SIAPA AKU ?
Tujuan :
PROSES PENGENALAN DIRI
PROSES PENGENALAN DIRI
Pribadi dapat di ibaratkan sebagai sebuah jendela
dengan tirai yang
menutupi nya.
Pribadi itu seolah-olah sembunyi dibalik tirai. Akan tetapi jika kita
singkap, maka akan
JENDELA JOHARI (Joseph Luft dan Harry Ingham) Teori tentang keterbukaan diri pribadi dalam berhu bungan dengan orang lain
KAU TAHU KAU TAK TAHU
AKU
DAERAH 1 : RUANG TERBUKA
Aku Tahu Kamu Tahu
DAERAH 2 : RUANG BUTA
Aku Tidak Tahu, Kamu Tahu
DAERAH 3 : RUANG RAHASIA
Aku Tahu, Kamu Tidak Tahu
DAERAH 4 : RUANG GELAP
Aku Tak Tahu, Kamu Tidak Tahu
Mari kita singkap tirai yang menutupi pribadi kita, hingga kita lebih terbuka dan dapat melihat “Siapa Aku”
DAERAH 1.
Berkaitan dengan hal-hal dalam diri ku, yang secara terbuka diketahui orang dan juga aku ketahui.
Misal, tentang kemampuanku sebagai penyanyi yang sudah diketahui oleh orang-orang dan ku akui sendiri sebagai “AKU”.
Mari kita singkap tirai yang menutupi pribadi kita, hingga kita lebih terbuka dan dapat melihat “Siapa Aku”
DAERAH 2.
Adakalanya kita tidak melihat diri sendiri, tetapi orang lain dapat melihatnya. Berarti “Kamu tahu, aku tidak tahu”, kita berada di RUANG BUTA.
Bila tirai Ruang Buta tidak kita singkap,
berarti kita menutup diri terhadap
DAERAH 3.
Dalam hidup, kita selalu menyimpan rahasia pribadi. Tidak semua hal kita bukakan atau ceritakan kepada orang lain.
Misal, rahasia rumah tangga, persoalan pribadi, persoalan suami-istri, rahasia jabatan
Masalah itu biasanya kita simpan dalam RUANG RAHASIA, dimana hanya “Aku yang tahu, Kamu tidak Tahu”. Tapi bila kita berdiam diri dan tidak mengungkapkan isi hati kita kepada orang lain, orang lain tidak akan tahu dan kita tidak mendapat masukan, sehingga kita dikucilkan orang.
DAERAH 4
Merupakan RUANG GELAP, dimana “Aku tidak
tahu, kamu tidak tahu”, ruang ini merupakan
simpanan dari hal-hal yang tidak kita sadari, dan tidak diketahui orang.
Tirai ini dapat kita singkap, bila kita banyak berhubungan dengan orang lain dan kita membuka diri serta menerima masukan dari orang lain, karena yang tidak ku-ketahui mungkin saja diketahui oleh orang-orang lainnya. Hendaknya kita senantiasa berhubungan dengan hati-nurani kita, yang merupakan pelita dalam kegelapan.
Kesimpulan
Dalam Ruang Buta, kita perlu membuka diri untuk menerima
masukan orang yang akan jadi pertimbangan kita dalam menemukan “Siapa Aku”. Sebaliknya pada Ruang Rahasia, kita perlu membuka diri agar orang lain bisa memberi masukan. Akhirnya : Semua akan menjadi Ruang Terbuka. Untuk menemukan diri kita perlu banyak mendengar, membuka diri, berkomunikasi dan berdiskusi dengan orang lain.
Semakin kita membuka diri, dalam arti mau menerima asupan
dari orang lain mengenai diri kita, sehingga kita tidak lagi perlu untuk berpura-pura, maka makin mantaplah kita menghadapi orang lain dalam situasi apapun.
Ruang aku tahu, kaupun tahu menjadi sangat luas dan makin