• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE INKUIRI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK GEOMETRI DI KELAS V SD NEGERI 067249 MEDAN T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE INKUIRI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK GEOMETRI DI KELAS V SD NEGERI 067249 MEDAN T.A 2012/2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Risna Nila Sari Siregar NIM 408311041

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

PENERAPAN METODE INKUIRI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PADA MATERI POKOK GEOMETRI DI KELAS V SD NEGERI 067249 MEDAN

T.A 2012/2013

Risna Nila Sari Siregar (NIM 408311041)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan metode inkuiri kelompok pada materi pokok geometri di kelas V SD Negeri 067249 Medan Tahun ajaran 2012/2013.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 067249 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 34 orang siswa. Objek peneitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa dalam matematika khususnya pada materi pokok geometri. Instrumen pada penelitian ini adalah tes hasil belajar dan lembar observasi kegiatan pembelajaran. Prosedur dari penelitian ini terdiri atas dua siklus, dimana setelah satu siklus berakhir diberikan tes yang telah divaliditasi oleh validator dan setiap proses pembelajaran ada observasi yang dilakukan oleh observer yaitu guru matematika SD Negeri 067952 Medan dan teman peneliti.

Berdasarkan hasil observasi, aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata persentase aktivitas belajar siswa adalah 51,10% sedangkan pada siklus II rata-rata persentase aktivitas belajar siswa mencapai 72,98%. Peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 21,88%.

Data yang diperoleh sebelum dilakukan tindakan diperoleh nilai rata-rata tes diagnostik siswa sebesar 57,92 % dan hanya 10 orang siswa atau 29,41 % yang mencapai tingkat ketuntasan hasil belajar. Setelah diberikan tindakan dengan menerapkan metode inkuiri kelompok pada siklus I dan kemudian diberikan tes hasil belajar I maka diperoleh nilai rata-rata kelas adalah 69,85 dengan 23 orang siswa atau 67,65 % yang mencapai kriteria ketuntasan belajar. Pada siklus II dengan memberikan tes hasil belajar II diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 75,82 dengan 29 orang siswa atau 85,29 % yang mencapai kriteria ketuntasan belajar. Ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I hingga siklus II sebesar 17,64% dan peningkatan nilai rata-rata sebesar 5.97 %. Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar klasikal maka pembelajaran ini telah mencapai target ketuntasan belajar.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan karuniaNya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat

kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini berjudul ”Penerapan Metode Inkuiri Kelompok untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa pada Materi Pokok

Geometri di Kelas V SD Negeri 067249 Medan T. A 2012/2013”, disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada

Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr. Ibnu Hajar, MS beserta seluruh Pembantu

Rektor sebagai pimpinan UNIMED, Bapak Prof. Dr. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku

Dekan FMIPA UNIMED beserta Pembantu Dekan I, II, dan III di lingkungan

UNIMED, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika,

Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Program Studi Jurusan Matematika dan

Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika.

Ucapan terima kasih juga kepada Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd selaku

Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan

dan saran guna kesempurnaan skripsi ini, Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si, Ibu Dra.

N. Manurung, M.Pd, dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Dosen Penguji

yang telah memberikan saran mulai dari perencanaan penelitian sampai selesainya

penyusunan skripsi ini serta Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku Dosen

Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf

pegawai jurusan Matematika FMIPA UNIMED.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak H. Saiful Bahri, S.

Pd, selaku kepala Sekolah SD Negeri 067249 Medan, Ibu Sri Rahmadani, S.Pd. I,

selaku guru Matematika kelas V SD Negeri 067249 Medan, guru-guru serta

(5)

Teristimewa kepada Ayahanda Rachmad Siregar, Ibunda Nurmawan Br

Marpaung, yang sudah berdoa dan memberikan motivasi serta dukungan baik

secara material maupun nonmaterial kepada penulis dalam menyelesaikan studi di

UNIMED. Tidak lupa penulis juga sangat berterimakasih Buat saudara-saudara

tersayang, Kakandaku tersayang (Rahmayeni Br Regar, Rismayanti Br Siregar),

dan adik-adikku terkasih (Ilham Firmansyah Hamka Siregar, Waafiq Nurul

Wahda Br Siregar) yang telah memberikan motivasi yang begitu besar serta kasih

sayang yang tak dapat di balas sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih buat sahabat ku Kirana_Meru (Richa Ariyani, Rezeki

Pradamayanti Marpaung, Meli yani, Nanna Lestari Ritonga dan Nurul Ariyati),

untuk semua bantuan doa dan semangat yang sudah diberikan selama ini.

Penulis juga berterima kasih buat teman-teman di Kos Ceria no 8 (Shandy,

Puji, Kak Zahra, Kak Rini, Rifa, Harry, Bebey, Rina, Ria), Hadijah, Kak Ade,

Kak Sufi, Mira, Ely, Wita, Desi, teman Matematika Ekstensi ’08,

teman-teman PPL SMA N 1 Dolok Masihul dan teman-teman-teman-teman yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu. Terimakasih karena telah memberikan warna-warni dalam

perjalanan hidupku.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini, kiranya isi

skripsi ini bermanfaat bagi dunia pendidikan. Akhir kata penulis ucapkan terima

kasih.

Medan, Februari 2013

Penulis

(6)

vi

2.1.2. Pengertian Aktivitas Belajar 11

2.1.3.Pengertian Hasil Belajar 14

2.1.4. Pengertian Metode 15

2.1.5. Metode Inkuiri 16

2.1.6. Metode Inkuiri Kelompok 19

2.1.7. Penerapan Pembelajaran Metode Inkuiri Kelompok 20

2.1.8. Pembelajaran Geometri di SD 22

2.2. Kerangka Konseptual 25

2.3. Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN 29

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 29

3.1.1. Lokasi Penelitian 29

3.1.2. Waktu Penelitian 29

3.2. Subjek dan Objek Penelitian 29

3.2.1. Subjek Penelitian 29

3.2.2.Objek Penelitian 29

3.3. Jenis Penelitian 29

3.4. Defenisi Operasional 30

3.5.Prosedur Penelitian 30

3.6.Instrumen Pengumpul Data 38

3.6.1.Tes Hasil Belajar 38

(7)

3.7.Teknik Analisis Data 39

3.7.1.Reduksi Data 39

3.7.2.Interprestasi hasil 40

3.7.2.1.Pencapaian Hasil Belajar 40

3.7.2.2.Ketuntasan belajar Siswa 40

3.7.2.3.Analisis Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran 41

3.7.2.4.Penarikan Kesimpulan 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44

4.1. Hasil Penelitian 44

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I 44

4.1.1.1. Tahap Permasalahan I 44

4.1.1.2. Alternatif Pemecahan I (Rencana Tindakan I) 45

4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I 45

4.1.1.4. Observasi I 47

4.1.1.5. Analisis Data I 49

4.1.1.6. Refleksi I 52

4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian siklus II 53

4.1.2.1. Tahap Permasalahan II 53

4.1.2.2. Alternatif Pemecahan II (Rencana Tindakan II) 54

4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II 54

4.1.2.4. Observasi II 56

4.1.2.5. Analisis Data II 57

4.1.2.6. Refleksi II 61

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 62

BAB V 64

5.1. Kesimpulan 64

5.2. Saran 64

DAFTAR PUSTAKA 65

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahap Pelaksanaan Metode Inkuiri 21

Tabel 4.1 Deskripsi Hasil Observasi Guru I 49

Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa 50

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 52

Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Guru II 57

Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 59

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Tabel 2.1 Tahap Pelaksanaan Metode Inkuiri 21

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya. Pendidikan diarahkan untuk mempersiapkan tenaga kerja terdidik dan

terlatih, dengan mempersiapkan kemampuan sumber daya manusia yang mapan.

Banyak faktor yang dijadikan tolak ukur keberhasilan pendidikan untuk mencapai

tujuan pembelajaran di sekolah, khususnya bertujuan untuk menata dan

meningkatkan penajaman serta penalaran siswa hal tersebut berguna untuk

menyelesaikan masalah, tujuan lain adalah melatih cara berfikir dan bernalar

dalam menarik kesimpulan dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan

masalah.

Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang sangat penting

diajarkan kepada siswa. Matematika juga merupakan sarana berpikir ilmiah yang

sangat diperlukan oleh siswa untuk mengembangkan kemampuan logisnya.

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), matematika

memegang peranan penting karena dalam pembelajaran matematika dituntut

untuk berpikir kritis dan teliti untuk mengelola informasi, memecahkan suatu

persoalan/permasalahan sehingga berguna baik dalam kehidupan sehari-hari serta

sebagai bahasa atau sebagai pengembangan sains dan teknologi. Seperti yang

dikemukakan oleh Cornelius (Abdurrahman,2009:253) bahwa: “Matematika

merupakan sarana berfikir yang jelas dan logis, sarana untuk memecahkan

masalah sehari-hari, sarana mengenal pola hubungan dan generalisasi

pengalaman, sarana untuk mengembangkan kreativitas, serta sarana untuk

menghasilkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.”

Matematika dapat mengembangkan kemampuan berpikir, bernalar,

mengkomunikasikan gagasan serta dapat mengembangkan aktifitas kreatif dan

pemecahan masalah. Jadi penting bagi kita terutama bagi siswa untuk menyadari

(11)

manusia, terutama dalam sistem pendidikan diseluruh dunia. Hal ini terlihat dari

matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari tingkat

SD hingga SLTA dan bahkan juga di Perguruan Tinggi.

Sejalan dengan hal itu, Concroft (dalam Abdurrahman, 2009:253)

mengemukakan alasannya perlu belajar matematika, yaitu:

Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena: (1) selalu digunakan dalam segala kehidupan (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, (3) memerlukan sasaran komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas, (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran ruangan, dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas V SD Negeri 067249 Medan

menunjukkan bahwa: “Aktivitas siswa dalam belajar matematika di dalam kelas

masih rendah. Pembelajaran matematika masih banyak bertumpu pada aktivitas

guru artinya kebanyakan dari siswa hanya sekedar mengikuti pelajaran di dalam

kelas yaitu dengan mendengarkan ceramah dan mengerjakan soal yang diberikan

oleh guru tanpa adanya respon, kritik, dan pertanyaan dari siswa kepada guru

sebagai umpan balik dalam kegiatan belajar mengajar”.

Siswa dipandang sebagai individu yang hanya siap menerima informasi

yang disampaikan oleh guru. Selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

berlangsung aktivitas cenderung pada aktivitas pasif yaitu siswa hanya

mendengaarkan penjelasan guru dan menulis penjelasan guru dari papan tulis.

Aktivitas Membaca buku, berdiskusi pada teman, bertanya pada guru tidak

ditemui dalam KBM dikarenakan selama proses KBM berlangsung , guru hanya

menjelaskan pelajaran dan memberikan soal untuk dikerjakan oleh siswa.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelajaran matematika masih berpusat pada

guru.

Kegiatan pembelajaran matematika selama ini masih bersifat berpusat

pada guru. Guru lebih banyak menjelaskan, dan member informasi tentang

konsep-konsep yang akan dibahas. Menurut beliau, Hal itu dikarenakan

(12)

3

Pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku.

Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar

kalau tidak ada aktivitas (Sardiman, 2011:95). Itulah sebabnya aktivitas

merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di adalam interaksi

belajar-mengajar.

Dengan penekanan asas aktivitas dalam pembelajaran memungkinkan

pemahaman siswa semakin baik karena mereka langsung mempraktekkan

kompetensi yang harus dicapai di dalam kelas. Sehingga pembelajaran tidak

monoton dan lebih bervariasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas dapat berjalan

dengan baik jika ada interaksi yang baik diantara orang-orang yang terlibat dalam

proses kegiatan belajar mengajar. Aktivitas merupakan suatu hal yang sangat

penting di dalam kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh hasil belajar yang

baik.

Masalah pembelajaran matematika adalah rendahnya aktivitas belajar

siswa khususnya pelajaran matematika. Siswa sekedar mengikuti pelajaran

matematika yang diajarkan guru di dalam kelas, yaitu dengan hanya

mendengarkan ceramah dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru tanpa

adanya respon, kritik, dan pertanyaan dari siswa kepada guru sebagai umpan balik

dalam kegiatan belajar mengajar.

Seiring dengan hal tersebut, hasil wawancara dan observasi yang

dilakukan oleh peneliti tentang hasil belajar siswa dengan Ibu Sri Rahmadani

S.Pdi, salah seorang guru matematika di kelas V SD Negeri 067249 Medan

mengemukakan bahwa:

“ Hasil belajar matematika yang diperoleh siswa kelas V masih rendah, masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah rata-rata dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah 65. Hal ini diakibatkan karena kurangnya minat dan kemauan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas “.

Rata – rata hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 067249 Medan masih

rendah berdasarkan nilai ulangan harian I dengan nilai rata – rata kelas 62,94 dan

nilai ulangan harian II dengan nilai rata – rata kelas 62,79 sedangkan nilai standar

(13)

belajar matematika siswa masih kurang memuaskan. Sejalan dengan hasil tes

kemampuan awal yang diberikan peneliti kepada siswa kelas V SD Negeri 067249

Medan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa. Salah satu soal yang diberikan

pada tes tersebut adalah :

1. Ani ingin membuat alas meja yang berbentuk persegi panjang. Jika panjang

meja 100 cm dan lebar meja 50 cm. Jika Ani memiliki 4 meter kain, berapa

banyak alas meja yang dapat dibuat ani?

Berdasarkan hasil tes yang diberikan terhadap 34 orang siswa kelas V SD

Negeri 067249 Medan, 15 orang siswa atau 37,03% dari jumlah siswa

memperoleh skor sangat rendah, 9 orang atau 29,62% dari jumlah siswa

memperoleh skor rendah, 6 orang atau 18,51% dari jumlah siswa mendapatkan

skor sedang, dan 4 orang atau 14,81% dari jumlah siswa memperoleh skor tinggi.

Oleh karena itu kualitas pendidikan matematika di Indonesia hendaknya

ditingkatkan seiring dengan perkembangan zaman. Salah satu penyebab

rendahnya hasil belajar matematika ini adalah karena banyak siswa yang

menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit dipelajari. Seperti

yang dikemukakan oleh Abdurrahman (2009:252) bahwa: “Dari berbagai bidang

studi yang dipelajari disekolah, matematika merupakan bidang studi yang

dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan

lebih-lebih lagi bagi siswa yang berkesulitan belajar”.

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Saptono

(http://www.indomedia.com) yang mengatakan: “Siswa menganggap matematika

sebagai pelajaran sulit. Terlebih lagi bila mereka mendapat nilai dibawah

rata-rata. Yang punya niat tekun mempelajari, akan kembali hilang semangatnya”.

Geometri merupakan salah satu materi pelajaran dalam matematika. Pada

topik ini masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

soal-soal yang diberikan. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Sri Rahmahani, guru

matematika SD Negeri 067249 Medan pada tanggal 18 Juli 2012 : “Banyak siswa

yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pada materi pokok

(14)

5

terampil dalam menetukan rumus. Karena itu saat dites, nilai merekapun menjadi

rendah”.

Mengenai metode pembelajaran yang digunakan selama ini dalam proses

belajar mengajar, Ibu Sri Rahmadani mengungkapkan: “Metode mengajar yang

digunakan selama ini adalah metode mengajar Ceramah dan Tanya jawab”. Hal

ini menunjukkan bahwa guru masih kurang tepat memilih dan menggunakan

model pembelajaran yang sesuai dalam menyampaikan materi geometri dan

pembelajaran yang dilakukan masih banyak didominasi oleh guru, sementara

siswa duduk secara pasif menerima informasi pengetahuan dan keterampilan

sehingga siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran. Kondisi tersebut juga

menunjukkan bahwa model pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada

guru.

Untuk mengatasi masalah yang ada, hendaknya guru mampu memberi

inovasi pada metode pembelajaran yang digunakan selama ini. Metode

pembelajaran yang digunakan hendaknya variatif, sesuai dengan materi pelajaran

yang disampaikan, mampu diterima oleh siswa yang memiliki gaya belajar yang

berbeda-beda, dan mampu menjalin hubungan komunikasi yang positif pada siswa

sehingga memberi motivasi pada siswa dan dapat menumbuhkan minat belajar

yang tinggi pada siswa.

Namun untuk mencapai tujuan pembelajaran itu, seorang guru harus

menguasai beberapa metode. Djamarah dan Aswan Zain (2006:78) mengatakan:

“Guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling serasi untuk situasi dan

kondisi yang khusus dihadapinya, jika memahami sifat-sifat masing-maising

metode tersebut”. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode,

maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai

dengan kondisi pembelajaran. Merupakan kiat guru matematika untuk memilih

strategi, pendekatan, metode, dan teknik yang cocok digunakan bagi topik

matematika tertentu dan sekelompok siswa tertentu.

Ada faktor yang mempengaruhi hasil belajar seperti yang Abbas

(hhtp://www.depdiknas.go.id ) kemukakan bahwa: “Banyak faktor yang menjadi

(15)

ketidaktepatan penggunaan metode atau model pembelajaran yang digunakan

guru kelas”.

Kenyataannya menunjukkan bahwa selama ini kebanyakan guru

menggunakan metode atau model pembelajaran yang bersifat konvensional dan

banyak didominasi oleh guru. Siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal

bila seorang guru tepat dalam menerapkan metode mengajar. Untuk itu diperlukan

suatu metode pembelajaran yang inovatif dan mampu meningkatkan keaktifan

serta prestasi belajar siswa.

Oleh karena itu, pembelajaran harus sebanyak mungkin melibatkan peran

aktif siswa agar mereka mampu berekspresi untuk membentuk kompetisi dengan

menggali berbagai potensi dan kebenaran secara ilmiah sehingga menimbulkan

motivasi belajar. Salah satunya adalah dengan menerapakan pembelajaran metode

inkuiri. Metode inkuiri kelompok merupakan suatu proses belajar yang

memungkinkan siswa menemukan sendiri konsep-konsep matematika melalui

serentetan pengalaman belajar yang lampau. Siswa secara aktif terlibat didalam

menemukan suatu prinsip dasar matematika, sehingga siswa akan memahami

konsep dengan baik, ingat lebih lama dan membuat siswa dapat berfikir secara

abstrak. Disamping itu metode inkuiri juga dapat melatih keberanian siswa untuk

mengemukakan pendapatnya tentang konsep yang telah ia temukan.

Oleh karena itu dengan menggunakan metode inkuiri kelompok siswa

diharapkan mampu mengembangkan kepemimpinan siswa didalam

mengemukakan pendapat. Sehubugan dengan itu Gulo (2008 : 84) menyatakan

bahwa inkuiri adalah: “Suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara

maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara

sistematis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri

penemuannya dengan penuh percaya diri”.

Sasaran utama kegiatan mengajar dengan metode inkuiri kelompok adalah

keterlibatan siswa dalam proses kegiatan belajar, keterarahan kegiatan secara logis

dan sistematis pada tujuan pengajaran dan mengembangkan sikap percaya diri

(16)

7

subjek dan objek dalam belajar mempunyai kemampuan dasar untuk berkembang

secara optimal sesuai kemampuan yang dimilikinya.

Proses pembelajaran harus dipandang sebagai stimulus yang dapat

menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Guru tidak lagi berperan

sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Seperti yang

dikatakan Syaiful Sagala (2009 : 196) bahwa: “Peranan guru lebih banyak

menetapkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin belajar dan fasilitator

belajar. Dengan dengan demikian, siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri

atau dalam bentuk kelompok memecahkan permasalahan dengan bimbingan

guru”.

Berdasarkan penjelasan diatas, Metode Inkuiri Kelompok diharapkan dapat

digunakan sebagai metode pembelajaran yang efektif untuk mengajarkan materi

pokok Geometri di SD. Penulis ingin mengetahui apakah pembelajaran dengan

metode Inkuiri Kelompok efektif diterapkan pada materi pokok geometri, maka

peneliti merasa tertarik malakukan penelitian dengan judul: “Penerapan Metode Inkuiri Kelompok Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Pokok Geometri di Kelas V SD Negeri 067249 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah yang

timbul sebagai berikut:

1. Aktivitas belajar matematika siswa dalam proses belajar mengajar didalam

kelas masih tergolong rendah karena pembelajaran matematika masih

banyak bertumpu pada aktivitas guru.

2. Hasil belajar matematika siswa masih rendah berdasarkan nilai rata-rata

ulangan harian siswa 62 sedangkan nilai standar Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang harus dicapai oleh siswa yaitu 65.

3. Penerapan metode pembelajaran yang kurang efektif, berdasarkan

(17)

4. Siswa kesulitan dalam mempelajari materi pokok geometri, hal ini dilihat

dari tes awal yang diberikan oleh peneliti.

1.3. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka

masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada penerapan metode Inkuiri

Kelompok untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa pada

materi pokok geometri di kelas V SD Negeri 067249 Medan T.A 2012/2013.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka penulis merumuskan masalah

yang akan diteliti yaitu:

1. Apakah penerapan metode Inkuiri Kelompok dapat meningkatkan aktivitas

belajar matematika siswa pada materi pokok geometri di kelas V SD

Negeri 067249 Medan T.A 2012/2013?

2. Apakah penerapan metode Inkuiri Kelompok dapat meningkatkan hasil

belajar matematika siswa pada materi pokok geometri di kelas V SD

Negeri 067249 Medan T.A 2012/2013 ?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa yang diajar

dengan metode Inkuiri Kelompok pada materi pokok geometri di kelas V

SD Negeri 067249 Medan T.A 2012/2013.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan

metode Inkuri Kelompok pada materi pokok geometri di kelas V SD

(18)

9

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan diadakan penelitian diharapkan akan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Bagi guru: Sebagai masukan bagi guru SD Negeri 067249 Medan tentang

metode inkuiri yang diterapkan pada Materi pokok geometri.

2. Bagi siswa: Sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

matematika melalui penerapan metode inkuiri.

3. Pihak Sekolah: Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka

perbaikan kualitas pembelajaran dan membantu pihak sekolah menjalin

komunikasi yang positif dengan siswa.

4. Bagi peneliti: Sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan pegangan

bagi peneliti dalam menjalankan tugas pengajaran sebagai calon tenaga

pengajar di masa akan datang.

5. Bagi penelitian sejenisnya: Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang

(19)

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan metode Inkuiri Kelompok dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa kelas V SD Negeri 067249 Medan. Pada siklus I rata-rata persentase

aktivitas belajar siswa adalah 51,10% sedangkan pada siklus II rata-rata

persentase aktivitas belajar siswa mencapai 72,98%. Peningkatan aktivitas

belajar siswa sebesar 21,88%.

2. Penerapan metode Inkuiri Kelompok dapat meningkatkan hasil belajar

matematika siswa kelas V SD Negeri 067249 Medan. Pada siklus I

ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal adalah 64,71 % dengan nilai

rata-rata kelas adalah 69,85 sedangkan pada siklus II, ketuntasan hasil

belajar siswa secara klasikal adalah 85,29 % dengan nilai rata-rata kelas

75,82. Peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal adalah 20,58% dan

peningkatan rata-rata hasil belajar siswa adalah 5,97.

5.2. Saran

Adapun saran yang diajukan berdasarkan pembahasan dan kesimpulan

hasil penelitian adalah :

1. Kepada guru matematika, hendaknya menerapkan metode Inkuri Kelompok

sebagai alternatif pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

matematika siswa.

2. Kepada guru matematika yang ingin menerapkan metode Inkuri kelompok

sebaiknya dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya agar proses

pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

3. Bagi peneliti lain, sebaiknya memperhatikan kekurangan yang ada dalam

penelitian ini sehingga diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini untuk

(20)

ii

RIWAYAT HIDUP

Risna Nila Sari Siregar dilahirkan di Padang Pulau, pada tanggal 26

Agustus 1990. Ibu bernama Nurmawan Br Marpaung dan Ayah bernama

Rachmad Siregar, dan merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Pada Tahun

1996 penulis masuk SD Negeri 017142 Aek Intan dan lulus pada tahun 2002.

Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di MTs. S. PP. At-Thoyyibah

Indonesia Pinang Lombang dan lulus tahun 2005. Setelah itu pada tahun 2005,

penulis melanjutkan sekolah di MA. S. PP. At-Thoyyibah Indonesia Pinang

Lombang dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di

Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Matematika, Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Abbas., (2000), Pendidikan di Indonesia, Masalah, dan Solusinya,

http://www.depdiknas.go.id.

Abdurrahman, Muyono., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta

Arikunto, S., (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Akasara: Jakarta.

Arumsari dkk., (2009), Pelajaran Matematika Untuk SD/MI Kelas 5, Yrama Widya, Bandung.

Auliyawati., (2010), Meningkatkan Prestasi belajar Siswa,

http://www.indomedia.com

Dimyati dan Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswin Zain,. (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

(2010), Buku Pedoman Skripsi dan Proposal Penelitian, FMIPA

Unimed, Medan.

Gulo, W., (2008), Strategi Belajar Mengajar, Bumi aksara, Jakarta.

Hamalik, Oemar., (2004), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Hamalik, Oemar., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana., (2012), Konsep Strategi Pembelajaran, Refika Aditama, Bandung.

Jauhari, Mohammad., (2011), Implementasi Paikem, Prestasi Pustaka, Jakarta.

Saptono, Agung., Matematika Sulit, Tidak Mesti Harus Les, http://www.indomedia.com.

(22)

66

Sanjaya, Wina., (2008), Strategi Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sardiman, (2011)., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo, Persada, Jakarta.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, Nana, 2010., Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar, PT Remaja Rosda Karya, Jakarta

Sugiyono., (2009), Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung

Suryosubroto, (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Penerbit Kencana, Jakarta.

Zainuries., (2007), Prestasi Matematika Indonesia Masih Rendah,

Gambar

Tabel 2.1  Tahap Pelaksanaan Metode Inkuiri
Tabel 2.1 Tahap Pelaksanaan Metode Inkuiri

Referensi

Dokumen terkait

Media dekak FPB merupakan alat yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi tentang faktor pesekutuan terbesar. Media dekak FPB ini mampu membantu siswa

Pembelajaran TGT dilaksanakan dengan empat tahap yaitu (1) presentasi kelas dengan menyajikan informasi/pokok materi pelajaran secara singkat dan jelas, (2) tahap

Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup akibat dari kelainan sistem imun tubuh yang menghancurkan sel penghasil insulin atau juga

dari satu hidup bersama dengan ikatan perkawinan yang sah anggota POLRI.. mempunyai peraturan-peraturan yang sedikit berbeda dengan masyarakat

Dwi Indah Hasyati (2015) Pengaruh Corporate Governance dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Hasil analisis persektor tersebut berdasarkan ketiga alat analisis menunjukkan bahwwa sektor yang merupakan sektor unggulan di Kabupaten Ngawi dengan kriteria sektor maju

(i) Mengetahui sebaran responden botol susu polikarbonat dengan melakukan pengelompokan responden dari hasil survei tingkat pendidikan responden, pekerjaan responden,

Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung (2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap terhadap