PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR
DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE KONVENSIONAL PADA KOMPETENSI DASAR PELAKSANAAN PROSEDUR PENGELASAN
PADA SISWA KELAS X SMK SWASTA 1 HKBP SIPOHOLON TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
UNJUR PANAHATAN PASARIBU Nim : 061255120060
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ...v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 4
C.Batasan Masalah ... 5
D.Perumusan Masalah ... 5
E.Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II. KERANGKA TEORITIS, BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... 7
1. Hasil Belajar Prosedur Pengelasan ... 7
2. Prosedur Pengelasan ... 13
3. Metode Problem Based Learning ... 20
4. Metode Konvensional ... 27
B. Kerangka Berpikir ... 31
C. Hipotesis ... 35
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36
B. Populasi dan Sampel ... 36
C. Variabel Penelitian ... 36
D. Instrument Penelitian ... 37
E. Uji Coba Instrumen ... 38
1. Uji Validitas ... 38
2. Uji Reliabilitas ... 39
3. Uji Tingkat Kesukaran ... 40
iv
F. Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 41
1. Rancangan Penelitian ... 41
2. Prosedur Penelitian ... 41
G. Teknik Analisi Data ... 42
1. Uji Normalitas ... 42
2. Uji Homogenitas ... 43
3. Uji Hipotesis ... 43
v
DAFTAR TABEL
[image:4.595.73.538.131.668.2]Tabel 1. Langkah-Langkah Pembelajaran Problem Based Learning ... 23
Tabel 2. Langkah-Langkah Penyelesaian Masalah ... 25
Table 3. Perbandingan Metode Konvensional dengan Metode Problem Based Learning ... 33
Table 4. Kisi-Kisi Tes Prosedur Pengelasan ... 37
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ... 45
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( Metode Problem Based Learning) ... 46
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( Metode Konvensional) ... 50
Lampiran 4. Tes Hasil Belajar (essay) ... 54
Lampiran 5. Kunci jawaban (essay) ... 55
Lampiran 6. Tes Hasil Belajar ( Pilihan Berganda) ... 57
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
dua unsur, yakni siswa yang sedang belajar dan guru yang mengajar. Dua unsur
tersebut yakni siswa dan guru memiliki ikatan yang kuat untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Sekolah sebagai suatu sistem satuan pendidikan sebaiknya dijadikan
sebagai tempat untuk mencari, mengembangkan dan membekali siswa dengan
tujuan agar siswa dapat menyesuaikan dirinya dengan perubahan yang ada.
Sejalan dengan tujuan tersebut, maka proses belajar mengajar di sekolah
diharapkan dapat menjadikan siswa lebih berpartisipasi dan berperan aktif,
dimana hal ini dapat memberikan siswa pengalaman belajar sesungguhnya yang
sesuai dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pendidikan itu sendiri serta
tercapainya hasil belajar yang optimal.
Pendidikan di Indonesia saat ini masih pada tahap berkembang sehingga
diperlukan peningkatan mutu pendidikan agar pendidikan di Indonesia dapat
meningkat. Peningkatan mutu pendidikan adalah cara dalam upaya peningkatan
kualitas pembelajaran. Ahli-ahli pendidikan telah menyadari bahwa mutu
pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dalam praktek pembelajaran
2
Pendidikan adalah suatu proses yaitu usaha manusia dengan penuh
tanggung jawab untuk membimbing anak didik menuju kedewasaan. Proses
pendidikan yang diselenggarakan secara formal disekolah dimulai dari pendidikan
formal yang paling dasar (SD) sampai perguruan tinggi (PT) dan tidak lepas dari
kegiatan belajar yang merupakan salah satu kegiatan pokok dengan guru sebagai
pemegang peranan utama. Hal ini sependapat dengan Slamet (1987:1) yang
menyatakan bahwa dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan
belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Kegiatan belajar di sekolah
diarahkan agar siswa mampu menerima dan memahami pengetahuan yang
diberikan oleh guru di dalam proses belajar mengajar.
Pembelajaran yang baik, yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa untuk
mendapatkan pengalaman belajar. Semakin aktif siswa secara intelektual, maka
semakin bertambah pula pengalaman belajar siswa, dengan melibatkan dirinya
secara langsung, siswa akan lebih menghayati pembelajaran yang dilakukan.
Costa dalam (Rustaman, 2003) menyatakan bahwa strategi pembelajaran
yang dilakukan oleh guru untuk mencapai hasil belajar diantaranya adalah dengan
memilih model, media, metode dan keterampilan yang tepat.
Sesuai dengan hasil wawancara dengan guru dasar-dasar kejuruan pada
kompetensi Melaksanakan Prosedur Pengelasan di SMK Swasta 1 HKBP
Sipoholon terjadi penurunan hasil belajar yang signifikan. nilai rata-rata pada
standar kompetensi melaksanakan Prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan
dengan panas dan pemanasan di SMK Swasta 1 HKBP Sipoholon. Tahun Ajaran
3
tahun ajaran 2010/2011 dengan nilai rata-rata 60. Hal ini dapat dilihat dari hasil
ulangan formatif yang dilakukan oleh siswa hanya sekitar 50% siswa yang dapat
dikategorikan lulus dengan standar ketuntasan minimal 70. Dapat dikatakan
bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini disebabkan
oleh berbagai hal, antar lain : kurangnya minat dan motivasi siswa didalam
belajar, Dengan kata lain guru masih cenderung menggunakan metode ceramah,
diskusi, tanya jawab dan penugasan (metode konvensional) sehingga
pembelajaran kurang menarik siswa dan membuat proses belajar mengajar
menjadi vakum, pasif dan tidak ada interaksi antara guru dan siswa.
Pembelajaran dengan metode konvensional adalah interaksi antara guru
dan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran
metode konvensional siswa dipandang sebagai orang yang belum mengetahui
apa-apa dan hanya menerima bahan-bahan ilmu pengetahuan yang diberikan oleh
guru. Guru adalah orang dewasa yang memiliki pengetahuan dan wewenang
untuk menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Untuk mengatasi masalah ini,
maka guru sebaiknya memperhatikan kembali cara menyajikan suatu materi.
Menurut Syah (2007:144) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
siswa dapat dibedakan menjadi tiga bagian: (1) Faktor internal (dari dalam siswa),
yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. (2) Faktor eksternal (dari luar
siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. (3) Faktor pendekatan belajar
yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan
4
Dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap mata
pelajaran prosedur pengelasan diatas salah satu penyebabnya yaitu pengunaan
metode pembelajaran. Seorang guru harus dapat mengunakan metode yang sesuai
dengan proses pembelajaran. Metode mengajar adalah cara yang digunakan guru
dalam berinteraksi dengan siswa pada proses belajar mengajar. Guru dituntut
untuk dapat merancang, menyusun dan menggunakan metode yang tepat untuk
setiap materi pelajaran yang disampaikan, sehingga guru dapat menjalankan
tugasnya dengan efektif, efisien, yang mengakibatkan hasil belajar siswa
meningkat.
Salah satu metode yang dapat digunakan adalah Strategi Problem Based
Learning dengan tujuan menggugah sepenuhnya kemampuan belajar siswa
membuat menyenangkan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk itu penulis ingin mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada
kompetensi dasar pelaksanakan prosedur pengelasan yang diajar dengan
menggunakan Strategi problem based learning dan konvensional pada siswa
SMK Swasta 1 HKBP Sipoholon.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka identifikasi
masalah sebagai berikut:
1) Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
2) Apakah pengunaan Strategi Problem Based Learning dapat meningkatkan
5
3) Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Strategi
Problem Based Learning dengan metode Konvensional.
C. Batasan Masalah
Dari beberapa pernyataan yang timbul dalam identifikasi masalah, peneliti
membatasi pada:
1) Perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan menggunakan
Strategi problem based learning dengan metode konvensional
2) Standar kompetensi yang diteliti adalah Melaksanakan Prosedur
Pengelasan pada Siswa Kelas X SMK Swasta 1 HKBP Sipoholon Tahun
Ajaran 2011/2012. Dibatasi pada kompetensi dasar Pelaksanaan prosedur
pengelasan.
3) Hasil belajar siswa yang diukur dalam penelitian ini hanya dalam kawasan
ranah kognitif.
D. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada
perbedaan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar pelaksanakan prosedur
pengelasan yang diajarkan dengan Strategi pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning) dibandingkan dengan metode pembelajaran
6
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan metode konvensional pada
kompetensi Dasar Pelaksanaan Prosedur Pengelasan Siswa Kelas X SMK
Swasta 1 HKBP Sipoholon Tahun Ajaran 2011/2012.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat atau kegunaan hasil penelitian ini dapat dispesifikasikan menjadi
dua yaitu:manfaat teoritis dan manfaat praktis.
Secara teoritis,
1). Untuk menambah pengetahuan serta lebih mendukung teori-teori yang
ada sehubungan dengan masalah yang diteliti.
2). Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Sedangkan secara praktisnya, dapat:
1) Memberikan ruang kepada siswa untuk melakukan perubahan
sekaligus menilai kebiasaan mereka belajar di sekolah.
2) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan Pengolahan data maka dapat dikemukakan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar pada standar kompetensi menggunakan alat-alat ukur kelas
eksperimen yang diajarkan dengan Strategi Problem Based Learning lebih
tinggi dari pada kelas kontrol yang menggunakan Metode konvensional.
Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar dari masing -masing kedua
kelas, dimana rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen sebesar 71,33
sedangkan rata-rata hasil belajar pada kelas kontrol sebesar 56,5.
2. Berdasarkan uji t, hipotesis diterima yaitu Hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan menggunakan Strategi Problem Based Learning lebih
baik dari pada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
Metode Konvensional.
B. Saran
1. Hendaknya Strategi Problem Based Learning diterapkan dalam proses
pembelajaran agar diperoleh peningkatan hasil belajar yang lebih
maksimal.
2. Bagi peneliti yang lain yang ingin mengembangkan penelitian ini lebih
45
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.(2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta :
Rineka Cipta.
Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arends dalam Abbas, (2000), Metode Belajar Mengajar, Bandung : Alfabeta
Blom dalam Sudjana, (2007), Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung:
Sinar Baru
Burton, WH. (1984). Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Costa dalam Rustaman. (2003). Strategi Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta.
Daryanto.2012. Teknik Las. Bandung: Alfabeta
Gagne, (1977). belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Hamalik, oemar. (2001). Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Harjanto. (2001). Menggagas Pembelajaran Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda
Karya
Jhonson. (2005). Problem based learning. http://edukasiana.com. Diakses
10/08/12
Nurhayati. (2003). Metode Belajar Mengajar. Bandung : Alfabeta.
Syah. (2007). Teori Dasar Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud.
Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda
Karya
Sagala, Syaiful. (2003). Metode Belajar Mengajar. Bandung : Alfabeta.
46
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N. (2002). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sukasmo.
(2011),strategi-pembelajaran-berbasis-masalah.http://www.sukasmo.web.id. Diakses 20/11/2012
Sugiyono. (2003). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Suharsimi. (2003). Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta.
Sujana, (1996). Metode Statistika, Bandung : PT. Tarsito
Syah, Mohibbin. (2007). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,
Bandung : Remaja Rosda Karya
Triant,(2007), Strategi Pembelajaran,http://www.sukasmo.web.id.
Diakses 20/11/2012
Usman, Moh, Uzer. (1993). Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Ward, (2002), Metode Belajar Mengajar,Bandung : Alfabeta.
Wina Sanjaya (2008), Langkah-langkah pembelajaran Problem based Learning,
http://edukasiana.com. Diakses 10/08/12