• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Biaya Standar sebaagi Alat Bantu Manajemen dalam Pengendalian Biaya Produksi (Studi Kasus pada PT. Sinar gung Makmur Santosa, Tegal, Jawa Tengah).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Biaya Standar sebaagi Alat Bantu Manajemen dalam Pengendalian Biaya Produksi (Studi Kasus pada PT. Sinar gung Makmur Santosa, Tegal, Jawa Tengah)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

vii

ABSTRAK

Setiap proses produksi diperlukannya suatu sistem yang dapat berguna sebagai

pembatasan pemakaian bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik dalam pencapaian

keefisienan dan keefektifan dalam perusahaan. Hal ini ditujukan bagi perusahaan yang

bergerak di bidang industry karena, proses produksi merupakan tahapan yang

menentukan kelancaran dan keberhasilan operasional perusahaan pada tahap berikutnya.

Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, merupakan jumlah biaya

yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat suatu satuan produk atau untuk membiayai

kegiatan tertentu di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, serta faktor -faktor lain

tertentu. Penetapan biaya standar yang tepat dapat diandalkan sebagai alat untuk

merencanakan dan mengendalik an biaya produksi.

Dalam penelitian yang berjudul

“Peranan Biaya Standar sebagai Alat Bantu

Manajemen dalam

Pengendalian Biaya Produksi”, penulis ingin mengetahui seberapa

besar biaya standar berperan dalam pengendalian biaya produksi pada PT. Sinar Agung

Makmur Santaosa, Tegal, Jawa Tengah. Metode yang digunakan adalah metode

deskriptif analitis.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa PT. Sinar Agung Makmur Santaosa, telah

menerapkan sistem biaya standar. Berdasarkan analisis selisih biaya produksi dengan

model dua selisih yang telah dilakukan, maka penulis berkesimpulan bahwa biaya

standar yang telah diterapkan perusahaan belum dapat meningkatkan efisiensi biaya

produksi.

Hal ini dapat diketahui karena biaya realisasi yang dikeluarkan perusahaan jauh

berbeda dengan biaya yang telah distandarkan, sehingga biaya yang distandarkan

perusahaan terlalu longgar karena beberapa alasan kekhawatiran mengenai complain

keuangan atau kurangnya anggaran. . Perbedaan biaya yang distandarkan dengan biaya

yang sesungguhnya mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian dari total selisih

biaya produksi pada tahun 2006 yang diakibatkan naiknya harga pokok yaitu terigu dan

biaya-biaya lainnya serta tahun 2007 perusahaan mengalami keuntungan yang salah

satunya berasal dari pening katan permintaan barang oleh konsumen

Untuk itu, diperlukan adanya peninjauan ulang terhadap biaya standar yang telah

ditetapkan. Dengan demikian, penetapan biaya standar yang tepat dapat digunakan

sebagai alat bantu manajemen dalam pengendalian biaya produksi.

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR

……….iv

ABSTRAK

………..vii

DAFTAR ISI

………..viii

DAFTAR GAMBAR

………x

DAFTAR TABEL

……….xi

DAFTAR LAMPIRAN

………xii

BAB I PENDAHULUAN

………

..1

1.1 Latar Belakang Penelitian

………

1

1.2 Identifikasi Masalah

………

4

1.3

Maksud dan Tujuan

………

4

1.4

Kegunaan Penelitian

………

.

..5

1.5

Lokasi dan Waktu Penelitian

………

.

.6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN

………

...7

2.1

Kajian Pustaka

………

7

2.1.2

Akuntansi Biaya

………

11

2.1.3

Biaya Produksi

………

..14

2.1.4

Biaya Standar

………

....17

2.1.5

Pengendalian Biaya

………

...28

2.1.6

Peranan Biaya Standar sebag ai Alat Bantu Manajemen dalam .

Pengendalian Biaya Produksi

………

.

37

(3)

Universitas Kristen Maranatha

ix

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

………

....48

3.1

Objek Penelitian

………

.

48

3.2

Metode Penelitian

………

..48

3.2.1

Prosedur Pengumpulan Data

………

.49

3.2.2

Variabel Penelitian

………

50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

………

..

..52

4.1

Hasil Penelitian

………

.

52

4.1.1

Sejarah Singkat Perusahaan

………

..

52

4.1.2

Visi dan Misi Perusahaan

………

.53

4.1.3

Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas

………

...54

4.1.4

Penggolongan Biaya Produksi PT.Sams

………

.

.61

4.1.5

Proses Produksi

………

62

4.2

Pembahasan

………

...64

4.2.1

Prosedur Penyusunan dan Penetapan Standar Biaya Produksi

………

.

64

4.2.2

Biaya Produksi Standar

………

...

……

.70

4.2.3

Biaya Produksi Sesungguhnya

………

.70

4.2.4

Perhitungan Analisis Selisih Biaya Produksi

………

..76

4.2.5

Selisih Biaya Produksi

………

..85

4.2.6

Peranan Biaya Standar Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam

.

Pengendalian Biaya Produksi

………

...86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

………

..

……

87

5.1

Kesimpulan

………

...87

5.2

Saran

………

.

89

DAFTAR PUSTAKA

………

..90

LAMPIRAN

………

.91

(4)

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Gambar

Judul Gambar

Halaman

(5)

Universitas Kristen Maranatha

xi

DAFTAR TABEL

Nomor

Tabel

Judul Tabel

Halaman

I

Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya...11

II

Total Kuantitas Produksi Standar... ...64

III

Biaya Bahan Baku Standar tahun 2006 ...64

IV

Biaya Bahan Baku Standar tahun 2007... ...65

V

Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar tahun 2006...66

VI

Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar tahun 2007...67

VII

Taksiran Biaya Overhead Pabrik ...68

VIII

Total Kuantitas Produksi Sesungguhnya ...71

IX

Biaya Bahan Baku Sesungguhnya 2 006... ....71

X

Biaya Bahan Baku Sesungguhnya 2007 ...72

XI

Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya 2006...72

XII

Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya 2007...73

XIII

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya... ...74

XIV

Selisih Harga Bahan Baku tahun 2006... ...78

XV

Selisih Harga Bahan Baku tahun 2007 ...78

XVI

Selisih Kuantitas Bahan Baku tahun 2006... ...79

(6)

XVIII

Selisih Upah Tenaga Ker ja Langsung tahun 2006...82

XIX

Selisih Upah Tenaga Ker ja Langsung tahun 2007...83

XX

Selisih Efisiensi Tenaga Kerja Langsung tahun 2006...83

XXI

Selisih Efisiensi Tenaga Kerja Langsung tahun 2007...84

XXII

Selisih Biaya Produksi tahun 2006...86

(7)

Universitas Kristen Maranatha

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Judul Lampiran

Halaman

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dunia usaha dewasa ini mengalami kemajuan yang pesat, hal ini

dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi yang bisa mengalir kemana

-mana tanpa mengenal batasan negara. Sebagai dampak dari globalisasi

informasi tersebut adalah terciptanya pola ekonomi dunia yang global, yaitu

terbukanya perekonomian suatu negara terhadap negara lain.

Perkembangan ini disatu pihak mengakibatkan terciptanya pasar yang

lebih luas sedangkan dilain pihak berarti semakin banyaknya pesaing kuat

yang berasal dari negara industri maju ,dengan demikian maka persainganpun

semakin ketat. Indonesia saat ini sedang melaksanakan kegiatan

pembangunan disegala bidang, salah satu bidang yang mendapatkan perhatian

adalah bidang ekonomi terutama sektor i ndustri. Pembangunan industri di

Indonesia mempunyai hubungan yang cukup besar dalam usaha mencapai

tujuan pembangunan pada umumnya. Dengan andil yang cukup besar ini

maka tidak dapat dihindari lagi timbulnya persaingan yang cukup ketat

diantara perusahaan dalam meraih pangsa pasar.

Dengan kondisi persaingan tersebut, maka setiap perusahaan yang

ingin bertahan harus memiliki daya saing jangka panjang atas setiap produk

yang dihasilkan. Harus diingat semakin meningkatnya kesejahteraan, maka

(9)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha satunya adalah kebutuhan akan barang yang berkualitas, hal ini dapat menjadi

suatu dorongan bagi perusahaan dalam meningkatkan kualitas usahanya

untuk merebut peluang tersebut, maka persaingan diantara p erusahaan yang

sejenis tidak dapat dihindari lagi. Mereka akan menjualnya dengan harga

yang cukup bersaing.

Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya selalu

bertitik tolak pada tujuan perusahaan itu didirikan. Salah satu tujuan

perusahaan itu didirikan antara lain memperoleh laba yang optimal dan

pencapaian laba yang optimal harus disertai dengan manajemen yang baik.

Bagi perusahaan Indonesia umumnya proses produksi merupakan aktivitas

utama perusahaan, meskipun produk yang dihasilkan harus bero rientasi pasar

(market oriented), dimana yang melaksanakan perencanaan produk tidak

hanya bagian produksi saja tetapi juga hampir seluruh melibatkan bagian lain

yaitu bagian pemasaran, teknik dan keuangan. Kualitas produk yang

dihasilkan tetap ditentukan o leh hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh

bagian produksi.

Penetapan biaya secara tepat merupakan perhitungan harga pokok

semua unsur biaya yang seharusnya diperhitungkan secara cermat jangan ada

yang terlewat, disamping itu tidak dibenarkan memperhitungk an pengeluaran

yang merupakan pemborosan. Sedangkan yang dimaksud dengan penetapan

biaya yang benar, adalah proses perhitungannya harus benar, baik

penambahan, pengurangan, perkalian maupun pembagian. Pengalaman

menunjukkan bahwa ketidakakuratan dalam pene tapan biaya menyebabkan

(10)

Bab I Pendahuluan 3

Oleh karena itu supaya dapat tetap bertahan didalam persaingan di

dunia internasional, maka industri dibidang minuman dan makanan perlu

mengembangkan usahanya secara efektif dan efisien. Supa ya hal ini dapat

dicapai, maka manajemen dalam menjalankan fungsinya perlu alat bantu

berupa akuntansi biaya yang tujuannya adalah menyediakan informasi biaya

yang berguna bagi manajemen dalam mengelola perusahaan. Agar tujuan

tersebut dapat terpenuhi maka biaya yang terjadi didalam perusahaan harus

dicatat dan digolongkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan adanya

peranan biaya standar. Pada umumnya didalam menetapkan kebijakan

hubungan biaya standar, perusahaan berpedoman pada beberapa sumber yaitu

data historis, data masa kini dan data peramalan.

Perbedaan rentang waktu dan kemungkinan adanya perubahan situasi

akan menjadikan data-data tersebut tidak sesuai lagi dengan kebutuhan, tetapi

dengan adanya sumber data, akan memudahkan manajemen perusahaan

dalam penetapan biaya produksi dan penetapan sasaran keuntungan yang

akan dicapai, dibandingkan dengan tidak menggunakan sumber data. Jadi

menurut penulis, hubungan biaya standar merupakan salah satu alternatif

untuk membantu manajemen dalam mengendalikan bia ya produksi yang

dikeluarkan, sekaligus menentukan sasaran keuntungan yang akan dicapai.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul : “PERANAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT

BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA

(11)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

Salah satu tujuan perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang

dapat dicapai melalui pelaksanaan efisiensi dan efektifitas, sedangkan cara

untuk mencapai efisiensi dan efektivitas tersebut perusahaan menetapkan

standar, yaitu biaya standar, tetapi pada kenyataannya perusahaan menduga

adanya inefisiensi yang mengakibatkan berkurangnya tingkat keuntungan

yang diperoleh perusahaan.

Dari uraian diatas maka pokok permasalahannya dapat

diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Apakah perusahaan telah menggunakan biaya standar dalam pengendalian

biaya produksi perusahaan

2. Apakah bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik yang

dikeluarkan untuk melakukan proses produksi sesuai dengan biaya ya ng

distandarkan.

3. Apakah biaya standar mempunyai peranan penting dalam pengendalian

biaya produksi perusahaan

1.3 Maksud dan Tujuan

Untuk menjalankan operasi perusahaan, pimpinan perusahaan

menentukan informasi mengenai perkembangan perusahaan. Berdasarkan

kebutuhan informasi ini, maka penulis bermaksud meneliti peranan biaya

(12)

Bab I Pendahuluan 5

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah perusahaan telah menggunakan biaya standar

dalam pengendalian biaya produksi perusahaan

2. Untuk mengetahui apakah bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya

overhead pabrik yang dikeluarkan untuk melakukan proses produksi

sesuai dengan biaya yang distandarkan.

3. Untuk mengetahui apakah biaya standar mempunyai peranan penti ng

dalam pengendalian biaya produksi perusahaan

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan penulis dapat

memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang biaya st andar dan

pengaruhnya dalam pengendalian manajemen untuk meningkatkan

efisiensi biaya produksi, tidak saja dari teorinya tetapi juga

pengaplikasiannya dalam perusahaan.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumber pemikiran yang

bermanfaat bagi perusahaan yang diteliti dalam menjalankan operasinya.

Selian itu, sebagai bahan masukan bagi perusahaan sehubungan dengan

(13)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 3. Bagi Pihak lain

Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi pihak lain yang berminat

untuk mengetahui secara lebih jelas bagaimana pengaruh biaya standar

dalam penegendalian biaya produksi dan dapat dijadikan bahan referensi

bagi penelitian selanjutnya.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada perusahaan yang bergerak da lam

bidang industr makanan, yaitu PT. Sinar Agung Makmur Santaosa di Jl Raya

Tegal Pemalang km18 Desa Demangharjo – Kecamatan Warureja –

Kabupaten Tegal – Jawa Tengah. Adapun waktu penelitian dimulai bulan

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik penulis selama melakukan penelitian

pada PT.Sinar Agung Makmur Santaosa mengenai peranan biaya standar

sebagai alat bantu manajemen dalam pengendalian biaya produksi adalah

sebagai berikut:

1. PT.Sinar Agung Makmur Santaosa telah mengimplementasikan biaya

standar untuk melakukan pengendalian terhadap biaya produksi.

Perusahaan menggolongkan biaya produksi menjadi tiga golongan, yaitu

biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik. Penetapan biaya standar untuk masing -masing jenis

biaya ditetapkan oleh pihak perusahaan dengan cara yang berbeda. Untuk

standar biaya bahan baku, penetapan harga bahan baku standar ditetapkan

berdasarkan harga yang diperkirakan aka n berlaku di masa yang akan

datang, dengan melihat keadaan realisasi biaya sesungguhnya pada

periode sebelumnya. Penetapan kuantitas standar ditetapkan berdasarkan

pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai. Standar

biaya tenaga kerja lan gsung ditetapkan oleh pihak manajemen

berdasarkan perkiraan di masa yang akan datang. Dan yang terakhir,

(15)

Bab V Kesimpulan dan Saran 88

Universitas Kristen Maranatha pabrik ditetapkan berdasarkan pengalaman tahun lalu ditambah kenaikan

yang mungkin terjadi.

2. Secara keseluruhan baik ditahun 2006 dan 2007 biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik yang dikeluarkan perusahaan

untuk melakukan proses produksi belum sesuai dengan biaya yang

distandarkan, karena dalam analisis selisih biaya produksi terdapat

banyak selisih yang merugikan atau pun menguntungkan baik dari biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja, maupun biaya overhead pabrik.

Perbedaan biaya yang distandarkan dengan biaya yang sesungguhnya

mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian dari total selisih biay a

produksi pada tahun 2006 yang diakibatkan naiknya harga pokok yaitu

terigu dan biaya-biaya lainnya serta tahun 2007 perusahaan mengalami

keuntungan yang salah satunya berasal dari peningkatan permintaan

barang oleh konsumen.

3. Berdasarkan analisis selisih biaya produksi dengan model dua selisih

yang telah dilakukan, maka penulis berkesimpulan bahwa biaya standar

yang telah diterapkan perusahaan belum dapat meningkatkan efisiensi

biaya produksi. Hal ini dapat diketahui karena biaya realisasi yang

dikeluarkan perusahaan jauh berbeda dengan biaya yang telah

distandarkan, sehingga biaya yang distandarkan perusahaan terlalu

longgar karena beberapa alasan kekhawatiran mengenai complain

(16)

Bab V Kesimpulan dan Saran 89

1.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis mencoba untuk

memberikan saran yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

perusahaan dan penelitian di masa yang akan datang, antara lain:

1. Biaya standar yang ditetapkan oleh perusahaan sebaiknya disesuaikan

dengan mempertimbangkan keadaa n ekonomi, efisiensi dan faktor

lainnya. Selain itu, seharusnya perusahaan tidak melakukan penganggaran

yang terlalu jauh dari perkiraan realisasi. Jika penetapan anggaran standar

terlalu jauh dari perkiraan realisai, maka akan menghasilkan selisih yang

terlalu besar baik favourable maupun unfavourable.

2. Untuk penelitian berikutnya, diharapkan perusahaan dapat memberikan

perincian mengenai data biaya tenaga kerja langsung, yaitu jam kerja dan

tarif upah per jam, dan biaya overhead pabrik secara lengkap dan

terperinci. Perincian data ini diperlukan agar dalam menganalisis

(17)

Universitas Kristen Maranatha

90

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim, Ahmad Tjahjono dan Fakri Husein.

2000. Sistem Pengendalian

Manajemen. Yogyakarta: Perusahaan YKKI.

Anthony, Robert N., and Govindarajan, Vijay. 2005. Management Control System. New

York: McGraw Hill Companies, Inc.

Carter, William K., and Milton F. Usry. 2002. Cost Accounting. 13

th

Edition.

Cincinnati, Ohio: Dame a Division of Thomson Learning.

Garrison, Ray. Noreen, Eric and Brewer, Peter. 2005. Managerial Accounting. 11

th

Edition. New York: McGraw-Hill Companies,Inc.

Hansen, Don R.,and Maryanne M. Mowen. 2005. Management Accounting . 7

th

Edition.

Cincinnati, Ohio: South Western Publishing Co.

Horngren, Charles T. and George Foster. 2003. Akuntansi Biaya. Edisi Ketujuh. Jakarta:

Salemba Empat.

Letricia Gayle Rayburn. 1996. Cost Accounting: Using a Cost Management Approach.

6

th

Edition. USA: Irwin Book Team.

Mulyadi. 2002. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Yogyakarta: Aditya Media.

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Definisi permen secara umum adalah produk yang dibuat dengan mendidihkan campuran gula dan bahan tambahan yang dapat mempertahankan bentuk dalam waktu yang lama

™ Sepengetahuan Terdakwa mengenai Bertemu dengan Indra Setiawan apakah pada saat Sebelum atau setelah kematian Munir, terdakwa justru menjawab itu tidak ada urusan dengan

Kompensasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 diberikan untuk penggunaan tanah secara tidak langsung oleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang

Gracias a las continuas innovaciones de WINTERSTEIGER, con la sierra alternativa para cortes delgados extra y altos DSG 200 / 400 ahora pueden serrarse bloques de madera con una

(6) Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan atas nama Kepala Daerah menerbitkan Sertifikat Laik Tangkap Operasional (SLTO) bagi kapal ikan yang dinyatakan Laik

(teknologi informasi.. berkaitan dengan segala sesuatu yang berbasis komputer yang digunakan orang untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan informasi

Kedua satuan kebudayaan dapat saling mempengaruhi, rendahnya hasil kerja dan kerjasama dalam suatu organisasi bisnis sebagian besar disebabkan oleh adanya kurang

Koefisien budaya kerja discipline sebesar 0.087, artinya jika budaya kerja meningkat dengan cateris paribus dan independen lainnya (unity, respect, integrity, excellent, innovative)