• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA MODIFIKASI BOLA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLLI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PADANG BOLAK KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA MODIFIKASI BOLA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLLI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PADANG BOLAK KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA MODIFIKASI BOLA

TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING

ATAS BOLA VOLLY PADA SISWA KELAS VIII SMP

NEGERI 2 PADANG BOLAK KABUPATEN

PADANG LAWAS UTARA TAHUN

AJARAN 2011/2012

OLEH :

HARDIYANSYAH HRP NIM.071266120077

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

ii

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran

jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial,

penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Di dalam

intensifikasi penyelengaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia

yang berlangsung seumur hidup, peranan pendidikan jasmani adalah sangat

penting, yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung

dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan olahraga

yang dilakukan secara sistematis.

Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan

keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan

nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat

yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang

seimbang. Dengan pendidikan jasmani siswa akan memperoleh berbagai

ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta

berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani,

kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak

(11)

Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, guru diharapkan

mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan

dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain)

serta pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran

konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur

fisik, mental, intelektual, emosi dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam

pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas

yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran. Berdasarkan penjelasan di atas

maka pendidikan jasmani dapat didefenisikan suatu proses pendidikan yang

memanfaatkan aktivitas jasmani, yang direncanakan secara sistematik bertujuan

untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,

neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem

pendidikan nasional.

Pendidikan jasmani adalah salah satu komponen pendidikan yang wajib

diajarkan di sekolah dan pentingnya pendidikan jasmani karena memiliki peran

yang sangat strategis dalam pembentukan manusia seutuhnya, yang tidak hanya

berdampak positif pada fisik melainkan juga dapat berdampak positif pada mental,

intelektual, emosional maupun sosial seorang siswa.

Dalam mencapai tujuan pendidikan jasmani, banyak faktor pendukung

yang diperlukan antara lain; faktor guru sebagai penyampai informasi, siswa

sebagai penerima informasi, sarana prasarana, dan juga metode pembelajarannya.

Metode yang dipilih dan diperkirakan harus cocok digunakan dalam proses

(12)

efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Proses pembelajaran dapat dikatakan

efektif bila perubahan perilaku yang terjadi pada siswa setidak-tidaknya mencapai

tingkat optimal. Sikap dan perilaku sehat pada siswa dapat terbentuk dengan

meningkatkan partisipasi siswa secara aktif dalam segala bentuk aktifitas olahraga

termasuk olahraga permainan seperti permainan bola volly.

Permainanan bola volly merupakan permainan yang gerakannya cukup

komplek yaitu gabungan dari jalan, lari, lompat dan unsur kekuatan, kecepatan,

kelenturan, dan unsur lainnya. Untuk melakukan gerakan-gerakan dalam

permainan bola volly secara baik diperlukan kemampuan fisik yang baik. Dengan

kondisi fisik yang baik akan memudahkan melakukan gerakan-gerakan yang lebih

kompleks dan memudahkan menguasai teknik-teknik dasar permainan bola volly,

seperti teknik service dan passing. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembinaan

sejak usia dini. Salah satunya yaitu dapat dilakukan melalui pendidikan jasmani di

sekolah-sekolah.

Permainan bola volly merupakan permainan yang sudah populer di

Indonesia, sudah dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat bahkan sudah

dimasukkan dalam kurikulum pendidikan nasional sebagai materi pelajaran wajib

untuk siswa, mulai kelas IV SD sampai tingkat SMU. Namun demikian tuntutan

kemampuan yang diharapkan dari cabang olahraga bola volly ini untuk tingkat

Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai sekarang masih jauh dari yang

diharapkan.

Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan di SMP Negeri 2

(13)

pada jam pelajaran Penjas pokok bahasan permainan bola volly,

khususnya pada saat siswa mempraktekkan apa yang telah dijelaskan oleh

gurunya, siswa kurang bersemangat. Informasi yang diperoleh dari guru Penjas

dari 30 siswa yang ada dikelas VIII hanya ada 6 siswa yang paham tentang teknik

passing atas. Berarti dari data tersebut sekurangnya hanya sekitar 30 % dari

jumlah siswa yang ada yang cukup memahami mengenai tentang teknik passing

atas pada materi permainan bola volly. Namun nilai itu belum memenuhi kriteria

ketuntasan minimal secara klasikal yang ditetapkan sekolah yaitu sekitar 85 %

dari keseluruhan siswa.

Tentu kalau kondisi dan kenyataan ini dibiarkan, akan berimplikasi

terhadap menurunnya kualitas hasil pelaksanaan proses pembelajaran yang

dilaksanakan khususnya materi passing atas dalam permainan bola volly. Ada

beberapa faktor penyebab dari keterpurukan tersebut yaitu terbatasnya

sumber-sumber yang digunakan guru untuk mendukung proses pembelajaran pendidikan

jasmani, misalnya guru kurang bisa menentukan media dan metode pembelajaran

yang digunakan.

Menurut Bahagian dan Suherman ( 2000 : 21 ) .” Modifikasi adalah

sebuah pendekatan materi pelajaran dengan cara meruntunkan dalam bentuk

aktifitas belajar yang dapat memperlancar atau mempermudah siswa dalam

belajar.” cara ini dimaksut untuk menuntun dan mengarahkan siswa dari yang

tidak bisa menjadi bisa.

Pembelajaran pendidikan jasmani penting dimodifikasi karena hal – hal

(14)

seperti orang dewasa. 2). Berolahraga dengan peralatan dan peraturan yang

dimodifikasi akan mengurangi cidera pada anak – anak . 3). Olahraga yang

dimodifikasi akan mampu mengembangkan keterampilan anak lebih cepat

dibanding dengan peralatan standar untuk orang dewasa, 4). Olahraga yang

dimodifikasi menumbuhkan kegembiraan dan kesenangan pada anak - anak

dalam situasi kompetitif.

Modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani perlu dilakukan

dengan tujuan agar: 1). Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti

pembelajaran. 2). Meningkatkan kemungkinan dalam berpartisipasi. 3). Siswa

dapat melakukan pola gerak secara benar.

Komponen –komponen yang penting dalam pembelajaran pendidikan

jasmani yang di modifikasi meliput : 1). Ukuran, bentuk peralatan yang digunakan

2). Lapangan permainan 3). Waktu bermain atau lamanya permainan, 4).

Peraturan permainan 5) Jumlah pemain.

Karakteristik permainan bola volly terlihat dari unsur-unsur gerak yang

terdapat di dalamnya. Unsur gerak permainan bola volly sangat jelas kelihatan

ketika seseorang melakukan teknik dasar dalam permainan bola volly.

Teknik-teknik dasar dalam permainan bola volly sebagaimana disebutkan Beutelstahl

(1986:9), ada 6 (enam) yaitu : (1) servis; (2) pass bawah; (3) pass atas; (4) smas;

(5) blok; (6) pertahanan. Dan Druwachter (1990: 82) mengemukakan, “tahap awal

permainan bola volly sudah memadai apabila pemain telah menguasai teknik

dasar yang terdiri dari service dan passing. Dari penjelasan di atas, tentang

(15)

merupakan keterampilan paling dasar dalam permainan bola volly. Dikatakan

keterampilan paling dasar karena servis adalah pukulan pertama dalam permainan

bola volly, tanpa servis permainan tidak akan dapat dimulai, servis juga bisa

digunakan cara untuk menyerang dalam menambah angka. Dan passing adalah

mengoperkan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya untuk dimainkan

di lapangan sendiri. Dengan menguasai teknik passing dalam permainan bola

volly, seorang pemain akan dapat bertahan dari servis tajam dan kuat, serta

kemampuan passing atas yang baik juga dapat memberikan umpan yang tepat

keteman regu untuk melakukan penyerangan (smess).

Seperti dijelaskan di atas, passing merupakan teknik dasar dalam dalam

permainan bola volly, namun sulit dipelajari, lebih-lebih untuk siswa yang belum

terampil dan kondisi fisik siswa belum bisa mengunakan peralatan yang

sesungguhnya dipakai dalam permainan bola volly. Oleh karana itu perlu

dirancang sebuah media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi fisik siswa

supaya siswa mudah mempelajarinya dan Supaya siswa memperoleh kepuasan

dalam mengikuti pembelajaran. Yang pada akhirnya bisa meningkatkan hasil

belajar siswa dalam melakukan passing atas.

Modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani dianggap penting untuk

diketahui oleh para guru pendidikan jasmani. diharapkan guru pendidikan jasmani

dapat menjelaskan pegertian dan konsep modifikasi, meyebutkan apa yang

dimodifikasi dan bagaimana cara memodifikasinya. Menyebutkan dan

menerangkan beberapa aspek modifikasi.menerapkan contoh – contoh analisis

(16)

perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu mendorong

perubahan tersebut. Dengan demikan tugas bahan ajar yang disampaikan harus

sesuai dengan tingkat kematangan anak didik yang di ajarkan. Perkembangan atau

kemtangan yang dimaksut mencakup fisik, psikis maupun keterampilannya.

Berdasarkan uraian di atas, karena media pembelajaran diharapkan bisa

memberikan pengaruh di dalam peningkatan hasil belajar passing atas bola volly

siswa. Dengan demikian perlu penelitian yang mendalam. Melakukan kajian

ilmiah tentang pengaruh media modifikasi bola dalam meningkatkan hasil belajar

passing atas bermain bola volly pada siswa kelas VIII SMP 2 Padang Bolak.

Dalam hal tersebut, penelitian ini akan menggunakan media modifikasi bola

dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka

dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari proses pendidikan total yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan kebugaran fisik, mental, emosi dan sosial melalui media aktivitas fisik.

2. Faktor media pembeljaran yang diterapkan oleh guru dalam menyampaikan

materi khusus permainan bola volly

3. Media modifikasi bola mempunyai hubungan dalam mempermudah belajar keterampilan teknik dasar bermain bola volly

(17)

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah di atas,

maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah :”Apakah

modifikasi bola dapat mengoptimalisasikan peningkatan hasil belajar siswa kelas

VIII SMP Negeri 2 Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun Ajaran

2011/2012?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi bola

terhadap hasil belajar passing khususnya kemampuan teknik passing atas pada

siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara

Tahun Ajaran 2011/2012.

E. Manfaat Penelitian

Setelah selesai penelitian ini, hasil yang diperoleh nantinya diharapkan dapat

bermanfaat bagi guru atau pelatih, sebagai:

a) Dapat memberikan dan menambah wawasan serta pengetahuan keolahragaan

bagi peneliti tentang pengaruh media pembelajaran modifikasi bola terhadap

peningkatan hasil belajar passing atas dalam permainan bola volly.

b) Dapat meningkatkan keterampilan teknik passing atas bermain bola volly

bagi siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Padang Bolak Kabupaten Padang

Lawas Utara Tahun Ajaran 2011/2012.

c) Sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan pembelajaran

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I setelah tes hasil belajar I

dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar passing atas

bola volly masih rendah. Dari 26 siswa terdapat 14 siswa (53,84%) yang telah

mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 12 siswa (46.16%) belum mencapai

ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 65%. Sedangkan

pada siklus II dapat dilihat kemampuan siswa dalam tes hasil hasil belajar secara

klasikal sudah meningkat. Dari 26 siswa terdapat 21 siswa (80,76%) yang telah

mencapai ketuntasan belajar sedangkan 5 siswa (19,24%) belum mencapai

ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 69,55%.

Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan modifikasi bola

dapat meningkatkan hasil belajar passing atas bola volly dengan fase persiapan,

pelaksanaan dan sikap akhir yang disignifikan pada siswa kelas VIII SMP Negeri

2 Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun Ajaran 2011/2012.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan sebagai

berikut:

1. Kepada guru pendidikan jasmani agar dapat menerapkan media

modifikasi bola khususnya materi passing atas bola volly dengan

(19)

2. Agar guru pendidikan jasmani memperhatikan tingkat kematangan

fisik siswa dan memperhatikan sarana prasarana yang tersedia pada

saat proses pembelajaran dilakukan.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama,

sebaiknya media yang digunakan lebih dikembangkan lagi. Hal ini

dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas penelitian dan hasil yang

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Muthali’in. 2001. Bias Gender dalam Pendidikan. Surakarta : Muhammadiyah University Press.

Arikunto Suharsimi, Suharjono, Supardi. 2003. Pendidikan Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara

Bucher, Charles A. 1972. Foundation of Physical Education. Sixth Edition. Saint Louis : CV. Mosby Company

Beutelstahl, D. 2003. Belajar Bermain Bolavoli. Alih Bahasa Oleh Tim Redaksi Pionir Jaya. Bandung: Pionir Jaya.

Beutelstahl, D.1986. Belajar Bermain Bola voli. Bandung: Pionir Jaya

Baumgartner, Ted A. and Andrew S. Jackson. 1991. Measurement for Evaluation. Fourth Edition. Amerika Serikat Wm.C. Brown Publishers.

Barbara L. Viera, MS. and Bonnie Jil Fergusen, MS., 1996. Bolavoli Tingkat Pemula, Monti. Jakarta: RajaGrafindo.

Harsuki, 2003. Perkembangan Olahraga Terkini: Kajian para pakar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Kirkendall. R.A. 1980. Measurement and Evaluations for Physical Education. IOWA: Wm. C. Brown Company Publishers.

Monks F.J. 2002. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

M. Yunus. 1992. Olahraga Pilihan Bola voli. Jakarta: Depdikbud

Ngalim Purwanto. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution S. 1984. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT. Bina Aksara.

Nana Sudjana. 1989. Metode Statistika. Bandung. Tarsito.

Rusli Lutan. 1998. Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

(21)

Robinson, B., 1997. Bolavoli Bimbingan, Petunjuk dan Teknik Bermain. Semarang: Dahara Prize.

Richard A. Schmidt. 1991. Motor Learning & Performance. United States of America : Human Kinetic Publisher.

Syah Muhibbin. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada.

Syarifuddin Aip, 2003. Panduan Olahraga Bola Voli. Jakarta. PT. Grasindo.

Samsuddin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Olahraga Kesehatan

Suharno. H.P. 1985. Dasar-dasar Permainan Bola Voli. IKIP Yogyakarta: Andi Offset.

Suherman. Adang. 2000. Dasar-Dasar Penjaskes.

Suherman. Bahagiar, dkk. Jakarta. 2000. Prinsip- Prinsip Pengembangan Dan Modifikasi Cabang Olahraga.

Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Kompetensi dan praktiknya. Jakarta. PT. Bumi Aksara.

Sukintaka. 2004. Filosofi, Pembelajaran, dan Masa Depan Teori Pendidikan Jasmani. Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai feeding rate tertinggi menggunakan metode SNI adalah papan partikel sengon kerapatan rendah (78,33 µg/ekor/hari untuk SNI dan 16,67 µg/ekor/hari untuk JIS) dan feeding

Furthermore, the absence of significance testing on PLS-DA coefficients is replaced by permutation testing, which generated the coefficients distribution under null hypothesis

Telah diterima dan disahkan oleh Pembimbing Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta pada :.. Hari

Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi : (1) identifikasi oligosakarida, (2) pengujian ekstrak gula dari tepung umbi untuk mendukung pertumbuhan BAL, (3) pengujian kompetisi BAL

dalam judul skripsi yaitu : Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Atribut-Atribut Jasa Pelayanan Taman Rekreasi Water Park Di Kartasura.

This research aims to investigate whether or not the language skills materials in “The Bridge English Competence 2” textbook are compatible with indicators in language skills of

Perlakuan penyimpanan kultur mempengaruhi (P<0,01) total bakteri asam laktat pada sosis fermentasi, sedangkan penggunaan daging sebagai bahan adonan sosis tidak

Faktor penyebab erosi terbesar pada Situ Bojongsari adalah karena tanah yang terbawa aliran permukaan akibat vegetasi di sekitar situ tidak dapat menahan aliran permukaan