• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Untuk Menekan Biaya Persediaan Dengan Menggunakan Metode EOQ Pada PT.Putra Jaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengendalian Persediaan Bahan Baku Untuk Menekan Biaya Persediaan Dengan Menggunakan Metode EOQ Pada PT.Putra Jaya."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pada umumnya, tujuan utama pemilik bisnis mendirikan perusahaan adalah untuk memperoleh laba. Untuk memperoleh laba, mereka harus mampu menjual barang atau jasa kepada konsumen. Banyaknya perusahaan yang menjual barang atau jasa yang sejenis menimbulkan persaingan dalam mendapatkan konsumen. Harga merupakan salah satu faktor penting dalam pertimbangan konsumen untuk membeli barang atau jasa tersebut. Harga terbentuk berdasarkan biaya-biaya yang terjadi dalam pembuatan suatu produk. Sehingga dapat dikatakan dengan menekan biaya-biaya pembuatan tersebut maka selisih pembentukan harga dan biaya yang terjadi akan lebih besar yang berakibat laba akan semakin meningkat. Salah satu cara untuk menekan biaya-biaya tersebut adalah dengan mengendalikan persediaan bahan bakunya karena bahan baku yang berlebih akan menimbulkan biaya yang lebih besar, sebaliknya bahan baku yang kurang akan mengakibatkan stock out dimana ini akan menganggu proses operasi sehingga proses produksi tidak menjadi lancar.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti melakukan penelitian di PT. Putra Jaya yang merupakan salah satu perusahaan pembuatan kasur, bantal, dan guling kapuk. Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan kasur, bantal, dan guling antara lain adalah kapuk, kain, benang jahit, benang kasur. Selama ini perusahaan melakukan pengendalian persediaan hanya dengan melihat data-data masa lalu (belum menggunakan perhitungan dengan menggunakan metode-metode yang ada dalam pengendalian persediaan). Peneliti tertarik untuk mencoba menggunakan metode EOQ dalam pengendalian persediaan di PT. Putra Jaya, karena penerapan pengendalian persediaan yang tepat diharapkan mampu membantu perusahaan dalam menekan biaya produksi yang harus dikeluarkan.

(2)

v Universitas Kristen Maranatha

1.8. Sistematika Penulisan ... 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Operasi ... 13

2.2. Persediaan ... 14

2.2.1. Pengertian Persediaan ... 14

2.2.2. Fungsi Persediaan ... 16

2.2.3. Jenis-Jenis Persediaan ... 17

2.2.4. Model Persediaan ... 18

2.2.5. Biaya Persediaan ... 19

2.3. Pengendalian Persediaan ... 21

2.3.1. Pengertian Pengendalian Persediaan ... 21

2.3.2. Fungsi Pengendalian Persediaan ... 22

(3)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.4. Pemesanan Kembali ... 26

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Sejarah Perkembangan Perusahaan ... 27

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 28

3.3 Kegiatan Usaha Perusahaan ... 34

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Persediaan ... 38

4.2. Analisis Economic Order Quantity ... 39

4.2.1. Bahan Baku Kapuk ... 39

4.2.2. Bahan Baku Kain ... 50

4.2.3. Bahan Baku Plastik ... 65

4.3. Hasil Perhitungan Analisis ... 76

4.4. Perbandingan Alternatif Analisis Pengendalian Persediaan Yang Diperoleh Dengan Realisasi Pengendalian Persediaan Yang Dilaksanakan Perusahaan ... 78

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 79

5.2. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA

(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Hal. Tabel 4.1 Kebutuhan Bahan Baku Pada PT. Putra Jaya Tahun 2004 –

2008 38

Tabel 4.2 Total Biaya Persediaan Pada PT. Putra Jaya Sebelum Menggunakan Metode EOQ tahun 2004 –

2008 39

Tabel 4.3 Kebutuhan Biaya Penyimpanan Dan Biaya

Pemesanan Kapuk Tahun 2004 – 2008 40

Tabel 4.4 Kebutuhan Biaya Penyimpanan Dan Biaya

Pemesanan Kain Tahun 2004 – 2008 51

Tabel 4.5 Kebutuhan Biaya Penyimpanan Dan Biaya

Pemesanan Plastik Tahun 2004 – 2008 66

Tabel 4.6 Perhitungan Biaya Penyimpanan, Biaya Pemesanan, Dan Total Biaya Persediaan Dengan Menggunakan Metode EOQ

Tahun 2004 – 2008 77

Tabel 4.7 Perbandingan Total Biaya Persediaan Berdasarkan Perhitungan Perusahaan Dengan Metode EOQ

(5)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Hal. Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran

9

Gambar 2.1 Total Cost Of Function Of Order Quantity 25

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Putra Jaya 30

Gambar 3.2 Peta Proses Produksi PT. Putra Jaya 36

Gambar 4.1 Hubungan Biaya Pemesanan, Biaya penyimpanan, dan Total Biaya Kapuk Tahun

2004 42

Gambar 4.2 Hubungan Biaya Pemesanan, Biaya penyimpanan, dan Total Biaya Kapuk Tahun

2005 44

Gambar 4.3 Hubungan Biaya Pemesanan, Biaya penyimpanan, dan Total Biaya Kapuk Tahun

2006 46

Gambar 4.4 Hubungan Biaya Pemesanan, Biaya penyimpanan, dan Total Biaya Kapuk Tahun

2007 48

Gambar 4.5 Hubungan Biaya Pemesanan, Biaya penyimpanan, dan Total Biaya Kapuk Tahun

(6)

ix Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.6 Hubungan Biaya Pemesanan, Biaya

penyimpanan, dan Total Biaya Kain Tahun 2004 53

Gambar 4.7 Hubungan Biaya Pemesanan, Biaya

penyimpanan, dan Total Biaya Kain Tahun 2005 56

Gambar 4.8 Hubungan Biaya Pemesanan, Biaya

penyimpanan, dan Total Biaya Kain Tahun 2006 59

Gambar 4.9 Hubungan Biaya Pemesanan, Biaya

penyimpanan, dan Total Biaya Kain Tahun 2007 62

Gambar 4.10 Hubungan Biaya Pemesanan, Biaya

penyimpanan, dan Total Biaya Kain Tahun 2008 65

Gambar 4.11 Hubungan Biaya Pemesanan, Biaya penyimpanan, dan Total Biaya Plastik Tahun

2004 68

Gambar 4.12 Hubungan Biaya Pemesanan, Biaya penyimpanan, dan Total Biaya Plastik Tahun

2005 70

Gambar 4.13 Hubungan Biaya Pemesanan, Biaya penyimpanan, dan Total Biaya Plastik Tahun

2006 72

Gambar 4.14 Hubungan Biaya Pemesanan, Biaya penyimpanan, dan Total Biaya Plastik Tahun

(7)

x Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.15 Hubungan Biaya Pemesanan, Biaya

penyimpanan, dan Total Biaya Plastik Tahun

(8)

 

1 Universitas Kristen Maranatha  

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti dengan banyaknya bermunculan industri-industri baru yang memproduksi berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu penyebabnya adalah adanya efek globalisasi, yang telah menyebabkan persaingan menjadi semakin ketat, karena persaingan bukan saja datang dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Contohnya untuk Indonesia adalah negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, China, Jepang, dan negara lainnya. Masing-masing perusahaan saling bersaing untuk menjadi pemenang di industrinya.

Konsumen adalah kunci dalam persaingan, setiap perusahaan saling berkompetisi untuk mendapatkan konsumen. Masing-masing perusahaan dituntut untuk dapat memproduksi barang atau jasa yang berkualitas dengan harga jual bersaing sesuai yang diharapkan konsumen. Namun di lain sisi adanya biaya-biaya untuk pembuatan suatu produk patut diperhitungkan dalam pembentukan suatu harga. Hal inilah yang menuntut setiap industri untuk beroperasi secara efektif dan efisien. Efiesiensi adalah salah satu faktor yang patut diterapkan dalam penekanan biaya.

(9)

 

2 Universitas Kristen Maranatha  

kebutuhan pasar. Untuk mengadakan kegiatan produksi harus ada bahan baku. Oleh karena itu di dalam dunia industri masalah bahan baku merupakan masalah yang sangat penting. Agar tidak terjadi keterlambatan bahan baku yang dapat menghambat proses operasi, maka harus diadakan penentuan persediaan bahan baku secara baik.

Persediaan terdiri dari bahan mentah, barang dalam proses (work in process), barang jadi bahan pembantu, bahan pelengkap. Jadi dapat disimpulkan

persediaan adalah segala sumber daya suatu organisasi atau perusahaan yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.

Masalah penentuan besarnya persediaan merupakan masalah penting bagi perusahaan, karena persediaan mempunyai efek langsung terhadap keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam menentukan besarnya investasi (modal yang tertanam) dalam persediaan akan menekan keuntungan perusahaan.

Persediaan bahan baku merupakan faktor utama di dalam perusahaan untuk menunjang kelancaran proses produksi, untuk memberikan layanan yang terbaik pada pelanggan (barang selalu tersedia untuk dijual), serta untuk menghadapi fluktuasi harga. Adanya persediaan bahan baku yang terlalu besar dibandingkan kebutuhan perusahaan akan menambah beban bunga, biaya pemeliharaan dan biaya penyimpanan dalam gudang (bagi perusahaan tertentu akan memungkinkan terjadinya penyusutan kualitas jika bahan baku terlalu lama disimpan). Demikian pula sebaliknya, persediaan bahan baku yang terlalu sedikit akan menimbulkan risiko kemacetan dalam proses produksi dalam suatu perusahaan.

(10)

 

3 Universitas Kristen Maranatha  

pengendalian persediaan dikenal adanya metode EOQ (Economical Order Quantity), metode ini digunakan untuk mengetahui jumlah barang yang dipesan agar diperoleh total biaya yang minimum, serta waktu yang tepat untuk mengadakan pembelian kembali. Berdasarkan karakteristik EOQ di atas, maka penggunaan EOQ dalam pengendalian persediaan bahan baku akan membantu perusahaan dalam mencapai efisiensi.

(11)

 

4 Universitas Kristen Maranatha  

1.2. Identifikasi Masalah

Dengan berdasar pada latar belakang penelitian yang terkait dengan pengendalian bahan baku pada PT. Putra Jaya, maka penulis menetapkan pokok masalah yang akan dibahas, yaitu:

1. Bagaimana kebijakan pengendalian persediaan yang selama ini telah dilaksanakan oleh PT. Putra Jaya?

2. Bagaimana pengendalian persediaan menggunakan metode EOQ?

3. Berapa efisiensi biaya yang diperoleh apabila perusahaan menggunakan metode EOQ?

1.3. Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penulis dalam mengadakan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran kebijakan pengendalian persediaan yang selama ini

telah dilaksanakan oleh PT. Putra Jaya.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengendalian persediaan menggunakan metode EOQ.

3. Untuk mengetahui berapa efisiensi biaya yang diperoleh apabila perusahaan menggunakan metode EOQ.

1.4. Kegunaan penelitian

Manfaat penelitian yang dapat diperoleh adalah : 1. Bagi penulis

(12)

 

5 Universitas Kristen Maranatha  

2. Bagi perusahaan

Dapat dijadikan masukan dalam menentukan kebijakan persediaan bahan baku perusahaan.

3. Bagi Universitas Kristen Maranatha

Dapat dijadikan sumbangan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang manajemen operasi.

4. Bagi pihak-pihak lain

Sebagai gambaran dan tambahan pengetahuan bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut.

1.5. Kerangka Pemikiran

Manajemen operasi dibutuhkan dalam proses produksi, berawal dari input kemudian dilanjutkan dengan proses transformasi untuk menghasilkan output. Dimana output yang dihasilkan harus lebih besar dari input sehingga proses produksi tersebut mempunyai nilai guna. Seperti yang dikemukakan oleh Heizer and Render (2004):

”Operation management is the set of activities that creates value in the form of goods and services by transforming inputs into outputs”.

Yang artinya, manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menciptakan nilai dalam bentuk barang atau jasa dengan mentransformasi input menjadi output.

(13)

 

6 Universitas Kristen Maranatha  

”Inventory is a stock of items kept by an organization to meet internal or external costumer demand”.

Yang berarti, inventori adalah persediaan yang berupa barang-barang yang disimpan oleh suatu organisasi sebagai langkah untuk memenuhi permintaan internal ataupun eksternal pelanggan.

Bagi banyak perusahaan, persediaan mencerminkan sebuah investasi, dan investasi ini sering lebih besar daripada yang seharusnya karena perusahaan lebih mudah untuk memiliki persediaan just-in-case (berjaga-jaga jika terjadi perubahan) daripada just-in-time (persediaan seperlunya). Akan tetapi mempunyai persediaan yang banyak juga akan menimbulkan biaya-biaya tambahan yang harus dikeluarkan, contohnya: biaya penyimpanan, biaya pemeliharaan, biaya asuransi, dan lain lain. Sehingga persediaan harus dikendalikan sebaik mungkin, untuk meminimalkan biaya.

Persediaan terdiri dari empat jenis, yaitu:

1. Bahan mentah dan komponen-komponen yang dibeli (raw material and purchased parts).

2. Barang dalam proses (work in process).

3. Bahan pemeliharaan dan perbaikan operasi (maintenance, repair and operations). 4. Barang jadi (finished goods).

Dalam pengendalian persediaan yang terpenting adalah menentukan berapa jumlah yang harus dipesan dan kapan waktu pemesanannya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Russel dan Taylor (2006) bahwa:

(14)

 

7 Universitas Kristen Maranatha  

Yang artinya, menentukan jumlah persediaan dari inventori untuk disimpan, berapa banyak pemesanan dan kapan waktu untuk mengisi lagi atau pemesanan kembali.

Dengan menggunakan model perhitungan ekonomis yang biasa disebut dengan metode economic order quantity, dapat ditentukan berapa jumlah yang dipesan dan menentukan kapan harus dipesan. Tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya persediaan, termasuk biaya penyimpanan (carrying cost), biaya pemesanan (ordering cost) dan biaya pemasangan (setup cost). Biaya penyimpanan di gudang, meliputi biaya asuransi, staf tambahan, dan bunga. Biaya pemasangan berhubungan dengan waktu pasang, dan biaya pemesanan berupa biaya pasokan, formulir, proses pesanan, dan tenaga kerja.

Definisi EOQ Menurut Russel dan Taylor (2006) adalah:

”Economic order quantity is determine the optimal order quantity that will minimize total inventory cost”.

Yang artinya, EOQ adalah menentukan jumlah pemesanan optimal yang akan meminimumkan total biaya persediaan.

Rumus dari EOQ menyatakan bahwa persediaan akan meningkat hanya dengan akar pangkat dua penjualan. Hal ini mengindikasikan bahwa tidaklah ekonomis untuk mempertahankan suatu rasio perputaran yang konstan selama penjualan meningkat, perputaran yang lebih tinggi sangat diinginkan.

Rumus EOQ:

(15)

 

8 Universitas Kristen Maranatha  

Dimana:

S = Biaya pesanan per pemesanan

D = Penggunaan yang dibutuhkan dalam satu periode H = Biaya penyimpanan

Asumsi-asumi yang digunakan dalam model EOQ antara lain: 1. Tingkat permintaan diketahui dan bersifat konstan (constant demand). 2. Tenggang waktu (lead time) diketahui dan konstan.

3. Tidak ada kehabisan stok (stock out) atau kekurangan (shortage).

4. Biaya variabel akan muncul hanya berupa biaya pemesanan dan penyimpanan.

(16)

 

9 Universitas Kristen Maranatha  

Gambar 1.1

Bagan Kerangka Pemikiran

Sumber : analisis peneliti

Manajemen Operasi 

Proses Produksi 

Pengendalian Persediaan  Bahan Baku

Independent 

MRP  Dependent 

Probabilistik  Deterministik

Perhitungan Pesanan  Ekonomis Dengan Metode 

EOQ 

Kapan Waktu  Pemesanan Kembali  Berapa Jumlah Yang 

Dipesan 

(17)

 

10 Universitas Kristen Maranatha  

1.6. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. (Sugiyono, 2005;142)

Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1. Penelitian Kepustakaan

Dilakukan pengumpulan informasi yang relevan dengan topik penelitian dengan melakukan riset kepustakaan dengan menggunakan buku-buku referensi maupun melalui internet.

2. Penelitian Lapangan

Dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi di lapangan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian.

• Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab kepada orang-orang yang berkepentingan di perusahaan.

• Observasi

(18)

 

11 Universitas Kristen Maranatha  

1.7 Objek Penelitian

Penelitian dilakukan pada sebuah perusahaan pembuat kasur di Tangerang. Nama perusahaan ini adalah PT. Putra Jaya yang berlokasi di Jalan Curug Wetan Raya no. 4, Tangerang. Dan penelitian dilakukan selama 9 bulan (dari bulan Oktober 2008 sampai dengan bulan Juni 2009).

1.8. Sistematika Penulisan

Sistematika ini dibuat untuk memberikan gambaran isi permasalahan yang lebih jelas dan mudah untuk dimengerti. Dalam menyusun ini penulis membagi skripsi ke dalam lima bab dimana pembagian dan uraian dari tiap-tiap bab dapat disusun sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang pentingnya pengendalian persediaan bahan baku dalam proses produksi di perusahaan, dalam upaya menekan biaya seminimal mungkin untuk mendapatkan keputusan yang efektif dalam menentukan persediaan bahan baku sehingga laba dapat dimaksimalkan.

Bab II Tinjauan Pustaka

(19)

 

12 Universitas Kristen Maranatha  

Bab III Obyek Penelitian

Menguraikan sejarah perusahaan secara singkat, struktur organisasi perusahaan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan.

Bab IV Analisis Pembahasan

Berisi tentang data yang dikumpulkan dari perusahaan serta hasil pengolahan data dalam bentuk kuantitatif. Hasil pengolahan data digunakan untuk analisis pembahasan terhadap masalah yang dihadapi oleh perusahaan.

Bab V Kesimpulan dan Saran

(20)

 

79 Universitas Kristen Maranatha  

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengendalian persediaan pada PT. Putra Jaya saat ini masih berdasarkan pengamatan dari tahun-tahun sebelumnya saja, tanpa ada metode perhitungan yang pasti. Adapun dengan menggunakan kebijakan perusahaan, jumlah total biaya persediaan yang diperoleh adalah Rp. 2.451.042,- untuk tahun 2004, Rp. 2.497.540,- untuk tahun 2005, Rp. 2.558.968,- untuk tahun 2006, Rp. 2.705.203,- untuk tahun 2007, Rp. 2.692.334,- untuk tahun 2008.

2. Total biaya persediaan berdasarkan metode EOQ adalah Rp. 2.300.850,- untuk tahun 2004, Rp. 2.336.070,- untuk tahun 2005, Rp. 2.382.926,- untuk tahun 2006, Rp 2.442.232,- , untuk tahun 2007, Rp. 2.480.068,- untuk tahun 2008.

(21)

 

80 Universitas Kristen Maranatha  

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang bisa penulis berikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah:

1. Berkaitan dengan efisiensi pengendalian persediaan, penulis menyarankan pengendalian bahan baku yang dilakukan perusahaan sebaiknya mulai menggunakan metode perhitungan yang jelas. Selama ini perusahaan mengendalikan persediaan bahan bakunya hanya berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, akan tetapi hasil dari perhitungan menunjukan dengan menggunakan kebijakan pengendalian persediaan bahan baku yang menggunakan metode EOQ (dengan menerapkan jumlah persediaan yang ekonomis) maka PT. Putra Jaya dapat melakukan penghematan biaya.

(22)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan., ”Manajemen Produksi dan Operasi”, FEUI, Jakarta, 2004.

Chase, Richard B., Jacobs, Robert F., and Aquilanos, Nicholas J., ”Operations Management for Competitive Advantage”, 10th Edition, McGraw-Hill Companies, Inc, 2004.

Heizer, Jay,. and Render, Barry., ”Operations Management” 7th edition, Prentice Hall ,Inc, 2004.

Horngren, Charles T., Foster, George,. Datar, Srikant M., ” Cost Accounting : A Managerial Emphasis”, Prentice Hall, Inc, 2000

Krajewski, Lee J., Ritzman, Larry P., and Malhotra, Manoj K., ”Operations Management : Processes and Value Chains”, 8th edition, Pearson Education, Inc, 2007.

Nahmias, Steven., ”Production and Operations Analysis”, 5th Edition, McGraw-Hill Companies, Inc, 2005.

Rangkuti, Freddy., ”Manajemen Persediaan : Aplikasi Dibidang Bisnis”, Raja Grafindo, Jakarta, 2004

Russel, Roberta S., and Taylor, Bernard W., ”Operations Management : Quality and Competitiveness in a Global Environment ”, 5th edition, John Wiley & Sons, Inc, 2006.

Schroeder, G. Roger., ”Operations Management : Contemporary Concepts and Cases” 3rd edition, McGraw-Hill Companies, 2005.

Stevenson, William J., ”Operations Management”, 7th edition, McGraw-Hill Companies, 2005.

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Putra Jaya
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar.. Manfaat adalah faedah jaminan

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan di atas dapat disimpulkan bahwa peran atau fungsi pendidikan lainnya yang diberikan oleh SLB ini dalam

Bagi hasil yang diterapkan pada sistem operasional bank BNI Syari’ah Kota Tegal, dalam pelaksanaan bagi hasilnya berdasarkan dengan prosentase nisbah bagi hasil yang telah

Hal ini diperkuat dengan Dst Index bulan Agustus dan September 2009 (Gambar 9) yang tidak menunjukkan indikasi badai magnetik, sehingga penurunan nilai VTEC pada 27

Golongan Khawarij juga merupakan salah satu kelompok yang memiliki pemahaman agama yang radikal dan tekstual yang pernah muncul dalam catatan perjalanan sejarah

kayu, waktu tempuh dan jumlah perputaran roda; Melaksanakan pengamatan tekstur tanah langsung di lapangan dengan memirit tanah menggunakan jari dan merasakan

Kelompok Tani di Kecamatan Sungai Tabuk pengelolaan nya dilaksanakan oleh Kios Warga Tani yang merupakan salah satu kios di Kecamatan Sungai Tabuk yang dipilih

Kata  “komunikasi” merupakan asal  dari bahasa latin, communis,