan lapangan, dokumentasi, wawancara dan metode tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, penyajian data, kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan kemampuan berfikir kritis dan kreatif siswa pada meteri sistem persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat. Hal tersebut terlihat dari 1) Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sebelum dilakukan tindakan 16,67% dan setelah tindakan menjadi 83,3%. 2) Kemampuan siswa dalam menarik suatu kesimpulan yang sebelum tindakan 8,33% dan setelah tindakan menjadi 77,7%. 3) Kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat sebelum dilakukan tindakan 2,78% dan setelah tindakan menjadi 55,5%. 4) Kemampuan siswa dalam membuat pertanyaan sebelum dilakukan tindakan 11,1% dan setelah tindakan menjadi 77,6%. 5) Kemampuan dalam menjawab pertanyaan dengan cara lain sebelum dilakukan tindakan ada 30,5% dan setelah tindakan menjadi 83,3%.

(4)

PENDAHULUAN

Keberhasilan dalam pendidikan tidak lepas dari proses belajar mengajar

yang melibatkan peran guru dan siswa. Keberhasilan dalam pendidikan salah

satunya tergantung pada kemampuan berfikir kritis dan kreatif siswa. Dalam

pembelajaran matematika kemampuan berfikir kritis dan kreatif sangatlah penting.

Kemampuan berfikir kritis dan kreatif merupakan kemampuan tingkat tinggi yang

harus dimiliki siswa untuk mencapai suatu keberhasilan dalam belajar.

Kemampuan berfikir kritis, berkaitan dengan pemecahan masalah. Pada umumnya

siswa yang berfikir kritis akan menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar

pengertian dalam menjawab pertanyaan “bagaimana” dan “mengapa”. Sedangkan

kreatifitas berkaitan dengan sesuatu yang baru atau hal baru. Sesuatu yang baru

ini, misalnya dengan mengemukakan ide-ide baru yang dimiliki, mengemukakan

suatu gagasan baru.

Berdasarkan pengamatan awal yang peneliti lakukan di SMK N 4

Surakarta, tingkat prestasi belajar matematika siswa masih rendah jika

dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Oleh sebab itu, peneliti ingin

melakukan penelitian dengan variabel berfikir kritis dan kreatif. Diharapkan

dengan meningkatnya kemampuan berfikir kritis dan kreatif, maka prestasi belajar

matematika siswa juga akan meningkat. Kemampuan berfikir kritis dan kreatif

siswa di SMK N 4 Surakarta khususnya untuk kelas X masih rendah, hal tersebut

terlihat dengan masih kurangnya kemampuan siswa dalam membuat soalada 4

siswa (11,11%), kemampuan dalam mengemukakan pendapat ada 1 siswa

(2,78%), kemampuan dalam memecahkan masalah ada 6 siswa (16,67%),

kemampuan menjawab soal dengan cara lain ada 11 siswa (30,5%), dan

kemampuan menyimpulkan ada 3 siswa (8,33%).

Kurangnya kemampuan berfikir kritis dan kreatif siswa di SMK N 4

Surakarta dikarenakan proses belajar mengajar yang dilakukan guru masih

konvensional dan cenderung hanya menggunakan metode ceramah. Guru tidak

menggunakan strategi yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan

kreatif siswa. Jadi pembelajaran yang diberikan guru kurang menarik dan masih

(5)

contextual, dengan mengarahkan siswa menuju ke kehidupan nyata dalam

pembelajaran. Namun, belum semua siswa dapat menunjukan kemampuan

berfikir kritis dan kreatifnya dalam pembelajaran matematika, walaupun sudah

menggunakan pendekatan contextual.

Berdasarkan berbagai permasalahan yang muncul akibat kurangnya

kemampuan berfikir kritis dan kreatif, maka alternatif tindakan yang dapat

diterapkan yaitu dengan menggunakan strategi Relating, Experiencing, Applying,

Cooperating, Transferring (REACT) dan pada Cooperating diterapkan strategi

Number Head Together ( NHT ). Dengan menggunakan strategi REACT berbasis

NHT dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif siswa.

Strategi REACT merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan

kemampuan berfikir kritis dan kreatif siswa. Menurut Muslich (dalam

Yuniawatika, 2011: 108) strategi REACT dijabarkan oleh COR (Center of

Occupational Research) di Amerika yang dari lima strategi yang harus tampak

yaitu : relating (menghubungkan), experiencing (mengalami), applying

(menerapkan), cooperating (bekerjasama), transfering (mentransfer. Sedangkan

strategi koopertif tipe Number Head-Together (NHT) merupakan salah satu

strategi yang melibatkan lebih banyak siswa untuk menelaah dan memahami suatu

materi dan untuk mengecek pemahaman siswa terhadap materi tersebut (Ibrahim

dalam Redana, 2010: 98).

Berdasarkan berbagai permasalahan yang ada, maka penelitian ini

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif siswa

dengan strategi REACT berbasis NHT bagi siswa kelas X BU3 SMK N 4

Surakarta.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dilaksanakan secara kolaborasi antara peneliti dan guru matematika. Menurut

Taniredja Tukiran menyatakan bahwa PTK adalah penelitian yang mengangkat

masalah-masalah yang aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan

(6)

meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara profesional (Taniredja

Tukiman dkk, 2010: 15).

Penelitian tentang penggunaan strategi ini dilaksanakan di SMK N 4

Surakarta, Jl. LU. Adi Sucipto No.40 Surakarta. Penelitian ini dilakukan selama 2

minggu dari tanggal 9-18 januari 2013. Dalam penelitian ini, guru matematika

SMK N 4 Surakarta bertindak sebagai subjek yang memberi tindakan. Sedangkan

siswa kelas X BU3 SMK N 4 Surakarta yang berjumlah 36 siswa bertindak

sebagai subjek yang menerima tindakan. Siswa kelas X BU3 SMK N 4 Surakarta

yang menjadi subjek penelitian, memiliki kemampuan berfikir kritis dan kreatif

yang kurang dalam pembelajaran matematika. Kemampuan berfikir kritis dan

kreatif itu meliputi kemampuan pemecahan masalah, kemampuan dalam

mengemukakan pendapat, kemampuan dalam menarik kesimpulan, kemampuan

dalam membuat soal, dan kemampuan dalam menjawab soal dengan cara lain.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan metode observasi, catatan lapangan, metode tes, dan dokumentasi.

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode alur. Menurut

Sutama “Metode alur ada tiga langkah, yaitu pengumpulan data, penyajian data,

dan verifikasi data/ kesimpulan” (Sutama, 2010: 100). Keabsahan data yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi terus menerus dan

triangulasi data. Keabsahan data menurut Moleong (dalam Febrianto Nugroho

Adi, 2010: 10) menyatakan bahwa untuk memperoleh keabsahan data dapat

melalui beberapa cara, diantaranya: a) Perpanjangan keikutsertaan, b) Ketekunan

atau keajegan pengamatan, c) Triangulasi sumber, metode dan penelitian lain, d)

Pemeriksaan sejahwat melalui diskusi, e) Kecukupan referensi, f) Analisis kasus

negatif, g) Pengecekan anggota, h) Uraian rinci, i) Auditing ketergantungan, dan

j) Auditing kepastian.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembelajaran dengan menggunakan strategi REACT berbasis NHT

merupakan strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa

untuk dapat mengexplor kemampuan berfikir kritis dan kreatif. Hal ini sesuai

(7)

harus bisa menemukan sendiri rumusan atau memahami konsep yang diberikan,

bekerja sama, dan bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh ke kehidupan nyata

dan mentransfernya dalam konteks yang baru. Selain itu, kemampuan berfikir

kritis dan kreatif siswa juga dapat meningkat dengan penggunaan strategi Number

Head-Together. Hal itu sesuai dengan pendapat Lie dalam Hadiyanti (2012)

bahwa NHT merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan

peserta didik untuk saling membagikan ide-ide serta mempertimbangkan jawaban

yang tepat. Pendapat lain tentang strategi kooperatif NHT menurut (Trianto, 2007:

62) menyatakan bahwa NHT adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif

terhadap struktur kelas tradisional.

Kemampuan berfikir kritis yang mengalami peningkatan pada indikator

memecahkan masalah, mengemukakan pendapat, menarik kesimpulan sesuai

dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Johnson Elaine B, 2011: 183) yaitu

berfikir kritis merupakan suatu proses yang terarah dan jelas yang digunakan

dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan,

membujuk, menganalisis asumsi, dan melakukan penelitian ilmiah. Berfikir kritis

menurut (Santrock, 2009: 11) adalah pemikiran reflektif dan produktif yang

melibatkan evaluasi bukti. Pendapat lain mengenai berfikir kritis menurut Bowell

dan Kemp dalam Joseph (2011) defined of critical thinking as for argument

analysis and thinking clearly and rationally. Berfikir kritis menurut Scriven dan

Paul dalam Peter (2012) “ the intelectually disiplined process of actively and

skilfully conceptualizing, applying, analyzing, Synthesizing, and evaluating information, onservation, Experiencing, reflection, reasononing”. Sedangkan kekreatifan siswa dalam membuat soal dan menjawab soal dengan cara lain itu

sesuai dengan pengertian kreatif menurut Drevdal (dalam Ghufron, dkk, 2011:

102) yang berpendapat bahwa kreatif adalah sebagai kemampuan seseorang untuk

menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru,

dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Selaian itu berfikir kreatif menurut

Musbikin dalam Euis Eti Rohaeti (2010) defined creativity as an ability in

(8)

unmemorized concept, creating new answer from original problem, and posing

new question. Sementara itu, definisi kreatif menurut (Hulbeck dalam Munandar,

2009: 20) menyatakan bahwa “ creative action is an imposing of one’s own whole personality on the environment in an unique and characteristic way”.

Berdasarkan pembahasan penelitian di atas diperoleh kesimpulan bahwa

penerapan strategi REACT berbasis NHT ini dapat membuat siswa menjadi

antusias dan senang dalam belajar matematika. Hal tersebut telihat dengan

meningkatnya kemampuan berfikir kritis dan kreatif siswa kelas X BU 3 SMK N

4 Surakarta.

Penelitian tindakan kelas yang dilakuakan peneliti bersama dengan guru

matematika di SMK N 4 Surakarta dengan menggunakan strategi REACT

berbasis NHT dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif siswa.

Artinya hipotesis tindakan diterima dan didukung dengan hasil penelitian. Tindak

belajar dan mengajar yang telah dilaporkan dalam evaluasi tindakan kelas juga

mendukung hipotesis. Tindakan guru dalam proses pembelajaran sudah sesuai

dengan yang diharapkan. Guru memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih

aktif dalam proses pembelajaran khususnya dalam kemampuan berfikir kritis dan

kreatif siswa. Tanggapan guru matematika setelah penelitian juga mendukung

hipotesis tindakan. Guru matematika sebagai pelaku tindakan dalam proses

pembelajaran mengatakan bahwa kemampuan berfikir kritis dan kreatif siswa

dapat meningkat setelah dilakukan tindakan. Hal ini berarti hipotesis tindakan

yang diajukan dapat diterima dengan didukung hasil penelitian yang relevan.

Rohati (2011) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa, pengembangan bahan

ajar pada materi bangun ruang dengan strategi REACT dapat meningkatkan hasil

belajar dan aktivitas siswa kelas VII SMP Negeri 18 Palembang. Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Euis Eti Rohaeti (2010) menyimpulkan bahwa

penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan eksplorasi dapat

meningkatakan kemampuan berfikir kritis dan kreatif siswa dari pada dengan

(9)

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian yang

telah peneliti lakukan sejalan dengan penelitian yang dilakukan para peneliti

terdahulu.

Dari hasil penelitian dengan menggunakan strategi REACT berbasis NHT,

dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan berfikir kritis dan kreatif siswa

meningkat. Peningkatan tersebut sesuai dengan indikator-indikator yang

digunakan peneliti dalam penelitian. Indikator itu meliputi kemampuan dalam

pemecahan masalah, kemampuan dalam mengemukakan pendapat, kemampuan

dalam menarik kesimpulan, kemampuan dalam membuat soal, dan kemampuan

dalam menjawab soal dengan cara lain.

Adapun data peningkatan kemampuan berfikir kritis dari 36 siswa SMK N

4 Surakarta dari sebelum tindakan sampai dilakukan tindakan siklus kedua adalah:

Kemampuan Berfikir Kritis Sebelum

Putaran

Siklus I Siklus II

Memecahkan masalah (16,6%) (38,8%) (83,33%)

Menarik Kesimpulan (8,33%) (33,3%) (77,7%)

Mengemukakan pendapat (2,78%) (25%) (55,55%)

Tabel 1.1 Tabel Kemampuan Berfikir Kritis Siswa

Adapun grafik peningkatan kemampuan berfikir kritis dapat digambarkan

(10)

Gambar 1.1 Grafik Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis

Adapun data peningkatan kemampuan berfikir kreatif dari sebelum

tindakan sampai tindakan kelas siklus kedua dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Kemampuan Berfikir Kreatif Sebelum

Putaran

Siklus I Siklus II

Membuat soal (11,11%) (44,4%) (80,5%)

Menjawab soal dengan cara lain (30,5%) (55,5%) (83,3%)

Tabel 1.2 Tabel Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa

Adapun grafik peningkatan kemampuan berfikir kreatif dari sebelum

tindakan sampai tindakan kelas siklus kedua dapat digambarkan sebagai berikut:

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan di SMK N 4 Surakarta

dengan menggunakan strategi REACT berbasis NHT, dari observasi awal sampai

dengan evaluasi memperoleh beberapa kesimpulan yaitu:

1. Penerapan strategi pembelajaran REACT berbasis NHT dapat membuat

ketertarikan siswa dalam belajar matematika sehingga dapat meningkatkan

kemampuan berfikir kritis dan kreatif siswa.

2. Kemampuan berfikir kritis siswa mengalami peningkatan setelah dilakukan

tindakan pada siklus satu dan dua. Hal tersebut terbukti dengan adanya

peningkatan pada indikator-indiktor yang diamati dalam penelitian meliputi:

(11)

a. Kemampuan Memecahkan Masalah

Sebelum dilakukan tindakan, kemampuan pemecahan masalah hanya

ada 6 siswa. Namun, setelah dilakukan tindakan pada siklus pertama,

kemampuan pemecahan masalah bertambah menjadi 14 siswa (38.8%). Dan

pada siklus kedua menjadi 30 siswa (83.3%).

b. Kemampuan Menarik Kesimpulan

Sebelum dilakukan tindakan, kemampuan menarik suatu kesimpulan

hanya ada 3 siswa. Namun, setelah dilakukan tindakan pada siklus pertama,

kemampuan menarik kesimpulan bertambah menjadi 12 siswa (33.3%). Dan

pada siklus kedua menjadi 28 siswa (77.7%).

c. Kemampuan Mengemukakan Pendapat.

Sebelum dilakukan tindakan, kemampuan mengemukakan pendapat

hanya ada 1 siswa. Namun, setelah dilakukan tindakan pada siklus pertama,

kemampuan mengemukakan pendapat bertambah menjadi 9 siswa (25%).

Dan pada siklus kedua menjadi 20 siswa (55.5%).

3. Kemampuan berfikir kreatif siswa mengalami peningkatan yang signifikan

setelah dilakukan tindakan pada siklus pertama dan kedua. Hal tersebut

terbukti dengan adanya peningkatan pada indikator yang diamati dalam

penelitian meliputi:

a. Kemampuan Membuat Soal.

Sebelum dilakukan tindakan, kemampuan membuat pertanyaan ada

4 siswa. Namun, setelah dilakukan tindakan pada siklus pertama,

kemampuan membuat pertanyaan bertambah menjadi 16 siswa (44.4%).

Dan pada siklus kedua menjadi 29 siswa (80.5%).

b. Kemampuan Menjawab Soal Dengan Cara Lain.

Sebelum dilakukan tindakan, menjawab pertanyaan da 11 siswa.

Namun, setelah dilakukan tindakan pada siklus pertama, kemampuan

menjawab pertanyaan dengan cara lain bertambah menjadi 20 siswa

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Allison & Wei Pan. 2011. “Implementing and evaluating the integration of critical thinking into problem based learning in environmental building”. Forum Penelitian, 6(2): 93-105

Febrianto, Nugroho Adi. 2010. “Penerapan Pembelajaran Matematik Realistik

untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Bangun Datar”. Skripsi.

Surakarta: FKIP Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta (tidak diterbitkan)

Ghufron dan Risnawati, Rini. 2011. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-ruzz media

Hadiyanti,dkk. 2012. “Keefeektifan Pembelajaran Kooperatif Number Head

-Together Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep”. Forum

Penelitian,1(1): 59-64

Johnson, Elaine B. 2002. Contextual Teaching And Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikan Dan Bermakna. Terjemahan oleh Ibnu Setiawan. 2008. California: MLC

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta

Peter, Ebiendele Ebosele. 2012. “Critical Thinking: Essence for teaching

mathematics and mathematics problem solving skill”. Forum Penelitian,

5(3): 39-43

Redana, I Putu. 2010. “Number Head Together Dalam Pembelajaran

Matematika”. Forum Penelitian, 3(3): 90-98

Rohaeti, E Eti. 2010. “Critical and Creative Mathematical Thinking Of Junior

High School Students”. Forum Penelitian, IV(2): 100-105

Rohati. 2011. “Pengembangan Bahan Ajar Materi Bangun Ruan Dengan

Menggunakan Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (React) Di Sekolah Menengah Pertama”. Forum Penelitian,1(2): 63-71

Santrock, W Jhon. 2008. Psikologi Pendidikan. Terjemahan oleh Diana Angelica. 2009. New York: Salemba Humanika

Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, PTBK.

(13)

Taniredja, Tukiran, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik . Jakarta: Prestasi pustaka

Yuniawatika. 2011. “Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Strategi

REACT untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Representasi

Gambar

Tabel 1.1 Tabel Kemampuan Berfikir Kritis Siswa
Tabel 1.2 Tabel Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian tentang uji potensiasi narkose/depresan natrium thiopental dengan ekstrak etanol daun kecubung gunung dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan adanya efek

[r]

Hasil penelitian mengindikasikan bahwa seharusnya pemberian DAU dijadikan stimulus untuk pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas fiskal daerah, sehingga pemerintah

1) Teknik transformasi lirik lagu dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa semester III kelas A Departemen Pendidikan Bahasa Perancis

Tujuan penelitian ini memiliki tujuan umum dan khusus, antara lain: Tujuan umum yaitu untuk memperoleh gambaran tentang penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan

Dengan demikian harus pula diluruskan wacanannya bahwa motif-motif batik klasik tersebut diagungkan bukan karena memiliki aura magis, melainkan nilai-nilai yang dikandungnya justru

Tumbuhan slatri yang termasuk dalam genus Calophyllum , merupakan. tumbuhan tradisional yang dimanfaatkan sebagai tanaman