• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Lingkungan Pengendalian Dalam Menunjang Sistem Akuntansi Penggajian (Studi Kasus Pada PT. (Persero) Angkasa Putra II).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Lingkungan Pengendalian Dalam Menunjang Sistem Akuntansi Penggajian (Studi Kasus Pada PT. (Persero) Angkasa Putra II)."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Sistem penggajian yang berlaku di Indonesia adalah sistem penggajian pegawai negeri sipil. Salah satu badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa penerbangan mengacu pada sistem penggajian pegawai negeri sipil. PT.(Persero) Angkasa Pura II memiliki komponen gaji yang banyak dalam sistem penggajiannya.

Penggajian merupakan salah satu aktivitas perusahaan yang harus dicermati dengan baik. Hal ini dikarenakan oleh jumlah gaji yang seharusnya diterima oleh seorang karyawan tidak sesuai dengan jumlah yang seharusnya diterima. Hal ini diakibatkan karena sering terjadi kesalahan dalam perhitungan insentif per merit.

Berdasarkan permasalahan diatas, penulis ingin mengetahui sejauh mana peranan lingkungan pengendalian dalam menunjang sistem akuntansi penggajian.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Tehnik pengumpulan data yang dipergunakan adalah observasi dan wawancara. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang transportasi udara, yaitu PT.(Persero) Angkasa Pura II Bandung.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lingkungan pengendalian cukup berperan dalam menunjang sistem akuntansi penggajian.

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR LAMPIRAN vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 4

1.4 Kegunaan Penelitian 4

1.5 Rerangka Pemikiran 5

1.6 Metodologi Penelitian 6

1.7 Lokasi Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lingkungan Pengendalian 8

2.1.1 Unsur-unsur lingkungan pengendalian

2.2 Sistem Akuntansi 17

(3)

2.3.1 Fungsi-fungsi yang terkait dengan Sistem

Akuntansi Penggajian 21 2.3.2 Dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi

Penggajian 23

2.3.3 Catatan yang digunakan dalam Sistem Akuntansi

Penggajian 25

2.3.4 Fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi

Penggajian 26

2.3.5 Jaringan dan prosedur yang membentuk Sistem

Akuntansi Penggajian 27

2.3.6 Pelaporan yang digunakan dalam Sistem Akuntansi

Penggajian 29

2.3.7 Pengendalian dalam Penggajian 31

2.4 Keterbatasan Pengendalian 32

2.5 Peranan Lingkungan Pengendalian dalam menunjang Sistem

Akuntansi Penggajian 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian 35

3.1.1 Sejarah Perusahaan 35

3.1.2 Struktur Organisasi 38

3.1.3 Aktivitas dan Fasilitas Perusahaan 43

(4)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Ruang lingkup dan tujuan pembahasan 46 4.2 Penerapan Lingkungan Pengendalian pada PT. (Persero)

Angkasa Pura II 46

4.3 Pelaksanaan Sistem Akuntansi Penggajian pada

PT.(Persero) Angkasa Pura II 63 4.4 Pelaksanaan Pengendalian pada Sistem Akuntansi

Penggajian 72 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 74

5.2 Saran 77

DAFTAR PUSTAKA 78

(5)

DAFTAR TABEL

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Flowchart Penggajian Lampiran 2 Struktur Organisasi Lampiran 3 Bukti Pengeluaran Bank Lampiran 4 Slip gaji karyawan

Lampiran 5 Rekapitulasi Daftar Penghasilan Karyawan Lampiran 6 Daftar Gaji Karyawan

(7)
(8)

Flowchart penggajian Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II

Jurnal BesarBuku PembantuBB

L/K

END

Keterangan:

DPG : Daftar gaji

DPK : Daftar penghasilan Karyawan

BPB : Bukti pengeluaran Bank

L/K : Laporan Keuangan

Proses 1 : Memasukan data kedalam Flashdisk

Proses 2 : Membuat BPB dan mengisi cek

Proses 3 : Membuat jurnal, Buku Besar dan Buku Besar pembantu

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sistem penggajian yang berlaku di Indonesia adalah Sistem Penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS). Salah satu badan usaha yang mengacu pada Sistem Penggajian Negeri Sipil ini adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sistem Penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) terdiri dari beberapa komponen yaitu gaji pokok, tunjangan keluarga yang terdiri dari tunjangan istri/suami dan tunjangan anak, tunjangan jabatan fungsional atau jabatan struktural, tunjangan beras, pajak penghasilan (PPh), iuran wajib pegawai (IWP), potongan lain-lain (seperti sewa rumah dinas, potongan tugas belajar luar negeri, dan lainnya) dan pembulatan gaji ke kelipatan seratus. Nilai gaji pokok ditentukan oleh golongan ruang kepangkatan, masa kerja dan status kepegawaian. Selain gaji pokok, komponen-komponen gaji yang digunakan dalam perhitungan PPh adalah tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan beras, pembulatan gaji dan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak). Pada sistem penggajian ini perlu ditambahkan fungsi-fungsi yang mengelola komponen kompensasi selain gaji, seperti honor, insentif atau bonus yang berlaku di lingkungan internal unit kerja.

Salah satu perusahaan yang memiliki beberapa komponen dalam penggajian adalah PT. (Persero) Angkasa Pura II. Dimana PT. (Persero) Angkasa Pura II adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Lingkungan Depertemen

(16)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Perhubungan. PT. (Persero) Angkasa Pura II mempunyai peranan sangat penting dalam memberikan Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP). Seiring dengan perkembangan perekonomian, maka dapat memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap aktivitas penggajian pada PT. (Persero) Angkasa Pura II. PT (Persero) Angkasa Pura II memiliki komponen gaji, diantaranya adalah ISM (indeks skala minimum), gaji dasar, insentif prestasi permerit, tunjangan mobil, potongan ID PP (Indeks Dasar Pegawai Perusahaan) dan ID DPB (Indeks Dasar Perbantuan) sebesar 5%, potongan jamsostek 2%, potongan tunjangan hari tua dan potongan rumah dinas 2,5%. Di antara komponen-komponen tersebut, terdapat insentif prestasi permerit yang jumlahnya selalu berubah sesuai dengan pendapatan angkasa pura selama sebulan tersebut dapat mengakibatkan salahnya perhitungan gaji karyawan. Adapun menurut perjanjian kerja insentif prestasi permerit adalah komponen penghasilan karyawan yang merupakan perkalian antara faktor-faktor Indeks Skala Prestasi Individu (IP) dengan Harga Jabatan (HJ), Indeks Prestasi Kelompok (IPK), dan Indeks Harga Konsumen (IHK).

Dengan komponen gaji PT. (Persero) Angkasa Pura II yang banyak, maka sering dilakukan koreksi terhadap perubahan insentif prestasi permerit. Hal ini disebabkan karena terjadi kesalahan penghitungan insentif prestasi merit, dimana imbalan yang diberikan kepada karyawan sering tidak sesuai dengan jumlah yang seharusnya diterima oleh karyawan. Hal ini terjadi karena lemahnya sistem akuntansi penggajian yang diterapkan pada PT. (Persero) Angkasa Pura II. Kesalahan penghitungan insentif prestasi merit ditimbulkan karena pelaksanaan fungsi dan

(17)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

wewenang dalam organisasi perusahaan kurang baik, selain itu pengendalian pun tidak memadai karena koreksi terkadang tidak langsung dilakukan pada bulan berikutnya, melainkan satu sampai tiga bulan kemudian.

Koreksi harus dilakukan seefektif mungkin agar tidak terjadi koreksi yang berulang-ulang. Agar dapat terjadi koreksi yang memadai atas gaji, maka diperlukan suatu sistem akuntansi yang baik. Sistem akuntansi tersebut merupakan keseluruhan prosedur dan tehnik yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi ,2001). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian sebagai dasar penyusunan skripsi dengan judul “PENGARUH LINGKUNGAN PENGENDALIAN DALAM MENUNJANG SISTEM AKUNTANSI

PENGGAJIAN PADA PT. (Persero) ANGKASA PURA II BANDUNG “.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana lingkungan pengendalian diterapkan di PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandung

2. Apakah pelaksanaan sistem akuntansi penggajian PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandung telah memadai

3. Apakah lingkungan pengendalian berpengaruh dalam menunjang sistem akuntansi penggajian

(18)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menghimpun data dan informasi mengenai peranan lingkungan pengendalian dalam menunjang sistem akuntansi penggajian pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandung

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menilai lingkungan pengendalian yang diterapkan pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandung

2. Mengevaluasi pelaksanaan sistem akuntansi penggajian pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandung

3. Menganalisis pengaruh lingkungan pengendalian dalam menunjang sistem akuntansi penggajian pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut:

1. Bagi penulis, penelitian ini bagian dari suatu proses belajar, diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan memberikan gambaran yang jelas mengenai sistem akuntansi penggajian dan pengendalian baik secara teoritis dan praktis.

2. Bagi PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandung, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran yang berguna bagi perusahaan, yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian.

(19)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

3. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan digunakan sebagai acuan bagi penelitian yang akan dibahas lebih luas dan mendalam mengenai topik yang sama.

1.5 Rerangka Pemikiran

Dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha suatu perusahaan yang didukung oleh teknologi yang semakin maju menuntut pihak manajemen untuk bekerja dalam dunia yang berada di lingkungan operasi fisik yang terkontrol serba cepat. Sehingga manajemen harus dapat memanfaatkan informasi secara optimal, baik menyangkut waktu, jenis dan kualitasnya.. Untuk itulah manajemen perusahaan memerlukan adanya kriteria sistem akuntansi penggajian yang memadai, yang terdiri dari unsur-unsur yang mendukung dalam mengendalikan dan mengevaluasi aktivitas perusahaan yang sedang berjalan. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan adanya suatu lingkungan pengendalian.

Jusup (2001) mengemukakan bahwa Lingkungan pengendalian mempengaruhi suasana suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran tentang pengendalian kepada orang-orangnya, ia merupakan landasan bagi

komponen-komponen pengendalian lainnya, dengan menciptakan disiplin dan struktur.

Menurut Mulyadi (2002), lingkungan pengendalian meliputi tindakan-tindakan dan prosedur yang di anggap menunjang sikap dari manajemen dan pemilik perusahaan terhadap pengendalian dan terhadap pentingnya pengendalian perusahaan.

(20)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Dalam kaitan dengan penggajian, suatu sistem akuntansi penggajian yang didukung dengan lingkungan pengendalian yang efektif, maka pembagian fungsi dan wewenang serta aktivitas pengendalian dalam sistem akuntansi penggajian akan berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan perusahaan.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode empiris yang menggunakan program SPSS dalam pengujian data. Tehnik pengujian yang digunakan adalah uji Regresi. Adapun tehnik pengumpulan data yang dipergunakan adalah:

1. Penelitian lapangan ( field research )

Penelitian lapangan dilakukan dengan mendatangi langsung perusahaan untuk mendapatkan data mengenai masalah yang diteliti melalui:

a. Observasi, yaitu pengamatan langsung aktivitas yang sebenarnya terjadi dalam perusahaan.

b. Wawancara, yaitu tanya jawab dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian ini untuk memperoleh gambaran dan penjelasan mengenai masalah yang sedang diteliti.

c. Kuesioner, yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab kepada pihak yang berkepentingan untuk memberikan keterangan yang diperlukan dalam penelitian ini.

2. Studi kepustakaan ( library research )

(21)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca, mempelajari buku-buku referensi, dokumen milik perusahaan, maupun karya tulis lainnya yang berhubungan dengan topik yand diteliti.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk mendapatkan data dan informasi dalam penyusunan skripsi ini maka penulis melakukan penelitia di PT (Persero) Angkasa Pura II Bandung yang berlokasi di Jln. Pajajaran No.156 Bandung.

(22)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis pada PT.(Persero) Angkasa Pura II Bandung mengenai “Peranan Lingkungan Pengendalian dalam menunjang Sistem Akuntansi Penggajian”, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Lingkungan Pengendalian cukup berperan dalam menunjang sistem akuntansi penggajian berdasarkan:

a. Nilai integritas dan telah dilaksanakan dengan memadai, hal ini dibuktikan dengan diterapkannya peraturan-peraturan yang mengatur tentang etika serta kedisiplinan untuk semua karyawan yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pencapaian tujuan dan harus ditaati dan dilaksanakan oleh karyawan.

b. Adanya komitmen terhadap kompetensi untuk setiap karyawan perusahaan yang didukung oleh pengetahuan, keterampilan serta keahlian yang sesuai dengan bidangn dan harus dimiliki oleh setiap karyawan. Selain itu PT.(Persero) Angkasa Pura II Bandung melakukan perekrutan karyawan dan pelatihan serta pelaksanaan pengembangan kompetensi untuk semua jabatan

(23)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

c. Dewan komisaris dan komite audit yang ada di perusahaan telah melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan job description, hal ini dibuktikan dengan melihat tugas dan wewenang.

d. Perusahaan sebelum melakukan aktivitasnya, terlebih dahulu falsafah manajemen, visi dan misi juga gaya operasi yang akan dijalankannya, hal ini terbukti dari adanya falsafah manajemen “PEDULI” dan falsafah tersebut dijadikan sebagai pedoman umum dalam melaksanakan aktivitas perusahaan cukup memadai.

e. Penyusunan struktur organisasi yang ada di perusahaan sudah memberikan gambaran yang jelas tentang adanya garis kepemimpinan dan garis tanggung jawab yang jelas.

f. Pembagian wewenangan dan pembebanan tanggungjawab yang ada di perusahaan telah disusun dan dilaksanakan cukup memadai karena terdapat pemisahan tugas sehingga dalam pekerjaan setiap bagian tidak terjadi kekacauan yang menyangkut pada penggajian.

g. Kebijakan dan praktika sumber daya manusia perusahaan telah disusun dengan memadai, hal ini ditunjukkan dengan adanya kebijakan-kebijakan tentang: perekrutan, pendidikan, pelatihan, mutasi dan promosi, selain itu perusahaan juga memperhatikan kesejahteraan karyawannya ditunjukkan dengan adanya kebijakan-kebijakan yang mengatur kesejahteraan karyawan mulai dari pemberian tunjangan, ketentuan cuti.

2. Pelaksanaan Sistem Akuntansi Penggajian yang dilakukan yang ada di perusahaan cukup memadai. Hal ini terlihat dari adanya :

(24)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

a Organisasi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian yang ada di perusahaan masih bisa dikatakan kurang memadai, karena tidak adanya pemisahan fungsi yang terkait dalam penggajian. Hal ini ditunjukan dengan adanya perangkapan pada bagian pembuat daftar hadir dan pembuat daftar gaji.

b Prosedur penggajian yang ada di perusahaan sudah dilaksanakan cukup memadai karena sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditentukan perusahaan.

c Dokumen digunakan oleh perusahaan dalam penggajian dikatakan memadai.

d Terdapat catatan-catatan yang cukup memadai karena dilakukan setelah adanya pengakuan gaji, pembayaran gaji sedangkan untuk koreksi perhitungan penghasilan dilakukan setelah adanya temuan dari tim pengawas.

e Pelaporan yang dihasilkan dari aktivitas penggajian terlihat cukup memadai karena pelaporan telah dibuat oleh bagian kepegawaian dan umum dan kemudian disetujui oleh divisi administrasi komersial dan kepala cabang dengan cara memberikan informasi atas koreksi perhitungan penghasilan karyawan sebagai dasar pengambilan keputusan.

(25)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyampaikan saran yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukkan bagi perusahaan, yaitu

1. Setelah melakukan pencatatan, koreksi terhadap perhitungan insentif per merit harus segera dilakukan pada saat ditemukannya kesalahan perhitungan dan jangan sampai menunda koreksi sampai berbulan-bulan. 2. Perusahaan lebih menekankan lagi pada aktivitas pengendalian dimana

harus dilakukan pemisahan fungsi pembuat daftar hadir dan fungsi pembuat daftar gaji di samping itu perusahaan harus lebih melakukan pengawasan dalam pelaksanaan penggajian yang pada akhirnya akan menguntungkan karyawan dan perusahaan.

3. Sebaiknya bagian akuntansi melakukan pengecekan kembali atas pencatatan pembayaran gaji dan upah yang dibuat oleh bagian pembayaran gaji dan upah. Agar dapat dilakukan konfirmasi terhadap insentif per merit. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalam pencatatan.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Al Haryono Jusup. Auditing (Pengauditan). Cetakan Pertama. STIE : Yogyakarta, 2001.

Azhar Susanto.Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ke Delapan. Penerbit Lingga Jaya : Bandung : 2003

Arens dan Loebbecke, James .K. Auditing Pendekatan Terpadu. Alih Bahasa : Amir Abadi Jusuf. Penerbit : Salemba Empat, Jakarta : 2000.

Bodnar. G.H. and William S. Hopwood.(2003). Edisi 8. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Penerbit PT.INDEKS Kelompok Gramedia

Lamidjan. Sistem Informasi Akuntansi I. Edisi Ke Tujuh. Lembaga Informatika : Bandung, 1997

Lamidjan dan Azhar Susanto. Sistem Informasi Akuntansi I. Edisi Ke Tujuh. Lembaga Informatika : Bandung, 2000

Mathis, R.L dan Jackson, J.H. Manajemen sumber daya manusia II.. Edisi Sembilan. Jakarta : Salemba empat, 2002.

Mulyadi. Sistem Akuntansi. Edisi Ke Tiga. Penerbit Salemba Empat, Jakarta : 2001

Referensi

Dokumen terkait

pada Koperasi Mitra Mandiri Sejahtera diharapkan membantu dalam mengurangi kesalahan – kesalahan yang dilakukan sebelum adanya Sistem Pendukung Keputusan ini,

Alasan yang dimaksud dengan manfaat pengembangan media pembelajaran adalah: (1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa,

BIRO LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH PROVINSI PAPUA TAHUN ANGGARAN 2017 Sehubungan dengan evaluasi penawaran Paket Pekerjaan Pembangunan Jembatan Plainegung (40 M) (Berap

[r]

[r]

KEENAM : Dalam melaksanakan tugasnya Panitia Pelaksana RANHAM Kabupaten Bantul bertanggung jawab kepada Bupati Bantul dan berkewajiban menyampaikan

Pembelajaran bahasa inggris dirancang untuk memperkenalkan konsep dasar mengenai perkembangan anak usia dini, pembelajaran bahasa inggris untuk anak, pengajaran

Metode penelitian yang di gunakan adalah studi pustaka yaitu metode yang di ambil dari buku-buku, internet dan sumber lainnya yang mendukung pembahasan materi, serta metode