• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CREATIF PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH TERHADAP PEMBENTUKAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XII IPS I SMA N 1 BANDAR T.P 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CREATIF PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH TERHADAP PEMBENTUKAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XII IPS I SMA N 1 BANDAR T.P 2013/2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBENTUKAN BERPIKIR KRITIS SISWA

KELAS XII IPS I SMA N 1 BANDAR

T.P 2013/2014

Oleh :

Duem Saragih NIM 309121014

Program Studi Pendidikan Sejarah

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CREATIF PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH TERHADAP

PEMBENTUKAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XII IPS I SMA N 1 BANDAR

T.P 2013/2014

Duem Saragih(309121014)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : Mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran Creatif Problem Solving dalam pembelajaran sejarah siswa berpengaruh kepada pembentukan berpikir kritis siswa tersebut khususnya siswa kelas XII IPS. Hasil belajar siswa dengan penerapan strategi pembelajaran ini kemudian dapat juga distimulus sehingga hasil belajarnya kemudian meningkat seperti yang diharapkan.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas kelas XII yang berjumlah 6 kelas. Sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelas yaitu kelas XII IPS I dan XII IPS II yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Dalam penelitian ini digunakan 2 instrumen, yaitu : 1) tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda 20 soal dengan 5 pilihan jawaban dan 2) lembar observasi aktifitas belajar siswa baik secara kelompok maupun individu.

Dari hasil penelitian diperoleh data nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 52,5 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes 53,3. Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas dengan menggunakan strategi pembelajaran Creatif Problem Solving sebesar 73,6 sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata postes siswa 60,8. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,91 > 1,994 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 78. Hal ini berarti Ha terima yang berarti ada pengaruh dari penggunaan strategi pembelajaran CreaTif Problem Solving. Kesimpulan dari pengaruh yang dihasilkan yaitu dapat memberi ransangan bagi peningkatan hasil belajar, dan mulai membentuk berpikir kritis siswa. Juga mendorong peningkatan minat belajar siswa untuk mempelajari mata pelajaran sejarah di sekolah, sebab penggunaan strategi ini memudahkan siswa untuk lebih mengerti materi yang diajarkan.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadhirat Tuhan dengan semua kelimpahan,

kemurahan dan kebaikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian

sesuai dengan yang diharapkan.Skripsi yang berjudul “Pengaruh Strategi

Pembelajaran Creatif Problem Solving dalam pembelajaran Sejarah untuk

Pembentukan Berpikir Kritis Siswa di Kelas XII IPS I SMAN 1 Bandar T.P

2013/2014” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sejarah,

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Dalam Penulisan proposal ini

penulis telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi selaku manusia yang penuh

dengan kesilapan, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di

dalamnya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca yang bersifat membangun untuk perbaikan dan kesempurnaan proposal

ini selanjutnya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

banyak pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan moral sehingga skripsi

ini dapat selesai tepat waktunya. Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

periode 2011-2015 yang memberikan banyak kebijakan demi peningkatan

(7)

2. Bapak Drs.Restu, M.S selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial yansg banyak

memberikan banayak kebijakan untuk pengembaagan Fakultas Ilmu Sosial

terkhusus perkembangan pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial.

3. Ibu Dra. Lukitaningsih,M.Hum selaku Ketua Jurusassn Pendidikan Sejarah

dan Ibu Dra.Hafnita Sari Dewi Lubis,M.Si selaku Sekretaris Jurusan

Pendidikan Sejarah yang banyak memberikan kebijakan dan dukungan

moral kepada para mahasiswa jurusan pendidikan sejarah demi

peningkatasn mutu pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah.

4. Ibu Dr.Samsidar Tanjung,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau

telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak

awal penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini.

5. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.Ponirin,M.Si,

dan bapak Drs.Yushar Tanjung,M.Si selaku dosen penguji yang

memberikan banyak masukan demi tercapainya hasil maksimal dari

penulisan skripsi ini.

6. Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai

Jurusan Pendidikan Sejarah yang memberikan ilmu pengetahuan dan

membantu penulis selama perkuliahan.

7. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Rommel Sinaga,

selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Bandar, dan ibu Dra. Mawan Lubis

selaku guru bidang studi sejarah yang telah banyak membantu dan

(8)

8. Teristimewa penulis ucapakan kepada ayahanda Drs.Marihot Saragih dan

ibunda Hotmada Manurung yang terus memberikan motivasi dan doa serta

kasih sayang yang tak ada hentinya kepada peneliti. Keempat adik

tersayang Armando Saragih, Asta Okto Saragih, Andre Saragih, dan Wina

Saragih yandg banyak memberikan dukungan dan doa yang tulus kepada

peneliti dalam menyelesaikan studi hingga selesainya skripsi ini.

9. Ucapak terima kasih juga penulis ucapkan kepada Nathalia Goretti

Tarigan yang telah banyak membantu penulis dan memberikan dukungan

moril dan materil selama penulisan skripsi ini.

10.Tidak lupa juga kepada teman-teman di organisasi AMPI, Andi marbun,

Samuel Pratama Samosir, Rudol Manik, Rewildo Siagian dan

teman-teman di organisasi GMKI serta teman-teman-teman-teman pendidikan sejarah kelas B

reguler dan A reguler Armeindho Sinaga dan semua adik-adik stambuk

pendidikan sejarah yang tak dapat disebutkan satu persatu.

Medan, Maret 2014

Penulis,

Duem Saragih

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 ... 24

Tabel 3.3 ... 25

Tabel 3.4 ... 26

Tabel 3.5 ... 30

Tabel 3.6 ... 31

Tabel 4.1 ... 34

Tabel 4.2 ... 36

Tabel 4.3 ... 37

Tabel 4.4 ... 39

Tabel 4.5 ... 42

Tabel 4.6 ... 46

Tabel 4.7 ... 47

Tabel 4.8 ... 48

Tabel 4.9 ... 50

Tabel 4.10 ... 51

Tabel 4.11 ... 55

Tabel 4.12 ... 60

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. ... 35

Gambar 4.2. ... 51

Gambar 4.3. ... 61

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Materi Pelajaran ... 69

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 86

Lampiran 3 Lembar Distribusi Data Observasi Aktivitas Proses Belajar Mengajar Kelas Eksperimen ... 90

Lampiran 4 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen ... 102

Lampiran 5 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen ... 105

Lampiran 6 Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol ... 108

Lampiran 7 Distribusi hasil Postes Kelas Kontrol ... 111

Lampiran 8 Data Hasil Belajar ... 114

Lampiran 9 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standard Deviasi ... 118

Lampiran 10 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 121

Lampiran 11Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 122

LAmpiran 12 Daftar Nilai Prosentil Untuk Distribusi F ... 123

Lampiran 13 Daftar Nilai Prosentil Untuk Distribusi t ... 125

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pendidikan sebagai upaya untuk membangun sumber daya manusia

memerlukan wawasan yang luas, karena pendidikan menyangkut semua aspek

kehidupan manusia, baik dalam pemikiran maupun pengalamannya. Oleh karena

itu, pembahasan pendidikan tidak cukup berdasarkan pengalaman saja, melainkan

dibutuhkan suatu pemikiran yang luas dan mendalam. Pengkajian pendidikan

tidak cukup hanya dengan hasil suatu penelitian secara ilmiah, namun dibutuhkan

suatu pengkajian lainnya.

Mutu pendidikan di Indonesia saat ini bisa ditentukan oleh Pemerintah.

Pendidikan harusnya mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Biaya sekolah

murah karena adanya bantuan dari pemerintah. Hal tersebut dapat diwujudkan

dengan contoh subsidi untuk pendidikan, dimana pemerintah juga ikut ambil

bagian dalam menanggung biaya pendidikan di Indonesia. Akibatnya pendidikan

itu bukanlah hal yang mahal, tetapi terwujudlah pendidikan murah.

Lemahnya proses pembelajaran yang dikembangkan oleh guru dewasa ini,

merupakan salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita. Proses

pembelajaran yang terjadi di dalam kelas dilaksanakan dengan kemampuan dan

selera guru. Padahal pada kenyataannya kemampuan guru dalam pengelolaan

pembelajaran tidak merata dan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan

(13)

pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditentukan. Secara umum

standar ini harus dimiliki oleh guru sebagai pengendali proses pendidikan untuk

memperoleh kualitas hasil dan proses pembelajaran.

Selain penguasaan materi, seorang guru sejarah juga harus memiliki

penguasaan teknik. Guru sejarah harus menguasai berbagai macam metode dan

teknik pembelajaran sejarah. Ia harus mampu menciptakan suasana belajar yang

nyaman dan menyenangkan agar proses belajar mengajar dapat berlangsung

dengan cepat dan baik. Selera humor guru sangat penting dalam proses

pembelajaran, tapi jangan sampai mengurangi inti pembelajaran sejarah itu

sendiri.

Guru sejarah harus dapat menjadi pencerita yang baik agar dapat menarik

minat siswa pada mata pelajarannya. Ia harus pandai membuat kejutan – kejutan.

Ia harus dinamis agar siswa menjadi antusias dalam mengikuti proses belajar

mengajar. Ia harus bisa melakonkan kisah tentang manusia. Bagi guru yang telah

berpengalaman, sejarah adalah sebuah drama dan orang – orang yang ada di

dalamnya adalah para aktor dan aktris. Sejarah adalah sebuah pertunjukan yang

indah dari umat manusia yang di dalamnya terdapat unsur cerita, intrik,

kepribadian, irama, kesuksesan dan kegagalan. Guru semacam itu menggunakan

media pembelajaran yang bervariasi untuk menciptakan kembali masa lampau dan

orang – orang yang berada di dalamnya, sebagai bantuan bagi siswa agar dapat

(14)

Banyak yang berpendapat bahwa sejarah merupakan pendidikan moral.

Sejarah membuat masyarakat menjadi bijaksana. Sejarah dapat membantu melatih

negarawan menjadi terampil dan warga negara menjadi cerdas dan berguna.

Sejarah melatih kemampuan mental seperti berpikir kritis serta menyimpan

ingatan dan imajenasi.

Namun banyak siswa yang menganggap bahwa sejarah merupakan

pelajaran yang membosankan dan tidak menarik karena guru hanya menceritakan

peristiwa masa lampau dan menuntut siswa untuk menghapal nama dan tahun

sehingga kemampuan siswa hanya sebatas itu. Pelajaran sejarah juga kurang

diminati siswa, mereka menganggap pelajaran sejarah itu tidak terlalu penting

karena tidak masuk Ujian Nasional. Kemampuan guru yang terbatas dalam

menjelaskan pelajaran sejarah juga menjadi salah satu faktor lemahnya

penguasaan siswa terhadap pelajaran sejarah. Sehingga guru dituntut untuk dapat

mengembangkan pelajaran yang menarik, yang dapat menambah kegairahan siswa

dalam mempelajari sejarah.

Hasil studi pendahuluan peneliti di SMA Negeri I Bandar dengan

memberikan angket kepada 40 siswa, sebanyak 22 siswa atau 55 % menganggap

bahwa sejarah adalah pelajaran yang membosankan. Sebanyak 8 siswa atau 20%

menganggap sejarah itu biasa saja. 10 siswa atau 25% menganggap bahwa

pelajaran sejarah itu menarik. Hal ini sesuai dengan informasi dengan salah satu

guru sejarah di SMA Negeri I Pematang Siantar, di peroleh data bahwa nilai rata –

rata siswa 65 sedangkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang akan di

(15)

yang di harapkan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman dan minat

siswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Salah satu alternatif pemecahan masalah diatas adalah dengan mengubah

suasana pembelajaran yang menjadikan pelajaran sejarah itu bukan merupakan

mata pelajaran yang membosankan dan hanya sebatas membaca buku dan

menggunakan teknik menghapal sudah dapat mengatahui apa sejarah itu tanpa

melalui proses analisa lebih lanjut. Memberikan pengertian apa sebenarnya

sejarah itu dan bagaimana menariknya belajar sejarah itu.

Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan penerapan banyak

dari penggunaan strategi pembelajaran diperoleh peningkatan hasil belajar siswa.

Maka akan dilakukan penerapan strategi-strategi baru yang menjelaskan Sejarah

itu secara mendalam.

Dengan adanya latar belakang yang telah dikemukakan maka peneliti

tertarik untuk meneruskan penelitian ini dengan judul “ Pengaruh Strategi

Pembelajaran Creatif Problem Solving dalam Pembelajaran Sejarah

terhadap Pembentukan Berpikir Kritis Siswa di Kelas XII IPS SMA N 1

(16)

1.2. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, makan penulis mengidentifikasikan

masalah-masalah yang terdapat disekolah tersebut:

1. Hasil belajar siswa masih rendah (belum mencapai KKM)

2. Kurangnya minat siswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh

guru.

3. Pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang membosankan dan banyak

menghafal.

4. Belum adanya dukungan dari berbagai pihak untuk pengembangan

pelajaran sejarah.

5. Belum digunakannya metode untuk menarik minat belajar siswa.

6. Banyak siswa tidak mengetahui makna pentingnya pemebelajaran sejarah

dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

7. Strategi pembelajaran yang digunakan guru belum mampu merangsang

pemikiran siswa sehingga akan digunakan Strategi Creatif Ploblem

Solving dalam kegiatan pembelajaran.

8. Belum berkembangnya kemampuan logika dan berpikir siswa untuk

membentuk pemikiran kritisnya, sehingga diharapkan dengan strategi

(17)

1.3. Pembatasan Masalah

Ada banyak faktor yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini, agar

permasalahannya dapat di batasi,maka peniliti membuat batasan-batasan masalah

yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam pengajaran sejarah adalah

strategi pembelajaran creatif Problem Solving (pemecahan masalah secara

kreatif).

2. Terbentuknya kemampuan berpikir kritis siswa dengan penggunaan

strategi pembelajaran creatif Problem Solving.

1.4. Rumusan masalah

Berdasarkan batasan-batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah strategi pembelajaran creatif Problem Solving digunakan

dalam pembelajaran Sejarah di SMA N 1 Bandar kelas XII IPS ?

2. Bagaimanakah strategi pembelajaran creatif problem Solving dapat

mempengaruhi pembentukkan berpikir kritis siswa SMA N 1 Bandar kelas

(18)

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan penerapan strategi

pembelajaran creatif Problem Solving di kelas XI IPS smester I T.P

2013/2014 di SMA Negeri 1 Bandar.

2. Untuk mengetahui proses terbentuknya berpikir kritis siswa dengan

penerapan strategi pembelajaran creatif Problem Solving di kelas XI IPS

smester I T.P 2013/2014 di SMA Negeri 1 Bandar.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Bagi siswa, dapat memudahkan siswa untuk memahami pelajaran sejarah,

dan membuat pelajaran sejarah bukanlah pelajaran yang membosankan

namun sebaliknya sangat menyenangkan.

2. Sebagai bahan pertimbangan untuk guru, khususnya guru sejarah untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Sebagai bahan pertimbangan untuk guru, dalam membentuk berpikir kritis

siswa dan menggunakan logika analisa yang juga sangat berguna bagi

siswa tidak hanya dalam pembelajaran sejarah, namun juga dalam

kehidupannya sehari-hari.

4. Sebagai bahan informasi bagi peneliti berikutnya untuk melengkapi demi

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh Strategi creatif problem solvinng dalam pembentukan berpikir

kritis terhadap hasil belajar siswa Dari hasil penelitian diperoleh data nilai rata-rata

pretes kelas eksperimen adalah 52,5 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata

pretes 53,3. Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh

rata-rata nilai postes pada kelas dengan menggunakan strategi pembelajaran Creatif

Problem Solving sebesar 73,6 sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan

pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata postes siswa 60,8..

2. Strategi creatif problem solvinng sangat berpengaruh terhadap pembentukan berpikir

Kritis siswayang dapat ditinjau dari aktivitas siswa, terbukti memiliki rata-rata

aktivitas sebesar 75,81

5.2 Saran

1. Bagi calon pendidik ke depan hendaknya lebih memperhatikan kemampuan siswa

dengan memperhatikan kemampuan mendasar dari setiap siswa dan mengeksplorasi

dengan berbagi metode dan strategi pembelajaran yang menarik

2. Bagi calon pendidik ke depan sebaiknya menyiapkan bahan Lks untuk memacu daya

berpikir siswa.

3. Bagi calon pendidik ke depan hendaknya memperhatikan waktu dalam pengajaran

agar lebih memaksimalkan tujuan pembelajaran sesuai dengan rancana pelaksanaan

(20)

menarik minat para siswa.

5. Bagi peneliti dselanjutnya sebaiknya dibantu minimal 2 oarng observer agar lebih

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik dan Surjomiharjo, Abdurrahchman (1985). Ilmu Sejarah dan Historiografi, Jakarta : PT Gramedia

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara

Bahri, Syaiful dan Zain, Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta

Chatib, Munif. (2009). Sekolahnya Manusia, Bandung: PT Mizan Pustaka

Gottschalk, Louis dan Notosusanto, Nugroho (2008). Mengerti Sejarah, Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press)

Hasbullah, Moeflih dan Supriyadi, Dedi. (2012). Filsafat Sejarah, Bandung : Pustaka Setia

Kauchak, Don dan Eggen, Paul. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran, Jakarta Barat:Permata Putri Media

M.S, Yusnadi. (2010). Pendidikan Orang Dewasa. Medan: Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan

Ramly, Tengku dan Trisyulianti, Erlin. (2006). Pumping Student memompa Prestasi Menjadi Sang Bintang, Tangerang: PT Agro Media Pustaka

Rusman.(2011).Model-Model Pembelajaran,Jakarta: Rajawali Press

Sanjaya, Wina. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media

Santrock, W. John. (2011). Psikologi pendidikan, Jakarta: Kencana

Sudjana. (2001). Metode Statistika, Bandung : Tarsito

Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Jakarta:Rineka Cipta

Gambar

Gambar 4.1. .....................................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Simpang Empat Daleman, Klaten Pukul 15.00 - 18.00 Pada Pendekat Selatan .... Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Simpang Empat Daleman,

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk menguji besarnya pengaruh faktor rasional terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada instansi Pemerintah Daerah.(2)Untuk

Penelitian ini dilakukan di kantorDinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan, bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian korelasional

Aplikasi Kamus Elektronik Istilah Komputer dan Teknologi Informasi dengan Borland Delphi 5.0 yang berbasis komputer ini, diharapkan akan dapat menjadi alternatif lain yang

sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak.. berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan,

Kemampuan kognitif anak terbatas dalam pengembangan kemampuan geometri yang berhubungan dengan konsep bentuk dan ukuran... Pelaksanaan permainan balok terbatas pada

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Anak Jalanan Menurut Umur di Kota Medan Tahun 2014 .... Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Kota

Status gizi kurus ditemukan pada anak jalanan yang tingkat kecukupan proteinnya defisit tingkat sedang (28,6% kurus), sementara anak jalanan dengan tingkat kecukupan