INTISARI
Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Pada umumnya air mengalir dari permukaan yang tinggi ke permukaan yang rendah, tetapi dengan adanya pompa air, air dapat mengalir dari permukaan yang rendah ke permukaan yang tinggi. Terdapat banyak jenis pompa yang pada umumnya digunakan manusia pada kehidupan sehari-hari adalah pompa air dengan energi listrik, tetapi di Indonesia tidak semua daerah yang mendapatkan listrik. Oleh sebab itu, di buat pompa air dengan energi termal, yang mana pompa air tersebut dapat mengalirkan air dari permukaan rendah ke permukaan yang tinggi dengan cara dipanaskan. Jenis pompa air yang digunakan adalah pulsajet air (water pulsejet).
Pompa air energi termal terdiri dari 4 (empat) komponen utama, (1) evaporator, (2) pemanas, (3) pendingin dan (4) tuning pipe (pipa osilasi). Variabel-variabel yang diukur pada pengujian pompa adalah temperatur suhu air awal (T0), temperatur sisi bawah evaporator (T1), temperatur sisi dibawah pemanas spirtus (T2), temperatur air di dalam gelas ukur (T3), temperatur udara sekitar (T4), Vout
dan tout pemompaan. Variasi yang dilakukan pada pengujian pompa adalah
ketinggian head 1,50 m dan 1,80 m, osilasi ⅜ inci dan ½ inci, variasi pendingin yaitu air. Hasil penelitian menunjukkan debit maksimum (Q) adalah 0,000007475 m³/s. Daya pompa maksimum (Wp) adalah 0,11 watt. Daya spirtus maksimum
QUINTESSENCE
Water is essential for human life . In general, surface water flows from a high to a low level , but with the water pump , the water can flow from the surface low to high surface . There are many types of pumps are generally used by humans in everyday life is water pump with electric energy , but in Indonesia, not all areas get electricity . Therefore , the water pump is made with thermal energy , which is where the water pump to drain the water from the low level to the high surface by heating . Type of water pump used was pulsajet water (water pulsejet). Thermal energy water pump consists of four (4) main components, (1) evaporator, (2) heating , (3) cooling and (4) tuning pipe (pipe oscillations) . The variables measured in the pump testing is the initial temperature of the water temperature (T0), the bottom side of the evaporator temperature (T1), the temperature below the heating methylated ( T2 ), the temperature of water in the measuring cup (T3), ambient air temperature (T4), Vout and pumping tout. Variation of the pump test
was conducted at head height 1,50 m and 1,80 m , oscillation ⅜ inch and ½ inch , variations in water that is cooler . Results showed a maximum discharge (Q) is 0,000007475 m³/s. The maximum pump power (Wp) is 0,11 watts. The maximum
i
POMPA AIR ENERGI TERMAL MENGGUNAKAN EVAPORATOR 6 PIPA PARALEL 135 cc DENGAN DUA PIPA HISAP
Tugas Akhir
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Mesin
Diajukan Oleh:
DANIEL ANGGI PRASETYO NIM : 065214051
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
ii
THERMAL ENERGY WATER PUMP USING EVAPORATOR 6 PARALLEL PIPE 135 cc WITH TWO PIPE SUCTION
Final Project
Presented as partitial fulfilment of the requirement
as to obtain the Sarjana Teknik degree
in Mechanical Engineering
by
DANIEL ANGGI PRASETYO NIM : 065214051
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF MECHANICAL ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY
iii
TUGAS AKHIR
POMPA AIR ENERGI TERMAL MENGGUNAKAN EVAPORATOR 6 PIPA PARALEL 135 cc DENGAN DUA PIPA HISAP
Disusun Oleh:
Nama : Daniel Anggi Prasetyo
NIM : 065214051
Telah disetujui oleh:
Pembimbing Utama tanggal 19 Februari 2014
iv
TUGAS AKHIR
POMPA AIR ENERGI TERMAL MENGGUNAKAN EVAPORATOR 6 PIPA PARALEL 135 cc DENGAN DUA PIPA HISAP
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Nama Daniel Anggi Prasetyo
NIM : 065214051
Telah dipertahankan di depan panitia penguji pada tanggal 19 Februari 2014
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan panitia penguji:
Ketua : Doddy Purwadianto, ST, MT.
Sekretaris : Ir. PK. Purwadi, MT.
Anggota : I Gusti Ketut Puja, ST, MT.
Yogyakarta, 19 Februari 2014
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam tugas Tugas Akhir ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan dan dibuat di perguruan tinggi manapun
kecuali kami mengambil atau mengutip data dari buku yang tertera pada daftar
pustaka, dan sepengetahuan kami juga tidak terdapat karya tulis yang pernah
ditulis atau di terbitkan oleh orang lain, sehingga karya tulis yang kami buat
ini adalah asli karya penulis.
Yogyakarta, 19 Februari 2014
Daniel Anggi Prasetyo
vi
INTISARI
Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Pada umumnya air mengalir dari permukaan yang tinggi ke permukaan yang rendah, tetapi dengan adanya pompa air, air dapat mengalir dari permukaan yang rendah ke permukaan yang tinggi. Terdapat banyak jenis pompa yang pada umumnya digunakan manusia pada kehidupan sehari-hari adalah pompa air dengan energi listrik, tetapi di Indonesia tidak semua daerah yang mendapatkan listrik. Oleh sebab itu, di buat pompa air dengan energi termal, yang mana pompa air tersebut dapat mengalirkan air dari permukaan rendah ke permukaan yang tinggi dengan cara dipanaskan. Jenis pompa air yang digunakan adalah pulsajet air (water pulsejet).
Pompa air energi termal terdiri dari 4 (empat) komponen utama, (1) evaporator, (2) pemanas, (3) pendingin dan (4) tuning pipe (pipa osilasi). Variabel-variabel yang diukur pada pengujian pompa adalah temperatur suhu air awal (T0), temperatur sisi bawah evaporator (T1), temperatur sisi dibawah pemanas spirtus (T2), temperatur air di dalam gelas ukur (T3), temperatur udara sekitar (T4), V out dan t out pemompaan.. Variasi yang dilakukan pada pengujian pompa adalah ketinggian head 1,50 m dan 1,80 m, osilasi ⅜ inci dan ½ inci, variasi pendingin yaitu air. Hasil penelitian menunjukkan debit maksimum (Q) adalah 0,000007475 m³/s. Daya pompa maksimum (Wp) adalah 0,11 watt. Daya
spirtus maksimum (Wspirtus) adalah 61,16 watt. Efisiensi pompa maksimum
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Daniel Anggi Prasetyo
Nomor Mahasiswa : 065214051
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul : “Pompa Air Energi
Termal Menggunakan Evaporator 6 Pipa Paralel 135 cc Dengan Dua Pipa
Hisap”.
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
ataupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 19 Februari 2014
Yang menyatakan
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karuniaNya, sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. Tugas akhir ini adalah
sebagian persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 program studi Teknik
Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma.
Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Pompa Air
Energi Termal Menggunakan Evaporator 6 Pipa Paralel 135 cc Dengan Dua
Pipa Hisap” ini karena adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma.
2. Ir. PK. Purwadi, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin sekaligus
Dosen Pembimbing Akademik.
3. I Gusti Ketut Puja, S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing tugas akhir yang telah
memberikan bimbingan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Segenap Dosen di Jurusan Teknik Mesin, yang telah membimbing penulis
selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.
5. Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ijin untuk menggunakan fasilitas yang telah dipergunakan dalam
penelitian ini.
6. Keluarga dan teman-teman yang selalu memberi dorongan doa dan motivasi
ix
7. Serta semua pihak yang telah membantu atas terselesainya Tugas Akhir ini
serta yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam pembahasan masalah ini masih jauh dari
sempurna, maka penulis terbuka untuk menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun.
Semoga naskah ini berguna bagi mahasiswa Teknik Mesin dan pembaca
lainnya. Apabila ada kesalahan dalam penulisan naskah ini penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya. Terima Kasih.
Yogyakarta, 19 Februari 2014
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
TITLE PAGE ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
INTISARI ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii
KATA PENGANTAR ... viii
2.1 Penelitian Yang Pernah Dilakukan ... 5
2.2 Dasar Teori ... 6
xi
BAB III. METODE PENELITIAN ... 12
3.1 Deskripsi Alat ... 12
3.2 Prinsip Kerja Alat ... 14
3.3 Variabel Yang Divariasikan ... 15
3.4 Variabel Yang Diukur ... 18
3.5 Metode dan Langkah Pengambilan Data ... 19
3.6 Analisa Data ... 19
3.7 Peralatan Pendukung ... 20
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22
4.1 Data Penelitian ... 22
4.2 Perhitungan ... 26
4.2.1. Perhitungan Pompa ... 26
4.3 Pembahasan ... 28
BAB V. PENUTUP ... 33
5.1Kesimpulan ... 33
5.2Saran ... 34
DAFTAR PUSTAKA ... 35
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2.1 Pompa Air Energi Termal Jenis Pulsajet Air (Water Pulsejet)……6
Gambar 2.2.2 Pompa Air Energi Termal Jenis Fluidyn Pump...7
Gambar 2.2.3 Pompa Air Energi Termal Jenis Nifle Pump...7
Gambar 2.2.4 Pompa Air Energi Termal Jenis Fluidyn Pump…...……….…8
Gambar 2.2.5 Pompa Air Energi Termal Jenis Nifle Pump………...…...8
Gambar 2.2.6 Pompa Air Energi Termal Jenis Water Pulsejet…………...9
Gambar 2.2.7 Evaporator Pompa Air Energi Termal Jenis Water Pulsejet...10
Gambar 3.1.1 Skema Alat Penelitian………...12
Gambar 3.1.2 Detail Evaporator...13
Gambar 3.3.1 Variasi Ketinggian Head...16
Gambar 3.3.2 Variasi Diameter Selang Osilasi……….17
Gambar 3.3.3 Variasi Posisi Evaporator……...17
Gambar 3.4.1 Posisi Termokopel Pada Pompa……….18
Gambar 4.1 Hubungan Daya (Wp) dengan Debit (Q) pada variasi Head 1,5 m, Head 1,8 m dan Osilasi ½ inci...28
xiii
Gambar 4.3 Hubungan Efisiensi Pompa (η) dengan Debit (Q) pada variasi Head
1,5 m, Head 1,8 m dan Osilasi ½ inci...29
Gambar 4.4 Hubungan Efisiensi Pompa (η) dengan Debit (Q) pada variasi Head
1,5 m, Head 1,8 m dan Osilasi ⅜ inci...29
Gambar 4.5 Hubungan Debit (Q) dengan Osilasi pada variasi Head 1,5 m,
Osilasi ½ inci………..………...………….………30
Gambar 4.6 Hubungan Debit (Q) dengan Osilasi pada variasi Head 1,8 m,
Osilasi ½ inci………..………...………….………30
Gambar 4.7 Hubungan Debit (Q) dengan Osilasi pada variasi Head 1,5 m,
Osilasi ⅜ inci…………..………31
Gambar 4.8 Hubungan Debit (Q) dengan Osilasi pada variasi Head 1,8 m,
Osilasi ⅜ inci…………..………31
Gambar 4.9 Hubungan Debit (Q) dengan Osilasi pada variasi Head 1,5 m,
Osilasi ⅜ inci dan ½ inci…………..………..………32
Gambar 4.10 Hubungan Debit (Q) dengan Osilasi pada variasi Head 1,8 m,
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.1 Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dan
Osilasi ½ inci (percobaan ke-1)...22
Tabel 4.1.2 Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dan
Osilasi ½ inci (percobaan ke-2)...22
Tabel 4.1.3 Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dan
Osilasi ½ inci (percobaan ke-3) ...22
Tabel 4.1.4 Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dan
Osilasi ⅜ inci (percobaan ke-1) ...23
Tabel 4.1.5 Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dan
Osilasi ⅜ inci (percobaan ke-2) ...23
Tabel 4.1.6 Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dan
Osilasi ⅜ inci (percobaan ke-3) ...23
Tabel 4.1.7 Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m dan
Osilasi ½ inci (percobaan ke-1) ...23
Tabel 4.1.8 Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m dan
Osilasi ½ inci (percobaan ke-2) ...24
Tabel 4.1.9 Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m dan
xv
Tabel 4.1.10 Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m dan
Osilasi ⅜ inci (percobaan ke-1) ...24
Tabel 4.1.11 Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m dan
Osilasi ⅜ inci (percobaan ke-2) ...24
Tabel 4.1.12 Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m dan
Osilasi ⅜ inci (percobaan ke-3) ...25
Tabel 4.1.13 Data hasil Volume, Waktu, Debit, Daya Pompa dan Efisiensi
Pompa dengan Head 1,5 m dan Osilasi ½ inci...25
Tabel 4.1.14 Data hasil Volume, Waktu, Debit, Daya Pompa dan Efisiensi
Pompa dengan Head 1,5 m dan Osilasi ⅜ inci...25
Tabel 4.1.15 Data hasil Volume, Waktu, Debit, Daya Pompa dan Efisiensi
Pompa dengan Head 1,8 m dan Osilasi ½ inci...25
Tabel 4.1.16 Data hasil Volume, Waktu, Debit, Daya Pompa dan Efisiensi
Pompa dengan Head 1,8 m dan Osilasi ⅜ inci...26
Tabel 4.1.17 Daya pemompaan rata-rata (Wprata-rata)...26
BAB I
melimpah namun pada umumnya sumber air terletak lebih rendah dari tempat
air tersebut dipergunakan sehingga diperlukan pompa air untuk mengalirkan
air dari sumber ke tempat yang memerlukan.
Pompa air yang kita kenal pada umumnya digerakkan dengan energi
minyak bumi (dengan motor bakar) atau energi listrik (motor listrik). Tetapi
belum semua daerah di Indonesia terdapat jaringan listrik atau belum memiliki
sarana transportasi yang baik sehingga bahan bakar minyak tidak mudah
didapat, disamping itu efek dari hasil pembakaran bahan bakar minyak selalu
menimbulkan polusi udara dan pencemaran lingkungan yang dapat
menimbulkan global warming, oleh sebab itu energi terbarukan yang ramah
lingkungan menjadi alternatif lain yang sangat penting dalam mengatasi
masalah tersebut.
Untuk kondisi daerah seperti itu umumnya penyediaan air dilakukan
dengan tenaga manusia yaitu membawanya dengan ember, menimba atau
air dilakukan dengan tenaga manusia maka bukan hanya tenaga tetapi
waktu untuk melakukan kegiatan lain yang lebih produktif akan berkurang.
Alternatif lain adalah memanfaatkan sumber energi terbarukan untuk
memompa air, tergantung potensi yang ada di daerah tersebut. Maka
sumber-sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan untuk memompa air
adalah energi air, angin atau energi surya. Pemanfaatan energi surya untuk
memompa air dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan sel surya
atau menggunakan kolektor termal plat parabolik jenis tabung. Sel surya
masih merupakan teknologi yang tinggi dan mahal bagi masyarakat terutama
masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia sehingga penerapannya
sangat terbatas. Disisi lain kolektor termal plat parabolik jenis tabung
merupakan teknologi yang sederhana dan murah sehingga mempunyai
peluang dimanfaatkan masyarakat untuk memompa air. Informasi tentang
unjuk kerja kolektor termal untuk memompa air atau yang lebih sering disebut
pompa air energi surya termal di Indonesia belum banyak dijumpai sehingga
perlu dilakukan banyak penelitian untuk menjajagi kemungkinannya. Sebagai
simulasi pompa air energi surya termal, panas yang digunakan adalah panas
dari api.
1.2 Rumusan Masalah
Unjuk kerja pompa air energi termal tergantung pada lama waktu
penguapan fluida kerja dan lama waktu pengembunan uap. Waktu yang
mengumpulkan energi termal dan mengkonversikannya ke fluida kerja, juga
tergantung pada sifat-sifat dan jumlah awal fluida kerja dalam sistem. Pada
penelitian ini model pompa air energi termal yang digunakan yaitu dengan
evaporator 6 pipa paralel volume fluida kerja 135 cc, ketinggian head (1,5 m,
1,8 m dan 2 m), diameter selang osilasi (⅜ inci) dan (½ inci ). Diameter selang
osilasi bertujuan untuk mengetahui debit (Q), daya pompa (Wp), daya spirtus
(Wspirtus), efisiensi pompa (ηpompa), waktu pemompaan (tout) dan besarnya
volume keluaran yang dihasilkan (V).
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Membuat model pompa air energi termal jenis pulsajet air (water pulsejet)
menggunakan evaporator enam pipa paralel dengan volume 135 cc.
b. Mengetahui debit (Q), daya pompa (Wp), daya spirtus (Wspirtus), efisiensi
pompa (ηpompa), waktu pemompaan (tout) dan besarnya volume keluaran
yang dihasilkan (V).
c. Membandingkan kinerja selang osilasi ⅜ inci dengan selang osilasi ½ inci.
1.4 Batasan Masalah
Batasan-batasan yang di ambil pada penelitian ini adalah :
a. Pompa air energi termal menggunakan evaporator 6 pipa paralel 135 cc
dengan dua pipa hisap dan sumber panas menggunakan bahan bakar
b. Fluida kerja yang digunakan adalah air.
c. Ketinggian head pemompaan 1.5 m, 1.8 m.
d. Diameter selang osilasi ⅜ inci dan ½ inci.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu :
a. Menambah kepustakaan teknologi pompa air energi termal.
b. Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan untuk membuat
prototipe dan produk teknologi pompa air dengan energi termal yang dapat
diterima masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.
BAB II DASAR TEORI
2.1 Penelitian Yang Pernah Dilakukan
Penelitian pompa energi panas berbasis motor stirling dapat secara
efektif memompa air dengan variasi head antara 2 – 5 m (Mahkamov,
2003).
Penelitian pompa air energi panas oleh Smith menunjukkan bahwa
ukuran kondenser yang sesuai dapat meningkatkan daya output sampai 56
% (Smith, 2005).
Penelitian pompa air energi panas surya memperlihatkan bahwa waktu
pengembunan uap dipengaruhi oleh temperatur dan debit air pendingin
masuk kondensor (Sumathy et. al., 1995).
Penelitian secara teoritis pompa air energi panas surya dengan dua
macam fluida kerja, yaitu n-pentane dan ethyl ether memperlihatkan bahwa
efisiensi pompa dengan ethyl ether 17 % lebih tinggi dibanding n-pentane
untuk tinggi head 6 m (Wong, 2000).
Analisa termodinamika untuk memprediksi unjuk kerja pompa air
energi panas surya pada beberapa ketingian head memperlihatkan bahwa
jumlah siklus/ hari tergantung pada waktu pemanasan fluida kerja dan
waktu yang diperlukan untuk pengembunan uap. Waktu pemanasan
tergantung pada jumlah fluida awal dalam sistem. Waktu pengembunan
2.2 Dasar Teori
Pompa air energi termal umumnya adalah pompa air energi termal dengan
jenis pulsajet air (water pulsejet), pompa air energi termal dengan jenis
fluidyn pump dan pompa air energi termal dengan jenis nifte pump. Pada
penelitian ini dibuat pompa energi termal jenis pulsajet air (water pulsejet)
dengan menggunakan fluida kerja spirtus karena merupakan jenis pompa air
energi termal yang paling sederhana dibandingkan yang lain.
Untuk jenis-jenis pompa air dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Keterangan :
1. Fluida air
2. Sisi uap
3. Sisi panas
4. Sisi dingin
5. Tuning pipe
6. Katup hisap
7. Katup buang
Gambar 2.2.1 Pompa Air Energi Termal Jenis Pulsajet Air (Water
Keterangan :
Gambar 2.2.2 Pompa Air Energi Termal Jenis Fluidyn Pump
Keterangan :
Discharge Suction
Gambar 2.2.4 Pompa air energi termal jenis fluidyn pump
Discharge Suction
Gambar 2.2.6 Pompa air energi termal jenis water pulsejet
Keterangan pompa :
1. Tuning pipe 7. Selang keluaran
2. Kran osilasi 8. Evaporator
3. Gelas ukur 9. Pendingin
4. Tangki hisap 10. Kran pengisi fluida
5. Katup hisap satu arah 11. Rangka
Gambar 2.2.7 Evaporator pompa air energi termal jenis water pulsejet
2.3 Penerapan Rumus
Debit pemompaan yaitu jumlah volume yang dihasilkan tiap satuan waktu
(detik) dapat dihitung dengan persamaan:
t V
Q (2.1)
dengan:
V : volume air (m³)
t : waktu yang diperlukan (detik)
Daya pemompaan yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan:
Wp= ρ.g.Q.H
(2.2)
dengan:
ρ : massa jenis air (kg/m3)
Q : debit pemompaan (m3/s)
H : head pemompaan (m)
Daya spritus yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan :
kenaikan suhu (T3) dikurangi suhu air awal (T0 = 25ºC)
t : waktu yang diperlukan untuk pemanasan (detik)
Efisiensi pompa didefinisikan sebagai perbandingan antara daya
pemompaan yang dihasilkan selama waktu tertentu dengan besarnya daya
fluida yang dihasilkan . Efisiensi pompa dapat dihitung dengan persamaan :
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Deskripsi Alat
Adapun skema alat penelitian pompa air energi termal menggunakan
evaporator enam pipa paralel 135 cc dengan dua pipa hisap dapat dilihat
pada Gambar 3.1.1.
Keterangan pompa :
1. Evaporator 7. Katup hisap satu arah
2. Kotak Pemanas (spirtus) 8. Tangki air hisap
3. Corong Air Keluaran 9. Selang Osilasi ½ inci
4. Gelas ukur 10. Selang Osilasi ⅜ inci
5. Selang air keluaran 11. Kran Osilasi
6. Katup buang satu arah 12. Kerangka
Evaporator :
Bahan : Pipa Tembaga
Pompa termal pada penelitian ini terdiri dari 5 komponen utama yaitu:
1. Enam buah evaporator menggunakan bahan dari pipa tembaga dengan
panjang masing-masing 79 cm sebagai bagian yang dipanasi.
2. Kotak pemanas/pembakar dengan bahan bakar spirtus.
3. Pendingin menggunakan air dari kondensor (thermosifon).
4. Pompa termal evaporator paralel ini dilengkapi dua katup satu arah
pada sisi masuk dan sisi keluar.
5. Tuning pipe atau pipa osilasi dengan diameter ⅜ inci dan ½ inci.
3.2 Prinsip Kerja Alat
Prisip kerja pompa dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pompa air yang digunakan adalah pompa air jenis pulsajet (water pulsejet
pump). Kondensor yang digunakan berbentuk pipa pvc. Pada penelitian ini
menggunakan satu macam pendingin sebagai pendingin kondenser
digunakan air dalam tangki yang dihubungkan ke kondenser dengan pipa
evaporator. Tangki diletakkan lebih tinggi dari kondenser agar air pendingin
dapat bersirkulasi secara alami.
Evaporator dan sistem yang berisi air mula mula dipanaskan dengan
pemanas bahan bakar spirtus. Evaporator berfungsi untuk menguapkan
fluida kerja air sehingga terjadi osilasi. Pada saat menerima uap bertekanan
yang cukup air dalam sistem terdorong keluar melalui saluran buang,
kemudian uap mengalami pengembunan. Pengembunan uap ini
vakum) sehingga air dari sumber masuk atau terhisap mengisi sistem, dan
proses langkah tekan pompa akan terjadi kembali, karena uap yang baru dari
evaporator masuk ke dalam pompa. Setiap satu langkah tekan pompa
(karena uap bertekanan masuk pompa) dan satu langkah hisap (karena uap
mengembun karena pendinginan) disebut satu siklus namun siklus ini
berlangsung cepat. Pompa dilengkapi dengan dua katup satu arah
masing-masing pada sisi hisap dan sisi tekan. Fungsi katup adalah agar pada langkah
tekan air mengalir ke tujuan dan tidak kembali ke sumber.
3.3 Variabel Yang Divariasikan
Variabel yang divariasikan dalam pengujian yaitu:
1. Variasi ketinggian head yaitu 1,5 m, 1,8 m.
2. Variasi diameter selang osilasi yaitu ⅜ inci dan ½ inci.
Berikut ini adalah skema gambar variabel yang divariasikan :
Gambar 3.3.2 Variasi Diameter Selang Osilasi
3.4 Variabel Yang Diukur
Variabel-variabel yang diukur yaitu temperatur suhu air awal (T0),
temperatur sisi bawah pemanas spirtus (T1), temperatur sisi atas evaporator
(T2), temperatur air di dalam gelas ukur (T3), temperatur udara sekitar atau
lingkungan (T4). Debit (Q), daya pompa (Wp), efisiensi pompa (ηpompa) dan
daya spirtus (Wspirtus).
3.5 Metode dan Langkah Pengambilan Data
Metode pengumpulan data yaitu cara-cara memperoleh data. Metode yang
digunakan untuk mengumpulkan data yaitu menggunakan metode langsung.
Penulis mengumpulkan data dengan menguji langsung alat yang telah
dibuat.
Langkah – langkah pengambilan data pompa :
1. Alat diatur pada ketinggian head 1,5 m, 1,8 m.
2. Mengatur penggantian diameter selang osilasi yang akan dipakai.
3. Mengatur penggantian jumlah volume spirtus (volume spirtus
masing-masing 100 cc)
4. Mengisi fluida kerja evaporator dan sistem.
5. Memasang termokopel dan alat ukur yang digunakan.
6. Mengisi bahan bakar spirtus.
7. Mulai penyalaan pemanas evaporator.
8. Mencatat suhu T0, T1, T2, T3, T4, waktu yang diperlukan (t) dan
volume air yang dihasilkan pompa (V).
9. Pengambilan data dilakukan sebanyak 3 data tiap 3 menit.
10.Ulangi no 1 – 8 pada variasi yang selanjutnya.
3.6 Analisa Data
Data yang diambil dan dihitung dalam penelitian pompa yaitu : temperatur
suhu air awal (T0), temperatur sisi bawah pemanas spirtus (T1), temperatur
temperatur udara sekitar (T4), volume output air (V) dan waktu pemompaan
(t) untuk menghitung debit aliran air (Q) pada variasi tertentu. Tinggi head
(H) dan hasil perhitungan debit aliran (Q) untuk menghitung daya pompa
(Wp) dan efisiensi pompa (ηpompa).
Analisa akan lebih mudah dilakukan dengan membuat grafik hubungan :
waktu dengan daya pemompaan dan efisiensi pompa.
3.7 Peralatan Pendukung
Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah :
a. Solar Meter
Alat ini berfungsi untuk melihat radiasi surya yang datang dalam W/m2.
b. Stopwatch
Alat ini digunakan untuk mengukur waktu air mengalir.
c. Gelas Ukur
Gelas ukur dipakai untuk mengukur banyaknya air yang keluar dari
pompa air setelah jangka waktu tertentu.
d. Ember
Ember digunakan untuk menampung air yang akan dihisap. Air didalam
ember ini juga dijaga ketinggiannya agar sama dari waktu ke waktu
dengan cara diisi secara terus menerus.
e. Thermo Logger
Alat ini digunakan untuk mengukur suhu pada kolektor, dan suhu air
f. Adaptor
Alat ini digunakan untuk merubah arus AC menjadi arus DC. Adaptor
yang digunakan memiliki tegangan 12 Volt.
g. Termokopel
Digunakan untuk mendeteksi suhu dan menghubungkan ke display.
h. Kerangka
Kerangka digunakan sebagai tempat dimana pompa dipasang dan juga
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Pada pengambilan data penelitian ini diperoleh data pompa sebagai berikut :
Tabel 4.1.4 Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dan
Osilasi ⅜ inci (percobaan ke-2).
Waktu (menit) T1 (°C) T2 (°C) T3 (°C) T4 (°C) Volume (ml)
Osilasi ⅜ inci (percobaan ke-3).
Tabel 4.1.8 Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m dan
Osilasi ⅜ inci (percobaan ke-2).
Tabel 4.1.12 Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m dan
Osilasi ⅜ inci (percobaan ke-3).
Waktu (menit) T1 (°C) T2 (°C) T3 (°C) T4 (°C) Volume (ml) Pompa dengan Head 1,5 m dan Osilasi ½ inci
Volume Waktu Debit Daya pompa Efisiensi pompa
(V) (t) (Q) (Wp) (ηpompa)
Volume Waktu Debit Daya pompa Efisiensi pompa
(V) (t) (Q) (Wp) (ηpompa)
4420 605 438,06 0,11 0,31 4480 612 439,22 0,11 0,26 4530 606 448,51 0,11 0,24
Tabel 4.1.15 Data hasil Volume, Waktu, Debit, Daya Pompa dan Efisiensi Pompa dengan Head 1,8 m dan Osilasi ½ inci
Volume Waktu Debit Daya pompa Efisiensi pompa
(V) (t) (Q) (Wp) (ηpompa)
Tabel 4.1.16 Data hasil Volume, Waktu, Debit, Daya Pompa dan Efisiensi Pompa dengan Head 1,8 m dan Osilasi ⅜ inci
Volume Waktu Debit Daya pompa Efisiensi pompa
(V) (t) (Q) (Wp) (ηpompa)
1151 615 113,40 0,03 0,06 1770 605 175,60 0,05 0,10 2110 612 206,86 0,06 0,11
Tabel 4.1.17 Daya pemompaan rata-rata (Wp rata-rata)
Head 1,5 m
Berikut ini adalah contoh perhitungan pada pengambilan data Tabel 4.2.1,
head 1,5 m dan osilasi ½ inci dengan variasi bukaan kran terbuka penuh :
Perhitungan nilai Q ( debit ), dimana besarnya volume keluaran sebesar 2930
ml (0,00293 m3) , dan waktu yang diperlukan selama 10,09 menit (605 detik),
sehingga debit yang dihasilkan :
s
Daya pemompaan (Wp) yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan:
kg m
m s
m s
m
Wp 1000 / 3 .9,8 / 2 .0,00000484 3/ .1,5
Daya spirtus (Wspirtus) yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan :
Efisiensi pompa (ηpompa) dapat dihitung dengan persamaan :
ηpompa =
Untuk perhitungan selanjutnya terdapat dalam tabel berikut :
Tabel 4.2.1 Perhitungan Pompa Variasi Ketinggian Head
4.3 Pembahasan
Gambar 4.1 dan 4.2 merupakan grafik hubungan antara daya pemompaan
terhadap debit pada variasi head 1,5 m dan 1,8 m dengan osilasi ½ inci dan ⅜
inci. Dari gambar tersebut untuk head 1,5 m tidak terjadi peningkatan daya
pemompaan yang signifikan. Sedangkan untuk head 1,8 m terjadi peningkatan
daya pemompaan yang signifikan. Daya pemompaan terbesar yang dihasilkan
adalah 0,11 watt terdapat pada variasi ketinggian head 1,5 m dengan osilasi ⅜
inci.
Gambar 4.1 Hubungan Daya (Wp) dengan Debit (Q) pada variasi Head 1,5 m, Head 1,8 m dan Osilasi ½ inci.
Gambar 4.3 dan 4.4 merupakan grafik hubungan antara efisiensi pemompaan
terhadap debit pada variasi head 1,5 m dan 1,8 m dengan osilasi ½ inci dan ⅜
inci. Dari gambar tersebut untuk head 1,5 m dan head 1,8 m dengan osilasi ½
inci tidak terjadi peningkatan efisiensi pemompaan yang signifikan. Sedangkan
untuk head 1,5 m dan 1,8 m dengan osilasi ⅜ inci terjadi peningkatan daya
pemompaan yang signifikan. Efisiensi pemompaan terbesar yang dihasilkan
adalah 0,31 % terdapat pada variasi ketinggian head 1,5 m dengan osilasi ⅜
inci.
Gambar 4.3 Hubungan Efisiensi Pompa (η) dengan Debit (Q) pada variasi Head 1,5 m, Head 1,8 m dan Osilasi ½ inci.
Gambar 4.5 dan 4.6 merupakan grafik hubungan antara debit terhadap osilasi
pada variasi head 1,5 m dan 1,8 m dengan osilasi ½ inci. Dari gambar tersebut
untuk head 1,5 m tidak terjadi peningkatan debit yang signifikan. Sedangkan
untuk head 1,8 m terjadi peningkatan debit yang signifikan. Debit terbesar yang
dihasilkan adalah 0,000004843 m3/s terdapat pada variasi ketinggian head 1,5
m dengan osilasi ½ inci.
Gambar 4.5 Hubungan Debit (Q) dengan Osilasi pada variasi Head 1,5 m, dan Osilasi ½ inci.
Gambar 4.7 dan 4.8 merupakan grafik hubungan antara debit terhadap osilasi
pada variasi head 1,5 m dan 1,8 m dengan osilasi ⅜ inci. Dari gambar tersebut
untuk head 1,5 m tidak terjadi peningkatan debit yang signifikan. Sedangkan
untuk head 1,8 m terjadi peningkatan debit yang signifikan. Debit terbesar yang
dihasilkan adalah 0,000007475 m3/s terdapat pada variasi ketinggian head 1,5
m dengan osilasi ⅜ inci.
Gambar 4.7 Hubungan Debit (Q) dengan Osilasi pada variasi Head 1,5 m, dan Osilasi ⅜ inci.
Gambar 4.9 dan 4.10 merupakan grafik hubungan antara debit terhadap
osilasi pada variasi head 1,5 m dan 1,8 m dengan osilasi ⅜ inci dan ½ inci.
Dari gambar tersebut untuk head 1,5 m dan head 1,8 m debit yang
dihasilkan dengan osilasi ⅜ inci lebih besar dibandingkan dengan osilasi ½
inci. Debit terbesar yang dihasilkan adalah 0,000007475 m3/s terdapat pada
variasi ketinggian head 1,5 m dengan osilasi ⅜ inci.
Gambar 4.9 Hubungan Debit (Q) dengan Osilasi pada variasi Head 1,5 m,
Osilasi ⅜ inci dan ½ inci.
Gambar 4.10 Hubungan Debit (Q) dengan Osilasi pada variasi Head 1,8 m,
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Membuat model pompa air energi termal jenis pulsajet air (water
Efisiensi pompa (ηpompa) maksimum yang diperoleh adalah 0,31 %
terdapat pada variasi head 1,5 m dengan selang osilasi ⅜ inci.
Waktu pemompaan (t) maksimum yang diperoleh adalah 615 detik
terdapat pada variasi head 1,8 m dengan selang osilasi ⅜ inci.
Besarnya volume air (V) maksimum yang dihasilkan adalah 4530
ml (0,00453 m3) terdapat pada variasi head 1,5 m dengan selang
osilasi ⅜ inci.
3. Ukuran diameter selang osilasi dan ketinggian head sangat
berpengaruh terhadap kinerja pompa, dalam penelitian ini ukuran
efektif dibandingkan dengan selang osilasi ½ inci dan ketinggian
head 1,8 m.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah :
1. Periksa dan pastikan tidak ada kebocoran pada pompa maupun
sambungan pada selang agar tidak mempengaruhi kerja sistem.
2. Kurangi belokan atau pengecilan penampang pada sistem pompa,
agar pompa memiliki kinerja yang baik.
3. Pastikan posisi katup hisap dan katup buang vertikal searah keatas
dan pastikan posisi katup tidak miring karena akan memungkinkan
terjadinya kebocoran pada katup tersebut.
4. Dalam pengisian sistem pompa dengan fluida kerja khususnya
pada bagian evaporator harus terisi sempurna tanpa ada udara yang
terjebak di dalamnya, agar pompa memiliki kinerja yang baik.
5. Usahakan selang osilasi dibuat tinggi agar pada saat pompa mulai
bekerja fluida dalam selang tidak keluar karena akan
DAFTAR PUSTAKA
Mahkamov, K.; Djumanov, D., Thermal Water Pumps On The Basis Of Fluid
Piston Solar Stirling Engine. 1st International Energy Conversion
Engineering Conference, 17-21 August 2003, Portsmouth, Virginia.
Smith, Thomas. C. B, (2005), Asymmetric Heat Transfer In Vapour Cycle
Liquid-Piston Engines . Pages 1-3.
Sumathy, K.; Venkatesh, A.; Sriramulu, V., (1995). The importance of the
condenser in a solar water pump, Energy Conversion and Management,
Volume 36, Issue 12, December 1995, Pages 1167-1173.
Wong, Y.W.; Sumathy, K., (2000). Performance of a solar water pump with
n-pentane and ethyl ether as working fluids, Energy Conversion and
Management, Volume 41, Issue 9, 1 June 2000, Pages 915-927.
Wong, Y.W.; Sumathy, K., (2001). Thermodynamic analysis and optimization of
a solar thermal water pump, Applied Thermal Engineering, Volume 21,
Gambar 1. Evaporator Gambar 2. Thermo logger
Gambar 5. Katup hisap Gambar 6. Adaptor