1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Stres merupakan respon tubuh sifatnya nonspesifik terhadap beban yang merupakan respon fisiologis, psikologis perilaku dari manusia yang mencoba untuk mengadaptasi dan mengatur baik tekanan internal dan eksternal (stresor). Orang-orang moderen banyak timbul stres setiap harinya, satu pihak stres merupakan bagian penting dari hidup kita, dalam memberikan semangat untuk bekerja, hidup, dan berkembang. Sebaliknya, stres juga merupakan sebab dari sekian banyak masalah-masalah sosial, medis, dan ekonomi. Stres juga dapat mempengaruhi sistem hormonal di dalam tubuh (Pinel, 2009).
Salah satu sistem hormonal di dalam tubuh yang dipengaruhi oleh stres adalah Hipotalamus-pituitary-ovarian-axis. HPO axis merupakan sistem hormonal yang mengatur pematangan folikel, ovulasi dan siklus menstruasi. Jika HPO axis dan hormon lainnya terganggu dapat mempengaruhi keteraturan siklus menstruasi. Apabila seseorang tidak dapat mengatasi stres dengan baik maka akan muncul gangguan badani, gangguan perilaku yang tidak sehat ataupun gangguan jiwa (Sarwono, 2008).
Tanda seorang perempuan memasuki masa remaja yaitu menstruasi, pada masa remaja di mana ketegangan emosi meningkat akibat perubahan fisik dan kelenjar yang menyebabkan remaja sangat sensitif terhadap harapan-harapan baru, mudah mengalami gangguan, baik berupa gangguan pikiran, perasaan maupun gangguan perilaku (Pinanti, 2012).
berk
kisar antara menstruasi
ziad, 2008). Menuru agian besar
aporkan hai g tidak ter tur adalah G salah haid un 17,4% d nopause. Ma un cukup ba
Adapun mpunyai sik suntik yan % menyata nopause. Ku m, myom d is kegugura esar 5,1 %.
Allah SW nerangkan te
menjadi ten
Yaitu) oran
ngan meng
ti menjadi t
21-35 ha atur dalam Gorontalo (2
tidak teratu dan 50-54 asalah haid anyak yaitu n alasan ya klus tidak te
g menyeba akan karen urang dari 0 dan sakit la an. Yang m
WT juga be entang penti ntram :
ng-orang ya
gingat Allah
tentram”
ari dan ha
ngan lama
Riset Kese n) perempu dan 13,7 % m 1 tahun t
23,3%) dan ur sudah m
tahun 17,1 d tidak terat sebesar 16,4 ang dikemu
eratur antar abkan siklus
na menjela 0,5% melapo
ainnya, sert menjawab lai
erfirman dal ingnya kese
ang berima
h. Ingatlah,
anya 10-15 menstruasi
ehasatan Da uan di Indo % mengal terakhir. Pe n terendah d mulai banya 1% kemung tur pada us 4 %. ukakan pere
a lain karen s haid menj ang menop orkan karen ta 2,8% ka innya seper
lam Q.S Ar
ehatan jiwa
an dan hat
, hanya de
5% yang m i 3-5 hari, a
asar (Rikesd onesia beru
ami masal ersentase ter di Sulawesi ak terjadi p gkinan terka sia 17-29 ta
empuan 10 na masalah njadi tidak t
pause dan na sakit sep arena hamil rti stres dan
-Ra’ad ayat melalui me
ti mereka m
engan meng
memiliki s ada yang 7-8
das) tahun 2 sia 10-59 t lah siklus rtinggi haid
Tenggara 8 pada usia 4 ait dengan ahun serta 3
0-59 tahun KB 5,1% se teratur. Ter
yang s perti kanker l atau nifas n banyak pi
t 8 yang engingat-Ny
menjadi ten
gingat Alla 2 eperti rdapat sudah leher s atau
ikiran
ya
ntram
3
Dari latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui apakah ada
hubungan antara tingkat stres dengan keteraturan siklus menstruasi pada siswi kelas XII DI SMK Batik 1 Surakarta. Peneliti ingin mengambil sampel pada sekolah tersebut karena berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah dilaksanakan, di dapatkan jumlah populasi siswi lebih banyak di banding siswa, dikarenakan subyek dalam penelitian ini di khususkan pada siswi maka peneliti memilih untuk melakukan penelitian di SMK
Batik 1 Surakarta. Kemudian peneliti memilih kelas XII karena telah memenuhi usia reproduksi dan kebanyakan mengalami gangguan psikis menjelang ujian.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu “apakah terdapat hubungan antara tingkat stres dengan keteraturan siklus menstruasi pada remaja kelas XII di SMK Batik 1 Surakarta?"
C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan keteraturan siklus menstruasi pada remaja kelas XII di SMK Batik 1 Surakarta.
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat teoritis
Memberi sumbangan ilmu pengetahuan tentang hubungan tingkat stres dengan keteraturan siklus menstruasi. Penelitian ini memberikan bukti-bukti empiris kepada teori biologi dan mekanisme fisiologi yang menerangkan tentang hubungan tingkat stres dengan siklus menstruasi.
4
2. Manfaat Praktis