• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum Sd 2013 subtema gaya dan gerak untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum Sd 2013 subtema gaya dan gerak untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1."

Copied!
328
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK

UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Esterlina Finance Osem

Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilakukan karena guru masih membutuhkan contoh media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013. Oleh karena itu, pengembangan media pembelajaran berbasis ICT masih sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint interaktif yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.

Jenis penilitian yang dikembangkan adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini didasarkan pada pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain. Berdasarkan kelima langkah tersebut, pengembangan desain produk final adalah berupa media pembelajaran berbasis ICT (powerpoint interaktif) yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara dan kuesioner.

Hasil validasi diperoleh berdasarkan penilaian empat aspek pengembangan media pembelajaran berbasis ICT. Keempat aspek tersebut terdiri dari 1) aspek konten atau isi, 2) aspek tampilan, 3) aspek penggunaan dan penyajian, 4) aspek bahasa. Berdasarkan keempat aspek tersebut maka hasil rata-rata yang didapatkan dari dua validator ahli media ialah 3,7 sedangkan rata-rata dari dua validator guru kelas ialah 3,4. Skor rata-rata yang didapatkan dari keempat validator yaitu 3,6 atau termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hal ini menunjukkan media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint interaktif yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba sebagai media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint mengacu Kurikulum 2013.

(2)

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF ICT-BASED LEARNING MEDIA BASED ON 2013 ELEMENTARY CURRICULUM ON SUBTHEME GAYA DAN GERAK

FOR FOURTH CLASS OF ELEMENTARY SCHOOL

Esterlina Finance Osem

Sanata Dharma University

2016

This research was conducted for teachers who still need the examples of ICT-based learning media refers to 2013 curriculum. Therefore, the development of ICT-based learning media is still needed to meet the demand. The main objective of this research is to produce a product in form of ICT-based learning media especially interactive powerpoint based on the 2013 elementary school curriculum.

The type of this research is research development. The research is based on the development proposed by Borg and Gall. The development procedures used in the study includes 5 steps: (1) the potentials and problems, (2) file collection, (3) the design of the product, (4) validation expert, and (5) revised of the design. Based on the five-step development, the final product design in form of ICT-based learning media (interactive powerpoint) which refers 2013 curriculum for fourth grade elementary school students. Data collection techniques used were interview and questionnaire.

The validation results obtained based on the assessment for four aspects of the development of ICT-based learning media. The four aspects consist of: 1) aspect of the content, 2) aspect of the display, 3) aspect of the use and presentation, and 4) aspect of language. Based on the four aspects, the result obtained from the two media experts validator are 3.7 while the other validator (the teachers of fourth class) are 3.4. The average score obtained from the fourth validator is 3.6 (included in the "very good" category). These show that ICT-based learning media in the form of interactive powerpoint developed already fit for use in the class as ICT-based learning media in the form of powerpoint ICT-based on 2013 curriculum.

(3)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KALASAN 1

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:

ESTERLINA FINANCE OSEM NIM. 121134281

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KALASAN 1

Oleh:

Esterlina Finance Osem

NIM: 121134281

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

(5)
(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Mama Tersayang Herdina Penasifu

Bapak Hiskia Osem (Almarhum)

Kakak: Kk Willem, Kk Otto, Kk Sumi, Kk Oktov,

Ponaan tersayang: Elis, Ica, Ian, Owe, Suri, Econ, Vano

Sahabat sepanjang masa: Kak Vero, Ma Vera, Kesa, ka Marce,

Ade Jeni, KK Yanti, Oa Ani, Idda, Cibi Yuyun, dan Susi.

Teman-teman PPGT USD Angkatan 2.

(7)

Motto

Tuhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing (Amsal 16: 4a)

If you never try you will never know (anonim)

Secara teoritis saya meyakini hidup harus dinikmati, tapi kenyataannya justru sebalinknya– Kareba tak semuanya mudah

(8)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 09 Juni 2016

(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Esterlina Finance Osem

Nomor Mahasiswa : 121134281

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 subtema gaya dan gerak untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 09 Juni 2016

Yang menyatakan

(10)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK

UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Esterlina Finance Osem

Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilakukan karena guru masih membutuhkan contoh media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013. Oleh karena itu, pengembangan media pembelajaran berbasis ICT masih sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint interaktif yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.

Jenis penilitian yang dikembangkan adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini didasarkan pada pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain. Berdasarkan kelima langkah tersebut, pengembangan desain produk final adalah berupa media pembelajaran berbasis ICT (powerpoint interaktif) yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara dan kuesioner.

Hasil validasi diperoleh berdasarkan penilaian empat aspek pengembangan media pembelajaran berbasis ICT. Keempat aspek tersebut terdiri dari 1) aspek konten atau isi, 2) aspek tampilan, 3) aspek penggunaan dan penyajian, 4) aspek bahasa. Berdasarkan keempat aspek tersebut maka hasil rata-rata yang didapatkan dari dua validator ahli media ialah 3,7 sedangkan rata-rata dari dua validator guru kelas ialah 3,4. Skor rata-rata yang didapatkan dari keempat validator yaitu 3,6 atau termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hal ini menunjukkan media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint interaktif yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba sebagai media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint mengacu Kurikulum 2013.

(11)

ABSTRACK

THE DEVELOPMENT OF ICT-BASED LEARNING MEDIA BASED ON 2013

ELEMENTARY CURRICULUM ON SUBTHEME GAYA DAN GERAK FOR FOURTH CLASS OF ELEMENTARY SCHOOL

Esterlina Finance Osem

Sanata Dharma University

2016

This research was conducted for teachers who still need the examples of ICT-based learning media refers to 2013 curriculum. Therefore, the development of ICT-based learning media is still needed to meet the demand. The main objective of this research is to produce a product in form of ICT-based learning media especially interactive powerpoint based on the 2013 elementary school curriculum.

The type of this research is research development. The research is based on the development proposed by Borg and Gall. The development procedures used in the study includes 5 steps: (1) the potentials and problems, (2) file collection, (3) the design of the product, (4) validation expert, and (5) revised of the design. Based on the five-step development, the final product design in form of ICT-based learning media (interactive powerpoint) which refers 2013 curriculum for fourth grade elementary school students. Data collection techniques used were interview and questionnaire.

The validation results obtained based on the assessment for four aspects of the development of ICT-based learning media. The four aspects consist of: 1) aspect of the content, 2) aspect of the display, 3) aspect of the use and presentation, and 4) aspect of language. Based on the four aspects, the result obtained from the two media experts validator are 3.7 while the other validator (the teachers of fourth class) are 3.4. The average score obtained from the fourth validator is 3.6 (included in the "very good" category). These show that ICT-based learning media in the form of interactive powerpoint developed already fit for use in the class as ICT-based learning media in the form of powerpoint based on 2013 curriculum.

(12)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul ”Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Keberagaman Makhluk Hidup Di Lingkunganku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Dalam enyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan,

bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak

langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Oleh pada kesempatan

ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Maria Melani Ika Susanti, S. Pd., M. Pd. selaku dosen pembimbing yang

telah membimbing dengan penuh kesetiaan, kesabaran, ketulusan, kasih

sayang, dan kebijaksanaan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

4. Drs. Puji Purnomo, M. Si. selaku koordinator PPGT Universitas Sanata

Dharma yang selalu mendampingi dan selalu memberi inspirasi kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

5. Agnes Herlina Dwi H.S.Si, MT, M.Sc selaku validator media

pembelajaran berbasis ICT yang telah memberikan bantuan dalam

penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian

6. Galih Kusumo, S. Pd. M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013

(13)

7. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.

8. Sarjono, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 Sleman Yogyakarta

yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian

di sekolah

9. Sri Rejeki, A. Ma. selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang telah

memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah

dan membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

10. Dra. Rahayu Setyaningsih, M. Pd. selaku Kepala SD N Maguwoharjo 1

yang telah memberikan ijin dan membantu peneliti dalam melakukan

validasi produk penelitian.

11. Antonius Ifnu Selaku guru kelas IV SDKE Mangunan yang telah

memberikan bantuan untuk peneliti melakukan validasi produk.

12. Mama terhebat Herdina Penasifu yang dengan tulus memberikan

semangat, dukungan, dan doa kepada peneliti dalam menyelesaikan

skripsi ini.

13. Kakak terhebat, Willem, Otto, Sumi, Oktov, Wely, Mama Binya, Mama

ian, Ka Alex, Ompa yang selalu memberikan dukungan baik motivasi

maupun materi.

14. Keponakan tersayang Elisabet, Elisa, Brian, Suri, Rulan, Alberzon,

Stevano, yang selalu menghadirkan semangat bagi peneliti disaat

menyelesaikan skripsi.

15. Adhy Nap yang dengan setia menemani hingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini

16. Maliakat-malaikat tak bersayap: Kk Bie (vero), Ma Vhera, Jeni, Kesa,

Idda, Ucik, Kk Yanti, Cibi Yuyun, Oa Ani, Kk Marce yang selalu siap

sedia membantu, dan memberikan dukungan bagi peneliti dalam

menyeleaikan skripsi ini.

17. Teman-teman seperjuangan mahasiswa PPGT 2012 yang selalu ada

dalam suka dan duka dan selalu memberikan semangat dalam

(14)

18. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk

bantuan dan dukungannya selama ini.

Peneliti menyadari bhwa skripsi ini jauh kesempurnaan, maka penulis

sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis

mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 31 Mei 2016

Peneliti

(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR BAGAN ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan penelitia ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Batasan Istilah ... 7

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka

(16)

a. Pengertian media pembelajaran berbasis ICT ... 11

b. Fungsi media pembelajaran ... 16

c. Jenis-jenis media pembelajaran ... 19

2. Microsoft Powerpoint Sebagai Media Belajar ... 23

a. Pengertian microsoft powerpoint ... 23

b. Mengoprasikan microsoft powerpoint ... 24

c. Indikator kualitas microsoft powerpoint ... 28

d. Kelemahan dan Kelebihan microsoft powerpoint ... 29

3. Model Pengembangan Media Berbasis ICT ... 31

4. Kurikulum 2013 ... 37

a. Landasan teori kurikulum 2013 ... 37

b. Rasional elemen perubahan kurikulum 2013 ... 40

c. Prinsip pengembangan kurikulum 2013 ... 41

d. Pendekatan Saintifik ... 46

e. Pendekatan Tematik Integratif ... 53

B. Penelitian yang Relevan ... 61

C. Kerangka Berpikir ... 65

D. Pertanyaan Penelitian... 70

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 71

B. Prosedur Pengembangan ... 75

C. Jadwal Pelaksaan Penelitian ... 82

D. Teknik Pengumpulan Data ... 82

E. Validasi Ahli Media Pembelajaran Berbasis ICT ... 83

F. Instrumen Penelitian ... 83

G. Teknik Analisis Data ... 93

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Hasil Kebutuhan ... 100

(17)

B. Deskripsi Produk Awal ... 110

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) ... 111

2. Media pembelajaran powerpoint Interaktif ... 112

C. Data hasil validasi pakar media pembelajaran berbasis ICT

dan revisi produk ... 113

D. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas IV Revisi Produk ... 116

E. Kajian Produk Akhir Dan Pembahasan ... 118

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 134

B. Keterbatasan Pengembangan ... 136

C. Saran ... 137

DAFTAR LAMPIRAN

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-kisi instrumen wawancara analisis kebutuhan ... 77

Tabel 3.2. Jadwal penelitian ... 81

Tabel 3.3. Panduan wawancara survei kebutuhan di SD ... 83

Tabel 3.4. Lembar kuesioner validasi ... 85

Tabel 3.5. Konversi nilai skala lima... 94

Tabel 3.6. Konversi nilai skala empat ... 96

Tabel 3.7. Kriteria skor skala empat ... 98

Tabel 4.1. Rekapitulasi nilai oleh validator ahli media ... 115

Tabel 4.2. Rekapitulsi niloai oleh validator guru kelas ... 118

(19)

DAFTAR BAGAN

Bagan2.1. Model pengembangan ASSURE... 33

Bagan 2.2. kerangka pikir ... 68

Bagan 3.1 Langkah-langkah metode Research and Development (R&D) ... 72

(20)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1a Contoh slide identitas media ... 124

Gambar 4. 1b Contoh slide pemetaan kompetensi dasar ... 124

Gambar 4. 1c Contoh slide pemetaan indikator ... 124

Gambar 4.1d Contoh slide pemetaan tujuan ... 125

Gambar 4. 1e Contoh slide petunjuk penggunaan ... 125

Gambar 4 1f Contoh slide motivasi ... 125

Gambar 4. 2a contoh slide materi ... 126

Gambar 4. 2b contoh slide gambar ... 126

Gambar 4. 2c Contoh slide pertanyaan atau diskusi kelompok ... 126

Gambar 4.2d Contoh slide latihan soal ... 127

Gambar 4. 2e Contoh slide kunci jawaban... 127

Gambar 4. 2f Contoh slide kunnci jawaban ... 127

Gambar 4. 3a Contoh slide panduan refleksi ... 128

Gambar 4. 3b Contoh slide tugas rumah ... 128

Gambar 4. 3c Contoh slide ucapan terimakasih ... 129

Gambar 4. 3d contoh slide profil penulis ... 129

Gambar 4. 3e Contoh slide berisi sumber ... 129

Gambar 4.4 contoh slide pengamatan ... 130

Gambar 4.5 contoh slide kegiatan terkait aktifitas kognitif ... 131

Gambar 4. 6 contoh slide kegiatan afektif ... 131

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ... 14

Lampiran 2. Surat Keterangan melakukan Penelitian ... 14

Lampiran 3. Surat Ijin validasi SDN Kalasan ... 145

Lampiran 4. Surat Ijin Validasi SDKE Mangunan ... 146

Lampiran 5. Rangkuman Wawncara Analisi Kebutuhan ... 147

Lampiran 6. Data Mentah Hasil validasi Ahli media A ... 152

Lampiran 7. Data mentah Hasil validasi Ahli media B ... 156

Lampiran 8. Data Mentah Hasil validasi Guru SD A ... 162

Lampiran 9. Data Mentah Hasil Validasi Guru SD B ... 166

(22)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional pasal 1 menyebutkan defenisi kurikulum adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Menurut Kurinasih, dkk (2014: 6) kurikulum adalah suatu perangkat

yang dijadikan acuan dalam mengembangkan suatu proses pembelajaran

yang berisi kegiatan-kegiatan siswa yang akan dapat diusahakan untuk

mencapai suatu tujuan pembelajaran khususnya dan tujuan pendidikan

secara umum. Jadi dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan

perangkat pembelajaran yang menjadi pedoman untuk melaksanakan

kegiatan pembelajaran mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Kurikulum yang digunakan di Indonesia saat ini adalah kurikulum

2013. Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori ”pendidikan berdasarkan standar” (standart-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (Majid, 2014: 33). ”Orientasi kurikulum 2013 adalah

terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap

(attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge)” (Majid, 2014:

(23)

dijelaskan dalam Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka

Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI menyebutkan, bahwa ”Pelaksanaan

kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari kelas I sampai kelas IV”. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa proses belajar pada kurikulum 2013 merupakan

proses berajar yang berdasar pada tema. Dengan konsep kurikulum yang

demikian maka guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam

membuat dan menggunakan media belajar.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai pemahaman guru terkait

penggunaan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013

yang dilakukan pada tanggal 09 Juli 2015 pukul 10.00 di SDN Kalasan 1,

Ibu S.R menjelaskan bahwa pemahaman guru mengenai kurikulum 2013

cukup baik. Hal ini karena guru dapat menyusun dan mengajarkan secara

terpadu mata pelajaran kepada siswa. Namun dalam pelaksanaan

pembelajaran ada beberapa kendala yang ditemukan, yaitu penggunaan

media belajar yang kurang efektif. Ibu S.R menjelaskan bahwa penggunaan

media belajar di SDN Kalasan 1 pada setiap aktivitas belajar baru mencapai

25%, itupun media yang digunakan adalah media konvensional. Menurut

Ibu S.R para guru mengalami kesulitan waktu sehingga tidak dapat

membuat media pembelajaran yang dapat digunakan pada setiap

pembelajaran. Para guru telah mencoba membuat media belajar sesuai

dengan kurikulum yang berlaku, namun hal ini belum berlangsung secara

(24)

Ibu S.R menjelaskan beberapa media berbasis ICT yang diketahuinya

seperti powerpoint, mind map dan movie maker yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Namun dan penggunaannya beliau lebih sering

menggunakan media powerpoint, karena menurut Ibu S.R pengoperasian powerpoint lebih mudah dibandingkan dengan beberapa media ICT lainnya. Hal ini juga karena kurangnya pemahaman guru terkait penggunaan media

pembelajaran berbasis ICT. Namun dalam penjelasan yang diberikan oleh

beliau penggunaan media dalam kegiatan belajar akan sangat membantu

siswa untuk memahami setiap materi dengan mudah, oleh sebab itu media

pemlajaran sudah seharusnya digunakan pada setiap kegiatan pembelajaran.

Arti kata media sendiri adalah sesuatu yang membawa informasi

antara sebuah sumber dan sebuah penerima (Smaldino, 2011: 7). Sedangkan

media belajar adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan

berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga

dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan sempurna (Kustadi,

2011: 9). Berdasarkan perkembangannya media pembelajaran dapat

dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu media hasil teknologi cetak,

media hasil teknologi audio visual, media hasil teknologi berdasarkan

komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Salah

satu media yang digunakan guru agar siswa lebih memahami materi yang

diajarkan adalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau

(25)

Information and Communication Technology (ICT) pada dasarnya adalah teknologi berbasis komputer menampilkan informasi kepada

pembelajaran melalui tayangan di layar monitor (Darmawan, 2012: 17).

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau

Information and Communication Technology (ICT) dalam beberapa saat terakhir berkembang dengan pesat, hal sejalan dengan perkembangan

teknologi telekomunikasi dan termasuk jaringan komputer. Berbagai

aplikasi dan teknologi terus berkembang sebagai upaya membantu aktivitas

manusia, organisasi-organisasi tertentu, dan sebagai media belajar dan

mengajar dalam dunia pendidikan. Dalam menyikapi hal ini guru

diharapkan mampu menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

atau Information and Communication Technologi (ICT) hal ini agar dapat membantu guru menyiapkan media belajar. Tujuannya adalah memberikan

kemudahan bagi guru untuk menyampaikan materi-materi pelajaran. Namun

berdasarkan hasil wawancara bersama Ibu S. R pada tanggal 09 Juli 2015

pukul 10.15, diketahui bahwa penggunaan media berbasis Information and

Communication Technologi (ICT) masih sangat minim. Oleh sebab itu guru hanya mampu membuat media Information and Communication Technology

(ICT) sederhana seperti powerpoint.

Berdasarkan hasil survey kebutuhan di SDN Kalasan 1, diketahui

bahwa guru-guru sangat membutuhkan media belajar pada saat mengajar.

Oleh karena itu, peneliti mencoba memberikan solusi dengan

mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK atau ICT, pada subtema

(26)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uaaian latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam

penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana prosedur pengembangan produk media pembelajaran

berbasis Information and Communication Technology (ICT) mengacu kurikulum 2013 pada Subtema Gaya dan Gerak untuk siswa kelas IV

Sekolah Dasar?

2. Bagaimana kualitas produk pengembangan media pembelajaran

berbasis Information and Communication Technolog (ICT) mengacu

kurikulum 2013 yang dihasilkan pada Subtema Gaya dan Gerak untuk

siswa kelas IV Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui prosedur pengembangan produk media

pembelajaran berbasis Information and Communication Technology (ICT) mengacu 2013 pada Subtema Gaya dan Gerak untuk siswa

kelas IV Sekolah Dasar.

2. Untuk mengetahui kualitas produk pengembangan media

pembelajaran berbasis Information and Communication Technologiy

(ICT) mengacu kurikulum 2013 pada Subtema Gaya dan Gerak untuk

(27)

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Mahasiswa

a. Agar peneliti dapat memperoleh pengalaman penelitian

Research and Development (R&D) khususnya penggunaan pendekatan saintifik mengacu kurikulum 2013.

b. Agar peneliti memiliki pengalaman dalam mengembangkan

media pembelajaran berbasis Information and Communication Technology (ICT).

c. Agar peneliti dapat mengetahui prosedur pengembangan media

berbasis ICT pada subtema gaya dan gerak untuk SD kelas IV.

2. Bagi Sekolah

a. Sebagai dokumen, yang dapat digunakan sebagai syarat

peningkatan kualitas sekolah.

b. Sebagai referensi dalam kegiatan-kegiatan pengembangan media

belajar di Sekolah.

3. Bagi guru

a. Sebagai referensi dalam membuat media belajar berbasis ICT

b. Sebagai salah satu sumber informasi bagi guru untuk menyusun

penelitian pengembangan

4. Bagi siswa

a. Sebagai daya tarik bagi siswa untuk belajar.

b. Sebagai media untuk membantu proses pengembangan

(28)

5. Bagi Prodi PGSD

Sebagai bahan referensi dalam kegiatan pengembangan media

pembelajaran berbasis ICT.

E. Batasan Istilah

Adapun beberapa batasan istilah pada penelitian pengembangan ini,

sebagai berikut :

1. Kurikulum SD 2013 adalah sebuah perangkat pembelajaran yang

dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan

kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa, sehingga siswa dapat mencapai

tujuan pendidikan di sekolah dasar dengan menerapkan pembelajaran

tematik integratif, pendekatan saintifik, dan penguatan karakter serta

penilaian yang otentik.

2. Pendekatan tematik integratif adalah pendekatan mengintegrasikan

beberapa mata pelajaran melalui sebuah tema.

3. Pendekatan saintifik adalah pendekatan ilmiah yang dilakukan melalui

beberapa langkah pembelajaran yaitu mengamati, menanya, mencoba,

menalar, dan mengomunikasikan.

4. Media pembelajaran adalah alat yang dapat digunakan untuk

membantu proses belajar mengajar yang berfungsi untuk memperjelas

pesan yang disampaikan, agar tercapainya tujuan pembelajaran yang

(29)

5. Media pembelajaran berbasis ICT adalah alat pembantu proses belajar

mengajar yang merupakan penggabungan beberapa media menjadi

satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan pembelajaran yang baik.

6. Media powerpoint merupakan program aplikasi presentasi yang

menarik dan dapat digunakan untuk mempresentasikan pelajaran,

produk, seminar, dan lain sebagainya.

F. Spesifik Produk yang dikembangkan

Media pembelajaran berbasis ICT ini lebih fokus pada powerpoint interaktif dan dipadukan dengan movie maker.

1. Powerpoint interaktif

Pada powerpoint interaktif slide yang disajikan bervariasi baik antara materi, soal, dan jawaban, selain itu ada slide tertentu yang diinsertkan

ke dalam movie maker untuk menyajikan materi yang ada dalam movie maker. Jadi materi yang disajikan setiap pembelajaran dibuat dalam bentuk slide yang terdiri atas:

a. Slide pembuka berisi:

1) Identitas media

2) Tema dan sub tema yang dibahas

3) Kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran

4) Petunjuk penggunaan

5) Motivasi kepada siswa

b. Slide isi berisi:

1) Slide materi

(30)

3) Slide gambar

4) Slide pertanyaan diskusi kelompok

5) Slide latihan soal

6) Slide kunci jawaban

c. Slide penutup berisi:

1) Slide panduan refleksi

2) Slide tugas rumah yang diberikan pada siswa

3) Slide ucapan terimakasih

4) Slide profil penulis

5) Slide berisi sumber belajar

2. Media Pembelajaran ICT yang dikembangkan sesuai tuntutan dalam

Kurikulum 2013 mencakup (mengamati, menanya, mencoba, menalar,

dan mengomunikasikan).

3. Media pembelajaran ICT dikembangkan sesuai dengan pendekatan

saintifik.

4. Media pembelajaran ICT dikembangkan dengan menggunakan

microsoft powerpoint interaktif dan menarik, berupa video, materi pembelajaran, dan soal latihan.

5. Media pembelajaran ICT dikembangkan sebagai media pembelajaran

untuk guru dan siswa kelas IV SD pada tema berhemat energi dan

pada subtema gaya dan gerak.

6. Media pengembangan ICT dikembangkan dengan menggunakan

(31)

7. Media pengembangan ICT dikembangkan sesuai dengan pendekatan

(32)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Media pembelajaran Berbasis Information Dan Communication

Technology (ICT)

a. Pengertian media pembelajaran berbasis ICT

Media diartikan secara bervariasi oleh para ahli dari

berbagai sumber. Arsyad (2010: 3) menjelaskan kata media

berasal dari Bahasa latin, yakni medius yang secara harafiah berarti „tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟. Dalam bahasa

arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim

kepada penerima pesan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia mengartikan media sebagai alat; alat (sarana)

komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster,

dan spanduk; yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan,

dan sebagainya); perantara; penghubung. Secara umum Gerlach

dan Ely (dalam Arsyad, 2010: 3) secara singkat menyimpulkan

bahwa media secara garis besar adalah manusia, materi, atau

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan

Raharado (dalam Kustadi, dkk, 2011: 7) menjelaskan bahwa

media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin

(33)

yang dapat diterima berupa pesan instruksional, sedangkan

tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses belajar. Selain

kedua pendapat di atas Hanick, dkk (dalam Sanjaya, 2012: 57)

mendefinisikan media adalah sesuatu yang membawa informasi

antara sumber (Source) dan penerima (receiver) informasi. Dari

pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah

perantara dari sumber informasi ke penerima informasi.

Seringkali media pembelajaran digunakan secara

bergantian dengan kata lain alat bantu atau media komunikasi.

Dikatakan sebagai media komunikasi karena dalam pendidikan

terdapat komunikator, komunikan, dan pesan (Arsyad, 2010: 2).

Oleh sebab itu secara konseptual arti komunikasi mengandung

pengertian memberitahukan (menyebarkan), pengetahuan,

pikiran-pikiran dan nilai-nilai dimaksud demikian untuk

menggugah partisipasi untuk mencapai tujuan komunikasi yang

sama. Dalam hal ini proses komunikasi melahirkan istilah

tertentu seperti pendidikan. Pendidikan merupakan bagian

khusus dari komunikasi, sementara komunikasi dalam proses

pendidikan dapat terjadi karena ada rencana dan ada tujuan yang

ingin dicapai. Maka, dengan demikian, pendidikan itu

merupakan himpunan kultural yang sangat baik yang dapat

digunakan sebagai perencanaan kehidupan manusia. Sedangkan

peristiwa atau proses interaksi pendidikan adalah suatu proses

(34)

pembelajaran. Karena demikian maka media pembelajaran

merupakan bagian khusus dari proses pendidikan.

Penggunaan media dalam lingkungan pendidikan dikenal

dengan alat bantu proses pembelajaran atau media

pembelajaran. Arsyad (2012: 5) menjelaskan bahwa media

pembelajaran ialah segala sesuatu yang membawa pesan-pesan

atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung

maksud-maksud pengajaran. Berbeda dengan Sukiman (2010:

29) yang menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian

rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran secara efektif. Sedangkan Munandi (2010:

7) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari

sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar

yang kondusif dimana penerimannya dapat melakukan proses

belajar secara efisien dan efektif. Sanjaya (2012: 61) juga

menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala

sesuatu seperti alat, lingkungan dan segala bentuk kegiatan yang

dikondisikan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap

atau menanamkan keterampilan pada setiap orang yang

(35)

disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat

digunakan untuk membantu proses belajar mengajar yang

berfungsi untuk memperjelas pesan yang disampaikan, agar

tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan

dengan baik.

Perkembangan media pembelajaran semakin meningkat

dari waktu ke waktu. Beberapa tahun terakhir dunia pendidikan

semakin dikenalkan dengan berbagai media pembelajaran yang

mutakhir, salah satu dari alat bantu tersebut adalah komputer.

Sanjaya (2012: 194) mengatakan pemanfaatan komputer dalam

kegiatan pembelajaran adalah untuk pelaksanaan presentasi,

yang menempatkan komputer sebagai alat bantu untuk kegiatan

penyampaian informasi atau bahan pembelajaran. Munir (2009:

48) menambahkan bahwa komputer merupakan media yang

dapat membantu pembelajaran belajar secara individual.

Media pembelajaran berbasis ICT merupakan alat

pembelajaran yang merupakan perpaduan antara teks, grafik,

animasi, suara, dan video. Arsyad (2010:170) menjelaskan

meskipun definisi pembelajaran multimedia belum diungkapkan

dengan jelas tetapi secara sederhana dapat diartikan sebagai

lebih dari satu media. Sanjaya (2012: 219) juga mengungkapkan

bahwa pembelajaran berbasis multimedia adalah pembelajaran

yang didesain dengan menggunakan berbagai media secara

(36)

sebagainya yang kesemuanya saling bersinergi untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang dirumuskan sebelumnya. Jadi dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis ICT adalah

alat pembantu proses belajar mengajar yang merupakan

penggabungan beberapa media menjadi satu kesatuan untuk

mencapai satu tujuan pembelajaran yang baik. Penggabungan ini

bukan hanya terkait bahan atau alat yang digunakan tetapi juga

terkait informasi-informasi yang disajikan pun bervariasi. Media

pembelajaran berbasis informasi dan komunikasi ini diakui

sangat membantu membangkitkan minat siswa dalam mengikuti

setiap aktivitas belajar. Darmawan (2012: 55) menjelaskan

bahwa pembelajaran interaktif mampu mengaktifkan siswa

untuk belajar dengan motivasi yang tinggi karena

ketertarikannnya pada sistem multimedia yang mampu

menyuguhkan tampilan teks, gambar, video, suara, dan animasi.

b. Fungsi media pembelajaran

Dalam suatu proses belajar mengajar terdapat beberapa

unsur pendukung yang sangat penting, hal tersebut sama dengan

media pembelajaran. Dalam penggunaan media terdapat satu

komponen penting didalamnya yaitu fungsi penggunaan media.

Berikut ini ada terdapat beberapa paparan tentang fungsi media

pembelajaran. Arsyad (2010: 15) mengungkapkan bahwa secara

umum salah satu fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat

(37)

lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Fungsi

media pembelajaran juga diungkapkan oleh Munandi (2010: 37)

yang menyebutkan 5 fungsi media pembelajaran, yakni :

1) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar, yakni

sebagai penyalur, penyampai, penghubung dalam aktivitas

pembelajaran. Sumber belajaran merupakan fungsi utama

dari media pembelajaran.

2) Fungsi semantik, merupakan kemampuan media dalam

menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang

makna dan maksud benar-benar dipahami anak didik

(tidak verbalistik).

3) Fungsi manipulatif, yaitu dapat mengatasi batas-batas

ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan indrawi. Hal

ini karena kemampuan media menghadirkan objek atau

peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya;

menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu

panjang menjadi singkat; mampu menghadirkan objek

atau peristiwa kembali. Selain itu mampu membantu siswa

dalam memahami objek atau hal lain yang terlalu kecil

dengan memanfaatkan berbagai gambar, atau perantara

lainnya. Media juga membantu siswa dalam memahami

objek tertentu tentang gerak ataupun manfaatnya.

(38)

a) Fungsi atensi, yaitu media pembelajaran dapat

meningkatkan perhatian terhadap materi ajar.

b) Fungsi Afektif, yakni menggugah perasaan, emosi,

dan tingkat penerimaan atau penolakan terhadap

sesuatu.

c) Fungsi kognitif, yaitu melalui media pembelajaran

anak mampu mengingat kembali dan

mempresentasikan apa yang diingat.

d) Fungsi imajinatif, yaitu media pembelajaran mampu

meningkatkan daya imajinasi dan fantasi anak.

e) Fungsi Motivasi, yaitu media membantu

membangkitkan minat untuk belajar.

f) Fungsi sosio-kultural, sebagai pemersatu perbedaan

keadaan sosial dan kebudayaan.

Selain fungsi media pembelajaran yang telah dipaparkan

di atas Sanjaya (2010: 73) juga mengungkapkan beberapa fungsi

media pembelajaran sebagai berikut, yaitu: (1) Fungsi

komunikatif. Media pembelajaran digunakan untuk

memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan penerima

pesan; (2) Fungsi motivasi. Media pembelajaran dapat berfungsi

meningkatkan keinginan dan gairah siswa untuk mengikuti

pembelajaran; (3) Fungsi Kebermaknaan. Melalui penggunaan

media pembelajaran dapat lebih bermakna, yakni pembelajaran

(39)

data dan fakta sebagai pengembangan aspek kognitif tahap

rendah, akan tetapi dapat meningkatkan kemampuan siswa

untuk menganalisis dan mencipta sebagai aspek kognitif tingkat

tinggi; (4) Fungsi penyamaan persepsi. Melalui media

pembelajaran diharapkan dapat menyamakan persepsi setiap

siswa, sehingga setiap siswa memiliki pandangan yang sama

terhadap informasi yang disuguhkan; (5) Fungsi individualitas.

Melalui media pembelajaran diharapkan dapat berfungsi untuk

dapat melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat

dan gaya belajar yang berbeda. Adapun penjelasan dari fungsi

media pembelajaran yang diungkapkan oleh Kustadi, dkk (2010:

23) adalah media berfungsi sebagai sarana untuk mncapai tujuan

pembelajaran. Karenanya, informasi yang terlibat dalam media

harus dapat melibatkan siswa, baik dalam benak atau mental

maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata, sehingga

pembelajaran dapat terjadi.

c. Jenis-jenis media pembelajaran

Jenis media yang dimanfaatkan dalam proses

pembelajaran cukup beragama Munandi (2010: 54) berpendapat

bahwa media yang digunakan dalam proses belajar terdapat

empat kelompok besar, yakni : (1) Media Audio adalah media

yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu

(40)

jenis audio adalah program radio dan program media rekam. (2)

Media Visual adalah media yang hanya melibatkan indera

penglihatan. Yang termasuk dalam media visual adalah media

cetak verbal, media cetak-grafis, dan media visual non-cetak. (3)

Media audio visual adalah media yang melibatkan indera

pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Pesan

yang dapat disalurkan melalui media dapat berupa pesan verbal

maupun non verbal yang terlihat layaknya media visual juga

pesan verbal dan non verbal yang terdengar layaknya media

audio di atas. (4) Multimedia, yaitu media yang melibatkan

berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. Yang

termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang

memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer

dan internet, bisa juga melalui pengalaman berbuat dan

pengalaman terlibat.

Selain jenis media yang dijelaskan oleh Munandi hal

hampir sama juga disampaikan oleh Kustadi, dkk (2011: 66-78)

yaitu :

1) Media audio, yaitu pesan yang disampaikan ke dalam

lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal.

Contohnya antara lain: radio, alat perekam pita magnetik,

piringan hitam, dan laboratorium bahasa.

2) Media Proyeksi, atau juga dikenal dengan media grafis

(41)

rangsangan-rangsangan visual. Contohnya antara lain:

Film bingkai, slide, film rangkai, proyektor, transparansi, proyektor tembus pandang, dan microfis.

3) Film dan video, merupakan kumpulan gambar-gambar

dalam frame. Film dan video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep yang rumit,

mengajarkan keterampilan, menyingkatkan dan

memperpanjang waktu, juga mempengaruhi sikap.

4) Komputer, adalah mesin yang dibuat khusus untuk

memanipulasi informasi yang diberi kode, serta

merupakan mesin elektronik yang otomatis melakukan

pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit.

Pemanfaatan komputer untuk pendidikan yang dikenal

dinamakan pembelajaran dengan bantuan komputer (CAI:

Computer Assit Instruction). Penggunaan media komputer ini dikemas dalam beberapa format, antara lain drils and practice, tutorial, simulasi, perrmainan, dan discovery. 5) Multimedia, merupakan kombinasi dari berbagai media

yang menggunakan audio,video, grafis dan lain-lain.

Berdasarkan dua pendapat yang telah dijelaskan di atas

terdapat kesamaan yang signifikan dimana kedua pendapat

menjelaskan bahwa media pembelajaran terbagi menjadi empat

bagian besar. Namun berbeda dengan kedua pendapat di atas hal

(42)

Sanjaya (2009: 211) bahwa media dapat diklasifikasi menjadi

beberapa kualifikasi hal ini tergantung dari sudat pandang yang

melihat.

1) Dilihat dari sifatnya terbagi dalam: (a) media auditif, yaitu

media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang

hanya memiliki unsur suaranya; (b) media visual, yaitu

media yang dapat dilihat saja, berupa gambar sehingga

dapat dilihat saja, dan (3) media audiovisual, yaitu jenis

media yang selain mengandung unsur suara juga

mengandung gambar yang dapat dilihat, dan lain

sebagainya.

2) Dilihat dari kemampuan jangkaunnya terbagi dalam: (a)

media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak

seperti radio dan televisi; (b) Media yang memiliki daya

liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film,

slide, video, dan lain sebagainya.

3) Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya terbagi dalam:

(a) media yang diproyeksi seperti film, slide, film, strip,

transparasi, dan lain sebagainya. Untuk media proyeksi

jika tidak ada alat proyeksi maka media ini tidak dapat

digunakan; (b) media yang tidak diproyeksikan, seperti

gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya.

Berdasarkan penjelasan yang disampaikan dapat

(43)

terdiri dari tiga bagian besar yaitu media pembelajaran berbasis

audio atau suara, media visual atau gambar, dan media

audiovisual berupa gambar dan suara. Tetapi dari ketiga bagian

tersebut jenis-jenis media dapat dibagi lagi berdasarkan

tingkatannya yaitu, berdasrkn sifat, kemampuan jangkauan, dan

cara pemakaiannya.

2. Microsoft Powerpoint sebagai media belajar

a. Pengertian Microsoft Powerpoint

Sanaky (2013: 147) menjelaskan bahwa microsoft powerpoint adalah program aplikasi yang merupakan salah satu program di bawah microsoft office program komputer dan tampilan ke layar dengan menggunakan bantuan LCD projector.

Pendapat lain tentang microsoft powerpoint juga disampaikan Arsyad (2014: 65), microsoft powerpoint adalah suatu software

yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang

efektif, profesional, dan juga mudah. Maka dengan adanya dua

pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa program

microsoft powerpoint adalah program yang secara khusus diciptakan dan dapat menampilkan beberapa aplikasi kerja

sekaligus dalam sebuah lembar kerja atau yang sering dikenal

dengan slide. Aplikasi tersebut seperti objek teks, grafik, video,

suara, dan objek lainnya, semuanya itu dapat dimasukkan dalam

(44)

b. Mengoperasikan Microsoft Powerpoint

Arsyad (2014: 164) menyebutkan beberapa langkah yang

harus dilakukan dalam mengoperasikan microsoft powerpoint

sebagai berikut:

Diawali dengan klik start Allprogram Microsoft office

Microsoft office powerpoint. Selanjutnya Daryanto (2013: 72) secara singkat menguraikan langkah-langkah membuat media

presentasi powerpoint sebagai berikut.

1) Mulai menulis teks

a) Klik to add title ketik judul > Pilih jenis dan ukuran

huruf (font) nya.

b) Klik to add subtitle ketik subjudul > pilih jenis dan

ukuran huruf.

c) Selanjutnya untuk pilihan huruf dan ukuran huruf:

klik kotak font dan pilih jenis huruf (font), sedangkan untuk memilih ukuran huruf pilih kotak

font size. 2) Memberi warna teks

Setelah judul presentasi diketik, selanjutnya ialah

pemilihan untuk memperindah teks.

Untuk pemilihan warna, langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut:

(45)

b) Pilih warna yang terdapat pada simbol font color yang terdapat pada tombol panel.

3) Membuat Animasi Teks

Penggunaan animasi dalam media powerpoint untuk

menambahkan efek gerakan pada teks atau gambar.

Berikut merupakan langkah-langkah dalam membuat

membuat animasi sebagai berikut:

a) Klik teks judul dengan mouse sebelah kanan > pilih

custom animation pilih dan klik pada add effect. b) Pilih salah satu jenis animasi > klik entrance lalu

pilih salah satu dari beberapa pilihan > klik tombol

player.

4) Memberi baekground pada tampilan slide

Agar tampilan slide lebih menarik, maka dapat

menggunakan baekground yang diinginkan pada setiap slide. Untuk membuat baekground, maka langkah-langkah

yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

a) Pilih format > klik backround > setelah muncul kotak dialog Automatic > fill effect > pilih backround sesuai keinginan baik dalam bentuk fill effect gradient, texture, pattern, dan picture.

(46)

menentukan gambar klik gambar > klik insert > klik

OK.

c) Langkah terakhir klik apply sehingga layak slide presentasi akan memiliki backround sesuai gambar pilihan.

5) Memasukkan gambar dengan teknik insert

Langkah ini merupakan kegiatan memasukkan

gambar didalam slide dengan menggunakan fasilitas insert. Langkah-langkah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.

a) Arahkan mouse pada toolbar > pilih insert > lalu mouse diarahkan lagi pada kotak picture.

b) Klik from file > dokumen penyimpanan file, lalu klik

file > klik insert

6) Memasukkan video dengan teknik insert

Untuk memasukkan video pada slide maka langkah

langkah yang digunakan adalah sebagai berikut.

a) Pilih panel toolbar > klik insert > klik movie and sound dan klik my dokumen > cari file video yang telah disimpan, lalu klik video yang dipilih > klik

OK > klik automatically

7) Membuat Hyperlink pada media presentasi

Agar presentasi terlihat lebih menarik dan interaktif,

(47)

powerpoint. Untuk memanfaatkan hyperlink maupun action battom dapat melakukan langkah-langkah sebagai

berikut.

a) Buat tampilan dalam bentuk tombol (button)

selanjutnya > klik pada kalimat yang akan

dihubungkan (di link) dengan mouse > klik insert > klik hyperlink > klik slide yang dituju > klik OK

b) Setelah klik OK, maka kalimat yang

mempergunakan hyperlink akan terlihat ada garis di bawahnya.

c) Untuk mengaktifkan hyperlink: tekan shift + F5 pada keyboard > klik pada teks > klik button > maka

kalimat yang dibuat sudah terhubungkan secara

otomatis.

c. Indikator kualitas microsoft Powerpoint

Media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint interaktif yang dibuat oleh peneliti berdasarkan indikator

pembuatan media. Menurut Daryanto (2013: 72) ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan pada saat membuat/ memproduksi

media presentasi, yaitu sebagai berikut :

1) Pilih jenis huruf (font) yang tingkat keterbacaannya tinggi,

misalnya Arial, Verdana, atau Tahoma. Gunakan ukuran huruf (font size) 17-20 untuk isi teks, sedang untuk sub

(48)

2) Untuk memperjelas dan memperindah tampilan, gunakan

variasi warna, gambar, foto, animasi atau video.

3) Area tampilan frame yang ditulis jangan melebihi ukuran

16X20 cm.

4) Usahakan dalam satu slide/ frame tidak memuat lebih dari

18 baris teks.

5) Dalam satu frame usahakan hanya berisi satu topik atau

sub topik pembahasan.

6) Beri judul frame

7) Perhatikan komposisi warna, keseimbangan (tata letak),

keharmonisan, dan kekontrasanan pada setiap tampilan.

8) Variasi memang perlu, tetapi harus juga diperhatikan

prinsip kesederhanaan.

9) Artinya jangan membuat tampilan slide yang terlalu rumit,

ramai dan perlu warna warni, karena hal ini justru akan

mengganggu pesan utama yang disajikan.

d. Kelemahan dan Kelebihan Microsoft Powerpoint

Penggunaan media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam

aktivitas belajar dan mengajar. Pendapat dikatakan demikian

karena penggunaan media dianggap sangat membantu dalam

terwujudnya hasil belajar yang memuaskan dan sesuai dengan

tujuan pembelajaran. Namun dalam sama hal dengan

(49)

Sanaky (2013: 156) mengungkapkan beberapa hal

mengenai kelemahan dan kelebihan sebagai berikut;

1) Kelemahan

a) Pengadaannya yang mahal dan tidak semua sekolah

dapat memiliki.

b) Memerlukan perangkat keras (hardware) yaitu

komputer dan LCD untuk memproyeksi pesan.

c) Memerlukan persiapan yang matang, bila

menggunakan teknik-teknik penyajian (animasi)

yang kompleks.

d) Diperlukan keterampilan khusus dan kerja yang

sistematis untuk menggunakannya.

e) Menuntut keterampilan khusus untuk menuangkan

pesan atau ide-ide yang baik pada desain program

komputer microsoft powerpoint, sehingga mudah dicerna oleh penerima pesan.

f) Bagi pemberi pesan yang tidak memiliki

keterampilan menggunakan, dapat memerlukan

operator atau pembantu khusus.

2) Kelebihan

a) Praktis, dapat digunakan untuk semua ukuran kelas.

b) Memberikan kemungkinan tatapan muka dan

(50)

c) Memberi kemungkinan pada pada penerima pesan

untuk mencatat.

d) Memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan

tidak membosankan.

e) Memungkinkan penyajian dengan berbagai

kombinasi warna, animasi, bersuara, dan dapat

hyperlink dengan file yang lain. f) Dapat dipergunakan berulang-ulang

g) Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar, karena

kontrol sepenuhnya pada komunikator.

h) Lebih sehat jika dibandingkan dengan papan tulis.

3. Model Pengembangan Media Berbasis ICT

Model pengembangan media pembelajaran berbasis ICT

dikembangkan berdasarkan model pembelajaran ASSURE. Pribadi

(2011: 24) menjelaskan bahwa model ASSURE merupakan desain

sistematis pembelajaran yang bersifat praktis dan mudah

diimplementasikan untuk mendesain aktivitas pembelajaran, baik

yang bersifat individual maupun klasikal. Pribadi (2011: 29)

menjelaskan bahwa model pembelajaran ASSURE lebih berorientasi

pada pemanfaatan media dan teknologi dalam menciptakan proses dan

aktivitas pembelajaran yang diinginkan. Selain itu juga desain

pembelajaran model ASSURE dapat diimplementasikan dalam

beragam “setting” pendidikan baik formal ataupun informal. Model

(51)

menetapkan pengalaman belajar yang dapat membantu siswa dalam

mencapai kompetensi yang diinginkan. ASSURE dikembangkan agar

dapat membantu guru dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam

pemanfaatan media dan teknologi. Model desain dengan kata lain

dapat digunakan untuk memfasilitasi proses belajar siswa agar dapat

mencapai kompentensi yang telah ditetapkan.

Model desain pembelajaran ASSURE didukung oleh enam

komponen penting yang saling berkaitan antara satu sama lain, yaitu:

menganalisis karakteristik siswa (analyze learner characteristics);

menetapkan tujuan pembelajaran (state performance objectives);

memilih metode, media dan bahan pelajaran (select methods, media

and materials, untilize materials); mengaktifkan keterlibatan siswa (requires learner participation); evaluasi dan revisi (evaluation and

(52)

Bagan 2.1. Model pengembangan ASSURE

Pribadi (2011: 31) menjelaskan untuk lebih memahami model

desain pembelajaran ASSURE, berikut ini merupakan deskripsi dari

setiap komponen yang terdapat dalam model tersebut.

a. Analyze learner characteristics (Menganalisis karakter siswa) Komponen ini merupakan hal utama yang harus

diperhatikan terlebih dahulu. Hal ini karena dalam proses

pembelajaran akan berlangsung baik jika setiap karakter dari

peserta didik telah diketahui dengan baik. Oleh sebab itu model

desain pembelajaran ASSURE mengutamakan

pengidentifikasian karakteristik siswa yang akan melakukan

aktivitas pembelajaran. Pengindentifikasi ini dilakukan agar

dapat membatu guru dalam upaya memfasilitasi siswa untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Adapun aspek penting yang

dapat dilakukan untuk mengetahui karakteristik siswa, yaitu: (1)

karakteristik umum; (2) kompetensi spesifik yang telah dimiliki

State objectives

Select methods, media and learning materials

Utilize material

Require learner participation

(53)

siswa sebelumnya; (3) gaya belajar atau learning style siswa; (4)

motivasi.

b. State performance objectives (Menetapkan tujuan pembelajaran)

Langkah selanjutnya dari model desain sistem

pembelajaran ASSURE adalah menetapkan tujuan pembelajaran

yang bersifat spesifik. Tujuan pembelAjaran dapat diperoleh

dari silabus, kurikulum, informasi dari buku teks, atau

dirumuskan sendiri oleh perancang atau instruktur setelah

melalui proses penilaian kebutuhan belajar atau learning need assessment. Tujuan pembelajaran merupakan rumusan atau pernyantaan yang mendeskripsikan tentang kompetensi

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan dimiliki oleh

siswa setelah menempuh proses pembelajaran. Tujuan

pembelajaran juga mendeskripsikan kondisi evaluasi yang

diperlukan oleh siswa untuk menunjukkan hasil belajar yang

telah dicapai. Tujuan juga berisi uraian tentang tingkat

penguasaan siswa atau degree terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan dipelajari.

c. select methods, media, materials (Menggunakan metode, media, dan bahan ajar)

Langkah selanjutnya setelah memilih tujuan pembelajaran

(54)

digunakan. Ketiga komponen ini berperan sangat penting untuk

digunakan dalam membantu mencapai kompetensi dan tujuan

pembelajaran yang telah digariskan. Pemilihan metode, media,

dan bahan ajar yang tepat dapat membantu guru dalam

mengoptimal hasil bebelajar siswa. Penggunaan ketiga

subsistematis ini secara tepat pada akhirnya akan membantu

siswa dalam mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran.

Dalam metode, media, dan bahan ajar yang akan digunakan ada

beberapa alternatif pilihan yang dapat dilakukan yaitu: (1)

Membeli media dan bahan ajar yang ada; (2) memodifikasi

bahan ajar yang telah tersedia; (3) memproduksi bahan ajar

baru.

d. Utilize materials (Menggunakan metode, media, dan bahan ajar) Langkah selanjutnya menggunakan ketiganya dalam

kegiatan pembelajaran. Namun sebelum menggunakan metode,

media, dan bahan ajar, intruktur atau perancang terlebih dahulu

perlu melakukan uji coba terhadap ketiga komponen tersebut

dapat berfungsi efektif dan efesien untuk digunakan dalam

situasi atau setting yang sebenarnya. Langkah selanjutnya menyiapkan kelas dan sarana pendukung yang diperlukan untuk

dapat menggunakan metode, media, dan bahan ajar yang telah

dipilih. Setelah semuanya telah siap, lalu ketiga komponen

(55)

e. Requeires learner participation (Membutuhkan keterlibatan siswa)

Langkah ini merupakan keterlibatan mental siswa secara

aktif terhadap materi atau substansi yang sedang dipelajari. Hal

ini dapat ditinjau dengan memberikan latihan, yang merupakan

contoh bagaimana melibatkan aktivitas mental siswa dengan

materi yang sedang dipelajari. Siswa yang terlibat aktif dalam

kegiatan pembelajaran pada umumnya akan dengan mudah

mempelajari materi pembelajaran. Setelah aktif melakukan

proses pembelajaran, pemberian umpan balik yang berupa

pengetahuan tentang hasil belajar akan memotivasi siswa untuk

mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi.

f. Evaluate and Revise (Mengevaluasi dan merevisi)

Langkah terakhir setelah mendesain aktivitas belajar

adalah melakukan evaluasi dan revisi. Tahap evaluassi dan

revisi dalam model desain pembelajaran ASSURE ini dilakukan

untuk menilai efektivitas dan efisiensi program pembelajaran

dan juga menilai pencapaian hasil belajar siswa. Agar dapat

memperoleh gambaran yang lengkap tentang kualitas sebuah

program pembelajaran, perlu dilakukan proses evaluasi terhadap

semua komponen pembelajaran. Dalam langkah ini evaluasi

dilakukan untuk meninjau hasil yang didapatkan setelah

menyelesaikan beberapa tahap belajar. Setelah dilakukan

(56)

dilakukan jika hasil evaluasi terhadap program pembelajaran

menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Langkah revisi

dilakukan terhadap komponen-komponen pembelajaran yang

perlu diperbaiki untuk mencapai pembelajaran sukses. Adapun

media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan dalam

penelitian ini yaitu media pembelajaran berbasis ICT dalam

bentuk powerpoint interaktif.

4. Kurikulum 2013

a. Landasan Teori Kurikulum 2013

Pendidikan merupakan salah satu dari berbagai aspek

penting yang dikelola dan dikembangkan oleh sistem

pemerintahan, sehingga dapat diketahui bahwa pendidikan

sangat dbutuhkan oleh suatu negara. Negara Indonesia terus

bekerja keras untuk memajukan setiap aspek-aspek penting di

lingkungan masyarakat Indonesia demi mewujudkan kehidupan

bangsa yang makmur, adil dan sejahtera. Salah satu dari

berbagai aspek kehidupan yang terus diperbaiki adalah sistem

pendidikan indonesia. Hal ini seperti yang telah diketahui bahwa

berbagai usaha telah dilakukan agar sistem pendidikan dapat

terus bergerak maju seiring perkembangan ilmu terknologi, dan

kemajuan zaman. Kurikulum merupakan salah satu penentu

berjalannya sistem pendidikan yang modern, oleh sebab itu

berbagai hal telah dilakukan untuk menciptakan sebuah

(57)

bahwa kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan

menentukan arah pendidikan. Berhasil dan tidaknya sebuah

pendidikan sangat bergantung dari kurikulum yang digunakan.

Kurikulum adalah ujung tombak bagi terlaksananya pendidikan.

Maka dalam rangka memajukan dan menyukseskan pendidikan,

kurikulum sangat diperlukan. Seperti yang telah diketahui

bahwa Kemendikbud berusaha sekuat tenaga untuk menyusun,

mengembangkan, dan menetapkan sebuah kurikulum yang

dicetuskan pada tahun 2013/2014. Sampai saat ini kurikulum ini

dikenal dengan sebutan kurikulum 2013. Mulyasa (2014: 66)

menjelaskan kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari

kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah

diujicobakan pada tahun 2004. Kurikulum KBK dijadikan acuan

karena pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai

ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dalam

seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur

pendidikan sekolah.

Fadillah (2014: 16) mengatakan bahwa kurikulum 2013

adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk

meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan

hard skills yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Dalam konteks ini juga dijelaskan bahwa kurikulum 2013

berusaha untuk lebih menanam nilai-nilai baik yang tercermin

(58)

diperoleh peserta didik. Atau dengan kata lain antara soft skills dan hard skills dapat berkembang secara seimbang, berdampingan, dan mampu diaplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari. Hal yang serupa juga diungkapkan Majid dan

Rochman (2014: 9) bahwa kurikulum 2013 diorientasikan agar

terjadi peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap

(attitude), keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge). Jadi

dapat disimpulkan bahwa Kurikulum 2013 merupakan

penyederhanaan dari kurikulum sebelumnya yang dimana pada

Kurikulum 2013 diharapkan siswa mampu belajar secara

mandiri. Dimana dalam kegiatan pembelajaran yang

berlangsung mampu memabantu siswa untuk bersikap kreatif,

inovatif, dan produkif sehingga dan intinya mereka dapat

menghadapi berbagai persoalan dan tantangan.

b. Rasional elemen perubahan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dimaksudkan

untuk melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan

mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

secara terpadu. Dengan kata lain hard skills dan soft skills berjalan secara seimbang dan berjalan secara integratif.

Adapun perubahan-perubahan yang ada dalam Kurikulum

2013 dari kurikulum sebelumnya antara lain adalah

Gambar

gambar tersimpan,
gambar didalam slide dengan menggunakan fasilitas
Tabel 3.1 kisi-kisi instrumen wawancara analisis kebutuhan.
Tabel di atas menjelaskan tentang bentuk pertanyaan wawancara yang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Struktur balok adalah suatu struktur yang terdiri dari sebuah batang yang dijepit pada satu ujungnya atau ditumpu oleh dua buah dukungan atau lebih, sehingga

dah anllE fattopfaltor tebli tidak sling b€rkoEldi Pcn8lnpule dd trhdd.p 100 Espoden dilaluktu de4u swd laisioner

Selama siswa mengerjakan proyek menggambar Tee Bolt Clamp , guru memperhatikan proses dan kemajuan proyek Tee-Bolt Clamp yang dikerjakan, selain itu juga mengarahkan,

yang telah berkenan menjadi ahli media dan juga memberikan penilaian, kritik, serta saran berharga dalam pengembangan multimedia interaktif ini. Bapak Andhika Brahmantara

Rumah sakit didefinisikan sebagai suatu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data ini diperoleh dari studi dokumentasi yang

Penerapan augmented reality pada buku media pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan software ARToolKit untuk menampilkan produk tiga dimensi (3D) alat transportasi