• Tidak ada hasil yang ditemukan

KMIE SU Kandungan Karbohidrat Dan Organoleptik Mie Suweg (Amorphophallus campanulatus) Dengan Penambahan Pewarna Kulit Buah Naga (Hylocereus undatus) Dan Wortel (Daucus carota L).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KMIE SU Kandungan Karbohidrat Dan Organoleptik Mie Suweg (Amorphophallus campanulatus) Dengan Penambahan Pewarna Kulit Buah Naga (Hylocereus undatus) Dan Wortel (Daucus carota L)."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

  K MIE SU KANDUNG UWEG (Am PEWARN Diaju FAKULT UNIVER GAN KARB morphophall NA KULIT DAN WO ukan untuk Gu Program NURA TAS KEGU RSITAS MBOHIDRA lus campan T BUAH NA

ORTEL (Da

SKRIP

Memenuhi una Mencap Sarjana

m Studi Pend

Disusun o

AINI TRI H A 420 090

URUAN DA MUHAMMA 2013

AT DAN OR nulatus) DE

AGA (Hylo aucus caro

PSI

(2)
(3)
(4)
(5)

v   

MOTTO

Dengan ilmu hidup akan jadi lebih bermakna,

dengan seni hidup akan terasa lebih berwarna,

dan dengan agama, hidup akan jadi lebih terarah.

Jadikanlah pengalaman baik menjadi sebuah kebiasaan,

dan tetap kenang pengalaman buruk,

untuk dijadikan pelajaran kedepannya.

(6)

vi   

PERSEMBAHAN

Ya Allah segala puji syukur hamba ucapkan atas segala rahmat, hidayah dan inayah yang telah Engkau berikan,

sehingga hamba dapat menyeleseikan skripsi ini. Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Bapak dan Ibu tercinta atas segala pengorbanan dan doa yang tak henti-hentinya tercurah untuk anandamu ini,

terimakasih

(7)

  Assalamu Al melimpah skripsi yan (Amorpho Naga (Hy Pe guna men Program S penulisan berbagai p kasih kepa 1. Ibu D

meluan

dalam 2. Dra. H

untuk 3. Dra. T

waktun ’alaikum W hamdulillah kan rahma ng berjudul ophallus ca ylocereus un

nyusunan s

ncapai dera Studi Pendi dan penyu pihak. Maka ada: Dra. Aminah ngkan wak penyusuna Hariyatmi, menguji da

Triastuti R

nya untuk m

KA

Wr. Wb.

h, segala p

t, hidayah

“Kandung ampanulatu ndatus) Dan skripsi ini b

ajat Sarjana

dikan Biolo

usunan skrip

a dari itu pa

h Asngad,

ktunya dala

n skripsi ini

M.Si selak

an mengarah Rahayu, M. menguji dan vii ATA PENG puji syuku dan inayah gan Karboh us) Dengan n Wortel (D

bertujuan un

a S-1 Faku

ogi Univers

psi ini penu

ada kesemp M.Si selak am membi i. ku penguji hkan dalam

.Si selaku

n mengarahk GANTAR ur kehadira h-Nya sehi hidrat Dan n Penamba Daucus car ntuk meleng ultas Kegur sitas Muham ulis banyak

patan ini pe

ku pembim

imbing dan

II yang te

penyusunan

penguji II

kan dalam p

t Allah SW

ingga dapat

n Organolep

ahan Pewar

rota L).” gkapi dan m

ruan dan I

mmadiyah S k mendapatk nulis meny mbing yang n memberi elah meluan

n skripsi ini

II yang te

penyusunan

WT yang

t menyeles

ptik Mie S

rna Kulit B

memenuhi s

Ilmu Pendi

Surakarta. D

kan bantuan

ampaikan t

g telah berk

ikan penga

ngkan wak

i.

lah meluan

(8)
(9)

ix   

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI A. Suweg (Amorphophallus campanulatus) ... 7

B. Tepung Terigu ... 9

C. Buah Naga (Hylocereus undatus) ... 10

(10)

x   

E. Mie ... 13

F. Zat Pewarna ... 16

G. Karbohidrat ... 17

H. Uji Organoleptik ... 19

I. Kerangka Berpikir ... 23

J. Hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

B. Alat dan Bahan ... 24

C. Prosedur Penelitian ... 24

D. Rancangan Penelitian ... 31

E. Teknik dan Metode Pengumpulan Data ... 33

F. Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38

B. Pembahasan ... 41

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

(11)

xi   

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Komposis setiap 100 gram umbi suweg ... 9

2.2 Kadar zat-zat gizi dalam 100 gram terigu ... 10

2.3 Komposisi gizi per 100 gram daging buah naga ... 10

3.1 Skala Uji Organoleptik ... 29

3.2 Rancangan Penelitian ... 31

3.3 Percobaan Ulangan ... 32

3.4 Hasil Pengujian Karbohidrat ... 33

3.5 Hasil Pengujian Organoleptik ... 33

4.1 Hasil Kandungan Karbohidrat dan Organoleptik Mie Suweg Per100 g 38

4.2 Hasil Analisis Uji Normalitas Kadar Karbohidrat ... 40

4.3 Hasil Analisis Uji Normalitas Kadar Karbohidrat ... 40

4.4 Hasil Analisis Uji Homogenitas Kadar Karbohidrat ... 40

[image:11.612.140.506.181.516.2]
(12)

xii   

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tanaman Suweg Dan Umbi Suweg ... 7

2.2 Skema Kerangka Berfikir ... 23

3.1 Skema Pembuatan Mie Suweg ... 30

4.1 Grafik Hasil Uji Kadar Karbohidrat Mie Suweg ... 42

4.2 Histogram Hasil Organoleptik Warna Mie Suweg ... 45

4.3 Histogram Hasil Organoleptik Kekenyalan Mie Suweg ... 46

4.4 Histogram Hasil Organoleptik Tekstur Mie Suweg ... 47

4.5 Histogram Hasil Organoleptik Rasa Mie Suweg ... 49

(13)

xiii   

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Uji Kadar Karbohidrat Mie Suweg ... 56

2. Rekapitulasi Hasil Uji Organoleptik ... 57

3. Form Uji Organoleptik ... 69

4. Foto Dokumentasi Penelitian ... 60

5. Foto Uji Karbohidrat ... 67

6. Foto Uji Organoleptik ... 79

(14)

xiv   

KANDUNGAN KARBOHIDRAT DAN ORGANOLEPTIK MIE SUWEG (Amorphophallus campanulatus) DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA KULIT BUAH NAGA (Hylocereus undatus)

DAN WORTEL (Daucus carota L)

Nuraini Tri Hidayati, A420090002, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 76 halaman.

ABSTRAK

Suweg (Amorphophallus campanulatus) adalah jenis umbi lokal Indonesia yang banyak mengandung karbohidrat dan banyak orang belum mengetahui cara penglahannya. Penelitian ini bertujuan untuk memaksimalkan dan mendayagunakan suweg sebagai bahan oalahan pembuatan mie serta hasil organoleptik mie suweg. Mie dengan penambahan warna dari kulit buah naga dan wortel menghasilkan warna yang khas untuk menarik perhatian konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua factorial. Faktor tersebut yaitu dosis tepung suweg (100 gram, 150 gram , dan 200 gram); tepung terigu (150 gram, 100 gram, dan 50 gram); kulit buah naga (0%, 20%, dan 40%); dan wortel (0%, 20%, 40%). Analisis data secara deskriptif kuantitatif untuk uji karbohidrat dan deskriptif kualitatif untuk uji organoleptik. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa dosis tepung suweg dengan tepung terigu dan kulit buah naga dengan wortel berpengaruh terhadap kadar karbohidrat dari

pembuatan mie. Hasil kadar karbohidrat tertinggi yaitu pada perlakuan P1Q0 dengan tepung

suweg 100 gram dan tepung terigu 150 gram, tanpa penambahan pewarna dari kulit buah naga dan wortel dengan rata-rata kadar karbohidrat 44.82 gram, sedangkan kadar kadar karbohidrat

terendah pada perlakuan P3Q2 (tepung suweg 200 gram dan tepung terigu 50 gram dengan

penambahan pewarna dari kulit buah naga 0 % dan wortel 40 %) dengan rata – rata kadar karbohidrat sebesar 22.17gram. Dari semua perlakuan mie suweg agak disukai oleh masyarakat.

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala karunia dan rahmat yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Selain terpenuhinya faktor-faktor di atas dalam suatu kontrak investasi, juga harus dipastikan ada dan tidaknya unsur-unsur yang bisa membuatnya haram menurut ketentuan

[r]

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan produk berupa panduan bimbingan pribadi menggunakan ekstrakurikuler pramuka bagi

Pada Tabel 19 dapat dilihat penurunan kolonisasi FMA pada akar vanili oleh perlakuan inokulasi FMA dan Trichoderma harzianum sebesar 13.50 % hal ini diduga

Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4D ( Four- D model) yang terdiri atas empat tahap yaitu define, design, develop, dan disseminate. Tahap

Frekuensi konsumsi pangan sumber protein disamping pangan lainnya sangat berpengaruh terhadap peningkatan kadar serum vitamin A, frekuensi konsumsi protein nabati