• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKANMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR DI KELAS VIII SMP N.1 SEI KANAN T.A. 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKANMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR DI KELAS VIII SMP N.1 SEI KANAN T.A. 2014/2015."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE THINK PAIR SHARE DAN TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

DI KELAS VIII SMP NEGERI1 SEI KANAN T.A. 2014/2015

Oleh : Aisyah Hutasuhut

NIM 4103311004 Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah, rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi yang berjudul ” Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dan Tipe Group Investigation pada Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015” ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Asmin, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan pada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si., Bapak Drs. Syafari, M.Pd, dan Bapak Drs. Togi, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Zul Amry, M.Si selaku ketua Prodi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku sekretaris jurusan Pendidikan Matematika, dan seluruh staf pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis.

(4)

S.Pd selaku Kepala SMP Negeri 1 Sei Kanan dan Ibu Laila Fitry, S.Pd selaku guru bidang studi matematika di SMP Negeri 1 Sei Kanan yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Julham Sahmulia ,S.Pd yang telah banyak membantu, dan sahabat-sahabat terbaik penulis Desi Ratnasari, Meida Hasda Hsb, Utari Mustika, Runi Tri Sulistyowati, Cindy Novalia Silitonga, Andreas Sembiring, Solahuddin Al’ ayyubi Dalimunthe, Dedi Aprinaldi, Ade Irwansah Nst, Diniatul Hidayani Sipahutar, Nurul Indah Pratiwi, Nurul Amalia, Indri Prima Dewi, Sadam Azhar Pasaribu, S.Si, Indra Gandi Gultom, S.Pd, dan teman-teman seperjuangan, Siti Khadijah, Yuli Ragelia, Novita Sembiring, Lita Yustina Butar-butar, beserta teman-teman lainnya di jurusan matematika khususnya kelas Eks’10 Matematika, Dik C’10 Matematika dan Eks’09 matematika yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini, beserta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut memberi semangat dan bantuan kepada penulis. Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, 2014

Penulis,

(5)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARDENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

DAN TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUKALJABAR

DI KELAS VIII SMP N.1 SEI KANAN T.A.2014/2015

AISYAH HUTASUHUT (4103311004) ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan tipe GI pada materi operasi hitung bentuk aljabar di kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015 yang terdiri dari 6 kelas.Dari 6 kelas dipilih 2 kelas secara acak yaitu kelas VIII3 sebanyak 33 siswa sebagai kelas eksperimen I dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dan kelas VIII5sebanyak 34 siswa sebagai kelas eksperimen II dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation), dimana kedua kelas ini yang dijadikan sampel dalam penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda yaitu untuk melihat hasil belajar siswa. Sebelum tes ini ditetapkan sebagai alat pengumpul data, terlebih dahulu diujicobakan kepada siswa kelas VIII4 untuk melihat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal.

Dari analisa data didapat nilai rata-rata hasil pre-test kelas eksperimen I sebesar 3,878 dan nilai rata-rata hasil pre-test kelas eksperimen II sebesar 4. Dari hasil analisis data pre-test kelas eksperimen I diperoleh L0 (0,1533) < Ltabel (0,1542), dan data pre-test kelas eksperimen II diperoleh L0 (0,1410) < Ltabel (0,1519). Sehingga disimpulkan data pre-test kedua kelas berdistribusi normal. Dari uji homogenitas data pre-test tidak terdapat perbedaan kedua varians atau kedua sampel homogen, dimana Fhitung< Ftabel(1,0404 < 1,9686).

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Persetujuan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Diagram ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Hasil Belajar 9

2.1.3. Pembelajaran Matematika 10

2.1.4. Model Pembelajaran 12

2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif 13

2.1.6. Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 19

2.1.7. Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation 21

2.2. Materi operasi hitung aljabar 24

2.2.1. Suku pada bentuk aljabar 25

2.2.1.1.Suku tunggal dan suku banyak 25

2.2.1.2.Suku sejenis 26

2.2.1.3.Suku tidak sejenis 26

2.2.2. Penjumlahan bentuk aljabar 27

2.2.3. Pengurangan bentuk aljabar 28

2.2.4. Perkalian bentuk aljabar 29

2.2.5. Pembagian bentuk aljabar 32

2.2.5.1.Pembagian suku sejenis bentuk aljabar 32

2.2.5.2.Pembagian suku tidak sejenis suku aljabar 33

2.2.6. Perpangkatan bentuk aljabar 35

(7)

vii

2.4. Hipotesis 41

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 42

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 42

3.2.1. Populasi 42

3.2.2. Sampel 42

3.3. Variabel Penelitian 43

3.4. Definisi Operasional 44

3.5. Jenis dan Desain Penelitian 45

3.6. Prosedur Penelitian 45

3.7. Instrumen Penelitian 47

3.7.1. Validitas instrumen 47

3.7.2. Reliabilitas Tes 48

3.7.3. Tingkat Kesukaran Tes 50

3.7.4. Daya Pembeda Tes 51

3.7.5 Kisi-kisi tes 52

3.8. Teknik Analisis Data 54

3.8.1. Menghitung Rata-Rata Skor 54

3.8.2. Menghitung Standart Deviasi 54

3.8.3. Uji Normalitas 54

3.8.4. Uji Homogenitas 55

3.8.5. Uji Hipotesis 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 58

4.1.1. Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 58 4.1.2. Nilai Post-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 59

4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 62

4.2.1. Uji Normalitas Data 62

4.2.2. Uji Homogenitas Data 63

4.2.3. Pengujian Hipotesis 64

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 69

5.2. Saran 69

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif 17 Tabel 2.2. Pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan akademik 18

Tabel 3.1. Desain penelitian 45

Tabel 3.2 Klasifikasi Validitas Soal 47 Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal 49 Tabel 3.4. Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal 49 Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal 50

Tabel 3.6 Tabel Kisi-Kisi Pre-Test 51

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP 1 (TPS) 72

Lampiran 2. RPP 2 (TPS) 76

Lampiran 3. RPP 1 (GI) 80

Lampiran 4. RPP 2 (GI) 84

Lampiran 5. Lembar Kegiatan Siswa ( LKS 1) 88

Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa (LKS II) 94

Lampiran 7. Kunci Jawaban LkS (I) 100

Lampiran 8. Kunci Jawaban LKS (II) 102

Lampiran 9. Kisi-Kisi Pre-Test 103

Lampiran 10. Kisi-Kisi Post-Test 105

Lampiran 11. Pre-Test 106

Lampiran 12. Kunci jawaban Pre-test 107

Lampiran 13. Post-test 108

Lampiran 14. Kunci jawaban Post test 109

Lampiran 15. Lembar jawaban pretest dan posttes 110

Lampiran 16. Soal uji coba pretest dan posttest 111

Lampiran 17. Perhitungan validasi tes 115

Lampiran 18. Perhitungan reliabilitas tes 118

Lampiran 19. Perhitungan tingkat kesukaran tes 120

Lampiran 20. Perhitungan daya pembeda tes 122

Lampiran 21. Data pretest dan posttest kelas eksperimen 1 125

Lampiran 22. Data pretest dan posttest kelas eksperimen 2 126

Lampiran 23. Perhitungan rata-rata,varians,dan simpangan baku 127

pretest dan posttest

Lampiran 24. Perhitungan uji normalitas 131

Lampiran 25. Perhitungan uji homogenitas 135

Lampiran 26. Perhitungan uji hipotesis 138

(10)

1

Pendidikan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi kemajuan suatu bangsa. Untuk mencapai kemajuan harus ada upaya yang sungguh-sungguh baik dari lembaga resmi pemerintah atau masyarakat pada umumnya. Dengan kerja sama yang baik maka akan tercipta kemajuan yang diharapkan.

Pembangunan Nasional di bidang pendidikan adalah upaya pemerintah dalam mencerdaskan bangsa dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, mewujudkan masyarakat yang maju dan makmur yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan (2) untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Namun demikian, untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut tidak semudah yang dibayangkan, berbagai upaya harus dilakukan untuk mewujudkannya.

Di dalam dunia pendidikan , matematika memegang peranan yang cukup penting. Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

(11)

2

Mengingat besarnya peranan matematika, maka tak heran jika pelajaran matematika diberikan pada setiap jenjang mulai dari prasekolah (TK), SD, SLTP, SLTA, sampai pada perguruan tinggi. Bahkan matematika dijadikan salah satu tolak ukur kelulusan siswa melalui diujikannya matematika dalam ujian nasional.

Ada banyak alasan tentang pentingnya matematika. Sebagaimana menurut Cornellius (dalam Abdurrahman, 2009:253) mengemukakan:

Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berfikir yang jelas (2) sarana untuk pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Sejalan dengan pendapat tersebut, Cokrof (dalam Abdurrahman,2009:253) juga mengatakan bahwa:

Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) Selalu digunakan dalam segi kehidupan; (2) Semua bidang studi memerlukan ketrampilan matematika yang sesuai; (3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; (4) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan (6) Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.

Besarnya peranan matematika tersebut menuntut siswa harus mampu menguasai pelajaran matematika. Namun tingginya tuntutan untuk menguasai matematika tidak berbanding lurus dengan hasil belajar matematika siswa. Kenyataan yang ada menunjukkan hasil belajar siswa pada bidang studi matematika kurang menggembirakan.

Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika ini adalah banyak siswa yang menganggap matematika sulit dipelajari, seperti yang dikemukakan oleh Abdurrahman (2009:252): “Dari berbagai bidang studi yang diajar disekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar”.

(12)

tradisional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung Teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif”.

Senada dengan hal di atas, dari hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru bidang studi matematika SMP Negeri 1 Sei Kanan yaitu Laila Fitry, diperoleh keterangan bahwa kegiatan pembelajaran matematika selama ini masih bersifatteacher oriented. Sekitar 70% kegiatan pembelajaran masih terpusat pada guru. Guru lebih banyak menjelaskan, dan memberikan informasi tentang konsep-konsep yang akan dibahas. Menurut beliau, hal itu dikarenakan kemampuan dasar matematika yang dimiliki anak masih rendah. Model pembelajaran yang bersifat teacher oriented ini juga terjadi saat pembelajaran materi operasi hitung aljabar. Beliau juga menambahkan bahwa materi operasi hitung aljabar merupakan materi yang dianggap siswa cukup sulit hal tersebut dilihat dari hasil ulangan harian siswa.

Selain model pembelajaran teacher oriented yang biasa digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar juga sering ditemukan siswa yang tidak mau bertanya kepada guru, walaupun sebenarnya siswa tersebut belum paham pada materi yang diajarkan guru. Untuk itu guru perlu menciptakan suasana belajar di mana siswa mendapatkan kesempatan berinteraksi satu sama lain. Salah satu usaha guru untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat sehingga proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan kondusif.

Salah satu model pembelajaran yang berkembang saat ini adalah pembelajaran kooperatif, model pembelajaran yang dapat melibatan siswa secara aktif. Hal ini sesuai dengan pendapat Isjoni (2009:15-16) yang menyatakan bahwa “Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dapat diterapkan untuk memotivasi siswa berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling memberikan pendapat”.

(13)

4

memahami materi pelajaran. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Slavin (dalam Isjoni, 2009:15): “Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen”.

Menurut Eggen dan Kauchak (dalam Trianto 2011:56) menyebutkan bahwa:

Dalam belajar kooperatif, siswa belajar bersama sebagai suatu tim untuk menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama”. Dalam kooperatif learning, siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

Ada beberapa tipe pembelajaran kooperatif , diantaranya adalah model kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dan tipe Group Investigation. Model pembelajaran TPS (Think Pair Share) adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Pertama kali dikembangkan oleh Frang Lyman dan koleganya di Universitas Maryland sesuai yang dikutif Arends (1997), menyatakan bahwa think- pair- share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. “Dengan asusmsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam think pair share dapat member siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu”.(Dalam Trianto 2009:81)

(14)

Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas XI MAN 2 Metro .

Berbeda dengan TPS (Think Pair Share), model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan pendekatan yang memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit daripada pendekatan yang lebih berpusat pada guru. Pendekatan ini juga memerlukan mengajar siswa keterampilan komunikasi dan proses kelompok yang baik. Dalam implementasi tipe investigasi kelompok guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 siswa yang heterogen. Kelompok disini dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih. Selanjutnya ia menyiapkan dan mempersentasekan laporannya kepada seluruh kelas.

Sembiring (2011), melaporkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Group Investigation(GI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ada juga Endah Rahayu Ningsih (2010) dalam penelitiannya yang berjudul ”upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika melalui metode pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) pada siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 2 Pekalongan tahun pelajaran 2010/2011, menjelaskan bahwa setelah dilakukan penelitian didapatkan kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII 1 SMP Negeri 2 Pekalongan.

Terlihat perbedaan proses pembentukan kelompok antar kedua tipe pembelajaran kooperatif tersebut, hal itu juga akan membedakan peningkatan hasil belajar di kedua kelas eksperimen yang akan diteliti nantinya.

(15)

6

investigation pada materi operasi hitung aljabar di kelas VIII SMP negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah peneletian ini adalah:

1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP negeri 1 Sei Kanan pada materi operasi hitung aljabar, diketahui dari hasil ulangan harian siswa dan wawancara langsung dengan guru matematika di sekolah tersebut.

2. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan oleh siswa kelas VIII SMP negeri 1 Sei Kanan, hal tersebut diketahui dari siswa yang tidak mau bertanya kepada guru walaupun sebenarnya siswa tersebut belum paham pada materi yang diajarkan guru.

3. Kegiatan pembelajaran yang masih berpusat kepada guru.

4. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation belum pernah diterapkan sebelumnya disekolah tersebut, hal ini diketahui dari hasil wawancara langsung dengan guru yang bersangkutan.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan dan keterbatasan waktu, penelitian ini hanya dibatasi dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-sharedan model pembelajaran kooperatif group investigationserta perbedaannya terhadap hasil belajar siswa pada materi operasi hitung aljabar di kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015.

1.4. Rumusan Masalah

(16)

siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dengan tipe group investigation pada materi operasi hitung aljabar di kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dengan tipe group investigation pada materi operasi hitung aljabar di kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah: 1. Bagi Siswa

- Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar. - Meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika,

khususnya pada materi operasi hitung aljabar. - Meningkatkan minat belajar matematika siswa. - Meningkatkan hasil belajar matematika siswa. 2. Bagi guru

Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan model pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam perbaikan pengajaran matematika di SMP Negeri 1 Sei Kanan. 4. Bagi peneliti lain

(17)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis data hasil belajar (post-test) kedua kelas sampel, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dengan tipe Group Investigation pada materi operasi hitung bentuk aljabar di kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share lebih baik digunakan daripada model pembelajaran tipe Group Investigation pada materi operasi hitung bentuk aljabar di kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan adalah :

1. Kepada guru matematika dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share sebagai salah satu alternatif dalam memilih model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Kepada guru matematika yang ingin menerapkan model pembelajaran

kooperatif sebaiknya dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono., (2009), Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Adinawan, M., Cholik., dan Sugijono, (2007),Matematika Untuk SMP Kelas VIII 2A Semester 1, Erlangga, Jakarta.

Agus, Nuniek Avianti., (2007), Mudah Belajar Matematika untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah 2, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Ambarita, J., (2005), Strategi Belajar Mengajar Matematika, FMIPA UNIMED, Medan.

Arikunto, Suharsimi., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, Suharmisi., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi IV, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Armanto, Dian., (2009), Matematika Menjadi Pelajaran Menyenangkan,

http://p4mriunimed.wordpress.com/2009/10/07/matematika-menjadi-pelajaran-menyenangkan/, (diakses Maret 2013)

Astuty, (2009), Teori Pembelajaran Vygotsky, http://xpresiriau.com/artikel-

tulisan-pendidikan/teori-pembelajaran-vygotsky-dalam-cooperative-learning/, (diakses Maret 2013)

FMIPA Unimed., (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan,FMIPA Unimed, Medan.

Isjoni., (2009),Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif: Referensi Guru Dalam Menentukan Model Pembelajaran, Media Persada, Medan.

Lie, Anita., (2008), Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Nuharini, Dewi., dan Wahyuni, Tri., (2008), Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan MTs, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

(19)

71

Sihombing, W.L., (2012), Telaah Kurikulum (Pendidikan Matematika Sekolah), FMIPA UNIMED, Medan.

Soekisno., (2009), Membangun Keterampilan Komunikasi Matematika, http://kimfmipa.unnes.ac.id/home/61-membangun-keterampilan

komunikasi-matematika.html, (diakses Maret 2013)

Slameto., (2010), Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, Robert E., (2008),Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik), Nusa Media, Bandung.

Sudjana., (2005),Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sugiyono., (2010),Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Sumiati., dan Asra., (2007),Metode Pembelajaran, Wacana Prima, Bandung. Suprijono, Agus., (2010), Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem,

Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Tim MKPBM., (2011), Pengertian Pembelajaran Matematika,

http://veynisaicha.blogspot.com/2011/07/ pengertian-pembelajaran-matematika.html, (diakses Maret 2013)

Gambar

Tabel 2.1. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif

Referensi

Dokumen terkait

This study aims to determine the influence of tree architecture models Stone for Castanopsis argentea and Petit for Michelia Montana on stemflow, throughfall, surface runoff,

ekonomi (Y) sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data dengan dokumentasi dan angket. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui data tentang tingkat intelligence quotient dan

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kelayakan dari aspek lingkungan dan tekno-ekonomi dari proses produksi yang telah dikembangkan pada penelitian terdahulu..

(2) Efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi antara lain: (a) pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran yang sudah

Dwi Mardiyanto, 2013, Pengaruh Penambahan Serat Aluminium Pada Beton Ringan Dengan Teknologi Foam Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik, dan Modulus Elastisitas, Skripsi

Ibnu Khaldun menyatakan bahwa hisbah merupakan institusi keagamaan yang termasuk bagian dari amar ma’ruf dan nahi munkar yang merupakan kewajiban bagi seluruh

O’Brien dan Marakas (2009) menjelaskan bahwa bentuk hubungan kerjasama yang terjalin pada internetworking adalah dengan menggunakan sarana teknologi informasi yaitu jaringan

Karena pada awal kehamilan terjadi perubahan hemodinamik yang signifikan, wanita dengan disfungsi jantung yang berat dapat mengalami perburukan gagal jantung sebelum