ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK
UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Esterlina Finance Osem
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini dilakukan karena guru masih membutuhkan contoh media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013. Oleh karena itu, pengembangan media pembelajaran berbasis ICT masih sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint interaktif yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.
Jenis penilitian yang dikembangkan adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini didasarkan pada pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain. Berdasarkan kelima langkah tersebut, pengembangan desain produk final adalah berupa media pembelajaran berbasis ICT (powerpoint interaktif) yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara dan kuesioner.
Hasil validasi diperoleh berdasarkan penilaian empat aspek pengembangan media pembelajaran berbasis ICT. Keempat aspek tersebut terdiri dari 1) aspek konten atau isi, 2) aspek tampilan, 3) aspek penggunaan dan penyajian, 4) aspek bahasa. Berdasarkan keempat aspek tersebut maka hasil rata-rata yang didapatkan dari dua validator ahli media ialah 3,7 sedangkan rata-rata dari dua validator guru kelas ialah 3,4. Skor rata-rata yang didapatkan dari keempat validator yaitu 3,6 atau termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hal ini menunjukkan media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint interaktif yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba sebagai media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint mengacu Kurikulum 2013.
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF ICT-BASED LEARNING MEDIA BASED ON 2013 ELEMENTARY CURRICULUM ON SUBTHEME GAYA DAN GERAK
FOR FOURTH CLASS OF ELEMENTARY SCHOOL
Esterlina Finance Osem
Sanata Dharma University
2016
This research was conducted for teachers who still need the examples of ICT-based learning media refers to 2013 curriculum. Therefore, the development of ICT-based learning media is still needed to meet the demand. The main objective of this research is to produce a product in form of ICT-based learning media especially interactive powerpoint based on the 2013 elementary school curriculum.
The type of this research is research development. The research is based on the development proposed by Borg and Gall. The development procedures used in the study includes 5 steps: (1) the potentials and problems, (2) file collection, (3) the design of the product, (4) validation expert, and (5) revised of the design. Based on the five-step development, the final product design in form of ICT-based learning media (interactive powerpoint) which refers 2013 curriculum for fourth grade elementary school students. Data collection techniques used were interview and questionnaire.
The validation results obtained based on the assessment for four aspects of the development of ICT-based learning media. The four aspects consist of: 1) aspect of the content, 2) aspect of the display, 3) aspect of the use and presentation, and 4) aspect of language. Based on the four aspects, the result obtained from the two media experts validator are 3.7 while the other validator (the teachers of fourth class) are 3.4. The average score obtained from the fourth validator is 3.6 (included in the "very good" category). These show that ICT-based learning media in the form of interactive powerpoint developed already fit for use in the class as ICT-based learning media in the form of powerpoint ICT-based on 2013 curriculum.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KALASAN 1
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
ESTERLINA FINANCE OSEM NIM. 121134281
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SKRIPSI
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KALASAN 1
Oleh:
Esterlina Finance Osem
NIM: 121134281
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Mama Tersayang Herdina Penasifu
Bapak Hiskia Osem (Almarhum)
Kakak: Kk Willem, Kk Otto, Kk Sumi, Kk Oktov,
Ponaan tersayang: Elis, Ica, Ian, Owe, Suri, Econ, Vano
Sahabat sepanjang masa: Kak Vero, Ma Vera, Kesa, ka Marce,
Ade Jeni, KK Yanti, Oa Ani, Idda, Cibi Yuyun, dan Susi.
Teman-teman PPGT USD Angkatan 2.
Motto
Tuhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing (Amsal 16: 4a)
If you never try you will never know (anonim)
Secara teoritis saya meyakini hidup harus dinikmati, tapi kenyataannya justru sebalinknya– Kareba tak semuanya mudah
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 09 Juni 2016
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Esterlina Finance Osem
Nomor Mahasiswa : 121134281
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 subtema gaya dan gerak untuk siswa kelas IV sekolah dasar.
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 09 Juni 2016
Yang menyatakan
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK
UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Esterlina Finance Osem
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini dilakukan karena guru masih membutuhkan contoh media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013. Oleh karena itu, pengembangan media pembelajaran berbasis ICT masih sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint interaktif yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.
Jenis penilitian yang dikembangkan adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini didasarkan pada pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain. Berdasarkan kelima langkah tersebut, pengembangan desain produk final adalah berupa media pembelajaran berbasis ICT (powerpoint interaktif) yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara dan kuesioner.
Hasil validasi diperoleh berdasarkan penilaian empat aspek pengembangan media pembelajaran berbasis ICT. Keempat aspek tersebut terdiri dari 1) aspek konten atau isi, 2) aspek tampilan, 3) aspek penggunaan dan penyajian, 4) aspek bahasa. Berdasarkan keempat aspek tersebut maka hasil rata-rata yang didapatkan dari dua validator ahli media ialah 3,7 sedangkan rata-rata dari dua validator guru kelas ialah 3,4. Skor rata-rata yang didapatkan dari keempat validator yaitu 3,6 atau termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hal ini menunjukkan media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint interaktif yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba sebagai media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint mengacu Kurikulum 2013.
ABSTRACK
THE DEVELOPMENT OF ICT-BASED LEARNING MEDIA BASED ON 2013
ELEMENTARY CURRICULUM ON SUBTHEME GAYA DAN GERAK FOR FOURTH CLASS OF ELEMENTARY SCHOOL
Esterlina Finance Osem
Sanata Dharma University
2016
This research was conducted for teachers who still need the examples of ICT-based learning media refers to 2013 curriculum. Therefore, the development of ICT-based learning media is still needed to meet the demand. The main objective of this research is to produce a product in form of ICT-based learning media especially interactive powerpoint based on the 2013 elementary school curriculum.
The type of this research is research development. The research is based on the development proposed by Borg and Gall. The development procedures used in the study includes 5 steps: (1) the potentials and problems, (2) file collection, (3) the design of the product, (4) validation expert, and (5) revised of the design. Based on the five-step development, the final product design in form of ICT-based learning media (interactive powerpoint) which refers 2013 curriculum for fourth grade elementary school students. Data collection techniques used were interview and questionnaire.
The validation results obtained based on the assessment for four aspects of the development of ICT-based learning media. The four aspects consist of: 1) aspect of the content, 2) aspect of the display, 3) aspect of the use and presentation, and 4) aspect of language. Based on the four aspects, the result obtained from the two media experts validator are 3.7 while the other validator (the teachers of fourth class) are 3.4. The average score obtained from the fourth validator is 3.6 (included in the "very good" category). These show that ICT-based learning media in the form of interactive powerpoint developed already fit for use in the class as ICT-based learning media in the form of powerpoint based on 2013 curriculum.
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul ”Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Keberagaman Makhluk Hidup Di Lingkunganku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar” dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Dalam enyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan,
bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak
langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Oleh pada kesempatan
ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD.
3. Maria Melani Ika Susanti, S. Pd., M. Pd. selaku dosen pembimbing yang
telah membimbing dengan penuh kesetiaan, kesabaran, ketulusan, kasih
sayang, dan kebijaksanaan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
4. Drs. Puji Purnomo, M. Si. selaku koordinator PPGT Universitas Sanata
Dharma yang selalu mendampingi dan selalu memberi inspirasi kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
5. Agnes Herlina Dwi H.S.Si, MT, M.Sc selaku validator media
pembelajaran berbasis ICT yang telah memberikan bantuan dalam
penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian
6. Galih Kusumo, S. Pd. M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013
7. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.
8. Sarjono, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 Sleman Yogyakarta
yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian
di sekolah
9. Sri Rejeki, A. Ma. selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang telah
memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah
dan membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.
10. Dra. Rahayu Setyaningsih, M. Pd. selaku Kepala SD N Maguwoharjo 1
yang telah memberikan ijin dan membantu peneliti dalam melakukan
validasi produk penelitian.
11. Antonius Ifnu Selaku guru kelas IV SDKE Mangunan yang telah
memberikan bantuan untuk peneliti melakukan validasi produk.
12. Mama terhebat Herdina Penasifu yang dengan tulus memberikan
semangat, dukungan, dan doa kepada peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
13. Kakak terhebat, Willem, Otto, Sumi, Oktov, Wely, Mama Binya, Mama
ian, Ka Alex, Ompa yang selalu memberikan dukungan baik motivasi
maupun materi.
14. Keponakan tersayang Elisabet, Elisa, Brian, Suri, Rulan, Alberzon,
Stevano, yang selalu menghadirkan semangat bagi peneliti disaat
menyelesaikan skripsi.
15. Adhy Nap yang dengan setia menemani hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini
16. Maliakat-malaikat tak bersayap: Kk Bie (vero), Ma Vhera, Jeni, Kesa,
Idda, Ucik, Kk Yanti, Cibi Yuyun, Oa Ani, Kk Marce yang selalu siap
sedia membantu, dan memberikan dukungan bagi peneliti dalam
menyeleaikan skripsi ini.
17. Teman-teman seperjuangan mahasiswa PPGT 2012 yang selalu ada
dalam suka dan duka dan selalu memberikan semangat dalam
18. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk
bantuan dan dukungannya selama ini.
Peneliti menyadari bhwa skripsi ini jauh kesempurnaan, maka penulis
sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis
mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 31 Mei 2016
Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR BAGAN ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan penelitia ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Batasan Istilah ... 7
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ... 8
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka
a. Pengertian media pembelajaran berbasis ICT ... 11
b. Fungsi media pembelajaran ... 16
c. Jenis-jenis media pembelajaran ... 19
2. Microsoft Powerpoint Sebagai Media Belajar ... 23
a. Pengertian microsoft powerpoint ... 23
b. Mengoprasikan microsoft powerpoint ... 24
c. Indikator kualitas microsoft powerpoint ... 28
d. Kelemahan dan Kelebihan microsoft powerpoint ... 29
3. Model Pengembangan Media Berbasis ICT ... 31
4. Kurikulum 2013 ... 37
a. Landasan teori kurikulum 2013 ... 37
b. Rasional elemen perubahan kurikulum 2013 ... 40
c. Prinsip pengembangan kurikulum 2013 ... 41
d. Pendekatan Saintifik ... 46
e. Pendekatan Tematik Integratif ... 53
B. Penelitian yang Relevan ... 61
C. Kerangka Berpikir ... 65
D. Pertanyaan Penelitian... 70
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 71
B. Prosedur Pengembangan ... 75
C. Jadwal Pelaksaan Penelitian ... 82
D. Teknik Pengumpulan Data ... 82
E. Validasi Ahli Media Pembelajaran Berbasis ICT ... 83
F. Instrumen Penelitian ... 83
G. Teknik Analisis Data ... 93
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Hasil Kebutuhan ... 100
B. Deskripsi Produk Awal ... 110
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) ... 111
2. Media pembelajaran powerpoint Interaktif ... 112
C. Data hasil validasi pakar media pembelajaran berbasis ICT
dan revisi produk ... 113
D. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas IV Revisi Produk ... 116
E. Kajian Produk Akhir Dan Pembahasan ... 118
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 134
B. Keterbatasan Pengembangan ... 136
C. Saran ... 137
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kisi-kisi instrumen wawancara analisis kebutuhan ... 77
Tabel 3.2. Jadwal penelitian ... 81
Tabel 3.3. Panduan wawancara survei kebutuhan di SD ... 83
Tabel 3.4. Lembar kuesioner validasi ... 85
Tabel 3.5. Konversi nilai skala lima... 94
Tabel 3.6. Konversi nilai skala empat ... 96
Tabel 3.7. Kriteria skor skala empat ... 98
Tabel 4.1. Rekapitulasi nilai oleh validator ahli media ... 115
Tabel 4.2. Rekapitulsi niloai oleh validator guru kelas ... 118
DAFTAR BAGAN
Bagan2.1. Model pengembangan ASSURE... 33
Bagan 2.2. kerangka pikir ... 68
Bagan 3.1 Langkah-langkah metode Research and Development (R&D) ... 72
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1a Contoh slide identitas media ... 124
Gambar 4. 1b Contoh slide pemetaan kompetensi dasar ... 124
Gambar 4. 1c Contoh slide pemetaan indikator ... 124
Gambar 4.1d Contoh slide pemetaan tujuan ... 125
Gambar 4. 1e Contoh slide petunjuk penggunaan ... 125
Gambar 4 1f Contoh slide motivasi ... 125
Gambar 4. 2a contoh slide materi ... 126
Gambar 4. 2b contoh slide gambar ... 126
Gambar 4. 2c Contoh slide pertanyaan atau diskusi kelompok ... 126
Gambar 4.2d Contoh slide latihan soal ... 127
Gambar 4. 2e Contoh slide kunci jawaban... 127
Gambar 4. 2f Contoh slide kunnci jawaban ... 127
Gambar 4. 3a Contoh slide panduan refleksi ... 128
Gambar 4. 3b Contoh slide tugas rumah ... 128
Gambar 4. 3c Contoh slide ucapan terimakasih ... 129
Gambar 4. 3d contoh slide profil penulis ... 129
Gambar 4. 3e Contoh slide berisi sumber ... 129
Gambar 4.4 contoh slide pengamatan ... 130
Gambar 4.5 contoh slide kegiatan terkait aktifitas kognitif ... 131
Gambar 4. 6 contoh slide kegiatan afektif ... 131
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ... 14
Lampiran 2. Surat Keterangan melakukan Penelitian ... 14
Lampiran 3. Surat Ijin validasi SDN Kalasan ... 145
Lampiran 4. Surat Ijin Validasi SDKE Mangunan ... 146
Lampiran 5. Rangkuman Wawncara Analisi Kebutuhan ... 147
Lampiran 6. Data Mentah Hasil validasi Ahli media A ... 152
Lampiran 7. Data mentah Hasil validasi Ahli media B ... 156
Lampiran 8. Data Mentah Hasil validasi Guru SD A ... 162
Lampiran 9. Data Mentah Hasil Validasi Guru SD B ... 166
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional pasal 1 menyebutkan defenisi kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Menurut Kurinasih, dkk (2014: 6) kurikulum adalah suatu perangkat
yang dijadikan acuan dalam mengembangkan suatu proses pembelajaran
yang berisi kegiatan-kegiatan siswa yang akan dapat diusahakan untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran khususnya dan tujuan pendidikan
secara umum. Jadi dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan
perangkat pembelajaran yang menjadi pedoman untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Kurikulum yang digunakan di Indonesia saat ini adalah kurikulum
2013. Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori ”pendidikan berdasarkan standar” (standart-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (Majid, 2014: 33). ”Orientasi kurikulum 2013 adalah
terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap
(attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge)” (Majid, 2014:
dijelaskan dalam Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI menyebutkan, bahwa ”Pelaksanaan
kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari kelas I sampai kelas IV”. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa proses belajar pada kurikulum 2013 merupakan
proses berajar yang berdasar pada tema. Dengan konsep kurikulum yang
demikian maka guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
membuat dan menggunakan media belajar.
Berdasarkan hasil wawancara mengenai pemahaman guru terkait
penggunaan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013
yang dilakukan pada tanggal 09 Juli 2015 pukul 10.00 di SDN Kalasan 1,
Ibu S.R menjelaskan bahwa pemahaman guru mengenai kurikulum 2013
cukup baik. Hal ini karena guru dapat menyusun dan mengajarkan secara
terpadu mata pelajaran kepada siswa. Namun dalam pelaksanaan
pembelajaran ada beberapa kendala yang ditemukan, yaitu penggunaan
media belajar yang kurang efektif. Ibu S.R menjelaskan bahwa penggunaan
media belajar di SDN Kalasan 1 pada setiap aktivitas belajar baru mencapai
25%, itupun media yang digunakan adalah media konvensional. Menurut
Ibu S.R para guru mengalami kesulitan waktu sehingga tidak dapat
membuat media pembelajaran yang dapat digunakan pada setiap
pembelajaran. Para guru telah mencoba membuat media belajar sesuai
dengan kurikulum yang berlaku, namun hal ini belum berlangsung secara
Ibu S.R menjelaskan beberapa media berbasis ICT yang diketahuinya
seperti powerpoint, mind map dan movie maker yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Namun dan penggunaannya beliau lebih sering
menggunakan media powerpoint, karena menurut Ibu S.R pengoperasian powerpoint lebih mudah dibandingkan dengan beberapa media ICT lainnya. Hal ini juga karena kurangnya pemahaman guru terkait penggunaan media
pembelajaran berbasis ICT. Namun dalam penjelasan yang diberikan oleh
beliau penggunaan media dalam kegiatan belajar akan sangat membantu
siswa untuk memahami setiap materi dengan mudah, oleh sebab itu media
pemlajaran sudah seharusnya digunakan pada setiap kegiatan pembelajaran.
Arti kata media sendiri adalah sesuatu yang membawa informasi
antara sebuah sumber dan sebuah penerima (Smaldino, 2011: 7). Sedangkan
media belajar adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan
berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga
dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan sempurna (Kustadi,
2011: 9). Berdasarkan perkembangannya media pembelajaran dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu media hasil teknologi cetak,
media hasil teknologi audio visual, media hasil teknologi berdasarkan
komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Salah
satu media yang digunakan guru agar siswa lebih memahami materi yang
diajarkan adalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau
Information and Communication Technology (ICT) pada dasarnya adalah teknologi berbasis komputer menampilkan informasi kepada
pembelajaran melalui tayangan di layar monitor (Darmawan, 2012: 17).
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau
Information and Communication Technology (ICT) dalam beberapa saat terakhir berkembang dengan pesat, hal sejalan dengan perkembangan
teknologi telekomunikasi dan termasuk jaringan komputer. Berbagai
aplikasi dan teknologi terus berkembang sebagai upaya membantu aktivitas
manusia, organisasi-organisasi tertentu, dan sebagai media belajar dan
mengajar dalam dunia pendidikan. Dalam menyikapi hal ini guru
diharapkan mampu menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
atau Information and Communication Technologi (ICT) hal ini agar dapat membantu guru menyiapkan media belajar. Tujuannya adalah memberikan
kemudahan bagi guru untuk menyampaikan materi-materi pelajaran. Namun
berdasarkan hasil wawancara bersama Ibu S. R pada tanggal 09 Juli 2015
pukul 10.15, diketahui bahwa penggunaan media berbasis Information and
Communication Technologi (ICT) masih sangat minim. Oleh sebab itu guru hanya mampu membuat media Information and Communication Technology
(ICT) sederhana seperti powerpoint.
Berdasarkan hasil survey kebutuhan di SDN Kalasan 1, diketahui
bahwa guru-guru sangat membutuhkan media belajar pada saat mengajar.
Oleh karena itu, peneliti mencoba memberikan solusi dengan
mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK atau ICT, pada subtema
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uaaian latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam
penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur pengembangan produk media pembelajaran
berbasis Information and Communication Technology (ICT) mengacu kurikulum 2013 pada Subtema Gaya dan Gerak untuk siswa kelas IV
Sekolah Dasar?
2. Bagaimana kualitas produk pengembangan media pembelajaran
berbasis Information and Communication Technolog (ICT) mengacu
kurikulum 2013 yang dihasilkan pada Subtema Gaya dan Gerak untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui prosedur pengembangan produk media
pembelajaran berbasis Information and Communication Technology (ICT) mengacu 2013 pada Subtema Gaya dan Gerak untuk siswa
kelas IV Sekolah Dasar.
2. Untuk mengetahui kualitas produk pengembangan media
pembelajaran berbasis Information and Communication Technologiy
(ICT) mengacu kurikulum 2013 pada Subtema Gaya dan Gerak untuk
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Mahasiswa
a. Agar peneliti dapat memperoleh pengalaman penelitian
Research and Development (R&D) khususnya penggunaan pendekatan saintifik mengacu kurikulum 2013.
b. Agar peneliti memiliki pengalaman dalam mengembangkan
media pembelajaran berbasis Information and Communication Technology (ICT).
c. Agar peneliti dapat mengetahui prosedur pengembangan media
berbasis ICT pada subtema gaya dan gerak untuk SD kelas IV.
2. Bagi Sekolah
a. Sebagai dokumen, yang dapat digunakan sebagai syarat
peningkatan kualitas sekolah.
b. Sebagai referensi dalam kegiatan-kegiatan pengembangan media
belajar di Sekolah.
3. Bagi guru
a. Sebagai referensi dalam membuat media belajar berbasis ICT
b. Sebagai salah satu sumber informasi bagi guru untuk menyusun
penelitian pengembangan
4. Bagi siswa
a. Sebagai daya tarik bagi siswa untuk belajar.
b. Sebagai media untuk membantu proses pengembangan
5. Bagi Prodi PGSD
Sebagai bahan referensi dalam kegiatan pengembangan media
pembelajaran berbasis ICT.
E. Batasan Istilah
Adapun beberapa batasan istilah pada penelitian pengembangan ini,
sebagai berikut :
1. Kurikulum SD 2013 adalah sebuah perangkat pembelajaran yang
dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan
kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa, sehingga siswa dapat mencapai
tujuan pendidikan di sekolah dasar dengan menerapkan pembelajaran
tematik integratif, pendekatan saintifik, dan penguatan karakter serta
penilaian yang otentik.
2. Pendekatan tematik integratif adalah pendekatan mengintegrasikan
beberapa mata pelajaran melalui sebuah tema.
3. Pendekatan saintifik adalah pendekatan ilmiah yang dilakukan melalui
beberapa langkah pembelajaran yaitu mengamati, menanya, mencoba,
menalar, dan mengomunikasikan.
4. Media pembelajaran adalah alat yang dapat digunakan untuk
membantu proses belajar mengajar yang berfungsi untuk memperjelas
pesan yang disampaikan, agar tercapainya tujuan pembelajaran yang
5. Media pembelajaran berbasis ICT adalah alat pembantu proses belajar
mengajar yang merupakan penggabungan beberapa media menjadi
satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan pembelajaran yang baik.
6. Media powerpoint merupakan program aplikasi presentasi yang
menarik dan dapat digunakan untuk mempresentasikan pelajaran,
produk, seminar, dan lain sebagainya.
F. Spesifik Produk yang dikembangkan
Media pembelajaran berbasis ICT ini lebih fokus pada powerpoint interaktif dan dipadukan dengan movie maker.
1. Powerpoint interaktif
Pada powerpoint interaktif slide yang disajikan bervariasi baik antara materi, soal, dan jawaban, selain itu ada slide tertentu yang diinsertkan
ke dalam movie maker untuk menyajikan materi yang ada dalam movie maker. Jadi materi yang disajikan setiap pembelajaran dibuat dalam bentuk slide yang terdiri atas:
a. Slide pembuka berisi:
1) Identitas media
2) Tema dan sub tema yang dibahas
3) Kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran
4) Petunjuk penggunaan
5) Motivasi kepada siswa
b. Slide isi berisi:
1) Slide materi
3) Slide gambar
4) Slide pertanyaan diskusi kelompok
5) Slide latihan soal
6) Slide kunci jawaban
c. Slide penutup berisi:
1) Slide panduan refleksi
2) Slide tugas rumah yang diberikan pada siswa
3) Slide ucapan terimakasih
4) Slide profil penulis
5) Slide berisi sumber belajar
2. Media Pembelajaran ICT yang dikembangkan sesuai tuntutan dalam
Kurikulum 2013 mencakup (mengamati, menanya, mencoba, menalar,
dan mengomunikasikan).
3. Media pembelajaran ICT dikembangkan sesuai dengan pendekatan
saintifik.
4. Media pembelajaran ICT dikembangkan dengan menggunakan
microsoft powerpoint interaktif dan menarik, berupa video, materi pembelajaran, dan soal latihan.
5. Media pembelajaran ICT dikembangkan sebagai media pembelajaran
untuk guru dan siswa kelas IV SD pada tema berhemat energi dan
pada subtema gaya dan gerak.
6. Media pengembangan ICT dikembangkan dengan menggunakan
7. Media pengembangan ICT dikembangkan sesuai dengan pendekatan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Media pembelajaran Berbasis Information Dan Communication
Technology (ICT)
a. Pengertian media pembelajaran berbasis ICT
Media diartikan secara bervariasi oleh para ahli dari
berbagai sumber. Arsyad (2010: 3) menjelaskan kata media
berasal dari Bahasa latin, yakni medius yang secara harafiah berarti „tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟. Dalam bahasa
arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia mengartikan media sebagai alat; alat (sarana)
komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster,
dan spanduk; yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan,
dan sebagainya); perantara; penghubung. Secara umum Gerlach
dan Ely (dalam Arsyad, 2010: 3) secara singkat menyimpulkan
bahwa media secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan
Raharado (dalam Kustadi, dkk, 2011: 7) menjelaskan bahwa
media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin
yang dapat diterima berupa pesan instruksional, sedangkan
tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses belajar. Selain
kedua pendapat di atas Hanick, dkk (dalam Sanjaya, 2012: 57)
mendefinisikan media adalah sesuatu yang membawa informasi
antara sumber (Source) dan penerima (receiver) informasi. Dari
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah
perantara dari sumber informasi ke penerima informasi.
Seringkali media pembelajaran digunakan secara
bergantian dengan kata lain alat bantu atau media komunikasi.
Dikatakan sebagai media komunikasi karena dalam pendidikan
terdapat komunikator, komunikan, dan pesan (Arsyad, 2010: 2).
Oleh sebab itu secara konseptual arti komunikasi mengandung
pengertian memberitahukan (menyebarkan), pengetahuan,
pikiran-pikiran dan nilai-nilai dimaksud demikian untuk
menggugah partisipasi untuk mencapai tujuan komunikasi yang
sama. Dalam hal ini proses komunikasi melahirkan istilah
tertentu seperti pendidikan. Pendidikan merupakan bagian
khusus dari komunikasi, sementara komunikasi dalam proses
pendidikan dapat terjadi karena ada rencana dan ada tujuan yang
ingin dicapai. Maka, dengan demikian, pendidikan itu
merupakan himpunan kultural yang sangat baik yang dapat
digunakan sebagai perencanaan kehidupan manusia. Sedangkan
peristiwa atau proses interaksi pendidikan adalah suatu proses
pembelajaran. Karena demikian maka media pembelajaran
merupakan bagian khusus dari proses pendidikan.
Penggunaan media dalam lingkungan pendidikan dikenal
dengan alat bantu proses pembelajaran atau media
pembelajaran. Arsyad (2012: 5) menjelaskan bahwa media
pembelajaran ialah segala sesuatu yang membawa pesan-pesan
atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud-maksud pengajaran. Berbeda dengan Sukiman (2010:
29) yang menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran secara efektif. Sedangkan Munandi (2010:
7) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari
sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar
yang kondusif dimana penerimannya dapat melakukan proses
belajar secara efisien dan efektif. Sanjaya (2012: 61) juga
menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu seperti alat, lingkungan dan segala bentuk kegiatan yang
dikondisikan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap
atau menanamkan keterampilan pada setiap orang yang
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat
digunakan untuk membantu proses belajar mengajar yang
berfungsi untuk memperjelas pesan yang disampaikan, agar
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan
dengan baik.
Perkembangan media pembelajaran semakin meningkat
dari waktu ke waktu. Beberapa tahun terakhir dunia pendidikan
semakin dikenalkan dengan berbagai media pembelajaran yang
mutakhir, salah satu dari alat bantu tersebut adalah komputer.
Sanjaya (2012: 194) mengatakan pemanfaatan komputer dalam
kegiatan pembelajaran adalah untuk pelaksanaan presentasi,
yang menempatkan komputer sebagai alat bantu untuk kegiatan
penyampaian informasi atau bahan pembelajaran. Munir (2009:
48) menambahkan bahwa komputer merupakan media yang
dapat membantu pembelajaran belajar secara individual.
Media pembelajaran berbasis ICT merupakan alat
pembelajaran yang merupakan perpaduan antara teks, grafik,
animasi, suara, dan video. Arsyad (2010:170) menjelaskan
meskipun definisi pembelajaran multimedia belum diungkapkan
dengan jelas tetapi secara sederhana dapat diartikan sebagai
lebih dari satu media. Sanjaya (2012: 219) juga mengungkapkan
bahwa pembelajaran berbasis multimedia adalah pembelajaran
yang didesain dengan menggunakan berbagai media secara
sebagainya yang kesemuanya saling bersinergi untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang dirumuskan sebelumnya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis ICT adalah
alat pembantu proses belajar mengajar yang merupakan
penggabungan beberapa media menjadi satu kesatuan untuk
mencapai satu tujuan pembelajaran yang baik. Penggabungan ini
bukan hanya terkait bahan atau alat yang digunakan tetapi juga
terkait informasi-informasi yang disajikan pun bervariasi. Media
pembelajaran berbasis informasi dan komunikasi ini diakui
sangat membantu membangkitkan minat siswa dalam mengikuti
setiap aktivitas belajar. Darmawan (2012: 55) menjelaskan
bahwa pembelajaran interaktif mampu mengaktifkan siswa
untuk belajar dengan motivasi yang tinggi karena
ketertarikannnya pada sistem multimedia yang mampu
menyuguhkan tampilan teks, gambar, video, suara, dan animasi.
b. Fungsi media pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar terdapat beberapa
unsur pendukung yang sangat penting, hal tersebut sama dengan
media pembelajaran. Dalam penggunaan media terdapat satu
komponen penting didalamnya yaitu fungsi penggunaan media.
Berikut ini ada terdapat beberapa paparan tentang fungsi media
pembelajaran. Arsyad (2010: 15) mengungkapkan bahwa secara
umum salah satu fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat
lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Fungsi
media pembelajaran juga diungkapkan oleh Munandi (2010: 37)
yang menyebutkan 5 fungsi media pembelajaran, yakni :
1) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar, yakni
sebagai penyalur, penyampai, penghubung dalam aktivitas
pembelajaran. Sumber belajaran merupakan fungsi utama
dari media pembelajaran.
2) Fungsi semantik, merupakan kemampuan media dalam
menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang
makna dan maksud benar-benar dipahami anak didik
(tidak verbalistik).
3) Fungsi manipulatif, yaitu dapat mengatasi batas-batas
ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan indrawi. Hal
ini karena kemampuan media menghadirkan objek atau
peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya;
menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu
panjang menjadi singkat; mampu menghadirkan objek
atau peristiwa kembali. Selain itu mampu membantu siswa
dalam memahami objek atau hal lain yang terlalu kecil
dengan memanfaatkan berbagai gambar, atau perantara
lainnya. Media juga membantu siswa dalam memahami
objek tertentu tentang gerak ataupun manfaatnya.
a) Fungsi atensi, yaitu media pembelajaran dapat
meningkatkan perhatian terhadap materi ajar.
b) Fungsi Afektif, yakni menggugah perasaan, emosi,
dan tingkat penerimaan atau penolakan terhadap
sesuatu.
c) Fungsi kognitif, yaitu melalui media pembelajaran
anak mampu mengingat kembali dan
mempresentasikan apa yang diingat.
d) Fungsi imajinatif, yaitu media pembelajaran mampu
meningkatkan daya imajinasi dan fantasi anak.
e) Fungsi Motivasi, yaitu media membantu
membangkitkan minat untuk belajar.
f) Fungsi sosio-kultural, sebagai pemersatu perbedaan
keadaan sosial dan kebudayaan.
Selain fungsi media pembelajaran yang telah dipaparkan
di atas Sanjaya (2010: 73) juga mengungkapkan beberapa fungsi
media pembelajaran sebagai berikut, yaitu: (1) Fungsi
komunikatif. Media pembelajaran digunakan untuk
memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan penerima
pesan; (2) Fungsi motivasi. Media pembelajaran dapat berfungsi
meningkatkan keinginan dan gairah siswa untuk mengikuti
pembelajaran; (3) Fungsi Kebermaknaan. Melalui penggunaan
media pembelajaran dapat lebih bermakna, yakni pembelajaran
data dan fakta sebagai pengembangan aspek kognitif tahap
rendah, akan tetapi dapat meningkatkan kemampuan siswa
untuk menganalisis dan mencipta sebagai aspek kognitif tingkat
tinggi; (4) Fungsi penyamaan persepsi. Melalui media
pembelajaran diharapkan dapat menyamakan persepsi setiap
siswa, sehingga setiap siswa memiliki pandangan yang sama
terhadap informasi yang disuguhkan; (5) Fungsi individualitas.
Melalui media pembelajaran diharapkan dapat berfungsi untuk
dapat melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat
dan gaya belajar yang berbeda. Adapun penjelasan dari fungsi
media pembelajaran yang diungkapkan oleh Kustadi, dkk (2010:
23) adalah media berfungsi sebagai sarana untuk mncapai tujuan
pembelajaran. Karenanya, informasi yang terlibat dalam media
harus dapat melibatkan siswa, baik dalam benak atau mental
maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata, sehingga
pembelajaran dapat terjadi.
c. Jenis-jenis media pembelajaran
Jenis media yang dimanfaatkan dalam proses
pembelajaran cukup beragama Munandi (2010: 54) berpendapat
bahwa media yang digunakan dalam proses belajar terdapat
empat kelompok besar, yakni : (1) Media Audio adalah media
yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu
jenis audio adalah program radio dan program media rekam. (2)
Media Visual adalah media yang hanya melibatkan indera
penglihatan. Yang termasuk dalam media visual adalah media
cetak verbal, media cetak-grafis, dan media visual non-cetak. (3)
Media audio visual adalah media yang melibatkan indera
pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Pesan
yang dapat disalurkan melalui media dapat berupa pesan verbal
maupun non verbal yang terlihat layaknya media visual juga
pesan verbal dan non verbal yang terdengar layaknya media
audio di atas. (4) Multimedia, yaitu media yang melibatkan
berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. Yang
termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang
memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer
dan internet, bisa juga melalui pengalaman berbuat dan
pengalaman terlibat.
Selain jenis media yang dijelaskan oleh Munandi hal
hampir sama juga disampaikan oleh Kustadi, dkk (2011: 66-78)
yaitu :
1) Media audio, yaitu pesan yang disampaikan ke dalam
lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal.
Contohnya antara lain: radio, alat perekam pita magnetik,
piringan hitam, dan laboratorium bahasa.
2) Media Proyeksi, atau juga dikenal dengan media grafis
rangsangan-rangsangan visual. Contohnya antara lain:
Film bingkai, slide, film rangkai, proyektor, transparansi, proyektor tembus pandang, dan microfis.
3) Film dan video, merupakan kumpulan gambar-gambar
dalam frame. Film dan video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep yang rumit,
mengajarkan keterampilan, menyingkatkan dan
memperpanjang waktu, juga mempengaruhi sikap.
4) Komputer, adalah mesin yang dibuat khusus untuk
memanipulasi informasi yang diberi kode, serta
merupakan mesin elektronik yang otomatis melakukan
pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit.
Pemanfaatan komputer untuk pendidikan yang dikenal
dinamakan pembelajaran dengan bantuan komputer (CAI:
Computer Assit Instruction). Penggunaan media komputer ini dikemas dalam beberapa format, antara lain drils and practice, tutorial, simulasi, perrmainan, dan discovery. 5) Multimedia, merupakan kombinasi dari berbagai media
yang menggunakan audio,video, grafis dan lain-lain.
Berdasarkan dua pendapat yang telah dijelaskan di atas
terdapat kesamaan yang signifikan dimana kedua pendapat
menjelaskan bahwa media pembelajaran terbagi menjadi empat
bagian besar. Namun berbeda dengan kedua pendapat di atas hal
Sanjaya (2009: 211) bahwa media dapat diklasifikasi menjadi
beberapa kualifikasi hal ini tergantung dari sudat pandang yang
melihat.
1) Dilihat dari sifatnya terbagi dalam: (a) media auditif, yaitu
media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang
hanya memiliki unsur suaranya; (b) media visual, yaitu
media yang dapat dilihat saja, berupa gambar sehingga
dapat dilihat saja, dan (3) media audiovisual, yaitu jenis
media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung gambar yang dapat dilihat, dan lain
sebagainya.
2) Dilihat dari kemampuan jangkaunnya terbagi dalam: (a)
media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak
seperti radio dan televisi; (b) Media yang memiliki daya
liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film,
slide, video, dan lain sebagainya.
3) Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya terbagi dalam:
(a) media yang diproyeksi seperti film, slide, film, strip,
transparasi, dan lain sebagainya. Untuk media proyeksi
jika tidak ada alat proyeksi maka media ini tidak dapat
digunakan; (b) media yang tidak diproyeksikan, seperti
gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya.
Berdasarkan penjelasan yang disampaikan dapat
terdiri dari tiga bagian besar yaitu media pembelajaran berbasis
audio atau suara, media visual atau gambar, dan media
audiovisual berupa gambar dan suara. Tetapi dari ketiga bagian
tersebut jenis-jenis media dapat dibagi lagi berdasarkan
tingkatannya yaitu, berdasrkn sifat, kemampuan jangkauan, dan
cara pemakaiannya.
2. Microsoft Powerpoint sebagai media belajar
a. Pengertian Microsoft Powerpoint
Sanaky (2013: 147) menjelaskan bahwa microsoft powerpoint adalah program aplikasi yang merupakan salah satu program di bawah microsoft office program komputer dan tampilan ke layar dengan menggunakan bantuan LCD projector.
Pendapat lain tentang microsoft powerpoint juga disampaikan Arsyad (2014: 65), microsoft powerpoint adalah suatu software
yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang
efektif, profesional, dan juga mudah. Maka dengan adanya dua
pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa program
microsoft powerpoint adalah program yang secara khusus diciptakan dan dapat menampilkan beberapa aplikasi kerja
sekaligus dalam sebuah lembar kerja atau yang sering dikenal
dengan slide. Aplikasi tersebut seperti objek teks, grafik, video,
suara, dan objek lainnya, semuanya itu dapat dimasukkan dalam
b. Mengoperasikan Microsoft Powerpoint
Arsyad (2014: 164) menyebutkan beberapa langkah yang
harus dilakukan dalam mengoperasikan microsoft powerpoint
sebagai berikut:
Diawali dengan klik start Allprogram Microsoft office
Microsoft office powerpoint. Selanjutnya Daryanto (2013: 72) secara singkat menguraikan langkah-langkah membuat media
presentasi powerpoint sebagai berikut.
1) Mulai menulis teks
a) Klik to add title ketik judul > Pilih jenis dan ukuran
huruf (font) nya.
b) Klik to add subtitle ketik subjudul > pilih jenis dan
ukuran huruf.
c) Selanjutnya untuk pilihan huruf dan ukuran huruf:
klik kotak font dan pilih jenis huruf (font), sedangkan untuk memilih ukuran huruf pilih kotak
font size. 2) Memberi warna teks
Setelah judul presentasi diketik, selanjutnya ialah
pemilihan untuk memperindah teks.
Untuk pemilihan warna, langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
b) Pilih warna yang terdapat pada simbol font color yang terdapat pada tombol panel.
3) Membuat Animasi Teks
Penggunaan animasi dalam media powerpoint untuk
menambahkan efek gerakan pada teks atau gambar.
Berikut merupakan langkah-langkah dalam membuat
membuat animasi sebagai berikut:
a) Klik teks judul dengan mouse sebelah kanan > pilih
custom animation pilih dan klik pada add effect. b) Pilih salah satu jenis animasi > klik entrance lalu
pilih salah satu dari beberapa pilihan > klik tombol
player.
4) Memberi baekground pada tampilan slide
Agar tampilan slide lebih menarik, maka dapat
menggunakan baekground yang diinginkan pada setiap slide. Untuk membuat baekground, maka langkah-langkah
yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
a) Pilih format > klik backround > setelah muncul kotak dialog Automatic > fill effect > pilih backround sesuai keinginan baik dalam bentuk fill effect gradient, texture, pattern, dan picture.
menentukan gambar klik gambar > klik insert > klik
OK.
c) Langkah terakhir klik apply sehingga layak slide presentasi akan memiliki backround sesuai gambar pilihan.
5) Memasukkan gambar dengan teknik insert
Langkah ini merupakan kegiatan memasukkan
gambar didalam slide dengan menggunakan fasilitas insert. Langkah-langkah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.
a) Arahkan mouse pada toolbar > pilih insert > lalu mouse diarahkan lagi pada kotak picture.
b) Klik from file > dokumen penyimpanan file, lalu klik
file > klik insert
6) Memasukkan video dengan teknik insert
Untuk memasukkan video pada slide maka langkah
langkah yang digunakan adalah sebagai berikut.
a) Pilih panel toolbar > klik insert > klik movie and sound dan klik my dokumen > cari file video yang telah disimpan, lalu klik video yang dipilih > klik
OK > klik automatically
7) Membuat Hyperlink pada media presentasi
Agar presentasi terlihat lebih menarik dan interaktif,
powerpoint. Untuk memanfaatkan hyperlink maupun action battom dapat melakukan langkah-langkah sebagai
berikut.
a) Buat tampilan dalam bentuk tombol (button)
selanjutnya > klik pada kalimat yang akan
dihubungkan (di link) dengan mouse > klik insert > klik hyperlink > klik slide yang dituju > klik OK
b) Setelah klik OK, maka kalimat yang
mempergunakan hyperlink akan terlihat ada garis di bawahnya.
c) Untuk mengaktifkan hyperlink: tekan shift + F5 pada keyboard > klik pada teks > klik button > maka
kalimat yang dibuat sudah terhubungkan secara
otomatis.
c. Indikator kualitas microsoft Powerpoint
Media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint interaktif yang dibuat oleh peneliti berdasarkan indikator
pembuatan media. Menurut Daryanto (2013: 72) ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan pada saat membuat/ memproduksi
media presentasi, yaitu sebagai berikut :
1) Pilih jenis huruf (font) yang tingkat keterbacaannya tinggi,
misalnya Arial, Verdana, atau Tahoma. Gunakan ukuran huruf (font size) 17-20 untuk isi teks, sedang untuk sub
2) Untuk memperjelas dan memperindah tampilan, gunakan
variasi warna, gambar, foto, animasi atau video.
3) Area tampilan frame yang ditulis jangan melebihi ukuran
16X20 cm.
4) Usahakan dalam satu slide/ frame tidak memuat lebih dari
18 baris teks.
5) Dalam satu frame usahakan hanya berisi satu topik atau
sub topik pembahasan.
6) Beri judul frame
7) Perhatikan komposisi warna, keseimbangan (tata letak),
keharmonisan, dan kekontrasanan pada setiap tampilan.
8) Variasi memang perlu, tetapi harus juga diperhatikan
prinsip kesederhanaan.
9) Artinya jangan membuat tampilan slide yang terlalu rumit,
ramai dan perlu warna warni, karena hal ini justru akan
mengganggu pesan utama yang disajikan.
d. Kelemahan dan Kelebihan Microsoft Powerpoint
Penggunaan media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam
aktivitas belajar dan mengajar. Pendapat dikatakan demikian
karena penggunaan media dianggap sangat membantu dalam
terwujudnya hasil belajar yang memuaskan dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Namun dalam sama hal dengan
Sanaky (2013: 156) mengungkapkan beberapa hal
mengenai kelemahan dan kelebihan sebagai berikut;
1) Kelemahan
a) Pengadaannya yang mahal dan tidak semua sekolah
dapat memiliki.
b) Memerlukan perangkat keras (hardware) yaitu
komputer dan LCD untuk memproyeksi pesan.
c) Memerlukan persiapan yang matang, bila
menggunakan teknik-teknik penyajian (animasi)
yang kompleks.
d) Diperlukan keterampilan khusus dan kerja yang
sistematis untuk menggunakannya.
e) Menuntut keterampilan khusus untuk menuangkan
pesan atau ide-ide yang baik pada desain program
komputer microsoft powerpoint, sehingga mudah dicerna oleh penerima pesan.
f) Bagi pemberi pesan yang tidak memiliki
keterampilan menggunakan, dapat memerlukan
operator atau pembantu khusus.
2) Kelebihan
a) Praktis, dapat digunakan untuk semua ukuran kelas.
b) Memberikan kemungkinan tatapan muka dan
c) Memberi kemungkinan pada pada penerima pesan
untuk mencatat.
d) Memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan
tidak membosankan.
e) Memungkinkan penyajian dengan berbagai
kombinasi warna, animasi, bersuara, dan dapat
hyperlink dengan file yang lain. f) Dapat dipergunakan berulang-ulang
g) Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar, karena
kontrol sepenuhnya pada komunikator.
h) Lebih sehat jika dibandingkan dengan papan tulis.
3. Model Pengembangan Media Berbasis ICT
Model pengembangan media pembelajaran berbasis ICT
dikembangkan berdasarkan model pembelajaran ASSURE. Pribadi
(2011: 24) menjelaskan bahwa model ASSURE merupakan desain
sistematis pembelajaran yang bersifat praktis dan mudah
diimplementasikan untuk mendesain aktivitas pembelajaran, baik
yang bersifat individual maupun klasikal. Pribadi (2011: 29)
menjelaskan bahwa model pembelajaran ASSURE lebih berorientasi
pada pemanfaatan media dan teknologi dalam menciptakan proses dan
aktivitas pembelajaran yang diinginkan. Selain itu juga desain
pembelajaran model ASSURE dapat diimplementasikan dalam
beragam “setting” pendidikan baik formal ataupun informal. Model
menetapkan pengalaman belajar yang dapat membantu siswa dalam
mencapai kompetensi yang diinginkan. ASSURE dikembangkan agar
dapat membantu guru dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam
pemanfaatan media dan teknologi. Model desain dengan kata lain
dapat digunakan untuk memfasilitasi proses belajar siswa agar dapat
mencapai kompentensi yang telah ditetapkan.
Model desain pembelajaran ASSURE didukung oleh enam
komponen penting yang saling berkaitan antara satu sama lain, yaitu:
menganalisis karakteristik siswa (analyze learner characteristics);
menetapkan tujuan pembelajaran (state performance objectives);
memilih metode, media dan bahan pelajaran (select methods, media
and materials, untilize materials); mengaktifkan keterlibatan siswa (requires learner participation); evaluasi dan revisi (evaluation and
Bagan 2.1. Model pengembangan ASSURE
Pribadi (2011: 31) menjelaskan untuk lebih memahami model
desain pembelajaran ASSURE, berikut ini merupakan deskripsi dari
setiap komponen yang terdapat dalam model tersebut.
a. Analyze learner characteristics (Menganalisis karakter siswa) Komponen ini merupakan hal utama yang harus
diperhatikan terlebih dahulu. Hal ini karena dalam proses
pembelajaran akan berlangsung baik jika setiap karakter dari
peserta didik telah diketahui dengan baik. Oleh sebab itu model
desain pembelajaran ASSURE mengutamakan
pengidentifikasian karakteristik siswa yang akan melakukan
aktivitas pembelajaran. Pengindentifikasi ini dilakukan agar
dapat membatu guru dalam upaya memfasilitasi siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Adapun aspek penting yang
dapat dilakukan untuk mengetahui karakteristik siswa, yaitu: (1)
karakteristik umum; (2) kompetensi spesifik yang telah dimiliki
State objectives
Select methods, media and learning materials
Utilize material
Require learner participation
siswa sebelumnya; (3) gaya belajar atau learning style siswa; (4)
motivasi.
b. State performance objectives (Menetapkan tujuan pembelajaran)
Langkah selanjutnya dari model desain sistem
pembelajaran ASSURE adalah menetapkan tujuan pembelajaran
yang bersifat spesifik. Tujuan pembelAjaran dapat diperoleh
dari silabus, kurikulum, informasi dari buku teks, atau
dirumuskan sendiri oleh perancang atau instruktur setelah
melalui proses penilaian kebutuhan belajar atau learning need assessment. Tujuan pembelajaran merupakan rumusan atau pernyantaan yang mendeskripsikan tentang kompetensi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan dimiliki oleh
siswa setelah menempuh proses pembelajaran. Tujuan
pembelajaran juga mendeskripsikan kondisi evaluasi yang
diperlukan oleh siswa untuk menunjukkan hasil belajar yang
telah dicapai. Tujuan juga berisi uraian tentang tingkat
penguasaan siswa atau degree terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan dipelajari.
c. select methods, media, materials (Menggunakan metode, media, dan bahan ajar)
Langkah selanjutnya setelah memilih tujuan pembelajaran
digunakan. Ketiga komponen ini berperan sangat penting untuk
digunakan dalam membantu mencapai kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang telah digariskan. Pemilihan metode, media,
dan bahan ajar yang tepat dapat membantu guru dalam
mengoptimal hasil bebelajar siswa. Penggunaan ketiga
subsistematis ini secara tepat pada akhirnya akan membantu
siswa dalam mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran.
Dalam metode, media, dan bahan ajar yang akan digunakan ada
beberapa alternatif pilihan yang dapat dilakukan yaitu: (1)
Membeli media dan bahan ajar yang ada; (2) memodifikasi
bahan ajar yang telah tersedia; (3) memproduksi bahan ajar
baru.
d. Utilize materials (Menggunakan metode, media, dan bahan ajar) Langkah selanjutnya menggunakan ketiganya dalam
kegiatan pembelajaran. Namun sebelum menggunakan metode,
media, dan bahan ajar, intruktur atau perancang terlebih dahulu
perlu melakukan uji coba terhadap ketiga komponen tersebut
dapat berfungsi efektif dan efesien untuk digunakan dalam
situasi atau setting yang sebenarnya. Langkah selanjutnya menyiapkan kelas dan sarana pendukung yang diperlukan untuk
dapat menggunakan metode, media, dan bahan ajar yang telah
dipilih. Setelah semuanya telah siap, lalu ketiga komponen
e. Requeires learner participation (Membutuhkan keterlibatan siswa)
Langkah ini merupakan keterlibatan mental siswa secara
aktif terhadap materi atau substansi yang sedang dipelajari. Hal
ini dapat ditinjau dengan memberikan latihan, yang merupakan
contoh bagaimana melibatkan aktivitas mental siswa dengan
materi yang sedang dipelajari. Siswa yang terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran pada umumnya akan dengan mudah
mempelajari materi pembelajaran. Setelah aktif melakukan
proses pembelajaran, pemberian umpan balik yang berupa
pengetahuan tentang hasil belajar akan memotivasi siswa untuk
mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi.
f. Evaluate and Revise (Mengevaluasi dan merevisi)
Langkah terakhir setelah mendesain aktivitas belajar
adalah melakukan evaluasi dan revisi. Tahap evaluassi dan
revisi dalam model desain pembelajaran ASSURE ini dilakukan
untuk menilai efektivitas dan efisiensi program pembelajaran
dan juga menilai pencapaian hasil belajar siswa. Agar dapat
memperoleh gambaran yang lengkap tentang kualitas sebuah
program pembelajaran, perlu dilakukan proses evaluasi terhadap
semua komponen pembelajaran. Dalam langkah ini evaluasi
dilakukan untuk meninjau hasil yang didapatkan setelah
menyelesaikan beberapa tahap belajar. Setelah dilakukan
dilakukan jika hasil evaluasi terhadap program pembelajaran
menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Langkah revisi
dilakukan terhadap komponen-komponen pembelajaran yang
perlu diperbaiki untuk mencapai pembelajaran sukses. Adapun
media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan dalam
penelitian ini yaitu media pembelajaran berbasis ICT dalam
bentuk powerpoint interaktif.
4. Kurikulum 2013
a. Landasan Teori Kurikulum 2013
Pendidikan merupakan salah satu dari berbagai aspek
penting yang dikelola dan dikembangkan oleh sistem
pemerintahan, sehingga dapat diketahui bahwa pendidikan
sangat dbutuhkan oleh suatu negara. Negara Indonesia terus
bekerja keras untuk memajukan setiap aspek-aspek penting di
lingkungan masyarakat Indonesia demi mewujudkan kehidupan
bangsa yang makmur, adil dan sejahtera. Salah satu dari
berbagai aspek kehidupan yang terus diperbaiki adalah sistem
pendidikan indonesia. Hal ini seperti yang telah diketahui bahwa
berbagai usaha telah dilakukan agar sistem pendidikan dapat
terus bergerak maju seiring perkembangan ilmu terknologi, dan
kemajuan zaman. Kurikulum merupakan salah satu penentu
berjalannya sistem pendidikan yang modern, oleh sebab itu
berbagai hal telah dilakukan untuk menciptakan sebuah
bahwa kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan
menentukan arah pendidikan. Berhasil dan tidaknya sebuah
pendidikan sangat bergantung dari kurikulum yang digunakan.
Kurikulum adalah ujung tombak bagi terlaksananya pendidikan.
Maka dalam rangka memajukan dan menyukseskan pendidikan,
kurikulum sangat diperlukan. Seperti yang telah diketahui
bahwa Kemendikbud berusaha sekuat tenaga untuk menyusun,
mengembangkan, dan menetapkan sebuah kurikulum yang
dicetuskan pada tahun 2013/2014. Sampai saat ini kurikulum ini
dikenal dengan sebutan kurikulum 2013. Mulyasa (2014: 66)
menjelaskan kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari
kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah
diujicobakan pada tahun 2004. Kurikulum KBK dijadikan acuan
karena pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai
ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dalam
seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur
pendidikan sekolah.
Fadillah (2014: 16) mengatakan bahwa kurikulum 2013
adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk
meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan
hard skills yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Dalam konteks ini juga dijelaskan bahwa kurikulum 2013
berusaha untuk lebih menanam nilai-nilai baik yang tercermin
diperoleh peserta didik. Atau dengan kata lain antara soft skills dan hard skills dapat berkembang secara seimbang, berdampingan, dan mampu diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Hal yang serupa juga diungkapkan Majid dan
Rochman (2014: 9) bahwa kurikulum 2013 diorientasikan agar
terjadi peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap
(attitude), keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge). Jadi
dapat disimpulkan bahwa Kurikulum 2013 merupakan
penyederhanaan dari kurikulum sebelumnya yang dimana pada
Kurikulum 2013 diharapkan siswa mampu belajar secara
mandiri. Dimana dalam kegiatan pembelajaran yang
berlangsung mampu memabantu siswa untuk bersikap kreatif,
inovatif, dan produkif sehingga dan intinya mereka dapat
menghadapi berbagai persoalan dan tantangan.
b. Rasional elemen perubahan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dimaksudkan
untuk melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
secara terpadu. Dengan kata lain hard skills dan soft skills berjalan secara seimbang dan berjalan secara integratif.
Adapun perubahan-perubahan yang ada dalam Kurikulum
2013 dari kurikulum sebelumnya antara lain adalah