ABSTRAK
PERBANDINGAN EKSTRAK ETHANOL FLAXSEED (Linum usitatissinum) DAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR
KOLESTEROL LDL (LOW DENSITY LIPOPROTEIN) PADA TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI
PAKAN TINGGI LEMAK
Krisnha Murti Sutantyo, 2015; Pembimbing I : Decky Gunawan, dr., M.Kes., AIFO.
Pembimbing II : Adrian Suhendra, dr., Sp. PK., M.Kes.
Perubahan pola makan dan gaya hidup pada saat ini mengakibatkan insidensi dislipidemia meningkat. Terapi farmakologis lini pertama untuk mengobati kelainan metabolisme lipid adalah Simvastatin namun memiliki efek samping, sehingga perlu dicari bahan alternatif yang lebih alami, misalnya omega-3. Sumber omega-3 yang diketahui oleh masyarakat luas adalah minyak ikan. Ikan sebagai bahan pokok pembuatan minyak ikan banyak yang telah terkontaminasi oleh logam berat (metil merkuri). Flaxseed merupakan sumber omega-3 nabati dapat digunakan sebagai alternatif pengganti omega-3 hewani.
Tujuan penelitian adalah membandingkan efek penurunan kadar LDL flaxeed dengan simvastatin pada tikus yang diberi pakan tinggi lemak.
Desain penelitian laboratorium eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sebanyak 33 ekor tikus Rattus norvegicus jantan terbagi dalam 3 kelompok perlakuan (n=33, r=11) berturut-turut kelompok tersebut yaitu kelompok 1 (ekstrak flaxseed + pakan tinggi lemak), kelompok 2 (Simvastatin + pakan tinggi lemak), dan kelompok 3 (hanya pakan tinggi lemak). Data yang diukur adalah kadar LDL setelah diberi 3 perlakuan yang berbeda selama 2 minggu. Pengukuran kadar kolesterol LDL secara automatik, menggunakan metode enzimatis CHOP-PAP yang diukur secara spektrofotometer dengan alat Cobas C311. Analisis data dengan ANAVA yang dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD. Kemaknaan berdasarkan nilai p<0,05, menggunakan program SPSS.
Hasil penelitian kadar LDL antara kelompok 1 dan 2 menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01).
Simpulan penelitian adalah kadar LDL setelah pemberian flaxseed tidak sama dengan setelah pemberian simvastatin pada tikus yang diinduksi pakan tinggi lemak.
ABSTRACT
THE COMPARISON OF FLAXSEED (Linum usitatissinum) ON LDL (LOW DENSITY LIPOPROTEIN) CHOLESTEROL LEVEL IN MALE WISTAR
RATS (Rattus norvegicus) INDUCED WITH HIGH-FAT DIET
Krisnha Murti Sutantyo, 2015; Tutor 1 : Decky Gunawan, dr., M.Kes., AIFO. Tutor 2 : Adrian Suhendra, dr., Sp. PK., M.Kes.
Current change in food and lifestyle pattern has caused the incidence of dyslipidemia to increase. First line pharmacological therapy to treat lipid metabolism disorder is Simvastatin, but it comes with side effects, so it is needed to find another more natural alternative means, such as Omega-3. Omega-3 source known widespread by society is fish oil. Fish as the source of fish oil has been contaminated by heavy metal (methyl mercury). Flaxseed is the source of plant-derived Omega-3 that can be used to replace animal-derived Omega-3. The objective of this study was to compare the lowering effect of LDL level possessed by flaxseed and Simvastatin on mice induced with high-fat diet.
This study was true laboratory experiment with completely randomized design. As many as thirty-three male rats (Rattus norvegicus) divided into three treatment groups (n=33, r=11) each group respectively were group 1 (flaxseed extract + high fat diet), group 2 (Simvastatin + high fat diet), and group 3 (just high fat diet). The experimental data was LDL level after treated with three different treatment for two weeks. Measurement of LDL cholesterol levels automaticall, using enzymatic CHOP-PAP spectrophotometer that measured with a Cobas C311. Data was analyzed with ANOVA continued with LSD Post Hoc test. Significance based on, using SPSS programme α = 0,05.
Results of this study is LDL level between group 1 and 2 show highly-significant difference (p<0.01).
The conclusion for this study is LDL level after administration of flaxseed is not the same with after administration of Simvastatin on rats induced with high-fat diet.
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 3
1.3Tujuan Penelitian ... 3
1.4Manfaat Penelitian ... 3
1.5Kerangka Pemikiran ... 3
1.6Hipotesis Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Lipid ... 5
2.1.1 Klasifikasi Lipid ... 5
2.1.2 Asam Lemak Jenuh dan Tidak Jenuh ... 6
2.1.3 Lipoprotein ... 7
2.1.3.1Metabolisme Lipoprotein ... 9
2.1.3.2Transport Lipoprotein ... 12
2.2.2 Pengaruh Kolesterol Terendositosis pada Keseimbangan
Kolesterol Seluler ... 17
2.2.3 Penyerapan dari LDL yang Termodifikasi-Kimia oleh macrophage scavenger receptor ... 18
2.3Profil Lipid Rattus norvegicus ... 19
2.4Simvastatin ... 20
2.4.1 Farmakodinamik Simvastatin ... 21
2.4.2 Efek Samping Simvastatin ... 21
2.5Flaxseed... 21
2.5.1 Omega-3 ... 24
2.5.2 Serat... 26
2.5.3 Lignan ... 27
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian ... 29
3.1.1 Alat Penelitian ... 29
3.1.2 Bahan Penelitian... 29
3.1.3 Subjek Penelitian ... 30
3.1.4 Ukuran Sampel ... 30
3.2Metode Penelitian... 31
3.2.1 Desain Penelitian ... 31
3.2.2 Data yang Diukur ... 31
3.2.3 Analisis Data ... 31
3.3Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 32
3.3.1 Persiapan Bahan Uji ... 32
3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 32
3.4Persiapan dan Prosedur Penelitian ... 33
3.4.1 Persiapan Penelitian ... 33
3.4.2 Persiapan Bahan Pakan Tinggi Lemak ... 33
3.4.4 Prosedur Penelitian... 34
3.4.5 Metode Pengambilan Serum ... 35
3.4.6 Prosedur Pengolahan Serum ... 36
3.5Tempat dan Waktu Penelitian ... 36
3.6Metode Analisis Data ... 36
3.6.1 Hipotesis Statistik ... 36
3.6.2 Kriteria Uji ... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian ... 38
4.1.1 Sebelum Perlakuan ... 38
4.1.2 Sesudah Perlakuan ... 40
4.2Pembahasan ... 42
4.3Uji Hipotesis ... 44
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1Simpulan ... 45
5.2Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 46
LAMPIRAN ... 50
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Profil lipid Normal Rattus Norvegicus... 20
Tabel 2.2 Kandungan Nutrisi 10 gram Flaxseed ... 23
Tabel 4.1 Rerata dan Peningkatan Kadar Kadar LDL Sebelum Perlakuan ... 38
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Sebelum Perlakuan ... 39
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Sebelum Perlakuan ... 39
Tabel 4.4 Hasil Uji ANAVA Satu Arah Sebelum Perlakuan... 39
Tabel 4.5 Hasil Rerata Kadar LDL sesudah Perlakuan... 40
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ... 41
Tabel 4.7 Tabel Hasil uji Homogenitas Setelah Perlakuan ... 41
Tabel 4.8 Hasil Uji ANAVA Satu Arah Setelah Perlakuan ... 41
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lipoprotein ... 8
Gambar 2.2 Transport Lipoprotein ... 14
Gambar 2.3 Endositosis yang Dimediasi Reseptor ... 16
Gambar 2.4 Penyerapan dari LDL yang Termodifikasi-kimia oleh macrophage scavenger receptor ... 18
Gambar 2.5 Flax dan Flaxseed ... 22
Gambar 2.6 Mekanisme Kerja Omega-3 ... 25
Gambar 2.7 Konversi ALA ... 26
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Dosis Bahan Uji ... 50 Lampiran 2. Data Kadar Kolesterol LDL ... 51 Lampiran 3. Data Hasil Pengolahan SPSS Perbandingan Ekstrak Flaxseed
(Linum usitatissinum) dan Simvastatin Terhadap Kadar LDL pada Tikus Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus) ... 53
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan gaya hidup menjadi lebih cepat dan praktis pada saat ini,
mengakibatkan beberapa kelainan kadar kolesterol dalam darah. Kesadaran
tentang apa kandungan dalam makanan yang dimakan perlu dijadikan patokan
untuk mencegah terjadinya kelainan sistemik. Dari hasil penelitian banyaknya
konsumsi makanan cepat saji di Amerika Serikat sepanjang tahun 1977 – 1978
sebanyak 3,1% sedangkan pada tahun 2005 – 2008 sebanyak 13,2%. Pada
sebagian besar makanan cepat saji terkandung kadar lemak yang tinggi yang
merupakan penyebab dislipidemia (Guthrie, Lin, Okren, & Volpe, 2013).
Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Beberapa kelainan
fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol
LDL (Low Density Lipoprotein), TG (Trigliserida), serta penurunan kolesterol
HDL (High Density Lipoprotein). Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko
utama aterosklerosis dan penyakit jantung koroner serta merupakan salah satu
komponen dalam trias sindrom metabolik selain diabetes dan hipertensi (L.A.
Pramono, 2009). Penyebab kematian tersering di dunia adalah Ischaemic Heart
Disease dan stroke yang diawali dari peningkatan kolesterol LDL sehingga
menyebabkan penyakit kardiovaskuler (WHO, 2014).
Saat ini terapi farmakologis lini pertama yang digunakan dalam mengatasi
peningkatan kolesterol adalah obat golongan Statin, contohnya adalah Simvastatin
(Dall & Bays, 2009). Konsumsi Simvastatin dapat menimbulkan beberapa efek
samping contohnya rhabdomiolisis dan miopati. Perlu dicari bahan yang dapat
memberikan efek penurunan kolesterol namun dengan efek samping yang
minimal salah satunya adalah omega-3 (Rubillar, Gutírrez, Verdugo, Shene, &
Secara umum sumber omega-3 (kebanyakan DHA (Docosahexaenoic acid)
dan EPA (Eicosapentaenoic acid)) yang diketahui oleh masyarakat luas banyak
terkandung pada minyak ikan. Sedangkan seiring dengan perkembangan zaman
banyak sekali pencemaran lingkungan yang sudah dilakukan manusia. Banyak
logam berat yang telah dibuang ke laut, sehingga ikan yang selama ini digunakan
sebagai bahan pokok pembuatan minyak ikan banyak yang telah terkontaminasi
metil merkuri. Perlu dicari sumber makanan alternatif yang dapat menggantikan
sumber omega-3 hewani. Derivat tanaman yang banyak mengandung omega-3
kebanyakan ALA (Alpha Linoleic Acid) dengan kadar 2338 mg/10gram flaxseed
dan FA (Fatty Acid) yang juga termasuk family omega-3 contohnya flaxseed (Barcelo ́-Coblijn, Murphy, Othman, Moghadasian, Kashour, & Friel, 2008).
Flaxseed terdapat pada buah yang dihasilkan oleh tanaman Flax
(Linum usitatissumum). Tanaman ini merupakan family Linaceae. Tanaman ini
tumbuh hingga setinggi 60 cm. memiliki bunga yang berwarna biru berdiameter
kira – kira 3 cm (Rubillar, Gutírrez, Verdugo, Shene, & Sineiro, 2010).
Kandungan nutrisi utama dalam flaxseed adalah protein, lipid, serat, dan air.
Karakteristik flaxseed terdapat pada kandungan lignan yang dapat membantu
mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler dan beberapa tipe diabetes (Rubillar, Gutírrez, Verdugo, Shene, & Sineiro, 2010). Terdapat omega-3 pada lipid flaxseed yang tediri dari kandungan ALA, EPA, dan DHA yang berperan
menurunkan kolesterol dan trigliserida (Griffin, 2010). Selain omega-3, serat yang
terdapat pada flaxseed juga dapat mengurangi penyerapan kolesterol pada
makanan yang dicerna (Rubillar, Gutírrez, Verdugo, Shene, & Sineiro, 2010).
Menurut penelitian yang telah dilakukan Patade, dkk tahun 2008, flaxseed
sudah diketahui dapat menurunkan kolesterol LDL dan kolesterol total (Patade,
Devareddy, Edralin, Daggy, & Arjmandi, 2008), namun belum ada penelitian
yang membandingkan efek penurunannya dengan simvastatin.
Berdasarkan hal diatas maka penulis tertarik untuk meneliti perbandingan efek
penurunan LDL yang dapat ditimbulkan oleh omega-3 yang terkandung dalam
flaxseed sebagai lipid nabati dengan simvastatin yang sekarang digunakan sebagai
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah flaxseed mempunyai efek setara dengan simvastatin dalam
menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan
tinggi lemak
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan efek
penurunan kadar LDL yang dimiliki flaxseed dengan simvastatin pada tikus yang
diberikan pakan tinggi lemak.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat akademik : menambah wawasan farmakologis mengenai manfaat
flaxseed terhadap kadar LDL dalam darah dan
perbandingannya dengan simvastatin.
Manfaat praktis : agar masyarakat dapat mengetahui khasiat flaxseed
untuk menjaga profil lipid.
1.5 Kerangka Pemikiran
Flaxseed merupakan sumber omega-3 (ALA) yang dapat mengurangi
VLDL-TG yang diproduksi dan disekresi di hepar dengan cara menginhibisi
enzim HMG-CoA reduktase sehingga konversi enzimatik dari asetil-CoA menjadi
asam lemak berkurang, meningkatkan beta-oksidasi dari asam lemak, inhibisi
PA(P) (Phospophatidic Acid Phosphatase) (enzim yang mengkatalisis konversi
dari PA menjadi diasilgliserol), inhibisi DGAT (Diglyceride Acylglycerol) (enzim
yang mengkatalisis proses akhir dari sintesis trigliserida), dan meningkatkan
Serat dalam flaxseed juga dapat mengurangi penyerapan kolesterol makanan.
Ada 2 contoh serat makanan, yaitu serat yang larut dalam air dan serat yang tidak
larut dalam air. Dalam penelitian yang sudah dilakukan, membuktikan bahwa
serat yang larut dapat mengikat asam empedu atau kolesterol saat dalam bentuk
misel pada fase intraluminal. Proses ini mengakibatkan penurunan kandungan
kolesterol dalam hepatosit dan meningkatkan up-regulation dari reseptor LDL
menghasilkan peningkatan bersihan dari kolesterol LDL (Brown, Rosner, Willet,
& Sacks, 1999).
Kandungan lain pada flaxseed adalah lignan. Penelitian terhadap lignan yang
dilakukan di Jepang untuk hewan coba dengan pemberian biji wijen 65 mg / hari
selama 12 minggu dapat menurunkan secara signifikan apolipoprotein B, yang
merupakan komponen untuk membentuk kolesterol LDL (Peterson, Dwyer,
Adlercreutz, Scalbert, Jacques, & McCullough, 2011).
Simvastatin merupakan obat golongan Statin yang bekerja dengan cara
mengahambat sintesis kolesterol dalam hati. Pengahambatan enzim HMG CoA
reduktase dapat menurunkan sintesis kolesterol, akibat penurunan sintesis
kolesterol ini maka SREBP (Sterol Regulatory Element Binding Protein) yang
terdapat pada membran dipecah oleh protease, lalu diangkat ke nucleus.
Faktor-faktor transkripsi berikatan dengan gen reseptor LDL, sehingga terjadi sintesis
reseptor LDL. Peningkatan jumlah reseptor LDL pada membran sel hepatosit akan
menurunkan kadar kolesterol darah lebih besar lagi. Kolesterol VLDL dan IDL
juga akan menurun, sedangkan kolesterol HDL akan meningkat (Suyatna, 2007).
1.6 Hipotesis Penelitian
Flaxseed mempunyai efek setara dengan simvastatin dalam menurunkan kadar
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Flaxseed tidak mempunyai efek setara dengan simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
5.2 Saran
Penelitian tentang perbandingan efek flaxseed dan simvastatin terhadap penurunan kadar kolesterol LDL perlu dilanjutkan dengan memberikan dosis yang lebih tinggi dan durasi yang lebih lama. Setiap ekor juga harus mendapatkan kandang yang berbeda supaya mendapatkan takaran pakan tinggi lemak yang sama. Perlu dilakukan percobaan pemberian kombinasi simvastatin dan flaxseed dalam menurunkan kadar kolesterol LDL.
Bila penelitian berhasil dengan baik maka dapat dilanjutkan dengan subjek penelitian yang memiliki metabolisme mirip manusia kemudian dilanjutkan pada manusia. Perlu adanya penelitian tentang efek flaxseed terhadap manusia bila dikonsumsi dengan jangka waktu yang lama. Perlu dilakukan uji toksisitas terhadap flaxseed sebelum dilakukan penelitian dengan subjek manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, J. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.
Anne Carol Goldberg, M. (2013, september).
http://www.merckmanuals.com/professional/endocrine_and_metabolic_disord
ers/lipid_disorders/dyslipidemia. Dipetik october 13, 2014, dari
http://www.merckmanuals.com/.Adam, J. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.
Anthony S. Fauci, M., & Dan L. Longo, M. (2008). Harrison's Internal Medicine 17th Edition. United States of America: The McGraw-Hill Companies.
Ayu, K. V. (2014). Pemberian Minyak Biji Rami (Linum usitatissimum) per oral Meningkatkan Jumlah Osteoblas dan Kepadatan Tulang Pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Galur Sprague Dawley Dengan Periodontitits. 69.
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. (1993). Penapisan Farmakologi, Pengujian Fotikimia dan Pengujian Klinik. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Barcelo ́-Coblijn, G., Murphy, E., Othman, R., Moghadasian, M., Kashour, T., &
Friel, J. (2008). Flaxseed oil and fish-oil capsule consumption alters human red blood cell n–3 fatty acid composition: a multiple-dosing trial comparing 2 sources of n–3 fatty acid. Flax and Fish-Oil Intake Affects Fatty Acid Status , 801-809.
Brown, L., Rosner, B., Willet, W., & Sacks, F. (1999). Cholesterol-lowering effects of dietarry fiber. 30-42.
Budiana, N. (2013). Buah Ajaib Tumpas Penyakit. Jakarta: Penebar Swadaya.
Childs, C., Fear, A., Hoile, S., & Calder, P. (2011). Different dietary omega-3 sources during pregnancy and DHA in the developing rat brain . Biosynthesis of LC n-3 PUFA from a- linolenic acid , 259-262.
Clavel, T. (2006). Metabolism of the dietary lignan secoisolariciresinol diglucoside by human intestinal bacteria. Secoisolariciresinol diglucoside , 9-10.
Dall, T., & Bays, H. (2009). Addressing Lipid Treatment Targets Beyond Cholesterol: A Role for Prescription Omega-3 Fatty Acid Therapy. Primary Challenges of Dyslipidemia Therapy , 390-360.
Flora Kita. (2015). Linum usitatissimum. Retrieved Desember 8, 2015, from Proseanet: http://www.proseanet.org/florakita/browser.php?docsid=971
Girotti, A. M. (1998). Lipid hydroperoxide generation, turnover, and effector action in biological systems. Dipetik Januari 15, 2015, dari journal of lipid research: http://www.jlr.org/content/39/8/1529.abstract
Guthrie, J., Lin, B.-h., Okren, A., & Volpe, R. (2013, februari). Americans’ Food Choices at Home and Away: How Do They Compare With Recommendations? Dipetik januari 13, 2015, dari United State Department of Agriculture: http://ers.usda.gov/amber-waves/2013-february/americans-food-choices-at-home-and-away.aspx#.VLVVgMYVdFK
Hanafiah, K. A. (2000). Rancangan Percobaan : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Harvey, R., & Ferrier, D. (2011). Lippincott’s Illustrated Reviews: Biochemistry (5 ed.). Philadelphia, Pennsylvania: Wolters Kluwer.
Ihedioha, J. I., Noel-Uneke, O. A., & Ihedioha, T. E. (2013). Reference values for the serum lipid profile of albino rats (Rattus norvegicus) of varied ages and sexes. Comparative Clinical Pathology , 93-99.
Illingworth, R., Harris, W., & Connor, W. (1984). Inhibition of Low Density Lipoprotein synthesis by dieatary omega-3 fatty acids in humans. hipolipidemic effect of fish oils , 270-275.
Integrated Taxonomic Information System. (2011). Linum usitatissimum L. Dipetik September 25, 2015, dari Integrated Taxonomic Information System: http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_v alue=29226
Kathleen M. Botham, P. D. (2006). Lipid Yang penting Secara Fisiologis. Dalam D. K. Robert K. Murray, Biokimia Harper (hal. 128-129). Jakarta: EGC.
Mayo Clinic. (2015). flaxseed and flaxseed oil. Retrieved Desember 8, 2015, from
Mayo Clinic:
http://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/flaxseed-and-flaxseed-oil/dosing/hrb-20059416
Murray, R., Granner, D., & Rodwell, V. (2006). Harper's Illustrated Biochemistry (27 ed.). United States of America: McGraw-Hill Companies, Inc.
Nugroho, A. E. (t.thn.). http://mot.farmasi.ugm.ac.id/. Dipetik october 17, 2014,
dari http://mot.farmasi.ugm.ac.id/files/69Manggis_Agung%20Baru.pdf:
http://mot.farmasi.ugm.ac.id/files/69Manggis_Agung%20Baru.pdf
O'Riordan, M. (2011, mei 24). DHA and EPA Have Differential Effects on
LDL-Cholesterol. Dipetik Januari 15, 2015, dari medscape:
http://www.medscape.com/viewarticle/743305
Padulla, e. a. (2009). Effect of Statin and Aerobic Physical Exercise Association in The Cardiomyocytes of The Rat Morphometric Study. Int. J. Morphol. , 83-8.
Patade, A., Devareddy, L., Edralin, L., Daggy, B., & Arjmandi, B. (2008). Flaxseed Reduces Total and LDL Cholesterol Concentrations in Native
American Postmenopausal Women. FLAXSEED LOWERS CHOLESTEROL ,
355-366.
Peterson, J., Dwyer, J., Adlercreutz, H., Scalbert, A., Jacques, P., & McCullough, M. (2011, Oktober). Dietary lignans: physiology and potential for cardiovascular disease risk reduction. 571–603.
Pham-Huy, L. A., He, H., & Pham-Huy, C. (2008). Free Radicals, Antioxidants in Health and Disease. International Journal of Biomedical Science , 89-96.
Richard A. Harvey PhD, D. R. (2011). Lippincott's Illustrated Reviews : Biochemistry fith edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, a Wolter Klower Business.
Rubillar, M., Gutírrez, C., Verdugo, M., Shene, C., & Sineiro, J. (2010).
FLAXSEED AS A SOURCE OF FUNCTIONAL INGREDIENTS. soil sciens
plant nutrition , 373 - 377.
SELFNutrionData. (2014). Nutrition Facts Flaxseed. Retrieved Desember 8, 2015, from Know What You Eat: http://nutritiondata.self.com/facts/nut-and-seed-products/3163/2
Suyatna, F. (2007). FARMAKOLOGI DAN TERAPI Edisi 5 (cetak ulang dengan
tambahan, 2012) Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2007. Jakarta: badan penerbit FK UI.
WebMD. (2009). Flaxseed. Dipetik Octrober 8, 2015, dari WebMD:
http://www.webmd.com/vitamins-supplements/ingredientmono-991-flaxseed.aspx?activeingredientid=991&activeingredientname=flaxseed